You are on page 1of 4

Dalam kredit pasif yang merupakan jenis kegiatan bank untuk menghimpun dana masyarakat dalam

bentuk simpanan. beberapa contoh kredit pasif dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.Loan deposit adalah pinjaman dari bank yang dititipkan lagi di bank dalam simpanan (rekening)nya
dan dapat diambil sewaktu-waktu.

2. Deposito (Time deposit) adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu, menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank.

3. Deposito derivatif (Derivative deposit) deposito bank yang terdiri dari hasil pinjaman yang
dikreditkan ke rekening deposan.

4. setoran utama (Primary deposit) adalah simpanan bank yang terdiri dari uang tunai, cek, atau
permintaan pembayaran lainnya.

Setidaknya terdapat lima syarat dalam pemberian kredit kepada masyarakat yang disebut 5C yaitu
terdiri atas :

1. Character, yaitu sifat atau watak pribadi debitur untuk memperoleh kredit, misalnya kejujuran,
sikap motivasi usaha, dan lain sebagainya.

2. Capital, adalah kemampuan modal yang dimiliki dalam rangka untuk memenuhi kewajiban tepat
pada waktunya, terutama dalam hal likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan soliditasnya.

3. Capacity, adalah kemampuan debitur untuk melaksanakan kegiatan usaha atau menggunakan
dana/kredit dan mengembalikannya.

4. Collateral, adalah jaminan yang harus disediakan sebagai pertanggungjawaban bila debitur tidak
dapat melunasi utangnya.

5. Condition of economic, adalah keadaan ekonomi suatu negara secara keseluruhan yang
memengaruhi kebijakan pemerintah di bidang moneter, khususnya berhubungan dengan kredit
perbankan.

Dalam mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran bank sentral mempunyai wewenang
menjadi satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah
serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran. Bank mempunyai hak tunggal
untuk mengeluarkan uang kertas dan uang logam.

Hak istimewa yang dimiliki oleh Bank Indonesia dan tidak dimiliki oleh bank lain adalah hak untuk
Mengedarkan uang kertas dan uang logam.

Politik diskonto adalah kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengatur suku bunga
untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Politik diskonto merupakan salah satu instrumen
kebijakan moneter selain cadangan kas dan operasi pasar terbuka.
1. Bila bank sentral menaikkan suku bunga akan berakibat mengurangi jumlah uang yang beredar
untuk mengatasi inflasi. Jadi, ketika suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk
menabung di bank.

2. Bila menurunkan suku bunga maka akan menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi
deflasi. Jadi, ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan
uang karena bila ditabung hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit.

Pinjaman atau jasa kredit merupakan salah satu jasa yang dimiliki oleh bank. Dalam pelaksanaannya
bank memiliki 2 jenis jasa kredit, yaitu kredit pasif dan kredit aktif. Kredit pasif merupakan kegiatan
dimana bank menghimpun dana dari masyarakat. Dengan kata lain kredit pasif merupakan kondisi
saat bank meminjam dana dari masyarakat. Kredit aktif merupakan kegiatan dimana bank
menyalurkan dana dari masyarakat. Sehingga saat kredit aktif bank bertugas sebagai pemberi
pinjaman kepada masyarakat. Pada soal bank berposisi sebagai penyalur dana kepada masyarakat,
sehingga produk jasa yang diberikan bank adalah kredit aktif. Berikut jenis-jenis kredit aktif:

a. Kredit Rekening Koran (R/K)

Kredit rekening koran merupakan pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang pengambilannya
disesuaikan dengan kebutuhan nasabah tersebut. Jaminan kredit rekening koran adalah surat-surat
berharga, barang-barang yang ada dalam gudang peminjam, dan penyerahan barang-barang
bergerak atau tidak bergerak. Transaksi yang terjadi saat melakukan kredit dicetak dalam buku
rekening, yang biasa disebut dengan rekening koran.

b. Kredit Reimburs

Kredit reimburs (letter of credit) adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah atas pembelian
sejumlah barang, dan yang membayar adalah bank. Kredit ini ditujukan untuk memudahkan
pelayanan arus barang ekspor atau impor.

c. Kredit Aksep

Kredit aksep adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan mengeluarkan wesel yang
dapat diperdagangkan.

d. Kredit Dokumenter

Kredit dokumenter yaitu pinjaman yang diberikan oleh bank kepada nasabah setelah nasabah
menyerahkan dokumen pengiriman barang yang telah disetujui oleh kapten kapal yang mengangkut
barang tersebut.

e. Kredit dengan Jaminan Surat-surat Berharga


Kredit dengan jaminan surat-surat berharga adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk
membeli surat-surat berharga, sekaligus menjadikan surat-surat berharga tersebut sebagai jaminan
atas pinjaman yang dilakukan.

Pelayanan bank ini disebut Payment Point adalah Fasilitas jasa perbankan yang diberikan kepada
nasabah untuk melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan yang bersifat rutin.

Biasanya berupa fitur:

-Pembayaran tagihan listrik (PLN).

-Pembayaran tagihan air (PDAM).

-Pembayaran tagihan jasa telepon.

-Pembayaran tagihan Pajak

Berikut adalah kebijakan-kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral

a. Kebijakan Politik Diskonto (Discount Policy), merupakan kebijakan dengan pengaturan jumlah
uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum.

b. Kebijakan Operasi pasar terbuka (Open Market Operation), merupakan kebijakan moneter yang
dilakukan oleh Bank Sentral dengan menjual atau membeli surat-surat berharga baik milik
pemerintah maupun swasta dengan tujuan mengurangi cadangan umum dari bank umum sehingga
jumlah uang yang beredar di masyarakat akan turun.

c. Kebijakan mengubah cash ratio, merupakan kebijakan dengan mengubah angka perbandingan
minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral, misalnya cek
dan giro yang boleh dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.

d. Kebijakan perubahan cadangan minimum guna memengaruhi jumlah uang yang beredar.

e. Kebijakan Devaluasi merupakan kebijakan bank sentral untuk menurunkan nilai mata uang dalam
negeri terhadap mata uang asing guna memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

f. Kebijakan revaluasi adalah kebijakan bank sentral menaikkan nilai mata uang dalam negeri
terhadap mata uang asing.

g. Kebijakan Sanering merupakan kebijakan bank sentral untuk memotong nilai mata uang dalam
negeri ketika suatu negara mengalami hiperinflasi (inflasi di atas 100 %).

h. Kebijakan kredit selektif merupakan kebijakan yang ditujukan guna mengawasi apakah kredit yang
diberikan oleh bank umum sesuai dengan keinginan pemerintah ataukah tidak.

i. Kebijakan menarik atau memusnahkan uang lama dalam rangka mengurangi jumlah uang
beredar.

Berikut adalah tugas-tugas dari Bank Indonesia:

1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter dengan memerhatikan sasaran laju


inflasi yang ditetapkannya serta melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan
cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada operasi pasar terbuka, penempatan
tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, peraturan kredit atau pembiayaan,
kebijakan nilai tukar, kewenangan dalam mengelola devisa, dan penyelenggaraan survei
yang terkait dengan keuangan.
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran dengan kewenangannya meliputi:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atau menyelenggarakan jasa sistem
pembayaran untuk menyampaikan laporan kegiatan serta menetapkan penggunaan alat
pembayaran
b. Mengatur sistem kliring antar bank baik dalam mata uang rupiah maupun asing
c. Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank, mengeluarkan
serta mengendorkan uang
3. Mengatur dan Mengawasi Bank dengan kewenangannya meliputi:
a. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu bank
b. Melaksanakan pengawasan bank serta mengenakan sanksi terhadap bank
c. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati-hatian
d. Pemeriksaan terhadap bank dilakukan secara berkala maupun setiap waktu apa bila
diperlukan dan dapat dilakukan terhadap perusahaan induk, perusahaan anak, pihak
terkait dan pihak terafilasi dari bank apa bila diperlukan.
e. Melakukan pengalihan pengawasan kepada lembaga pengawasan sectok jasa keuangan
independen yang dibentuk
f. Mengambil tindakan terhadap suatu bank sebagaimana diatur dalam UU tentang
perbankan yang berlaku apabila bank dapat membahayakan kelangsungan usaha bank
yang bersangkutan dan atau mebahayakan perekonomian nasional.

You might also like