Professional Documents
Culture Documents
6 Spm-Tugas Tutorial Ke7
6 Spm-Tugas Tutorial Ke7
6 Spm-Tugas Tutorial Ke7
NIM : 042772271
Jawab :
2) Pengendalian atas strategi pemasaran. Pengendalian ini bertujuan untuk menjamin bahwa tujuan,
strategi, dan sistem pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan dengan lingkungan pemasaran.
3) Pengendalian atas keuntungan dan rentabilitas usaha pemasaran. Digunakan untuk menilai efektivitas
program pemasaran di setiap kantor cabang, dilihat dari sudut pandang keuntungan, terutama
keuntungan finansial yang didapatkan perusahaan.
4) Pengendalian efisiensi kegiatan pemasaran. Setiap program kegiatan pemasaran yang dilakukan harus
tetap memenuhi kaidah efisiensi dalam pelaksanaannya. Sehingga keuntungan yang didapatkan dapat
diraih secara maksimal.
5) Memaksimalkan fungsi bagian pengawasan intern yang diutamakan untuk mengecek aktivitas
operasional dan keuangan. Fungsi pengawas intern inilah sebagai tim yang bertugas secara khusus
mengenai pelaksanaan program pemasaran. Tim pengawas intern yang harus betul-betul memahami
program pemasaran yang dilakukan, agar penilaian yang diberikan dapat lebih objektif.
6) Struktur organisasi serta pertanggungjawaban yang jelas terhadap setiap kegiatan pemasaran.
Pembentukan struktur pelaksana kegiatan pemasaran harus dilakukan dengan tepat, agar
pertanggungjawabannya dapat mudah dilakukan.
2. Pelaksanaan konsep bauran pemasaran sangat diperhatikan dalam pelaksanaan aktivitas kerja
pemasaran.
1) Produk. Perusahaan selalu membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Produk yang
dihasilkan betul-betul harus memiliki identitas tersendiri.
2) Harga. Harga jual produk benar-benar kompetitif. Komitmen perusahaan yang hanya mendapatkan
margin penjualan yang kecil, membuat harga jual produk menjadi sangat kompetitif.
3) Tempat. Perusahaan berusaha memasarkan produk dengan area jangkauan seluas-luasnya, hal ini
berimplikasi pada meningkatnya beban biaya distribusi akan tetapi perbandingan antara manfaat dan
biaya masih menunjukkan tingkat signifikansi yang positif untuk manfaat yang didapat. Strategi distribusi
yang baik inilah yang mengakibatkan area jangkauan produk perusahaan yang sangat luas sampai ke
daerah pelosok.
4) Promosi. Proses promosi juga dilakukan dengan memanfaatkan jangkauan area distribusi yang luas.
Sehingga justru biaya promosi secara langsung yang dikeluarkan dapat ditekan.
3. Metode pengelolaan persediaan yaitu Economic Quantity (EOQ), Material Requiement Palanning
(MRP), dan Just In Time (JIT).
- Metode EOQ adalah salah satu metode manajemen persediaan yang klasik dan sederhana. Metode ini
bertujuan untuk menghasilkan jumlah persediaan yang harus dipesan dalam jumlah optimal dengan
menghitung minimalisasi total biaya persediaan berdasarkan persamaan tingkat atau titik ekuilibrium
kurva biaya simpan dan biaya pesan. Data yang diperlukan dalam metode EOQ adalah titik batas jumlah
minimum untuk memesan persediaan kembali treorder point, Biaya penyimpanan, Biaya Pesan dan
Tingkat permintaan (demand).
- Material Requirements Planning (MRP) didefinisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur yang
sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian
kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantungan (dependent
demand items). Romney & Steinbart (2015) menyatakan bahwa MRP berusaha untuk mengefisiensikan
persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
MRP adalah cara untuk menentukan jumlah parts, komponen, dan material yang dibutuhkan untuk
memproduksi suatu produk. MRP menyediakan informasi jadwal waktu guna mengatur kapan & berapa
banyak tiap material, parts, dan komponen dipesan atau diproduksi.
- Metode JIT. barang dipesan atau diproduksi sebagai tangstapan atas permintaan produksi. Artinya
dalam metode JIT ini kegiatan produksi terjadi sebagai tindak lanjut dari pesanan Strategi ini juga
memungkinkan pemasok merencanakan pengiriman produk mereka pada waktu dan jumlah yang tepat
sesuai kebutuhan. Konsep JIT tersebut serupa dengan konsep Zero Inventory yang mengarah pada
upaya untuk meniadakan persediaan di gudang penyimpanan. Sehingga organisasi mendapatkan
beberapa manfaat dari pelaksanaan konsep tersebut, di antaranya adalah:
1) meminimalisir biaya-biaya yang dapat ditimbulkan karena menyimpan barang terlalu lama di gudang
2) biaya yang sebelumnya dialokasikan untuk pembelian barang, dapat dimanfaatkan terlebih dahulu
untuk penggunaan kebutuhan lain yang sifatnya lebih mendesak
3) meminimalisir risiko barang gagal dijual
4. Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi lima bagian (Griffin dan Elbert, 2013), yaitu:
1) Sumber daya fisik Sumber daya fisik dapat diartikan sebagai seluruh kekayaan alami (seperti tanah,
air, cuaca, angin, sumber daya energi, sumber daya non-energi, dan lainnya) dan bahan mentah lainnya
yang digunakan untuk menghasilkan produk.
2) Tenaga kerja. Tenaga kerja adalah sumber daya insani yang bekerja secara langsung maupun tidak
langsung untuk mengolah faktor-faktor produksi lain berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan
produk.
3) Modal. Modal adalah barang atau peralatan yang digunakan untuk proses produksi. Berdasarkan
bentuknya modal dibagi menjadi dua bagian, yaitu modal konkret contohnya mesin, gedung, peralatan,
dan uang, dan modal abstrak seperti nama baik, hak paten, dan hak merek Kewirausahaan.
5) Sumber daya informasi. Yang dimaksud dengan sumber daya informasi adalah segala macam
informasi yang dibutuhkan perusahaan dan berhubungan dengan proses produksi yang dilaksanakan.