You are on page 1of 10

1.

Fenomena seni rupa meliputi aliran-aliran seni lukis :


a. Pengertian :
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.
b. Tokoh :
1) Affandi Koesoema
Lukisan-lukisannya merupakan ekspresi perjuangan, revolusi, derita hidup,
dan potret rakyat kecil. Affandi melukis sesuai isi hatinya. Ia ingin menjajal
seni rupa yang serius, menggali makna di balik goresan kuas.
2) Abdullah Suriosubroto
Jika karyanya diperhatikan lagi, gaya lukisan Mooi Indie-nya mirip dengan
naturalisme.
3) Barli Sasmitawinata
Teknik lukisannya adalah realisme yang ia pelajari di studio Jos Pluimentz
milik pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung.
4) Basuki Abdullah
Gaya lukis Basuki Abdullah beraliran realisme, serta tergolong maestro seni
rupa internasional.
5) Djoko Pekik
Gaya lukisan Djoko Pekik sangat ekspresif dan penuh dengan emosi. Saking
populernya, ia bahkan pernah mengikuti pameran di Amerika Serikat pada
1989, serta satu lukisannya pernah dihargai sebesar Rp1 miliar. 
c. Gaya lukisan :
1) Representatif
Aliran representatif adalah gaya lukisan yang pembuatnya mengacu pada
kenyataan dalam masyarakat dan alam.
 Naturalisme
Menjadikan alam sebagai. Beberapa pelukis yang menganut aliran
naturalisme antara lain Abdullah Suryobroto, Basuki Abdullah, Wakidi,
Mas Pringadi, Ruens, Constabel, dan Claude.
 Realisme
Mengacu pada kenyataan hidup, aliran ini beranggapan jika tidak ada ilusi
di dunia ini, sehingga penggambarannya sangat sesuai dengan kenyataan
yang ada atau dapat dikatakan sebagai aliran yang realistik. Adapun
pelukis yang bergaya realism adalah Wardoyo, Tarmizi, Trubus, dan
Dullah.
 Romantisme
Mempunyai sifat imajiner, aliran ini biasanya menggambarkan mengenai
suatu kisah-kisah romantic ataupun peristiwa-peristiwa yang dramatis.
Aliran ini diterapkan oleh beberapa pelukis seperti Raden Saleh, Turner,
dan Fransisco Goya.
2) Deformatif
Gaya lukisan yang timbul karena adanya perubahan lukisan yang asli ke
lukisan yang baru tanpa mengganti bentuk lukisan aslinya.
 Ekspresionisme
Suatu aliran gaya dalam lukisan di saat melihat objek lukisannya. Adapun
tokoh yang terkenal dengan aliran ini adalah Affandi dan Vincent Van
Gogh.
 Impressionisme
Suatu aliran gaya dalam lukisan yang pembuatnya berdasarkan bagaimana
kesan pelukis saat objek lukisannya di lukis. Aliran ini diterapkan oleh
beberapa pelukis yaitu S. Sudjono, Monet, Paul Cezanne, Claude, Paul
Guguin dan Georges Seurat.
 Surielisme
Suatu aliran gaya dalam lukisan yang sebagian besar bentuknya seperti
berada dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk tidak menggambarkan
keseluruhan objek untuk menciptakan kesan tertentu. Salvador adalah
salah satu pelukis yang menggemari aliran ini.
 Kubisme
Suatu aliran gaya dalam lukisan yang bentuk lukisannya seperti persegi
dengan 4 sisi ataupun kubus dengan 8 sisi. Pelukis yang menganut aliran
ini adalah Fajar Sidik, Mochtar Apin, But Mochtar, dan Paclo Picasso.
3) Nonrepresentatif
Aliran yang satu ini mempunyai ciri khas penggambaran objek yang sulit
dikenali. Bentuk asli dari lukisan ini sudah hilang dan pelukis lebih fokus
kepada struktur, unsur formal dan rupa, serta prinsip estetika. Adapun ciri dari
aliran ini biasanya ditandai dengan adanya susunan pada garis, bidang, bentuk
atapun warna yang tidak terpaku dengan bentuk alam. Gaya ini lebih
mengesankan jika ekspresi jiwa tidak bisa direpresentasikan dengan objek
apapun. Pelopor dari gaya ini adalah Army Yahya, Sadali, Fajar Sidik, dan But
Mochtar.
d. Teknik :
1) Teknik Linear (Menggambar)
Teknik linear merupakan cara menggambar objek dengan garis sebagai unsur
yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.
2) Teknik Blok (Menggambar)
Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar
menggunakan satu warna sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).
3) Teknik Arsir (Menggambar)
Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau
menyilang untuk menentukan gelap-terang objek gambar sehingga tampak
seperti tiga dimensi.
4) Teknik Dusel (Menggambar)
Teknik dusel merupakan cara menggambar untuk menentukan gelap terang
objek gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi
miring (rebah) kemudian disapu dengan kertas, kain, atau tangan.
5) Teknik Pointilis (Menggambar dan Melukis)
Teknik pointilis merupakan cara menggambar atau melukis menggunakan
media (pensil, pena, pastel, cat, dan lain-lain) dengan cara dititik-titikkan
hingga membentuk objek gambar atau lukisan.
6) Teknik Aquarel (Menggambar dan Melukis)
Teknik aquarel merupakan cara menggambar atau melukis menggunakan cat
berbahan air (cat air) dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya
tampak transparan atau tembus pandang.
e. Tema berkarya seni lukis :
1) Hubungan antara Manusia dengan Dirinya
2) Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
3) Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
4) Hubungan antara Manusia dengan Benda
5) Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitar
6) Hubungan antara Manusia dengan Aktivitasnya
2. Pameran seni rupa
a. Pengertian
Pameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa agar dapat
berkomunikasi dengan pengunjung.
b. Jenis
 Jenis Pameran Berdasarkan Jenis Karyanya :
1) Pameran Homogen
Memamerkan satu jenis karya saja, sesuai dengan namanya yakni
homogen. Contoh dari jenis pameran ini yaitu pameran lukisan, pameran
patung, pameran seni grafis dan lain sebagainya.
2) Pameran Heterogen
Memamerkan banyak jenis karya seni, tidak hanya satu. Misalnya seperti
pameran seni rupa yang menampilkan berbagai macam karya, baik itu
patung, batik, lukisan dan lain lain.
 Jenis Pameran Berdasarkan Jumlah Peserta
1) Pameran Tunggal
Dilakukan secara perorangan.
2) Pameran Kelompok
Dilaksanakan oleh lebih dari satu orang. Bahkan, cenderung dengan
anggota kelompok.
 Jenis Pameran Berdasarkan Ruang Tempat Pelaksanaan
1) Pameran Indoor
Pameran indoor berarti dilaksanakan di dalam ruangan tertutup. Pameran
indoor biasa bertempat di gedung atau museum sekalipun.
2) Pameran Outdoor
Pameran outdoor dilaksanakan di luar ruangan. Biasanya karya-karya yang
ditampilkan dalam pameran ini cenderung tahan akan suhu ruangan
terbuka, seperti patung batu.
c. Fungsi
1) Fungsi Apresiasi
memberikan kesadaran terhadap nilai nilai seni dan budaya. Dengan adanya
apresiasi, karya seseorang akan dinilai, dihargai, dipahami, dan dinikmati
sehingga menimbulkan rangsangan positif.
2) Fungsi Edukatif
dapat mendidik manusia tentang nilai estetika dan seni budaya. Adanya
pameran juga melatih kepekaan terhadap rasa, cipta, dan karsa.
3) Fungsi Rekreasi
Sebagai sarana hiburan.
4) Fungsi Prestasi
Sebagai ajang untuk memperlihatkan prestasi yang dicapai oleh seseorang
dalam bidang seni.
d. Manfaat dan tujuan pameran
 Manfaat :
1) Sebagai sarana bagi para seniman dan pencipta karya untuk menumbuhkan
dan meningkatkan kemampuan dalam membuat suatu produk atau karya
seni yang berkualitas.
2) Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan dalam mengapresiasi hasil karya orang lain.
3) Membantu masyarakat luas agar lebih mampu dalam menilai atau
mengevaluasi suatu hasil karya secara objektif.
4) Memberikan lebih banyak pengalaman bagi para pencipta produk atau
karya seni.
5) Sebagai sarana untuk melatih masyarakat dalam hal merencanakan dan
menyelenggarakan suatu kegiatan.
6) Sebagai sarana untuk relaksasi dan penyegaran jiwa.
 Tujuan :
1) Tujuan sosial dan kemanusiaan.
Untuk menggalang dana kemanusiaan atau membantu masyarakat lain.
2) Tujuan komersial.
Untuk menjual karya seni yang dipamerkan.
3) Tujuan pendidikan.
Pada tujuan yang satu ini, pameran biasa diselenggarakan di sekolah
dengan cara memamerkan karya siswa.
4) Mengumpulkan informasi
e. Tugas-tugas kepanitiaan
 Pembimbing
Bertugas membimbing dan mengarahkan agar pameran dapat berjalan dengan
baik.
 Ketua
Biasanya kurator dalam pameran lukisan merangkap juga sebagai ketua panitia
pameran. Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang
bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pameran.
 Wakil Ketua
bertugas dan bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal.
Memperlancar kegiatan seksi-seksi, dan mampu mengganti (melaksanakan)
tugas ketua bila ketua berhalangan.
 Sekretaris
Tugas sekretaris antara lain:
 Pembuatan surat-surat pemberitahuan kepada kepala sekolah, orang tua,
Kepala Dinas setempat, bila pameran diadakan di lingkungan sekolah.
Bila pameran diadakan di luar sekolah, perlu pembuatan surat izin dan
pemberitahuan pada instansi pemerintah yang berwenang.
 Mengarsipkan surat-surat penting dan menyusun sesuai waktu
pengeluaran surat-surat secara cermat dan teratur.
 Bersama ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, saat dan sesudah
pergelaran berlangsung.
 Bendahara
Bertanggung jawab penuh atas biaya penyelenggaraan pameran meliputi
penggunaan, penyimpanan dan penerimaan uang dana yang masuk. Bendahara
harus menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dan
pengelolaan keuangan selama pameran berlangsung.
 Seksi Kesekretariatan
Bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat
menyurat, penyusunan proposal kegiatan dan mencatat segala sesuatu yang
terjadi hingga pameran selesai.
 Seksi Usaha
Seksi ini berkewajiban membantu ketua dalam pencarian biaya pameran
mencakup dana atau sumbangan dari berbagai pihak. Sumbangan bisa berupa
uang atau barang yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan pameran
seni rupa. Beberapa usaha untuk memperoleh dana misalnya: Iuran peserta
pameran Sumbangan dari siswa secara kolektif Sumbangan dari donatur atau
simpatisan
 Seksi Publikasi dan Dokumentasi
Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada khalayak melalui
berbagai media. Seperti surat-surat pemberitahuan, spanduk kegiatan,
pembuatan poster pameran, katalog, undangan dan lainnya. Seksi publikasi
juga harus membuat laporan dokumentasi pameran.
 Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang
 bertugas menata ruang pameran.
 bertugas menghias pameran, mengatur denah dan penempatan karya yang
dipamerkan
 Seksi Stand
bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur atau mengarahkan
pengunjung mulai masuk sampai keluar ruang pameran.
 Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya
Karya yang akan dipamerkan, dikumpulkan, dipilih dan dikategorikan sesuai
tema pameran. Seksi pengumpulan dan seleksi karya bertugas melakukan
pencatatan dan pendataan karya (nama seniman, judul, tahun pembuatan,
kelas, harga dan lain-lain) serta melakukan pemilihan karya yang akan
dipamerkan.
 Seksi Perlengkapan
Memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan (alat dan fasilitas lain)
yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran.
 Seksi keamanan
Tugas seksi keamanan di antaranya menjaga ketertiban dan keamnaan lokasi
pameran khususnya keamanan karya-karya yang dipamerkan.
 Seksi konsumsi
Seksi konsumsi bertugas menyediakan dan mengatur konsumsi ketika
pembukaan pameran, menyediakan dan mengatur konsumsi dalam kegiatan
kepanitiaan pameran.
3. Kritik karya seni rupa :
a. Pengertian
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan
kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan
kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk
menunjukkan kualitas dari sebuah karya.
b. Fungsi
1) Menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa antara
pencipta (seniman, artis), karya dan penikmat seni (publik).
2) Arus komunikasi antara karya yang disajikan ke publik sehingga
menghasilkan interaksi keduanya.
3) Jalan strategis bagi seniman dan penikmat seni untuk berkomunikasi.
c. Jenis
1) Kritik populer
Tanggapan yang disampaikan biasanya bersifat umum, lebih pada pengenalan
atau publikasi sebuah karya. Umumnya memakai gaya bahasa dan istilah
sederhana yang mudah dipahami orang awam.
2) Kritik jurnalistik
Kritik ini biasanya sangat cepat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap
kualitas sebuah karya seni. Terutama karena hasil tanggapan atau kritik
disampaikan melalui media massa.
3) Kritik keilmuan
Jenis kritik keilmuan bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan,
kemampuan dan kepekaan kritikus yang tinggi untuk menilai atau menanggapi
sebuah karya seni
4) Kritik pendidikan
Umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni, terutama untuk
meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta.
5) Kritik formalistik
Kritik formalistik lebih cenderung pada penilaian aspek-aspek formal. Melihat
kualitas karya berdasarkan konfigurasi unsur-unsur pembentukan, prinsip
penataan, teknik, bahan dan medium yang digunakan dalam berkarya seni.
6) Kritik eskpresivistik
Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara
judul, tema, isi dan visualisasi obyek-obyek yang ditampilkan dalam sebuah
karya.
7) Kritik instrumentalistik
Kritik instrumentalistik adalah jenis kritik seni yang cenderung menilai karya
seni berdasarkan kemampuannya mencapai tujuan moral, religius, politik atau
psikologi.
d. Tahapan kritik
1) Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusahan
melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
2) Analisis Formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri
sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur
pembentuknya.
3) Interpretasi
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni, meliputi tema
yang digarap, simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang
dikedepankan.
4) Evaluasi (Penilaian)
Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan
kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya seni lain yang
sejenis.
e. Manfaat
 Menumbuhkan jiwa apresiator.
 Memberikan dorongan motivasi bagi seniman.
 Memperkuat jiwa para seniman untuk terus berkarya.
 Sebagai landasan pacu para seniman untuk memperbaiki ilmunya.
f. Tujuan kritik karya seni
 Untuk memahami suatu karya seni rupa.
 Untuk menghargai suatu karya seni rupa.
 Untuk menumbuhkan kepedulian terhadap suatu karya seni rupa.
 Untuk implementasi agar menghargai berbagai perbedaan yang dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari.
Soal Essay:

1. Jelaskanlah pengertian kritik secara sederhana !


Kritik secara sederhana adalah proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu
memperbaiki pekerjaan.
2. Berikan contoh kritik dalam pergaulan kamu sehari-hari !
Contoh kritik dalam pergaulan sehari-hari: “Iiih.. bagus amat sih modelnya. Aku suka
deh warnanya. Apalagi ada pernik- perniknya kereeen…, Tapi,..kerah lehernya itu
gak maching dengan motifnya yang imut.”
3. Jelaskan pula pengertian kritik karya seni rupa !
Kritik karya seni rupa adalah kegiatan menanggapi karya seni rupa dengan tujuan
memahami kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
4. Sebutkan konsep kritik karya seni rupa, dan jelaskan pegertiannya !
a). Sumber Inspirasi
Satu kritik seni rupa dapat diungkapkan dari mana sumber inspirasi sang perupa
dalam berkarya. Sumber inspirasi bisa dihadirkan dari realitas internal yaitu dalam
diri sang perupa sendiri, berupa harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah, khayal,
dan sebagainya. Sementara sumber lainnya bisa digali dari realitas eksternal yaitu
interaksi perupa dengan lingkungannya, berupa keindahan alam, kemiskinan,
ketidakadilan, sosok yang dibanggakan, dan sebagainya.

b) Interes Seni
Interes seni merupakan daya tarik atau pesona sebuah karya seni.
Interes pragmatis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai instrumen
pencapaian tujuan, seperti dakwah, politik, dsb
Interes reflektif, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai pencerminan realita
dengan dunia khayal menjadi sesuatu yang ideal.
Interes estetis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai nilai keindahan
semata.
c). Interes Bentuk
Interes bentuk seni rupa merupakan daya tarik yang hadir dari wujud visual karya
tersebut. Terkait dengan konsep kritik karya seni rupa, terdapat 3 bentuk yang
menjadi daya pesona dalam sebuah karya.
Bentuk figuratif, yaitu bentuk alami yangg secara visual kita kenal sehari-hari, seperti
manusia, hewan, tumbuhan, pemandangan, dsb.
Bentuk semi figuratif, yaitu bentuk yang sudah dikreasikan atau diubah dari
kenyataan sesungguhnya, bisa berbentuk deformasi, distorsi, stilasi.
Bentuk non figuratif, yaitu bentuk-bentuk bermakna yang tidak alamiah sebagai
fantasi visual perupa.
d). Prinsip Estetik
Kritik seni rupa juga bisa menanggapi karya berdasarkan prinsip seni rupa, berupa
kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme), penekanan (emphasis),
proporsi (proportion) atau keselarasan (harmony) karya tersebut.

e). Struktur Seni Rupa


Kritik seni rupa bisa berdasar pada struktur pembentukan sebuah karya, antara lain
unsur seni, prinsip seni, tema, medium (bahan, alat dan teknik) termasuk gaya sang
perupa. Secara konsep kritik karya seni rupa, struktur bisa dijadikan tanggapan sebuah
karya.

f). Unsur Seni Rupa


Seperti yang sudah kamu pelajari di materi sebelumnya yaitu unsu seni rupa berupa
garis, raut (bidang dan bentuk), ruang, tekstur, warna atau gelap terang. Konsep kritik
seni rupa juga dapat mengupas dari sisi kualitas visual karya ersebut.

g). Gaya Pribadi


Kritik seni dapat berdasarkan pada cara menuangkan ekspresi sang perupa dalam
karyanya. Gaya atau aliran seni yang digeluti pada seniman bisa berupa realisme,
naturalisme, ekspresionisme, impressionisme, dadaisme, kubisme, atau abstrak
(pointilisme, esensialisme, elementrisme, dsb).
5. Sebutkan prosedur kritik karya seni rupa, dan jelaskan pengertiannya !
Prosedur kritik karya seni rupa adalah langkah-langkah kerja kreatif dalam menanggapi karya agar
menghasilkan kritik yang berkualitas dan mudah dikomunikasikan kepada orang lain, baik kepada
perupa maupun penikmat seni. Berikut adalah prosedur kritik karya seni rupa:
a). Deskripsi
Tahap awal ini, kita sebagai seorang apresiator atau kritikus seni berusaha untuk
menemukan segala sesuatu yang terlihat secara visual. Kemudian mencatat atau
mendeskripsikan fenomena visual tersebut.
b). Analisis Formal
Tahapan ini kita berupaya menelusuri kualitas karya berdasarkan struktur formal atau
unsur pembentuknya. Untuk itu pengetahuan terhadap unsur seni rupa, prinsip seni rupa
dan mediumnya, bahan maupun teknik berkarya, wajib dipahami
c). Interpretasi
Tahapan ini kita berupaya menafsirkan makna suatu karya, baik dari sisi tema, simbol.
maupun masalah yang dimunculkan. Penafsiran terhadap suatu karya seni rupa
dipengaruhi sudut pandang yang dilandasi pengetahuan seni yang kita miiki.
d). Evaluasi
Tahapan ini kita menilai kualitas suatu karya, baik dari sisi formal maupun konteksnya.
 Membandingkan karya yang ditanggapi dengan karya lain yang sejenis.
 Membahas tujuan dan fungsi karya tersebut.
 Menetapkan eksistensi karya tersebut dengan karya sebelumnya.
 Menelaah sudut pandang karya tersebut.
6. Jelaskan fungsi kritik karya senirupa dari sisi orang yang memberi tanggapan
(kritikus) !
Fungsi kritik karya senirupa dari sisi orang yang memberi tanggapan (kritikus) Bagi
kritikus bisa membantu pemahaman atau meningkatkan pengetahuan dan wawasan
tentang seni.
7. Jelaskan pula fungsi kritik karya seni upa dari sisi seniman yang mencipta karya
(perupa) !
Fungsi kritik karya seni rupa dari sisi seniman yang mencipta karya (perupa) Bagi
perupa bisa mendekteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta memperbaiki
kekurangan karyanya.
8. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan unsur karya seni rupa !
Keperiodikan Unsur Seni Rupa adalah elemen dasar yang membentuk karya agar bisa
dinikmati dan diapresiasi, yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur,
gelap terang.
9. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan prinsip karya seni rupa !
Keperiodikan Prinsip Seni Rupa adalah kaidah atau acuan baku dalam menyusun
unsur-unsur visual agar menjadi satu karya yang utuh, yaitu kesatuan, keseimbangan,
irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan.
10. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan bahan karya seni rupa !
Keperiodikan Bahan Seni Rupa atau material, memiliki karakteristik tersendiri, di
antaranya adalah:
 Bahan utama dan bahan penunjang,
 Bahan alami dan bahan industri.
 Bahan lunak dan keras.
 Bahan cair dan padat.
 Bahan lama pakai dan cepat habis pakai.
11. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan teknik karya seni rupa !
Keperiodikan Teknik Seni Rupa adalah keterampilan atau cara mengolah bahan dan
penguasaan alat untuk mewujudkan objek yang direncanakan. Teknik karya seni rupa
2 dimensi, yaitu melukis, membatik, mencetak (cetak tinggi dan cetak datar),
fotografis, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk teknik karya seni rupa 3 dimensi,
adalah pahat, cor, butsir, kontruksi, sambung, anyam, dan lain sebagainya.
12. Deskripsikanlah apa saja yang ada dalam keperiodikan wujud karya seni rupa !
Keperiodikan jenis Seni Rupa berdasarkan wujudnya, yaitu karya 2 dimensi dan 3
dimensi. Sedangkan menurut fungsinya yaitu seni murni dan seni terapan.

You might also like