Professional Documents
Culture Documents
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Produksi dan Ketahanan Pangan/Gizi)
Disusun Oleh:
Caecilia Cierra Arni 2128021001
I Gede Eka Widayana 2128021010
Lita Setiawati 2128021011
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah menambah wawasan dan memberikan
informasi mengenai kondisi ketahanan pangan dan gizi pada masyarakat di daerah pesisir.
BAB II
Tabel 1. cakupan pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulai kecil di Provinsi Lampung
(Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan 2019-2024)
Dilihat pada tabel di atas, Kabupaten Tanggamus memiliki pulau terbanyak yaitu 43
buah dengan 46 desa pesisir. Sedangkan Lampung Selatan memiliki garis panjang
pantai terpanjang yaitu 247,76 km.
perairan pesisir kurang lebih ±24.820km2. Dengan potensi kelautan dan perikanan
yang cukup besar, maka banyak penduduk yang menggantungkan hidupnya pada
subsektor tersebut. Rumah Tangga Perikanan adalah rumah tangga yang mata
pencaharian dan jenis kegiatan usahanya bergerak pada subsektor perikanan (Dinas
kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2019).
Rumah Tangga Perikanan adalah rumah tangga yang mata pencaharian dan jenis
kegiatan usahanya bergerak pada subsektor perikanan. Rumah Tangga Perikanan
terbagai dalam beberapa jenis, yaitu RTPP Perikanan Budidaya, RTPP Pembudidaya,
RTPP Nelayan Perikanan Laut, RTPP Nelayan Perairan Umum. RTPP Pembudidaya
adalah RTPP dengan jumlah terbanyak, sedangkan RTPP Nelayan Perairan Umum
adalah RTPP dengan jumlah paling sedikit. Kondisi RTPP Perikanan Tangkap dan
Nelayan di Provinsi Lampung selama kurun waktu tahun 2009-2013 disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 2. Rumah Tangga Perikanan/Perusahaan Perikanan (RTPP) Lampung Tahun 2014-2018
(Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan 2019-2024)
RTP/P
Tahun Nelayan Perikanan (Orang)
Perairan Laut Perairan Umum
2014 7.771 5.677
2015 7.761 5.236
2016 7.443 10.434
2017 16.592 2.374
Salah satu kabupaten yang memiliki potensi perikanan laut cukup besar adalah
Kabupaten Lampung Selatan. Meskipun bukan daerah penghasil perikanan tangkap
terbesar, Kabupaten Lampung Selatan memberikan kontribusi yang besar dalam
peningkatan produksi perikanan tangkap di Provinsi Lampung (BPS Provinsi
Lampung 2017). Kecamatan Kalianda merupakan salah satu sentra produksi perikanan
di Kabupaten Lampung Selatan terutama di Desa Maja. Penduduk di Desa Maja
sebagian besar bekerja sebagai nelayan karena Desa Maja merupakan daerah pesisir
Teluk Lampung. Keluarga di Desa Maja yang termasuk ke dalam golongan
prasejahtera masih tinggi sebanyak 130 kepala keluarga (32%).
- Faktor Geografis
Mayoritas tingkat pendidikan keluarga nelayan rendah, mereka rata-rata adalah
lulusan SD dan SMP bahkan banyak juga di antara mereka yang putus sekolah pada
tingkat SD dan SMP. Dengan kondisi pendidikan yang rendah, pemahaman mereka
tentang pola makan yang baik dan gizi seimbang juga sangat minim
Rata-rata keluarga nelayan adalah lulusan SD dan bagi mereka, pendidikan belum
menjadi prioritas. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan akan sangat
berpengaruh pada kualitas hidup dan status gizi anak, semakin bagus pendidikan
seseorang maka akan semakin baik dalam memenuhi kebutuhan dasar anak-anak
mereka. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Bambang W dan Merryana A
(2012:11) bahwa perbaikan gizi keluarga adalah pintu gerbang perbaikan gizi
masyarakat, dan pendidikan gizi keluarga merupakan kunci pembuka pintu gerbang
itu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pola atau kebiasaan konsumsi makan di wilayah pesisir kurang beragam, karena
didominasi dari hasil tangkapan yang didapat oleh nelayan. Lauk pauk yang sering
dikonsumsi oleh rumah tangga nelayan adalah tempe, ikan asin, dan ikan segar.
2. Masih diperlukan peningkatan konsumsi energi dan penganekaragaman konsumsi pangan
terutama untuk konsumsi pangan non beras seperti umbi- umbian, kacang-kacangan, buah
dan sayur, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, gula dan pangan lainnya yang masih
menunjukkan konsumsi energi yang sangat jauh dari batas idealnya sehingga konsumsi
energi dari sumber pangan tersebut sangat kurang.
3. Masalah ketersediaan pangan terdapat pada akses untuk memenuhi pangan. Tidak hanya
akses pangan yang lemah, rumah tangga nelayan juga sangat mungkin mengalami
ketidakpastian dalam mencapai kondisi kecukupan pangan, jaminan pangan, serta
keberlanjutan pangan.
3.2 Saran
Hasil pada tulisan paper ini sebaiknya dapat dijadikan acuan bagi pemerintah desa dalam
rangka menentukan kebijakan apa yang cocok bagi masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan kehidupan masyarakat yang ada di pesisir pantai dan juga dapat melakukan
pengembangan secara lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin M, Nuddin A, Hengky HK. 2019. Pola Konsumsi Sebagai Faktor Risiko Kejadian
Penyakit Asam Urat Pada Masyarakat Pesisir Teluk Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia dan
Kesehatan: 2(2).
BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Lampung. 2016. Provinsi Lampung dalam Angka Tahun
2017. BPS Provinsi Lampung. Bandar Lampung
Delly, D. P., Prasmatiwi, F. E., & Prayitno, R. T. (2019). Tingkat Ketahanan Pangan Rumah
Tangga Nelayan di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.
JIIA, 7(2), 141–148.
Eliska, Harahap, R. A., & Agustina, D. (2021). Gizi Masyarakat Pesisir: Vol. 1(1) (1st ed.).
Merdeka Kreasi Group.
Hamidah, I. (2017). Studi Tentang Pola Konsumsi Masyarkat Pesisir Indramayu. Mangifera Edu,
1(2), 46–51.
Ismah, K., Zakaria, A. W., & Indriani, Y. (2020). Pola Konsumsi dan Ketahanan Pangan Rumah
Tangga Nelayan di Desa Maja Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. JIIA, 8(1),
145–152
Nuryanti DM, Ilsan M, Ismail S. 2019. Analisis Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Nelayan (Studi Kasus Desa Belantang Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur). Journal
TABARO: 3(1).
Pangerang F, Adriansyah D. 2022. Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Masyarakat Pesisir Di
Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara Selama Pandemi Covid-19: Studi Kasus Pada
Desa Tanah Kuning Dan Desa Mangkupadi. Journal of Tropical Agrifood:4(1).
Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung 2019-2024.