You are on page 1of 2

Pengolahan Kelapa Sawit

Sterilisasi dan Perontokan


Sterilisasi bertujuan untukmenghentikan aktifitas enzimatis dan mengumpulkan
protein dalam buah sawit serta membunuh mikroba.Terhentinya proses enzimatis
akan mengurangi kerusakan bahan,antara lain akibat penguraian minyak menjadi
asam lemak bebas.Penggumpalan protein bertujuan agar supaya tidak ikut terekstrak
pada waktu pengepresan minyak(ekstrak).Sterilisasi juga bermanfaat untuk
pengawetan dan memudahkan perontokan buah.Tandan buah yang telah disortir
direbus dengan uap panas selama 2-2,5 jam.
Akhir perebusan ditandai dari beberapa gejala,antara lain bau buah yang gurih,empuk,
dan buah mudah rontok.Setelah direbus,selanjutnya dimasukkan kedalam alat
perontok.
Pengempasan
Buah dalam bak penumpukan dimasukkan dalam tangki penghancur.Sebagai
pembantu dalam Proses ini dipakai uap air panas,dan hasil hancurannya disebut
jladren.Jladren dimasukkan kedalam alat pengepres yang berbentuk silinder
tegak.Pengepresan dilakukan pada tekanan sebesar 200-300 kg/cm2 dengan kecepatan
penekanan 5-6 kali dalam 1 menit.
Ampas yang dihasilkan diangkut dengan pengangkut berulir(auger) keproses
selanjutnya.Minyak sawit dari stasiun kempa dialirkan dalam sebuah tangki yang
disebut monteyues.
Perebusan
Minyak yang berada dalam monteyues dipanaskan dalam uap air supaya tidak
membeku.Dari monteyues minyak dipompakan dalam bak tunggu dengan bantuan
tekanan uap sebesar 2 kg?/cm2 , dan dari bak tunggu minyak dialirkan kedalam tangki
pengendapan.Didalam tangki pengendapan,minyak dipanaskan dengan uap air selama
kurang lebih 4 jam,kemudian didinginkan selama 3 jam.Perebusan bertujuan untuk
memecahkan struktur emulsi,memasak minyak dan memisahkan kotoran dan air dari
minyak.Pendinginan selama 3 jam,akan memisahkan minyak dari air dan
kotoran.Pemisahan diatas terjadi dengan cepat akibat perbedaan antara jenis air dan
kotoran dengan minyak.Minyak akan terapung diatas permukaan air dan
kotoran,karena bobot jenisnya lebih kecil daripada bobot jenis air atau kotoran
tersebut.
Setelah terpisah kedua cairan dikeluarkan dari tangki melalui saluran yang
berbeda.Minyak sawit dialirkan kedalam bak tunggu sedangkan air kotoran dialirkan
kedalam parit(vetput).Didalam Parit,air kotoran dipanaskan lagi dengan uap air dan
kemudian didinginkan.Minyak sawit yang terapung dipisahkan dan dimasukkan
kembali kedalm tangki pengendapan.
Penjernihan
Minyak sawit dipompakan dari bak tunggu kedalam tangki penjernihan
( klarifikator ).Didalam tangki penjernihan ini minyak kelapa sawit dimasak lagi
dengan uap air panas selama kurang lebih 60 menit, kemudian didinginkan selama 60
menit. Tujuan ini adalah untuk memasak minyak dan memisahkan kotoran dan air.
Pada proses penjernihan diatas tidak boleh terjadi kondensasi uap air. Pemanasan juga
bertujuan untuk mencegah pembekuan minyak pada proses selanjutnya.
Penyaringan
Minyak yang dialirkan dari tangki penjernihan, disaring didalam alat penyaring
sentrifugal.Dari penyaringan sentrifugal minyak bersih dipompakan kedalam tangki
penimbun, sedangkan air dan kotoran dikembalikan kedalam tangki pengendapan.
Tangki Penyimpanan Minyak Sawit
Bagian dalam tangki penyimpanan minyak sawit dilengkapi dengan pipa uap untuk
memanaskan miyak sawit supaya tidak membeku.
Pemisahan Ampas dan biji Sawit
Ampas yang keluar dari stasiun kempa diangkut oleh pengangkut berulir (auger) ke
alat pemisah ampas (luchschreider). Selama pengangkutan, ampas dipanasi dengan
uap dan dicacah dengan pisau sehingga ampas yang dihasilkan lebih halus.
Alat pemisah ampas ini merupakan sebuah drum yang berputar dilengklapi oleh
sebuah kipas. Prinsip pemisahan berdasarkan atas perbedaan bobot jenis biji sawit dan
ampas.
Inti sawit
Minyak inti sawit yang baik, berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna
kuning terang serta mudah dipucatkan. Bungkil inti sawit diinginkan berwarna relatif
terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tidak berubah.

Terdapat variasi komposisi inti sawit dalam hal padatan nonminyak dan nonprotein.
Bagian yang disebut extractable nonprotein yang mengandung sejumlah sukrosa, gula
pereduksi dan pati, tapi dalam beberapa contoh tidak mengandung pati.
MINYAK KEMIRI
SEJARAH
Mula-mula minyak kemiri dipakai sebagai pengganti linseed oil, yaitu minyak yang
dapat digunakan sebagai cat dan pernis, karena mempunyai sifat yang lebih baik dari
linseed oil. Minyak kemiri mempunyai sifat lebih mudah menguap

You might also like