You are on page 1of 2

3. Pelajar pancasila dan capaian pembelajarannya.

Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil
Pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan
pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta
kompetensi peserta didik. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid


pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada PAUD. Capaian
Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi
dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.

Capaian Pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) terdiri atas satu fase, yaitu
fase Fondasi. Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6 fase
(A–F), atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket
C). Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah juga disusun untuk setiap
mata pelajaran. Murid berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan
CP pendidikan khusus. Sementara itu, murid berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual
dapat menggunakan CP umum dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.

a. Pembelajaran diferensial
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan
belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap
murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi
perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu
memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena
pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan
perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang
membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
b. Guru penggerak dan sekolah penggerak
Guru Penggerak merupakan pionir – pionir perubahan yang mendongkrak kemajuan
pendidikan Indonesia. Pada hakikatnya Guru Penggerak adalah pemimpin
pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan
proaktif. Perannya juga ikut serta mendorong tenaga pendidik lainnya agar
menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan
agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar
siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup
kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan
guru). Tujuan sekolah penggerak ini adalah untuk mewujudkan visi Pendidikan
Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui penciptaannya Pelajar Pancasila.

c. Modul ajar
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman
yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi
dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran
dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai dengan
fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan
dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih
menarik dan bermakna.

You might also like