You are on page 1of 95

“MANAJEMEN BANDWITH DENGAN SIMPLE QUEUE UNTUK

MEMBATASI BANDWITH DAN DHCP SERVER UNTUK


MEMPERMUDAH KOMUNIKASI DATA ANTAR KOMPUTER DI MI
NU 01 PACUL”.

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Tugas Akhir

Oleh :
Nama : Eko Prasetyo
NIM : 1601E095

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2019
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO

1. Allah tidak menuntut kita untuk sukses, Allah hanya menyuruh kita
berjuang tanpa henti. (Emha Ainun Najib)
2. Dia yang tahu, tidak bicara. Dia yang bicara, tidak tahu. (Lao Tse)
3. Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan
dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. (Abu Bakar Sibli)
4. Engkau berpikir tentang dirimu sebagai seonggok materi semata, padahal di
dalam dirimu tersimpan kekuatan tak terbatas. (Ali Bin Abi Thalib RA)
5. Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok diwaktu
shubuh, sedang kamu tetap lelap dalam tidur. (Lukman Hakim)
6. Siapa yang merasakan ketulusan dari cinta kepada Allah, ia lari dari segala
hal selain-Nya dan meninggalkan semua yang disenanginya demi Dia yang
dicinta. (Abu Bakar Ash-Shiddiq)
7. Dekati Allah, maka semua yang kamu lakukan akan terasa mudah. Dan
jangan lupa bersyukur (Muhammad Arif Kurniawan)
8. Hidup akan terus belajar, belajar dan belajar. Dan hari esok harus lebih baik
dari hari ini. (Halimatus Syadiyah)
9. Hidup ini seperti sepeda, agar tetap seimbang, kau harus terus bergerak.
(Albert Einstein)
10. Yakinlah kau bisa dan kau sudah separuh jalan menuju kesana. (Theodore
Roosevelt)
11. Waktumu terbatas, jangan menyia-nyiakan dengan menjalani hidup orang
lain. (Steve Jobs)

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

1. Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nyalah laporan ini dapat
dibuat dan selesai pada waktunya.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materi
serta do’a yang tiada henti.
3. Bapak Ir. Mc. Chambali, B.Eng.E.E., M.Kom selaku Direktur Politeknik
Harapan Bersama Tegal.
4. Bapak Qirom, S.Pd., M.T selaku Ketua Program Studi DIII Teknik
Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal.
5. Bapak Martselani Adias Sabara, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I.
6. Bapak selaku Much. Sobri Sungkar, M.Kom Dosen Pembimbing II.
7. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal.
8. Seluruh keluarga yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum
dan do’anya untuk keberhasilan ini.
9. Serta teman-teman yang telah memberikan semangat dan bantuannya
hingga sampai disini.

vi
MANAJEMEN BANDWITH DENGAN SIMPLE QUEUE UNTUK
MEMBATASI BANDWITH DAN DHCP SERVER UNTUK
MEMPERMUDAH KOMUNIKASI DATA ANTAR KOMPUTER DI MI
NU 01 PACUL
(Eko Prasetyo),(Martselani Adias Sabara),( Much. Sobri Sungkar, M.Kom)

D3 Teknik Elektronika
Kampus I : Jl. Mataram No. 9 Tegal Telp (0283) 352000
Kampus II : Jl. Dewi Sartika No. 71 Tegal (0283) 350567

ABSTRAK

Pada saat ini teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan bagi hampir
setiap individu manusia. Setiap individu sangat membutuhkan informasi dalam
waktu singkat karena pada zaman sekarang ini waktu sangatlah berharga. Dengan
adanya teknologi informasi, pengiriman informasi dapat dilakukan dengan cepat
dan efisien tanpa tergantung dengan jarak dan waktu. Sehingga dapat membantu
pekerjaan-pekerjaan manusia di berbagai bidang yang sangat membutuhkan
informasi dengan cepat. Dengan berbagai manfaat serta kemudahan yang
diberikannya,Salah satunya teknologi jaringan komputer. Jaringan komputer
membuat satu komputer dapat berbagi informasi dengan komputer lain baik
secara jaringan kabel maupun nirkabel.
Dengan adanya Pengaturan dhcp server dan manajemen yang mana fungsi
dari dhcp server adalah untuk mendistribusikan alamat IP ke komputer Client
pengguna yang terhubung kedalam jaringan secara otomatis. Kemudian ada
manajemen bandwith yang mana fungsi dari manajemen bandwith adalah untuk
mengatur atau membatasi penggunaan jaringan intenet supaya dalam penggunaan
internetnya tidak saling berebut dalam koneksi internetnya sehingga dalam
menggukan internet tidak mengalami down atau buffering.
MI NU 01 Pacul adalah Sekolah Dasar yang berdampingan dengan Taman
Kanak Kanak yang beralamat di JL.Pacul Timur Kecamatan Talang Kabupaten
Tegal dan telah berdiri sejak Tahun 1989-an. Walaupun masih sekolah dasar
Namun di MI NU 01 Pacul Sudah mengajarkan atau mengenalkan komputer
kepada muridnya. Namun untuk jaringan internetnya masih sangatlah kecil karena
belum adanya hotspot area. Yang menggunakan jaringan internetnya hanya untuk
guru serta staff karyawanya saja untuk mencari informasi mengenai dunia
pendidikan yang terbaru.

Kata Kunci : mikrotik, DHCP server,bandwith, MI NU 01 Pacul.

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah
dan inayah-Nya hingga terselesaikannya laporan Tugas Akhir dengan judul
“MANAJEMEN BANDWITH DENGAN SIMPLE QUEUE UNTUK
MEMBATASI BANDWITH DAN DHCP SERVER UNTUK
MEMPERMUDAH KOMUNIKASI DATA ANTAR KOMPUTER DI MI
NU 01 PACUL”.
Tugas Akhir merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam mencapai gelar Ahli Madya Teknik
Elektronika pada program Studi D3 Teknik Elektronika Politeknik Harapan
Bersama Tegal. Selama melaksanakan penelitian dan kemudian tersusun dalam
Laporan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan bimbingan.
Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Mc. Chambali, B.Eng.E.E., M.Kom selaku Direktur Politeknik
Harapan Bersama Tegal.
2. Bapak Qirom, S.Pd., M.T selaku Ketua Program Studi DIII Teknik
Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal.
3. Bapak Martselani Adias Sabara, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I.
4. Bapak Much. Sobri Sungkar, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II.
5. Bapak Djoni Riyanto selaku pemilik Mitra Swalayan.
6. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan
penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan kontribusi untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tegal, 12 Juli 2019

Eko Prasetyo
NIM. 1601E095

viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................. 6
1.3. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
1.4. Batasan Masalah........................................................................ 6
1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
1.6. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
1.7. Metode Penelitian...................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 11
2.1. Mikrotik .................................................................................... 11
2.1.1 Sejarah Mikrotik ............................................................12
2.1.2 Fungsi Mikrotik .............................................................13
2.1.3 Fitur-Fitur Mikrotik .......................................................14
2.1.4 Jenis-Jenis Mikrotik ......................................................17
2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Mikrotik ............................24
2.2. Winbox ......................................................................................24
2.2.1 Fungsi Winbox .............................................................25

ix
2.3. Internet ......................................................................................25
2.3.1 Sejarah internet ..............................................................26
2.4. Firewall ....................................................................................27
2.4.1 Cara Kerja Firewall ......................................................28
2.5. Bandwith ...................................................................................30
2.5.1 Jenis jenis bandwith .....................................................31
2.5.2 Manajemen bandwith ...................................................32
2.5.3 Manajemen bandwith dengan simple queue ................33
2.6. NAT ..........................................................................................33
2.6.1 Jenis-Jenis NAT ............................................................35
2.6.2 Fungsi NAT ...................................................................37
2.6.3 Cara Kerja NAT ............................................................37
2.7. IP Addres ...................................................................................38
2.8 DHCP ........................................................................................39
2.8.1 DHCP Server ................................................................39
2.8.2 DHCP Client ................................................................41
2.9 DNS ..........................................................................................41
2.9.1 Kelebihan dan Kekurangan DNS .................................42
BAB III GAMBARAN UMUM .......................................................................42
3.1. Sejarah MI NU 01 Pacul ...........................................................43
3.2. Visi dan Misi MI NU 01 Pacul .................................................43
3.3. Sarana dan Prasana MI NU 01 Pacul ........................................44
3.4. Ektrakulikuler............................................................................45
3.5. Prestasi MI NU 01 Pacul ..........................................................45
3.6. Denah Lokasi MI NU 01 Pacul ................................................46
BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN .............................................47
1.1. Perancangan Sistem ..................................................................47
1.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ....................... 48
1.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ....................... 48
1.1.3. Kebutuhan Akses Internet ............................................. 48
1.2. Perancangan Implementasi ....................................................... 48

x
1.2.1. Pengkabelan Stop kontak .............................................. 49
1.2.2. Pengkabelan kabel UTP ................................................49
1.3. Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server ...................................53
1.4. Konfigurasi Manajemen Bandwith Simple Queue ...................58
1.5. Pengujian Limit Bandwith ........................................................59
BAB V PENUTUP ..........................................................................................62
5.1. Kesimpulan ...............................................................................62
5.2. Saran ..........................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................64
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Level lisensi Mikrotik........................................................................ 21

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Logo Mikrotik .............................................................................. 11
Gambar 2.2 Mikrotik RouterOS ....................................................................... 17
Gambar 2.3 Mikrotik Routerboard ................................................................... 19
Gambar 2.4 Tampilan Software ID .................................................................. 23
Gambar 2.5 Halaman register mikrotik. ........................................................... 23
Gambar 2.6 Login User Interface Mikrotik Winbox ........................................ 24
Gambar 2.7 Bandwith Simple Queue............................................................... 33
Gambar 2.8 NAT Statis..................................................................................... 35
Gambar 2.9 NAT Dinamis ................................................................................ 36
Gambar 2.10 Cara Kerja NAT ........................................................................... 37
Gambar 3.1 Denah Lokasi MI NU 01 Pacul. .................................................... 46
Gambar 4.1 Diagram Blok Perancangan Sistem .............................................. 47
Gambar 4.2 Stop Kontak .................................................................................. 49
Gambar 4.3 Urutan Kabel UTP Straight .......................................................... 50
Gambar 4.4 Urutan Kabel UTP Cross ............................................................. 52
Gambar 4.5 Kabel UTP tipe Cross .................................................................. 52
Gambar 4.6 Remove Configuration Mikrotik ................................................... 53
Gambar 4.7 Memberi nama interface .............................................................. 54
Gambar 4.8 Memberi IPAddress...................................................................... 54
Gambar 4.9 DHCP Server ................................................................................ 55
Gambar 4.10 IP Route Mikrotik ...................................................................... 55
Gambar 4.11 DNS Mikrotik............................................................................. 56
Gambar 4.12 Firewall Mikrotik ....................................................................... 56
Gambar 4.13 Test Koneksi Internet ................................................................. 57
Gambar 4.14 IP DHCP ..................................................................................... 57
Gambar 4.15 Cek Bandwith dengan SpeedTes ................................................ 58
Gambar 4.16 Max Limit Bandwith ................................................................... 58
Gambar 4.17 Min Limit Bandwith.................................................................... 59

xiii
Gambar 4.18 Kondisi Saat Normal .................................................................. 59
Gambar 4.19 Kondisi Saat Mendekati Maksimal ............................................ 60
Gambar 4.20 Kondisi Saat Maksimal .............................................................. 60
Gambar 4.21 Cek Bandwith pada SpeedTest ................................................... 61

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Surat Keterangan Observasi ....................................................................... A-1
Surat Kesediaan Membimbing TA............................................................. A-2
Surat Kesediaan Membimbing TA............................................................. A-3
Form Bimbingan Proposal TA ................................................................... B-1
Form Bimbingan Laporan TA .................................................................... B-2
Form Revisi Laporan TA .......................................................................... B-5
Foto Dokumentasi ..................................................................................... C-1

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Internet atau interconnection networking adalah seluruh jaringan

komputer yang saling terhubung menggunakan sistem global Trasnsmission

Control Protocol / internet protocol (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran

paket yang melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Internet kini sudah

digunakan banyak orang dari berbagai usia sebagai media informasi.

Perkembangan pemakaian internet yang meningkat saat ini

menyebabkan permintaan terhadap mutu layanan QOS (Quality of services)

harus ditingkatkan.Tidak cukup jika hanya bisa terhubung ke internet,

performa konektifitas menjadi factor penting dalam penggunaan internet

sekarangini.Terutama bagi penyedia layanan internet ISP (Internet Service

Provider) bahkan di jaringan pribadi dan instansi yang menggunakan

internet menjadi kebutuhan utama.

Pada saat ini teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan bagi

hampir setiap individu manusia. Setiap individu sangat membutuhkan

informasi dalam waktu singkat karena pada zaman sekarang ini waktu

sangatlah berharga. Dengan adanya teknologi informasi, pengiriman

informasi dapat dilakukan dengan cepat dan efisien tanpa tergantung dengan

jarak dan waktu. Sehingga dapat membantu pekerjaan-pekerjaan manusia di

berbagai bidang yang sangat membutuhkan informasi dengan cepat. Dengan

1
2

berbagai manfaat serta kemudahan yang diberikannya,Salah satunya

teknologi jaringan komputer. Jaringan komputer membuat satu komputer

dapat berbagi informasi dengan komputer lain baik secara jaringan kabel

maupun nirkabel.

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling

berhubungan satu sama lain dengan memanfaatkan media komunikasi dan

suatu protokol komunikasi, sehingga antar komputer dapat saling berbagi

dan bertukar informasi. Pada saat ini, manfaat dari jaringan komputer sudah

sangat banyak dirasakan. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat

ini, jaringan komputer sering kali berperan vital dalam kegiatan

pendistribusian informasi yang cepat tersebut. Semua dari komponen yang

tergabung dalam jaringan komputer tersebut haruslah mampu saling

mendukung untuk menghasilkan satu sistem yang kokoh dan handal untuk

melayani setiap permintaan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Dalam Sebuah jaringan komputer dibagi dua jenis berdasarkan

media transmisinya yaitu jaringan kabel dan jaringan nirkabel. Jaringan

kabel (Wired Network) Media transmisi data yang digunakan dalam jaringan

ini berupa kabel. Kabel tersebut digunakan untuk menghubungkan satu

komputer dengan komputer lainnya agar bisa saling bertukar informasi/ data

atau terhubung dengan internet. Jaringan nirkabel (Wireles Network) Dalam

jaringan ini diperlukan gelombang elektromagnetik sebagai media transmisi

datanya. Berbeda dengan jaringan berkabel (wired network), jaringan ini

tidak menggunakan kabel untuk bertukar informasi/ data dengan komputer


3

lain melainkan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk

mengirimkan sinyal informasi/ data antar komputer satu dengan komputer

lainnya.

Internet merupakan sumber data informasi yang sangat lengkap.

Internet mempunyai peranan penting dalam menunjang kemajuan

pendidikan. Sistem komunikasi dan informasi sangat diperlukan sebagai

salah satu komponen penunjang aktivitas pendidikan. Oleh karena itu

pemerintah melalui komitmen untuk menyediakan jaringan dan komunikasi

dihampir seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Jaringan nirkabel atau bisa

disebut dengan hotspot juga akan lebih memudahkan untuk memperoleh

informasi dengan efektif.

Dengan hotspot kita bisa menikmati akses internet selama kita

berada di area hotspot tanpa harus menggunakan kabel. Layanan hotspot

sangat bermanfaat dan membantu bagi kehidupan manusia. Adanya layanan

hotspot di lingkungan sekolah diharapkan akan mempercepat akses

informasi bagi guru,karyawan dan semua pengguna layanan hotspot.

MI NU 01 PACUL yang beralamat di Jl. Pacul Timur kecamatan

talang kabupaten tegal berdiri pada tahun 1989, ada beberapa pendirinya

diantaranya Moh.Toha, ma’ruf, mahrudin. Yang sekarang kepala

sekolahnya fuziyanah. MI NU 01 PACUL merupakan sekolah dasar

sekaligus adanya TK (Taman Kanak-Kanak). Walaupun yang

menggunakannya masih sedikit yaitu hanya Staff dan guru namun di MI NU

01 PACUL sudah mengajarkan muridnya tetang komputer dan hanya

memiliki 3 buah PC. Namun Fasilitas koneksi internet di MI NU 01 PACUL


4

masih menggunakan modem dan kabel LAN untuk koneksi internet ke

computer lainnya. Fasilitas koneksi internet sangat mendukung KBM

(Kegiatan Belajar Mengajar) untuk mencari informasi mengenai pendidikan

melalui internet. Namun di MI NU 01 PACUL saat ini masih menggunakan

modem sebagai sarana jaringan internet. Permasalahan yang sering terjadi

di MI NU O1 PACUL disaat ke 3 komputer sedang digunakan secara

bersamaan atau seretak maka terkadang akan mengalami putus-putus saat

digunakan atau sering disebut dengan buffering karena koneksi internet

yang tidak stabil atau tidak sama rata karena belum adanya managemenet

bandwidth hanya sebatas koneksi internet saja. Ini tentu mengganggu

kenyamanan guru maupun staff karyawan yang menggukan fasilitas

internet. Sehingga penggunaan management bandwith sangat di perlukan.

Oleh karena itu besar bandwidth atau management bandwidth sangat di

perhitungkan demi terciptanya koneksi akses internet yang stabil dan

fleksibel meskipun internet digunakan secara bersama untuk memenuhi

kebutuhan dalam hal kenyamanan koneksi internet, maka dari itu

dibutuhkan pengaturan bandwidth yang seimbang antara, download dan

upload ditiap client.. Pengguna akses internet hanya meliputi staf/

karyawan, serta guru, yang waktu penggunaan akses internetnya meliputi

dari jam pagi hingga siang untuk sekolah dasar dan siang hingga sore hari

untuk MDA atau TPQ.

Untuk mempermudah admin dalam mengontrol jumlah pengguna

internet maka diperlukan adanya DHCP server, yang mana fungsinya

adalah untuk mendistribusikan alamat IP ke komputer Client pengguna yang


5

terhubung kedalam jaringan secara otomatis dan juga meringankan tugas

dari admin jaringan karena tidak harus mengatur IP address secara static.

Misalnya saat ingin terhubung ke jaringan internet, saat menghubungkan

artinya komputer meminta layanan DHCP dari server untuk memberikan

alamat IP secara otomatis.

Jika koneksi akses internetnya belum dibatasi koneksi akses internet

akan melambat atau down akibat belum adanya konfigurasi user dengan

profile serta limit upload dan limit download tiap user. Maka dari itu perlu

adanya management penggunaan bandwidth di MI NU 01 PACUL.

Solusinya bisa menggunakan router Mikrotik yang sudah sangat populer

untuk melakukan tugas sebagai pengatur bandwidth. Fungsi yang bisa

digunakan di Mikrotik yaitu salah satunya dengan Simple Queue. Simple

Queue merupakan salah satu cara yang sangat mudah untuk membagi

bandwidth dari skala kecil sampai menengah. Simple queue ini biasanya

digunakan untuk mengatur bandwidth upload dan download tiap user.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka tergagas sebuah ide

pengambilan judul “MANAJEMEN BANDWITH DENGAN SIMPLE

QUEUE UNTUK MEMBATASI BANDWITH DAN DHCP SERVER

UNTUK MEMPERMUDAH KOMUNIKASI DATA ANTAR

KOMPUTER DI MI NU 01 PACUL”. Sehingga diharapkan agar guru/staf

karyawan,dapat mengakses internet dengan mudah, cepat, dan hemat.


6

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka

didapatkan identifikasi masalah yaitu :

1. Belum optimalnya penggunaan bandwith internet yang ada pada MI

NU 01 PACUL.

2. Komputer tidak bisa mendapat IP secara otomatis.

3. Belum optimalnya koneksi internet yang ada pada MI NU O1 PACUL.

4. Seringnya mengalami buffering saat semua komputer dijalankan secara

bersamaan.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

didapatkan rumusan masalah “Bagaimana Memanajemen Bandwith Dengan

Simple Queue dan konfigurasi DHCP Server Di MI NU 01 PACUL.?”

1.4. Batasan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan bahwa

batasan-batasan masalah yang akan dibahas adalah meliputi :

1. Alat jaringan menggunakan Mikrotik RB 2011IL-in.

2. Tools yang mendukung yaitu winbox.

3. Objek Penelitian hanya pada lingkungan MI NU 01 PACUL.

4. Fitur yang digunakan dalam melimit bandwith yaitu Simple Queue.


7

1.5. Tujuan

Adapun penyusunan laporan tugas akhir ini mempunyai tujuan

sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan penggunaan bandwith internet yang ada pada MI NU

01 PACUL.

2. Komputer dapat di gunakan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan

bandwidth di setiap bagian unit komputer.

3. Mempermudah mendapatkan IP secara otomatis untuk terhubung ke

jaringan internet.

4. Memudahkan guru untuk memperoleh informasi pendidikan yang

terbaru dan efektif dengan adanya perbaikan fasilitas internetnya.

1.6. Manfaat

Adapun manfaat dari perancangan management bandwith dan

DHCP server ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

a. Dapat menerapkan teori yang telah diperoleh selama masa

perkuliahan ke dalam permasalahan yang muncul dalam kehidupan

nyata.

b. Menambah pengetahuan mengenai implementasi manajemen

bandwith

c. Menambah pengetahuan tentang fungsi DHCP Server yaitu untuk

Menjadikan komputer bisa mendapatkan IP secara otomatis.


8

2. Bagi MI NU 01 PACUL.

a. Memberi kemudahan guna mengoptimalkan penggunaan bandwith

dengan efisien dan efektif.

b. Memberi informasi alokasi penggunaan bandwidth sesuai dengan

tingkat kebutuhan.

c. Semua komputer mendapatkan bandwidth sesuai dengan kebutuhan

koneksi internet.

3. Bagi Politeknik Harapan Bersama Tegal

a. Dapat menambah relasi untuk kerjasama dalam pelaksanaan

program tugas akhir maupun program penyeluran tenaga kerja

alumni Politeknik Harapan Bersama Tegal.

b. Untuk membantu mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam

penerapan manajemen bandwith jaringan hostpot dengan

menggunakan mikrotik.

c. Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa.

1.7. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam proses penulisan laporan

ini antara lain :

1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini bertempat di MI NU

01 Pacul.
9

2. Metodologi Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, menggunakan teknik

pengumpulan data yang bertujuan untuk melengkapi dalam perolehan

pengambilan data yang diperlukan sebagai berikut :

a. Observasi

Dalam metode observasi ini akan diberi kesempatan untuk

melakukan pengamatan secara langsung bagaimana sistem kerja di

MI NU 01 PACUL selama jam pelajaran berlangsung. Dan

mengumpulkan data informasi seperti, sistem keamanan jaringan

yang ada di MI NU 01 PACUL.

b. Wawancara

Yang berhubungan dengan objek dalam wawancara ini,

Mahasiswa langsung mencari sumber informasi dan mengajukan

pertanyaan tentang bagaimana sistem kerja di MI NU 01 PACUL.

c. Studi Pustaka

Merupakan metode pengumpulan data dari catatan kuliah,

buku-buku perpustakaan, browsing di internet, dengan

memanfaatkan referensi dari buku-buku penunjang yang sesuai

dengan rumusan masalah sehingga dapat membantu penyelesaian

masalah dalam perancangan dan pembuatan aplikasi yang benar.


10

1.8. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan dibagi atas 5 (Lima) bab, masing – masing bab

dibagi atas sub abab dengan maksud agar Laporan Tugas Akhir dapat lebih

terperinci dan jelas. Adapun bab – bab tersebut adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan tugas akhir,

manfaat pembuatan tugas akhir, serta sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini dijelaskan pembahasan mengenai instansi,

yang meliputi sejarah instansi, visi dan misi instansi.

BAB III : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang landasan teori yang akan

dipergunakan dalam penyelesaian tugas akhir, yaitu yang

berkaitan dengan pembuatan produk tugas akhir.

BAB IV : PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini dijelaskan tentang perancangan Sistem

Memanajemen Bandwith Dengan Simple Queue dan

Konfigurasi DHCP Server.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan

dan saran.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Mikrotik

Gambar 2.1. Logo Mikrotik

Mikrotik dibuat oleh perusahaan Mikrotik yang berada di Kota Riga,

Latvia. Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara

Uni Soviet dulu, yang sekarang lebih dikenal dengan negara Rusia. Mikrotik

adalah sistem operasi dan perangkat lunak bisa digunakan untuk menjadikan

komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur

yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh

ISP, provider hotspot dan warnet.

Pengertian Mikrotik adalah sebuah sistem operasi router yang

digunakan untuk menjalankan dan mengatur segala aktivitas network

(jaringan) secara menyeluruh. Mulai dari routing, routingBGP, billing

hotspot, management bandwidth, data user dan load balancing.

Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik

digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti

merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil

hingga yang kompleks sekalipun.

11
12

Mikrotik atau RouterOS saat ini sudah mampu mendukung banyak driver

dan perangkat seperti ethernet LAN, ISDN, USB 3G Modem, V35, Wireless

LAN card, memory card hingga LCD. Sebagai sebuah sistem operasi,

Mikrotik juga memiliki banyak fungsi terkait manajemen sebuah jaringan

komputer, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Routing

2. Firewall

3. User Management

4. Pembatasan Bandwidth

5. Tunnel dan VPN

6. Network Tools (Ping, MAC ping, Torch, Watchdog)

7. Dan lain-lain.

2.1.1. Sejarah Mikrotik

Mikrotik berawal dari perusahaan skala kecil yang berkantor

pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya

diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah

orang Amerika yang menetap di Latvia. Di Latvia, John Trully

bertemu dengan Arnis yang merupakan seorang sarjana Fisika dan

Mekanik pada tahun 1995.

Pada tahun 1996 John dan Arnis memulai dengan sistem

Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi

wirelessLAN(W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Moldova.

Kemudian, barulah melayani lima pelanggannya di Latvia, karena


13

ambisi John dan Arnis untuk membuat satu piranti lunak router yang

handal dan disebarkan ke seluruh dunia. Prinsip dasar Mikrotik

bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router

yang handal dan bisa dijalankan di seluruh dunia. Hingga kini,

Mikrotik telah melayani sekitar empat ratusan pelanggannya.

Linux yang pertama kali John dan Arnis gunakan adalah

Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan

bantuan 5-15 orang staff R&D Mikrotik yang sekarang menguasai

dunia routing di negara-negara berkembang. Selain staff di

lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, perlu merekrut juga tenaga-

tenaga lepas dan pihak ketiga yang intensif mengembangkan

Mikrotik secara maraton.

2.1.2. Fungsi Mikrotik

Adapun fungsi Mikrotik diantaranya yaitu :

1. Pengaturan koneksi internet bisa dilakukan secara terpusat dan

memudahkan untuk pengelolaannya.

2. Konfigurasi LAN bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan

PC Mikrotik RouterOS dengan hardware requirements yang

sangat rendah.

3. Blocking situs-situs terlarang dengan menggunakan proxy di

Mikrotik.

4. Pembuatan PPPoE Server.

5. Memisahkan bandwidth traffic internasional dan local.


14

2.1.3. Fitur-fitur Mikrotik

1. Address List : merupakan kumpulan kelompok IP Address

(Alamat IP) yang dikelompokkan berdasarkan nama.

2. Bridge : seperti namanya, yang ini mempunyai fungsi untuk

bridgespinning tree dan multiple bridge interface, bisa juga

untuk keperluan bridging firewalling.

3. Data Rate Management : merupakan QoS (Quality of Service)

yang memiliki dasar HTB yang menggunakan :

a. Burst

b. PCQ

c. RED

d. SFQ

e. FIFO Queue

f. CIR

g. MIR

h. Limit antar peer to peer

4. Asynchronous : mempunyai dukungan untuk serial PPPdial-in

atau dial-out, memiliki otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan

MSCHAPv2, Radius, dial on demand dan modempool hingga

128 port.

5. DHCP : support DHCP tiap antarmuka, DHCP Relay, DHCP

Client, multiple network DHCP, dan static atau dynamic DHCP

leases.
15

6. Monitoring perhitungan : mampu menghitung Traffic IP, log,

dan statistikgraph.

7. NTP : kepanjangan NTP adalah Network Time Protocol yang

berguna di dalam server dan client atau bisa juga untuk

mengsinkronisasi menggunakan sistem GPS.

8. Proxy : kemampuannya untuk Cache FTP dan HTTP proxy

server, HTTPS proxy bisa juga untuk trasparent proxy DNS dan

HTTP, sangat support protokol SOCKS, parent proxy, static

DNS.

9. Routing : RIP v1 atau v2, OSPF v2, BGP v4.

10. SDSL : supportSingleLineDSL, mampu memutuskan suatu jalur

koneksi dan jaringan.

11. Simple Tunnel : ethernet ke dalam IP.

12. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol untuk read only.

13. Firewall dan NAT : support untuk filter (penyaringan) koneksi

peerto peer, source NAT dan destination NAT. Keunggulannya

adalah kemampuannya dalam memfilter berdasarkan :

a. MAC address

b. IP address

c. Range port

d. Protokol IP

e. Pemilihan opsi protokol seperti ICMP

f. TCP Flags dan MSS


16

14. Hotspot : memiliki Hotspot gateway dengan otentikasi

RADIUS. Support untuk limit data, SSL, HTTPS.

15. IPSec : fitur yang ada adalah :

a. Protokol AH dan ESP untuk IPSec

b. MD5 dan algoritma SHA1 hashing

c. Mampu mengalogaritma enkripsi menggunakan DES,

3DES, AES-128, AES-192, AES-256

d. PerfectForwadingSecresy (PFS) MODPgroups 1,2,5

16. ISDN : supprot untuk ISDNdial in dan dial out, dengan

beberapa otentikasi dibawah ini :

a. PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius.

b. 128K bundle, CiscoHDLC, x751, x75ui, x75bui line

protocol.

17. M3P : merupakan Mikrotik Protokol Paket Packer yang

digunakan dalam wirelesslinks dan ethernet.

18. MNDP : merupakan Mikrotik Discovery Neighbour Protocol,

seperti kebanyakan mempunyai dukungan untuk Cisco

Discovery Protokol (CDP).

19. Tool : seperti pada umumnya sebuah router biasa, disini juga

dapat test ping, Trace route, bandwidth, test, ping flood, telnet,

SSH, packetsniffer, Dinamik DNS update.

20. VLAN : pendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan

ethernet dan wireless, multiple VLAN, VLAN bridging.

21. Winbox : aplikasi untuk remote dan mengatur Mikrotik itu

sendiri.
17

2.1.4. Jenis-jenis Mikrotik

Adapun jenis-jenis Mikrotik diantaranya :

1. Mikrotik RouterOS

Gambar 2.2 Mikrotik RouterOS

Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi yang

diperuntukkan sebagai network router. Mikrotik RouterOS

sendiri adalah suatu sistem operasi dan perangkat lunak yang

bisa digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi

routernetwork yang handal, mencakup berbagai fitur yang

dibuat untuk IP network dan jaringan wireless. Fitur-fitur

tersebut diantaranya Firewall dan NAT, Routing,

RoutingHotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS

Server, DHCPServer, Hotspot dan berbagai fitur lainnya.

Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi Linuxbase

yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk

memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya

bisa dilakukan melalui Windows Application (Winbox). Selain

itu, installasi bisa dilakukan pada Standard komputer PC

(Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik


18

juga tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk

penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk

keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing

yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan

sumber daya PC yang memadai. Mikrotik RouterOS adalah

versi Mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat

dipasang pada komputer rumahan (PC) melalui CD. File image

Mikrotik RouterOS bisa diunduh melalui website resmi

Mikrotik, www.mikrotik.com. Akan tetapi, file image tersebut

merupakan versi trial Mikrotik yang hanya bisa digunakan

dalam waktu 24 jam saja. Untuk bisa menggunakannya secara

full time, maka harus membeli lisensi key dengan catatan satu

lisensi hanya untuk satu harddisk.

Mikrotik RouterOS ini ada dalam berbagai level. Setiap

level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari level

3, hingga level 6. Secara singkat, level 3 digunakan untuk router

berinterfaceethernet, level 4 untuk wireless client atau serial

interface, level 5 untuk wirelessAP dan level 6 tidak memiliki

limitasi apapun. Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4

(200 pengguna), level 5 (500 pengguna) dan level 6 (tidak

terbatas).
19

2. MikrotikRouterBoard

Gambar 2.3 Mikrotik RouterBoard

Selain RouterOS, mikrotik juga mengeluarkan produk

berupa perangkat keras bernama Mikrotik RouterBoard.

Perangkat ini dibuat untuk menggantikan PC sebagai wadah

bagi sistem operasi RouterOS. RouterBoard dibentuk dengan

ukuran kecil dan sederhana, RouterBoard sangat efektif

digunakan dan diletakkan pada tempat-tempat atau sudut-sudut

yang sulit dijangkau terutama pada dinding, atap dan puncak

menara.

Terdapat banyak versi RouterBoard yang beredar di

pasaran, tetapi dapat memilih sesuai dengan kebutuhan. Setiap

seri memiliki antarmuka yang berbeda-beda. RouterBoard

menggunakan sistem pengkodean tertentu yang menunjukkan

seri dan fitur yang ada di dalamnya.

Mikrotik Routerboard adalah router embedded produk

dari mikrotik. Routerboard ini seperti pc mini yang terintegrasi

karena dalam satu board tertanam Prosesor, RAM, ROM dan


20

Memori Flash. Routerboard menggunakan RouterOS yang

berfungsi sebagai router jaringan, bandwith management, proxy

server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai

hotspotserver. Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa

berfungsi sebagai wifi, baik itu sebagai wifiaccesspoint, bridge,

wds ataupun sebagai wificlient, diantaranya seperti RB411,

RB433, RB600 dan sebagian besar ISP wireless menggunakan

routerboard untuk menjalankan fungsi wirelessnya baik sebagai

AP atau client. Dengan menggunakan routerboard ini, maka

bisa menjalankan fungsi router tanpa tergantung pada PC, hal

tersebut karena semua fungsi router sudah ada dalam

routerboard. Jika dibandingkan dengan PC yang diinstall

RouterOS, routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan

hemat listrik karena hanya menggunakan adaptor. Untuk

digunakan pada jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan

menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.

3. Mikrotik License

Mikrotik License adalah mikrotik RouterOS yang

berlisensi, namun file image Mikrotik routerOS dapat diunduh

dari website resmi Mikrotik , www.mikrotik.com/download. File

image ini merupakan versi trial yang hanya dapat digunakan

dalam waktu 24 jam. Untuk dapat menggunakannya secara


21

penuh, harus membeli lisensi terlebih dahulu. Satu lisensi hanya

valid untuk satu buah harddisk.

Mikrotik RouterOS terdiri atas beberapa level, mulai dari

level 0 sampai level 6. Penjelasan singkat masing-masing level

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Level lisensi Mikrotik

a. Level 0, merupakan lisensi versi trial di mana RouterOs

dapat digunakan secara gratis selama 24 jam sejak

RouterOs diinstal.

b. Level1, merupakan versi demo dan hanya dapat digunakan

oleh 1 pengguna.

c. Level 3, hanya untuk client dan hanya ada pada perangkat

RouterBoard.
22

d. Level 4, dapat digunakan sebagai router dengan semua fitur

umum sebuah router, seperti OSPF, BGP, RIP dan juga

untuk wireless client atau serial interface.

e. Level 5, mirip dengan level 4 namun jumlah pengguna lebih

banyak.

f. Level 6, tanpa batasan apapun.

Saat laporan ini ditulis, mikrotik telah meniadakan lisensi

level 2. Untuk lisensi level 1, tidak ada batasan masa berlaku

akan tetapi ada batasan pada fungsi dan fiturnya, yaitu hanya

untuk satu pengguna. Selain itu lisensi level 1 tidak mendukung

wireless interface, web proxy dan radius client.

Untuk mendapatkan lisensi level 1, kita dapat melakukan

registrasi melalui https://www.mikrotik.com/client/register lalu

masukkan informasi login sesuai dengan permintaan.

Mikrotik akan mengirim e-mail kepada kita berupa

informasi login dan password. Silahkan masukkan login dan

memilih menu Make a demo key. Ikuti petunjuk yang diberikan

sampai diminta untuk memasukkan software ID. Software ID

ini dapat diketahui jika RouterOS dan mengetikkan perintah

system license print.


23

Gambar 2.4. Tampilan Software ID

Gambar 2.5 Halaman register mikrotik.


24

2.1.5. Kelebihan dan Kekurangan Mikrotik

1. Kelebihan Mikrotik

Kelebihan router mikrotik diantaranya yaitu mudah

dalam pengoperasian, selain itu mikrotik memiliki banyak fitur

yang mendukung.

2. Kekurangan Mikrotik

Mikrotik belum mampu menangani sebuah jaringan

internet yang berskala besar, karena sertifikasi yang dikeluarkan

merupakan sertifikasi yang kurang begitu baik dan tidak seperti

halnya Cisco yang sertifikasinya diakui oleh internasional,

sehingga hal ini yang menjadikan mikrotik mempunyai

kekurangan.

2.2. Winbox

Gambar 2.6 Login User Interface Mikrotik Winbox


25

Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk meremote

sebuah server mikrotik kedalam mode GUI (Graphical User Interface)

melalui operating system windows. Kebanyakan teknisi banyak

mengkonfigurasi mikrotik OS atau mikrotik routerboard menggunakan

winbox dibanding dengan mengkonfigurasi langsung lewat mode CLI

(Command Line Interface). Hal ini karena menggunakan winbox dirasa

lebih mudah dibanding melalui browser. Dan hasilnya pun juga lebih cepat.

2.2.1. Fungsi Winbox

Winbox mudah di install, mudah dipakai, ringan, cepat dan

tepat seperti contoh berikut :

1. Setting mikrotik router dalam mode GUI.

2. Settingbandwith jaringan internet.

3. Memblokir sebuah website atau situs.

2.3. Internet

Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan

satu media elektronik dengan media yang lainnya. Standar teknologi

pendukung yang dipakai secara global adalah Transmission Control

Protocol atau Internet Protocol Suite (disingkat dengan istilah TCP atau IP).

TCP atau IP ini merupakan protokol pertukaran paket (dalam istilah

asingnya SwitchingCommunication Protocol) yang bisa digunakan untuk

miliaran lebih pengguna yang ada di dunia. Sementara itu, istilah

“internetworking” berarti cara atau proses dalam menghubungkan rangkaian

internet beserta penerapan aturannya yang telah disebutkan sebelumnya.


26

2.3.1. Sejarah Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh

Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui

proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project

Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana

dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita

bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga

melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan,

seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua

standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan

protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission

Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan

militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US

Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang

tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital

untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk

menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi

perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja

yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa

Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu


27

jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET

diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian

proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua

universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat

ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu

"MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih

kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas.

Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA

Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

2.4. Firewall

Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu

lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah

lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah tembok

api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi yang berjalan pada pintu

gerbang (gateway) antara jaringan lokal dengan jaringan internet.

Firewall berfungsi menjaga keamanan jaringan dari ancaman pihak

lain yang tidak berwenang. Mengubah, merusak atau menyebarkan data-

data tidak penting suatu perusahaan merupakan contoh ancaman yang patut

dicegah. Firewall beroperasi menggunakan aturan tertentu. Aturan inilah

yang menentukan kondisi ekspresi yang memberitahu Mikrotik tentang apa

yang harus dilakukan Mikrotik terhadap paket data yang melewatinya.


28

Setiap aturan disusun atas kondisi dan aksi yang akan dilakukan. Ketika ada

paket data lewat, firewall akan mencocokkannya dengan kondisi yang telah

dibuat kemudian menentukan aksi apa yang akan dilakukan oleh Mikrotik

sesuai dengan kondisi tertentu.

Secara umum, firewall filtering biasanya dilakukan dengan cara

mendefinisikan alamat IP, baik itu src-address maupun dst-address.

Misalnya, ingin memblokir komputer client yang memilili IP tertentu atau

ketika melakukan blokir terhadap situs web tertentu berdasarkan alamat IP

web tersebut. Firewall tidak hanya digunakan untuk melakukan blok client

agar tidak dapat mengakses resource tertentu, namun juga digunakan untuk

melindungi jaringan lokal dari ancaman luar, misalnya virus atau serangan

hacker. Biasanya serangan dari internet ini dilakukan dari banyak IP

sehingga akan sulit untuk melakukan perlindungan hanya dengan

berdasarkan IP. Ada banyak cara filtering selain berdasar alamat IP,

misalnya berdasar protocol dan port.

2.4.1. Cara Kerja Firewall

Pada dasarnya, firewall bekerja dengan cara membatasi

komputer pribadi dengan internet. Firewall bekerja layaknya

penjaga keamanan didepan gerbang rumah dan mengidentifikasi

pengunjung yang datang, sekaligus menyaring penyusup yang

berusaha memasuki komputer pribadi. Firewall bekerja seperti garda

pertahanan terdepan untuk menahan segala usaha hacking yang

masuk ke dalam komputer.


29

Teknologi firewall sekarang semakin berkembang.

Sebelumnya, firewall bekerja menyaring lalu lintas komputer dengan

menggunakan alamat IP, nomor port serta protokol. Seiring dengan

perkembangannya, kini firewall mampu menyaring data yang masuk

dengan mengidentifikasi terlebih dahulu pesan konten yang

dibawanya. Untuk mengatur lalu lintas perpindahan data komputer

dan internet, firewall dapat menggunakan salah satu atau gabungan

dari beberapa metode berikut :

1. Packing Filtering

Merupakan sebuah cara kerja firewall dengan memonitor

paket yang masuk dan keluar, mengizinkan untuk lewat atau

tertahan berdasarkan alamat InternetProtocol (IP),protocol dan

portnya. Packet filtering biasanya cukup efektif digunakan

untuk menahan serangan dari luar sebuah LAN. Packet filtering

disebut juga dengan firewall statis. Selama terjadinya

komunikasi dengan jaringan internet, packet yang datang

disaring dan dicocokkan dengan aturan yang sebelumnya telah

dibuat dalam membangun firewall. Jika data tersebut cocok,

maka data dapat diterima dan sebaliknya, jika tidak cocok

dengan aturan, maka data tersebut ditolak.

Dalam metode packet filtering, firewall mengecek

sumber dan tujuan alamat IP. Pengirim packet mungkin saja

menggunakan aplikasi dan program yang berbeda, sehingga


30

packet filtering juga mengecek sumber dan tujuan protocol,

seperti UDP (User Datagram Protocol) dan TCP (Transmission

Control Protocol).

2. Inspeksi Stateful

Berkebalikan dengan Packet Filtering, Inspeksi Stateful

dikenal pula dengan firewall dinamis. Pada inspeksi stateful,

status aktif koneksi dimonitor kemudian info yang didapatkan

akan dipakai untuk menentukan apakah packet jaringan dapat

menembus firewall.

Inspeksi stateful secara besar-besaran telah

menggantikan packet filtering. Pada firewall statis, hanya

header dari packet dicek, artinya seorang hacker dapat

mengambil informasi melalui firewall dengan sederhana, yaitu

mengindikasikan “reply” melalui header. Sementara dengan

firewall dinamis, sebuah packet dianalisis hingga ke dalam

lapisan-lapisannya dengan merekam alamat IP dan juga nomor

portnya, sehingga keamanannya lebih ketat dibandinngkan

packet filtering.

2.5. Bandwith

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data

yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini

berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan


31

total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran

komunikasi (band).Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari

istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam internet,

khususnya pada paket – paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukkan

volume data yang dapat di transfer per unit waktu.Sedangkan Data Transfer

adalah ukuran lalulintas data dari website.

Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai

suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa

dari sebuah titik ketitik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya

dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps(bits per

second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second).

2.5.1. Jenis - jenis bandwidth

Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :

a. Digital Bandwidth

Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang

dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam

satuan bits per second tanpa distorsi.

b. Analog Bandwith

Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi

terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang

frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per

detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa

ditransimisikan dalam satu saat.


32

2.5.2. Manajemen Bandwidth

Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat

digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis

jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS)

untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. Sedangkan QoS

adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan

pencapaian didalam suatu system komunikasi data.

Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari

suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan

aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang

tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan

kualitas suatu layanan jaringan QoS = Quality Of Services).

Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan

mengontrol komunikasi (lalulintas, paket) pada link jaringan, untuk

menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang

akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang

buruk.Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita

menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan

menggunakan sebuah PC Router Mikrotik.

Manajemen bandwith memberikan kemampuan untuk

mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai

dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan

pelanggan.
33

2.5.3. Manajemen Bandwith dengan Simple Queue

Manajemen Bandwith dengan simple queue Merupakan

metode bandwidth management termudah yang ada di Mikrotik.

Menu dan konfigurasi yang dilakukan untuk menerapkan simple

queue cukup sederhana dan mudah dipahami. Walaupun namanya

simple queue sebenarnya parameter yang ada pada simple queue

sangat banyak, bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang ingin

diterapkan pada jaringan.

Parameter dasar dari simple queue adalah Target dan Max-

limit. Target dapat berupa IP address, network address, dan bisa

juga interface yang akan diatur bandwidthnya. Max-limit Upload /

Download digunakan untuk memberikan batas maksimal bandwidth

untuk si target.

Gambar 2.7 Bandwith Simple Queue

2.6. NAT (Network Address Translation)

Network Address Translation atau sering disebut dengan

singkatannya, NAT merupakan proses penerjemahan atau perubahan dari


34

satu alamat IP ke alamat IP lainnya. Ada dua macam NAT di Mikrotik, yaitu

NAT tujuan atau dst-nat dan NAT asal atau src-nat. Dst-nat digunakan untuk

mengubah alamat IP untuk paket yang ditujukan ke jaringan NAT,

sedangkan src-nat digunakan untuk mengubah alamat IP paket yang

bersumber dari jaringan NAT.

Merupakan sebuah sistem untuk menggabungkan lebih dari satu

komputer untuk dihubungkan ke dalam jaringan internet hanya dengan

menggunakan sebuah alamat IP. Sehingga, setiap komputer di dalam NAT

ketika berselancar di internet akan terlihat memiliki alamat IP yang sama

jika dilacak. Dengan kata lain, sebuah alamat IP pada jaringan lokal akan

terlebih dahulu ditranslasikan oleh NAT untuk dapat mengakses IP publik

pada jaringan komputer. Sebelum proses translasi ini, maka pengguna tidak

dapat terhubung ke internet.

Banyak yang berpendapat bahwa NAT sebetulnya mirip dengan

Proxy Server, namun bedanya adalah jika proxy server menyediakan

mekanisme caching, tidak begitu halnya dengan NAT. Sehingga dengan

menggunakan NAT, tidak ada batasan mengenai jumlah halaman web yang

dapat diakses.

Cukup banyak pengguna NAT yang memanfaatkan sistem ini, bisa

jadi dikarenakan ketersediaan alamat IP yang terbatas, membutuhkan

keamanan lebih atau ada pula yang menggunakan NAT karena dinilai lebih

fleksibel dalam hal administrasi jaringan, sebab jaringan NAT didesain

menyederhanakan alamat IP dan untuk melindunginya.


35

2.6.1. Jenis-jenis NAT

Secara singkat ada empat jenis NAT yang perlu diketahui, yaitu

NAT tipe statis, dinamis, overloading dan overlapping.

1. NAT Statis

Gambar 2.8. NAT Statis

Bekerja dengan menerjemahkan semua alamat IP yang

belum terdaftar menjadi alamat IP yang terdaftar. NAT statis

banyak digunakan untuk komputer yang ingin dapat diakses dari

luar. NAT statis ini sebetulnya bisa dibilang pemborosan

terhadap alamat IP yang terdaftar, sebab setiap satu komputer

dipetakan untuk satu alamat IP terdaftar, sehingga jika ada

banyak komputer yang terdaftar, tentu semakin terbatas pula

alamat IP yang masih tersedia.

Kekurangan lain dari NAT statis adalah kurang aman

dibandingkan NAT dinamik, sebab setiap komputer memiliki

alamat IP tersendiri dan akhirnya resiko penyusup masuk

langsung ke dalam jaringan private lebih besar.


36

2. NAT Dinamis

Gambar 2.9 NAT Dinamis

Berbeda dengan NAT statis, NAT dinamis bekerja dengan

mendaftarkan beberapa komputer ke dalam satu kelompok

dengan alamat IP terdaftar yang sama. Sehingga nantinya ada

beberapa komputer yang memiliki kesamaan alamat IP terdaftar.

Ketika ada penyusup yang ingin menembus komputer

yang menggunakan NAT dinamis, maka penyusup tersebut pasti

mengalami kesulitan, sebab alamat IP yang diasosiasikan ke

suatu komputer selalu berubah secara dinamis. Meski begitu,

NAT dinamis juga memiliki kekurangan, yaitu jika semua

alamat IP sudah terpenuhi dan terpakai semua, maka jika ada

penambahan komputer lain, komputer tersebut tidak lagi dapat

terhubung ke internet melalui NAT.


37

2.6.2. Fungsi NAT

1. Melakukan penghematan terhadap IP legal yang disediakan oleh

Internet Service Provider (ISP).

2. Meminimalisir adanya duplikasi alamat IP dalam jaringan.

3. Ketika terjadi perubahan jaringan, menghindari proses

pengalamatan kembali.

4. Menambah fleksibilitas untuk terhubung dengan jaringan

internet.

5. Melakukan peningkatan terhadap keamanan sebuah jaringan.

6. Dibandingkan dengan aplikasi alternatif seperti proxy,

penggunaan NAT memberikan fleksibilitas dan peforma yang

lebih baik.

2.6.3. Cara Kerja NAT

Gambar 2.10 Cara Kerja NAT

Saat menggunakan NAT, sebuah client dapat terhubung

dengan internet melalui proses-proses berikut :


38

1. NAT menerima permintaan dari client berupa paket data yang

ditujukan untuk sebuah serverremote di internet.

2. NAT kemudian mencatat alamat IP client, lalu menyimpannya

ke dalam tabel translasi alamat. Selanjtunya, alamat IP

komputer client tersebut diubah oleh NAT menjadi nomor IP

NAT, lalu NAT yang akan melakukan permintaan kepada server.

3. Server kemudian merespon permintaan tersebut. Dari sudut

pandang server, yang terlihat adalah alamat IP NAT bukan

alamat IP client yang meminta data bersangkutan.

4. NAT menerima respon dari server, lalu melanjutkannya dengan

mengirimkan ke alamat IP client yang bersangkutan.

5. Terakhir, tahapan tersebut terjadi berulang-ulang, meskipun

client komputer tidak memiliki alamat IP publik, namun tetap

dapat mengakses internet.

2.7. IP Address

IP Address merupakan deretan bilangan biner diantara 32 bit hingga

128 bit yang dipakai sebagai media untuk mengidentifikasi untuk setiap

perangkat komputer yang terhubung pada jaringan komputer (intranet atau

internet). Bilangan biner 32 bit dipakai untuk setiap IP Address versi IPv4,

sedangkan bilangan biner 128 bit digunakan untuk setiap versi IP

AddressIPv6.
39

IP Address nantinya akan berguna sebagai data identifikasi setiap

device (komputer dan komputer lainnya) yang terhubung ke jaringan

komputer yang memanfaatkan internetprotocol sebagai media

penghubungnya.

2.8. DHCP

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service

yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan atau assign IP

Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya,

DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang dikirimkan

oleh DHCP Client.

Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi

netmask, default gateway, konfigurasi DNS dan NTP Server serta masih

banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client bisa support).

Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP

Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, berlangganan

internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP static yang harus

dipasang pada perangkat, melainkan akan memberikan IP secara otomatis

melalui proses DHCP.DHCP memiliki dua jenis yaitu :

2.8.1. DHCP Server

DHCP server pada umumnya memiliki range alamat yang

dapat digunakan untuk diberikan kepada klien, yang disebut sebagai

DHCP Pool. Selanjutnya, setiap klien akan menyewa alamat IP dari


40

DHCP Pool untuk yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga

beberapa hari.

DHCP server adalah suatu perangkat engine yang dapat

menyediakan alamat IP, DNS, default gateway dan berbagai

informasi TCP atau IP lainnya untuk komputer client yang

memintanya. Sistem operasi komputer yang menyediakan layanan

DHCPserver ini seperti Windows NT server, windows 2003 server,

GNU atau Linux.

1. Kelebihan DHCP Server

a. Memudahkan klien dalam melakukan koneksi ke server,

karena tidak memerlukan konfigurasi pemasangan IP

secara statik.

b. DHCP memungkinkan suatu klien menggunakan alamat

IP yang tidak dapat dipakai oleh klien yang lain. Hal ini

berarti dapat mencegah terjadinya IPconflict pada suatu

jaringan.

c. DHCP memungkinkan suatu klien menggunakan satu

alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.

2. Kekurangan DHCP Server

a. Semua pemberian IP bergantung pada server. Oleh karena

itu, jika server mati, maka semua komputer akan terputus

(disconnect) dan saling tidak terhubung.


41

2.8.2. DHCP Client

DHCP Client merupakan konfigurasi protocol IP address

yang dilakukan di klien. Ketika klien melakukan koneksi ke

jaringan, dapat menggunakan mode statik atau dinamik.

DHCP client akan meminta kepada server untuk memberikan

IP.Sebelum klien mendapatkan dinamik IP, klien terlebih dahulu

melakukan pengiriman permintaan ke server yang ada pada jaringan

tersebut untuk meminta alamat IP. Selanjutnya, server melakukan

pemeriksaan terhadap klien yang meminta dinamik IP. Jika sesuai

dan diperbolehkan, maka server mengirimkan alamat IP ke klien.

DHCP client adalah suatu perangkat client yang

mengoperasikan perangkat lunak DHCPclient, sehingga dapat

tersinkronisasi dengan DHCP server untuk menerima alamat IP,

DNS dan default gateway secara otomatis. Komputer client biasanya

terhubung dengan DHCP server seperti diantaranya Windows NT

Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows

Vista, Windows 7, Windows 8, Windows 10 dan Linux.

2.9. DNS (Domain Name Server)

DNS (Domain Name System)atau sistem penamaan domain

merupakan sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host

maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar

(distributeddatabase) di dalam jaringan komputer, misalkan : Internet. DNS


42

menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap

servertransmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat

elektronik (email) untuk setiap domain.

2.9.1. Kelebihan dan Kekurangan DNS

1. Kelebihan DNS

a. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi

disusahkan untuk mengingat IP address sebuah komputer,

cukup hostname.

b. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah,

tetapi host name tidak boleh berubah.

c. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi

admin).

2. Kekurangan DNS

a. User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari

nama domain baik di internet maupun di intranet.

b. DNS tidak mudah untuk diimplementasikan.

c. Tidak konsisten dan tidak bisa membuat banyak nama

domain.
BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1. Sejarah MI NU 01 Pacul

Sekolah Dasar MI NU 01 Pacul Yang Terletak di Jalan Pacul Timur

Desa Pacul RT 28 RW 06 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Jawa

Tengah NO Telephone (0283) 315182 Kode Pos.52193, Email :

mipacul@gmail.com. Facebook : MI NU 01 PACUL.Telah Terakreditasi B.

MI NU 01 PACUL yang beralamat di Jl. Pacul Timur kecamatan

talang kabupaten tegal berdiri pada tahun 1990, ada beberapa pendirinya

diantaranya Moh.Toha, ma’ruf, mahrudin. Yang sekarang kepala

sekolahnya fuziyanah. MI NU 01 PACUL merupakan sekolah dasar

sekaligus adanya TK (Taman Kanak-Kanak). Walaupun yang

menggunakannya masih Sekolah Dasar (SD) namun di MI NU 01 PACUL

sudah mengajarkan muridnya tetang komputer dan hanya memiliki Fasilitas

komputer 3 buah PC

3.2. Visi dan Misi MI NU 01 Pacul.

Visi dari MI NU 01 Pacul adalah “MEWUJUDKAN SISWA –

SISWI YANG BERPRESTASI, TAQWA, CERDAS TERAMPIL DAN

BERPRESTASI”.

43
44

Sedangkan Misi dari Mmi nu 01 Pacul adalah sebagai berikut :

1. Memberikan dasar keimanan kepada siswa sehingga menjadi manusia

yang bertaqwa kepada Allah SWT.

2. Memberikan dasar pengetahuan untuk mengembangkan kecerdasan

anak didik.

3. Memberikan bimbingan bakat siswa agar mempunyai ketrampilan

memadai sehingga mampu mandiri.

3.3. Sarana dan Prasarana MI NU 01 Pacul

Adapun sarana dan prasarana yang berada di MI NU 01 Pacul antara lain :

1. Ruang dan lokasi Belajar Yang nyaman dan jauh dari keramaian.

2. Mendapat keringanan biaya bagi siswa yatim piatu dan kurang mampu.

3. Komputer yang berjumlah 3 buah PC sebagai media pembelajaran

Teknologi Informasi Komputer.

4. Ruang kelas sebanyak 8 ruang

5. Ruang Guru

6. Lapangan olahraga yang memadai.

7. Ruang Kepala sekolah.

8. Ruang Perpustakaan

9. Ruang Tata Usaha

10. Ruang Koperasi

11. Lapangan Upacara

12. Halaman Parkir yang luas.


45

3.4. Ekstrakurikuler

Selain adanya kegiatan belajar dan mengajar, di MI NU 01 Pacul

juga ada tambahan kegiatan ekstrakurikuler, antara lain :

1. Dokter kecil

2. Pramuka

3. Komputer

4. Pagar Nusa

5. Marching Band

6. Hadroh

7. Renang

3.5. Prestasi MI NU 01 Pacul

Berikut adalah prestasi yang pernah diraih oleh MI NU 01 Pacul

Dari Akademik maupun non Akademik, antara lain :

1. Juara III dan I Lompat tinggi Putra dan putri MI Kecamatan Talang

Tahun 2016.

2. Juara II Lomba voli Tingkat MI Kecamatan Talang Tahun 2016.

3. Juara III Kompetisi Sains Madrasah Putri Tingkat MI Kecamatan

Talang Tahun 2015.

4. Juara III Lomba Tilawah Putra Dan Putri Tingkat MI kecamatan Talang

Tahun 2016.

5. Juara III Lomba Marching Band Tingkat SD/MI Kecamatan Talang

Tahun 2015.
46

6. Juara I Lomba Bulu Tangkis Putri (Persema) Tingkat Kabupaten Tegal

Tahun 2015.

7. Juara II Lomba Tenis Meja Putra (Porsema) Tingkat Kabupaten Tegal

Tahun 2015.

8. Juara I Lomba Tenis Meja Putra dan Putri Tingkat MI Se-Kecamatan

Tahun 2015.

3.6. Denah Lokasi MI NU 01 Pacul.

Gambar 3.1 Denah Lokasi MI NU 01 Pacul.


BAB IV

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN

4.1. Perancangan Sistem

Perancangan sistem sangat dibutuhkan untuk mendapatkan suatu

sistem yang dapat berjalan dengan baik, diantaranya mencakup persiapan

sistem, perancangan jaringan, perancangan hardware dan brainware. Untuk

membangun sebuah jaringan internet sebagai sarana untuk memenuhi

kebutuhan. jaringan internet dibutuhkan beberapa tahapan yang harus

dilakukan, adapun beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu:

Perancangan

Pengumpulan Bahan Dari Materi

Rancang Bangun Jaringan Hotspot

Konfigurasi Pada Jaringan Hotspot

Uji Coba Koneksi Dan Test Manajemen bandwith

Gambar 4.1 Diagram Blok Perancangan Sistem

47
48

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas akan diuraikan beberapa hal

yang harus dipersiapkan, adapun beberapa tahapan yang harus dilakukan

dalam perancangan sistem yang ada pada gambar diatas, sebagai berikut :

4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Untuk mendukung terlaksananya perancangan sebuah

jaringan diperlukan persiapan penerapan sistem yang dirancang,

maka sistem ini membutuhkan peralatan sebagai berikut :

1. Mikrotik RB 2011 iL-IN

2. Kabel UTP (Straight-Cross Over)

3. Stop Kontak

4. Tang Crimping

5. PC/Laptop untuk konfigurasi dan testing jaringan

4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

1. Winbox

2. Command Prompt (CMD)

3. Web Browser (Mozilla Firefox, Chrome,Internet Explorer)

4.1.3. Kebutuhan Akses Internet

1. HP sebagai Hotspot wifi

2. Kartu SIM Card

4.2. Perancangan Implementasi

Perancangan implementasi adalah suatu proses menentukan apa yang

ingin dicapai dengan menetapkan tahapan-tahapan yang disertai dengan


49

penerapan dari rencana tersebut. Perancangan implementasi merupakan

tahapan awal dari penerapan sistem yang baru dirancang. Implementasi

sistem jaringan ini bertujuan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dan

dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4.2.1. Pengkabelan Stop Kontak

Kupas kedua kabel ujung pertama dari kabel kemudian kaitkan

ke konektor stop kontak male, kencangkan dengan mur dan baut

yang tersedia pada konektor. Kupas kedua kabel ujung kedua dari

kabel kemudian kaitkan ke konektor stopkontak female, kencangkan

dengan mur dan baut yang tersedia pada stop kontak.

4.2.2. Pengkabelan Kabel UTP

1. Pengkabelan Mode Straight

a. Kupas ujung kabel sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil

yang ada didalamnya kelihatan

b. Pasangkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian

susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu : Orange

Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat

Putih, dan Coklat. Setelah itu potong bagian ujungnya

sehingga rata satu sama lain.

Susunan kabel UTP tipe straight bisa dilihat pada gambar

dibawah :
50

Gambar 4.3 Urutan Kabel UTP Straight

c. Setelah kabel tersusun, ambil jack RJ-45. Seperti yang

sebelumnya dikatakan. Jack ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari

jack ini adalah pin yang berada paling kiri. Berurut ke

kanan adalah jack 2, 3, dan seterusnya.

d. Kemudian masukkan kabel-kabel tersebut Jack RJ-45 sesuai

dengan urutan.

e. Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujung akhirnya

didalam jack.

f. Masukkan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel

sebelumnya ke dalam mulut tang crimping yang sesuai

sampai bagian pin Jack RJ-45 berada didalam mulut tang.

Kemudian jepit jack dengan tang crimping hingga seluruh

pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah

menancap akan mengeluarkan suara “klik”.


51

g. Sekarang sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung

kabel pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, lagkah-

langkahnya sama dengan pemasangan ujung kabel pertama.

Untuk itu, ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang

Jack RJ-45 pada ujung kabel yang kedua.

h. Kalau sudah kemudian test menggunakan LAN tester.

Masukkan ujung-ujung kabel ke alatnya, kemudian

nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala

semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti telah sukses. Kalau

ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinn pada

pin nomor tersebut ada masalah.

b. Pengkabelan Mode Cross

Cara memasang kabel UTP tipe cross hampir sama

dengan memasang kabel UTP tipe straight. Hanya saja

mengenai teknis pemasangannya sama. Perbedaannya adalah

urutan kabel pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung yang

pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel UTP tipe

Straight yaitu

a. Kabel Cross

b. Perbedaan kabel ujung kabel 1 dan ujung kabel 2 yaitu :


52

Gambar 4.4 Urutan Kabel UTP Cross

c. Untuk ujung kabel yang kedua, susunan warnanya berbeda

dengan ujung pertama.

d. Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini

Gambar 4.5 Kabel UTP tipe Cross

Kesimpulannya adalah jika memasang kabel UTP tipe

straight maka susunan warna pada kedua ujung kabel adalah

sama. Sedangkan cara pemasangan kabel UTP tipe cross,

susunan warna kabel pertama berbeda dengan ujung kabel

kedua. Nanti jika di test menggunakan LAN tester, maka

nantinya led 1, 2, 3, dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe

straight menyalanya berurutan, sedangkan tipe cross ada yang


53

lompat-lompat. Kemudian semua led akan menyala dari pin

nomor 1 sampai 8.

4.3. Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server pada Mikrotik

1. Hubungkan kabel power pada mikrotik ke stop kontak.

2. Hubungkan kabel UTP tipe cross pada port ethernet 1 dari mikrotik ke

laptop/pc.

3. Samakan ip supaya sama dengan IP Default dari Mikrotik. Biasanya ip

default mikrotik 192.168.88.1.

4. Buka Winbox

5. Reset Configuration

Gambar 4.6 Remove Configuration Mikrotik


54

6. Memberi nama interface pada mikrotik

Gambar 4.7 Memberi nama interface

7. Memberi ip address pada tiap interface

Gambar 4.8 Memberi IPAddress


55

8. Konfigurasi DHCP Server

Gambar 4.9 DHCP Server

9. Konfigurasi Routing menggunakan ip route

Gambar 4.10 IP Route Mikrotik


56

10. Konfigurasi DNS

Gambar 4.11 DNS Mikrotik

11. Konfigurasi Firewall Mikrotik

Gambar 4.12 Firewall Mikrotik


57

12. Testing Koneksi Internet

Gambar 4.13 Test Koneksi Internet

13. Setting IP Address Laptop dengan cara masuk ke Control Panel –

Network Connection – double click pada icon Local AreaConnection –

Pilih Obtain an IP Address dan Obtain DNS server address

automatically

Gambar 4.14 IP DHCP


58

4.4. Konfigurasi Manajemen Bandwith dengan Simple Queue

1. Cek Total Bandwith Awal

Untuk mengecek berapa total bandwith yang didapat bisa buka link

speedtest.net.

Gambar 4.15 Cek Bandwith dengan SpeedTes

2. Buka Menu Queue, lalu tambahkan settingan baru klik + pada tab

Simple Queue. Konfigurasi pada tab General ini bertujuan untuk

mengatur jumlah maximal bandwith yang akan didapatkan oleh user.

Gambar 4.16 Max Limit Bandwith


59

3. Lalu buka tab Advanced, setting Konfigurasi pada tab Advanced ini

bertujuan untuk mengatur jumlah minimal bandwith yang akan

didapatkan oleh user jika jaringan internet pada saat sibuk/ jaringan

akses sibuk.

Gambar 4.17 Min Limit Bandwith

4.5. Pengujian Limit Bandwith

Setelah konfigurasi selesai, langkah selanjutnya pengetesan dengan

mengunjungi kembali test speednya. Lalu mulailah untuk membuka akses

internet dan cek di speedtest.

1. Kondisi Saat Jaringan Internet pada belum padat hanya menandakan

pemakaian bandwith dalam kondisi normal, tidak mendekati dari besar

bandwith yang diberikan. Maka icon menjadi warna hijau.

Gambar 4.18 Kondisi Saat Normal


60

2. Kondisi Saat Jaringan Internet belum padat hanya menandakan

pemakaian bandwith mendekati maksimal dari besar bandwith

yang diberikan. Maka icon menjadi warna kuning.

Gambar 4.19 Kondisi Saat Mendekati Maksimal

3. Kondisi Saat Jaringan Internet padat akses. Hanya menandakan

pemakaian bandwith sudah mencapai batas dari besar bandwith

yang diberikan. Maka icon menjadi warna merah.

Gambar 4.20 Kondisi Saat Maksimal


61

4. Test Bandwith dengan speedtest untuk melihat apakah manajemen

bandwith yang kita buat sudah berhasil.

Gambar 4.21 Cek Bandwith pada SpeedTest


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan management bandwith dan

DHCP server yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil

kesimpulan :

1. Dengan adanya management bandwith maka koneksi internet lebih

stabil,tidak terjadi lagi tarik menarik bandwith.

2. Jaringan ini menggunakan DHCP server , sehingga client akan

mendapatkan IP Address secara otomatis ketika ingin menggunakan

jaringan internet.

3. Jaringan internet yang digunakan di MI NU 01 Pacul masih sangat

kecil, masih menggunakan modem sehingga untuk pembagian limit

bandwithnya yang tepat dengan menggunakan metode Simple queue.

4. Dengan adanya management bandwith pengiriman data informasi

oleh pusat pendidikan kepada guru-guru lebih cepat karena telah

disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas bandwithnya.

62
63

5.2. Saran

Penelitian ini tentunya masih memiliki beberapa kekurangan. Sistem

masih dapat dikembangkan lagi sehingga menjadi sistem yang lebih

kompleks. Saran bagi penelitian selanjutnya, perlu diperhatikan beberapa

hal berikut :

1. Perlu diperhatikan dalam memberikan bandwith agar tidak kelebihan

ataupun kekurangan penggunaan bandwith.

2. Internet di MI NU 01 Pacul sangat kecil, diharapkan kedepannya untuk

meningkatkan kembali jaringan internetnya demi kelancaran pada saat

mengakses internet.

3. Perlu adanya hotspot area untuk memberikan lebih banyak client,

sehingga guru ataupun staff yang ingin menggunakan fasilitis internet

tidak perlu menunggu.


64

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal, 2016. Buku Bimbingan Tugas
Akhir : Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Gin-Gin Yugianto, Oscar Rachman. 2008. Router (Teknologi, Konsep,


Konfigurasi, dan Troubleshooting) Berbasis Windows, Cisco, Linux, dan
Mikrotik. Informatika Publisher: Yogyakarta

Moh.Kusnadi, 2011. Kamus Pintar Komputer & Internet. Bintang Usaha Jaya
Publisher: Surabaya.

Towidjojo Rendra,2013. Router Mikrotik Implementasi Wireless LAN Indoor

Towidjojo, Rendra. 2016. Mikrotik Kung Fu Kitab 1. Jasakom.

Mikrotik Manajemen Bandwith menggunakan simple queue.


http://mikrotik.co.id/ (diakses tanggal 31 Januari 2019) 13.14 WIB

http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=251 (diakses tanggal 16 Februari 2019)


Pengertian DHCP server dan fungsinya

https://bangpahmi.com/pengertian-dhcp-server-fungsi-dan-cara-kerjanya/
(Diakses pada tanggal 21 Februari 2019) 13.00 WIB
Manajemen Bandwith Dengan Simple Queue Untuk Membatasi Bandwith
Dan Dhcp Server Untuk Mempermudah Komunikasi Data Antar Komputer
Di Mi Nu 01 Pacul
Martselani Adias Sabara 1 , Much. Sobri Sungkar 2 , Eko Prasetyo 3,
12
Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal (9 pt)
email:, baradiaz@ymail.com, 2 sobrisungkar@gmail.com, Ekkoprasetyo15@gmail.com3
1

ABSTRAK
Pada saat ini teknologi bandwith yang mana fungsi dari
informasi menjadi suatu kebutuhan manajemen bandwith adalah untuk
bagi hampir setiap individu manusia. mengatur atau membatasi
Setiap individu sangat membutuhkan penggunaan jaringan intenet supaya
informasi dalam waktu singkat dalam penggunaan internetnya tidak
karena pada zaman sekarang ini saling berebut dalam koneksi
waktu sangatlah berharga. Dengan internetnya sehingga dalam
adanya teknologi informasi, menggukan internet tidak mengalami
pengiriman informasi dapat down atau buffering.
dilakukan dengan cepat dan efisien MI NU 01 Pacul adalah
tanpa tergantung dengan jarak dan Sekolah Dasar yang berdampingan
waktu. Sehingga dapat membantu dengan Taman Kanak Kanak yang
pekerjaan-pekerjaan manusia di beralamat di JL.Pacul Timur
berbagai bidang yang sangat Kecamatan Talang Kabupaten Tegal
membutuhkan informasi dengan dan telah berdiri sejak Tahun 1989-
cepat. Dengan berbagai manfaat serta an. Walaupun masih sekolah dasar
kemudahan yang diberikannya,Salah Namun di MI NU 01 Pacul Sudah
satunya teknologi jaringan komputer. mengajarkan atau mengenalkan
Jaringan komputer membuat satu komputer kepada muridnya. Namun
komputer dapat berbagi informasi untuk jaringan internetnya masih
dengan komputer lain baik secara sangatlah kecil karena belum adanya
jaringan kabel maupun nirkabel. hotspot area. Yang menggunakan
Dengan adanya Pengaturan jaringan internetnya hanya untuk
dhcp server dan manajemen yang guru serta staff karyawanya saja
mana fungsi dari dhcp server adalah untuk mencari informasi mengenai
untuk mendistribusikan alamat IP ke dunia pendidikan yang terbaru.
komputer Client pengguna yang
terhubung kedalam jaringan secara Kata Kunci : mikrotik, DHCP
otomatis. Kemudian ada manajemen server,bandwith, MI NU 01 Pacul.

I. PEDAHULUAN pekerjaan-pekerjaan manusia di


Pada saat ini teknologi berbagai bidang yang sangat
informasi menjadi suatu kebutuhan membutuhkan informasi dengan
bagi hampir setiap individu manusia. cepat. Dengan berbagai manfaat serta
Setiap individu sangat membutuhkan kemudahan yang diberikannya,Salah
informasi dalam waktu singkat satunya teknologi jaringan komputer.
karena pada zaman sekarang ini Jaringan komputer membuat satu
waktu sangatlah berharga. Dengan komputer dapat berbagi informasi
adanya teknologi informasi, dengan komputer lain baik secara
pengiriman informasi dapat jaringan kabel maupun nirkabel.
dilakukan dengan cepat dan efisien
tanpa tergantung dengan jarak dan Internet atau interconnection
waktu. Sehingga dapat membantu networking adalah saluran jaringan

65
66

komputer yang saling terhubung mengalami putus-putus saat


menggunakan sistem global digunakan atau sering disebut dengan
Trasnsmission Control Protocol / buffering karena koneksi internet
internet protocol (TCP/IP) sebagai
yang tidak stabil atau tidak sama rata
protokol pertukaran paket yang
melayani miliaran pengguna di karena belum adanya managemenet
seluruh dunia. Internet kini sudah bandwidth. Oleh karena itu besar
digunakan banyak orang dari bandwidth atau management
berbagai usia sebagai media bandwidth sangat di perhitungkan
informasi. demi terciptanya koneksi akses
Internet merupakan teknologi internet yang stabil dan fleksibel
yang memungkinkan pengguna untuk
meskipun internet digunakan secara
memiliki akses yang mudah atas
berbagai macam informasi. Bahkan bersamaan. Dan Untuk
dibandingkan dengan buku dan mempermudah admin dalam
perpustakaan, penyebaran informasi mengontrol jumlah pengguna internet
dan data melalui internet dapat maka diperlukan adanya DHCP
dikatakan lebih ekstrim. Internet server, yang mana fungsinya adalah
telah banyak mempengaruhi ilmu dan untuk mendistribusikan alamat IP ke
pandangan dunia.
komputer Client pengguna yang
Perkembangan pemakaian
internet yang meningkat saat ini terhubung kedalam jaringan secara
menyebabkan permintaan terhadap otomatis dan juga meringankan tugas
mutu layanan QOS (Quality of dari admin jaringan karena tidak
services) harus ditingkatkan. Tidak harus mengatur IP address secara
cukup jika hanya bisa terhubung ke static.
internet, performa konektifitas
menjadi faktor penting dalam
penggunaan internet sekarang ini.
Terutama bagi penyedia layanan II. LANDASAN TEORI
internet ISP (Internet Service 1. Mikrotik
Provider). Pengertian Mikrotik
adalah sebuah sistem operasi
Internet merupakan sumber data
router yang Mikrotik adalah
informasi yang sangat lengkap. sistem operasi dan perangkat
Internet mempunyai peranan penting lunak yang bisa digunakan untuk
dalam menunjang kemajuan menjadikan komputer manjadi
pendidikan. Sistem komunikasi dan router network yang handal,
informasi sangat diperlukan sebagai mencakup berbagai fitur yang
dibuat digunakan untuk
salah satu komponen penunjang
menjalankan dan mengatur segala
aktivitas pendidikan. Oleh karena itu aktivitas network (jaringan) secara
pemerintah melalui komitmen untuk menyeluruh. Mulai dari routing,
menyediakan jaringan dan routing BGP, billing Hotspot,
komunikasi dihampir seluruh sekolah management bandwidth, data
yang ada di Indonesia. Salah satunya user, load balancing, dst.
di MI NU 01 Pacul, Namun di MI Mikrotik didesain untuk
mudah digunakan dan sangat baik
NU 01 PACUL saat ini masih
digunakan untuk keperluan
menggunakan modem sebagai sarana administrasi jaringan komputer
jaringan internet. Permasalahan yang seperti merancang dan
sering terjadi di MI NU O1 PACUL membangun sebuah sistem
disaat ke 3 komputer sedang jaringan komputer skala kecil
digunakan secara bersamaan atau hingga yang komplek sekalipun.
seretak maka terkadang akan
67

2. Internet (Interconnection- management dan


Network) mengoptimalkan berbagai jenis
jaringan dengan menerapkan
Internet adalah seluruh layanan Quality Of Service
jaringan komunikasi yang (QoS) untuk menetapkan tipe-
menggunakan media tipe lalu lintas jaringan.
elektronik, yang saling terhubung Sedangkan QoS adalah
menggunakan kemampuan untuk
stdanar sistem global menggambarkan suatu tingkatan
Transmission Control pencapaian didalam suatu
Protocol/Internet system komunikasi data.
Protocol Suite (TCP/IP) sebagai
protokol pertukaran paket (packet
Management bandwidth
switching communication
merupakan proses mengukur dan
protocol) untuk melayani miliaran
mengendalikan komunikasi pada
pengguna diseluruh dunia.
tautan jaringan, untuk
Rangkaian jaringan yang terbesar
menghindari mengisi tautan ke
dinamakan Internet. Cara
kapasitas atau mengisi
menghubungkan rangkaian
berlebihan tautan, yang akan
dengan kaidah ini
mengakibatkan kemacetan
dinamakan Internetworking ("anta
jaringan dan kinerja jaringan
r jaringan").
yang buruk. Bandwidth diukur
dalam bit per detik atau byte per
3. Bandwidth
detik.
Bandwidth adalah
besaran yang menunjukkan
III. PEMBAHASAN
seberapa banyak data yang
dapat dilewatkan dalam Perancangan sistem sangat
koneksi melalui sebuah dibutuhkan untuk mendapatkan suatu
network. Istilah ini berasal sistem yang dapat berjalan dengan
dari bidang teknik listrik, di baik, diantaranya mencakup
mana bandwidth yang persiapan sistem, perancangan
menunjukkan total jarak atau software, perancangan hardware dan
berkisar antara tertinggi dan brainware. Maka dari itu perlu
terendah sinyal pada saluran dilakukan beberapa tahapan yang
komunikasi (band). Banyak harus dilakukan yaitu :
orang awam yang kadang
menyamakan arti dari istilah
Bandwidth dan Data Transfer,
yang biasa digunakan dalam
internet, khususnya pada
paket – paket web hosting.
Bandwidth sendiri
menunjukkan volume data
yang dapat di transfer per unit
waktu. Sedangkan Data
Transfer adalah ukuran lalu
lintas data dari website. Lebih
mudah kalau dikatakan bahwa
bandwidth adalah rate dari
data transfer.

4. Management Bandwidth
Management bandwidth,
adalah suatu alat/ tools yang
dapat digunakan untuk
68

2. Hubungkan kabel UTP tipe cross


Perancangan Sistem
pada port ethernet 1 dari
mikrotik ke laptop/pc.
3. Samakan ip supaya sama dengan
Persiapan Material IP Default dari Mikrotik.
Biasanya ip default mikrotik
Konfigurasi Sistem 192.168.88.1.
4. Buka Winbox
5. Reset Configuration
Uji Coba

Selesai
Gambar 3.1 Perancangan
Management Bandwidth
Persiapan untuk membangun
management bandwidth yang
bertujuan untuk menstabilkan Gambar 4.6 Remove
koneksi, diperlukan kebutuhan untuk Configuration Mikrotik
menunjang dalam penerapannya yaitu
sebagai berikut : 14. Memberi nama interface pada
1. Mikrotik RB 2011 iL-IN mikrotik
2. Kabel UTP (Straight-Cross
Over)
3. Stop Kontak
4. Tang Crimping
5. PC/Laptop untuk konfigurasi
dan testing jaringan

Untuk mendukung terlaksananya


penerapan sistem yang dirancang,
maka sistem ini membutuhkan
Kebutuhan Perangkat Lunak
(Software) dan Kebutuhan Akses Gambar 4.7 Memberi nama
Internet sebagai berikut : interface
Kebutuhan Perangkat Lunak
(Software) 15. Memberi ip address pada tiap
1. Winbox interface
2. Command Prompt (CMD)
3. Web Browser (Mozilla Firefox,
Chrome,Internet Explorer)
Kebutuhan Akses Internet
1. HP sebagai Hotspot wifi
2. Kartu SIM Card

Pada sebuah jaringan,


dibutuhkan sebuah teknik konfigurasi
yang dapat melakukan management
bandwidth dengan menggunakan Gambar 4.8 Memberi IPAddress
mikrotik.
Instalasi dan Konfigurasi DHCP
Server pada Mikrotik 16. Konfigurasi DHCP Server
1. Hubungkan kabel power pada
mikrotik ke stop kontak.
69

Gambar 4.9 DHCP Server


Gambar 4.12 Firewall Mikrotik

17. Konfigurasi Routing 20. Testing Koneksi Internet


menggunakan ip route

Gambar 4.13 Test Koneksi


Internet

21. Setting IP Address Laptop


Gambar 4.10 IP Route Mikrotik dengan cara masuk ke Control
Panel – Network Connection –
double click pada icon Local
18. Konfigurasi DNS AreaConnection – Pilih Obtain
an IP Address dan Obtain DNS
server address automatically

Gambar 4.11 DNS Mikrotik


Gambar 4.14 IP DHCP
19. Konfigurasi Firewall Mikrotik
4.4. Konfigurasi Manajemen
Bandwith dengan Simple Queue
1. Cek Total Bandwith Awal
Untuk mengecek berapa total
bandwith yang didapat bisa
buka link speedtest.net.
70

diberikan. Maka icon menjadi


warna hijau.

Gambar 4.15 Cek Bandwith


dengan SpeedTes Gambar 4.18 Kondisi Saat
2. Buka Menu Queue, lalu Normal
tambahkan settingan baru klik
+ pada tab Simple Queue. 2. Kondisi Saat Jaringan Internet
Konfigurasi pada tab General belum padat hanya
ini bertujuan untuk mengatur menandakan pemakaian
jumlah maximal bandwith bandwith mendekati maksimal
yang akan didapatkan oleh dari besar bandwith yang
user. diberikan. Maka icon menjadi
warna kuning.

Gambar 4.16 Max Limit Bandwith


3. Lalu buka tab Advanced, Gambar 4.19 Kondisi Saat
setting Konfigurasi pada Mendekati Maksimal
tab Advanced ini bertujuan 3. Kondisi Saat Jaringan Internet
untuk mengatur jumlah padat akses. Hanya
minimal bandwith yang menandakan pemakaian
akan didapatkan oleh user bandwith sudah mencapai
jika jaringan internet pada batas dari besar bandwith yang
saat sibuk/ jaringan akses diberikan. Maka icon menjadi
sibuk. warna merah.

Gambar 4.17 Min Limit Bandwith


4.5. Pengujian Limit Bandwith
Setelah konfigurasi
selesai, langkah selanjutnya Gambar 4.20 Kondisi Saat
pengetesan dengan mengunjungi Maksimal
kembali test speednya. Lalu
mulailah untuk membuka akses 4. Test Bandwith dengan
internet dan cek di speedtest. speedtest untuk melihat
1. Kondisi Saat Jaringan Internet apakah manajemen bandwith
pada belum padat hanya yang kita buat sudah berhasil.
menandakan pemakaian
bandwith dalam kondisi
normal, tidak mendekati dari
besar bandwith yang
71

2. internet di MI NU 01
Pacul sangat kecil,
diharapkan kedepannya
untuk meningkatkan
kembali jaringan
internetnya demi
kelancaran pada saat
mengakses internet.
3. Perlu adanya hotspot area
untuk memberikan lebih
banyak client, sehingga
Gambar 4.21 Cek Bandwith pada guru ataupun staff yang
SpeedTest ingin menggunakan
fasilitis internet tidak
IV. KESIMPULAN DAN SARAN perlu menunggu.
Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan yang V. DAFTAR PUSTAKA
dilakukan pada bab-bab
sebelumnya, dapat diambil [1] Tim Dosen Politeknik
kesimpulan sebagai berikut : Harapan Bersama Tegal,
1. Dengan adanya 2016. Buku Pedoman dan
management bandwith Bimbingan Tugas Akhir :
maka koneksi internet Politeknik Harapan Bersama
lebih stabil,tidak terjadi lagi Tegal.
tarik menarik bandwith.
[2] Gin-Gin Yugianto, Oscar
2. Jaringan ini menggunakan
Rachman. 2008. Router
DHCP server , sehingga
(Teknologi, Konsep,
client akan mendapatkan IP
Konfigurasi, dan
Address secara otomatis
Troubleshooting) Berbasis
ketika ingin menggunakan
Windows, Cisco, Linux, dan
jaringan internet.
Mikrotik. Informatika
3. Jaringan internet yang
Publisher: Yogyakarta
digunakan di MI NU 01
Pacul masih sangat kecil,
masih menggunakan modem [3] Towidjojo, Rendra. 2019.
sehingga untuk pembagian Mikrotik Kung Fu Kitab 1.
limit bandwithnya yang Penerbit Jasakom.
tepat dengan menggunakan
metode Simple queue. [4] Towidjojo, Rendra. 2016.
Mikrotik Kung Fu Kitab 3.
Saran :
Penelitian ini tentunya masih Penerbit Jasakom.
memiliki beberapa
[5] Moh.Kusnadi, 2011. Kamus
kekurangan. Sistem masih
Pintar Komputer & Internet.
dapat dikembangkan lagi
Bintang Usaha Jaya
sehingga menjadi sistem yang
Publisher: Surabaya.
lebih kompleks. Saran bagi
penelitian selanjutnya, perlu
[6] http://m-ihsan-
diperhatikan beberapa hal
fauzi.blogspot.com/p/manaje
berikut :
men bandwith
1. perlu diperhatikan dalam
menggunakan-router.html
memberikan bandwith
(Diakses pada tanggal 20
agar tidak kelebihan
Februari 2019) 20.00 WIB
ataupun kekurangan
penggunaan bandwith.
[7] Pengertian DHCP server dan
fungsinya
72

https://bangpahmi.com/peng
ertian-dhcp-server-fungsi-
dan-cara-kerjanya/
(Diakses pada tanggal 21
Februari 2019) 13.00 WIB
A-1
A-2
A-3
FROM BIMBINGAN PROPOSAL TA DAN LAPORAN TA

B-1
B-2
B-2
FOTO TEMPAT OBSERVASI

C-1
C-2

You might also like