Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH PGRi Kel 5 22
MAKALAH PGRi Kel 5 22
SEJARAH INDONESIA
(Candi Prambanan)
Guru Pembimbing
Supriyadi S. Pd,
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Sri Agustin
2. Iin Nuraeni
3. Selvia Anggraeni
4. Robby
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Candi Prambanan ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Makalah Sejarah Indonesia yang berjudul Makalah Candi
Prambanan ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Candi Prambanan ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Candi
Prambanan ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
2.1 Sejarah Candi Prambanan.............................................................. 3
1) Pembangunan Candi Prambanan....................................... 3
2) Ditelantarkannya Candi Peramabanan………………….. . 4
3) Penemuan kembali Candi Prambanan............................... 5
4) Pemugaran Candi Prambanan …….................................. 6
2.2 Kompleks Candi Prambanan.......................................................... 7
1) Candi Siwa………………………………………………. 8
2) Candi Brahma dan Candi Wishnu ………………..…... 9
3) Candi Wahana …………………………......................... 9
4) Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok …………… .. 10
5) Candi Perwara………………………………………….. 10
ii
BAB III PENUTUP...................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 14
3.2 Saran ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 15
LAMPIRAN FOTO…………………………………………………………. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu
terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara.
Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan
arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama
memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks
gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di
Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan
dari seluruh dunia.
1
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun
850 Masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh
Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok
melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi
sehingga erosi sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata
air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong
lengkung sungai dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di
luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk
memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan deretan candi
perwara (candi pengawal atau candi pendamping).
4
Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi
hebat pada abad ke-16. Meskipun tidak lagi menjadi pusat keagamaan dan
ibadah umat Hindu, candi ini masih dikenali dan diketahui keberadaannya
oleh warga Jawa yang menghuni desa sekitar. Candi-candi serta arca
Durga dalam bangunan utama candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa
yaitu legenda Rara Jonggrang. Setelah perpecahan Kesultanan Mataram
pada tahun 1755, reruntuhan candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi
tanda pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan
Surakarta (Solo).
Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang
berkebangsaan Belanda. Candi ini menarik perhatian dunia ketika pada
masa pendudukan Britania atas Jawa. Ketika itu Colin Mackenzie,
seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan
candi ini. Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan penyelidikan
lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap telantar hingga berpuluh-puluh
tahun. Penggalian tak serius dilakukan sepanjang 1880-an yang
sayangnya malah menyuburkan praktik penjarahan ukiran dan batu candi.
5
Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai
membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik
candi. Beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukanpembongkaran
besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan
di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan relief candi diambil oleh warga
Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi
menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan fondasi rumah.
6
Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang
dilindungi oleh UNESCO, status ini diberikan UNESCO pada tahun 1991.
Kini, beberapa bagian candi Prambanan tengah direnovasi untuk
memperbaiki kerusakan akibat gempa Yogyakarta 2006. Gempa ini telah
merusak sejumlah bangunan dan patung.
7
Penampang denah kompleks candi Prambanan adalah berdasarkan lahan
bujur sangkar yang terdiri atas tiga bagian atau zona, masing-masing halaman
zona ini dibatasi tembok batu andesit. Zona terluar ditandai dengan pagar
bujur sangkar yang masing-masing sisinya sepanjang 390 meter, dengan
orientasi Timur Laut – Barat Daya. Kecuali gerbang selatan yang masih
tersisa, bagian gerbang lain dan dinding candi ini sudah banyak yang hilang.
Fungsi dari halaman luar ini secara pasti belum diketahui; kemungkinan
adalah lahan taman suci, atau kompleks asrama Brahmana dan murid-
muridnya. Mungkin dulu bangunan yang berdiri di halaman terluar ini terbuat
dari bahan kayu, sehingga sudah lapuk dan musnah tak tersisa.
1. Candi Siwa
Halaman dalam adalah zona paling suci dari ketiga zona kompleks
candi. Pelataran ini ditinggikan permukaannya dan berdenah bujur
sangkar dikurung pagar batu dengan empat gerbang di empat penjuru
mata angin. Dalam halaman berpermukaan pasir ini terdapat delapan
candi utama; yaitu tiga candi utama yang disebut candi Trimurti (“tiga
wujud”), dipersembahkan untuk tiga dewa Hindu tertinggi: Dewa Brahma
Sang Pencipta, Wishnu Sang Pemelihara, dan Siwa Sang Pemusnah.
8
yang ditemukan pada kemuncak candi Buddha. Candi Siwa dikelilingi
lorong galeri yang dihiasi relief yang menceritakan kisah Ramayana;
terukir di dinding dalam pada pagar langkan. Di atas pagar langkan ini
dipagari jajaran kemuncak yang juga berbentuk wajra. Untuk mengikuti
kisah sesuai urutannya, pengunjung harus masuk dari sisi timur, lalu
melakukan pradakshina yakni berputar mengelilingi candi sesuai arah
jarum jam. Kisah Ramayana ini dilanjutkan ke Candi Brahma.
3. Candi Wahana
Tepat di depan candi Trimurti terdapat tiga candi yang lebih kecil
daripada candi Brahma dan Wishnu yang dipersembahkan kepada
kendaraan atau wahana dewa-dewa ini; sang lembu Nandi wahana Siwa,
sang Angsa wahana Brahma, dan sang Garuda wahana Wisnu. Candi-
candi wahana ini terletak tepat di depan dewa penunggangnya. Di depan
candi Siwa terdapat candi Nandi, di dalamnya terdapat arca lembu Nandi.
9
yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi
Angsa, di dalam candi ini tidak ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu
arca Garuda pernah ada di dalam candi ini. Hingga kini Garuda menjadi
lambang penting di Indonesia, yaitu sebagai lambang negara Garuda
Pancasila.
4. Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi Patok
Di antara baris keenam candi-candi utama ini terdapat Candi Apit.
Ukuran Candi Apit hampir sama dengan ukuran candi perwara, yaitu
tinggi 14 meter dengan tapak denah 6 x 6 meter. Di samping 8 candi
utama ini terdapat candi kecil berupa kuil kecil yang mungkin fungsinya
menyerupai pelinggihan dalam Pura Hindu Bali tempat meletakan canang
atau sesaji, sekaligus sebagai aling-aling di depan pintu masuk. Candi-
candi kecil ini yaitu; 4 Candi Kelir pada empat penjuru mata angin di
muka pintu masuk, dan 4 Candi Patok di setiap sudutnya. Candi Kelir dan
Candi Patok berbentuk miniatur candi tanpa tangga dengan tinggi sekitar
2 meter.
5. Candi Perwara
Dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua halaman
dalam, tersusun dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin.
Dinding kedua berukuran panjang 225 meter di tiap sisinya. Di antara dua
dinding ini adalah halaman kedua atau zona kedua. Zona kedua terdiri
atas 224 candi perwara yang disusun dalam empat baris konsentris.
Candi-candi ini dibangun di atas empat undakan teras-teras yang makin
ke tengah sedikit makin tinggi. Empat baris candi-candi ini berukuran
lebih kecil daripada candi utama. Candi-candi ini disebut “Candi
Perwara” yaitu candi pengawal atau candi pelengkap.
10
2.3 Arsitektur Candi Prambanan
11
berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.Pada saat pemugaran, tepat
di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa terdapat sumur yang
didasarnya terdapat pripih (kotak batu). Sumur ini sedalam 5,75 meter dan
peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu, tanah, dan
tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda
suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Waruna (dewa laut)
dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga
bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir
permata, kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan
12 lembaran emas (5 di antaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra),
padma, altar, dan telur).
12
3. Relief Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru
Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan relung (ceruk)
yang menyimpan arca singa diapit oleh dua panil yang menggambarkan
pohon hayat kalpataru. Pohon suci ini dalam mitologi Hindu-Buddha
dianggap pohon yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. Di
kaki pohon Kalpataru ini diapit oleh pasangan kinnara-kinnari (hewan ajaib
bertubuh burung berkepala manusia), atau pasangan hewan lainnya, seperti
burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah, dan lain-lain. Pola singa diapit
kalpataru adalah pola khas yang hanya ditemukan di Prambanan, karena
itulah disebut “Panil Prambanan”.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Candi Prambanan yang terletak persis di perbatasan Provinsi Jawa
Tengah ±17 Km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Daerah ini merupakan
daerah yang mempunyai banyak sejarah sehingga tidak heran banyak
wisatawan asing yang ingin mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah
Istimewa Yogyakarta terutama di candi Prambanan yang berdiri di sebelah
timur sungai Opak ±200 m sebelah utara Yogya-Solo.
Dengan adanya data yang diperoleh dari uraian penulis dapat menyimpulkan:
• Candi Prambanan memiliki keistimewaan dan pesona keindahan yang
bukan saja dari bentuk bangunan dan tata ruang, namun juga dari sisi
filosofi dan sejarahnya.
• Candi Prambanan memiliki banyak sejarah sehingga banyak
wisatawan mancanegara yang datang untuk melihat secara langsung
kemegahannya.
• Candi Prambanan merupakan peninggalan kebudayaan Hindu terbesar
di Indonesia dan warisan bernilai tinggi dari abad ke-9.
3.2 Saran
Lestarikan dan kembangkan potensi warisan budaya agar Candi
Prambanan yang sebagai peninggalan bersejarah yang tak ternilai harganya
ini mampu memaksimalkan potensi karena selain merupakan sumber
penghasilan untuk masyarakat sekitar Prambanan juga aset pariwisata
berkelanjutan nasional Indonesia penambah devisa negara selain non-migas.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN FOTO
16
17