You are on page 1of 8
‘SEMINAR NAST Institut Teknologi Nasion: ISSN: 2407 Program Hemat Simpan Olah dan Daur Ulang Air (HESIODA) Sebagai Upaya Efisiensi Pemakaian dan Pemanfaatan Air Dyah Wahyu Wijayanti!, Dwi Ermawati Rahayu?, Tim KKN? 2» Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Mulawarman e-mail: ? dwiermarahayuft,unmulac.id ABSTRAK Penyediaan air bersih bagi masyarakat yang dilakukan oleh PDAM menghadapi berbagai kendala seperti cakupan pelayanan yang masih berendah, kualitas air yang seringkali memiliki kekeruhan diatas baku mutu, kendala pada air baku, dll. Peran aktif masyarakat sebagai Konsumen dapat dilakukan diantaranya melalui program HESIODA yaitu HEmat pemakaian air, SImpan air hujan sebagai cadangan air, Olah air di tingkat individu dan DAur ulang air limbah wudlu. Kegiatan KKN di Universitas Mulawarman merupakan mata kuliah wajib dengan beban 3 SKS. Kegiatan KKN PPM dilaksanakan di Perumahan Bengkuring selama 2,5 bulan oleh 20 mahasiswa serta 2 orang dosen pembimbing lapangan. Kegiatan yang telah dilakukan meliputi usaha usaha penghematan air dengan penggunaan shower sebagai pengganti gayung untuk mandi yang dilaksanakan di 10 rumah yang memenuhi kriteria. Kegiatan Kedua adalah penyimpanan air hujan sebagai dengan memanfaatkannya sebagai sumber air bersih cadangan. Kegiatan ketiga adalah pembuatan filter skala individu untuk mengatasi kualitas air dari PDAM yang seringkali kekeruhannya meningkat. Kegiatan keempat yang akan dilakukan adalah kegiatan daur ulang air limbah wudlu yang berasal dari masjid atau mushola dengan menggunakan biosand filter dan adsorbsi karbon aktif Kata kunci: Efisionsi, Kualitas air, HESIODA ABSTRACT Domestic water supply provided by PDAM that have many problems like low connection, water quality, raw water quality, etc. Gitizen partisipation a3 a consumer can be done by HESIODA programs that is saving water usage, sharvesting rain water, processing water in individual scale, reusing wudlu waste water. KKC program of Universitas Mulawarman is one of course that have 3 credit points. KKN PPM programs done in Perumahan Bengkuring about 2.5 month that by 20 students and 2 lecturer. The KN PPM programs are saving water by biosand usage in 10 house, that suit requirements. Rain water harvesting as a reserve water. The third program made a simple filter to reduce turbiditya. The fourth ‘program is reusing wudlu wastewater by biosand filter and activated carbon. Keywords: Bjficioncy, Water quallity, HESIODA Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan lingkungan yang meliputi permasalahan dalam pengelolaan limbah, penanganan sampah serta penyediaan air bersih dan sanitasi merupakan permasalahan yang diintegrasikan dalam Millenium development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan ‘Milenium sebagai sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) termasuk Indonesia. Dalam deklarasi ini paket arah pembangunan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan terdapat dalam tujuan ke 7 yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup (1] Dalam tujuan tersebut terdapat upaya untuk peningkatan cakupan pelayanan air bersih sehingga akses masyarakat terhadap air bersih dapat meningkat. Pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut dapat diperoleh melalui sistem perpipaan yang berasal dari PDAM maupun sistem non perpipaan vag berasal dari sumber air tanag melalui sumur dangkal maupun sumur dalam berupa sumur bor. Untuk masyarakat perkotaan umumnya menggunakan air yang SENATE 015 Melon 1 Jouer 213 ESE Institut Tehnologi Nasional Malang ISSN: 2407 - 7534 SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015 @ Devasal dari PDAM dengan calupan pelayanan yang belum maksimal. Sehingga penghematan penggunaan air perlu dilakukan untuk menjaga keterbatasan sumber daya air dan pemerataan cakupan pelayanan oleh PDAM. Perumahan Bengkuring merupakan perumahan yang memperoleh pelayanan air bersih dari PDAM Samarinda melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bengkuring yang memiliki kapasitas produksi 60 lidetik. Dengan jumlah penduduk bengkuring sebanyak 35.469 jiwa pada tahun 2010, dan terdapat 3.072 sambungan rumah (SR) maka pelayanan PDAM Bengkuring hanya mampu melayani 18.432 jiwa atau 51,97% saja (PDAM Samarinda, 2011). Pemakaian air ini perlu diefisienkan schingga pemerataan pelayanan air bersih dapat ditingkatkan. Selain faktor tersebut, kualitas air PDAM yang sampai ke konsumen seringkali berada pada kualitas yang sangat buruk ditandai dengan tingginya konsentrasi kekeruhan. Pemakaian air bersih yang cukup besar selain dari konsumsi rumah tangga juga berasal dari kegiatan ibadah yaitu penggunaan air untuk wudhu sebelum melaksanakan sholat lima waktu bagi umat Islam. Perumahan Bengkuring memiliki satu masjid utama yang cukup besar serta beberapa mushola pada masing masing blok. Selain permasalahan tersebut Perumahan Bengkuring berada pada kondisi ketinggian yang berbeda beda. Pada Blok C dan E yang berada di dekat rawa sehingga merupakan daerah rawa yang rawan banjir. Sedangkan pada blok lain dengan kondisi elevasi cukup tinggi turut menyumbangkan air limpasan hwjan yang menyebabkan banjir pada jalan utamnya. Hal ini memerlukan solusi untuk mengurangi dampak banjir Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. Untuk mengurangi limpasan air hujan tersebut dilakukan upaya penampungan air hujan sekaligus memanfaatkan air hujan tersebut sebagai sumber air cadangan. Tujuan Program KKN — PPM 2014 dengan tema “Program Hemat Simpan Olah dan Daur Ulang Air (HESIODA) Sebagai Upaya Efisiensi Pemakaian dan Pemanfaatan Air” yang dilaksanakan pada Perumahan Bengkuring mempunyai tujuan a. Perbaikan sistem Upaya pengelolaan yang baik pada sumbernya dapat membantu mengurangi beban dan memperbaiki sistem pemafaatan dan pemakaian air. Pengelolaan ini termasuk juga perbaikan kualitas air produk PDAM dengan pengolahan secara sederhana di tingkat konsumen, b. Efisionsi Biaya Pemakaian shower akan Iebih hemat dalam penggunaan air yang berarti akan berpengarah terhadap banyaknya konsumsi air bersih per bulannya. Dengan menurunnya konsumsi air bersih maka penghematan atau efisiensi pembayaran rekening air akan diperoleh masyarakat Bengkuring sebagai konsumen PDAM c. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Masyarakat yang yang terlibat dalam kegiatan ini tidak hanya masyarakat yang menjadi tempat pembangunan proyek percontohan saja, namun juga melibatkan masyarakat lainnya melalui kegiatan sosialisasi. Keterlibatan dan partisipasi somua pihak dilakukan pada saat pembangunan proyek percontohan terkait dengan program kegiatan serta koordinasi sebelum pelaksanaan kegiatan. Partisipasi masyarakat ini akan dapat tewujud dengan peran aktif dari tokoh masyarakat seperti Ketua RT maupun pengurus masjid. Metode Pengabdian Kepada Masyarakat ‘Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat KKN-PPM yang dilaksanakan di Perumahan Bengkuring memuat tahapan sebagai berikut ini Persiapan dan Pembekalan ‘Tahap awal adalah rekrutmen terhadap mahasiswa yang akan menjadi peserta KKN-PPM oleh dosen pendamping dengan yaitu mahasiswa yang memenuhi persyaratan sesuai panduan akademik universitas sebanyak 20 mahasiswa. Scbagai persiapan maka mahasiswa akan diberikan bekal tahap tahapan kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan KKN dan pembekalan materi terkait dengan tema HESIODA. Materi pembekalan meliputi daur Ulang Limbah yang meliputi pengertian, karakteristik limbah, metode pengolahan dengan adsorpsi Karbon aktif dan biosand filter, pengolahan air bersih yang meliputi —_pengertian, Karakteristik, metode pengolahan. Kemudian mahasiswa akan melakukan permohonan jjin dan koordinasi kepada pihak Kelurahan Sempaja Selatan, serta survey awal SENATER 218 | Mong, 17 Joon 208 EO Institut Tehnologi Nasional Malang ISSN: 2407 - 7534 SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015 @ Tahapan Pelaksanaan Sosialisasi program kegiatan HESTODA, Sosialisasi program dilakukan terhadap kelompok sasaran dengan cara mengikuti program kegiatan yang rutin dilakukan oleh kelompok sasaran seperti kegiatan pengajian atau arisan dan door to door. Kegiatan hemat pemakaian air dengan melakukan penggantian pemakaian gayung untuk mandi menjadi penggunaan shower untuk mandi. Perubahan kebiasaan atau perilaku ini tentunya memerlukan pendekatan dengan sosialisasi secara intensif. Kegiatan yang Jainnya, pengolahan air di tingkat individu untuk meningkatkan kualitas air produksi PDAM dan program daur ulang air wudlu memerlukan sosialisasi dan keterlibatan masyarakat untuk bersedia menjadi tempat bagi proyek percontohan kegiatan tersebut. Pembangunan Proyek Percontohan Program Hesioda Proyek percontohan akan dibangun pada rumah kelompok sasaran yang hersedia sebagai tempat pembangunan sarana percontohan.Pembangunan tersebut meliputi : a. Pemasangan shower Shower dapat digunakan sebagai pengganti penggunaan gayung untuk mandi dengan konsumsi pemakaian air yag lebih sedikit. Pemasangan shower pada rumah yang terpilih sebagai sampel proyek percontohan. Setelah pemasangan akan dilakukan pengamatan terjadinya penurunan konsumsi air secara signifikan dengan melihat konsumsi air dari rekening air bulan berkutnya. Pelaksanaan KKN yang lebih dari atu bulan memungkinkan melakukan pengamatan tersebut. b. Pembuatan filter air portable Filter skala kecil dibuat dengan mengadopsi proses filtrasi menggunakan saringan pasir lambat biosand filter sesuai kriteria [4]. (61,[7] ce. Pembangunan unit daur ulang limbah wadlu Karakteristik air limbah wudlu termasuk dalam air limbah yang rendah tingkat pengotorannya dengan nilai BOD yang kecil sehingga tidak memerlukan unit pengolahan yang rumit. Daur ulang dilakukan dengan menggunakan unit biosand filter [2], (6],{7] dan adsorpsi menggunakan Karbon aktif [3], [8]. Air limbah wudlu disalurkan dengan pipa terpisah yang kemudian masuk ke dalam penampung. Reaktor atau wadah dari unit ini menggunakan tandon air dengan Kapasitas cesuai volume air limbah yang dihasilkan. Karbon aktif yang digunakan adalah karbon aktif yang berasal dari batok kelapa namun terdapat juga karbon aktif dari limbah padat kelapa sawit [5], Volume pekerjaan dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) Volume pekerjaan yang dinyatakan sebagai jam kerja efektif mahasiswa (JKEM) scbagaimana tabel berikut digunakan untuk menentukan beban kerja mahasiswa peserta KKN dan lamanya waktu pelaksanaan KKN ‘Tabel 1. Volume Pekerjaan Ne | Nama Pokerjaan | Program ‘Volume GIREM) | Keterangan J 1 | Sure awal Pendataan Eelompok sasaran 1 ‘Dilakukan selama Imingra | Seve Kegan atinyang bakes 710 1 Survey lokesi untuk program Kegiatan | 15) 1 z Brorur hemat air doneas pemakaian | 18 shower sosialsasi ‘Brosur simpan air dengan PAF ra ‘Brosur daur lang hmbah wadla 15 2 | Sosialisasi program | Sosialisasi Hemat ar epada buibu | 16 Dilaksanakan dengan’ HESIODA Genzen pemsksisn shower dan rmengikuts kesistan: pembagian brosur dilakukan ratin pada masyarakat sepertt yasinen arisen, dl ‘Sevialisasi program pada guru dan rr und SMP talisest Kegiatan pengolaban alr 70 fingkat india Sosialisssi deur wlang imbah wadba | 10 | Sesialisasi facil | Perobagian dan pemasangan shower | 19 Dilakeanakan setelh pelakzanasn’ program berjalan 1 bulan program Pembanrunan Ser airindwids a Pembangunan unit pengelahan deur | 30 slang lirshah wads Tezal JRE 235 TRENT 1 SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 TRS) Institut Tehnologi Nasional Malang ISSN: 2407 - 7534 SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015 @ [Total volume pekerjaan T4900 [a= 20 mahasiews ‘Dengan jumlah total jam volume pekerjaan 4.00, dengan asumsi jam kerja ofektif adalah 5 jam efektif per hari dibagi jumlah mahasiswa sebanyak 20 orang maka (4.900/(20x5)) diperoleh 49 hari kerj atau sebanyak 9 minggu atau kurang lebih selama 2,5 bulan. ‘Metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan kelompok sasaran Observasi lapangan dan pengukuran analisa laboratorium dilakukan untuk mengetahui prosentase penurunan pemakaian air dengan indikator pembayaran rekening air PDAM. Sosialisasi dilakukan secara verbal maupun pemasangan slogan yang berkaitan program HESIODA. Praktek langsung dilakukan dengan pembangunan proyek unit pengolahan daur ulang limbah wudlu, pembuatan filter dan penampungan air hujan. Hasil dan Pembahasan Survey Awal dan Pendataan Survey awal dilakukan di Kelurahan Sempaja Selatan, untuk menetapkan target dan casaran proyek KKN-PPM. Kelurahan Sempaja Selatan terdiri dari 93 RT dan terbagi atas beberapa kawasan. Kelurahan Sempaja Selatan memiliki area wilayah yang sangat luas sehingga pelaksanaan proyek dispesifikkan ke daerah Perumahan Bengkuring Dalam. Daerah ini sebagian besar adalah daerah rawa yang memiliki kualitas air yang tidak bagus berwarna kuning serta bau. Walaupun telah terdapat PDAM di kawasan ini, masyarakat masih sering mengeluhkan kualitas air yang masih belum memenuhi persyaratan. Perumahan Bengkuring memiliki 21 RT yaitu RT 70 - RT 90. terdapat carana pendidikan yang meliputi 1 Sekolah Dasar Negeri, 1 Sekolah Menengah Pertama Negeri, 1 Sekolah Menengah ‘Kejuruan dan sarana peribadatan berupa 2 masjid/mushala. Dengan mempertimbangkan waktu dan dana kegiatan, sasaran program pemasangan alat akan dilaksanakan dalam 10 rumah dan 1 masjid/mushala sebagai percontohan serta sosialisasi program pada pelajar SD-SMP dan masyarakat perumahan Bengkuring. Sosialisasi Program HESIODA. Sosialisasi ke Warga Perumahan Bengkuring Sosialisasi kepada warga setempat dilaksanakan dalam 2 tahap pelaksanaan, sosialisasi dilakukan dengan penjelasan mengenai Program HESIODA dan penerapannya dengan skala rumah tanga dan penjelasan mengenai tata cara pembuatan Filter Air Sederhana sehingga dapat dibuat secara mandiri oleh masyarakat, Sosialisasi dilaksanakan sosialisasi seeara door t0 door. Sebagian masyarakat cukup kooperatif namun tidak sedikit juga yang menolak kegiatan sosialisasi tersebut.. ‘Gambar 1. Sosialisasi ke Warga Perumahan Beng! Sosialisasi ke Siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Sosialisasi dilaksanakan dengan pemberian materi sosialisasi tentang Hemat Air. Sosialisasi ini diberikan untuk anak kelas 1 dan kelas 5 pada pukul 08.10 — 09.30 WITA. Siswa SDN 042 Samarinda cukup kooperatif dan antusias dalam ponyampaian sosialisasi peserta KKN. Penyajian materi cukup variatif dengan presentasi, games, dan tanya jawab yang menarik. SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 BSB) Institut Teknologi Nasional Malang ISSN: 2407 - 7534 SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015 @ Gambar 2. Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi SDN 042 Samarinda Pelaksanaan sosialisasi pada tingkat SMP dilaksanakan di Aula Sekolah dengan peserta yang disosialisasikan dari kelas 1. Sosialisasi herjalan sukses siswa/i mengikuti sosialisasi dengan tertib dan aman ketika penyampaian materi dan sesi tanya jawab. Sosialisasi juga dilengkapi dengan praktek tentang pembuatan alat sehingga para siswa/siswi dapat berlatih membuat filter Gambar 4. Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi SMPN 029 Samarinda Proyek Percontohan Program Hemat, Simpan, dan Olah Air Pemasangan Shower Pembangunan proyek dilaksanakan pada 10 Rumah yang berada dalam Kawasan Bengkuring Dalam. Pelaksanaan dengan proyek dengan pemasangan shower, penampungan air hujan, dan filter air skala rumah tanga. Proyek di laksanakan di 10 rumah. Adapun perbandingan beban pembayaran rekening PDAM terkait penurunan pemakaian air sebelum dan sesudah penggunaan shower dan penampung air hujan ditampilkan pada tabel berikut ini Tabel 2. Daftar Rumah dan analisa penghematan air di Perumahan Bengkuring. No. | PemilikRumah | RP. Sebelum Sesudah, Selisih J Rp. a Rp. = Rp. i Ristam 9 4 7.920 | 0 Oo 4 7.820 2 | Eliya Bang Gun al 28 asso | 28 asis0| 0. o 3 | Mila Widya Zen 2 20 49.500 | 20, 4500/0 4 Fatima 72, a 185.720) 31 103.708 [14 5 Tenaniah 79 30 98.560 | 34 121.282 | -4 6 ‘Abdul Gani 79 40 156.490 | 38 wa7is | 2 i716 7 MM. Hatta 80 33 115.524 | 36 152.998 | 3 17.674 5 Rahayu K, &7 40 167.950 | 16 24 130.510 9 Rami 7 35 73.675 | 25 0 0 10 Hameidin 7 78 329.236 | 50 Tas 840) 26 140.286 Dari tabel diatas terlihat bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan pada 5 buah rumah terkait dengan beban pemakaian air yang mengalami pengurangan pemakaian bahkan mencapai Rp. 130.000,- hingga Rp. 140.000,-. Namun pada 3 buah rumah lainnya tidak terjadi perubahan dan 2 buah rumah justru mengalami sedikit kenaikan pemakaian air. Hal ini dimungkinkan Karena sulitnya mengubah Kebiasaan/perilaku terutama pada penggunaan shower. Secara SENATEK 9015 | Malang, 17 Januari 2015 [BYE Institut Tehnologi Nasional Malang ISSN: 2407 - 7534 SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015 @ Keschuruhan dapat dikatakan bahwa program hemat dan eimpan alr yang diujikan pada 10 buah rumah tersebut berhasil Rumah-rumah tersebut yang menjadi lokasi pemasangan alat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut bersedia untuk rumahnya dijadikan lokasi pemasangan alat, - memiliki kamar mandi satu (untuk kebutuhan pemasangan shower) sehingga diharapkan efisiensi penggunaan shower tidak tercampur dengan sistem konvensional menggunakan gayung, = memiliki_ rumah dengan meteran air PDAM yang tidak bermasalah sehingga mudah diketahui perbedaan penggunaan air sebelum dan setelah pemasangan alat Pemasangan Penampungan Air Hujan Penyimpanan air hujan berfungsi menampung air hujan yang turun sehingga terkumpul dalam satu wadah. Air ini akan digunakan untuk keperluan cehari-hari seperti mencuci, menyiram tanaman dan lain-lain, Sebagai alternative dalam mengatasi ancaman krisis air bersih. Di wilayah Bengkuring Dalam beberapa masyarakat telah memiliki PAH yang masih sederhana namun tidak sedikit masyarkat yang belum menggunakan. Sebagain pemanfaatan masih kurang optimal karena penangkap air hujan tidak ditampung tetapi langsung dialirkan ke luar ke dalam drainase rumah warga. Penyimpanan air hujan merupakan bagian dari Hemat dan Simpan dalam Program HESIODA. Tim pelaksana menyiapkan talang untuk menangkap air hujan dan drum sebagai tempat penampungan air. Pembuatan Filter Skala RT Filter air sedevhana yang digunakan berprinsip saringan pasir Jambat dengan keunggulan antara lain tidak memerlukan bahan kimia (kcagulan) dan alat serta bahan penyusun filtrasi dapat mudah ditemukan schingga dapat membuat filter sederhana secara manditi, alat filtrasi juga dapat diletakkan secara portable atau dalam jaringan pipa, maintenance alat juga mudah sehingga tidak menyulitkan pengguna. Pombuatan alat dilakukan di Laboratorium Rekayasa Lingkungan Universitas Mulawarman sehingga dilokasi dapat langsung melakukan pemasangan. Pemasangan dilokasi rumah digunakan sebagai sebagai filter air portable. Hal ini untuk memudahkan pemilik untuk pemasangan dan perawatan. Pemilik juga dapat melepas dan memasang kembali dengan mudah sesuai dengan keinginan penggunaannya. Pengujian alat juga dilakukan secara analisa Iaboratorium dengan sampel tersebut sebagai berileut Tabel 3. Analisa Kadar Kekeruhan Sampel Air dalam Filter Air Ne | Pemilik Rumah | RT. ‘Satuan ‘Sabelim Sesudal BRL) 1 Rustam 80 2.38 106 5 2 Elya Bang Gon | 8 23,47 78 5 3 ‘Mila Wid Zen | 82 34.50 5 4 Fatimh | 72 19.34 5 5 Tenaniah 70 ope 11.95 5 6 Abdul Gant Stale NTU 2380 | . 7 M Hatta 237 5 8 Bahay K 16.95 5 2 Ramis i 2434 i 10 Hamsidin | 3801 5 5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer S1GMENKESPERINIG00 tentang Persyaratan Air Bersih Pembuatan Unit Instalasi Daur Ulang air Wudhu Unit pengolahan terdiri dari bak penampung awal, bak biosand filter, bak absorbsi dan bak penampung akhir. Berdasarkan hasil uji coba daur ulang limbah wudlu dengan unit pengolahan terdiri dari biosand filter dan unit karbon aktif dalam skala kecil di laboratorium, diketahui bahwa uji laboratorium kualitas awal air bekas wudhu Masjid Ar-Rasyiid memiliki kadar Zat Organik sebesar 22,5 mg/L dan kadar Total Bakteri Coliform >1600 MPN/100 ml yang melebihi batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan 492/MENKES/PERV/2010 yaitu masing-masing 10 mg/l dan 0 MPN/100 ml apabila akan digunakan sebagai air bersih. Namun air limbah wudlu tergolong sebagai air limbah dalam skala rendah(ringan) sehingga tidak memerlukan sistem pengolahan yang kompleks untuk mendaur ulang atau recycle. Air limbah dengan kualitas yang lebih rendah seperti air limbah domestik juga dapat di daur ulang (7] dengan unit pengolahan yang lebih kompleks [8] . SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 Institut Teknologi Nasional Malang ISSN: 2407 - 7534 SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015 @ Gambar 5. Rangkaian Pengolahan Daur Ulang Air Wudbu Sedangkan data analisa lengkap pada unit pengolahan secara kontinyu dengan debit 1,5 Vdetik sebagaimana tabel berikut Tabel 4. Hasil nalisa Laboratorium Kualitas Air Setelah Pengolahan Waktu Pengambilan | Zat Organik Debit ‘Sampel (Menit) (g/l) Bfisionsi 0 158 - 30 474 70% 1s 60 3.16 80% Veetik 90 3.16 80% 120 3.16 80% 150 3.16 80% Berdasarkan data diatas pada pengoperasian unit pengolahan_tersebut setelah proses aklimatisasi untuk penumbuhan biofilm pada filter lambat menunjukkan efisiensi vang cukup besar yaitu 70 dan 80% dengan kondisi operasional yang stabil, Hal ini ditunjukkan dengan pengambilan sampel beberapa kali tetap diperoleh efisiensi yang tinggi Hazil analisa laboratorium kualitas air sebelum dan setelah pengolahan mengalami penurunan kualitas bahan pencemar schingga telah memenuhi standar baku mutu air bersih. Pomakaian air untuk wudlu dari hasil observasi cukup besar yakni 1-3 Vorg setiap kali wudhu, Kesimpulan Target Iuaran yang telah tereapai dalam kegiatan KKM PPM ini adalah adanya efisiensi biaya yang ditunjukian dengan penurunan pemakaian air setelah dilakukan penggantian pemakaian gayung menjadi shower, penggunaan penampung air hujan, adanya perbaikan sistem yang ditunjukkan dengan perbaikan kualitas air PDAM setelah dilakukan pemasangan filter skala rumah tangga. adanya efisiensi biaya dan perbaikan sistem dalam penerapan daur ulang air wudhu pada mushola, Partisipasi_ masyarakat dalam sosialisasi program HESIODA dengan indikator pemahaman tentang teknik penghematan dan pengolahan air, serta memgetahui cara pembuatan filter dan instalasi sederhana Ucapan Terima Kasih Disampaikan kepada Direktorat Penolitian dan Pengabdian Masyrakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemontrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang telah mendanai program ini melalui hibah KKN PPM tahun 2014 serta kepada Tim KKN PPM Program Studi ‘Teknik Lingkungan Universitas Mulawarman yang telah melaksanakan Kegiatan ini. SENATEK 9015 | Malang, 17 Januari 2015 [BW Institut Tehnologi Nasional Malang ISSN: 2407 - 7534 SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2015 @ Daftar Pustaka 1. Bappenas, (2010), Laporan Perkembangan Pencapaian Milenium Development Goals Indonesia 2010, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta 2. CAWST, (2008), Summary of Fields and Laboratory Testing For The Biosand Filter, Center For Aaffordable Water and Asanitation Tecnologies 3, Degremont, (1991), Water Treatment Handbook Volume 2, 6 edition, Springer Verlag Service Center, USA 4. Huisman, L. dan Wood, W.E., (1974), Slow Sand Filtration, World Health Organization, Genewa 5, Hartono, Singgih Ratnawati, Pembuatan Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa Sawit Dengan ‘Metode Aktrivasi Kimia. Jurnal Sains Materi Indonesia, vol 12, No. 1, Oktober 2010, hal : 12- 16 6. Manz, D. H., (2007), Biosand Water Filter Technology Household Concrete Design, Entry from hittp:/hwww manzwaterinfo.ca 7, Manz, D. H., (2007) Guidelines Preparation of media For Biosand Water Filter Three layer System, Entry from http://www manzwaterinfo.ca 8, Sawyer, C. N., MeCarty, P. L., Parkin, G. F., (1994), Chemistry For environmental Engineering, ‘Me Graw Hill Ine, New York 9. Said, N.L, 2006, Daur Ulang Air Limbah (Recycle) Ditinjau D: Ekonomi, JAI, Volume 2 no.2, Hal 100-131 10. Widayat, W., 2009, Daur Ulang Air Limbah Domestik Kapasitas 0.9 m3 per Jam Menggunakan Kombinasi Reaktor Biofilter Anaerob Aerob Dan Pengolahan Lanjutan, JAI, Volume 5, No. 1, Hal 28-41 ‘i aspek Teknologi, Lingkungan, SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 RSG)

You might also like