Kasus : Pembukaan cabang bisnis yang berlokasi strategis di dataran rendah, dengan pertimbangan
menambah keuntungan.
Jawab :
1. Resiko yang dapat terjadi (Trieschmann e.t al. 2001) :
- Resiko Murni : Resiko yang diakibatkan oleh munculnya kemungkinan akan terjadi kerugian. Resiko murni dalam kasus ini adalah kemungkinan terjadi kerusakan lahan akibat musibah kebakaran, banjir, badai, kematian akibat kecelakaan, atau tanah longsor karena cabang yang baru terletak di dataran rendah. - Resiko Spekulasi : Muncul ketika terjadi ketidakpastian dari suatu kejadian atau hasil kegiatan bersama – sama berpeluang memberikan keuntungan atau kerugian. Pembelian lahan baru dilokasi dataran rendah tersebut bersifat speculative risk. Akan mendapatkan keuntungan bila cabang tersebut berkembang pesat cocok dengan target pasar. Namun akan mengalami kerugian apabila terjadi sebaliknya. - Resiko Produksi : Karena berada di dataran rendah, dapat terkena serangan hama dan penyakit, cuaca kurang mendukung. - Resiko Finansial : Apabila dalam elemen – elemen biaya seperti biaya input, pembayaran leasing, pembayaran pajak, harga yang naik turun, pembayaran utang, serta pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kurang dikelola dengan baik.
2. Cara mengelola resiko – resiko yang terjadi
A. Identifikasi Resiko dan penyebab yang muncul : yaitu pada nomor satu diatas B. Melakukan analisis terhadap setiap alternatif, dikarenakan pada peluang resiko di atas terdapat resiko finansial, maka secara aspek finansial resiko bisnis dapat direduksi dengan cara melindungi aspek finansial bisnis, antara lain dengan : - Kontrak di muka (Forward contracting/Forward Pricing) Dilakukan penetapan harga / kontrak komoditas atau produk sebelum terjadi transfer komoditas atau produk tersebut dari produsen ke konsumen. - Cash Forward Contracting Adalah kontrak yang dibuat di pasar uang, dimana harga komoditas atau produk secara normal dinegosiasikan, sebelum pengiriman produk fisiknya dilakukan pada periode waktu yang telah ditentukan. - Kontrak Pasar Masa Depan di Muka Memisahkan pasar masa depan dengan pasar tunainya. - Usaha Perlindungan Proses secara simultan dilakukan untuk melindungi resiko transaksi cash market dengan forward contracting yang menggunakan future market, dan mengambil posisi yang sama besar, tetapi berlawanan pada cash market dan future market secara simultan. - Memanfaatkan jasa asuransi untuk menghindari kerugian saat bencana alam, membuat pencadangan keuangan, dan pengaturan jumlah dana yang dipinjam. Dalam menghadapi resiko bencana alam maka sebelum pembangunan, memastikan bagunan kuat dan kokoh seperti tahan terhadap tanah longsor, cuaca yang tidak mendukung dan serangga yang masuk. Berkaitan dengan resiko spekulasi yang muncul terhadap lahan pembukaan baru, baiknya dimanfaatkan betl – betul kelebihan yang ada seperti tempat strategis yang cocok dengan target pasar, sehingga diharapkan keuntungan yang banyak.
C. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak resiko :
1. Mengumpulkan informasi yang lengkap untuk menghasilkan estimasi dampak yang lebih akurat dari setiap kegiatan pengambilan keputusan dalam bisnis. Contohnya berapa sering daerah tersebut mengalami bencana alam, bagaimana selama ini mengatasi dan bertahan, selera konsumennya bagaimana dll. 2. Pendanaan Ekuitas Eksternal Melakukan penanaman modal kepada investor, apabila perusahaan mengalami kerugian maka secara otomatis para investor tersebut juga akan menanggung resiko perusahaan. 3. Asuransi Para pengguna jasa asuransi diharuskan membayar sejumlah premi pada penyedia jasa asuransi, serta menerima pembayaran dari pihak tersebut ketika pengguna jasa asuransi mengalami kerugian. 4. Melakukan diversifikasi untuk mereduksi resiko peroleha keuntungan melalui aktivitas campuran yang keuntungannya tidak banyak saling mempengaruhi. 5. Melakukan kontrak pemasaran Merupakan bentuk perjanjian antara pembeli dan penjual dalam menentukan harga dari suatu komoditas sebelum dipanen atau sebelum komoditas tersebut diap dipasarkan.
D. Manfaat adanya manajemen Resiko :
Bagi perusahaan : Jika perusahaan bersedia mengelola resiko yang muncul pada setiap aktivitas kerjanya di lahan dan menyiapkan strategi – strategi yang ada, maka tingkat biaya masih bisa ditolerir dan diprediksi sehingga keuntungan yang stabil akan mudah didapatkan. Manfaat lain dari menyiapkan strategi yang ada adalah mencegah terjadinya resiko tersebut muncul.
Sumber : Said, Gumbira. 2021. Ekonomi Pangan. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.