You are on page 1of 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYELIDIKAN DAN PENANGGULANGAN


KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KERACUNAN PANGAN

A. PENDAHULUAN
Dalam aspek kesehatan, pangan dikategorikan dalam pangan yang aman (food
safety),pangan yang bersih (food sanitation) dan pangan yang bergizi (food nutrition).
Dari aspek panganyang bersih difokuskan pada pengelolaan bahan, alat, penjamah, dan
tempat guna mencegah kemungkinan terjadinya penyakit (foodborne diseases) dan atau
keracunan pangan (food poisoning). Di Indonesia KLB keracunan pangan masih sering
terjadi terkait erat dengan kebersihan pangan dan terjadinya kontaminasi silang pada
saat pengelolaan pangan.
Setiap makanan selalu mengalami proses penyediaan bahan, pemilihan bahan
mentah, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai penyajian di meja makan
rumah tangga, pertemuan-pertemuan, pesta, makanan jajanan, restoran, dan berbagai
cara penyajian pangan. Semuanya mempunyai risiko terjadinya keracunan, baik
keracunan karena pangan itu sendiri yang beracun atau adanya bahan racun yang
mencemari makanan.

B. LATAR BELAKANG
Indonesia, tercatat bahwa sebanyak 1.176 KLB keracunan pangan terjadi di
Indonesia dari tahun 2000-2015, dengan berbagai jenis makanan dan lokasi kejadian.
Menjaga hygiene dan dan sanitasi pengolahan makananpada penyelenggaraan
makanan massal di masyarakat menjadi sebuah tantangan. Tidak ada kewajiban akan
sertifikasi jasa boga . Padahal, meningkatkan keamanan pangan di masyarakat sangat
diperlukan untuk mencegah terjadinya KLB keracunan.

C. TUJUAN
1. Mengetahui agen penyebab KLB Keracunan Pangan, gambaran epidemiologi dan
kelompok masyarakat yang terancam keracunan pangan, sumber dan cara
terjadinya keracunan pangan.
2. Menentukan cara penanggulangan yang efektif dan efisien.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi Dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Keracunan Pangan meliputi :
1. Penyelidikan KLB
2. Pelayanan pengobatan dan pencegahan KLB
3. Surveilans ketat pada KLB
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Penyelidikan KLB
Dimulai pada saat informasi pertama adanya kasus keracunan atau diduga
keracunan. Tim Gerak Cepat penyelidikan KLB melakukan diskusi intensif dengan
setiap dokter atau petugas kesehatan lain yang menangani penderita untuk
menetapkan deferensial diagnosis dan menyusun tabel distribusi gejala.
Pemeriksaan laboratorium diarahkan pada pemeriksaan etiologi yang
dicurigai. Penyelidikan KLB diarahkan pada upaya penemuan kasus-kasus baru dan
kelompok-kelompok atau orang-orang yang rawan akan menderita sakit, untuk
pengobatan dan pengendalian
2. Pelayanan Pengobatan dan Pencegahan KLB
a. Tim penanggulangan KLB segera berkoordinasi dengan tim rumah sakit dan
klinik-klinik yang akan mengobati penderita serta anggota masyarakat dalam
pemilahan kasus berat dan ringan, rujukan dan pengobatan penderita.
b. Pengobatan terutama diarahkan pada upaya-upaya penyelamatan penderita.
Setelah etiologi dapat diketahui, upaya netralisasi racun dan tindakan spesifik
dapat diterapkan dengan tepat.
c. Untuk menghindari jatuhnya korban berikutnya, maka semua sumber makanan
yang mengandung racun atau yang diduga mengandung racun disimpan agar
tidak dimakan atau digunakan sebagai bahan campuran makanan. Tetapi
apabila jenis makanan yang dicurigai sudah diketahui dengan tepat, maka
makanan lain yang sudah dipastikan tidak mengandung bahan beracun harus
segera diinformasikan kepada pemiliknya bahwa makanan atau bahan
makanan tersebut aman.
3. Surveilans Ketat
a. Diarahkan pada perkembangan KLB menurut waktu, tempat dan orang dan
efektifitas pengobatan serta upaya pencegahan adanya korban baru.
b. Apabila tidak ada korban baru, berarti sumber bahan beracun sudah tidak
memapari orang lagi, dan KLB dapat dinyatakan berakhir.
c. Apabila kurva KLB sudah cenderung turun secara konsisten, maka dapat
disimpulkan bahwa penularan telah berhenti, tetapi kasus baru diperkirakan
masih akan bermunculan sampai masa inkubasi terpanjang telah tercapai.

F. SASARAN
Sasaran penyelidikan epidemiologi KLB keracunan pangan adalah apabila terdapat dua
orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala yang sama atau hampir sama
setelah mengonsumsi pangan, dan berdasarkan analisis epidemiologi, pangan tersebut
terbukti sebagai sumber keracunan.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Bulan
No Kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112
Penyelidikan Epidemiologi (PE) KLB
1 x x x x x x x x x x x x
Keracunan Pangan
Pengambilan dan Pengiriman Spesimen
2 KLB Keracunan Pangan Ke Laboratorium x x x x x x x x x x x x
Kesehatan Rujukan Pemerintah
Pelayanan Pengobatan dan Pencegahan
3 x x x x x x x x x x x x PKM
KLB Keracunan Pangan
Surveilans Ketat Pada Situasi Khusus/
4 x x x x x x x x x x x x
Keracunan Pangan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaporan kegiatan ini dilakukan segera setelah penyelidikan dan dilaporkan ke
Kepala Puskesmas untuk secepatnya ditindaklanjuti penanggulangannya, selanjutnya
dilaporkan segera (<1 x 24 jam) ke Dinas Kesehatan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.


Pelaporan pelaksanaan kegiatan dicatat dalam Format Penyelidikan
Epidemiologi KLB Keracunan Pangan dan Formulir Pencatatan Laporan Kewaspadaan
Keracunan Pangan .

Kepala UPT Puskesmas Anjir Pasar

Amir Husin, SE, MPH


NIP. 19661221 198703 1 002

Mengetahui, Anjir Pasar, 15 Juni 2022


Kepala UPT Puskesmas Anjir Pasar Pengelola Program Surveilans

Amir Husin, SE, MPH Muhammad Asri, AMK


NIP. 19661221 198703 1 002 NIP. 19750211 199703 1 005

1. Lintas Sektor

No Pihak Terkait Peran


Mendukung pelaksanaan kegiatan baik berupa
1. Camat
kebijakan, pendanaan maupun tenaga.
Desa (Kepala Desa/ Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Penyelidikan
2.
Perangkat Desa) Epidemiologi KLB di tingkat Desa.
Memfasilitasi dan Membantu pelaksanaan kegiatan
3. Kader Kesehatan Desa
Penyelidikan Epidemiologi KLB di tingkat Desa

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

Penyelidikan 1. Menegakkan atau Memastikan Diagnosis


Epidemiologi 2. Memastikan terjadinya KLB
KLB 3. Menghitung jumlah kasus/angka insidens yang tengah
berjalan
4. Menggambarkan karakteristik KLB/ Gambaran sebaran
kasus berdasarkan waktu, tempat, oran
5. Mengidentifikasikan Sumber dari Penyebab Penyakit dan
Cara Penularannya
6. Mengidentifikasikan Populasi yang Mempunyai
Peningkatan Risiko Infeksi/ Rentan
7. Melaksanakan Tindakan Penanggulangan
8. Laporan Penyelidikan Kejadian Luar Biasa

Penyelidikan epidemilogi KLB dilaksanakan dengan melakukan kunjungan rumah


atau lapangan pada kasus-kasus potensial KLB dengan menggunakan formulir
Penyeidikan Epidemiologi (PE) sesuai dengan penyakit yang dilaporkan. Adapun
langkah-langkah kegiatan penyelidikan dan penanggulangan yang dilakukan setelah
mendapatkan laporan kasus potensial KLB atau dugaan adanya KLB adalah sebagai
berikut :
4. Penyelidikan KLB
5. Pelayanan Pengobatan dan Pencegahan KLB
6. Surveilans Ketat pada KLB
Selain itu demi menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan, petugas bekerja
sama dengan lintas program maupun lintas sektor terkait sesuai dengan perannya
masing-masing. Adapun lintas program dan lintas sektor yang terlibat dalam PE KLB
adalah :
2. Lintas Program

No Pihak Terkait Peran

1. Upaya Promkes Bersama dalam pelaksanaan PE dan memberikan


penyuluhan pada masyarakat tentang cara pencegahan
dan penanggulangan penyakit potensial KLB

2. Upaya Kesling Bersama dalam pelaksanaan PE


3. Upaya P2P Bersama dalam pelaksanaan PE

You might also like