You are on page 1of 3

Jum’at 14 oktober 2022 KORAN SINDO Mohammad Mahfud MD juga terus

EDITORIAL bekerja maraton untuk mengurai masalah


Keadilan untuk Korban Kanjuruhan satu persatu hingga menjadi terang
benderang seperti harapan Presiden Joko
Widodo saat berkunjung ke lokasi Stadion
PENYELIDIKAN penyidikan dan Kanjuruhan.
pencarian fakta tragedi kelam di Stadion Sementara masyarakat melalui berbagai
Kanjuruhan Malang yang menewaskan saluran juga terus mencoba
132 orang telah berlangsung beberapa menyampaikan fakta dari berbagai sisi
lama. Sudah ditetapkan sejumlah dan sudut pandang. Informasi juga terus
tersangka dari aparat kepolisian di berseliweran di sosial media yang sampai
lapangan, panitia penyelenggara hingga detik ini dianggap mampu mewakili suara
managemen PT LIB sebagai penanggung masyarakat disamping reportasi media
jawab pertandingan. arus utama yang juga tidak henti
Dua pejabat Polri yakni Kapolres Malang mengupas tragedi berdarah pertandingan
dan Kapolda Jatim dicopot dan diganti sepak bola kedua terburuk di dunia ini.
pejabat baru dengan harapan bisa Publik, kita dan siapa pun pemerhati
mempermudah penyidikan kasus yang informasi pasti mengalami kejadian yang
mendapat perhatian luas dunia mirip ketika kasus pembunuhan Brigadir
internasional ini. Josua Hutabarat sedang ramai-ramainya.
Kepolisian bertindak seperti di tengah
Home Politik Hukum Hankam Humaniora kegalauan karena tersangka utamanya
Indeks Home Tajuk Sindo Keadilan untuk adalah seorang perwira tinggi yang
Korban Kanjuruhan Koran SINDO Jum'at, memimpin lembaga yang prestisius yakni
14 Oktober 2022 - 12:46 WIB Tragedi Divisi Propam Polri. Ujian kasus Brigadir J
Kanjuruhan yang menewaskan ratusan belum kelar betul, tiba tiba meledak
pendukung Arema FC harus diusut tuntas tragedi Kanjuruhan Malang yang ternyata
dan semua pihak yang bersalah harus lebih dahsyat dan pelik karena
diproses hukum demi mewujudkan menewaskan 132 orang dan melukai
keadilan kepada korban dan keluarganya. ratusan lainnya.
(Wawan Bastian/KORAN SINDO) A A A Dugaan sementara ada ketidakcakapan
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta penanganan kerumunan di lapangan oleh
(TGIPF) yang diketuai Menkopolkam aparat yang membabi buta menembakkan
gas air mata ke tengah massa yang
menurut tayangan video warga tidak profesional, transparan dan akuntabel
beringas dan relatif terkendali. hingga tuntas memenuhi rasa keadilan
bagi korban.
Nah, dari sini penyidikan kasus di pihak
kepolisian mulai mendapatkan tekanan Situasi agar berbeda terjadi di TGIPF.
kuat dari publik. Upaya pencarian fakta terkini mengarah
pada polemik pelaksanaan pertandingan
Ini ujian kedua kali bagi kepolisian yang
antara jam sore atau malam. Siapa yang
sedang berupaya keras mengembalikan
meminta pertandingan Arema-Persebaya
marwahnya yang turun drastis dihempas
digelar malam masih belum jelas. Pihak
kasus pembunuhan Brigadir J. Kapolri
broadcaster membantah meminta
sebagai pimpinan tertinggi Polri tidak
pertandingan digelar malam. Sedangkan
punya banyak pilihan. Bahkan cuma satu
pihak LIB juga mengelak mereka yang
saja, yakni mengungkap menyidik hingga
minta digelar malam. Berlomba buang
tuntas dari atas sampai bawah dari bawah
badan dan enggan bertanggung jawab. Ini
sampai atas siapa pun yang terlibat dalam
diperburuk dengan sikap PSSI terutama
peristiwa mematikan itu.
ketua umum nya yang juga enggan
Ruang untuk menutupi siapa yang
memikul tanggung jawab atas keruwetan
bertanggung jawab penuh meski masih
situasi pertandingan.
ada tapi semakin tipis.
Para pemilik otoritas dalam perhelatan
Jika itu diambil oleh Kapolri dan
besar ini pun tidak mau disalahkan meski
jajarannya, berarti Polri akan kembali
tekanan publik makin kuat.
terhempas hingga dasar kurva
kepercayaan publik terhadap lembaga Demi keadilan ratusan warga Malang dan
penegak hukum paling kuat ini. Aremania yang jadi korban, para elite
mestinya berbesar hati untuk dikoreksi
Sudah pasti Polri akan makin tersudut di
meminta maaf dan mengundurkan diri
pojokan ring sambil terus dihajar pukulan
sebagai bentuk tanggung jawab moral
kanan kiri dari publik yang rindu akan
yang kedudukan lebih tinggi dari hukum
keadilan. Kita tidak mau hal itu terjadi
formal.
pada kepolisian.
Desakan serupa kepada TGIPF juga masif
Permohonan maaf dari aparat dan
agar agenda yang didalami tidak melebar
pimpinan Polri di wilyah Malang dengan
kemana mana atau menyempit menyempit
bersujud beraama memang sudah
lama lama gelap dan tertutup erat.
seharusnya dilakukan. Tapi tidak cukup di
situ. Harus diikuti penyidikan yang
Jadi sebelum dipastikan bagaimana nasib
Liga1 dan seberapa parah sanksi dari
FIFA, pastikan warga Malang dan
Aremania dipenuhi rasa keadilan dan hak
haknya untuk berekspresi dan mendapat
perlindungan hukum.

You might also like