You are on page 1of 9

PERCOBAAN 3

HUKUM NEWTON

3.1 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya percobaan
- Memahami konsep Hukum I Newton
- Memahami konsep Hukum II Newton (mencari hubungan antara percepatan dengan
gaya dan mencari hubungan anatara percepatan dengan massa)
- Memahami konsep Hukum III Newton

3.2 Dasar teori

Hukum I Newton
Hukum pertama Newton berbunyi “Setiap benda akan mempertahankan
keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja
untuk mengubahnya”. Artinya, suatu benda yang sedang diam ataupun sedang
bergerak, pada saat tidak diberikan gaya ataupun resultan gayanya nol (∑F=0) akan
mempertahankan keadaannya, di mana benda yang awalnya diam akan tetap diam, dan
pada benda yang bergerak lurus beraturan akan terus tetap bergerak lurus beraturan.

Hukum ini juga dikenal sebagai hukum inersia karena hukum tersebut menjelaskan
sifat inersia suatu benda yaitu kecenderungan benda untuk menolak perubahan terhadap
keadaan geraknya. Salah satu contoh dari hukum ini adalah bola yang diam akan terus
diam jika tidak diberikan gaya, sedangkan bola yang menggelinding di lantai yang licin
akan cenderung untuk terus menggelinding.

Hukum II Newton
Hukum kedua Newton berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding
dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massanya”. Berdasarkan Hukum Newton II, dapat
dipahami bahwa benda akan menambah kelajuannya jika diberi gaya total arah yang
sama dengan arah gerak benda. Hukum ini menjelaskan rumusan dari F (resultan gaya)
dengan m (massa) dan a (percepatan) benda.
∑ F=¿ ma
Contoh nyata dari hukum ini adalah ketika mendorong sebuah kursi kecil dan
lemari, dibutuhkan gaya lebih besar untuk mendorong lemari karena massa lemari
lebih besar daripada kursi

Hukum III Newton


Hukum ketiga Newton berbunyi “Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama
besar dan berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama
besar dan berlawanan arah”. Sederhananya gaya aksi dan reaksi dari dua benda
memiliki besar yang sama, dengan arah berbalikan, dan segaris. Jadi jika suatu benda
mengerjakan suatu gaya pada benda lainnya, maka benda lainya itu pun mengerjakan
gaya yang besarnya sama namun arahnya berlawanan, terhadap benda yang semula.

Fa=¿ -Fb

Hukum ini juga dinamakan hukum aksi reaksi. Contoh nyata dari hukum ini salah
satunya adalah saat seseorang melompat dari lantai yang keras, kaki orang tersebut
memberi gaya terhadap lantai, dan pada saat yang sama lantai tersebut juga memberi
gaya terhadap kaki orang tersebut hingga orang tersebut bisa terdorong ke atas.

Bahan dan Peralatan

Kegiatan 1 :

- 10 buah uang logam


- Penggaris besi

Kegiatan 2 :

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Mobil-mobilan 1 buah
2 Beban 4 buah
3 Stopwatch 1 buah
4 Balok Kayu 1 buah
5 Benang 3 meter
6 Kertas Grafik 2 lembar
Kegiatan 3 :

- 2 buah neraca pegas dengan skala yang sama

3.4 Prosedur Pelaksanaan


Kegiatan 1:
1. Tumpuklah uang logam diatas meja.
2. Dengan cepat gerakkan penggaris besi sepanjang permukaan meja dan pukulah
uang logam terbawah keluar dari tumpukannya.
3. Pukullah setiap uang logam terbawah keluar dari tumpukannya, dengan
menggunakan gerakan maju mundur yang sangat cepat dan tepat.
4. Amati yang terjadi.

Kegiatan 2:

1. Menyusun alat seperti gambar di bawah ini.


2. Menimbang beban mobil-mobilan dan beban penggantung dengan menggunakan
neraca.
3. Mencatat beban mobil-mobilan dan beban penggantung.
4. Menarik mobil-mobilan (berat tetap) dari A ke B, sejarak s dengan beban
penggantung yang berbeda.
5. Mencatat hasil kegiatan dalam tabel pengamatan.

Kegiatan 3 :
1. Susunlah dua neraca pegas seperti pada gambar atas!
2. Beri pemisalan penamaan neraca (yang satu P dan satunya lagi Q)!
3. Tariklah neraca Q sedangkan neraca P tetap!
4. Gaya oleh P dan Q dapat dibaca pada neraca tersebut. Kemana arah jarum tanda
penunjuk neraca P dan Q?
5. Catat data dalam tabel berikut!

3.5 Hasil

Pengamatan
Kegiatan 1:

Gambar 3.1 Keadaan uang logam saat dipukul dengan cepat

Gambar 3.1 Keadaan uang logam saat dipukul dengan lambat

Tabel 3.1 Data hasil pengamatan kegiatan Hukum 1 Newton

Perlakuan Keadaan uang logam yang di atas setelah uang


logam di bawah di pukul
Uang logam dipukul dengan Cenderung lebih stabil dan masih tertumpuk di atas
cepat satu sama lain dengan baik.
Uang logam dipukul dengan Lebih tidak stabil dan mudah untuk jatuh dan tidak
lambat lagi menumpuk pada satu sama lain

Kegiatan 2:
Gambar 3.1 hasil penimbangan total beban penggantung

Gambar 3.1 hasil penimbangan mobil-mobilan

Gambar 3.1 Benturan mobil-mobilan dan balok akibat gaya tarik dari beban

Tabel 3.2 Data hasil pengamatan kegiatan Hukum II Newton


Tabel hubungan percepatan dengan massa jika gaya tetap (berat benda ketika ditimbang
= w, sehingga m = w/g, jarak s tentukan sendiri)

No Massa(kg) Waktu(s) a=s/t2 F=m*a


1 0.0206 0.8 0.781 0.031
2 0.041 0.567 1.556 0.062
3 0.061 0.433 2.667 0.107
4 0.082 0.333 4.509 0.180

Kegiatan 3

Gambar 3.1 hasil pengamatan percobaan nomor 1, kegiatan 1

Gambar 3.2 hasil pengamatan percobaan nomor 2, kegiatan 1

Gambar 3.3 hasil pengamatan percobaan nomor 3, kegiatan 1


Tabel 3.3 Data hasil pengamatan kegiatan Hukum III Newton

No FP (N) FQ (N)
1 0N 0N
2 3N 3N
3 4N 4N

3.6 Analisis dan Pembahasan


Buatlah analisis berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
Kegiatan 1
Bagaimana keadaan uang logam yang di atas setelah uang logam di bawah di pukul?
Saat uang logam paling bawah dipukul keluar dengan cepat dan tepat, uang
logam diatasnya yang tidak terkena gaya pukulan akan diam dan hanya turun dan
kembali menumpuk di atas satu sama lain.
Kegiatan 2
Untuk pembahasan terhadap Hukum Newton II, buat grafik hubungan antara gaya dan
percepatan, dan grafik hubungan antara massa dan percepatan

Hubungan antara gaya dan


percepatan
0.2

0.15

0.1

0.05

0
0,781 m/s^2 1,556 m/s^2 2,667 m/s^2 4,509 m/s^2

Gaya (N)

Hubungan antara beban dan


percepatan
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0,781 m/s^2 1,556 m/s^2 2,667 m/s^2 4,509 m/s^2
massa beban (kg)

Kegiatan 3
a. Jika gaya oleh P disebut gaya aksi dan gaya oleh Q disebut gaya reaksi,
bagaimana besar dan arah kedua gaya tersebut?
Berdasarkan hasil kegiatan 3 dengan 3 kali percobaan saat menarik neraca
dengan tingkatan gaya yang berbeda-beda, didapati gaya reaksi dari neraca Q
memiliki gaya yang sama dengan gaya aksi dari neraca P, dan arah dari jarum
tanda penunjuk neraca P dan Q saling berlawanan ke arah bagian tengah antara
neraca P dan Q.

b. Dari poin no. 1, artinya FP = ….FQ


Dari poin pertama, didapati bahwa Fp = -Fq, yang sesuai dengan rumusan
hukum Newton III tentang aksi reaksi yang memiliki gaya yang sama, dengan
arah yang berlawanan.

3.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari beberapa kegiatan di atas bahwa hukum-hukum gerak
yang ditulis oleh Newton merefleksikan kejadian yang terjadi secara nyata melalui
percobaan-percobaan sederhana. Pada percobaan pertama bisa kita tarik bahwa benda
akan cenderung mempertahankan kondisi geraknya jika tidak diberikan gaya dari luar.
Pada percobaan selanjutnya bisa kita simpulkan bahwa gaya (dari beban) yang bekerja
pada suatu benda berbanding lurus dengan percepatan benda tersebut. Percobaan
sederhana yang terakhir menunjukkan bukti nyata dari sifat aksi reaksi pada interaksi
gaya dan benda, yaitu memiliki besaran yang sama namun arah yang berlawanan.

3.8 Saran
Untuk perbaikan percobaan selanjutnya, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, yaitu
pemukulan koin agar lebih tepat dan presisi, lintasan mobil mainan yang lebih licin dan
konsisten untuk setiap percobaannya (contohnya bentuk rel), balok penghalang yang
gesekan dengan benangnya lebih kecil, mobil-mobilan yang lebih mudah
menggelinding, jarak yang lebih panjang, dan lain-lain. Hal-hal tersebut diharapkan
bisa memberikan perbaikan terhadap percobaan ini untuk bisa mendapat hasil data
percobaan yang lebih akurat.

You might also like