You are on page 1of 55

ASUHAN KEPERAWAYAN PADA NY “N” DENGAN MASALAH

PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGINE DI RUANGAN 3B


RSUD KOTA MATARAM

NURUL DIAH ANGGRIANI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI

MATARAM

2022/2023
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Eesa karena
dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan Laporan
Kasus yang berjudul “ASUHAN KEPERAWAYAN PADA NY “N” DENGAN
MASALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGINE DI
RUANGAN 3B RSUD KOTA MATARAM” dalam tugas Stase KDP
(Keperawatan Dalam Profesi).
Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam proses pembuatan
Laporan Pendahuluan ini, namun saya mampu menyelesaikan Laporan
Pendahuluan ini dengan tepat waktu.
Jika didalam Laporan Pendahuluan ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan,maka saya memohon maaf atasnya. saya menyadari bahwa Laporan
Pendahuluan ini jauh dari kesempurnaan.
Lebih dan kurangnya di ucapkan Terima Kasih.

Mataram, 1 November 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................i


LEMBARAN PENGESAHA.........................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumsuan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3
A. Definisi Personal Hygiene.............................................................3
B. Tujuan Personal Hygiene ...............................................................3
C. Macam-Macam Personal Hygiene..................................................3
D. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene.................9
E. Dampak Masalah Yang Timbul Personal Hygiene........................10
F. Pathway........................................................................................... 10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..........................................................11
A. Pengkajian......................................................................................11
B. Diagnosis Keperawatan.................................................................15
C. Intervensi Keperawatan................................................................15
D. Implementasi Keperawatan............................................................16
E. Evaluasi..........................................................................................17
BAB IV PENUTUP ........................................................................................19
A. Kesimpulan ....................................................................................19
B. Saran ..............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................20

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang
pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya,
maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan
manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Jika gagal memenuhi
kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergerak untuk
berusaha mendapatkannya.(Samsi,2016).
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan. (Samsi,2016).
Kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan sangat penting karena akan
berdampak pada proses penyembuhan. Terpenuhinya kebutuhan kebersihan
diri dan lingkungandapat membangkitkan motivasi klien untuk bekerja sama
dalam programkeperawatan. Pelaksanaan pemenuhan kebersihan diri dan
lingkunganpada klien dilakukan pada pasien yang tidak mampu secara diri
dalammemenuhi kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan.
Prosedur pemenuhan kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan
dalam pelayanankeperawatan dapat meliputi menyiapkan tempat tidur
tertutup dan terbuka,merawat kulit pada daerah yang tertekan, merawat
rambut, merawat gigidan mulut, merawat kuku, higiene vulva, dan
memandikan pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Personal Hygiene?
2. Apasajakah Tujuan Personal Hygiene?
3. Apasajakah Macam-Macam Personal Hygiene?
4. Apasajakah Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene?
5. Apasajakah Dampak Masalah Yang Timbul Personal Hygiene?
6. Bagaimana Pathway Personal Hygiene?

1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Definisi , Tujuan, Macam-Macam, Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi, Dampak Masalah Yang Timbul dan
Pathway dari Personal Hygiene
2. Tujuan khusus
a. Untuk Mengetahui Definisi Personal Hygine. .
b. Untuk Mengetahui Tujuan Personal Hygiene.
c. Untuk Mengetahui Macam-Macam Personal Hygiene.
d. Untuk Mengetahui Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Personal
Hygiene.
e. Untuk Mengetahui Dampak Masalah Yang Timbul Personal
Hygiene.
f. Untuk Mengetahui Pathway Personal Hygiene.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi personal hygiene
personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene atau hygiene
perorangan atau kebersihan seorang adalah cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatannya, kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan sesorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.(Potter & perry.2012)
B. Tujuan personal hygiene:
1. Meningkatkan derajat kesehatan sesorang
2. Memelihara kebersihan diri sesorang
3. Memperbaiki personal hyigiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri. (Potter & perry.2012)
C. Macam-Macam personal hygiene
Macam- Macam personal hygiene, meliputi:
1. Perawatan kulit
Kulit, umumnya dibersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi kita
sebaiknya menggunakan jenis sabun yang banyak mengandung lemak
nabati karena dapat mencegah hilangnya kelembaban dan menghaluskan
kulit. Dalam memilih dan memakai sabun, make up, deodorant, dan sampo
hendaknya pilih produk yang tidak menimbulkan rasa perih atau iritasi.
Kulit anak-anak cenderung lebih tahan terhadap trauma dan infeksi. Cara
perawatan kulit sebagai berikut :
a. Biasakan mandi minimal 2 kali sehari atau setelah beraktivitas
b. Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif
c. Sabuni seluruh tubuh, terutama area lipatan kulit seperti sela-sela jari,
ketiak, belakang telinga, dll.
d. Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah

3
e. Segera kerikan tubuh dengan handuk yang lembut dari wajah, tangan,
badan, hingga kaki.
Hal-hal yang membahayakan kulit antara lain sinar matahari, rokok,
alcohol, dan kondisi stress. Pengaruh matahari dapat menyebabkan
kerusakan pada serat elastin-yang memberi kelenturan pada kulit-juga
kolagen yang membentuk serta menunjang jaringan kulit. Rokok dapat
mempercepat penuaan kulit karena zat yang terkandung di dalamnya dapat
mengurangi cadangan vitamin C tubuh. Alcohol dapat menyebabkan
kerusakan vitamin B dan cadangan vitamin C. kondisi stress dapat memicu
berbagai kelainan dalam tubuh termasuk kulit. ( Buku Ajar Kebutuhan
Dasar Manusia, Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Wahit Iqbal
Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep)

2. Perawatan kuku
Kuku merupakan pelengkap kulit. Kuku terdiri atas jaringan epitel.
Badan kuku adalah bagian yang tampak di sebelah luar, sedangkan
akarnya terletak di lekuk kuku tempat kuku tumbuh dan mendapat
makanan. Kuku yang sehat berwarna merah muda. Cara-cara merawat
kuku antara lain:
a. Kuku jari tangan dapat di potong dengan pengikir atau memotongnya
dalam bentuk oval atau mengikuti bentuk jari.sedangkan kuku jari kaki
dipotong dalam bentuk lurus.
b. Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai selaput
kulit dan kulit di sekitar kuku.
c. Jangan membersihkan kotoran di balik kuku dengan benda tajam,
sebab akan merusak jaringan di bawah kuku.
d. Potong kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan..

4
e. Khusus untuk jari kaki, sebaiknya kuku dipotong segera setelah mandi
atau di rendam dengan air hangat terlebih dahulu.
f. Jangan menggigiti kuku karena akan merusak bagian kuku. ( Buku
Ajar Kebutuhan Dasar Manusia, Teori dan Aplikasi dalam Praktik.
Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep)

3. Perawatan Rambut
Rambut merupakan struktur kulit. Rambut yang sehat terlihat
mengkilat tidak berminyak tidak kering atau mudah patah. Pertumbuhan
rambut bergantung pada keadaan umum tubuh. Normalnya, rambut tubuh
karena mendapat suplai darah dari pembuluh-pembuluh darah di sekitar
rambut. Beberapa hal yang dapat mengganggu pertumbuhan rambut antara
lain panas dan kondisi malnutrisi. Fungsi rambut sendiri adalah untuk
keindahan dan penahan panas jika kotor dan tidak bersih lama kelamaan
akan menjadi sarang kutu kepala. Cara-cara merawat rambut adalah:
a. Cuci rambut 1-2 kali seminggu.
b. Pangkas rambut agar terlihat rapi.
c. Jangan gunanakan sisir yang bergigi tajam karena bisa melukai kulit
kepala.
d. Gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut keriting dan
olesi rambut dengan minyak.
e. Pijat-pijat kulit kepala pada saat mencuci rambut untuk merangsang
pertumbuhan rambut.
f. Pada jenis rambut ikal dan keriting, sisir rambut mulai dari bagian
ujung hingga ke pangkal dengan hati-hati. ( Buku Ajar Kebutuhan

5
Dasar Manusia, Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Wahit Iqbal
Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep)

4. Perawatan Gigi dan Mulut


Mulut merupakan bagian pertama dari system pencernaan dan
merupakan bagian tambahan dari system pernapasan. Dalam rongga mulut
terdapat gigi dan lidah yang berperan penting dalam proses pencernaan
awal. Selain gigi dan lidah adapula saliva yang penting untuk
membersihkan mulut secara mekanis. Mulut merupakan rongga yang tidak
bersih dan penuh dengan bakteri, karenanya harus selalu dibersihkan.
Kerusakan gigi dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan
manis, mengigit benda keras, dan kebersihan mulut yang kurang.
Perawatan gigi dan mulut pada balita ternyata cukup menentukan
kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkat usia selanjutnya. Beberapa
penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang
buruk pada balita adalah Karies, Gingivitis (radang gusi) dan sariawan.
Salah satu tujuan perawatan gigi dan mulut adalah untuk mecegah
penularan penyakit yang di tularkan melalui mulut (mis.,tifus,hepatitis),
mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh. Cara
merawat gigi dan mulut antara lain :
a. Tidak makan makanan yang terlalu manis dan asam.

6
b. Tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda
keras (mis., membuka tutup botol).
c. Mengindari kecelakaan seperti jatuh yang dapat menyebabkan gigi
patah.
d. Menyikat gigi sesudah makan dan khususnya sebelum tidur.
e. Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus dan kecil, sehingga
dapat menjangkau bagian dalam gigi.
f. Meletakkan sikat pada sudut 450 di pertemuan antara gigi dan gusi dan
sikat menghadap ke arah yang sama dengan gusi.
g. Menyikat gigi dari atas ke bawah dan seterusnya.
h. Memeriksa gigi secara teratur setiap 6 bulan.

5. Perawatan Mata
Tujuan menjaga kebersihan mata adalah untuk mempertahankan
kesehatan mata dan mencegah infeksi. Mata yang sehat akan tampak jernih
dan bersih dari kotoran. Kotoran mata dapat menempel pada bulu mata
dan sudut mata. Cara merawat mata antara lain:
a. Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam ke sudut mata
bagian luar.
b. Saat mengusap mata gunakanlah kain yang paling bersih dan lembut.
c. Lindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran.
d. Bila menggunakan kacamata hendaklah selalu di pakai.

7
e. Bila mata sakit cepat periksa ke dokter

6. Perawatan Hidung
Cara merawat hidung antara lain:
a. Jaga agar lubang hidung tidak kemasukan air atau benda kecil.
b. Jangan biarkan benda kecil masuk ke dalam hidung, sebab
nantinya dapat terhisap dan menyumbat jalan napas serta
menyebabkan luka pada membrane mukosa.
c. Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan
secara perlahan dengan membiarkan kedua lubang hidung tetap
terbuka.
d. Jangan mengeluarkan kotoran dari lubang hidung dengan
menggunakan jari karena dapat mengiritasi mukosa hidung. ( Buku
Ajar Kebutuhan Dasar Manusia, Teori dan Aplikasi dalam
Praktik. Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin,
S.Kep)

7. Perawatan Telinga
Saat membersihkan telinga bagian luar, hendaklah kita tetap
memperhatikan telinga bagian dalam. Cara-cara merawat telinga adalah
sebagai berikut :

8
a. Bila ada kotoran telinga yang menyumbat keluarkan secara
perlahan dengan menggunakan penyedot telinga.
b. Bila menggunakan air yang di semprotkan lakukan dengan hati-
hati agar tidak menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan
air yang berlebihan.
c. Aliran air yang masuk hendaklah diarahkan ke saluran telinga dan
bukan langsung ke gendang telinga.
d. Jangan menggunakan peniti atau jepit rambut untuk membersihkan
telinga karena dapat menusuk gendang telinga. ( Buku Ajar
Kebutuhan Dasar Manusia, Teori dan Aplikasi dalam Praktik.
Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep)

D. Faktor- Faktor yang mempengaruhi personal hygiene


1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu
tidak peduli terhadap keberhisalnnya.
2. Praktik sosial
Pada anak- anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene
3. Status sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi , sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan.

9
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak
boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan sesorang yang menggunakan produk tertentu
perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, shampoo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
E. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak
terpeliharanya perorangan dengan baik .Gangguan fisik yang sering terjadi
adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa aman nyaman, kebutuhan di cintai dan
mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi
sosial.(Potter & perry.2012).

10
F. Pathway

11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian keperawatan
Data pengkajian dapat dikumpulkan dari klien.Keluarga dan orang
terdekat, catatan inforasi sebelumnya dan orang yang terlibat dalammemberi
dukungan atau perawatan klien.Hal yang dapat di kaji berupa:
1. Idenditas
Identitas pasien
2. Identitas penanggung jawab
Identitas pasien dan keluarga. (Tarwoto& Wartonah, 2010)
3. Riwayat penyakit
Merupakan proses perkembangan suatu penyakit tanpa adanya intervensi
yang dilakukan oleh manusia dengan sengaja dan terancam. ( Hikmawati,
2011)
a. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien sekarang
b. Riwayat penyakit sekarang
Merupakan rincian dari keluhan utama yang berisi tentang riwayat
perjalanan pasien selama mengalami keluhan secara lengkap.
c. Riwayat penyakit dahulu
Merupakan riwayat penyakit fisik maupun psikologik yang pernah
diderita pasien sebelumnya.
d. Riwayat pribadi
Riwayat pribadi berisikan tentang aktivitas sehari- hari, hobi,
pekerjaan, lingkungan tempat tinggal dari pasien.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Sejarah keluarga memegang peranan penting dalam kondisi kesehatan
seseorang.Penyakit yang muncul pada lebih dari satu orang keluarga
terdekat dapat meningkatkan resiko untuk menderita penyakit tersebut.
( Hikmawati, 2011)

12
4. Pengkajian fisik
a. TTV
1) tekanan darah: mmHg
2) nadi : X/mnt
3) suhu: 0C
4) respirasi: X/mnt. (Alimul, Aziz H. 2006)
b. Kepala
Tujuan pengkajian kepala adalah mengetahui bentuk dan fungsi
kepala.pengkajian di awali dengan inspeksi kemudian palpasi
Cara inspeksi dan palpasi kepala.
1) Inspeksi: dengan memperhatikan kesimetrisan wajah, tengkorak,
warna dan distribusi rambut, serta kulit kepala.
2) Palpasi: untuk mengetahui keadaan rambut, keadaan tengkorak dan
kulit kepala.
3) Mata
Tujuan pengkajian mata adalah mengetahui bentuk dan fungsi
mata.
a) Inspeksi:mata, bagian- bagian mata yang perlu di amati
adalah bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sclera, dan
pupil.
b) Palpasi: dikerjakan dengan tujuan untuk mengetahui tekanan
bola mata dan menegtahui adanya nyeri tekan.
4) Hidung
Tujuan pengkajian hidung adalah untuk mengetahui keadaan
bentuk dan fungsi tulang hidung.
a) Inspeksi: mengamati bentuk dan posisi pada kesiterisan hidung,
posisi septum, kartilago, dan dinding- dinding rongga hidung
serta selaput lender pada rongga hidung ( warna, sekresi,
bengkak)
b) Palpasi: dikerjakan dengan menakan hidung klien secara
lembut dengan ibu jari anda.

13
5) Telinga
Tujuan pengkajian telinga adalah bertujuan untuk mengetahui
keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga/ membrane
tipani, dan pendengaran.
a) Inspeksi: mengamati telinga luar, periksa ukuran, bentuk
warna, lesi dan adanya massa pinna
b) Palpasi: palpasi kartilago telinga luar untuk secara sistematik,
yaitu dari jaringan lunak dan jaringan keras.
6) Mulut
Tujuan pengkajian mulut adalah bertujuan untuk mengetahui
keadaan di dalam mauapun di luar mulut sendiri
a) Inspeksi: mengamati bibir, gusi, lidah, selaput lender, pipi
bagian dalam, lantai dasar mulut, dan platum( langit-langit
mulut)
b) Palpasi: dikerjakan dengan secara sistematis.
7) Leher
Tujuan pengkajian leher adalah bertujuan untuk mengetahui bentuk
leher, serta organ- organ penting yang berkaitan.
a) Inspeksi: mengamati bentuk leher, warna kulit, adanya
pembengakakan , jaringan parut dan adanya massa.
b) Palpasi: dikerjakan dengan secara sistematis, mulai dari garis
tengah sisi depan leher, samping dan belakang.(Alimul dkk
2016)

14
Analisis Data
Analisa data mencakup mengenali pola atau kecenderungan,
membandingkan pola ini dengan kesehatan yang normal dan menarik konklusi
tentang respon klien.Perawat memperhatikan pola kecenderungan sambil
memeriksa kelompok data.Kelompok data terdiri atas batas karaktersitik.
.( Potter& Perry, 2012).
No Simptom Problem Etiologi

Ds: data yang Penyebab utamanya Faktor Predisposisi:


didapatkan adalah faktor
dari pasien bertambahnya usia 1. Perkembangan
sebagai suatu dan terjadi secara Keluarga terlalu
pendapat alamiah, baik pada melindungi dan
terhadap suatu pria maupun wanita, memanjakan klien
situasi dan kondisi ini juga sehingga perkembangan
kejiadian disebabakan oleh inisiatif terganggu.
informasi kelebihan atau 2. Biologis
tersebut. Tidak ketidakseimbangan Penyakit kronis yang
bisa di kadar hormon, yang menyebabkan klien tidak
tentukan oleh biasanya mampu melakukan
perawat. berhubungan dengan perawatan diri.
( Potter & sindrom ovarium 3. Kemampuan realitas turun
Perry. 2012) polikitik ( PCOS) Klien dengan gangguan
jiwa dengan kemampuan
Do: data yang realitas yang kurang
diobservasi menyebabkan ketidak
dan di ukur , pedulian dirinya dan
dapat di lingkungan terasuk
peroleh perawatan diri.
dengan 4. Sosial
menggunkan Kurang dukungan dan
panca indra latihan kemampuan
( lihat, ciu, perawatan diri
raba) selama lingkungannya. Situasi
pemeriksaan lingkungan mempengaruhi
fisik misalnya latihan kemampuan dalam
frekuensi nadi, perawatan diri.
pernapasan,
tekanan darah,
edema, berat
badan, tingkat
kesadaran
( Potter &
Perry. 2012)

15
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status
kesehatan atau masalah actual atau resiko dalam rangka mengidentifikasi
danmenunjukan intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan
atau mencegah masalah kesehatan klien yang ada pada tanggung jawabanya. (
Tarwoto dan Wartonah. 2010)
Deficit perawatan diri berhubungan dengan:
1. Kebersihan diri
2. Keterbatasan merawat diri
C. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk ebantu
klien dala beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang dinginkan dal
hasil yang diharapkan.
No SDKI SLKI (Standar SIKI (Standar Intervensi
(Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Diagnosa Keperawatan
Keperawata Indonesia)
n Indonesia)
1 Defisit Setelah dilakukan Dukungan Perawatan Diri
Perawatan perawatan 2x24 Observasi :
Diri jam diharapkan 1. Identifikasi kebiasaan
pasien dapat aktifitas perawatan
merawat diri secara diri
mandiri dengan 2. Monitor tingkat
kriteria hasil: kemandirian
1. Mempertah 3. Identifikasi kebutuhan
ankan alat bantu kebersihan
perawatan diri, berpakaian,
diri berhias dan makan
meningkat. Teraupetik :
2. Mempertah 1. Sediakan lingkungan
ankan yang teraupetik
kebersuhan (missal: suasa hangat,
diri rileks dan privasi)
meningkat 2. Siapkan keperluan
pribadi missal
parfum,sikat gigi dan
sabun mandi).
3. Damping dalam
melalukan perawatan
diri sampai mandi
4. Fasilitasi untuk

16
menenrima keadaan
kesenambungan.
5. Fasilitasi
kemandirian, bantu
jika tidak mampu
melalukan perawatan
diri
6. Jadwal rutinitas
perawatan diri
Edukasi :
1. Anjurkan melalukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan

17
D. Implementasi Keperawatan

Impleentasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


oleh perawat untuk ebantu klien dari asalah status kesehatan yang di hadapi
kestatus kesehatan yang baik yang enggabarkan kriteria hasil yang di
harapkan.
Impelementasi merupakan pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap perecanaan. Untuk kesuksesan
pelaksanaan iplementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana
keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif ( intelektual),
kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan
dalammelakukan tindakan. ( Potter& Perry. 2012)
Hari/ Dx Implementasi Respon Hasil Para
Tanggal/Jam Keperawata f
n
Jumat , Defisit Observasi : Observasi :
04-11-2022 Perawatan 1. mengidentif 1. Pasien
Jam : 16:00- diri ikasi mengatakan
16:20 kebiasaan selalu mandi
aktifitas pagi hari
perawatan 2. Pasien
diri mengatakan
2. Memonitor selalu di
tingkat bantu
kemandiria
n
Teraupetik Teraupetik :
1. Memfasilit 1. Pasien
asi mengatakan
kemandiria lebih nyaman
n, bantu 2. Pasien
jika tidak mensetuji
mampu jadwal yang
melalukan di berikan
perawatan
diri
2. Menjadwal
rutinitas
Edukasi :
perawatan
1. Pasien
diri
mengatakan
Edukasi :
akan selalu
1. Menganjurk
menglap
an

18
melalukan badan,
perawatan mengganti
diri secara pakaian dan
konsisten menggati
sesuai seprei
kemampuan

Sabtu, Defisit Observasi : Observasi


05-11-2022 Perawatan 1. mengidentifikas 1. Pasien
Jam : 08:40- diri i kebiasaan mengatakan
09:00 aktifitas selalu mandi
perawatan diri pagi hari
2. Memonitor 2. Pasien
tingkat mengatakan
kemandirian selalu di
Teraupetik bantu
1. Memfasilitasi Teraupetik
kemandirian, 1. Pasien
bantu jika tidak mengatakan
mampu lebih nyaman
melalukan 2. Pasien
perawatan diri mensetuji
2. Menjadwal jadwal yang
rutinitas di berikan
perawatan diri
Edukasi :
1. Menganjurkan Edukasi :
melalukan 1. Pasien
perawatan diri mengatakan
secara konsisten akan selalu
sesuai menglap
kemampuan badan,
mengganti
pakaian dan
menggati
seprei

19
E. Evaluasi
Evaluasi ialah mengacu pada penilaian, tahapan, dan perbaikan, perawat
menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau
gagal, dan evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu
sendiri.( Potter& Perry. 2012)
Hari/Tanggal/ Dx Eavluasi Paraf
Jam

Jumat , I S : Klien mengatakan lebih nyaman


04-11-2022 O : Pasien tampak masih membutuhkan
bantuan untuk melakukan perawatan
16:20-16:30 dan kebersihan diri.
A : Masalah tertasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Sabtu , S : Klien mengatakan lebih nyama


05-11-2022 O : Pasien tampak masih membuthkan
bantuan untuk melakukan perawatan
09:00-09:10 dan kebersihan diri
A : Masalah teratsi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang
sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri
dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat
berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan,
persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Memenuhi kebutuhan kebersihan diri pada lansia adalah suatu
tindakan perawatan sehari – hari yang harus diberikan kepada klien lanjut
usia terutama yang berhubungna dengan kebershan perorangan (Personal
Hygiene), yaitu antara lain kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan
badan, kebersihan kepala, rambut dan kuku, serta kebersihan tempat tidur
dan posisi tidur.
B. Saran
1. Bagi perawat
 Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien
Diabetes Mellitus harus memperhatikan apakah terjadi hipoglikemi atau
hiperglikemi dan juga memperhatikan personal hygiene klien.
2. Bagi mahasiswa
Mahasiswa yang sedang praktek,  gunakan kesempatan ini sebaik
mungkin untuk serius ingin mengetahui sisi baik, buruk dari segi social
dan juga dari segi pendidikan keperawatan hingga lebih berpengalaman
dalam bidang keperawatan.

21
DAFTAR PUSTAKA
Alifya Sasmi.2016. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Kebutuhan
Perawatan Diri. Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sukabumi
Anna Nur Hikmawati. 2011.Modul Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan.
SSG.Yogya.
Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah, 2016. Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC, 2004

Mubarak, Wahit Iqbal & Nurul Chayati.2007. Buku Ajaran Kebutuhan Dasar
Manusia. Bandung: EGC.

Potter & Perry.2012. Fundamental Keperawatan Edisi Keempat. Jakarta: EGC.

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (Vol. I). Jakarta:


DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Vol. I). Jakarta.


DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2017). Standat Intervensi Keperawqatan Indonesia (Vol. I). Jakarta.


DPP PPNI.

Tarwoto & Wartonoh.2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan


Edisi Keempat. Jakarta: Selemba Medika.

Saryono, Anggriyana Tri Widianti. 2011. Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar


Manusia (KDM). Yogyakarta : Nuha Medika.

22
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “N” DENGAN MASALAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGINE (PERAWATAN
DIRI ) DI RUANG IRNA 3B RSUD KOTA MATARAM

Nama Mahasiswa : Nurul Diah Anggriani


Tempat Praktek : IRNA 3B
Tanggal : 02 Oktober – 05 November 2022

Identitas diri klien


Nama : NY “N”
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal masuk RS : 30 Oktober 2022
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal pengkajian : 02 November 2022
Sumber informasi : Anak

A. Riwayat Penyakitm
1. Keluhan utama :
Pasien menagatakan tidak pernah melalukan perawatan diri
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dibawa oleh keluarganya di RSUD Kota Mtaram masuk RS lewat
IGD pada hari Minggu tanggal 30 Oktober jam 16:15 WITA pasien
dibawah keluarga di RS karena mengeluh sesak napa. Pada saat dikaji
Pasien mengatakan tidak pernah melalakukan perawatan diri selama
dirumah sakit, tidak memperhatikan kebersihan diri, tidak pernah
mengganti baju, pasein tampak tidak nyaman, kulit terlihat tampak

23
kering, kuku kotor, seprei tampak kotor TTV: TD: 90/59mmHg, N : 99
x/menit, S:36,6◦, RR: 24x/menit, SP02: 97%, GDS:180
3. Riwayat penyakit keluarga
Pasien menagtakan riwayat penyakit keluarganya adalah Diabetes
melitus
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien menagtakan riwayat penyakit dahulu adalah Diabetes mellitus dan
meminum obat metformin
5. Diagnose medis pada saat MRS
Diabetes mellitus
B. Pengkajian saat ini
1. Presepsi dan pemeliharaan kesehatan :
Pengetahuan tentang perawatan:
Pasien mengatakan jika merasa sakit tidak langsung ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat, tetapi setelah lama merasakan sakit maka pasien akan
datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
2. Pola nutrisi/metabolic
Intake makanan:
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan
nasi lebih dari 3x sehari
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien hanya makan setengah
porsi dari makanan diit DM yang diberikan RS.
Intake cairan
Sebelum sakit : Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan minum air
kurang lebih 6-7 gelas sehari
Selama sakit : Selama sakit kelurga pasien mengatakan pasien minum air
sebanyak sekita hamper habis air botol aqua tanggung
(±600ml).

24
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien sebelum sakit
BAB 2 kali sehari.
Selama sakit: Keluarga pasien mengatakan pada saat sakit pasien
hanya BAB 1 kali sehari.
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan pasien
sering buang air kecil apalagi pada saat malam hari,
Selama sakit : Selama sakit keluarga pasien mengatakan dia akan
membuang BAK pasien jika Urine Bag sudah penuh
(1500).
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi ROM √

Keterangan :
a. Mandi : pasien mandi (lap) dibantu oleh anaknya.
b. Toileting pasien terpasang kateter dan jika urine bagnya sudah penuh
urinenya akan dibuang oleh anaknya,
5. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum sakit pasien ccukup nyeyak
tetapi tidurnya terganggu dikarenakan sering kencing di
malam hari.

25
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit tidurnya cukup nyaeyak,
dan tidak terganggu dengan pasien yang satu kamar
dengannya.
6. Pola sensori, presepsi dan kognitif
Sebelum sakit : Pasien mengatakan masih mengenal dirinya sendiri,
mampu berkomunikasi dengan baik, berinteraksi
dengan baik terhadap keluarga dan orang
disekitarnya.
Selama sakit : Pasien mengatakan masih mengenal dirinya sendiri, masih
bisa diajan berkomunikasi dan bisa menjawab apa
yang ditanyakan.
7. Konsep diri
a. Identitas diri :
Pasien mengatakan masih mengenal dirinya.
b. Gambaran diri :
Pasien mengatkan senang yang ada pada dirinya meskipun saat ini dia
sedang dalam keadaan tidak bisa melalukan aktifitas apapu.
c. Harga diri :
Pasien mengatakan senang dan bahagia karena anaknya selalu
menjaga dan merawatnya dengan baik selama sakit dan keluarga
sekali-kali datang menjenguknya di rumah sakit.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan berharap selalu menjadi ibu yang masih bisa
memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya.
e. Peran diri :
Pasien mengatkan bahwa dia adalah seorang ibu rumah tangga.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan berumur 56 tahun, sudah menikah
dan tinggal bersama suami dan anaknya.

26
9. Pola peran hubungan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien berhubungan
baik dengan anaknya, keluarganya dan sering
berinteraksi dengan tetangga didekat rumahnya,
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit pasien berhubungan baik
dengan anaknya, keluarganya dan sering berinteraksi
dengan tetangga didekat rumahnya,
10. Pola managemen koping stress
Sebelum sakit : Selama sakit pasien mengatakan akan selalu
berkomunikasi dengan anggota keluarganya jika ada
masalah dan diselesaikan secara bersama.
Selama sakit : Pasien mengatakan optimis untuk sembuh, dan
berdiskudi dengan keluarganya demi kepentingan
kesembuhan penyakitnya saat ini.
11. Sistem nilai dan keyakinan.
Sebelum sakit : Pasien adalah pemeluk agama islam dan taat dalam
menjalankan ibadah.
Selama Sakit : Pasien mengatakan selama sakit tidak pernah
melaksanakan sholat kareana sakit yang dideritanya.
C. Pemeriksaan Fisik
Tingkat kesadaran : Composmentis E: 4, V: 5 M:6
TTV : TD: 90/59mmHg, N : 99 x/menit, S:36,6◦, RR: 24x/menit, SP02:
97%,
1. Kepala : Bentuk bulat, rambut lurus warna hitam dan kulit kepala
kotor.
a. Mata : konjungtiva kemerahan, sklera putih , pupil isokor dengan
ukuran 4mm, tidak ada nyeri tekan,
b. Telingan : Bentuk dan posisi anatomis, diarean skitar telingan
tanpak kotor, tidak ada benjolan, pendengaran masih baik dan tidak
ada nyeri tekan.

27
c. Hidung : bentuk dan posisi hidung anatomis, tidak ada kotoran
dihidung, tidak cuping hidung dan tidak ada nyeri tekan dan tidak
tepasang alat bantu makan.
d. Mulut : Mukosa bibir kering, gusi tampak hitam sudah tidak ada
gigi dan bibir hitam.
2. Leher : Tidak ada pembengkkakan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
3. Dada atau Thorax.
Inspeksi : Tidak adanya tarikan dinding dada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi sonor
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
4. Abdomen :
Isnpeksi : Tidak ada nyeri, tidak ada pembengkakan
Auskultasi : Bising usus normal 13x/m
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdapat suara timpani (berisi cairan)
5. Genetalia : Tidak dikaji
6. Kulit : kulit tampak kering, tidak ada lesi dan kulit warna hitam.
7. Ekstremitas
a. Ekstemitas atas :Terpasang cairan infus Ns 20 tpm di bagian tangan
sebelah kiri, tidak ada lesi, kulit tampak kering, kuku kotor,
tangannya masih bisa memegang.
b. Ekstremitas bawah : Warna kulit hitam tidak terdapat lesi, kulit
kaki kering dan tidak ada kelainan.
c. Kekuatan otot
5 5

5 5
Keterangan :
Kekuatan otot normal

28
D. Program terapi
Nama obat Dosis Rute Kegunaan

Ns 0,9% 20 tpm Infuse Digunakan untuk


pengobatan dehidrasi
isotonic ekstraseluler,
deplensi natrium dan
sebagai pelarut sediaan
injeksi.

Ceftriaxone 2gr/ 24 jam Injeksi IV Salah satu jenis obat


antibiotik untuk
mengobati infeksi
bakteri.

Resfar 6cc + Ns 100 Injeksi IV Obat ini digunakan


/12 jam untuk mengencerkan
dahak sekaligus utnuk
mengobati keracunan
paracetamol

Furosemid 20mg/12 jam Injeksi IV Obat untuk mengatasi


penumpkan cairan
didalam tubuh atau
odema.

Lantus 16 unit/24 SC Obat yang digunakan


jam untuk pengobatan
diabetes mellitus

Metformine 500mg/8 jam Oral Obat untuk mengontrol


dan menurunkan kadar
gula darah

Aspilet 80mg/24 jam Oral Obat ini berfungsi


menurunkan demam,

29
meringankan sakit
kepala nyeri oto.

Simvastatin 20mg/24 jam Oral Obat ini berkerja dengan


cara menghambat kerja
enzim yang dibuthkan
untuk membentuk
kolestrol.

Cap Vip 1 tab/.8 jam Oral Obat ini berfungsi untuk


albumin meningkatkan daya
tahan tubuh serta
meningkatkan kadar
albumin dan hemoglobin
(Hb).

New diatab 2 tablet/8 Oral Obat yang digunakan


jam untuk mengataasi diare.

Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium

30
1. Pemeriksaan Laboratorium.
Hari/ Tanggal: Minggu, 31 November 2022
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI METODE
RUJUKAN

KIMIA DARAH

HBA1C profile

I ko Hb (HbA1c) H 8.9 % Target


Pengendalian
Diabetes
Melitus
:< 7 %
Cut Off
diagnosis
Diabetes
Melitus
: >= 6.5 %
Metode yang
digunakan :
telah
tersandarisasi
NGSP

BA1C IFCC 74,0 Mmol/


mol

Albumin L 3.1 g/Dl 3.4 – 4.8 BCG

Trigliserida 84 mg/dL 55 – 262 Enzim

Kolestrol Total 176 mg/dL < 200 Perox

HDL Kolestrol L 32 mg/dL > 35 Enzim

LDL Kolestrol 76 mg/dL < 155

Glukosa Sewaktu H 279 mg/dL 80 – 120

31
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Problem

1 Ds : Keterbatasan Deficit
menggerakan tubuh perawatan diri
1. Pasien mengatakan
tidak pernah
melalkukan perawatan
diri selama dirumah
sakit,
Kelemahan sendi
2. Pasien mengatakan
dan otot
tidak memperhatikan
kebersihan diri,
3. Pasien mengatakan
tidak pernah
mengganti seprei.
4. Pasien tidak pernah Gangguang
menggati baju pemenuhan
perawatan diri
Do :
1. kulit pasien tampak
kering, kuku klien
tampak kotor,
2. klien tampak tidak
nyaman.
3. Seprei tampak kotor
kotor

Diagnosa keperawatan :
1. Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan kelemanan
otot dan sendi ditandai dengan pasien kulit pasien tampak kering, tampak
tidak nyaman.

32
INTERVENSI
No SDKI (Standar SLKI (Standar Luaran SIKI (Standar Intervensi
Diagnosa Keperawatan Keperawatan Indonesia)
Keperawatan Indonesia)
Indonesia)
1 Defisit Setelah dilakukan Dukungan Perawatan Diri
Perawatan Diri perawatan 2x24 jam Observasi :
diharapkan pasien 4. Identifikasi
dapat merawat diri kebiasaan aktifitas
secara mandiri dengan perawatan diri
kriteria hasil: 5. Monitor tingkat
3. Mempertahank kemandirian
an perawatan 6. Identifikasi
diri meningkat. kebutuhan alat
4. Mempertahank bantu kebersihan
an kebersuhan diri, berpakaian,
diri meningkat berhias dan makan
Teraupetik :
7. Sediakan
lingkungan yang
teraupetik (missal:
suasa hangat, rileks
dan privasi)
8. Siapkan keperluan
pribadi missal
parfum,sikat gigi
dan sabun mandi).
9. Damping dalam
melalukan
perawatan diri
sampai mandi
10. Fasilitasi untuk
menenrima
keadaan
kesenambungan.
11. Fasilitasi
kemandirian, bantu
jika tidak mampu
melalukan
perawatan diri
12. Jadwal rutinitas
perawatan diri
Edukasi :
2. Anjurkan
melalukan
perawatan diri

33
secara konsisten
sesuai kemampuan
IMPLEMENTASI

Hari/ Dx Implementasi Respon Hasil Para


Tanggal/Jam Keperawata f
n
Jumat , Defisit Observasi : Observasi :
04-11-2022 Perawatan 3. mengidentif 3. Pasien
Jam : 16:00- diri ikasi mengatakan
16:20 kebiasaan selalu mandi
aktifitas pagi hari
perawatan 4. Pasien
diri mengatakan
4. Memonitor selalu di
tingkat bantu
kemandiria
n
Teraupetik Teraupetik :
3. Memfasilit 3. Pasien
asi mengatakan
kemandiria lebih nyaman
n, bantu 4. Pasien
jika tidak mensetuji
mampu jadwal yang
melalukan di berikan
perawatan
diri
4. Menjadwal
rutinitas
Edukasi :
perawatan
2. Pasien
diri
mengatakan
Edukasi :
akan selalu
2. Menganjurk
menglap
an
badan,
melalukan
mengganti
perawatan
pakaian dan
diri secara
menggati
konsisten
seprei
sesuai
kemampuan

Sabtu, Defisit Observasi : Observasi


05-11-2022 Perawatan 3. mengidentifikas 3. Pasien
Jam : 08:40- diri i kebiasaan mengatakan
09:00 aktifitas selalu mandi

34
perawatan diri pagi hari
4. Memonitor 4. Pasien
tingkat mengatakan
kemandirian selalu di
Teraupetik bantu
3. Memfasilitasi Teraupetik
kemandirian, 3. Pasien
bantu jika tidak mengatakan
mampu lebih nyaman
melalukan 4. Pasien
perawatan diri mensetuji
4. Menjadwal jadwal yang
rutinitas di berikan
perawatan diri
Edukasi :
2. Menganjurkan Edukasi :
melalukan 2. Pasien
perawatan diri mengatakan
secara konsisten akan selalu
sesuai menglap
kemampuan badan,
mengganti
pakaian dan
menggati
seprei

35
EVALUASI
Hari/Tanggal/ Dx Eavluasi Paraf
Jam

Jumat , I S : Klien mengatakan lebih nyaman


04-11-2022 O : Pasien tampak masih membutuhkan
bantuan untuk melakukan perawatan
16:20-16:30 dan kebersihan diri.
A : Masalah tertasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Sabtu , S : Klien mengatakan lebih nyama


05-11-2022 O : Pasien tampak masih membuthkan
bantuan untuk melakukan perawatan
09:00-09:10 dan kebersihan diri
A : Masalah teratsi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

36
RESUME ASUHAN KEPERAWAYAN PADA TN “A” DENGAN
MASALAH GANGGUAN POLA TIDUR DENGAN DIAGNOSA MEDIS
HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP) DI RUANGAN IRNA 3B RSUD
KOTA MATARAM

NURUL DIAH ANGGRIANI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI

MATARAM

2022/2023

37
38
RESUME ASUHAN KEPERAWAYAN PADA TN “A” DENGAN
MASALAH GANGGUAN POLA TIDUR DENGAN DIAGNOSA MEDIS
HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP) DI RUANGAN IRNA 3B RSUD
KOTA MATARAM

Nama Mahasiswa : Nurul Diah Anggriani


Tempat Praktek : IRNA 3B
Tanggal : 09 Oktober – 11 November 2022

Identitas diri klien


Nama : TN “A”
Umur : 51 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tanggal masuk RS : 08 Oktober 2022
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
Tanggal pengkajian : 09 November 2022
Sumber informasi : Pasien

E. Riwayat Penyakitm
1. Keluhan utama :
Pasien menagatakan tidurnya tidak nyeyak
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien dibawa oleh keluarganya di RSUD Kota Mtaram masuk RS lewat
IGD pada hari selasa tanggal 08 Oktober jam 15:00 WITA pasien
dibawah keluarga di RS karena mengeluh nyeri. Pada saat dikaji Pasien
mengatakan sulit untuk tidur. mengatakan pola tidur berubah, istirahat
tidak cukup, pasien tampak masih mengantuk, tampak menguap terdapat

39
lingkaran hitam dibawah mata TTV: TD: 127/81 mmHg, N : 65 x/menit,
S:36,2◦, RR: 20x/menit, SP02: 97%, GDS:276.
3. Riwayat penyakit keluarga
Pasien menagtakan riwayat penyakit keluarganya adalah Diabetes
mellitus.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien menagtakan riwayat penyakit dahulu adalah Diabetes mellitus dan
meminum obat metformin
5. Diagnose medis pada saat MRS
Diabetes mellitus, Hipertensi
F. Pengkajian saat ini
1. Presepsi dan pemeliharaan kesehatan :
Pengetahuan tentang perawatan:
Pasien mengatakan jika merasa sakit langsung ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat terdekat, untuk mengetahui keadaannya.
12. Pola nutrisi/metabolic
Intake makanan:
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan
nasi lebih dari 3x sehari
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien hanya makan setengah
porsi dari makanan diit TKTP rendah gula yang diberikan
RS.
Intake cairan
Sebelum sakit : Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan minum air
kurang lebih 6-7 gelas sehari
Selama sakit : Selama sakit kelurga pasien mengatakan pasien minum air
sebanyak sekita hamper habis air botol aqua tanggung
(±600ml).
13. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien sebelum sakit
BAB 2 kali sehari.

40
Selama sakit: Keluarga pasien mengatakan pada saat sakit pasien
belum pernah BAB.
c. Buang air kecil
Sebelum sakit : Sebelum sakit keluarga pasien mengatakan pasien
sering buang air kecil apalagi pada saat malam hari,
Selama sakit : Selama sakit keluarga pasien mengatakan dia akan
membuang BAK pasien jika Urine Bag sudah penuh
(1500).
14. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi ROM √

15. Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum sakit pasien cukup nyeyak
tetapi tidurnya terganggu dikarenakan sering kencing di
malam hari.
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit tidur pada malam hari
sekita pada jam 22:00, lama waktu tidurnya sekitar 1-3
jam karena nyeri yang dirasakan pada sekitar tulang
rawanya.
16. Pola sensori, presepsi dan kognitif
Sebelum sakit : Pasien mengatakan masih mengenal dirinya sendiri,
mampu berkomunikasi dengan baik, berinteraksi

41
dengan baik terhadap istri, anak , keluarga dan orang
disekitarnya.
Selama sakit : Pasien mengatakan masih mengenal dirinya sendiri, masih
bisa diajan berkomunikasi dan bisa menjawab apa
yang ditanyakan.
17. Konsep diri
a. Identitas diri :
Pasien mengatakan masih mengenal dirinya.
b. Gambaran diri :
Pasien mengatkan senang yang ada pada dirinya meskipun saat ini dia
sedang dalam keadaan tidak bisa melalukan aktifitas apapu.
c. Harga diri :
Pasien mengatakan senang dan bahagia karena anaknya selalu
menjaga dan merawatnya dengan baik selama sakit dan keluarga
sekali-kali datang menjenguknya di rumah sakit.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan berharap selalu menjadi ayah yang masih bisa
memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya.
e. Peran diri :
Pasien mengatkan bahwa dia adalah seorang kepala keluarga.
18. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 51 tahun sudah menikah tinggal
bersma istri dan anaknya.
19. Pola peran hubungan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien berhubungan
baik dengan anaknya, keluarganya dan sering
berinteraksi dengan tetangga didekat rumahnya,
Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit pasien berhubungan baik
dengan anaknya, keluarganya dan sering berinteraksi
dengan tetangga didekat rumahnya,
20. Pola managemen koping stress

42
Sebelum sakit : Selama sakit pasien mengatakan akan selalu
berkomunikasi dengan anggota keluarganya jika ada
masalah dan diselesaikan secara bersama.
Selama sakit : Pasien mengatakan optimis untuk sembuh, dan
berdiskudi dengan keluarganya demi kepentingan
kesembuhan penyakitnya saat ini.
21. Sistem nilai dan keyakinan.
Sebelum sakit : Pasien adalah pemeluk agama islam dan taat dalam
menjalankan ibadah.
Selama Sakit : Pasien mengatakan selama sakit tidak pernah
melaksanakan sholat kareana sakit yang dideritanya.
G. Pemeriksaan Fisik
Tingkat kesadaran : Composmentis E: 4, V: 5 M:6
TTV : TD: 128/81mmHg, N : 65x/menit, S:36,2 ◦, RR: 20x/menit, SP02:
97%,
8. Kepala : Bentuk bulat, rambut lurus warna hitam, ada sedikit uban dan
kulit kepala bersih.
a. Mata : konjungtiva kemerahan, sklera putih , pupil isokor dengan
ukuran 4mm, tidak ada nyeri tekan, terdapat lingkaran hitam
dibawah mata.
b. Telingan : Bentuk dan posisi anatomis, diarean skitar telingan
tanpak kotor, tidak ada benjolan, pendengaran masih baik dan tidak
ada nyeri tekan.
c. Hidung : bentuk dan posisi hidung anatomis, tidak ada kotoran
dihidung, tidak cuping hidung dan tidak ada nyeri tekan dan tidak
tepasang alat bantu makan.
d. Mulut : Mukosa bibir kering, gusi tampak hitam sudah tidak ada
gigi dan bibir hitam.
9. Leher : Tidak ada pembengkkakan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
10. Dada atau Thorax.
Inspeksi : Tidak adanya tarikan dinding dada

43
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi sonor
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
11. Abdomen :
Isnpeksi : Tidak ada nyeri, tidak ada pembengkakan
Auskultasi : Bising usus normal 11x/m
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdapat suara timpani (berisi cairan)
12. Genetalia : Tidak dikaji
13. Kulit : Tidak ada lesi dan kulit warna hitam
14. Ekstremitas
a. Ekstemitas atas :Terpasang cairan infus Ns 20 tpm di bagian tangan
sebelah kiri, kulit putih tidak ada lesi, tidak ada kelainan,
tangannya masih bisa memegang.
b. Ekstremitas bawah : Warna kulit hitam tidak terdapat lesi, tidak ada
kelainan.
c. Kekuatan otot
5 5

5 5
Keterangan :
Kekuatan otot normal

44
H. Program terapi
Nama obat Dosis Rute Kegunaan

RL 20 tpm Infuse Digunakan untuk


mempertahankan hidrasi
pada pasien tidak dapat
menahan cairan,
mengembalikan cairan tubuh
setelah kehilangan darah
yang signifikan.

Ceftriaxone 2gr/ 24 jam Injeksi IV Salah satu jenis obat


antibiotik untuk mengobati
infeksi bakteri.

Paracetamol 1 gr/6 jam Injeksi IV Obat ini digunakan untuk


meredakan rasa nyeri dan
menurunkan demam.

Oundansetron 4 gr /8 jam Injeksi IV Obat untuk mengobati mual


dan muntah

Ranitidine 50 gr/12 jam Injeksi IV Obat yang digunakan untuk


pengobatan diabetes mellitus

Dexamethason 1 A /8 jam Injeksi IV Obat antiradang yang


digunakan pada berbagai
kondisi peradangan, seperti
reaksi alergi, penyakit
autoimun dan radang sendl.

Metformine 500mg/8 jam Oral Obat untuk mengontrol dan


menurunkan gula darah

45
ANALISIS DATA
No Data Etiologi Problem

1 Ds : Merangsang Gangguan
reseptor nyeri Pola Tidur
5. Pasien mengatakan
sulit untuk tidur
6. Pasien mengatakan
pola tidur berubah Merangsang
7. Pasien mengatakan susunan saraf
istirahat tidak cukup. otonom
8. Pasien mengatakan
selama sakit tidur
pada malam hari Mengaktifkan
sekita pada jam 22:00, nerophena
lama waktu tidurnya
sekitar 1-3 jam karena
nyeri yang dirasakan
pada sekitar tulang Rem menurun
rawanya.
Do : Pasien tergaja
4. Pasien tampak masih
mengantuk.
5. Pasien tampak Gangguan pola
menguap tidur
6. Terdapat lingkaran
hitam dibawah mata

Diagnosa keperawatan :
gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri yang ditandai dengan
pasien mengatkan tidurnya kurang nyeyak

46
INTERVENSI
No SDKI SLKI (Standar Luaran SIKI (Standar Ttd &
(Standar Keperawatan Intervensi Nama
Diagnosa Indonesia) Keperawatan
Keperawata Indonesia)
n Indonesia)
1 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Tidur
pola tidur perawatan 2x24 jam Observasi
diharapkan pasien dapat 1. Identifikasi
merawat diri secara pola aktivitas
mandiri dengan kriteria dan tidur
hasil: 2. Identifikasi
5. keluhan susah factor
tidur menurun gaangguan
6. keluhan istirahat tidur
tidak cukup Terauetik
menurun 1. Modifikasi
lingkungan
2. Lakukan
prosedur
unutk
meningkatka
n
kenyamanan
Edukasi
1. Jelaskan
pentingnya
tidur selama
sakit.

47
IMPLEMENTASI

Hari/ Dx Implementasi Respon Hasil Para


Tanggal/ Keperawata f
Jam n
Kamis , Gangguan Observasi Observasi :
10-11-2022 Pola Tidur 1. Mengidentifik 5. Pasien
Jam : 08:40- asi pola mengeluh
09:00 aktivitas dan susah tidur
tidur 6. Pasien
2. Mengidentifik mengeluh
asi factor tidur karena
gaangguan sakit yang
tidur dideritanya

Terauetik Teraupetik :
1. Memodifikasi
lingkungan 1. Lingkungan
2. melakukan tempat tidur
prosedur unutk pasien terlihat
meningkatkan bersih dan
kenyamanan nyaman
2. Pasien tampak
nyaman

Edukasi Edukasi :
1. Menjelaskan 3. Pasien
pentingnya mendengarkan
tidur selama dan
sakit. memahami
yang
dijelaskan
pentingnya
tidur yang
cukup
Jumat , Gangguan Observasi Observasi :
11-11-2022 Pola Tidur 1. Mengidentifik 1. Pasien
Jam : 16:00- asi pola mengeluh
16:20 aktivitas dan susah tidur
tidur 2. Pasien
2. Mengidentifik mengeluh
asi factor tidur karena
gaangguan sakit yang
tidur dideritanya
Terauetik Teraupetik :

48
1. Memodifikasi 1. Lingkungan
lingkungan tempat tidur
2. Melakukan pasien terlihat
prosedur unutk bersih dan
meningkatkan nyaman
kenyamanan 2. Pasien tampak
nyaman

Edukasi :
1. Pasien
Edukasi mendengarkan
1. Menjelaskan dan
pentingnya memahami
tidur selama yang
sakit. dijelaskan
pentingnya
tidur yang
cukup

49
EVALUASI
Hari/Tanggal/Jam Dx Eavluasi Paraf

Kamis , I S : Klien mengatakan masih susah tidur


karena sakit yang dideritanya
10-11-2022
O : Pasien masih tampak lemas dan
09:00-09:10 mengantuk
A : Masalah tertasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Jumat , S : Klien mengatakan tidurnya sudah


lumayan nyeyak
11-11-2022
O : Pasien tmapak sudah tidak terlal lemas
16:20-16:30 dan mengantuk.
A : Masalah teratsi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

50

You might also like