You are on page 1of 2

Filosofi Pendidikan

Nama : Dita Famela Aisyiyah


NIM : 223174915520

1. Pilihlah salah satu kekuatan kontek sosio-cultural (nilai-nilai luhur budaya) yang ada di
daerah Anda, yang sesuai dengan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Nilai luhur budaya yang ada didaerah saya adalah tradisi Suroan Gunung Kawi tradisi
tersebut dilakukan dengan tujuan menyampaikan rasa syukur warga setempat kepada
tuhan. Tradisi ritual satu Suro yang masih sering dilakukan masyarakat Gunung Kawi,
Kabupaten Malang biasa dilakukan pada malam 1 Muharam atau dalam kalender Jawa
dikenal sebagai bulan Suro. ritual satu Suro di Gunung Kawi ini dilakukan dengan cara
melakukan kirab budaya yang atraktif. Kirab tersebut diikuti warga setempat yang
berjumlah sekitar 15 rombongan, di mana tiap kelompok berisi warga satu RW.
Yang menarik dari pelaksanaan kirab satu Suroan ini adalah keberadaan akulturasi
budaya. Kirab itu menyajikan aneka tarian tradisional, pakaian adat, barongsai, hadrah,
dan tontonan menarik lainnya. Seperti yang diketahui, barongsai adalah salah satu produk
budaya masyarakat Tionghoa, sedangkan hadrah identik dengan hal-hal berbau Islami.
Selain itu, penamaan ritual ini sendiri pun kurang lebih diambil dari perhitungan kalender
Jawa. Jadi, setidaknya kita dapat melihat adanya tiga budaya yang berakulturasi menjadi
satu dalam ritual satu Suroan ini.
Puncak ritual ini ditutup dengan iring-iringan pembawa replika patung buto atau yang
lebih dikenal dengan sebutan ogoh-ogoh. Replika patung buto dengan ukuran cukup
besar itu nantinya akan dibakar dengan disaksikan oleh banyak orang. Pembakaran
replika patung buto ini dilakukan sebagai simbol pembakaran nafsu angkara murka yang
dimiliki manusia.

2. Diskripsikan kesesuaian tersebut berdasarkan Dasar-dasar Pemikiran KHD, yang dapat


dipergunakan untuk menebalkan Konteks diri siswa (kekuatan kodrat) sebagai manusia
dan anggota masyarakat.
Tradisi “Suroan Gunung Kawi ” dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara memiliki
keterkaitan yaitu pada kekuatan kodrat alam peserta didik. Kodrat alam merupakan
kondisi peserta didik sejak lahir yang dipengaruhi oleh lingkungannnya, sehingga kodrat
alam dapat membentuk karakter peserta didik. Pada tradisi “Suroan Gunung kawi”,
peserta didik ditanamkan sikap saling rukun antar sesama manusia. Saling membentuk
sikap sosial yang baik mampu berbaur dengan budaya lain agar tercipta kerukunan.
Selain itu, sikap gotong royong dan saling menolong juga muncul dalam tradisi ini. Sikap
saling bekerjasama akan dapat terbentuk pada tradisi ini jadi dapat menumbuhkan
karakter terhadap peserta didik.

You might also like