Professional Documents
Culture Documents
Referat Keratokonjungtivitis Vernal
Referat Keratokonjungtivitis Vernal
KERATOKONJUNGTIVITIS VERNAL
Disusun Oleh :
21710046
Pembimbing:
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya sehingga
tinjauan pustaka yang berjudul "Katarak Traumatika" ini dapat diselesaikan
meskipun jauh dari sempurna. Pembuatan tinjauan pustaka ini merupakan salah satu
tugas dalam menempuh pendidikan kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya di bagian KSM Ilmu Kesehatan Mata RSUD
Nganjuk. Ucapan terima kasih karena bimbingan, dukungan dan bantuan dalam
pembuatan tinjauan pustaka ini disampaikan kepada :
1. dr. Dini Irawati, Sp. M selaku Kepala KSM Ilmu Kesehatan Mata di RSUD
Nganjuk.
2. dr. Linda Susanti, Sp. M selaku dokter pembimbing di bagian KSM Ilmu
Kesehatan Mata di RSUD Nganjuk
Besar harapan penulis agar tinjauan pustaka ini dapat memperluas wawasan dan
menambah pengetahuan khususnya pada para praktisi ilmu kesehatan mata serta
pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR SINGKATAN
IgE Immunoglobulin E
FBN-1 Fibrilin-1
FBN-2 Fibrilin-1
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dengan peradangan kronis yang parah dan sering terjadi bilateral pada permukaan
mata(Ilyas, 2018). Penyakit ini dapat megakibatkan cedera permanen bila tidak
dikenali dan dilakukan penatalksanaan dengan tepat. Penyakit ini jarang terjadi,
dengan prevalensi <1 kasus dari 10.000 di Eropa, yang terjadi terutama pada usia
anak-anak dan sembuh secara spontan setelah pubertas, penyakit ini lebih banyak
terjadi pada anak laki-laki dibandingkan perempuan. VKC mengikuti pola musiman
yang khas dengan onset di musim semi, eksaserbasi di musim panas dan
al., 2017)
VKC juga sering dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi.
Insiden, serta jenis, VKC bervariasi tergantung pada wilayah geografis: VKC limbal
adalah bentuk yang dominan di negara-negara Afrika tengah dan selatan, sedangkan
bentuk palpebral paling sering terjadi di Eropa dan Amerika.3 Eksaserbasi musiman
dapat terjadi sepanjang tahun, paling sering di Eropa dan Asia, tetapi sejumlah besar
pasien dapat mengembangkan penyakit kronis.4 Meskipun penyakit ini paling sering
sembuh sendiri, dan akan sering sembuh setelah pubertas, beberapa pasien dapat
1
Berdasarkan latar belakang diatas, pembuatan tinjauan pustaka ini secara
khusus untuk menjelaskan beberapa tanda dan gejala pada keratokonjungtivitis vernal
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2. Keratokonjungtivitis Vernal
2.2.1 Definisi
mengenai kedua mata. Penyakit ini cenderung mengenai anak kecil dan
2.2.2 Epidemiologi
10.000 di Eropa, yang terjadi terutama pada usia anak-anak dan sembuh
Afrika Tengah dan Barat, India, dan Amerika Selatan. Meskipun VKC
4
2.2.3 Etiologi
sulit dilacak, tetapi biasanya terdapat riwayat alergi pada keluarga, dan
terkadang disertai riwayat alergi pada pasien itu sendiri. Secara luas
penyebab penyakit ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu eksogen (pollen) dan
2.2.4 Patofosiologi
imunologis lainnya juga telah terlibat. Pasien dengan VKC telah terbukti
inflamasi IL-3, IL-4, dan IL-5 juga telah ditunjukkan (Leonardi, 2018).
5
Studi menggunakan mikroskop confocal in vivo telah
telah terbukti tidak hanya cedera pada lapisan epitel kornea superfisial
tetapi juga keterlibatan epitel basal dan stroma anterior. Saraf kornea
2.2.5 Klasifikasi
6
tersebut diliputi secret mukoid, disebut juga sebagai gambaran
7
2.2.6 Manifestasi klinis
kasus, terutama pada orang negro keturunan afrika, lesi paling mencolok
terlihat bintik-bintik putih pada limbus (trantas dot) pada pasien dengan
8
konjungtiva yang irregular dan pengeluaran sekret mukoid. Adanya rasa
tarsal titik VKC atau Horner Trantas dalam bentuk limbal, atau
2020)
VKC. Tes kulit dan kadar IgE jarang berguna dan mungkin negatif pada
50% pasien dengan VKC. Dalam kasus di mana diagnosis tidak jelas,
2.2.8 Diagnosis
9
laboratorium yang dapat dilakukan berupa kerokan konjungtiva untuk
2.2.9 Tatalaksana
ditetapkan untuk VKC, tetapi ada banyak pilihan yang tersedia, dan
1. Non-medikamentosa
total.
lubrikasi mata
10
e. Penggunaan ruangan ber-AC dapat membuat pasien
2. Medikamentosa
11
lodoxamide tromethamine 0.1%, merupakan obat pilihan
merupakan pilihan.
2.2.10 Komplikasi
Keratokonjungtivitis vernal yang parah paling sering merupakan
menjadi rusak pada penyakit yang parah baik karena trauma dari papila
12
trauma berulang dan lingkungan inflamasi ini kemudian dapat
limbal pada pasien dengan VKC mungkin setinggi 1,2% dan terjadi
pada pasien yang lebih tua dengan VKC. Perawatan mungkin termasuk
13
14
2.2.11 Prognosis
dengan VKC. Pada pasien yang diteliti, lebih dari setengahnya akan
terus memiliki gejala setelah 5 tahun dan kehadiran papila raksasa dapat
15
BAB III
RINGKASAN
dengan onset di musim semi, eksaserbasi di musim panas dan kecenderungan untuk
VKC ditandai dengan infiltrasi konjungtiva oleh berbagai jenis sel inflamasi,
terutama eosinofil. Pasien dengan VKC telah terbukti memiliki peningkatan jumlah
Pasien VKC umumnya mengeluh sangat gatal dengen kotoran mata berserat-
serat. Biasanya terdapat riwayat alergi di keluarga (hay fever, eksim), dan terkadang
disertai riwayat alergi pasien itu sendiri. Konjungtiva tampak putih susu, dan terdapat
banyak papil halus dikonjungtiva tarsal inferior. Diagnosis banding VKC termasuk
Sayangnya, kasus VKC yang parah dan berlarut-larut tetap menjadi tantangan
memahami sifat kompleks VKC dan untuk mengembangkan terapi yang lebih efektif.
16
DAFTAR PUSTAKA
Mannis MJ, Holland EJ. 2017. Cornea. 2nd ed. Vol. 1. Edinburgh: Elsevier.
Leonardi A, Lazzarini D, Bortolotti M, Piliego F, Midena E, Fregona I.
2017.Corneal confocal microscopy in patients with vernal
keratoconjunctivitis. Ophthalmology;119(3):509-515.
Basak SK. 2016. Essentials of ophthalmology, 6th edition. New Delhi:Jaypee
Brothers Medical Publishers. p. 427-447.
Al-Hakami AM, Al-Amri A, Abdulrahim I, Hamid ME. 2017. Is there is an
association between the presence of Staphylococcus species and
occurrence of vernal keratoconjunctivitis? Saudi J Ophthalmol;
29(4):255-258.
Sacchetti M, Lambiase A, Mantelli F, Deligianni V, Leonardi A, Bonini S.
2020.Tailored approach to the treatment of vernal keratoconjunctivitis.
Ophthalmology. 117(7):1294-1299.
Leonardi A, Bogacka E, Fauquert JL. 2018. Ocular allergy: recognizing
anddiagnosing hypersensitivity disorders of the ocular surface.
Allergy;67(11):1327-1337.
Leonardi A. 2018. Management of vernal keratoconjunctivitis. Ophthalmol
Ther;2(2):73–88.
Donnenfeld E, Pflugfelder SC. 2019. Topical ophthalmic cyclosporine: phar-
macology and clinical uses. Surv Ophthalmol;54(3):321–338.
Pucci N, Caputo R, Mori F, et al. 2020. Long-term safety and efficacy of topical
cyclosporine in 156 children with vernal keratoconjunctivitis. Int J
Immunopathol Pharmacol;23(3):865–871.
Oray M, Toker E. 2018. Tear cytokine levels in vernal keratoconjunctivitis: the
effect of topical 0.05% cyclosporine a therapy. Cornea; 32(8):1149–
1154.
Tesse R, Spadavecchia L, Fanelli P, et al. 2020. Treatment of severe ver-nal
keratoconjunctivitis with 1% topical cyclosporine in an Italian cohort of
197 children. Pediatr Allergy Immunol ;21(2 pt 1): 330–335.
Kiliç A, Gürler B. 2017. Topical 2% cyclosporine A in preservative-free
artificial tears for the treatment of vernal keratoconjunctivitis. Can J
Ophthalmol;41(6):693–698.
17