You are on page 1of 13

Jurnal Reading

Association between Washing Residue on the


Feet and Tinea Pedis in Diabetic Patients

Oleh :
Marsela Mega Putri 112021259
Pembimbing :
dr. Antoni Miftah Sp.KK
• Judul : Association
between Washing Residue
on the Feet and Tinea
Pedis in Diabetic Patients
• Tahun Terbit : 2015
• Penulis : Kimie Takehara,
Ayumi Amemiya, Yuko
Mugita, Yuichiro Tsunemi,
Yoko Seko, Yumiko
Ohashi, Kohjiro Ueki,
Takashi Kadowaki, Makoto
Oe, Takashi Nagase, Mari
Ikeda, and Hiromi Sanada
Pendahuluan
• Kaki diabetik → infeksi, ulserasi, atau kerusakan jaringan dalam kaki yang
berhubungan dengan neuropati dan/atau penyakit arteri perifer pada ekstremitas
bawah penderita diabetes.
• Tinea pedis (TP) → salah satu penyebab kaki diabetik
• Infeksi dermatofit dapat dicegah dengan menghilangkannya sebelum menyerang
lapisan tanduk → mencuci kaki
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara objektif hubungan antara
keberadaan Tinea pedis (TP) dan adanya washing residue di antara jari kaki & telapak
kaki, dimana dermatofit sering menempel.
Metode Penelitian
• Studi Cross-sectional
• Semua pasien diabetes di University of Tokyo Hospital periode Januari 2011-
Desember 2011.
• Inklusi : Pasien diabetes yang memiliki kebiasaan mencuci kaki.
• Eksklusi : Pasien dengan ulkus kaki, pasien yang memiliki perubahan
kebiasaan mencuci kaki karena Tinea pedis atau penyakit lain, dan pasien
diabetes dengan gejala tinea pedis namun tanpa bukti mikroskopis infeksi
dermatofit.
Metode Penelitian (2)
Foto kaki pasien, specimen
kulit dan/atau kuku
Peserta yang Peserta penelitian memilih
dikumpulkan jika ada lesi
memenuhi kriteria barang yang ingin mereka
(sisik,vesikel, cloudy nails,
inklusi (n=33) gunakan untuk mencuci kaki.
penebalan kuku) untuk
mendeteksi ada/tidaknya TP

Foto diambil setelah peserta Krim fluoresen dioleskan ke


Data dikumpulkan mencuci kaki dengan cara kaki peserta, dan foto kaki
dan dianalisa yang sama seperti yang yang belum dicuci diambil di
mereka lakukan di rumah bawah sinar UV
Metode Penelitian (3)
• Data Analisis :
Penelitian ini membandingkan pasien diabetes yang mengalami TP dengan
pasien diabetes yang tidak mengalami TP dengan melihat nilai FIRR
(Fluorescence Intensity Reduction Rate) dan nilai PFC (Presence of fluorescent
cream) menggunakan Fisher’s exact atau Student’s t-test. P value <0.05
dianggap signifikan secara statistik. Semua analisis digarap menggunakan
software SAS versi 9.3.
Hasil
Pembahasan
• Studi ini merupakan studi pertama yang secara objektif mengevaluasi washing residue
menggunakan krim fluoresen dan membandingkan hasil antara pasien diabetes dengan TP
dan pasien diabetes yang tidak mengalami TP.
• Krim fluoresen yang digunakan pada penelitian ini memiliki jenis oil-in-water emulsion,
sehingga dapat dengan mudah dihilangkan dengan detergen, karena mengandung bahan
berminyak.
• Dermatofit bukan salah satu komponen yang tetap dari flora kulit, tapi merupakan bagian
dari flora kulit sementara yang melekat pada kulit → dapat dihilangkan dengan dicuci
dengan menggunakan deterjen → ditentukan oleh hasil UV setelah dioleskan krim fluoresen
pada kulit
Pembahasan (2)
• Washing residue pada penelitian ini dicerminkan sebagai sisa dermatofit
• Ditemukan pasien diabetes dengan TP kurang terampil dalam mencuci kaki
dibandingkan dengan pasien diabetes tanpa TP → perilaku mencuci kaki
merupakan faktor penting dalam pencegahan TP.
Kesimpulan
• Pada penelitian ini didapatkan pasien diabetes dengan Tinea pedis kurang
terampil saat mencuci kaki dibandingkan dengan pasien diabetes tanpa Tinea
pedis.
• Edukasi pada pasien diabetes mengenai pencucian kaki yang benar & efektif
perlu untuk dilakukan.

You might also like