You are on page 1of 10

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

1. Persamaan Linear Dengan Satu Variabel


Persamaan linear satu variable adalah suatu persamaan dengan satu variable (peubah) yang
mempunyai pangkat bulat positif dan pangkat tertinggi variabelnya satu. Bentuk umum
persamaan linier adalah ax +b=0 dengan a , b ϵ 0 , x disebut variabel ; a , b disebut konstanta.
Penyelesaian persamaan linier dapat dilakukan dengan memisahkan variabel dengan dengan
variabel dan konstanta pada ruas yang berbeda.
Contoh :
1) 3x + 5 = x – 8 merupakan persamaan linier satu variabel karena memiliki satu variabel
yaitu x (meskipun x tersebut berada di di dua sisi).
2) 2x – y = 6 bukan termasuk persamaan linier satu variabel karena memiliki dua variabel
yaitu x dan y. Ada dua aturan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan
linier satu variabel, yaitu sebagai berikut.
a. Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b. Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
Setiap perpindahan ruas, tanda bilangan (positif atau negatif) akan menjadi terbalik.
Misalnya saat disisi kiri bilangan tersebut adalah -8, ketika pindah ke kanan menjadi 8 (dari
negatif menjadi positif dan sebaliknya).
Agar lebih memahami cara menyelesaikan persamaan linier satu variabel, perhatikan contoh
berikut.
Contoh :
a. Tentukan penyelesaian dari persamaan 2x + 7 = 5x – 5.
Penyelesaian :
2x + 7 = 5x – 5
2x – 5x = -5 – 7
(2 – 5)x = -12
-3x = -12
−12
x =
−3
x =4
Jadi, penyelesaian dari persamaan 2x + 7 = 5x – 5 adalah x = 4
Penjelasan langkah-langkah di atas :
1) Pindahkan 5x ke ruas kiri sehingga menjadi -5x dan +7 ke ruas kanan sehingga menjadi -7
2) Hitung bilangan yang memiliki variabel yaitu 2 – 5
3) Dari langkah 1 dan 2 didapatkan -3x = -12
4) Hitung nilai x dengan cara membagi -12 dengan -3, diperoleh x = 4.

b. Tentukan nilai x dari persamaan-persamaan berikut.


3 x +7 1+ 4 x
1) 7x – 3 = 5x + 9 2) =
5 6
Penyelesaian :
3 x +7 1+ 4 x
1) 7x – 3 = 5x + 9 2) =
5 6
→ 7x – 5x = 9 + 3 → 6(3x + 7) = 5(1 + 4x)
→ 2x = 12 → 18x + 42 = 5 + 20x
→ x =6 → -2x = -37
37 1
→ x = = 18
2 2
c. Sebuah persegi panjang mempunyai lebar x meter, dan panjangnya (x + 200) meter. Jika
keliling persegi panjang 960 meter, tentukan lebarnya!
Penyelesaian :
Keliling = 2(panjang + lebar)

x 960 = 2(x + 200 + x)


480 = 2x + 200
(x + 200)
280 = 2x
x = 140
Jadi, lebar persegi panjang tersebut adalah 140 meter.

2. Pertidaksaman linier
a. Pertidaksamaan linier satu variabel
Bentuk umum ax + b <c dimana a, b, dan c ∊ R.
Contoh pertidaksamaan linier satu pariabel, 4x – 16 > 0,2y  ≤  10
Contoh pertidaksamaan dua variabel, 2x + 3y  ≤ 6, y > 2x + 16
Menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier hampir sama dengan
menyelesaikan persamaan linier satu variabel. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
biasanya juga dituliskan dalam bentuk interval atau selang .
Beberapa bentuk atau jenis interval disajikan sebagai berikut.

Notasi Jenis interval pertidaksamaan Grafik


[a,b] Tertutup a ≤ x  ≤ b
a b
(a,b) Terbuka a<x<b
a b
[a,b) Setengah a≤x<b
terbuka a b
(a,b] Setengah a< x ≤ b
tertutup a b
[a,~) Serengah x≥a
terbuka a
(~,b) terbuka x<b
b

Contoh:
1) Tentukan himounan penyelesaian dari 3x + 6 > 12.
Penyelesaian:
3x + 6 > 12
3x > 12 – 6
3x > 6
x >2
jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x |x >2, x ∊ R }.
2) Tentukan himpunan penyelesaian dari 7x – 3 ≤ 5x + 9
Penyelesaian:
7x – 3 ≤ 5x + 9
= 7x – 5x ≤ 9 +3

= 2x ≤ 12

= X≤6

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x |x ≤ 6, x ∊ R }.

1. Harga Mutlak
Secara formal, nilai mutlak x didefinisikan dengan
|x| = {−xx jikajikaxx≥<00
atau dapat pula ditulis :
| x | = -x    jika x ≥ 0
| x | = -x    jika x < 0

Definisi diatas dapat kita maknai sebagai berikut : Nilai mutlak bilangan positif atau
nol adalah bilangan itu sendiri dan nilai mutlak bilangan negatif adalah lawan dari
bilangan tersebut.
Sebagai contoh,
| 7 | = 7      | 0 | = 0      | -4 | = -(-4) = 4
Jadi, jelas bahwa nilai mutlak setiap bilangan real akan selalu bernilai positif atau nol.
Untuk a > 0 berlaku
a.  | x | = a  ⇔  x = a  atau  x = -a
b.  | x | < a  ⇔  -a < x < a
c.  | x | > a  ⇔  x < -a  atau  x > a
catatan :
Apabila kedua ruas memuat tanda mutlak, sifat a masih dapat digunakan, namun sifat
b dan c sudah tidak dapat digunakan.
Contoh 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari |2x - 7| = 3
Jawab :
Berdasarkan sifat a :
|2x - 7| = 3  ⇔  2x - 7 = 3  atau  2x - 7 = -3
|2x - 7| = 3  ⇔  2x = 10  atau  2x = 4
|2x - 7| = 3  ⇔  x = 5  atau  x = 2
Jadi, HP = {2, 5}.
Contoh 2
Tentukan HP dari |2x - 1| = |x + 4|
Jawab :
Berdasarkan sifat a :
|2x - 1| = |x + 4|
⇔  2x - 1 = x + 4  atau  2x - 1 = -(x + 4)
⇔  x = 5  atau  3x = -3
⇔  x = 5  atau  x = -1
Jadi, HP = {-1, 5}.
Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari |2x - 1| < 7
Jawab :
Berdasarkan sifat b :
|2x - 1| < 7  ⇔  -7 < 2x - 1 < 7
|2x - 1| < 7  ⇔  -6 < 2x < 8
|2x - 1| < 7  ⇔  -3 < x < 4
Jadi, HP = {-3 < x < 4}.
Contoh 4
Tentukan himpunan penyelesaian dari |4x + 2| ≥ 6
Jawab :
Berdasarkan sifat c :
|4x + 2| ≥ 6  ⇔  4x + 2 ≤ -6  atau  4x + 2 ≥ 6
|4x + 2| ≥ 6  ⇔  4x ≤ -8  atau  4x ≥ 4
|4x + 2| ≥ 6  ⇔  x ≤ -2  atau  x ≥ 1
Jadi, HP = {x ≤ -2  atau  x ≥ 1}.
Contoh 5
Tentukan penyelesaian dari |3x - 2| ≥ |2x + 7|
Jawab :
Pertaksamaan yang kedua ruasnya memuat tanda mutlak dapat diselesaikan dengan
menguadratkan kedua ruas atau dengan menggunakan sifat :
|a| ≥ |b| ⇔ (a + b)(a - b) ≥ 0
Berdasarkan sifat diatas,
|3x - 2| ≥ |2x + 7|
⇔ ((3x - 2) + (2x + 7)) ((3x - 2) - (2x + 7) ≥ 0
⇔ (5x + 5) (x - 9) ≥ 0
Pembuat nol :
x = -1 atau x = 9
Dengan uji garis bilangan diperoleh
HP = {x ≤ -1  atau  x ≥ 9}

PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT


1. Bentuk Umum Persamaan Kuadrat
Sebuah persamaan yang berbentuk ax 2 + bx + c = 0 dengan a, b dan c dengan bilangan real
dan a ≠ 0 disebut bentuk umum persamaan kuadrat. x disebut variabel, a merupakan koefisien x 2, b
merupakan koefisien x, dan c merupakan konstanta.

Contoh 1

a. Persamaan kuadrat 4 x2 + 2x + 1 = 0 mempunyai: a = 4, b = 2 dan c = 1.


b. Persamaan kuadrat 3 x 2 + 5x = 0 mempunyai: a = 3, b = 5 dan c = 0.
c. Persamaan kuadrat 3 x 2 – 7 = 0 mempunyai: a = 3, b = 0 dan c = -7.

Jenis penamaan persamaan kuadrat ditentukan oleh kondisi a, b atau c.

(i) Jika a = 1, maka x 2 + bx + c = 0 disebut persamaan kuadrat biasa.


(ii) Jika b = 0, maka ax 2 + c = 0 disebut persamaan kuadrat murni.
(iii) Jika c = 0, maka ax 2 + bx = 0 disebut persamaan kuadrat tak lengkap.

2. Akar-Akar Persamaan Kuadrat


Akar atau penyelesaian atau solusi sebuah persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 adalah nilai
pengganti x yang memenuhi persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0, umumnya dinotasikan dengan
x 1 dan x 2. Antara akar-akar ( x 1 dan x 2) dan persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 selalu berlaku
hubungan:

x 1  ax 21 + bx 1 + c = 0

x=

x 2  ax 22 + bx 2 c = 0

Contoh 2

Selidiki apakah x 1 = 3 dan x 2 = 4 memenuhi persamaan kuadrat x 2- 7x + 12 = 0.

Jawab:
2
persamaan kuadrat: x - 7x + 12 = 0
x1 = 3  2
3 – 7 . 3 + 12 = 0
9 – 21 + 12 = 0
0 = 0 (Benar)
x2 = 4  2
4 – 7 . 4 + 12 = 0
16 – 28 + 12 = 0
0 = 0 (Benar)

Jadi, x 1 = 3 dan x 2 = 4 memenuhi persamaan kuadrat x 2- 7x + 12 = 0. Dengan demikian, x 1 = 3 dan


x 2 = 4 disebut akar-akar persamaan kuadrat tersebut.
Contoh 3

Tenrukan nilai a agar 2 merupakan salah satu akar persamaan kuadrat x 2- ax – 8 = 0.

Jawab:
2
x=2  2 -a.2–8=0
4 – 2a – 8 = 0
– 2a – 4 = 0
– 2a = 4
4
a = –
= –2
2
3. Menemukan Akar-Akar Persamaan Kuadrat

Akar-Akar Persamaan Kuadrat (jika ada) dapat ditentukan dengan tiga cara. Yaitu
memfaktorkan, melengkapkan bentuk kuadrat dan mengunakan rumus ABC.

A. Pemfaktoran (faktorisasi)
Bentuk ax 2 + bx + c = 0 diuraikan dalam bentuk:
(ax + p)(ax +q)
=0
a

Dengan syarat p . q = a . c dan p + q = b

Akar-akar persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 ditentukan oleh:

ax + p = 0 atau ax + q = 0

Contoh 5

Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini:


a. x 2+ 6x = 0
b. 9 x 2 – 81 = 0

Jawab:

a. x 2 + 6x = 0 berarti a = 1, b = 6, dan c = 0
( x +0)(x+ 6)
x 2 + 6x = 0  =0
1
x(x + 6) = 0
x = 0 atau x + 6 = 0
x 1 = 0 atau x 2 = −¿ 6
Penyelesaian: x = 0 atau x = −¿ 6

b. 9 x 2 – 81 = 0, berarti a = 9, b = 0 dan c = – 81
(9 x−27)( 9 x +27)
9 x 2 – 81 = 0  =0
9
(9 x−3). 9(x+ 3)
 =0
9
0
(x – 3) (x + 3) = = 0
9
x – 3 = 0  x1 = 3
x + 3 = 0  x2 = – 3
penyelesaian: x = – 3 atau x = 3.

Cara kreatif untuk bentuk (b) dapat ditentukan oleh:

2
9 x = 81
2
x =9
x =  √9
x=3
penyelesain: x = - 3 atau x = 3.

Contoh 6

(Persamaan dalam bentuk akar)

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan a =


√ 6−13 a .
5

Jawab:

a=
√ 6−13 a .
5

2 6−13 a
a = (kedua ruas dikuadratkan)
5

5a 2 = 6 – 13a (kedua ruas dikalikan 5)

5a 2+13 a−6=0 (bentuk baku persamaan kuadart)

(5 a+15)(5 a−2)
=0
5

5(a+3)(5 a−2)
=0
5

a + 3 = 0 atau 5a – 2 = 0

2
a = - 3 atau a =
5

a = - 3 (tidak memenuhi)
2 2
Penyelesaian: a = = dan himpunan penyelesaian atau HP =  .
5 5

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN DUA VARIABEL


1. Persamaan Linear dengan Dua Variabel (PLDV)
Persamaan linear dengan dua variabel memiliki bentuk umum :
ax + by = c dengan a,b,dan c adalah bilangan real dan a, b ≠ 0.

2. Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel (SPLDV)


Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) mempunyai bentuk umum sebagai berikut :

{a1 x+ b1 y =c 1
a2 x+ b2 y =c 2

3. Pengertian Penyelesaian/Solusi SPLDV


Pasangan nilai x = x 0 dan y = y 0, yaitu ( x 0 , y 0 ) yang memenuhi SPLDV di atas disebut
penyelesaian atau solusi ataupun jawab dari SPLDV dan himpunana penyelesaian HP = {( x0 , y 0 ) }
.

Contoh :

Selidiki apakah sistem persamaan linear berikut mempunyai penyelesaian. {23xx+3+ y=5
y=8

Jawab :
2x + 3y = 8 berarti a 1 = 2, b 1 = 3, dan c 1=8
3x + y = 5 berarti a 2 = 3, b 2 = 1, dan c 2 = 5.
a 1 2 b1 3
Hasil bagi koefisien-koefisien x dan y, yaitu = ; = .
a 2 3 b2 1
Penentuan solusi atau penyesuaian dari sebuah SPDLV dapat dilakukan berdasarkan
metode berikut.

A. Metode Grafik
Contoh 1 :

Selesaikan sistem persamaan berikut ini secara grafik : {23x− y=6


x + y=4
Jawab :

Contoh 2 :
Gambarlah grafik dari sistem persamaan berikut, kemudian tentukan himpunan
penyelesaiannya : {
3 x + 4 y=12
y=6
Jawab :

B. Metode Substitusi Murni


Contoh :
Selesaikan sistem peersamaan berikut dengan metode subtitusi : {23xx+3+ y=5
y=8
Jawab :
Mula-mula kita selesaikan salah satu dari persamaan di atas untuk sebuah variabel.
Ambil persamaan pertama untuk menyatakan y sebagai fungsi x.
3x + y = 5
↔ y = 5 – 3x
Selanjutnya kita subtitusikan persamaan di atas ke dalam persamaan kedua, hingga
diperoleh nilai x.
2x + 3y = 8
↔ 2x + 3(5- 3x) = 8
↔ 2x + 15 – 9x = 8
↔ 15 – 17 = 8
↔ –7x = 8 – 15
↔ –7x = –7 → x = 1
Terakhir, subtitusikan nilai x = 1 ke persamaan yang diperoleh dari langkah awal,
yaitu :
y = 5 – 3x
↔ y=5–3⸱1
↔ y=5–3=2
Jadi, penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah (1, 2) atau HP = { ( 1 , 2 ) }.
C. Metode Eliminasi Murni
Contoh 1 :
Selesaikan sistem persamaan berikut dengan metode eliminasi.

{2 x +3 y=8
3 x + y=5
Jawab :
Kita eliminasi variabel y, untuk menentukan x.
2x + 3y = 8 x 1 → 2x + 3y = 8
3x + y = 5 x 3 → 9x + 3y = 15
-7x = –7
−7
x= →x=1
−7
Untuk menentukan nilai y, kita eliminasi variabel x.
2x + 3y = 8 x 3 → 6x + 9y = 24
3x + y = 5 x 2 → 6x + 2y = 10
7y = 14
14
y= →y=2
7
Penyelesaian sistem persamaan di atas adalah (1, 2). Jadi, HP = { ( 1,2 ) }.
Contoh 2 :
Selesaikan sistem persamaan berikut ini dengan cara eliminasi { 7 x+2 y=7200
10 y+1,5 x=8250
Jawab :
Untuk menentukan nilai x, kita eliminasi y.
7x + 2y = 7200 x3 → 21x + 6y = 21600
10x + 1,5y = 8250 x 4 → 40x + 6y = 33000
– 19x = –11400
−11400
x= → x = 600
−19
Untuk menentukan nilai y, kita eliminasi x.
7x + 2y = 7200 x 10 → 70x + 20y = 21600
10x + 1,5y = 8250 x 7 → 70x + 10,5y = 33000
9,5y = 14250
14250
y= → y = 1.500
9,5
Penyelesaian sistem persamaan di atas adalah (600, 1500).
Jadi, HP = { ( 600 , 1500 ) }.
D. Metode Gabungan (Eliminasi-Substitusi)
Contoh :
Selesaikan sistem persamaan berikut frngan metode eliminasi-substitusi

{−4 x+5 y =850


7 x−4 y =−300
Jawab :
Proses eliminasi :
Untuk menentukan nilai x, kita mengeliminasi y.
–4x + 5y = 850 x4 → 16x + 20y = 3400
7x + 4y = –300 x5 → 35x – 20y = –1500
19y = 1900
1900
x= → x = 100
19
Proses substitusi :
Untuk menentukan nilai y, kita substitusikan nilai x = 100 ke salah satu persamaan di
atas. Misalkan yang dipilih :
–4x + 5y = 850
↔ –4x ⸱ 100 + 5y = 850
↔ –400 + 5y = 850
↔ 5y = 850 + 400
↔ 5y = 1250
1250
↔ y= = 250
5

You might also like