You are on page 1of 12

MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM

“POSISI AGAMA ISLAM DIANTARA AGAMA-AGAMA DI DUNIA”

DOSEN PENGAMPU:

Moh. Nadhif M.Pd.I

Penulis :
Raihan Firmansyah
227726218
PGMI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

“MA’HAD ALY AL-HIKAM”

MALANG

November 2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan Masalah ................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Dilihat Dari Ajaran Yang Menyeluruh.............................................
B. Islam dilihat Ciri Khas Agama Islam ...............................................
C. Islam dilihat dari Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam ........
D. Islam dilihat dari Unsur Pembaharuan Di Dalam Islam .................
E. Islam dilihat dari Sifat Penting Yang Dimiliki Islam .......................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut
oleh umat manusia. Para ahli ilmu perbandingan agama (The Comparative Study
of Religion) bias membagi agama sebagai garis besar ke dalam dua bagian.
Pertama, kelompok agama yang diturunkan oleh tuhan melalui wahyu-Nya
sebagaimana termaktud dalam kitab suci alquran. Agama yang demikian disebut
dengan agama samawi (agama langit) karena berasal dari atas. Yang termasuk
dalam agama kelompok pertama ini yaitu, Yahudhi, Nasrani, dan Islam.
Kedua,kelompok agama yang didasarkan pada hasil renungan yang mendalam
dari tokoh yang membawanya sebagaimana terdokumentasikan ke dalam kitab
suci yang disusunya. Agam yang demikian ini biasanya disebut dengan agama
ardli (agama bumi) karena berasal dari bumi. Yang termasuk kedalam agama yang
seperti ini antara lain agama Hindu, Budha, Majusi, Kong Hucu, dan lain
sebagainya.
Agama-agama tersebut hingga sekarang masih dianut oleh umat manusiadi
dunia, dan disampaikan scara turun temurun oleh penganutnya. Di dalam
mengkaji agama islam biasa sering dihadapkan dengan agama-agama tersebut.
Sebagian dari mereka ada yang bersifat inklusif pluralis, yakni mengakui
keberadaan agama-agama tersebut, menghormati dan membiarkanya hidup
berdampingan. Dan sebagian yang lain adapula yang bersifat eksklusif, yakni
tertutup, tidak mengakui agama-agama lain itu, bahkan menganggapnya sebagai
yang keliru dan mesti dijauhi.
Berkenaan dengan itu, kajian terhadap posisi islam di antara agama-agama
tersebut perlu dilakukan, sambil melihat persamaan dan perbedaan diantara
agama-agama tersebut serta sikap yang seharusnya diambil oleh para penganut
agama.

B. Rumusan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Dilihat Dari Ajaran Yang Menyeluruh?
2. Bagaimana Islam dilihat Ciri Khas Agama Islam?
3. Bagaimana Islam dilihat dari Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam?
4. Bagaimana Islam dilihat dari Unsur Pembaharuan Di Dalam Islam?
5. Bagaimana Islam dilihat dari Sifat Penting Yang Dimiliki Islam?

3
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Dilihat Dari Ajaran Yang Menyeluruh
2. Mengetahui Islam dilihat Ciri Khas Agama Islam
3. Mengetahui Islam dilihat dari Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam?
4. Mengetahui Islam dilihat dari Unsur Pembaharuan Di Dalam Islam
5. Mengetahui Islam dilihat dari Sifat Penting Yang Dimiliki Islam

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Dilihat Dari Ajaran Yang Menyeluruh


1. Islam adalah Ketundukan
Allah menciptakan alam semesta kemudian menetapkan manusia sebagai
hamba-Nya yang paling besar tanggung jawabnya di muka bumi. Manusia
berinteraksi dengan sesamanya, dengan alam semesta di sekitarnya, kemudian
berusaha mencari jalan untuk kembali kepada Penciptanya. Tatkala salah
berinteraksi dengan Allah, kebanyakan manusia beranggapan alam sebagai
Tuhannya sehingga manusia menyembah sesuatu dari alam. Ada yang menduga-
duga sehingga banyak di antara manusia yang tersesat. Ajaran yang benar adalah
ikhlas berserah diri kepada Pencipta alam yang kepada-Nya alam tunduk patuh
berserah diri (QS An Nisa : 125). Maka Islam identik dengan ketundukan kepada
sunnatullah yang terdapat di alam semesta maupun Kitabullah yang
tertulis (Al Qur’an).
2. Islam adalah Wahyu Allah
Allah menurunkan Ad-Dien (aturan hidup) kepada manusia agar manusia
hidup teratur dan menemukan jalan yang benar menuju Tuhannya. Aturan itu
meliputi seluruh bidang kehidupan seperti politik, hukum, sosial, budaya dan
sebagainya. Dengan demikian manusia akan tenteram dan damai, hidup rukun,
dan bahagia dengan sesamanya dalam naungan ridha Tuhannya (QS Al Baqarah :
38). Karena kebijaksanaanNya, Allah tidak menurunkan banyak agama. Allah
hanya menurunkan agama Islam, agama selainnya tidak diakui di sisi Allah dan
akan merugikan penganutnya di akhirat nanti.
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orangorang
yang telah diberi Al Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena
kedengkian diantara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayatayat Allah, maka
sungguh, Allah sangat cepat perhitungannya (QS Ali Imran : 19).
Islam merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah secara
murni. Artinya, seluruh sumber nilai dari nilai agama ini adalah wahyu yang Allah
turunkan kepada para Rasul-Nya terdahulu. Setiap Nabi adalah Muslim dan
mengajak kepada ajaran Islam. Adapun agama-agama yang lain, seperti Yahudi
dan Nasrani, adalah penyimpangan dari ajaran wahyu Tauhid yang dibawa oleh
para Nabi tersebut.
3. Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul
Perhatikan kesaksian Alquran berikut ini bahwa Nabi Ibrahim adalah
muslim, bukan Yahudi atau pun Nasrani.

5
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya’qub. Ibrahim berkata : “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk
agama Islam” (QS Al Baqarah : 132). Nabi lain pun mendakwahkan ajaran Islam
kepada manusia. Mereka mengajarkan agama sebagaimana yang dibawa Nabi
Muhamad SAW. Hanya saja dari segi syariat belum selengkap yang diajarkan
Nabi Muhammad SAW. Tetapi ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya
sama. Nabi Muhammad SAW datang menyempurnakan ajaran para Rasul,
menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya dengan syariat yang baru.
Katakanlah : “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan
anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para Nabi dari Tuhan
mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan hanya
kepada-Nya lah kami menyerahkan diri” (QS Ali Imran : 84).

Menurut pandangan Al Qur’an, agama Nasrani yang ada sekarang ini adalah
penyimpangan dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Isa AS, nama agama ini sesuai
dengan nama lokasi tempat pertama dikembangkannya. Isinya jauh dari Kitab Injil
yang diajarkan Nabi Isa AS. Agama Yahudi pun telah menyimpang dari ajaran
Islam yang dibawa Nabi Musa AS. Diberi nama dengan nama salah satu suku
Bani Israil, Yahuda. Kitab Suci Taurat telah dicampur aduk dengan pemikiran
para pendeta Yahudi dan ajaran Tauhid telah ditinggalkan.
4. Islam adalah Hukum Allah di dalam Alquran dan Sunnah
Jika ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan islam hendaknya
melihat Kitabullah AL Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Keduanya menjadi sumber
nilai dan sumber hukum ajaran Islam. Islam tidak dapat dilihat pada perilaku
penganut-penganutnya, kecuali pada pribadi Rasulullah Muhammad SAW dan
para sahabat beliau. Nabi Muhammad SAW bersifat ma’shum, terpelihara dari
kesalahan, dalam mengamalkan Islam. Beliau membangun masyarakat Islam yang
terdiri dari para sahabat yang langsung terkontrol perilakunya oleh Allah dan
Rasul-Nya. Jadi walaupun para sahabat Nabi tidaklah ma’shum sebagaimana
Nabi, tetapi mereka istimewa karena merupakan pribadi yang dididik langsung
oleh Rasulullah. Islam adalah akidah dan ibadah, tanah air dan penduduk, rohani
dan amal, Al Qur’an dan pedang. Pemahaman seperti ini yang telah dibuktikan
dalam hidup Rasulullah, para sahabat dan oengikut mereka yang setia sepanjang
zaman.
5. Islam adalah Jalan Allah yang Lurus
Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup bagi seorang muslim.
Baginya tidak ada agama lain yang benar selain Islam. Karena agama ini

6
meruapakan jalan Allah yang lurus yang diberikan kepada orang-orang yang
diberi nikmat oleh Allah.
Dan bahwa iini adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah
kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan
kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa (QS Al An’am : 153)
Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui (QS Al Jaatsiyah : 18)

6. Islam Pembawa Keselamatan Dunia dan Akhirat


Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam
menyelamatkan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Keselamatan dunia adalah
kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan jiwa. Sedangkan keselamatan
akhirat adalah masuk surga yang disebut sebagai Darussalam.
Allah menyeru manusia ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (QS Yunus : 25)
Setelah melihat definisi mengenai apakah yang dimaksud dengan Islam, kemudian
muncul pertanyaan, apakah Islam menjadi sebuah sistem komprehensif yang
mengatur seluruh aspek dalam kehidupan manusia? Di atas telah disebutkan
bahwa Islam adalah sebuah Ad-Dien, sebuah aturan hidup untuk manusia yang
meliputi seluruh bidang kehidupan baik dalam aspek politik, hukum, sosial,
budaya dan sebagainya. Dalam konteks keIndonesiaan, membahas seberapa jauh
Islam dapat mengatur kehidupan manusia kemudian menjadi penting dikarenakan
85 persen dari 240 juta orang penduduk Indonesia beragama Islam. Sehingga
membahas Islam bagi Indonesia sama dengan membahas keberlangsungan hidup
mayoritas penduduknya.

B. Islam dilihat Ciri Khas Agama Islam


Dapat dilihat dari ciri khas agama islam yang paling menonjol yaitu
bahwa islam menyuruh para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa
sekaian agama besar di dunia sebelumnya yang datang diturunkan dan
diwahyukan oleh Allah SWT. Salah satu rukun iman ialah bahwa orang harus
beriman kepada sekalian nabi yang diutus sebelum nabi Muhammad SAW . Di
dalam alquran dijumpai ayat-ayat yang menyuruh umat islam mengakui agama-
agam yang diturunkan sebelumnya sebagai bagian dari rukun iman .

7
1. Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w.
ialah KitabKitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil
dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada Para
rasul. Allah menurunkan kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu
kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada rasul.
2. Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri
keraguan sedikitpun. akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan
sesudah dunia berakhir. yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benarbenar
percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut terlihat jelas bahwa posisi islam diantara agama-
agama lainya dari sudut keyakina adalah agama yang meyakini dan mempercayai
agama-agama yang dibawa oleh para rasul sebelumnya. Dengan demikian orang
islam bukan saja beriman kepada nabi Muhammad SAW. Melainkan beriman pula
kepada semua nabi. Menurut ajaran Alquran yang terang benderang, bahwa semua
bangsa telah kedatangan nabi: tidak ada satu umat, melainkan seorang juru ingat
telah berlalu di kalangan mereka. (QS Faathir, 35:24). Dengan demikian, orang
islam adalah orang yang beriman kepada para nabi dan kitab suci dari semua
bangsa. Orang yahudi hanya percaya kepada para nabi bangsa Israel; orang
Kristen hanya percaya pada yesus kristus, dan dalam kadar kecil, percaya juga
kepada para nabi bangsa Israel, orang budha hanya percaya pada sang budha,
orang majusi hanya percaya kepada zaraustra, orang hindu hanya percaya kepada
para nabi yang timbul di india, orang kong hu cu hanya percaya kepada kong
hucu, tetapi orang islam percaya kepada semua nabi dan kepada Muhammad
SAW. Sebagai nabi terakhir. Oleh karena itu, islam adalah agama yang meliputi
semuanya, yang mencangkup segala agama didunia. Demikian pula dengan kitab
sucinya, yaitu Alquran, adalah gabungan dari semua kitab suci di dunia.

C. Islam dilihat dari Peran Penting Yang Dimainkan Oleh Islam


Posisi islam diantara agama-agama yang lainnya dapat dilihat dari peran
yang dimainkanya. Dalam hubungan ini agama islam memiliki tugas besar, yaitu:
1. Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan
diantara sekalian agama di dunia. Hal ini dijelaskan dalam Alquran bahwa banyak
dijumpai ayat-ayat dalam yang menganjurkan kepada umat islam agar hidup
saling berdampingan dan saling menghormati dengan penganut agama yang
lainnya, misalnya: untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku (QS AL-Kafirun,
109:6).
2. Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang
telah ada sebelumnya. Hal ini diibaratkan dengan sebuah rumah, agama-agama
sebelumnya dapat diibaratkan sebagai yang membawa genteng, dinding, pintu,

8
jendela dan yang lainnya. Islam dating membawa semua yang menghimpunya
dalam sebuah system bangunan yang kokoh, utuh dan konperhensif.
3. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh para
penganut agama sebelumnya yang kemudian dimasukkan ke dalam agamanya itu.
Hal ini dijelaskan di dalam Alquran banyak dijumpai ayatayat yang menjelaskan
adanya penyimpangan yang dilakukan sebagain penganut agama tertentu yang
kemudian dimasukkan ke dalam agama tersebut. Islam dengan Alquran datang
mengoreksinya.dalam hubungan ini Alquran datang sebagai al-muhaimin, yaitu
yang menguji dan menyeleksi serta sekaligus membersihkan agama dari pengaruh
paham-paham yang salah.
4. Mengajarkan kebenaran yang abadi yang sebelumnya blum pernah
diajarkan, berhubungan dengan bangsa atau umat pada waktu itumasih dalam
tarap permulaan dari tingkat perkembangan mereka dan yang terakhir ialah
memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalu
bergerak manju, karena agama-agama yang datang sebelumnya hanya berlaku
hanya utuk zaman tertentu saja, tetapi islam datang untuk zaman yang tidak
terbatas. Islam berlaku sepanjang zaman, segala bangsa dan segala keadaan
ajarannya tetap berlaku.

D. Islam dilihat dari Unsur Pembaharuan Di Dalam Islam


Posisi islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur
pembaruan di dalamnya. Dengan datangnya islam, agama memperoleh arti yang
baru. Dalam hal ini paling kurang ada dua hal, yaitu:
1. Agama tidak boleh dianggap sebagai digma yang orang harus
menerimanya, jika ia ingin selamat dari siksaan yang kekal. Dalam islam, agama
harus diperlakukan sebagai ilmu yang didasarkan atas pengalaman universal umat
manusia. Bukan hanya bangsa ini atau bangsa itu saja yang menjadi pilihan Allah
yang menerima wahyu ilahi. Sebaliknya wahyu diakui sebagai factor penting
untuk evolusi manusia. Selanjutnya mengenai pengertian agama sebagai ilmu, ini
dimantapkan dengan menyajikan ajaran agama sebagai landasan bagi perbuatan.
Tak ada satupun ajaran agama yang tak dijadikan landasan perbuatan bagi
perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan yang lebih tinggi lagi.
2. Ruang lingkup agama itu tidak terbatas pada kehidupan akhirat saja
melainkan juga mencakup kehidupan dunia. Dengan kehidupan dunia yang baik,
manusia dapatmencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi.

E. Islam dilihat dari Sifat Penting Yang Dimiliki Islam


Posisi islam diantara agama-agam yang lain dilihat dari dua sifat yang
dimiliki ajaran islam, yaitu akomodatif dan persuasif. Islam berupaya

9
mengakomodir ajaran-ajaran agama masa lalu dengan memberikan makna dan
semangat baru di dalamnya. Sebelum islam datang misalnya dijumpai adanya
kebiasaan melakukan kurban persembahan kepada para dewa dan arwah leluhur
untuk memperoleh keberkahan. Kebiasaan kurban ini diteruskan oleh agama islam
dengan mengganti benda yang dikurbankan bukan lagi manusia melainkan hewan
ternak. Tujuan dari kurban adalah sebagai pengabdian dan rasa syukur kepada
Tuhan atas segala karunia yang diberikan Nya, sedangkan daging kurban
diberikan kepada fakir miskindan orang-orang yang kurang mampu. Dengan
kurban tersebut maka akan tercipta tujuan agama, yaitu menjalani hubungan
manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia. Syariat tentang
kurban ini diabadikan dalam Alquran pada ayat yang berbunyi:
Hal lain yang merupakan masa lalu yang diteruskan oleh islam pada masa
berikutnya dengan melakukan perubahan adalah kebiasaan melakukan pesta
paling kurang dua kali selama setahun yang diadakan disekitar ka’bah. pada pesta
tersebut mereka memperlombakan pembacaan pusi, nyayian-nyayian, hingga
mabuk-mabukan dan perbuatan-perbuatan foya-foya lainnya. Islam melanjutkan
kebiasaan tersebut dengan perayaan Idul Adha dan Idul Fitri, yang diisi dengan
memanjatkan puji syukur, ibadat salat, berkurban dan melakukan sedekah dengan
serangkaian perbuatan kebaikan yang lainnya.
Selanjutnya ciri islam terhadap agama lainnya adalah persuasive, yaitu
dari satu segi islam melihat adanya hal-hal yang tidak disetujui dan harus
dihilangkan, namun dari segi yang lain islam mengupayakan agar menghilangkan
proses yang demikian tidak menimbulakan gejolak social yang merugikan. Upaya
tersebut dilakukan secara persuasive. Proses tersebut dilakukan secara bertahap
(tadrij) sambil menjelaskan makna larangan tersebut yang disesuaikan dengan
tingkat kemampuan intelektual mereka, hingga akhirnya perbuatan tersebut benar-
benar ditinggalkan. Sebagai contoh adalah terlihat pada larangan islam terhadap
riba, judi, minuman keras, dan memuja berhala. Islam menjelaskan bahwa riba
dan judi akan menimbulakan kesengsaraan dan merugikan ekonomi sosial
masyarakat. Sedangkan minuman keras dapat merusak pikiran dan kesehatan yang
dapat merugikan kehidupan manusia.

10
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, terlihat dengan jelas bahwa posisi islam di
antara agama-agama lain tampak bersifat adil, objektif, proporsional. Dengan
sifatnya yang adil ajaran islam mengakui eksistensi dan peran yang dimainkan
agama-agama yang pernah ada di dunia. Sebagai agama yang bersifat objektif,
ajaran islam memberikan penilaian apa adanya terhadap agama-agama lain.
Terhadap agama lain yang benar dibenarkan oleh islam, danterhadap agama yang
tesesat disalahkan dan diperbaiki oleh ajaran islam. Dan terhadap agama yang
tidak seimbang dalam memberikan perhatian, diberikan perhatian yang
proporsional. Dengan pandangan yang demikian itu maka islam bukanlah agama
yang eksklusif, yakni tidak mau berkompromi dan berdialog dengan agama lain,
melainkan agama yang terbuka, rasional, objektif, dan demokratis. Islam adalah
untuk orang-orang yang menggunakan pemikirannya. Dengan sifatnya yang
demikian itu, maka islam telah tampil sebagai penyempurna, korektor, pembenar,
dan sekaligus sebagai pembaru.
Posisi islam yang demikian itu membawa penganut islam sebagai umat
yang ideal, menjadi pemersatu dan perekat diantara agama-agama yang yang ada
di dunia.
Namun demikian, diketahui bahwa di antara agama-agama tersebut
terdapat segi-segi perbedaan yang secara spesifik dimiliki oleh masingmasing.
Segi-segi perbedaan yang spesifik tersebut terdapat pada ajran yang bersifat
teologis normative. Yaitu ajaran yang diyakini sebagai yang benar, tanpa
memerlukam dalil-dalil yang harus memperkuatnya. Ajaran tersebut dianggap
sebagai yang ideal dan harus dilaksanakan. Ajaran-ajaran yang demikian itu
berkaitan dengan keyakinan (teologis) dan ritualistic, yakni peribadatan. Terhadap
ajaran-ajaran yang demikian itu masing-masing agama dianjurkan harus
menghargai dan menghormati.
Dengan melihat posisi islam yang demikian itu, maka tidak ada alasan
bagi siapapun untuk mencurigai atau takut pada islam. Islam agama perdamaian,
jauh dari sikap bermusuhan, peperangan dan sebagainya. Oleh karena itu, upaya-
upaya kaum barat yang menghubungkan islam sebagi agama kaum teroris adalah
sama sekali jauh dari sifat ajaran islam yang demikian. Demikian pula terjadinya
pertentangan antara satu agama dengan agama yang lain sebagai mana terlihat
dalam sejarah, sma sekali bukan Karena disebabkan fakor agama, melainkan
karena factor-faktor yang mengatas namakan agama. Agama yang demikian itu
terkadang dijauhkan dari watak aslinya sebagai pembawa rahmat, diganti dengan
sifat dan wataknya yang menakutkan. Hal yang demikian juga boleh jadi dari
sikap dan pandangan para penganut agam masing-masing yang mencoba

11
memaksa agama untuk membenarkan tindakan penyimpangannya. Upaya ini
harus segera dicegah dan dikembalikan ke dalam situasi yang memperlihatkan
keharmonisan antara agam-agama yang ada di dunia.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penullis sendiri khususnya. Mohon
maaf atas segala kekurangan, karena kesempurnaan adalah milik Allah Swt
semata.

DAFTAR PUSTAKA

Nata Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta Mei 2012)


T.M. Hasbi Ashiddiqi, dkk, (SK Mentri Agama RI. No.26 Tahun 1967), Alquran
dan Terjemahnya, Semarang 1994
Maulana Muhammad Ali, Islamologi (Dinul Islam), Jakarta
makalahtarbiyah7s.blogspot.com

12

You might also like