Professional Documents
Culture Documents
Perpaduan RSB Way Halim Kel Lama Edit
Perpaduan RSB Way Halim Kel Lama Edit
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat oleh
setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Puskesmas Labuhan Ratu
sebagai puskesmas milik Pemerintah Kotamadya Bandar Lampung juga harus memiliki
RSB sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat
memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi. Pemetaan kekuatan-
kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan dokumen perencanaan yang
diharapkan benar-benar mampu menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan
antisipatif sebagai dasar penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi
organisasi.
B. Tujuan
Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
2. Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup
4. Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran.
1
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
5. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan puskesmas dalam
meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah
ditargetkan dalam dokumen perencanaan.
Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya proses
berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa
layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif,
mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur
hasilnya melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder
(pihak terkait) Puskesmas.
RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2022 sampai dengan tahun 2026, yang
akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit-unit
pelayanan yang ada.
D. Konsep Dasar
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus yang
terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan,
pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk perencanaan
berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada puskesmas menuntut kecermatan,
keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan hidup-
matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki fleksibilitas dan
elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam
pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.
Kedudukan RSB di antara seluruh proses manajemen kinerja dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
2
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
E. Metodologi
RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang
tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja tersebut terdiri dari seluruh
komponen yang memiliki kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB telah ditelaah
dan dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang
sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja.
Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi dan isu strategis
yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari lingkungan baik internal
maupun eksternal, posisi puskesmas dan diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilannya.
Keinginan para pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke
mana organisasi puskesmas. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi.
3
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
PROFIL
PUSKESMAS
RSB disusun dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah alat
yang menyediakan bagi para pimpinan pengukuran secara komprehensif bagaimana
organisasi mencapai kemajuan lewat sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini secara
komprehensif memandang pada empat perspektif meliputi :
1. Perspektif Pelanggan/stakeholder
2. Perspektif Proses Bisnis Internal
3. Perspektif Keuangan
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
4
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
5
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
BAB II
PROFIL PUSKESMAS LABUHAN RATU
A. Sejarah PUSKESMAS
Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh Puskesmas Labuhan Ratu yaitu
1. Upaya Promosi Kesehatan ( penyebarluasan informasi kesehatan ) /+UKS
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta KB
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pembrantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan (Poli Umum,Poli Gigi dan Poli KIA)
Selain dari upaya wajib juga ada upaya kesehatan pengembang yaitu :
1. Kesehatan Jiwa
2. Kesehatan Tradisional Komplementer
3. Kesehatan Olah Raga
4. Kesehatan Lansia
5. Kesehatan kerja.
6
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
B. Aspek Legal
Dalam Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Ratu terdapat satu puskesmas pembantu yaitu
Puskesmas Pembantu Kampung Baru sesuai dengan SK Walikota Bandar Lampung no 5
tahun 2003, tertanggal 26 Maret 2003 tentang penetapan puskesmas induk dan puskesmas
pembantu.
C. Lokasi Bisnis
Puskesmas Labuhan Ratu terletak di Jalan Soekarno Hatta Bypass Kampung baru
raya ,yang sebelumnya termasuk dalam wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim Kota
Bandar Lampung. Puskesmas Labuhan Ratu terletak di antara perkantoran SD 2 Labuhan
ratu dan Kua Labuhan Ratu dengan intensitas pemakaian tinggi.
7
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Pada tahun 2021 ini jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Labuhan Ratu
49.871 jiwa yang dengan jumlah kepala keluarga 39.124 KK.
Sedangkan menurut proyeksi sasaran penduduk dari Dinas Kesehatan kota Bandar
lampung yang diwilayah kerja Labuhan Ratu sebesar 50.000 jiwa.
Adapun jejaring Puskesmas Labuhan Ratu kecamatan Labuhan Ratu :
a. Puskesmas Labuhan Ratu adalah puskesmas induk
- Puskesmas pembantu Labuhan Ratu
- Puskesmas pembantu Kampung Baru
b. Pos kesehatan kelurahan ( POSKESKEL )
- Pos kesehatan kelurahan Labuhan Ratu
- Pos kesehatan kelurahan Labuhan Ratu Raya
- Pos kesehatan kelurahan Kampung Baru
- Pos kesehatan kelurahan Kampung Baru Raya
- Pos kesehatan kelurahan Kota Sepang
- Pos kesehatan kelurahan Sepang jaya
8
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
d. Pos Lansia
- Kelurahan Labuhan Ratu 4 pos lansia
- Kelurahan Sepang Jaya 1 pos lansia
- Kelurahan Labuhan Ratu Raya 3 pos lansia
- Kelurahan kampung Baru 2 pos Lansia
- Kelurahan kampung Baru Raya 1 pos Lansia
- Kelurahan Kota Sepang 1 pos lansia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kotamadya Bandar Lampung berdasarkan data BPS
Kotamadya Bandar Lampung tahun 2021 sebesar 72,29 . Untuk menaikkan IPM sebagai
indikator keberhasilan pembangunan kesejahteraan rakyat, Pemerintah Kotamadya Bandar
Lampung bertekat membenahi kebijakan maupun program-program di bidang kesehatan.
Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dengan
menerapkan Puskesmas Labuhan Ratu menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah) pada tahun 2012. Namun usaha itu juga tidak lepas dari
peran serta masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pemilik puskesmas.
Peran pihak swasta dalam pelayanan kesehatan sangat penting. Klinik swasta di samping
sebagai mitra bagi pemerintah daerah sekaligus juga sebagai pesaing bagi pemerintah
daerah. Apabila prestasi puskesmas pemerintah sampai di bawah klinik swasta, maka hal
itu menunjukkan puskesmas kurang berhasil dalam menjalankan misinya.
9
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Usaha puskesmas akan semakin ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha
nasional tapi juga asing akan berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan
sekedar mengenai jumlah pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan
teknologi, kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk
memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.
10
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS
Untuk mengukur kinerja puskesmas digunakan beberapa indikator yang dapat mewakili
penilaian pada masing-masing perspektif BSC. Kerangka indikator kinerja yang digunakan
dibatasi pada ketersediaan data. Dimungkinkan adanya indikator-indikator lainnya yang
lebih tepat digunakan dalam menilai kinerja puskesmas, namun hal itu belum dapat
disajikan dalam masing-masing unit kerja yang bermanfaat dalam proses penyusunan
program dan kegiatan pada setiap penyusunan anggaran tahunan.
Suatu perancangan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan sebagai
bahan evaluasi untuk proyeksi rencana. Sampai sejauh mana pengaruh lingkungan bisnis
terhadap kinerja, agresivitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada Puskesmas
Labuhan Ratu maka akan diuraikan analisis lingkungan internal dan eksternal sebagai
berikut:
11
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran dari perilaku
pelanggan. Terdapat tiga indikator yang dapat menunjukkan perilaku pelanggan, yaitu:
b. Customer Loyality. Indikator ini bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana
puskesmas mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang) untuk
menggunakan jasa layanan yang disediakan. Berdasarkan data historis 3 tahun
terakhir rata-rata 60% dengan kunjungan pasien lama terendah terjadi pada tahun
2019 sebesar 75% dan tertinggi pada tahun 2019 sebesar 75%. .
Perkembangan kunjungan pasien lama dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tahun Pasien Lama Total Pasien %
2019 6552 10.920 60
2020 10416 13.888 75
2021 11219 14.959 75
Rata-rata 28,187 39.767 75
c. Keluhan Pasien. Indikator ini untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan
pasien terhadap layanan yang diberikan. Data survei kepuasan pelanggan yang
tersedia hanya pada tahun 2016.
12
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Survey tentang kepuasan pelanggan terakhir dilakukan pada tahun 2016 dengan
menyediakan layanan keluhan pelanggan baik melalui kotak saran, surat kabar,
maupun layanan pesan singkat (SMS). Sampai dengan bulan Desember 2016,
terdapat 10 keluhan dari pasien dan seluruhnya (75%) telah direspon dan dapat
diselesaikan dengan baik. Selain itu, pihak manajemen secara mandiri telah
melakukan survei mutu pelayanan dengan metode sampling terhadap 50 pasien.
Hasil survey tersebut menyimpulkan bahwa mutu pelayanan Puskesmas Labuhan
Ratu masih belum baik.
Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang diharapkan dari tujuan
(goal) pelayanan medis, yang meliputi kualitas mutu pelayanan (quality of services).
a. Quality Of Services
13
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
aspek sumber daya manusia dan infrastruktur. Dalam perspektif ini terdapat empat
aspek yang dinilai, yaitu:
Puskesmas Labuhan Ratu senantiasa menempatkan sumber daya manusia pada posisi
sentral dalam pengelolaannya. Sebab keberhasilan pengelolaan SDM merupakan salah
satu kunci sukses dalam upaya memberikan pelayanan yang berkualitas bagi
masyarakat. Oleh karenanya, seluruh aspek terkait dengan sumber daya manusia, baik
kuantitas maupun kualitas mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
14
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
15
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Dari data diatas proporsi terbesar adalah lulusan DIII kesehatan sebesar 50% dan
terkecil adalah Sarjana sebesar 25% yaitu dokter gigi maupun umum
Sedangkan Komposisi ketenagaan berdasarkan jenis ketenagaan saat ini 80 %
tenaga di Puskesmas adalah PNS sisanya merupakan tenaga tenaga sukarela.
Kebijakan kegiatan pengembangan SDM didasarkan pada peningkatan kualitas
SDM sesuai standar kompetensi, kebutuhan Puskesmas sehingga memiliki daya ungkit
yang besar dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dari alokasi biaya
pengembangan SDM, sampai akhir tahun 2016 Puskesmas telah memberikan kesempatan
peningkatan pendidikan berbagai jenis ketenagaan diantaranya tenaga perawat, tenaga
medis, tenaga non medis, dan tenaga kesehatan lainnya.
Sedangkan penyelenggaraan pelatihan, seminar dan workshop baik internal
maupun eksternal meningkat sebesar dibandingkan dengan penyelenggaraan pada tahun
2014, yaitu dari 30 kali penyelenggaraan di tahun 2015 menjadi 45 kali penyelenggaraan di
tahun 2016, dengan jumlah SDM terlatih meningkat Perkembangan ini tentunya
diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja pelayanan Puskesmas pada tahun-tahun
selanjutnya
b. Pengembangan Infrastruktur
16
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Dari tabel di atas, rata-rata kelengkapan alat baru mencapai 80.5% dari standar
minimum yang harus ada.Kalibrasi alat masih belum dilakukan. Sedangkan kondisi
peralatan 80% masih baik.
Dari kinerja indikator perspektif pelanggan di atas dapat disimpulkan bahwa penyediaan
sumber daya pelayanan berupa SDM dan infrastruktur masih belum memadai dalam
rangka memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan puskesmas baik dari sumber
pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan 3
indikator yaitu :
17
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
b. Cost Recovery Rate (CRR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai
sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional puskesmas mampu menutup belanja
operasional pelayanan. Perkembangan kemampuan pembiayaan operasional
puskesmas dari 2019-2021 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tahun Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja CRR
Fungsional Langsung (%)
2019 1.550.195.254,93 1.467.523.964,94 -
2020 1.074.685.887,23 1.089.208.384,39 80
2021 1.483.852.838,08 1.543.135.046,99 50
18
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Dari gambaran tabel di atas, tampak bahwa sejak tahun 2014 sampai tahun 2016
tingkat kemandirian keuangan puskesmas cenderung meningkat. Kondisi keuangan
puskesmas yang demikian cukup wajar karena adanya kegiatan relokasi puskesmas
yang membutuhkan dana sangat besar yang masih ditunjang dari subsidi
pemerintah (pemerintah pusat maupun daerah). Biaya investasi untuk kegiatan
relokasi puskesmas diproyeksikan masih cukup dominan untuk lima tahun ke
depan. Pemerintah masih berkomitmen untuk terus mengucurkan dana dalam
rangka mendukung program penguatan kapasitas infrastruktur sesuai dengan
pesatnya perkembangan teknologi kedokteran dan perkembangan jenis penyakit.
Dari gambaran tiga indikator kinerja perspektif keuangan dapat disimpulkan bahwa
satu sisi pendapatan fungsional terdapat kecenderungan meningkat, namun sisi lain
puskesmas masih memiliki ketergantungan kepada pemerintah dalam segi
pembiayaan untuk pengadaan sarana dan prasarana.
Atas dasar pengukuran kinerja internal yang diuraikan di atas, selanjutnya data
pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai
kekuatan atau kelemahan yang dimiliki puskesmas dengan kesimpulan sebagai
berikut:
19
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Kekuatan Kelemahan
1 2 3 -1 -2 -3
A PELANGGAN
1 Customer acquisition 2 - - - -
2 Customer loyality - 2 - - - -
3 Number of complain - 2 - - - -
Sub Jumlah 6
Sub Jumlah
C PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN
1 Penyediaan SDM - - - - -2 -
2 Pengembangan SDM - - - - -2 -
3 Pengembangan Infrastruktur 1 - - - - -
Sub Jumlah 1 -4
D KEUANGAN
1 Sales Growth Rate - - 3 - - -
2 Cost Recovery Rate - 2 - - - -
3 Tingkat kemandirian keuangan - - - - - -3
Sub Jumlah 2 -3
Jumlah 8 -7
Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat situasi eksternal puskesmas yang
dapat memberikan peluang atau ancaman bagi keberadaan puskesmas. Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah berikut:
20
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Derajat Kesehatan
1. Angka Kematian (Mortalitas)
a. Angka Kematian Ibu
Selama periode 2019 tidak ditemukan
b. Penyakit Menular
Penyakit menular yang menjadi sorotan selama periode 2019-2021 adalah
Covid-19, TBC paru, DBD
Covid-19
Penemuan kasus Covid -19 pada tahun 2020. Total penemuan kasus
Covid -19
Tuberkulosis Paru
21
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
22
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
23
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
b. .Peraturan Perundang-undangan
Atas dasar pengukuran data eksternal yang diuraikan di atas, selanjutnya data
pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif sebagai peluang
atau ancaman bagi puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:
Peluang Ancaman
1 2 3 -1 -2 -3
A KEBUTUHAN PELANGGAN
TERHADAP PROVIDER
KESEHATAN
1 Angka Kesakitan - 2 - - - -
2 Kemampuan Daya Beli 1 - - - - -
Masyarakat
3 Jumlah Peserta Jaminan - 2 - - - -
Kesehatan
4 Jejaring Puskesmas Sebagai - 2 - - - -
Sumber Rujukan
Sub Jumlah 6 -
B KEKUATAN PESAING - - - -1
Sub Jumlah - -1
C PERATURAN PERUNDANG- - 2 - - - -
UNDANGAN
Sub Jumlah 2 -
Jumlah 8 -1
24
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Atas dasar hasil analisis lingkungan internal dan eksternal menunjukkan posisi
Puskesmas Labuhan Ratu berada tepat di garis yang memisahkan kuadran I dan kuadran
II.
KEKUATAN
ANCAMAN PELUANG
KELEMAHAN
Posisi puskesmas tersebut menggambarkan bahwa puskesmas memiliki peluang cukup
besar untuk meraih pangsa pasar yang sangat potensial di Kotamadya Bandar Lampung.
Peluang tersebut akan dapat dicapai apabila puskesmas mengoptimalkan kekuatan yang
telah dimiliki dan mengatasi beberapa kelemahan utama seperti pada ketersediaan SDM,
sarana dan prasarana, kualitas pelayanan dan promosi/ pemasaran.
Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dikemukakan lima faktor kunci keberhasilan,
sebagai berikut:
1. Adanya fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan tetap memperhatikan aspek
pengendalian internal yang berpihak pada kepentingan pasien.
2. Menerapkan standar pelayanan minimum, meliputi standar input, standar output
dan standar mutu secara konsisten sesuai kaidah ilmu kedokteran klinik dan standar
25
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
yang ditetapkan oleh departemen teknis terkait serta melakukan evaluasi kinerja
mutu pelayanan secara periodik dengan mengembangkan sistem pengukuran data
kinerja secara bertahap.
3. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskesmas yang ada dalam
memecahkan persoalan-persoalan elementer puskesmas melalui pendidikan dan
pelatihan.
4. Penataan kelembagaan dengan memperjelas peran dan komitmen semua komponen
puskesmas yang berfokus pada peningkatan mutu layanan serta mengembangkan
budaya kerja organisasi yang dilandasi etika kerja sesuai pedoman perilaku yang
telah ditetapkan.
5. Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu
peningkatan mutu layanan.
BAB IV
ARAH BISNIS PUSKESMAS LABUHAN RATU
A. VISI
- Puskesmas dengan Pelayanan Prima menuju masyarakat sehat dan mandiri
B. MISI
- Mengupayakan Puskesmas Labuhan Ratu, sebagai pusat layanan dan rujukan
dasar yang profesional, dipercaya, modern dan terjangkau.
- Meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan Puskesmas Labuhan
Ratu.
- Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
Labuhan Ratu
- Menciptakan kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat Labuhan
Ratu.
C. Strategis
26
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Pernyataan misi tersebut menunjukkan perhatian yang seimbang terhadap seluruh aspek
puskesmas, yaitu :
c. Perspektif proses bisnis internal, yang dicerminkan dengan menjadi puskesmas yang
unggul dalam pelayanan ibu dan anak..
27
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Kunjungan Pasien
- Customer Acquisition 50%
- Customer Loyality 75%
Indeks Kepuasan Pasien 80%
Tingkat Keluhan Yang Ditangani 100%
Perspektif proses bisnis internal menjadi tumpuan utama bagi puskesmas agar
pelayanan prima dapat diberikan kepada pelanggan. Sasaran strategis dan target yang
telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
28
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
b. Meningkatnya status puskesmas dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Kinerja
Penetapan PUSKESMAS sebagai BLUD Tahun 2014
Peningkatan jumlah kunjungan puskesmas Tahun 2016
29
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
30
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
Untuk perspektif keuangan, sasaran strategis dan target yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut:
31
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
BAB V
STRATEGI BISNIS
Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan puskesmas untuk mencapai sasaran
strategis yang ditetapkan. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan menyusun program-
program kerja yang direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber dana yang
dimiliki. Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis dapat
diuraikan sebagai berikut:
A. Program Kerja
Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya
pencapaian arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara
sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang
mendukung sasaran strategis dalam empat perspektif BSC sebagai berikut:
1.Perspektif Pelanggan
32
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
4. Perspektif Keuangan
33
Rencana Strategi Bisnis (RSB)
Puskesmas Labuhan Ratu
34