You are on page 1of 5

PROGRAM DESIMINASI

PENERAPAN MODEL PBL (Problem Based Learning) UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH

Nama Sekolah : SD NEGERI CIPOROS 04


Nama Guru : Siti Nurjanah, S.Pd.
Mengajar Kelas : IV
Materi : Daur Hidup Hewan
Waktu : ..............................................

I. PENDAHULUAN
Kondisi awal pada materi daur hidup hewan mata pelajaran IPAS dari jumlah siswa
18 kelas empat hanya 30% yang mencapai KKTP (Kriteria Kentuntasan Tujuan
Pembelajaran) sisanya 70% (13 siswa) masih dibawah KKTP, hal ini dikarenakan siswa
kurang minat dan motivasi dalam belajar karena kurang minatnya siswa dalam belajar
dari hasil analisis guru disebabkan karena 1.) guru hanya menggunakan metode ceramah
2.) guru kurang memanfaatkan media/alat peraga pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi 3.) suasana belajar monoton, guru kurang memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengeksplor materi dan kurang memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.

Berdasarkan hasil analisis diatas guru/peneliti mengambil kesimpulan bahwa


kurangnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah karena penggunaan model
pembelajaran yang tidak sesuai sehingga timbul motivasi guru/peneliti untuk
memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning).

II. KERANGKA TEORI


Cahyo (2013: 283), pembelajaran berdasarkan masalah atau
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akusisi dan
integrasi pengetahuan baru. Menggunakan model Problem Based Learning (PBL)
siswa dapat berfikir secara kritis untuk memecahkan suatu masalah dan dapat
mengetahui pengetahuan baru. Jadi dengan model Problem Based Learning
(PBL) siswa akan dihadapkan pada masalah dalam proses pembelajaran
dengan demikian akan membuat siswa aktif karena merasa tertantang untuk
bekerjasama untuk mengasah kemampuan menyelesaikan masalah dengan
cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat memecahkan masalah
serta menemukan solusinya.
Model pembelajaran PBL, membuat siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Hal ini karena model pembelajaran PBL adalah proses
pembelajaran yang menggunakan pendekatan sistematik untuk memecahkan
masalah atau menghadapi tantangan yang akan diperlukan dalam kehidupan
nyata (Amir, 2016:21).
PBL adalah model pembelajaran yang mengakomodasi keterlibatan
siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Dalam pemerolehan
informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa
belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan
menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisa data, menyusun
fakta, mengkonstruksi argument mengenai pemecahan masalah, bekerja
secara individual atau berkolaborasi dalam pemecahan masalah (Rahyubi,
2012: 245). Menurut Barrow dalam Huda (2015: 271), PBL adalah pembelajaran
yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah.
PBL merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan
masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar (Daryanto,
2014:29).
Dari beberapa uraian penjelasan tentang definisi Problem Based Learning
(PBL), dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah PBL adalah
pendekatan pembelajaran menyajikan masalah kontekstual, dan
pengembangan pemahaman tentang topik - topik, siswa belajar bagaimana
mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi
masalah, mengumpulkan dan menganalisa data, menyusun fakta,
mengkonstruksi argument mengenai pemecahan masalah, bekerja secara
individual atau berkolaborasi dalam pemecahan masalah. Atau PBL
merupakan cara pembelajaran yang ditandai oleh adanya masalah nyata sebagai
sebuah konteks untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan
masalah serta memperoleh pengetahuan tentang cara memecahkan masalah
tersebut.

III. HASIL PEMECAHAN MASALAH


Setelah guru/peneliti memperbaiki pembelajaran dengan model PBL (Problem
Based Learning) yang disertai dengan mengimplementasikan pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) siswa meningkat minat dan
motivasi belajarnya ditandai dengan meningkatnya rasa keingintahuan siswa dalam
bentuk bertanya hal-hal yang belum di kuasai. Dari hasil analisis nilai yang
dilakukan oleh guru/peneliti 100% (18 siswa) berhasil diatas KKTP semua, hal ini
menunjukkan bahwa model PBL (Problem Based Learning) tepat untuk
melaksanakan pembelajaran pada materi Daur Hidup Hewan di SD Negeri Ciporos
04

IV. KESIMPULAN
Model pembelajarn PBL (Problem Based Learning) tepat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah pada materi daur hidup
hewan di kelas 4 sehingga 100% siswa dapat mencapai KKTP.
KKG GUGUS SD NEGERI CIPOROS 04

Nama Guru : Siti Nurjanah, S.Pd.


Kelas : IV
Materi : P5
Narasumber : ..................................................
Pemandu : Sunaryo, S.Pd.I

HASIL KKG

Salah satu materi dari kurikulum merdeka adalah Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) setiap guru wajib menguasai materi P5. Tema-tema dalam P5
meliputi :
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
1.1 Menanam pohon
1.2 Mencangkok
2. Bhineka Tunggal Ika
2.1 Lagu Daerah
2.2 Pakaian Adat
2.3 Tarian Daerah
3. Kearifan Lokal
3.1 Membuat Makanan Tradisional
3.2 Memainkan Alat Musik Tradisional
4. Berkarya dan Berteknologi untuk membangun NKRI
4.1 Poster Nasionalisme
4.2 Membuat Slogan Kesehatan
4.3 Membuat Slogan Anti Perundungan
5. Kewirausahaan
5.1 Membuat makanan kecil
5.2 Membuat stiker
Dari keseluruhan tema yang ada dalam Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) sekolah kami memilih tema yang pertama dalam semester satu ini yaitu
tentang Gaya Hidup Berkelanjutan mengenai menanam sayuran seperti sawi, tomat,
cabe, kacang hijau. Tujuan saya memilih tema yang pertama ini adalah untuk menjaga
peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga
keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta
pembangunan yang inklusif, dan melaksanakan tata kelola yang mampu menjaga
peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

You might also like