You are on page 1of 7

MAKALAH

Mudharat Tower Jaringan


( Disusun Guna untuk memenuhi tugas mata kuliah fikih ekologi )

Dosen Pengampu : Dr.Agus Hermanto,M.H.I

Disusun Oleh :

Annisa Mardiana 2021010025


Dewi Sintawati 2021010192

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
T.P 2022
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tower Jaringan

Tower adalah struktur bangunan yang menggunakan baja sebagai bahan material
kontruksinya. Jadi tower jaringan telekomunikasi adalah menara pemancar signal yang
merupakan perangkat penting dalam teknologi komunikasi. Tower jaringan sama seperti
BTS, yaitu singkatan dari Base Transceiver Station atau dalam bahasa Indonesia Anda
menyebutnya dengan stasiun pemancar. Menurut kamus teknologi informasi dan
komunikasi BTS adalah peralatan elektronik lengkap dengan antena pemancar dan
penerima yang berfungsi untuk mengatur komunikasi telepon seluluer di suatu wilayah. 1

Banyak orang yang sering salah kaprah dalam mengartikan BTS. Umumnya mereka
menganggap tower BTS adalah BTS itu sendiri. Faktanya adalah tower BTS merupakan
salah satu komponen dari perangkat BTS. Tower sendiri adalah suatu menara yang dibuat
dari besi atau pipa. Dalam pembuatan tower BTS bentuknya bisa bervariasi, ada yang kaki
segi empat, kaki segitiga, bahkan ada yang hanya berupa pipa panjang saja.
Umumnya tower BTS memiliki panjang antara 40 hingga 75 meter. Tiap daerah memiliki
panjang tower BTS yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi geografis serta luas
jangkauan jaringan yang ditargetkan.

Pada dasar awal pembangunan menara telekomunikasi haruslah memang benara benar
ada perencanaan dan rancangan yang matang dari pihak perusahaan telekomunikasi sebagai
tindakan antisipasi apa yang akan terjadi dilingkungan sekitar berdirinya menara tower
BTS, khususnya bagi masyarakat yang berada didekat berdirinya menara telekomunikasi
tersebut. Pihak perusahaan telekomunikasi dalam mendirikan towernya juga tidak bisa
semena-menatanpa menghiraukan segala aspek kehidupan yang ada didaerah yang akan di
rencanakan pembangunan menara telekomunikasi atau BTS tersebut, salah satunya adalah
bentuk ganti rugi terhadap warga sekitar tower telekomunikasi.

B. Macam-macam Tower BTS

Terdapat tiga macam tower BTS yang sering dijumpai di Indonesia yaitu tower empat
kaki, tower tiga kaki dan tower satu kaki. Nah berikut ini akan dijelaskan lebih detail
mengenai ketiga macam tower tersebut.

1. Tower 4 kaki/ Rectangular Tower

1
Eko Sujatmiko, kamus teknologi informasi dan komunikasi , Aksarra Sinegri Media,
Surakarta,2012,Hlm. 56
Sesuai dengan namanya, tower ini berbentuk segi empat dan memiliki 4 kaki. Karena
konstruksinya yang kokoh tower ini diharapkan memiliki kekuatan yang optimal untuk
menghindari kemungkinan roboh. Tingginya kurang lebih 42 meter serta mampu mencakup
banyak antena dan radio. Tipe tower ini biasanya digunakan oleh perusahaan telekomunikasi
terkemuka seperti Telkom, Indosat, XL, dll mengingat harganya yang cukup fantastis yakni
mencapai 650 juta-1 milyar rupiah.

2. Tower 3 kaki/ Triangle Tower

Menara segitiga ini terdiri dari 3 pondasi tower. Tiap pondasi disusun dalam beberapa
potongan yang berkisar 4-5 meter. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misal
roboh sebaiknya tower ini memakai besi yang berdiameter diatas 2 centimeter. Rata-
rata tower jenis tingginya berkisar antara 40 meter dan maksimal 60 meter. Makin pendek
tower tingkat keamanannya lebih tinggi. Kelebihan dari menara ini adalah komponennya lebih
ringan sehingga menghemat biaya produksi dan pengangkutan.

3. Tower 1 kaki/ Pole

Sebenarnya tower jenis ini tidak direkomendasikan karena banyak kekurangannya.


Dalam penerimaan sinyal tergolong tidak stabil, mudah goyang, dan mengganggu sistem
koneksi data yang berakibat pencarian di komputer terjadi secara terus-terusan. Tower ini ada
2 macam, yang pertama dibuat dengan pipa/plat baja tanpa spanner dengan diameter 40 cm
hingga 50 cm dan rata-rata tingginya 42 meter. Kedua, tower yang dibuat dengan spanner yang
menurut ahli pembuatannya tidak melebihi 20 meter.

C. Dampak Negatif Tower Jaringan

Dampak Pendirian Tower Telekomunikasi terhadap Kehidupan Masyarakat Sekitar


Kehadiran pembangunan tower telekomunikasi yang semakin pesat saat ini tidak lagi berpihak
kepada masyarakat dalam hal keselamatan masyarakat akan dampak yang dihasilkan,
khususnya masyarakat disekitar tower telekomunikasi. Hal ini saat dibutuhkan perlindungan
hukum untuk masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang bermanfaat dan melindungi
kepentingankepentingan masyarakat.

Adapun dampak negatif dari tower jaringan sebagai berikut:


1. Dampak radiasi tower terhadap kesehatan
Adapun yang dimaksud dengan radiasi adalah pancaran energi melalui suatu ruang
dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari
sumber radiasi. Radiasi memiliki sifat yang tidak dapat dirasakan, diraba atau bahkan
dilihat oleh panca indra kita. Karena itulah tidak ada jalan lain untuk mengetahui dan
mendeteksi radiasi selain menggunakan Alat Deteksi dan pengukuran radiasi. Level
batas radiasi yang diperbolehkan menurut standar yang dikeluarkan WHO masing-
masing 4,5 watt/m2 bagi perangkat yang menggunakan frekuensi 900MHz dan 9
watt/m2 bagi perangkat yang menggunakan frekuensi 1800MHz.
Gelombang elektromaknetik sangat berdampak kekhawatiran terhadap masyarakat
yang tinggal disekitar tower telekomunikasi tersebut. Efek dari radiasi elektromagnetik
memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, paparan cahaya intens termasuk yang
ditimbulkan oleh sebuah radiasi elektromagnetik, dalam tubuh manusia akan
berpengaruh paling banyak pada pembentukan hormon melatonin yang diproduksi
kelenjar pineal di dalam otak, yang memang bersifat sensitif terhadap rangsang cahaya. 2
Adapun ketidakstabilan melatonin ini bisa berdampak pada:
1) Kelesuan
2) Gangguan tidur
3) Emosi
4) Depresi hingga denyut jantung yang abnormal
5) Polusi Suara Akibat Genset

2. Polusi udara akibat genset


untuk beberapa tower besar yang menjadi hub site (tower induk yang menghubungkan
banyak tower lainnya) biasanya dilengkapi dengan genset. Dan ini sering jadi masalah
bagi warga sekitar, karena jika genset bekerja di malam hari, menimbulkan polusi suara
yang mengganggu istirahat warga. Maka terkadang ketika mati listrik di malam hari,
sinyal benar-benar hilang, karena tidak bisa menggunakan genset. Hal ini biasanya
kami sebut sebagai "community issue", yang tidak mungkin dipaksakan.

3. Rawan tersambar petir


memang keberadaan tower yang biasanya lebih tinggi dari bangunan atau rumah warga,
cenderung mengundang petir. Tetapi sebenarnya setiap tower dilengkapi dengan
penangkal petir, ada kabel yang terhubung ke tanah, berfungsi untuk menangkap dan
menyalurkan petir ke dalam tanah. Jadi keamanan dari petir juga sudah
dipertimbangkan.

4. Kerusakan alat elektronik


Akibat induksi sambaran petir dari tower barang elektronik warga seperti televisi,
parabola tidak berfungsi lagi atau rusak.

5. Kekuatiran terhadap bahaya jatuhnya atau robohnya tower telekomunikasi.


karena hampir sebagian besar menara/tower BTS berada di sekitar pemukiman warga,
secara langsung dapat membahayakan keberadaan warga di sekitarnya dengan perasaan

2Ulamatuah Saragih, “Penggantian Kerugian bagi Masyarakat yang Terkena Dampak Buruk Tower BTS”, 2013,
Vol, ll, Jurnal Hukum Keperdataan DADING, Fakultas Hukum: Universitas Simalungan, hlm. 58-59

3 https://id.scribd.com/doc/228937542/Dampak-Negatif-Dari-Ponsel-Dan-Tower-BTS
was-was jika terjadi angin kencang maupun gempa bumi. Kekhawatiran masyarakat
apabila saat angin kencang dan petir, masyarakat takut akan tumbangnya tower tersebut
keatas rumahnya.3

6. Dampak Terhadap Tata Ruang Wilayah


Daerah urban diperkotaan sekarang ini sudah berubah menjadi hutan-hutan tower
sehingga tidak sedikit kota yang tadinya tampak teratur dan tertata rapih menjadi
terlihat semerawut. Perluasan coverage area yang dilakukan oleh operator-operator
baru membawa dampak tercemarnya tata ruang wilayah di daerah-daerah urban. Hal
ini perlu diantisipasi oleh pemerintah daerah setempat dengan mencari titik optimal
antara pembatasan jumlah menara di satu sisi dengan pemenuhan kualitas layanan
telekomunikasi kepada masyarakat daerahnya. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan
dalam peraturan daerah mengenai pengaturan optimal jarak ideal. 4

7. Dampak radiasi kepada keselamatan hewan maupun tumbuhan


Dampak yang terjadi pada hewan adalah berpengaruh terhadap komponen sistem saraf
pusat, penyebeb dari sistem saraf itu dipengaruhi oleh medan listrik. Pengaruh dari
adanya medan listrik atau medan maqnet sangat berpengaruh terhadap fungsi
reproduksi pada hewan, sehingga menimbulkan meningkatnya anggka kematian pada
keturunan yang dihasilkannya.

8. Dampak radiasi kepada pertanahan, pancaran radiasi tersebut juga bisa berdampak
pada perkebunan masyarakat yang ada disekitar tower. Adapun beberapa pertanahan
masyarakat yang tidak digunakan untuk bercocok tanam. Karena mereka tahu bahwa
perkebunan tidak akan hidup segar disekitar tower telekomunikasi tersebut, dan
akhairnya berdampak pada perekonomian masyarakat, karena tidak bisa dikelola
dengan baik dan penghasilan yang maksimal.

D. Perlindungan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar tower Jaringan

Dengan adanya perlindungan hukum yang diberikan oleh pemilik tower kepada
masyarakat, maka dari pemilik tower menyadari untuk melakukan tanggung jawabnya atau
ganti rugi terhadap lingkungan sekitarnya. Ganti rugi berarti mengganti kerugian atau
kompensasi untuk menutup kerugian yang terjadi akibat pelanggaran atau kekeliruan. Pemilik
tower menyadari untuk melakukan kegiatan tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar
dengan memberikan aset atau investasi juga untuk keamanan yang dikelola oleh pemuda.
Memberikan kontribusi yang maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan sesuai dengan nilai-
nilai syariat yang dimiliki oleh seorang muslim.5
3

Kesimpulan

Tower adalah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau segi
tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menempatkan antenna
dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi.

Pendirian tower telekomunikasi berdampak terhadap ketidaknyamanan kehidupan


masyarakat sekitar, karena pancaran radiasi yang sangat kuat. Banyak dampak negatif yang
timbul dari pancaran sinar radiasi tower telekomunikasi. Adapun dampak yang dapat
dipancarkan dari radiasi tersebut seprti meganggu kesehatan baik pada manusia, hewan, dan
tumbuhan serta berdampak juga pada saat petir dan angin kencang dikhawatirkan akan
tumbangnya tower telekomunikasi ke atas perumahan masyarakat sekitar.

Radiasi yang lebih berbahaya datang dari seluler yang kita pakai. Radiasi tersebut dipercaya
bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit ringan hingga mematikan seperti kanker, jantung
dan obesitas."Untuk menekan risiko atau efek radiasi ini, peneliti menyarankan agar kita semua
senantiasa menjaga kesehatan dengan baik, menerapkan pola hidup sehat, olahraga dan
istirahat cukup. Penting juga untuk selalu bahagia, menghindari stres atau depresi, menghindari
konsumsi alkohol juga obat-obatan.

44.http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/05/pengaruh-radiasi-tower-bts-bagi.html#sthash.gHWD3rQV.dpuf

5
Journal of legal researc. Volume 3, no 2 (2021). ISSN: 2715-7172. E-ISSN: 2715-7164 - 187
DAFTAR PUSTAKA

Eko Sujatmiko, kamus teknologi informasi dan komunikasi , Aksarra Sinegri Media,
Surakarta,2012,Hlm. 56

Journal of legal researc. Volume 3, no 2 (2021). ISSN: 2715-7172. E-ISSN: 2715-7164 - 187

Riduan Syahrani, Seluk – beluk dan asas-ass hukum perdata,PT.Alumni,


Bandung,2006,Hlm.222

Ulamatuah Saragih, “Penggantian Kerugian bagi Masyarakat yang Terkena Dampak Buruk
Tower BTS”, 2013, Vol, ll, Jurnal Hukum Keperdataan DADING, Fakultas Hukum:
Universitas Simalungan, hlm. 58-59

https://id.scribd.com/doc/228937542/Dampak-Negatif-Dari-Ponsel-Dan-Tower-BTS

http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/05/pengaruh-radiasi-tower-bts
bagi.html#sthash.gHWD3rQV.dpuf

You might also like