Professional Documents
Culture Documents
E Book Komunikasi Dan Etika Komunikasi
E Book Komunikasi Dan Etika Komunikasi
E-BOOK
SOFT SKILL KOMUNIKASI DAN ETIKA KOMUNIKASI
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa karena atas ridho dan
berkah-Nya penulis dapat menyelesaikan e-book tentang Soft Skill Komunikasi dan
Etika Komunikasi: Cerdas Bekomunikasi, Tingkatkan Kemampuan Public Speaking
dan Jadilah Pribadi yang Beretika dalam Komunikasi). E-book ini merupakan bentuk
aktualisasi selama masa habituasi dalam kegiatan Latsar CPNS pada Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diselenggarakan BPSDM Kaltim.
Diharapkan dengan adanya e-book ini dapat membantu mahasiswa dalam
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan soft skill komunikasi public speaking dan
etika komunikasi. E-book ini memberikan informasi secara lengkap mengenai
pengertian, macam, tujuan, dan banyak contoh dari kegiatan public speaking dan etika
komunikasi.
Penulis menyadari bahwa e-book ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
saran dan masukan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan hargai.
Terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih
dalam penulisan e-book ini. Semoga e-book ini dapat bermanfaat.
Daftar Isi
Bab 1
Soft Skill
Secara umum, soft skill merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
secara alami atau hasil dari interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Soft skill ini
meletak pada individu dan menjadi karakter bawaan individu tersebut, seperti
kecerdasaan baik secara emosional dan juga sosial. Berbeda denga hard skill, yaitu
kemampuan yang dapat dipelajari di bangku pendidikan formal dan informal serta lebih
terukur, soft skill bisa saja dipelajari namun tidak dengan pembelajaran di pendidikan
formal. Soft skill dapat dipelajari dengan banyak melakukan komunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain serta dengan melatih kepekaan sosial. Dengan kata lain
perlu penerapan atau praktek pada perilaku yang nantinya akan berpengaruh pada
peningkatan soft skill.
Menurut Bernthal (dalam Muqowim, 2012), soft skill adalah perilaku personal dan
interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia. Sedangkan
menurut Elfindri, dkk. (2011), soft skill sebagai bentuk keterampilan hidup dalam
bermasyarakat, baik itu untuk individu itu sendiri, berkelompok, maupun dengan Sang
Pencipta. Dalam hal ini, keterampilan yang dimaksud ialah komunikasi atau interaksi,
berbahasa, menata emosional, berkelompok, mempunyai moral dan etika, sikap sopan
dan santun, serta keterampilan dalam aspek spiritual. Dari kedua pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa soft skill merupakan keterampilan dan perilaku personal dan
interpersonal yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Pertanyaan ini mungkin sering muncul dalam benakmu. Pada dasarnya soft skill
merupakan penunjang hard skill yang kamu miliki. Hard skill bisa membantu kita
bekerja dengan baik, tapi soft skill juga tidak kalah penting. Bahkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Charles Riborg (dalam Lianovanda, 2022), dalam laporannya yang
SOFT SKILL KOMUNIKASI DAN ETIKA KOMUNIKASI RISTI RAHMANIAR, S.S.T,M.AK
2
1. Leadership
Seorang individu yang memiliki soft skill ini, akan berguna untuk dirinya dalam
mengambil keputusan tersulit, bersikap netral dalam menangani berbagai
pendapat individu lain. Soft skill kepemimpinan ini tak hanya berkaitan dengan
memimpin individu lain, melainkan juga mampu untuk memimpin diri sendiri.
2. Communication
Kemampuan komunikasi adalah hal terpenting yang harus dimiliki semua
individu. Kemampuan ini dapat kamu dapatkan dengan memulai menjadi
pendengar yang baik terlebih dahulu. Karena dalam berkomunikasi, bukan selalu
bagaimana kamu berbicara tetapi bagaimana kamu bisa membalas percakapan
dengan baik dan sesuai dengan pembicara yang lain. Selain itu, kemampuan
berkomunikasi secara efektif dapat membantu meningkatkan hubungan baik
dengan orang lain. Contoh soft skill komunikasi yang perlu kamu miliki adalah
keterampilan komunikasi non verbal, mendengarkan secara aktif, rasa empati,
hingga negosiasi.
SOFT SKILL KOMUNIKASI DAN ETIKA KOMUNIKASI RISTI RAHMANIAR, S.S.T,M.AK
3
3. Teamwork
Seorang individu yang memiliki kemampuan kerja tim yang baik, tentunya akan
berguna dan membantu suatu pekerjaan. Kemampuan kerja tim ini kan menjadi
kebutuhan utama guna membantu suatu bisnis atau usaha menjadi semakin
berkembang dan/atau membantu proses pengerjaan suatu tugas sehingga
hasilnya menjadi maksimal.
4. Networking
Memiliki networking yang luas nyatanya sangat berguna dalam
mengembangkan kariermu. Sebab, semakin besar dan luas networking yang
dimiliki, semakin banyak peluang atau kesempatan bisa kamu dapatkan.
5. Etos Kerja
Seseorang yang memiliki etos kerja akan memiliki kemampuan untuk konsisten,
tepat waktu, fokus pada pekerjaan, dan dapat mengatur waktu dengan sangat
tepat. Dengan memiliki etos kerja yang baik, kamu akan berhasil membangun
hubungan positif dengan atasan atau bahkan rekan kerja tim. Kemampuan ini
juga dapat menunjukkan cara yang kamu miliki dalam bekerja sama sebagai
sebuah tim.
6. Good Ettitude
Perilaku yang baik akan melindungi kamu dari kesalahpahaman antar sesama,
pertentangan, dan segala hal negatif yang dapat menghambat proses pekerjaan.
Maka dari itu akan percuma rasanya bila segala Hard Skill yang kamu miliki,
tidak bersamaan dengan perilaku yang baik (good attitude).
7. Problem Solving
Dalam dunia kerja seringkali seseorang dihadapkan dengan sebuah masalah.
Dengan memiliki kemampuan ini, orang tersebut akan mampu menggunakannya
untuk mencari solusi yang paling tepat untuk sebuah masalah yang ada dan
banyak perusahaan membutuhkan seseorang yang mampu berpikir kreatif
maupun kritis dalam mencari sebuah solusi untuk berkembang. Tidak diragukan
lagi, jika kamu bekerja di perusahaan kamu pasti akan sangat dihargai jika
memiliki kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis.
8. Decision Making
Skill satu ini menunjukkan kemahiranmu dalam memilih antara dua atau lebih
alternatif pilihan yang tersedia. Bahkan, decision making dianggap sebagai
keahlian utama yang perlu dimiliki oleh calon manajer di perusahaan besar. Pada
pengambilan keputusan ini, kamu wajib bertanggung jawab untuk setiap
keputusan yang diambil.
9. Time Management
Kemampuan ini dapat mendukung seseorang untuk menggunakan waktu yang
dimiliki secara efektif dan produktif. Dengan manajemen waktu yang baik, kamu
tentu dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan sempurna. Selain itu,
dengan kita dapat mengatur cara kerja kita agar pekerjaan selesai tepat waktu,
menandakan kita memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik. sedangkan
jika kita tidak mampu menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu akan
menggambarkan diri kamu sebagai orang yang tidak disiplin dan kurang
profesional di mata orang lain.
10. Conflict resolution
Kemampuan ini mengacu pada proses di mana pihak-pihak yang terlibat dalam
perselisihan dapat mencapai kesepakatan dan menyelesaikan konflik mereka.
Skill satu ini bisa membantu pekerja dalam meleraikan ketidaksepakatan
bersama rekan-rekan di kantor. Kemampuan conflict resolution tentu juga kan
membantumu dalam berkolaborasi atau bekerja sama dengan baik.
Manfaat yang akan kamu dapatkan dengan memiliki soft skill, tidak hanya
terhadap diri sendiri tapi juga orang lain, yaitu :
Pada dasarnya, hard skill kurang efektif tanpa adanya soft skill dikarenakan
dalam setiap pekerjaan, seringkali kemampuan teknis saja tidak cukup dan agar pesan
yang ingin disampaikan dengan efektif harus disertai dengan berbagai kemampuan lain
yaitu soft skill. Maka dari itu soft skill sangat penting untuk dikuasai. Soft skill juga lebih
sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan hard skill yang mudah untuk dipelajari serta
disempurnakan seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan soft skill seringkali tidak
memiliki kaitan dengan pengetahuan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tapi
lebih ke karakter orang tersebut. Saat ini banyak tempat kerja yang lebih
mengedepankan keterampilan interpersonal, seperti mampu mendengarkan dengan
baik, bekerja sama dengan anggota, mempresentasikan diri dan ide yang dimiliki
dengan baik, serta mampu berkomunikasi dengan baik dengan anggota kerja yang lain
dibandingkan dengan Hard Skill yang masih dapat dipelajari atau ditingkatkan dengan
pembelajaran di bangku pendidikan baik formal maupun informal. Karena soft skill
sering dikaitkan dengan karakter seseorang maka banyak perusahaan yang
mengedepankan pegawainya memiliki karakter yang baik dalam pekerjaan.
Bab 2
Komunikasi Public Speaking
Komunikasi merupakan bentuk interaksi kita dengan orang lain melalui ucapan
dengan menggunakan bahasa yang dapat diterima dan dimengerti orang lain. Artinya
dalam komunikasi penting lawan bicara mengerti apa yang kita sampaikan agar
komunikasi itu dapat terbangun dengan baik. Kemampuan komunikasi ini berkaitan erat
dengan public speaking, karena semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua dapat
berbicara dengan lancar di depan umum. Apalagi jika kita berbicara dan menjadi pusat
perhatian dalam suatu acara resmi atau tidak resmi.
lain, contoh di masa kini yang sendari dulu sudah diterapkan di dunia politik khususnya
dalam kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden, calon atau kandidat
melakukan unjuk gigi dengan berbicara untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat
agar memilih mereka pada pemilihan umum. Di sini kemampuan public speaking akan
sangat berguna karena dengan kemampuan public speaking yang dimiliki kandidat
tersebut akan mampu mempengaruhi masyarakat untuk memilih mereka. contoh
lainnya, di bidang kesehatan, kita berperan sebagai kader posyandu dan memberikan
penjelasan cara memantau jentik nyamuk demam berdarah. Ketika kita mampu
menyampaikan dengan baik dalam penjelasan serta arahan, masyarakat akan terhindar
dari demam berdarah dan kita bisa membawa perubahan lebih baik dalam kehidupan
masyarakat.
Public speaking berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, public dan speaking,
yang diartikan ke dalam bahasa indonesia, bahwa public berarti umum, masyarakat dan
khalayak umum sedangkan speaking berarti bicara atau pembicaraan. Dapat
disimpulkan bahwa public speaking berarti bicara publik atau pembicaraan di depan
publik. Dewi (2013) menjelaskan dari perspektif ilmu komunikasi, public speaking
adalah sebagai sebuah cara dan seni berbicara di depan khalayak umum yang sangat
menuntut kelancaran berbicara, kontrol emosi, pemilihan kata, nada bicara, kemampuan
untuk mengendalikan suasana, dan juga penguasaan bahan yang akan dibicarakan.
Sedangkan menurut Zainal (2022) mengartikan public speaking merupakan proses
berbicara di depan umum atau khalayak untuk menyampaikan informasi, menghibur,
dan mempengaruhi audience. Banyak yang menganggap berbicara di depan umum
merupakan hal yang mudah, namun kenyataannya dalam public speaking perlu latihan
dan menguasai teknik tertentu. Jadi kemampuan public speaking tidak dapat diperoleh
dalam waktu yang singkat perlu latihan dan penerapan secara berkelanjutan jika anda
ingin mengembangkan kemampuan public speaking.
Secara umum tujuan public speaking juga disampaikan oleh Zainal (2022), yang
menyebutkan ada 5 tujuan yang menjadi dasar perlu menguasai public speaking,
sebagai berikut:
1. Menyampaikan Informasi
Menyampaikan informasi (to inform) adalah tujuan umum komunikasi,
termasuk komunikasi public speaking. Informasi yang disampaikan bisa berupa
kebijakan, program, proyek, ide, pemikiran, hasil penelitian, atau instruksi.
2. Memengaruhi
Tujuan public speaking yang tak kalah penting adalah untuk mengubah dan
mempengaruhi publik dalam berpikir dan bertindak. Tidak hanya pembicara
pada saat seminar yang menggunakan tujuan ini. Pekerjaan lainnya seperti
seorang sales marketing yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen dalam
memakai produk yang dijualnya. Pembicara yang baik dan mahir adalah
pembicara yang bisa memengaruhi publik atau audiens untuk mengikuti
pemikiran yang akan diterapkan di materi kedepannya dan sangat meyakinkan.
Ini pula yang dimaksud komunikasi efektif.
3. Menyampaikan Pendapat
Tujuan lain public speaking adalah untuk menyampaikan pendapat yang sesuai
dengan pemikiran pembicara. Anda akan lebih mudah dalam menyampaikan
pendapat jika sudah mempengaruhi audiens dalam berpikir dan mengubah cara
berpikir pembicara. Jika dalam kasus salesman, maka ketika salesman
mempresentasikan produknya ini sudah pada tahapan memengaruhi dan
menyampaikan pendapat sehingga terciptanya tujuan utama yaitu sale atau
pembelian.
4. Memotivasi
Tujuan memotivasi umumnya merupakan public speaking seorang motivator
kepada audience atau pemimpin kepada anak buah. Tujuan yang paling baik
dalam public speaking adalah untuk memotivasi audiens ke arah yang lebih
positif. Pastinya kita sering mendengarkan berbagai macam motivator yang ada
Ada 3 elemen dasar yang perlu anda ketahui dalam dunia public speaking atau
biasa dikenal dengan 3V, yaitu Verbal, Vocal dan Visual. Verbal yaitu kata-kata yang
disampaikan saat berkomunikasi, vocal berkaitan dengan suara yang kita gunakan saat
SOFT SKILL KOMUNIKASI DAN ETIKA KOMUNIKASI RISTI RAHMANIAR, S.S.T,M.AK
12
berkomunikasi bisa berupa volume atau intonasi suara dan yang terakhir yaitu visual
merupakan bahasa tubuh yang terlihat oleh lawan bicara kita. Semua elemen ini akan
bersatu padu saat kita berkomunikasi. Karena komunikasi merupakan interaksi yang
dibangun dan akan dapat dipahami dengan penerapan ketiga elemen tersebut.
Adapun kompetensi public speaking yang perlu anda kuasai dalam public
speaking, seperti yang disebutkan oleh Shreiber, L. dkk (2013) beberapa kompetensi
public speaking adalah sebagai berikut:
1. Useful Topic
2. Engaging Introdu
3. Clear Organization
4. Well Supported Ideas
5. Closure Inconclution
6. Clear and Vivid Language
7. Suitable Vocal Expression
8. Corresponding Nonverbals
9. Adapted to the Audience
10. Adept Use Of Visual Aids
11. Convincing Persuasion
Kompetensi public speaking yang harus miliki hampir sama dengan teknik dasar
public speaking yaitu seorang pembicara harus menguasai poin-poin dasar yang
menjadi ukuran berhasil atau tidaknya public speaking yang dilakukan, seperti cara
penyampaian pesan, isi informasi yang disampaikan, media penyampaian informasi,
jenis audience, dan umpan balik yang diberikan oleh audience. Kompetensi public
speaking juga sering disebut dengan tips dalam melakukan public speaking. Seorang
pembicara akan melakukan beberapa kompetensi guna menunjang public speaking
yang dilakukan, seperti yang dikemukan Zainal (2022), kompetensi yang harus dimiliki
seorang public speaking yaitu:
tata bahasa dan penggunaan yang tidak pantas. Pembicara terkadang melakukan
beberapa kesalahan dalam tata bahasa dan terkadang menggunakan slang,
jargon, atau struktur kalimat yang canggung.
7. Ekspresi vokal, kompetensi ketujuh adalah secara efektif menggunakan ekspresi
vokal dan untuk melibatkan penonton. Pembicara sebaiknya menggunakan
variasi vokal, intensitas, dan tempo. Ekspresi vokal yang digunakan yaitu
berbicara dengan jelas, berbicara dengan suara keras, dan umumnya
menghindari pengisi (misalnya “um”, “uh”, “hmm”, dan lain-lain.) sebelum atau
saat pidato. Pembicara memilih topik yang tidak memiliki orisinalitas atau
ketinggalan zaman.
8. Non verbal korespodensi, kopetensi kedelapan adalah untuk menunjukkan
perilaku nonverbal yang mendukung pesan verbal. Pembicara memiliki postur,
gerak tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata yang alami, berkembang dengan
baik, menampilkan tingkat ketenangan dan kepercayaan diri yang tinggi.
Pembicara yang tidak efektif biasanya melihat ke bawah dan menghindari kontak
mata. pembicara memiliki gerakan gugup dan perilaku nonverbal lainnya yang
mengalihkan perhatian atau menentang pesan.
9. Penyesuaian materi dengan audience, kompetensi berbicara kesembilan adalah
menyesuaikan presentasi dengan audience. Pembicara menunjukkan bagaimana
informasi penting bagi audience, dan sambutan yang diberikan disesuaikan
dengan keyakinan, nilai, dan sikap mereka. Pembicara juga memugkinkan untuk
membuat kiasan berbagi pengalaman budaya. Pidato yang tidak efektif
bertentangan dengan keyakinan, nilai, dan sikap audience. Pesannya yang
disampaikan generik dan tidak ada upaya dilakukan untuk membangun landasan
bersama.
10. Gunakan alat bantu visual, penjelasan dan presentasi yang luar biasa dari alat
bantu visual adalah karakteristik dari pembicara tingkat lanjut. Pidato yang
disampaikan memiliki visual yang memberikan wawasan kuat ke dalam topik
pidato, dan visualnya memiliki kualitas profesional yang tinggi. Alat bantu
visual pembicara awal umumnya dikembangkan dengan baik dan dijelaskan.
Seorang pembicara yang tidak efektif menggunakan alat bantu visual yang
SOFT SKILL KOMUNIKASI DAN ETIKA KOMUNIKASI RISTI RAHMANIAR, S.S.T,M.AK
15
mengalihkan perhatian dari pidatonya. Visual yang digunakan tidak relevan, atau
memiliki kualitas yang buruk.
11. Bersifat persuasif, membangun pesan persuasif yang efektif dengan bukti yang
kredibel dan penalaran yang kuat. Pembicara mengartikulasikan masalah dan
solusi dengan cara yang jelas dan memikat. Pembicara mendukung klaimnya
dengan bukti yang kuat dan kredibel sementara sepenuhnya menghindari
kesalahan pemikiran.
1. Latar belakang
Dalam komunikasi public sebagai pembicara perlu mengetahui latar belakang
audience kita, agar kita dapat menyesuaikan materi dan gaya komunikasi yang
kita sampaikan. Tentu gaya bicara dan materi yang akan disampaikan kepada
audience yang berlatar belakang pendidikan SD dan SMA akan berbeda. Selain
pendidikan latar belakang harus diperhatikan juga terkait usia. Sebagai speaker
hal ini harus diperhatikan dan disesuaikan agar komunikasi terbangun dengan
baik.
2. Sosial Budaya
Kasta dan budaya juga merupakan salah satu poin penting yang dapat
menghambat komunikasi public. Kesenjangan bisa saja terjadi jika kita tidak
memperhatikan hal ini. Jangan menggunakan bahasa atau istilah yang biasa
digunakan masyarakat kelas menengah keatas ketika berbicara dengan
masyarakat kelas menengah ke bawah. Karena karakter sesorang terbentuk dari
nilai sosial dan budaya yang dianut.
3. Bahasa
Gunakan bahasa yang sesuai dengan audience kita. Indonesia dikenal dengan
kebhineka tunggal ika, dimana masyarakatnya memiliki budaya yang banyak.
Setiap daerah biasanya menggunakan bahasa daerah yang berbeda. Komunikasi
akan sulit terbangun jika kita menggunakan bahasa yang tidak dipahami oleh
audience. Sebagai contoh kita menjadi speaker bagi masyarakat perbatasan yang
tidak terbiasa menggunakan bahasa indonesia, maka sebagai speaker yang baik
kita perlu menyesuaikan penggunaan bahasa agar materi yang akan kita
sampaikan dapat dipahami.
4. Sikap
Sikap dalam komunikasi juga bisa disamakan dengan gaya bicara ataupun etika
kita dalam berbicara. Penting untuk diperhatikan sikap dalam komunikasi dalam
acara formal ataupun informal, atau sikap kita dengan audience yang usianya
jauh lebih tua atau lebih muda dari kita. Sikap ini yang akan menentukan
informasi yang kita sampaikan dapat diterima atau ditolak oleh audience.
5. Waktu
Perhatikan waktu yang digunakan selama komunikasi karena dalam komunikasi
harus memperhatikan waktu audience kita. Semakin lama waktu dalam
komunikasi akan membuat audience mudah merasa bosan maka interaksi dalam
komunikasi harus dibangun untuk mengatasi rasa bosan audience. Selain itu
pemilihan waktu juga harus tepat dalam penyampaian pesan tertentu.
6. Lingkungan
Faktor lingkungan mempengaruhi komunikasi, karena lingkungan tempat kita
berbicara akan menentukan rasa nyaman atau tidak bagi audience maupun bagi
speaker. Maka pastikan lingkungan tempat berkomunikasi kondusif dan
memberikan rasa nyaman bagi audience dan speaker.
7. Media
Gunakan media komunikasi yang dapat digunakan dan dipahami oleh audience.
Apalagi di zaman saat ini media komunikasi sudah sangat banyak, seperti dengan
video call, ataupun zoom meeting. Media ini yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dalam jarak yang jauh dan bisa berinteraksi dengan banyak
orang.
Komunikasi yang baik dapat dilihat dari interaksi yang terbangun antara
pembicara dengan lawan bicara. Dalam public speaking, interaksi antara speaker dan
audience perlu terbangun agar speaker mengetahui apakah materi atau ucapan yang
disampaikan dapat dipahami oleh audience atau tidak. Sering kali kesalahan dalam
interaksi tersebut dilakukan oleh public speaker ataupun audience. Adapun kesalahan
tersebut diklasifikasikan sebagai berikut :
Bab 3
Teknik dan Tips dalam Public Speaking
Selain teknik diatas, ada juga teknik-teknik yang perlu anda kuasai sebagai pemula
dalam dunia public speaking yaitu:
7. Jika ada bagian yang terlewat saat menyampaikan materi, tak perlu meminta
maaf;
8. Buatlah audiens yakin dengan membayangkan diri tengah melakukan pidato atau
presentasi yang hebat;
9. Harus bisa mengatasinya rasa gugup dan buat rasa takut tersebut sebagai daya
dorong (energy positif) yang diperlukan dalam persiapan berbicara dan saat
tampil berbicara nantinya;
10. pahami juga teknik mengakhiri forum agar audiens tak bertanya-tanya dan kaget
kalau-kalau perbincangan yang asyik ini mendadak berakhir.
Public speaking sering kali dikaitkan dengan pidato karena public speaking
biasanya dilakukan di depan khalayak umum. Pada materi public speaking, setelah anda
mengetahui teknik yang harus dikuasai, selanjutnya akan dibahas tentang tips sukses
dalam melakukan pidato sebagai bagian dari ‘public speaking’, sebagai berikut:
Bab 4
Komunikasi Non Verbal (Bahasa Tubuh)
Interaksi dan komunikasi yang terjalin di dalam kehidupan tak hanya berbentuk
verbal, tapi juga non verbal. Komunikasi non verbal merupakan penyampaian pesan
dengan gerakan tubuh atau perilaku kinetic. Komunikasi non verbal meliputi isyarat,
gerakan dan mimic wajah, contoh cara anda menyentuh hidung, melipat tangan atau
menyilangkan kaki, akan mengungkapkan banyak hal tentang anda atau orang lain.
Pada saat wawancara dalam lamaran pekerjaan, postur tubuh anda mengatakan lebih
banyak hal tentang anda dibandingkan surat lamaran atau resume anda.
Dengan mengetahui apa arti bahasa tubuh, anda dapat melihat perasaan seseorang
yang sebenarnya, walaupun mereka tidak ingin mengatakannya kepada anda. Peneliti
menemukan bahwa bahasa tubuh itu benar-benar sebuah bahasa. Sama seperti bahasa
pada ucapan, bahasa melalui gerakan isyarat tubuh bisa menujukkan makna tertentu.
Namun terkadang bahasa tubuh dilakukan tidak disengaja atau tidak disadari karena
berasal dari alam bawah sadar. Contohnya, gerakan-gerakan gugup yang cepat,
merupakan tanda-tanda kecil yang hanya dapat ditangkap melalui pengawasan yang
cermat. Sebuah gerakan tubuh seperti menjabat tangan seseorang adalah sebuah kata.
Saat berbicara, atau dalam melakukan public speaking (seperti berpidato atau
presentasi), kita menggunakan dua bahasa yaitu bahasa kata-kata (spoken language)
dan bahasa tubuh (body language). Public speaking merupakan aktivitas komunikasi
verbal dan nonverbal sekaligus. Saat menggunakan bahasa tubuh, kita menampilkan
posture dan gesture. Bahasa tubuh (body language) dalam public speaking wajib
diperhatikan semua orang yang suka berbicara di depan umum. Bahasa tubuh berfungsi
menambah efektivitas pembicaraan jika dilakukan dengan tepat. Bahasa tubuh berperan
terpenting dalam komunikasi, karena dalam komunikasi langsung terdiri dari 3 eleman
yaitu tulisan/kata (7%), intonasi (38%), dan bahasa tubuh (55%). Maka dari itu penting
memperhatikan bahasa tubuh saat melakukan public speaking.
Komunikasi non verbal atau bahasa tubuh secara garis besar terdiri dari postur dan
gestur. Kedua hal ini merupakan jenis-jenis dari bahasa tubuh yang merupakan bentuk
komunikasi. Postur dan gestur adalah cara kita menggunakan tubuh untuk membuat
berbagai bentuk komunikasi non-verbal, seperti ekspresi wajah, gerakan tangan,
gerakan mata, posisi duduk dan berdiri serta gerakan lengan, bahu dan posisi kaki.
Melalui postur dan gestur, seseorang dapat mengetahui kepercayaan diri seseorang atau
sifat yang dimiliki baik itu sifat pemalu, ketegasan, kepribadian patuh, kecemasan serta
sifat dominan yang agresif. Lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan lebih mendalam
tentang postur dan gestur tubuh.
1. Postur
Postur (posture) secara bahasa diartikan sebagai sikap tubuh atau sikap badan,
yaitu posisi tubuh ketika berdiri atau duduk. Postur merujuk pada cara
seseorang berdiri atau duduk. Cara seseorang memposisikan tubuhnya saat
berbicara banyak menyampaikan tentang sikapnya. Orang bisa mengatakan
banyak tentang kedudukan sosial seseorang hanya dengan mengamati postur
tubuhnya. Zainal (2022) menyatakan postur membuat gerakan lebih besar yang
melibatkan seluruh tubuh, hampir seperti patung, tetapi masih menunjukkan
sentimen atau menambahkan makna pada kata yang diucapkan. Lebih lanjut,
pose yang merupakan upaya untuk menyampaika pesan. Disengaja atau tidak
disengaja ada banyak hal yang harus dipelajari tentang orang-orang dari bahasa
tubuh mereka. menurut Daley dalam Speaking Mastering (2005), cara anda
berdiri akan terlihat lebih berwibawa jika anda menancapkan kaki selebar
bahu. Ini membuat anda merasa nyaman dan merasa kendali ada pada diri
anda. Ketika anda merasa percaya diri anda akan lebih mudah menyampaikan
gagasan anda di depan khalayak umum.
2. Gestur
Gestur (gesture) adalah bahasa tubuh berupa gerakan anggota badan, seperti
gerakan tangan atau bagian tubuh lain. Gestur merupakan bagian dari bentuk
komunikasi karena ia juga berfungsi untuk menyampaikan pesan, misalnya,
Apakah anda sudah memahami perbedaan postur dan gestur? Jika belum, simak
penjelasan tabel di bawah ini.
Postur Gestur
Gaya atau posisi duduk dan berdiri Gerakan tubuh sementara seperti
melampaikan tangan
Postur tubuh sebagian besar terjadi Gestur tubuh bisa terjadi baik disengaja
karena tidak disengaja atau berasal dari ataupun tidak disengaja
alam bawah sadar
Postur menggunakan tubuh sebagai Gestur menggunakan gerakan sebagai
komunikatornya komunikatornya dan biasanya
menunjukkan ide atau sentimental
Apakah dari penjelasan pada tabel sudah dapat anda pahami perbedaan postur
dan gestur?
Jangan sampai salah arti atau pehamanan lagi yah setelah membaca e-book ini.
Sama halnya komunikasi verbal, komunikasi non verbal juga memiliki pesan
tersendiri yang memiliki peran dalam interaksi, khususnya dalam pertemuan pertama
dengan orang lain. Berikut ini 6 (enam) hal utama pesan non verbal yang sering
digunakan seperti yang dikemukan oleh Zainal (2022), yaitu:
2. Penampilan (Appearance)
Penampilan memainkan peran penting dalam hubungan interpersonal. Kalau
dalam bahasa sehari-hari sering kita dengar, “Don’t Judge the book by The
Cover”, sayangnya dalam kasus public speaking anda akan dinilai dengan
penampilan (appearance atau cover) anda. Wajah adalah aspek sentral anda
yang akan tampil menjadi seorang public speaking sebagai sumber informasi
yang potensial, tentang emosi anda. Tidak hanya itu, rambut pun memberi
pesan. Bahkan sepasang bola mata merupakan komponen yang paling penting
dari sistem wajah dalam rangka komunikasi. Anda dapat memahami seseorang
tertarik dengan anda atau tidak, dengan apa yang anda sampaikan hanya
dengan memperhatikan pupil mereka. Ketika pupil mereka membesar, maka
anda dapat memastikan bahwa mereka atau lawan bicara anda tertarik dengan
apa yang anda sampaikan.
3. Gerak Tubuh (Gesture)
Merupakan sumber informasi yang potensial yang paling sering dan umum
adalah penandaan iya atau tidak, penanda ikatan, salam dan penghormatan,
tanda panduan, dan gerakan isolasi.
4. Sentuhan (Touch)
Bergantung kepada keadaan, kepada orang-orang yang terlihat, budaya yang
ada, menyentuh dapat membawa penerima sentuhan untuk bereaksi secara
lebih mendalam.
5. Ruang (Space)
Anda mungkin pernah bahkan sering ke bioskop. Pada saat membeli tiket Anda
akan memilih tempat duduk yang paling nyaman buat anda bukan? Bahkan
aplikasi penjualan tiket bioskop online memberikan keleluasan buat penonton
untuk memilih langsung dari gadget mereka tempat duduk yang paling disukai.
Tidak hanya itu, ketika anda berada dalam bioskop, anda bisa merasakan
kenikmatan nonton dengan pencahayaan yang sudah diredupkan dan
disesuaikan. Di sini peran ruang (space) yang akan membuat audience anda
bisa merasakan makna sesungguhnya dari setiap pesan yang anda sampaikan.
6. Waktu (Time)
Pemilihan waktu dan penggunaan waktu– Kronemiks, sebagaimana dirancang
secara teknis adalah faktor lain yang sering diabaikan. Kapan anda
menyampaikan pesan anda, dan bahkan seberapa cepat anda berbicara bagian
dalam waktu yang anda pilih untuk menyempurnakan pesan yang ingin anda
sampaikan. Ketepatan waktu anda menjadi tolok ukur bagi pendengar anda.
Bagaimana anda mengatur atau memanajemen waktu penyampaian anda tak
luput dalam korelasinya terhadap professional anda.
Bab 5
Etika Komunikasi
Mengenal Etika
Jika pada Bab 2 sampai dengan Bab 4 kita sudah membahas tentang komunikasi
dan public speaking, pada Bab 5 ini kita masuk pembahasan tentang etika komunikasi.
Mungkin sedikit banyak sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan etika. Kata etika
sendiri berasal dari kata Yunani yaitu “ethos” yang berarti norma-norma, nilai-nilai,
kaidah dan ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Selain itu dari segi etimologi
(asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin yaitu ethicus yang berarti kebiasaan.
Sesuatu dianggap etis atau baik, apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Etika juga
diartikan sebagai aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari. Hal ini berkaitan dengan penentuan sikap dan bertindak yang harus
diambil secara tepat dalam menjalani hidup ini. Ada dua macam etika yang perlu
dipahami dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia, yaitu:
1. Etika deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau
diambil.
2. Etika normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi
norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Selain kedua klasifikasi di atas, etika juga secara umum dibagi menjadi :
1. Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teoriteori
etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia
dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu
tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang
membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2. Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: ‘bagaimana saya
mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan
khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip
moral dasar.’ Namun, penerapan itu dapat juga berwujud: ‘bagaimana saya
menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan
khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia
bertindak etis, cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau
tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya. Etika khusus
dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota umat manusia. Etika sosial menyangkut hubungan
manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan
(keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangan
dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap
lingkungan hidup.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan
satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan
sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Pada dasarnya manusia merupakan
individual yang merupakan makhluk sosial, artinya walaupun berdiri sendiri manusia
tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Karena itu, dalam interaksi dengan orang lain
atau sosial perlu memperhatikan etika sosial.
Etika komunikasi dan komunikasi itu sendiri tidak bisa dipisahkan. Karena etika
dalam komunikasi merupakan bagian penunjang dalam komunikasi khususnya dalam
dunia public speaking. Seorang public speaker akan didengarkan bila materi yang
disampaikan menarik, komunikatif dan memperhatikan etika ketika berbicara. Etika
berkaitan juga dengan tata krama atau moral. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam etika komunikasi, sebagai berikut:
Rangkuman
Soft skill merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang secara alami atau
hasil dari interaksi dan komunikasi dengan orang lain.. Berbeda denga Hard Skill, yaitu
kemampuan yang dapat dipelajari di bangku pendidikan formal dan informal serta lebih
terukur, soft skill bisa saja dipelajari namun tidak dengan pembelajaran di pendidikan
formal. Soft skill dapat dipelajari dengan banyak melakukan komunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain serta dengan melatih kepekaan sosial. Pada dasarnya soft
skill merupakan penunjang hard skill yang kamu miliki. Contohnya saat melamar
pekerjaan, hard skill bisa membuat kamu diundang interview karena memenuhi
kualifikasi yang ada. Tapi, soft skill bisa membuatmu lolos interview dan diterima kerja.
Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kamu bisa menjawab pertanyaan
wawancara dengan baik dan dengan hard skill yang baik, kamu bisa membuktikan kalau
keahlianmu sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.
Pada dasarnya, hard skill kurang efektif tanpa adanya soft skill dikarenakan
dalam setiap pekerjaan, seringkali kemampuan teknis saja tidak cukup dan agar pesan
yang ingin disampaikan dengan efektif harus disertai dengan berbagai kemampuan lain
yaitu soft skill. Maka dari itu soft skill sangat penting untuk dikuasai. Soft skill juga lebih
sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan hard skill yang mudah untuk dipelajari serta
disempurnakan seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan soft skill seringkali tidak
memiliki kaitan dengan pengetahuan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tapi
lebih ke karakter orang tersebut.
Komunikasi merupakan jenis dari soft skill yang terbentuk interaksi kita dengan
orang lain melalui ucapan, dengan menggunakan bahasa yang dapat diterima dan
dimengerti orang lain. Artinya dalam komunikasi penting lawan bicara mengerti apa
yang kita sampaikan agar komunikasi itu dapat terbangun dengan baik. Kemampuan
komunikasi ini berkaitan erat dengan public speaking, karena semua orang dapat
berbicara, tetapi tidak semua dapat berbicara dengan lancar di depan umum. Apalagi
jika kita berbicara dan menjadi pusat perhatian dalam suatu acara resmi atau tidak resmi.
Ada teknik-teknik yang perlu anda kuasai sebagai pemula dalam dunia public
speaking yaitu:
3. Siapkan kalimat pembuka yang berkesan dan mengundang minat untuk menarik
perhatian audiens mendengarkannya;
4. Lakukan interaksi dengan audiens agar suasana tidak membosankan;
5. Saat berbicara, perhatikan volume dan intonasi suara;
6. Saat berbicara di depan umum, penting untuk memperhatikan manajeman waktu
atau durasi bicara;
7. Jika ada bagian yang terlewat saat menyampaikan materi, tak perlu meminta
maaf;
8. Buatlah audiens yakin dengan membayangkan diri tengah melakukan pidato atau
presentasi yang hebat;
9. Harus bisa mengatasinya rasa gugup dan buat rasa takut tersebut sebagai daya
dorong (energy positif) yang diperlukan dalam persiapan berbicara dan saat
tampil berbicara nantinya;
10. pahami juga teknik mengakhiri forum agar audiens tak bertanya-tanya dan kaget
kalau-kalau perbincangan yang asyik ini mendadak berakhir.
Setelah anda mengetahui teknik yang harus dikuasai, selanjutnya akan dibahas
tentang tips sukses dalam melakukan pidato sebagai bagian dari ‘public speaking’,
sebagai berikut:
6. Periksa ruangan dan fasilitas, termasuk mikrofon, karena jika tidak dipersiapkan
dengan baik, dapat menggangu konsentrasi anda;
7. Biasakan interaktif, jangan asyik berbicara sendiri;
8. Be spesific. Jangan lari dari tema pidato anda;
9. Jangan merendahkan mutu dengan mengatakan “Maaf saya sebenarnya tidak
siap”, dsb. Ketika anda tampil yang orang tau adalah bagaimana anda tampil dan
apa yang anda katakan, dan orang hanya mau mendengar ‘ orang yang “layak”
dia dengar;
10. Latihan yang cukup, selalu minta umpan balik, rekamlah suara anda dan
mintalah pendapat dari orang terdekat;
11. Perhatikan ‘bahasa tubuh’ anda. Jangan melakukan gerakan- gerakan tubuh yang
dapat merusak penampilan anda;
12. Berpakaianlah yang rapi, sesuai dan agak cerah, karena hal ini dapat
menciptakan kesegaran dan menimbulkan aura yang kuat pada diri anda;
13. Tetap percaya diri apapun situasi yang anda hadapi, karena ketika anda tidak
percaya diri akan membuat anda gugup sehingga tidak dapat menyampaikan
materi secara maksimal.
Interaksi dan komunikasi yang terjalin di dalam kehidupan tak hanya berbentuk
verbal, tapi juga non verbal. Komunikasi non verbal merupakan penyampaian pesan
dengan gerakan tubuh atau perilaku kinetic. Komunikasi non verbal meliputi isyarat,
gerakan dan mimic wajah, contoh cara anda menyentuh hidung, melipat tangan atau
menyilangkan kaki, akan mengungkapkan banyak hal tentang anda atau orang lain.
Saat berbicara, atau dalam melakukan public speaking (seperti berpidato atau
presentasi), kita menggunakan dua bahasa yaitu bahasa kata-kata (spoken language)
dan bahasa tubuh (body language). Public speaking merupakan aktivitas komunikasi
verbal dan nonverbal sekaligus. Saat menggunakan bahasa tubuh, kita menampilkan
posture dan gesture. Postur (posture) secara bahasa diartikan sebagai sikap tubuh atau
sikap badan, yaitu posisi tubuh ketika berdiri atau duduk. Postur merujuk pada cara
seseorang berdiri atau duduk. Cara seseorang memposisikan tubuhnya saat berbicara
banyak menyampaikan tentang sikapnya. Orang bisa mengatakan banyak tentang
DAFTAR PUSTAKA
Elfindri, dkk. 2011. Soft Skills Untuk Pendidik. Jakarta: Baduose Media.
Lianovanda, Devi 2022. Mengenal Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill (Beserta
Contoh-contohnya). Diakses pada 16 September 2022, dari
https://blog.skillacademy.com/mengenal-perbedaan-hard-skill-dan-soft-skill.
Dewi, Fitriana Utami. 2013. Public Speaking: Kunci Sukses Bicara di Depan Publik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zainal, Anna Gustina. 2021. Public Speaking Cerdas Saat Berbicara di Depan Umum.
Semarang : CV. Eureka Media Aksara.