Professional Documents
Culture Documents
CPMK 3
CPMK 3
MATA KULIAH
OLEH :
22.13101.10.28
2022
A. PENDAHULUAN
1
implementasi kebijakan merupakan pelaksanaan atau pengendalian aksi-aksi
kebijakan dalam kurun waktu tertentu.
2
1. Agenda setting, adalah Fokus perhatian public pada sebuah masalah atau
isu. Kata –kata resmi dan aksi-aksi membantu memperhatikan focus
Kingdon (1995) menjabarkan agenda setting pada pembuatan kebijakan
public sebagai pertemuan “3 pilar pertimbangan” penting yaitu: variabel
masalah (problems), solusi yg mungkin utk masalah tsb (possible
solution to the problems) dan keadaan politik (politic circumstance).
Ketika ketiga pilar “bertemu dan mengalir” Bersama dalam arah yg baik,
sebuah “jendela” utk membuat kebijakan telah terbuka.
Agenda setting paling baik dipahami dari 3 variable kuncinya:
a. Problem/isu adalah permasalahan, termasuk masalah: Kesehatan
yg memicu dan mendesak terbentuknya st kebijakan utk
menyelesaikan masalah tsb.
b. Possible solution, mengarah pd penyelesaian terhadap banyak
permasalahan yg kemungkinan besar dpt dilakukan pemerintah.
c. Terkait keadaan politik, masalah public tdk pernah akan lepas dari
pengaruh politik dalam penyusunan agenda setting pembuatan
kebijakan sp implementasi kebijakan.
2. Formulasi Kebijakan adalah Pengambil kebijakan di legislative dan
birokrasi mengambil isu. Mereka membuat strategi legislasi, regulasi dan
program untuk mengatasi masalah.
Proses formulasi kebijakan kes secara umum memiliki tahapan sbb:
a. Pengaturan proses pembuatan kebijakan
b. Penggambaran permasalahan
c. Penetapan sasaran dan tujuan
d. Penetapan Prioritas
e. Perancangan Kebijakan
f. Penggambaran Pilihan-pilihan
g. Penilaian pilihan-pilihan
h. “Perputaran” untuk penelahaan sejawat (‘peeer revoiew”)
3
i. Revisi kebijakan
j. Upaya mendapatkan dukungan formal terhadap kebijakan yg
sedang diajukan/disusun.
3. Pengadopsian Kebijakan (Policy Adoption) adalah Pembuat kebijakaan
mengadopsi (mengambil) secara formal sebuah solusi kebijakan, biasanya
dalam bentuk legislasi atau aturan (rules).
Adopsi kebijakan (tahap ke 3) sebuah proses utk secara formal
mengambil alternatif solusi kebijakan yg ditetapkan sbg sebuah
REGULASI atau Produk kebijakan yg selanjutnya akan dilaksanakan.
Pengadopsian kebijakan sgt ditentukan oleh REKOMENDASI yg a.l
berisikan INFORMASI MENGENAI MANFAAT DAN BERBAGAI
DAMPAK(KONSEKUENSI) yg mungkin terjadi dari berbagai alternatif
kebijakan yg telah disusun dan akan diimpelemntasikan. Kebijakan
baru/amandemen kebijakan harus mendapat perrsetujuan dg suara
afirmatif dari mayoritas anggota keseluruhan pimpinan (Olentangy lOcal
school District, 2011).
4. Pengimplementasian Kebijakan (Policy Implementation) Instansi
Pemerintah memulai pekerjaan membuat kebijakan bekerja dengan
membangun prosedur, dokumen pedoman, atau menerbitkan
bantuan ke pemerintahan yg lain. Pengimpeleemntasian merupakan cara
agar kebijakan dpt mencapai tujuannya. Definisi Implementasi (Dunn,
2003), pelaksanaan pengendalian aksi-aksi kebijakan didalam kurun waktu
tertentu.
5. Evaluasi Kebijakan (Policy evaluation) analis kebijakan dalam dan luar
pemerintahan menentukan apakah kebijakan adalah ditujukan terhadap
masalah dan apakah pelaksanaan berjalan baik. Mereka dapat
merekomendasikan REVISI dalam agenda, dalam merumuskan
kebijakan atau dalam implementasinya. Evaluasi kebijakan Kesehatan
merupakan penilaian terhadap keseluruhan tahapan dalam siklus
4
kebijakan, utamanya Ketika sebuah kebijakan yg disusun telah selesai
diimpelemntasikan. Tujuan Evaluasi Kebijakan adalah apakah kebijakan
telah sukses mencapai tujuannya dan menilai sejauhmana keefektifan
kebijakan dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak yg berkepentingan.
Evaluasi adalah salah satu mekanisme pengawasan kebijakan
5
5. Adanya pengaruh factor eksternal, seperti situasi politik yg tidak stabil.
Proses kebijakan adalah suatu agenda yang teratur melalui suatu proses
rancang dan implementasi. Ada perbedaaan model yang digunakan oleh analis
kebijakan antara lain:
6
o Model incrementalist (prioritas pilihan) yaitu membuat kebijakan secara
pelan dan bernegosiasi dengan kelompok-kelompok yang berminat untuk
menyeleksi kebijakan yang diprioritaskan.
o Model rational (mixed scanning model) di mana penentu kebijakan
mengambil langkah mereview secara menyeluruh dan membuat suatu
negosiasi dengan kelompok-kelompok yang memprioritaskan model
kebijakan.
o Model puncuated equilibria yaitu kebijakan difokuskan kepada isu yang
menjadi pokok perhatian utama dari penentu kebijakan.
7
Menurut Springate, Baginski & Soussan, 2007, ada beberapa tujuan untuk
melaksanakan suatu analisis dari kebijakan yaitu:
8
2. Mengidentifikasikan atau mengembangkan kriteria-kriteria untuk
pemecahanmasalah. Dalam hal ini, seorang pengambil kebijakan harus
memperhatikan faktor-faktor terkait sebelum memutuskan sesuatu
(Identifying the decision criteria that will be important in solving the problem.
The decision maker must determine the relevant factors to take into account
when making the decision).
3. Membuat daftar alternatif yang akan dipilih sebagai kebijakan terbaik dalam
menyelesaikan masalah kebijakan (A brief list of the possible alternatives
must be generated; these could succeed to resolve the problem).
9
METODE/PROSEDUR ANALISIS KEBIJAKAN
10
11
DAFTAR PUSTAKA
12