You are on page 1of 5

definisi, penyebab, pencegahan dan pengobatan

Definisi:
Slide 3:
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh “Virus Hepatitis B” (VHB), suatu
anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang
pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Masa inkubasi
hepatitis B biasanya berkisar antara 1-5 bulan sejak terinfeksi virus.
Virus hepatitis B mempunyai potensi menyebabkan hepatitis akut dan kronis. Hepatitis B dikenal
dengan istilah “silent killer” yang merupakan penyakit yang timbul hampir tanpa adanya gejala
awal tetapi dapat menyebabkan kematian

Slide 4:
Hepatitis dibagi dua:
• Hepatitis B akut berlangsung dalam jangka waktu pendek.
• Hepatitis B kronis berlangsung selama sedikitnya 6 bulan. Orang yang terkena
hepatitis B kronis kemungkinan akan terinfeksi virus tersebut sepanjang hidupnya.

Kebanyakan orang yang terkena hepatitis B akut akan sembuh sepenuhnya. Beberapa
di antaranya bahkan tidak menunjukkan atau mengalami gejala apa pun. Namun,
orang yang terkena hepatitis B kronis umumnya membutuhkan pengobatan untuk
mengontrol kondisinya. Hepatitis B kronis juga meningkatkan risiko terkena sirosis
dan beberapa jenis kanker hati.

Risiko seseorang terkena hepatitis B kronis tergantung dari kapan pertama kali
mendapatkan diagnosisnya. Anak-anak yang didiagnosis hepatitis B, khususnya yang
berusia di bawah 5 tahun, memiliki risiko lebih tinggi terkena hepatitis B kronis.

Orang dewasa memiliki risiko lebih kecil terkena hepatitis B kronis. Namun, perlu
diketahui bahwa seseorang bisa terinfeksi hepatitis B selama bertahun-tahun tanpa
mengalami gejala apa pun.

Slide 6:
Ciri/Gejala penderitanya adalah

• Tanda-tanda penyakit kuning seperti kulit dan bagian putih mata menguning,
• urine berwarna gelap,
• demam, sakit kepala
• kelelahan ekstrim,
• nyeri otot dan sendi,
• mual dan muntah,
• kehilangan selera makan,
• sakit perut.
Tetapi gejala-gejala tersebut tidak langsung terasa dan bahkan ada yang sama sekali tidak
muncul. Karena itulah banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi.
Inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh hingga munculnya
gejala pertama infeksi tersebut. Seperti yang di bahas sebelumnya bahwa Masa inkubasi
hepatitis B biasanya berkisar antara 1-5 bulan sejak terinfeksi virus.

Slide 8:
Penyebab hepatitis b:
Virus ini tidak menyebar melalui makanan atau kontak biasa, tetapi dapat menyebar melalui darah
atau cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi. Darah atau cairan tubuh lain (misalnya sperma,
cairan vagina, ASI, air mata, dan ludah) yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus.

Slide 9:

Hepatitis B virus menular melalui :

• hubungan sex tanpa pengaman


• transfusi darah dengan virus di dalamnya.

• injeksi/infus/jarum obat

• kontak dg darah atau luka terbuka dari penderita gigitan serangga

• kontak erat serumah dengan penderita

• Pemberian makanan yg dikunyah pada bayi atau makan permen gantian

• Jarum tidak steril : tindik, tato, akupunktur, penyalah gunaan obat

• Jarum imunisasi dipakai berulang

• ketika pembawa penyakit ini menggaruk hingga kulit terkelupas.

• Berbagi barang pribadi, seperti sikat gigi, dengan seseorang yang memiliki virus.
• Virus berpindah dari ibu ke bayi yang baru lahir jika ibu membawa virus pada saat
persalinan.
Slide 10:

Hepatitis B virus tidak menular melalui :

• bergandengan tangan

• makan masakan seorang karier

• cium pipi

• menjenguk si sakit

• bermain dengan karier

Slide 12:
Pencegahan yang dapat dilakukan:

• Semua ibu hamil harus diskrining untuk HBV. Jika hepatitis B akut atau kronis
didiagnosis, ada beberapa langkah yang diambil untuk menjaga agar infeksi tidak
menular ke bayi selama persalinan.
• Bayi baru lahir harus mendapatkan vaksin hepatitis B pertama mereka dan satu suntikan
imunoglobulin (IG) dalam 12 jam pertama.
• Bayi menyelesaikan semua vaksin hepatitis B sesuai petunjuk selama enam bulan
pertama.
• Kadang-kadang, ibu hamil dapat diberikan obat untuk menurunkan tingkat HBV dalam
darah mereka.
• Tidak boleh berbagi sikat gigi atau barang pribadi lainnya yang memiliki kemungkinan
terinfeksi.

Slide 13:

• Selalu pastikan bahwa mendapatkan jarum suntik yang baru.


• Berhenti atau jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
• Hindari berbagi penggunaan barang seperti sikat gigi, anting-anting, serta alat cukur.
• Waspadalah saat ingin menindik dan menato tubuh.
• Jangan berhubungan seks tanpa alat pengaman kecuali Anda yakin pasangan Anda setia
dan tidak memiliki hepatitis B atau penyakit kelamin menular lainnya
• Vaksin hepatitis.

Slide 14:
Vaksinasi merupakan tindakan yang efektif untuk mencegah hepatitis B. Di Indonesia,
vaksin hepatitis B termasuk vaksin wajib dalam imunisasi. Proses pemberian vaksin dilakukan
sebanyak tiga kali, yaitu saat anak lahir, saat anak berusia satu bulan, dan saat anak berusia 3-6
bulan. Tetapi orang dewasa dari segala umur dianjurkan untuk menerima vaksin hepatitis B.

Slide 15:
Pemberian vaksin ini juga dianjurkan untuk mereka yang berisiko tinggi tertular hepatitis B,
seperti:

• Orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.


• Orang yang menggunakan obat suntik atau berhubungan seks dengan pengguna obat
suntik.
• Petugas kesehatan (paramedis) yang berisiko terpapar virus hepatitis B. Orang yang tinggal
serumah dengan penderita hepatitis B.
• Penderita penyakit hati kronis.
• Penderita penyakit ginjal.

Pemeriksaan hepatitis B juga diterapkan bagi ibu hamil. Jika sang ibu mengidap penyakit
ini, bayinya dapat menerima vaksin pada saat lahir (12 jam setelah persalinan) untuk
mencegah penularan dari ibu ke bayi.

Slide 16:
Pengobatan:
Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa benar-benar menyembuhkan hepatitis B,
khususnya hepatitis B kronis. Namun, para ahli masih mencari tahu penggunaan teknologi
DNA untuk mencegah virus berkembang biak di dalam tubuh. Mereka juga tengah mencari
cara untuk menggunakan sistem imun tubuh dalam membunuh virusnya.
Meski belum ada obat yang bisa menyembuhkan hepatitis B, ada beberapa pengobatan yang
bisa membantu mengontrol gejala hepatitis B

Slide 17:
Bagaimana Pengobatan Hepatitis B Akut?
Hepatitis B akut tidak selalu membutuhkan pengobatan. Pada kebanyakan kasus, dokter
merekomendasikan pasien memantau sendiri gejala-gejala yang dialami dan tes darah secara
rutin untuk mengecek apakah virusnya masih ada di dalam tubuh.

Saat sedang dalam proses penyembuhan, pastikan istirahat dengan cukup dan minum banyak
air putih untuk membantu tubuh melawan infeksi. Selain itu juga bisa mengonsumsi obat
pereda nyeri jika mengalami nyeri abdominal. Periksakan ke dokter jika gejala yang
dialami bertambah parah.

Bagaimana Pengobatan Hepatitis B Kronis?


Sama seperti hepatitis B akut, hepatitis B kronis juga kemungkinan tidak membutuhkan
pengobatan medis untuk mencegah kerusakan hati atau lever secara permanen. Pada
beberapa pasien, memantau gejala dan menjalani pemeriksaan lever secara rutin dibutuhkan.

Pengobatannya biasanya membutuhkan obat antivirus. Obat antivirus bisa membantu


meredakan gejala dan mencegah kerusakan lever. Namun, pengobatan tersebut umumnya
tidak bisa sepenuhnya menghilangkan virus hepatitis B. Jadi, tujuannya adalah untuk
menurunkan beban virus. Yang dimaksud dengan beban virus adalah jumlah virus yang ada
pada sampel darah.

Jika terkena hepatitis B kronis, kemungkinan besar Kamu harus check up ke dokter setiap
6 bulan sekali untuk melakukan tes darah. Hal ini dilakukan untuk menentukan beban virus
dan kesehatan hati atau lever.

You might also like