Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 4 - MLPI
Kelompok 4 - MLPI
MADRASAH/SEKOLAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Manajemen Lembaga Pendidikan Islam”
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak
yang membantu terhadap usaha kami, kami mengingat hal itu dengan segala hormat kami
sampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada dosen mata kuliah Manajemen
Lembaga Pendidikan Islam Bapak. Dede Setiawan, M.Pd. Semoga apa yang beliau ajarkan
kepada kami menjadi manfaat dan menjadi amal jariyah bagi beliau di akhirat kelak.
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki
seperlunya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen kesiswaan ?
2. Apa definisi penerimaan siswa baru ?
3. Apa definisi pembinaan siswa ?
4. Apa saja layanan kesiswaan ?
5. Apa yang dimaksud dengan pembinaan alumni ?
6. Bagaimana peran guru dalam manajemen kesiswaan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kesiswaan
2. Untuk mengetahui definisi penerimaan siswa baru
3. Untuk mengetahui definisi pembinaan siswa
4. Untuk mengetahui apa saja layanan kesiswaan
5. Untuk mengetahui definisi pembinaan alumni
6. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam manajemen kesiswaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik berbasis Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hal.1
2
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, PT Refika Aditama, Bandung,
2008, hal. 91
2
tersebut masuk sekolah sampai dengan mereke lulus sekolah. Manajemen ini
merupakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan masalah kesiswaan di
sekolah.
Dengan demikian, manajemen kesiswaan merupakan kegiatan mengelola siswa
yang di awali dengan penerimaan siswa baru, pembinaan selama siswa bersekolah, dan
membina alumni. Adapun ruang lingkupnya meliputi penerimaan siswa baru yang
terdiri atas kegiatan pendaftaran, seleksi, dan penerimaan. Pembinaan siswa meliputi
kegiatan; pembinaan dan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran disiplin, pembinaan
bakat dan minat melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pembinaan alumni dilaksanakan
melalui wadah ikatan atau persatuan alumni siswa di sekolah setempat.
Tujuan manajemen kesiswaan adalah mengatur kegiatan-kegiatan siswa agar
kegiatan-kegiatan tersebut dapat menunjang proses pendidikan di lembaga pendidikan
tersebut lebih baik, tertib dan lancar. Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Fungsi
manajemen kesiswaan adalah sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri
seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individual, sosial maupun
akademik. Ada beberapa prinsip manajemen kesiswaan yang harus diperhatikan, antara
lain :
1. Dalam mengembangkan progaram manajemen siswa harus mengacu pada peraturan
yang berlaku.
2. Manajemen kesiswaan dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen
kelembagaan.
3. Kegiatan manajemen kesiswaan harus diupayakan untuk mempersatukan siswa yang
mempunyai keragaman latar belakang dan perbedaan itu bukan diarahkan untuk
memunculkan konflik tapi malah mempersatukan, saling memahami dan saling
menghargai.
4. Kegiatan ini diarahkan sebagai upaya pengaturan terhadap pengembangan potensi
siswa.
5. Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mendorong dan memacu kemandirian
siswa.
3
6. Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah fungsional bagi kehidupan siswa, baik di
sekolah dan dimasa depannya.3
B. Penerimaan Siswa Baru
Kegiatan penerimaan siswa baru dimaksudkan agar sekolah dapat menerima sesuai
dengan daya tampung sekolah, ketersediaan fasilitas, staf, dan tenaga pengajar dan juga
kesiapan siswa untuk belajar pada sekolah yang dituju. Adapun langkah-langkah yang bisa
dilakukan : pembentukan panitia penerimaan siswa baru, pembuatan dan pemasangan
pengumuman. Kegiatan pemilihan calon siswa untuk menentukan diterima atau tidaknya
calon siswa menjadi siswa dilembaga tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Adapun cara seleksi yang dapat dilakukan adalah : melalui test atau ujian, melalui
penelusuran bakat kemampuan, berdasarkan nilai atau UN. Out come bagus itu bisa dicapai
jika input yang diperoleh bagus.4
4
f. Calon siswa menunggu proses pendaftaran
g. Panitia memverifikasi isian formulir dan berkas lainnya
h. Panitia mengumpulkan tanda bukti pendaftaran
i. Panitia membagikan tanda bukti pendaftaran
j. Calon siswa menerima tanda bukti pendaftaran5
1) Orientasi
Kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi
lembaga pendidikan. Situasi dan kondisi ini meliputi :
a. Lingkungan fisik lembaga pendidikan dan lingkungan sosial.
b. Lingkungan fisik meliputi jalan menuju sekolah/madrasah, halaman sekolah/madrasah
dan fasilitas yang dipunyai oleh sekolah/madrasah.
a. Kepala sekolah/madrasah
b. Guru-guru
c. TU
d. Teman sebaya
e. Kakak kelas
f. Peraturan dan tata tertib lembaga
Tujuan diadakannya orientasi : agar siswa dapat mengerti dan mentaati segala
peraturan lembaga pendidikan; agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan
yang diseleggarakan oleh lembaga pendidikan; agar siswa siap mengahadapi lingkungan baru
sehingga siswa betah dalam menjalani proses pendidikan di lembaga pendidikan tersebut.
5
3) Pendataan siswa
C. Pembinaan Siswa
Pembinaan ini dilakukan agar siswa memiliki pengalaman dan pengetahuan belajar.
Dalam pembinaan ini kegiatan yang bisa dilakukan dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan
ekstra kurikuler. Pembinaan siswa dilaksanakan melalui kegiatan pembinaan disiplin siswa,
kenaikan kelas dan penjurusan, kegiatan organisasi kesiswaan, dan pemberian layanan
khusus siswa.
Disiplin merupakan suatu keadaan di mana sikap, penampilan dan tingkah laku siswa
sesuai dengan tatanan nilai, norma, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah dan di
kelas di mana mereka berada. Masalah disiplin merupakan masalah yang yang paling urgent
di sekolah, karena disiplin merupakan salah satu cerminan sekolah atau pencitraan yang
sangat publikatif terhadap baik tidaknya sebuah lembaga sekolah di mata publik.
Disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu
organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati. Dari
pengertian tersebut, apabila diterapkan dalam kelas atau sekolah, maka pengertian disiplin
kelas/sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut: disiplin kelas/sekolah ialah keadaan tertib di
mana guru, staf sekolah, dan siswa yang tergabung dalam kelas/sekolah, tunduk kepada
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati.
Dalam pembinaan disiplin, seorang guru dapat menggunakan teknik tertentu, salah
satunya adalah teknik pengendalian dari luar (external control technique), pengendalian dari
6
dalam (internal control technique) , dan teknik pengendalian kooperatif (cooperative control
technique)
Dalam suasana demikian, baik guru maupun siswa dapat saling membina diri dan
membina situasi kelas; demi terjaminnya hak kewajiban masing-masing dan demi
tercapainya tujuan bersama.
Dalam memutuskan kenaikan kelas bagi siswa ada beberapa masalah yang timbul
dan dirapatkan dalam pleno kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan para wali kelas.
Berhubungan dengan kenaikan kelas, prakeputusan-prakeputusan diklasifikasikan dalam
tiga macam, yaitu sebagai berikut.
b. Penjurusan
7
3. Siswa tidak dapat dijuruskan ke semua jurusan.
4. Siswa yang serba bisa dijuruskan ke jurusan mana saja.
Pada prakeputusan ke-4 , hal ini lebih baik kita serahkan sepenuhnya kepada siswa
yang bersangkutan beserta orang tuanya.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar
jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler ini ada pada setiap jenjang
pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar
siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di
luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun
siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.6
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : layanan adalah “perihal atau cara
melayani.” Begitu pula dengan pengertian pelayanan yaitu “perihal atau cara melayani.”8
Berdasarkan Pengertian layanan tersebut layanan adalah suguhan, penyediaan keperluan,
6
Sri Kadarisman, Dasar-dasar Manajement, PT Armico, Bandung, 1981, Hal 70.
7
Badudu & Sutan Mohammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 2001, Hal.782.
8
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Hal.797.
8
perihal atau cara melayani. Dengan kata lain layanan dapat diartikan berbagai bentuk
penyedian keperluan atau cara melayani suatu kegiatan agar dapat berjalan sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Menurut Tatang M. Amirin, dkk bahwa, layanan peserta didik meliputi berbagai
macam. Berikut ini bentuk layanan khusus yang digunakan sebagai penunjang
manajemen kesiswaan.
a. Layanan bimbingan dan konseling: merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa
agar perkembangannya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam
bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
c. Layanan kantin: ditujukan agar guru dapat mengontrol dan berkonsultasi dengan
pengelola kantin dalam menyediakan makanan yang sehat dan bergizi.
d. Layanan kesehatan: layanan kesehatan ini berbentuk UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).
Program UKS adalah mencapai lingkungan hidup yang sehat, pendidikan kesehatan, dan
pemeliharaan kesehatan di sekolah.
f. Layanan asrama: layanan asrama digunakan untuk mereka yang jauh dari keluarga,
biasanya yang mengadakan layanan ini.9
E. Pembinaan Alumni
1. Pengertian Alumni
9
Tatang M. Amirin, dkk, Manajemen Pendidikan,UNY Press, Yogyakarta,2010, Hal.53-55.
9
Menurut Oxford Advanced Learners Dictionary alumni adalah mantan siswa atau
peserta didik pada sekolah, lembaga, atau universitas tertentu..10 Sedangkan menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia alumni adalah “orang-orang yang telah mengikuti atau
tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi”.Berdasarkan dua definisi tersebut, dapat
diketahui bahwa alumni merup akan peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikannya pada suatu lembaga pendidikan, baik pada pendidikan formal maupun
pendidikan non formal.11
Oleh karena itu alumni merupakan orang yang pernah merasakan lingkungan di
suatu lembaga, maka alumni memiliki keterikatan, baik secara emosional maupun secara
fisik, dengan lembaga almamater. Secara fisik, keterikatan dan hubungan timbal balik
antara alumni dan lembaga almamater, misalnya adalah kebutuhan legalisir, kebutuhan
akreditasi lembaga, dan lain sebagainya. Sedangkan secara emosional, keterikatan yang
dirasakan misalnya, jika terdapat pernyataan yang menyinggung mengenai lembaga
almamater, maka akan timbul rasa tidak suka dengan perkataan tersebut. Kedua
keterikatan ini yang sebenarnya dapat dibangun oleh lembaga almamater untuk
meningkatkan kualitas lembaga dengan memberdayakan alumni.
2. Organisasi Alumni
Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch, organisasi adalah sesuatu yang
tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan, terbuka dan dinamis,
memiliki input, output, operasi, umpan balik, dan batas, memiliki tujuan, fungsi dan
sasaran17. Sedangkan menurut Sutarto, organisasi merupakan “sistem saling berpengaruh
antar orang dalam kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”18.
2020
10
Kedua definisi tersebut menekankan, bahwa organisasi merupakan sebuah sistem di mana
antar komponen saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, pada
hakikatnya organisasi merupakan suatu wadah di mana di dalamnya terdapat suatu sistem
yang berguna untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati.
3. Pengembangan Alumni
1) Pengembangan Informal
2) Pengembangan Formal
11
Seorang guru dengan fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing,
diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru ini akan senantiasa
menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik
dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun dengan staf yang lain.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam mengelola kelas tentunya
berkaitan dengan keterampilan, memelihara kelas yang kondusif dan mengembangkan
agar menjadi produktif, menyediakan fasilitas untuk mewujudkan kelas yang tertib dan
mengelola peserta didik.
12
Jurnal pendidikan manajemen perkantoran Vol. 1 No. 1, Agustus 2016, Hal. 103-104
12
BAB III
PENUTUP
13
A. KESIMPULAN
Manajemen kesiswaan merupakan kegiatan mengelola siswa yang di awali
dengan penerimaan siswa baru, pembinaan selama siswa bersekolah, dan membina
alumni dengan berbagai ruang lingkupnya dan tujuan adanya manajamen kesiswaan yaitu
mengatur kegiatan-kegiatan siswa agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat menunjang
proses pendidikan di lembaga pendidikan tersebut lebih baik, tertib dan lancar.
Dalam manajemen kesiswaan, siswa memiliki jenis-jenis layanan khusus untuk
melancarkan suatu kegiatan yaitu :
1. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)
2. Layanan Perpustakaan
3. Layanan Kantin
4. Layanan Kesehatan / Usaha Kesehatan Sekolah)
5. Layanan Transportasi
6. Layanan Asrama
B. SARAN
Sekian makalah yang telah kami buat dengan sebaik-baiknya. Segala kesalahan
kata baik penulisan dan yang lainnya kami mohon maaf. Kritik dan saran dari pembaca
sangat kami butuhkan guna memperbaiki dan meningkatkan makalah selanjutnya.
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
14
Ali Imron. 2011. Manajemen Peserta Didik berbasis Sekolah. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Marno dan Triyo Supriyatno. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung.
Choirul Fuad Yusuf, dkk. 2006. Inovasi pendidikan Agama dan Keagamaan. Jakarta. Depag RI.
Badudu & Sutan Mohammad Zain. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta. Pustaka
Sinar Harapan.
15