You are on page 1of 15

Laporan Pendahuluan

BAB 1
PENDA
1 Pendahuluan HULU
AN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan amanah Undang-undang nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

yang menggariskan bahwa pemanfaatan ruang harus memperhatikan daya dukung lahan,

keseimbangan, keserasian dan keterpaduan. Seiring dengan penggunaan ruang yang semakin

padat, sedangkan ruang yang tersedia terbatas, maka diperlukan pengaturan pemanfaatan ruang

sesuai penggunaannya dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lahan.

Dalam rangka melaksanakan amanah Undang-Undang 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang, Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung telah menetapkan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Tulungagung Tahun 2012-2032 sebagai Peraturan Daerah Kabupaten

Tulungagung Nomor 11 Tahun 2012.

Untuk menindaklanjuti Peraturan Daerah tersebut serta mendesaknya kebutuhan akan

Perencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang di Bagian Wlayah Perkotaan Sendang, maka

Pada Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga,

Perumahan dan Cipta Karya melaksanakan kegiatan Penyusunan Ranperda Rencana Detail Tata

Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Perkotaan Sendang.

Salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh Pemda Kabupaten Tulungagung dalam

Proses penyusunan Ranperda dan guna membantu mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata

ruang wilayah maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, penyusunan rencana tata ruang harus dilengkapi dengan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau Strategic Enviromental Assesment (SEA). KLHS

merupakan salah satu alat bantu yang berupaya memperbaiki kerangka pikir ( framework of

thinking) perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup.

Kewajiban pelaksanaan KLHS oleh Pemerintah Daerah tersebut termuat didalam Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 15

bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melaksanakan KLHS kedalam penyusunan atau

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


1
Laporan Pendahuluan

evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah beserta rincinya, Rencana Pembangunan Jangka

Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, baik di tingkat nasional, provinsi, dan

kabupaten/kota; dan terhadap kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi

menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup.

1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN STUDI


1.1.1. Maksud
Maksud dari penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada Rencana Detail Tata

Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sendang sebagaimana telah digambarkan dalam latar belakang

di atas adalah sebagai pedoman dasar bagi kebijakan, perencanaan, dan/atau program

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Perkotaan Sendang.

1.1.2. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada Rencana Detail Tata

Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sendang adalah:

Tersedianya data tentang kajian perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup,

kajian kinerja layanan/jasa ekosistem, kajian efisiensi pemanfaatan sumber daya alam,

kajian tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi, kajian terhadap perubahan iklim, kajian

tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Agar dapat memberikan evaluasi terhadap kebijakan, Rencana Pola Ruang, Rencana Jaringan

Prasarana, Rencana Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya, ketentuan pemanfaatan

ruang dan peraturan zonasi yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung

sesuai dengan rekomendasi yang disajikan dalam dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis

pada Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sendang.

1.1.3. Sasaran
Sasaran yang diharapkan dalam penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada

Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sendang adalah kebijakan dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan sesuai dengan kondisi dan kemampuan lingkungan,

sehingga fungsi lingkungan dan keselamatan masyarakat akibat degradasi lingkungan dapat

diminimalkan.

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


2
Laporan Pendahuluan

1.3 RUANG LINGKUP


1.1.4. Lingkup Wilayah
Ruang lingkup lokasi kegiatan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada

Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sendang ini meliputi wilayah administrasi

di Kawasan Perkotaan Sendang.

1.1.5. Lingkup Substansi


penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada Rencana Detail Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi BWP Sendang yang disusun direncanakan memuat kajian lingkungan,

diantaranya:

Identifikasi kapasitas daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup;

Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;

Kinerja layanan/jasa ekosistem;

Pola dalam efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;

Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan

Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Dalam proses penyusunannya, Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada Rencana Detail

Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sendang dilaksanakan melalui beberapa tahapan kegiatan

pokok, yaitu:

Identifikasi dan analisis kondisi lingkungan hidup di lokasi studi akibat adanya pemanfaatan

lahan;

Pengkajian pengaruh Rencana Pola Ruang, Rencana Jaringan Prasarana, Rencana Sub BWP

yang diprioritaskan penanganannya, ketentuan pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi

terhadap kondisi lingkungan hidup di lokasi studi;

Perumusan alternatif penyempurnaan Rencana Pola Ruang, Rencana Jaringan Prasarana,

Rencana Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya, ketentuan pemanfaatan ruang dan

peraturan zonasi;

Rekomendasi terkait Rencana Pola Ruang, Rencana Jaringan Prasarana, Rencana Sub BWP

yang diprioritaskan penanganannya, ketentuan pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi yang

mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Untuk mendukung kegiatan pokok, juga direncanakan beberapa kegiatan pendukung yang

meliputi:

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


3
Laporan Pendahuluan

Pelingkupan materi pokok atau isu-isu strategis Kajian Lingkungan Hidup Strategis di

Kawasan Perkotaan Sendang.

Pengumpulan dan penelaahan dokumen, terutama:

RTRW Kabupaten Tulungagung,

RPJM Kabupaten Tulungagung

RDTR dan Peraturan Zonasi BWP Sendang

Dokumen-dokumen lain yang terkait.

Pengumpulan dan penelaahan data instansional di lingkungan SKPD Kabupaten Tulungagung

untuk menggali informasi yang berkaitan dengan isu pokok lingkungan hidup dan pembangunan

daerah.

Melakukan diskusi terarah terbatas untuk membahas implikasi Kebijakan, Rencana Pola

Ruang, Rencana Jaringan Prasarana, Rencana Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya,

ketentuan pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi dan menggali alternatif konsep

keberlanjutan permbangunan.

Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review).

Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.

1.4 DASAR HUKUM


Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis pada Rencana

Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sendang adalah:

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – Daerah Kabupaten

Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950

Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9);

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2043);

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan (Putusan Mahkamah Konstitusi

(MK) Nomor 85/PUU-XI/2013 atas uji materi UU nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber

Daya Air (SDA) yang dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945);

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


4
Laporan Pendahuluan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4247);

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4722);

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4723);

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4725);

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4746);

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4851);

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4966);

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5025);

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5038);

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


5
Laporan Pendahuluan

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5052);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5068);

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5168);

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5188);

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5214);

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum;

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5492);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Tata Guna Tanah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4385);

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


6
Laporan Pendahuluan

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaran Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4655);

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota;

Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama

Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4761);

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4833);

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan

Perkotaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5004);

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah

Terlantar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 16, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5098);

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5103);

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran

Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160);

Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 2,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5185);

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


7
Laporan Pendahuluan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis

Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum lalulintas dan Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5229);

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5285);

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Rencana

Tata Ruang; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393);

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5468);

Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern;

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 99);

Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan

Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 55);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998 Tentang Penyelenggaraan Penataan

Ruang di Daerah;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Analisis

Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata

Ruang;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria

Teknis Kawasan Budidaya;

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


8
Laporan Pendahuluan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan

dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pedoman Persetujuan

Substansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota beserta Rencana

Rincinya;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyediaan dan

Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) di Wilayah Perkotaan/Kawasan Perkotaan;

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pedoman

Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penataan Ruang Wilayah;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2009 tentang

Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi

Kawasan;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemanfaatan

dan Penggunaan Bagian-Bagian Jalan;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan

Sampah;

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011

tentang Pedoman Pertimbangan Teknis Pertanahan Dalam Penerbitan Izin Lokasi, Penetapan

Lokasi Dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah;

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum

Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Jalan Khusus;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan

Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang biaya

operasional dan biaya pendukung penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk

kepentingan umum yang bersumber dari APBD (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2012 Nomor 1120);

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


9
Laporan Pendahuluan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2012 tentang

Pedoman Penegasan Batas Daerah;

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 13/PMK/02/2013 Tentang Biaya

Operasional Dan Biaya Pendukung Penyelenggaraa Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum Yang Bersumber Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 98 Tahun 2013 Pelayanan Minimal Angkutan Orang

Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek Tentang Standar;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

32);

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2015

tentang Izin Lokasi;

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor

01/Per/M.Kominfo/01/2010 Tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2015 tentang

Penetapan Garis Sempadan Jaringan Irigasi;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Penggunaan Sumber Daya Air;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015 tentang

Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015 tentang

Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28 Tahun 2015 tentang

Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 37 Tahun 2015 tentang

Izin Penggunaan Air Dan/Atau Sumber Air;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2015 tentang Kode

dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan;

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


10
Laporan Pendahuluan

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 75 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas;

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pembinaan

Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah;

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perlindungan,

Pemberdayaan Pasar Tradisional, dan Penataan Pasar Modern di Provinsi Jawa Timur

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 2 Seri E);

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E);

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah

Regional Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 Nomor 4 Seri E);

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 05 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Propinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3

Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 15);

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 (Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Nomor 3 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Timur Nomor 39);

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 34 Tahun 2013 tentang Mekanisme Pemberian

Persetujuan Substansi Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang Rencana Detail Tata Ruang

Bagian Wilayah Perkotaan Kabupaten/Kota (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013

Nomor 34 Seri E);

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 20 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis pengadaan

tanah bagi pembangunan kepentingan umum (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

Nomor 20 Seri E);

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 80 Tahun 2014 tentang Pemanfaatan Ruang Pada

Kawasan Pengendalian Ketat (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Nomor 80 Seri

E);

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 16 Tahun 2015 tentang pemberian perizinan bidang

Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 Nomor 16

Seri E);

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


11
Laporan Pendahuluan

Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung No. 12 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Izin

Lokasi (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2009 Nomor 04 Seri C);

Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung No. 15 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Cagar

Budaya Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2011 Nomor 07 Seri E);

Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung No. 6 Tahun 2012 tentang Kepariwisataan

(Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2012 Nomor 9 Seri E);

Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung No. 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Tulungagung 2012 – 2032 (Lembaran Daerah Kabupaten

Tulungagung Tahun 2012 Nomor 1 Seri E); dan

Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung No. 18 Tahun 2012 tentang Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2012

Nomor 14 Seri E)

1.5 KELUARAN
Output yang diharapkan dari kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) adalah tersusunnya dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis RDTR dan Zonasi

Kawasan Perkotaan Sendang yang didukung dengan data keruangan mengenai identifikasi

kemampuan dan daya dukung lingkungan hidup.

Sedangkan outcome yang diharapkan dari kegiatan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis RDTR dan Peraturan Zonasi BWP Sendang adalah:

Tersedianya bahan/pedoman untuk penyusunan kebijakan, strategi dan program

pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di wilayah studi;

Diperolehnya informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan evaluasi dan

validasi terhadap kebijakan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup.

1.6 METODE PENDEKATAN


Metode pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini, antara lain:

Melakukan seluruh persiapan dan mobilisasi sumberdaya yang diperlukan.

Melakukan pengumpulan data, peta dan informasi terkait

Melakukan pekerjaan yang terkoordinasi untuk menjaring masukan mengenai pengembangan

infrastruktur di wilayah studi

Melakukan survey dan observasi untuk kelengkapan data.

Melakukan evaluasi dan analisis terhadap hasil survey dan observasi.

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


12
Laporan Pendahuluan

Adapun mekanisme penyusunan KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi BWP Sendang adalah

sebagai berikut:

Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi lingkungan

hidup di suatu wilayah.

Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program.

Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana, dan/atau program

yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Penyusunan KLHS dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

Penapisan;

Penapisan adalah rangkaian langkah-langkah untuk menentukan apakah suatu

KRP perlu dilengkapi dengan KLHS atau tidak. Penentuan KRP telah memenuhi kriteria

pelaksanaan KLHS dilakukan melalui kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.

Pelingkupan;

Pelingkupan adalah rangkaian langkah-langkah untuk menetapkan nilai penting KLHS, tujuan

KLHS, isu pokok, ruang lingkup KLHS, kedalaman kajian dan kerincian penulisan dokumen,

pengenalan kondisi awal, dan telaah awal kapasitas kelembagaan. Kegiatan ini dilakukan

melalui pendekatan sistematis dan metodologis yang memenuhi kaidah ilmiah. Mengingat

terbatasnya waktu dan sumber daya yang tersedia, dalam kajian ini tidak dilakukan proses

konsultasi publik.

Pengkajian;

Pengkajian adalah rangkaian langkah-langkah untuk melakukan kajian ilmiah, pemetaan

kepentingan, dialog dan konsultasi serta penemuan pilihan-pilihan alternatif rumusan maupun

perbaikan dan penyempurnaan terhadap rumusan yang sudah ada. Tim kajian melakukan

serangkaian diskusi dan konsultasi dengan para pihak (stakeholders) terkait, khususnya

dengan instansi pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Perumusan dan pengambilan keputusan

Perumusan dan pengambilan keputusan adalah rangkaian langkah-langkah persetujuan

rekomendasi hasil KLHS dan interaksi antar pihak berkepentingan dalam rangka

mempengaruhi hasil akhir KRP.

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


13
Laporan Pendahuluan

Keseluruhan hasil pengkajian ini secara lengkap dituangkan dengan jelas dan

sistematis sehingga dapat dijadikan pedoman pembangunan berkelanjutan yang berwawasan

lingkungan.

1.7 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Bab I Pendahuluan

Membahas mengenai latar belakang penyusunan dokumen KLHS, tujuan dan sasaran

penyusunan, ruang lingkup kegiatan, landasan hukum, metode pendekatan serta sistematika

pelaporan kegiatan.

Bab II Tinjauan Teori

Membahas mengenai Tinjauan Pustaka yang berkaitan dengan KLHS, terutama tentang

lingkungan.

Bab III Gambaran Umum Wilayah

Membahas mengenai gambaran umum Kabupaten dan wilayah perencanaan yang meliputi

kondisi administratif dan geografis, penggunaan lahan, kondisi kependudukan, kondisi sumber

daya lingkungan serta gambaran umum lainnya.

Bab IV Metodologi Penyusunan KLHS

Membahas mengenai metodologi penyusunan KLHS hingga dapat tersusun Laporan akhir

Penyusunan KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi BWP Sendang

Bab V Rencana Kerja dan Mobilisasi Tenaga Ahli

Membahas mengenai rencana kerja penyusunan KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi BWP

Sendang, jadwal pelaksanaan, teknik penyajian laporan serta mobilisasi tenaga ahli.

Bab VI Sistem Pelaporan

Membahas mengenai sistematika pelaporan hasil pekerjaan dan format laporan.

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


14
Laporan Pendahuluan

1 Pendahuluan............................................................................................................................ 1-1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1-1

1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran Studi.......................................................................1-2

1.1.1. Maksud..................................................................................................................... 1-2

1.1.2. Tujuan....................................................................................................................... 1-2

1.1.3. Sasaran..................................................................................................................... 1-2

1.3 Ruang Lingkup............................................................................................................... 1-3

1.1.4. Lingkup Wilayah................................................................................................... 1-3

1.1.5. Lingkup Substansi................................................................................................ 1-3

1.4 Dasar Hukum.................................................................................................................. 1-4

1.5 Keluaran......................................................................................................................... 1-12

1.6 Metode Pendekatan................................................................................................... 1-12

1.7 Sistematika Pembahasan....................................................................................... 1-14

Penyusunan KLHS Pada Rencana Detail Tata Ruang BWP Sendang


15

You might also like