You are on page 1of 31

IMPLEMENTASI LITERASI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


Makalah disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Ustadzah Mardhati, M.Pd.I

Disusun oleh:

Azhar Kamil Pasya 211310013

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN
JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. PENDAHULUAN bentuk media cetak, media elektronik, dan
Guru, terkhusus guru Pendidikan media digital yang digunakan dalam
Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti proses pembelajaran Pendidikan Agama
merupakan komponen paling menentukan Islam dan Budi Pekerti.
dalam sistem pendidikan dan
pembelajaran secara keseluruhan pada B. TINJAUAN PUSTAKA
satuan pendidikan. Hal ini karena guru 1. Pembelajaran
PAI dan Budi Pekerti sangat menentukan Pembelajaran memiliki akar kata
keberhasilan peserta didik terutama dalam “belajar”. Belajar yaitu kegiatan berproses
kaitannya dengan pembentukan yang memiliki unsur yang sangat
kepribadian dan akhlak mulia serta mendasar dalam kegiatan pendidikan pada
pencapaian tujuan pembelajaran. setiap jenjangnya. Didi Supriadie dan
Selama melaksanakan tugas Deni Darmawan1 mengatakan
profesinya, guru PAI dan Budi Pekerti pembelajaran atau instruksional adalah
dituntut untuk mampu melakukan konsepsi dari kegiatan belajar dan
pembentukan kepribadian dan akhlak mengajar.2
mulia serta mentransformasi ilmu Pembelajaran adalah sebuah proses
pengetahuan kepada peserta didik. Dalam interaksi edukatif antara peserta didik,
implementasinya tentu harus diciptakan guru dan lingkungan yang melibatkan
lingkungan yang mendukung proses berbagai komponen pembelajaran untuk
pembelajaran sehingga pada diri peserta mencapai tujuan pembelajaran yang telah
didik terjadi proses belajar. direncanakan. Unang Wahidin dan
Kemampuan guru PAI dan Budi Ahmad Syaefuddin3 mengatakan, bahwa
Pekerti dalam menciptakan lingkungan
1 Didi Supriadie dan Deni Darmawan.
yang mendukung proses pembelajaran (2012). Komunikasi Pembelajaran. Bandung:
sangat berkaitan erat dengan kemampuan PT Remaja Rosdakarya. hlm. 9.
2 Didi Supriadie dan Deni Darmawan
yang bersangkutan dalam mengelola selanjutnya mengatakan: pembelajaran atau
instruksional adalah konsepsi dari dua dimensi
berbagai komponen pembelajaran, salah kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus
direncanakan dan diaktualisasikan, serta
satunya adalah mengelola komponen diarahkan pada pencapaian tujuan atau
penguasaan sejumlah kompetensi dan
media pembelajaran. indikatornya sebagai gambaran hasil belajar.
Berkaitan dengan hal tersebut di 3 Unang Wahidin & Ahmad Syaefuddin.
(2018). Media Pendidikan dalam
atas, dalam tulisan ini akan Perspektif Pendidikan Islam. Edukasi
Islami: Jurnal
dibahas implementasi literasi media dalam Pendidikan Islam, 7 (01), hlm. 49.
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
proses pembelajaran merupakan sebuah Lingkungan terutama sarana dan
sistem yang disebut sistem pembelajaran.4 iklim pembelajaran berkaitan dengan
Komponen sistem pembelajaran yang kualitas pembelajaran, berupa efektif
dimaksud yaitu: (a) Tujuan pendidikan tidaknya proses belajar mengajar.
dan pembelajaran; (b) Perencanaan Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh:
pembelajaran; (c) Peserta didik; (d) Guru; (a) Kompetensi (kemampuan dasar) guru
(e) Metode pembelajaran; (f) Media yang dipersyaratkan; (b) Banyak
pembelajaran; dan (g) Evaluasi sedikitnya jumlah peserta didik; (c)
pembelajaran. Guru PAI dan Budi Pekerti Suasana belajar yang memberi
di dalam interaksi edukatif dituntut untuk kesempatan kepada siswa untuk terlibat
mampu mengelola komponen-komponen dalam proses pembelajaran. Suasana
sistem pembelajaran tersebut. pembelajaran yang demokratis
Interaksi edukatif antara peserta memungkinkan adanya kebebasan siswa
didik, guru dan lingkungan merupakan untuk berpendapat, bertanya dan
interaksi untuk mencapai tujuan berdialog; (d) Tersedianya fasilitas dan
pembelajaran. Di dalam interaksi sumber belajar yang lain (buku pelajaran,
edukatif, peserta didik melakukan proses alat peraga dan lain-lain); dan (e)
belajar melalui berbagai cara, Karakteristik sekolah itu sendiri,
diantaranya: (a) Dengan cara membaca; berkaitan dengan kedisiplinan sekolah,
(b) mendengarkan; (c) menulis; (d) letak geografis sekolah, lingkungan dan
menulis kembali materi pembelajaran; (e) suasana sekolah, dan estetika/kenyamanan
memperhatikan; (f) mengamati; (g) sekolah.
bertanya; (h) mencari; (i) menghubungkan
satu materi dengan materi pembelajaran 2. Literasi Media
lainnya; (j) mengkomunikasikan; dan (k) a. Literasi
melakukan. Berbagai cara belajar tersebut Literasi (literacy) bukan hanya
bisa dilakukan oleh peserta didik, dalam arti sempit berupa kemampuan
sehingga tidak ada lagi alasan tidak bisa individu dalam membaca dan menulis,
belajar. melainkan meliputi kontinum
pembelajaran yang memungkinkan
4 Unang Wahidin & Ahmad
Syaefuddin selanjutnya mengatakan: Sistem individu dapat mencapai tujuan hidup
pembelajaran terdiri dari beberapa komponen
yang satu dengan yang lainnya saling
mereka, mengembangkan pengetahuan
berinterelasi dan saling berinteraksi dalam dan potensinya, dan partisipasinya secara
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan sebelumnya.

Implementasi Literasi Media … 231


penuh dalam kehidupan sosial mereka terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan
budaya. Deklarasi itu juga menyebutkan bahwa
secara luas.5 Hal ini senada dengan apa literasi informasi terkait pula dengan
kemampuan untuk mengidentifikasi,
yang disampaikan Pangesti Wiedarti, dkk6 menentukan, menemukan, mengevaluasi,
menciptakan secara efektif dan terorganisasi,
bahwa literasi lebih dari sekadar
menggunakan dan mengomunikasikan
membaca dan menulis.7 Sedangkan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan.
menggunakan sumber-sumber
menurut
pengetahuan, kemampuan berkomunikasi
Deklarasi Praha8 bahwa literasi mencakup
dalam masyarakat, kemampuan praktik
seseorang berkomunikasi, praktik dan
dan hubungan sosial, kemampuan: untuk
hubungan sosial, serta kemampuan
mengidentifikasi, menentukan,
mengatasi berbagai persoalan.9
menemukan, mengevaluasi, dan
Berbagai kemampuan yang tercakup
menciptakan secara efektif dan
dalam pengertian literasi sebagaimana
terorganisasi, serta kemampuan
dipaparkan di atas berupa: kemampuan
mengomunikasikan informasi untuk
membaca, kemampuan menulis,
mengatasi berbagai persoalan, merupakan
kemampuan mencapai kontinum
berbagai kemampuan dasar manusia di
pembelajaran, kemampuan berpikir
era informasi saat ini. Semua kemampuan
tersebut memungkinkan dicapai melalui
5
Unang Wahidin. Yahya
pembelajaran sepanjang hayat.
Muharikul Islam.
Putri Fadillah. (2017). Literasi Keberagamaan
Anak Keluarga Marjinal Binaan Komunitas di
Kota Bogor. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan b. Media
Islam. 6 (12). hlm. 128.
6
Pangesti Wiedarti, dkk. (2016). Secara bahasa, kata “media” bentuk
Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. jamaknya “medium” (bahasa Latin), bila
Jakarta: Direktorat
Jenderal diartikan secara harfiyah memiliki arti
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. h.8. “perantara” atau “pengantar”. Demikian
7
Pangesti Wiedarti, dkk lebih
lengkap mengatakan: Literasi lebih dari pula dalam Bahasa Arab, media berasal
sekadar membaca dan menulis namun dari kata “wasaailu” (‫ )واس لئ‬yang artinya
mencakup keterampilan berpikir menggunakan
sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk “perantara” atau “pengantar”.
cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21
ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi Secara istilah, Association For
informasi.
8
Unesco. (2003). The Prague Education and Communication
Declaration. Technology (AECT) mengartikan media,
“Towards an Information Literate Society.”
9
Deklarasi Praha pada tahun ialah segala bentuk yang diprogramkan
2003 lebih lengkap menyebutkan bahwa:
Literasi juga mencakup bagaimana seseorang untuk suatu proses penyaluran informasi.
berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga
bermakna praktik dan hubungan sosial yang
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
Sedangkan Education Association,5 penggunaannya.10 Selanjutnya Pangesti
mengatakan bahwa media mempengaruhi Wiedarti, dkk. mengatakan bahwa
efektivitas program lembaga: (a) Pendidikan formal; (b)
instruksional.6Berkaitan dengan Keluarga; dan (c) Lingkungan sosial yang
pendidikan dan pembelajaran, Unang terdiri dari tetangga atau masyarakat
Wahidin7 mengatakan bahwa media sekitar bisa berperan aktif dalam
merupakan alat bantu yang digunakan pelaksanaan literasi media.11
dalam proses pembelajaran untuk Memperhatikan pengertian literasi
menyalurkan pesan berupa materi media (media literacy) di atas, pada ruang
pembelajaran dari guru kepada peserta lingkup pendidikan formal dikenal
didik. 8
beberapa istilah berkaitan dengan media,
yaitu: media pembelajaran/media
c. Literasi Media pendidikan/teknologi
Pangesti Wiedarti, dkk.9 pembelajaran/teknologi pendidikan
memberikan pengertian bahwa literasi dengan berbagi jenis dan bentuknya.
media merupakan kemampuan Perkembangan jenis dan bentuk media
mengetahui berbagai bentuk media yang pembelajaran dari waktu ke waktu
berbeda serta memahami tujuan dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi, sehingga lahirlah media

5 Ahmad Sabri. (2005). Strategi Belajar pembelajaran dengan menggunakan


Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: teknologi rendah dan media pembelajaran
Quantum Teaching. hlm. 112.
6 Lebih lengkap Education Association dengan menggunakan teknologi tinggi.
mengatakan bahwa: media merupakan benda yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau Guru sebagai pengguna media
dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, pembelajaran harus selalu mengikuti
dapat mempengaruhi efektivitas program
instruksional.
perkembangan jenis dan bentuk media
7 Unang Wahidin. (2015). Interaksi pembelajaran tersebut agar
Komunikasi Berbasis Media Pembelajaran
dalam Proses Belajar- Mengajar. Edukasi
Islami: Jurnal Pendidikan Islam. 4 (07). hlm.
819.
8 Unang Wahidin lebih lengkap 10 Pangesti Wiedarti, dkk lebih lengkap
mengatakan: media adalah alat bantu yang mengatakan bahwa literasi media (media literacy),
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
pengirim (komunikator) ke penerima pesan bentuk media yang berbeda, seperti media cetak,
(komunikan) sehingga dapat merangsang media elektronik (media radio, media televisi),
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa media digital (media internet), dan memahami
sedemikian rupa sehingga proses belajar tujuan penggunaannya.
terjadi. 11 Pangesti Wiedarti, dkk. (2016).
9 Pangesti Wiedarti, dkk. (2016). Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. hlm.
Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. hlm. 9. 10.

Implementasi Literasi Media … 233


penggunaannya dalam proses pembelajaran memiliki peranan penting
pembelajaran lebih optimal. dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia (PP RI) Nomor 74 Tahun 2008 C. METODE PEMBAHASAN
tentang Guru, memasukan teknologi Metode pembahasan dalam tulisan
pembelajaran ke dalam salah satu sub ini menggunakan metode deskriptif
kompetensi pedagogik.12 Dengan interpretatif. Deskriptif mempunyai arti
demikian guru diharapkan mampu menggambarkan apa adanya.13 Adapun
memanfaatkan teknologi pembelajaran interpretatif mempunyai arti adanya
dalam setiap proses pembelajaran yang kesan, pendapat, dan pandangan yang
dilaksanakan, sehingga proses berhubungan dengan adanya tafsiran.14
pembelajaran lebih efektif dan efisien Metode deskriptif interpretatif digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran. sebagai upaya menggambarkan fenomena
Berkaitan dengan literasi media baik bersifat alamiah maupun rekayasa
sebagaimana dipaparkan di atas, guru PAI manusia berkaitan dengan peristiwa sosial
dan Budi Pekerti diharapkan literat dan budaya secara detail dan terperinci.
(melek) terhadap berbagai jenis dan Berkaitan dengan tulisan ini metode
bentuk media pembelajaran. Sehingga deskriptif interpretatif digunakan untuk
guru PAI dan Budi Pekerti memahami memberikan gambaran tentang berbagai
dan mampu menggunakan berbagai bentuk media pembelajaran yang bisa
bentuk media pembelajaran tersebut digunakan dalam proses pembelajaran
dalam proses pembelajaran. Hal ini PAI dan Budi Pekerti.
disebabkan komponen media
D. HASIL PEMBAHASAN
Merujuk kepada pengertian literasi
12 Secara lengkap Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia (PP RI) media (media literacy) sebagaimana telah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
mengatakan: kompetensi pedagogik dijelaskan sebelumnya, maka pembahasan
merupakan kemampuan guru dalam berikut akan menguraikan berbagai
pengelolaan pembelajaran peserta didik, yang
meliputi: (a) pemahaman wawasan atau bentuk media dalam proses pembelajaran
landasan kependidikan; (b) pemahaman
terhadap peserta didik; (c) pengembangan
kurikulum atau silabus; (d) perancangan 13 Departemen Pendidikan Nasional.
pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran Pusat Bahasa. (2012). Kamus Besar Bahasa
yang mendidik dan dialogis; (f) pemanfaatan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
teknologi pembelajaran; (g) evaluasi hasil Utama. hlm. 320.
belajar; dan (h) pengembangan peserta didik 14 Departemen Pendidikan Nasional.
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi Pusat Bahasa. (2012). Kamus Besar Bahasa
yang dimilikinya. Indonesia. hlm. 543.
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
PAI dan Budi Pekerti. Bentuk media serta bagian-bagian dari materi
pembelajaran tersebut adalah sebagai pembelajaran yang dianggap penting
berikut: harus dikuasai peserta didik dan dasar-
1. Media Pembelajaran Berbasis Cetak dasar serta poin-poin yang penting pada
Media pembelajaran berbasis cetak materi yang sedang dipelajari; dan (c)
adalah media pembelajaran visual yang lembaran panduan suatu peralatan atau
pembuatannya melalui proses percetakan memelihara peralatan.
(printing atau offset). Media Media pembelajaran visual berbasis
pembelajaran berbasis cetak menyajikan cetak menyalurkan pesan lewat simbol-
pesan atau informasi melalui huruf atau simbol visual. Linda Campbell, dkk15
gambar yang diilustrasikan sehingga mengatakan bahwa gambar visual adalah
dapat ditangkap oleh indera penglihatan sebuah cara mengetahui makna kata yang
peserta didik untuk memperjelas pesan lebih tua dari pada simbolisme linguistik.
atau informasi yang disampaikan. Catatan-catatan fosil menunjukan bahwa,
Beberapa media pembelajaran visual jauh sebelum mekanisme berkomunikasi
berbasis cetak adalah: (a) Poster; (b) manusia itu berkembang, organ-organ
Komik; (c) Kartun; (d) Peta; (e) penglihatannya telah menjadi alat
Flipchart; (f) Big Book; (g) Kalender pengetahuan yang penting bagi manusia
Cerita; dan (h) Gambar/foto. purba.
Sedangkan media pembelajaran Penggunaan media pembelajaran
berbasis teks cetak (print out) adalah visual berbasis cetak dalam proses
berbagai bentuk media pembelajaran pembelajaran PAI dan Budi Pekerti harus
visual yang digunakan sebagai penyampai diusahakan memenuhi ketentuan agar
pesan pembelajaran yang mengandung menghasilkan visual yang komunikatif,
teks (bacaan) dan berbagai ilustrasi yaitu: (a) mudah dilihat oleh seluruh
pendukungnya. Media pembelajaran peserta didik terutama peserta didik yang
visual teks cetak meliputi bahan-bahan duduk di paling belakang; (b) dapat
yang disiapkan di atas kertas menarik perhatian seluruh peserta didik;
pembelajaran dan informasi. (c) sederhana dan tidak rumit; (d) media
Beberapa media pembelajaran pembelajaran yang ditampilkan lebih
berbasis teks cetak (print out) diantaranya 15 Linda Campbell, dkk. (2002).
Multiple Intelligences, Metode Terbaru
adalah: (a) buku teks atau buku ajar; (b) Melesatkan Kecerdasan. Penerjemah:
Tim Inisiasi. Depok:
handout berisi ringkasan atau kesimpulan
Inisiasi Press. hlm. 108.

Implementasi Literasi Media … 235


menonjolkan visual dari pada tulisan; (e) 21
Azhar Arsyad. (2004). Media
Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
visual yang ditampilkan benar, tepat Persada. hlm. 16-17.
22
Fungsi atensi, media visual
sasaran, masuk akal dan logis; serta (f) merupakan inti, yaitu menarik dan
visual yang ditampilkan terstruktur dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
tersusun secara sistematis sehingga berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi
mudah dipahami seluruh peserta didik. pelajaran. Seringkali awal pelajaran siswa tidak
tertarik dengan materi pelajaran atau mata
Levie dan Lentz dalam Azhar pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran
Arsyad21 mengemukakan fungsi media yang tidak disenangi oleh mereka sehingga
mereka tidak memperhatikan.
pembelajaran, khususnya media visual, diperoleh peserta didik melalui proses
yaitu: fungsi atensi 22
; fungsi afektif 16
; belajar menggunakan media pembelajaran
fungsi kognitif 17
; dan fungsi berbasis cetak. Hal ini sebagaimana
kompensatoris18. disampaikan Unang Wahidin dan Ahmad
Pada proses pembelajaran PAI dan Syaefuddin,19 bahwa tujuan penggunaan
Budi Pekerti, guru bisa menggunakan media pembelajaran berbasis cetak adalah
salah satu jenis atau beberapa jenis media agar siswa memperoleh pengalaman
pembelajaran berbasis cetak secara belajar melalui indera penglihatan.20
bergantian. Tetapi yang harus
diperhatikan guru adalah pengalaman 2. Media Elektronik
belajar yang harus Media elektronik merujuk kepada
alat sebaran yang menggunakan
16 Fungsi afektif, media visual dapat teknologi elektronik atau elektromekanik
terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. untuk dicapai pengguna seperti radio,
Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi
yang menyangkut masalah sosial atau ras.
17 Fungsi kognitif, media visual terlihat
dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau 19 Unang Wahidin & Ahmad
gambar memperlancar pencapaian tujuan Syaefuddin. (2018). Media Pendidikan
untuk memahami dan mengingat informasi dalam Perspektif Pendidikan Islam.
atau pesan yang terkandung dalam gambar. Edukasi Islami: Jurnal
18 Fungsi kompensatoris, media Pendidikan Islam, 7 (01), hlm. 57.
pembelajaran terlihat dari hasil penelitian 20 Lebih lengkap Unang Wahidin &
bahwa media visual yang memberikan konteks Ahmad Syaefuddin mengatakan bahwa tujuan
untuk memahami teks membantu siswa yang penggunaan media pembelajaran berbasis
lemah dalam membaca untuk cetak adalah agar siswa memperoleh
mengorganisasikan informasi dalam teks dan pengalaman melalui membaca, belajar melalui
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, simbol-simbol dan pengertianpengertian
media pembelajaran berfungsi untuk dengan mempergunakan indra penglihatan.
mengakomodasikan siswa yang lemah dan Karena media ini termasuk tingkat belajar
lambat menerima dan memahami isi pelajaran konseptual, maka bahan-bahannya harus
yang disajikan dengan teks atau disajikan disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan
secara verbal. penguasaan bahasa siswa.
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
televisi, permainan video, komputer, bisa saling memahami perasaan diantara
telefon dan lain-lain.21 mereka.
Pembahasan jenis media elektronik Program radio telah lama digunakan
dalam tulisan ini yaitu media radio dan sebagai media pembelajaran yang
media televisi, hal ini merujuk kepada digunakan oleh beberapa lembaga, salah
pengertian literasi media (media literacy) satunya adalah lembaga pendidikan jarak
sebagaimana telah dijelaskan di atas. jauh. Lembaga pendidikan jarak jauh
menggunakan radio siaran (broadcast)
Adapun pembahasannya sebagai berikut:
sebagai media pembelajaran untuk
a. Media Radio
menyampaikan materi pembelajaran
Media radio merupakan salah satu
kepada peserta didik yang tersebar di
jenis media pembelajaran audio (media
berbagai daerah.
dengar). Media pembelajaran audio
Guru PAI dan Budi Pekerti bisa
(media dengar) merupakan media
menggunakan radio siaran (broadcast)
pembelajaran yang isi pesannya diterima
sebagai media pembelajaran, karena
peserta didik melalui indra pendengaran.
fungsi dari radio adalah menyampaikan
Media pembelajaran audio adalah media
pesan materi pembelajaran sehingga
pembelajaran yang mengantarkan pesan
peserta didik bisa mendengarkan materi
dalam bentuk auditif (hanya dapat
pembelajaran tersebut baik sewaktu di
didengar) oleh indera pendengaran peserta
dalam kelas maupun di tempat tinggal
didik, sehingga terjadi proses belajar pada
peserta didik. Salah satu contoh yang
dirinya. Pesan materi pembelajaran yang
sering dilakukan guru adalah menugaskan
disampaikan berupa kata-kata, musik, dan
peserta didik untuk mendengarkan,
sound effect.
mencatat dan melaporkan sebuah materi
Media pembelajaran audio sangat
yang disiarkan oleh radio, misalnya
cocok untuk materi pembelajaran yang
ceramah shubuh di bulan Ramadhan.
bersifat auditif, seperti: hapalan Alquran;
Penggunaan radio siaran
bahasa asing; dan seni suara. Media
(broadcast) sebagai media pembelajaran
pembelajaran audio dapat menyampaikan
harus memperhatikan tujuan yang ingin
pesan-pesan afektif kepada peserta didik
dicapai, yaitu agar peserta didik
sehingga antara guru dan peserta didik
memperoleh pengalaman belajar melalui
indra pendengarannya sehingga dalam
21
https://ms.wikipedia.org/wiki/Media_elektr
diri peserta didik terjadi proses belajar.
onik, Selasa, 24 Juli 2018, Pkl. 13.04.

Implementasi Literasi Media … 237


ditayangkan televisi syarat dengan pesan
b. Media Televisi pendidikan agama Islam yang disajikan
Televisi (TV) adalah salah satu baik dalam bentuk ceramah, dialog
bentuk media pembelajaran audio-visual interaktif, diskusi, maupun sinetron atau
(media dengar-pandang) yang isi film yang bernuansa pendidikan agama
pesannya diterima peserta didik melalui Islam. Acara-acara tersebut ditayangkan
indra pendengaran dan penglihatan. pada saat menjelang buka puasa,
Televisi memproyeksikan tulisan, gambar menjelang sahur, setelah shubuh bahkan
bergerak atau video dan kata-kata melalui ada beberapa statsiun televisi yang
suara, sehingga paduan ini sama seperti menayangkannya di siang hari atau sore
aslinya. Saat ini televisi menjadi salah hari, sehingga suasana setiap saat
satu sumber informasi yang mudah bernafaskan dan bernuansa religius.
diakses masyarakat luas. Proses pembelajaran PAI dan Budi
Televisi secara bahasa berasal dari Pekerti, baik yang dilaksanakan di dalam
kata tele (bahasa Yunani) yang artinya kelas, di luar kelas ataupun di tempat
jauh, dan visi (bahasa Latin) yang artinya tinggal peserta didik, bisa memanfaat
penglihatan. Adapun dalam bahasa televisi sebagai media pembelajaran.
Inggris, yaitu television yang bermakna Salah contoh yang sering dilakukan guru
melihat jauh. adalah menugaskan peserta didik
Saat ini televisi sudah begitu menyaksikan acara ceramah agama Islam
memasyarakat dan tidak lagi dipandang yang ditayangkan statsiun televisi,
sebagai barang mewah. Televisi banyak menuliskan isi ceramah, melaporkan dan
digunakan di rumah-rumah, perkantoran, mendiskusikannya di dalam kelas dalam
sekolah-sekolah tertentu, baik digunakan proses pembelajaran.
untuk alat hiburan maupun sebagai alat Walaupun demikian, perlu adanya
bantu proses pembelajaran. sikap kritis dari masyarakat terutama guru
Berkaitan dengan pendidikan agama dan orang tua peserta didik dalam
Islam, televisi telah banyak berperan menonton berbagai acara yang
dalam menyampaikan pesan-pesan ditayangkan televisi. Guru PAI dan Budi
pendidikan agama Islam melalui acara Pekerti bersama orang tua peserta didik
hikmah fajar, mimbar agama, dan dalam harus bekerja sama dalam mengarahkan
bentuk acara lainnya. Lebih-lebih pada peserta didik hanya menonton acara-acara
bulan Ramadhan acara-acara yang tayangan televisi yang mengandung unsur
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
yang memberikan manfaat, salah satunya https://id.wikipedia.org/wiki/
Media_Analog_dan_D igital, 26 Juli 2018, Pkl.
yang mengandung unsur pendidikan, 17.10.
30
Digitus dalam bahasa Yunani berarti jari
terkhusus pendidikan agama Islam. jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang
dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai
sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0,
3. Media Digital (Media Internet) oleh karena itu digital merupakan penggambaran
dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari
Digital berasal dari kata digitus, angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner).
Semua sistem komputer menggunakan sistem
dalam bahasa Yunani29 berarti jari jemari. digital sebagai basis datanya, dapat disebut juga
dengan istilah Bit (Binary Digit).
Apabila kita hitung jari jemari orang
Perkembangan media digital telah
dewasa, maka berjumlah sepuluh (10).30
memberikan pengaruh yang sangat cepat
O’Brein & Scharber dalam Danang
ke dalam sistem pendidikan dan
Wahyu Puspito memberi istilah digital
pembelajaran, sehingga sudah tidak asing
adalah upaya untuk menjadikan suatu
lagi baik di bidang akademik maupun non
bahan (bacan, gambar, aktivitas, dll) yang
akademik. Salah satu alternatif yang
disajikan dalam bentuk multimodaltexts. 22
muncul terkait dengan media digital
Media digital adalah media yang
adalah beralihnya sumber belajar bagi
dikodekan dalam format mesin yang
peserta didik dari sumber belajar yang
dapat dibaca (machine-readable).23 & 24
bersifat fisik (media analog) menjadi
29 digital. Prinsip digital adalah
memudahkan peserta didik dalam
22 O’Brein & Scharber. (2008). dalam mengakses berbagai informasi apapun,
Danang Wahyu Puspito. Implementasi Literasi
Digital dalam Gerakan Literasi Sekolah. Prodi kapanpun dan dimanapun dibutuhkan,
Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana dalam hal ini media digital menggunakan
Universitas Negeri Semarang. (Konferensi
Bahasa dan Sastra II). International perangkat yang terhubung kepada
Conference On Language, Literature, And
Teaching. ISSN 25980610, E-ISSN 2598- jaringan internet.
0629.
Menurut laporan hasil survei
23 University of Guelph (September
2006). dalam Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_Analog_d
an_ Digital, diunduh: 26 Juli 2018, Pkl. 17.10. Indonesia (APJII)34, pengguna internet di
24 Konsep media digital adalah biner, Indonesia dari waktu ke waktu semakin
yaitu 0 dan 1 menggunakan gelombang diskrit.
Media digital dapat dibuat, dilihat, meningkat.35 Selanjutnya APJII juga
didistribusikan, dimodifikasi dan bisa bertahan
pada perangkat elektronik digital. Proses
digital menggunakan Logika Alogaritma. media digital. Media digital sangat berbeda
Program-program komputer dan perangkat
dengan media analog yang mengandalkan sistem
lunak seperti citra digital, digital video; video
manual seperti media cetak, buku cetak, surat
games; halaman web dan situs web, termasuk
kabar dan majalah yang masih bersifat tradisional
media sosial; data dan database; digital audio,
seperti gambar, film, tape audio dan lain-lain.
seperti mp3, mp4 dan e-buku adalah contoh

Implementasi Literasi Media … 239


34
Kompas.com. (2018). Diakses materi pembelajaran dan berkomunikasi
dari:
https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/164 dengan orang lain dari jarak jauh,
531 77/berapa-jumlah-pengguna-internet-
indonesia. diakses 25 Juli 2018, Pkl. 15.25. berinteraksi dengan sistem berbasis
35
Sepanjang tahun 2017 dari pengetahuan yang luas dan dengan para
populasi penduduk Indonesia saat itu 262 juta
orang, lebih dari 50% nya atau sekitar 143 juta pakar dari berbagai negara.
orang masyarakat Indonesia telah terhubung
jaringan internet, dan mayoritas pengguna Berkaitan dengan hal tersebut di
internet sebanyak 72,41% masih dari kalangan
masyarakat urban. Pemanfaatan internet bukan atas, peserta didik dituntut untuk lebih
hanya untuk berkomunikasi tetapi juga
cermat dalam memilih informasi yang
membeli barang, memesan transportasi, hingga
berbisnis dan berkarya. berkualitas yang bersumber dari media
melaporkan bahwa faktor pendidikan juga
digital (media internet) melalui literasi
memengaruhi penetrasi internet di
digital. Hal ini sejalan dengan apa yang
Indonesia.25
disampaikan oleh Danang Wahyu
Tampak jelas bahwa media digital
Puspito.37 & 26
(media internet) memiliki potensi untuk
Literasi digital memberikan manfaat
memfasilitasi pembelajaran dengan
baik bagi individu, lembaga atau
caracara yang sebelumnya tidak
organisasi maupun bagi masyarakat
terbayangkan. Misalnya, belum lama ini
secara luas. Menurut Brian Wright27
penggunaan teknologi di kelas terbatas
terdapat 10 manfaat dari adanya literasi
pada film, televisi, proyektor slide, radio,
digital.28
dan sejenisnya. Tetapi saat ini, peserta
26 Danang Wahyu Puspito mengatakan
didik sudah dapat meniru lingkungan dan literasi digital adalah himpunan sikap,
peristiwa-peristiwa yang mereka tidak pemahaman, keterampilan menangani dan
mengkomunikasikan informasi dan
pernah didapatkan dari kelas, menerima pengetahuan secara efektif dalam berbagai
media dan format. Dalam literasi digital itu
25 Sebanyak 88,24 % dari mereka yang bukan hanya sekadar kemampuan mencari,
menggenggam gelar S-2 dan S-3 terhubung menggunakan dan menyebarkan informasi,
dengan internet. Mayoritas lulusan S-1 dan akan tetapi diperlukan kemampuan dalam
Diploma juga telah menggunakan internet, yakni membuat informasi dan evaluasi kritis,
sebanyak 79,23 %. Di beberapa universitas dan ketepatan aplikasi yang digunakan dan
akademi kejuruan, internet memang telah menjadi pemahaman mendalam dari isi informasi yang
bagian penting dari proses belajar-mengajar. terkandung dalam konten digital tersebut.
Contohnya, tugas dan ujian dikumpulkan lewat e- Literasi digital juga mencakup tanggung jawab
mail, bukan lagi berbentuk kertas. Mencari dari setiap penyebaran informasi yang
referensi pun kerap dari jurnal online atau e-Book, dilakukan karena menyangkut dampaknya
bukan buku-buku fisik. Dalam proses administrasi terhadap masyarakat
seperti pengambilan mata kuliah, evaluasi dosen, 27
hingga survey di kampus juga sudah terhubung ke Wright.
sistem online. Selain itu, internet juga telah https://www.slideshare.net/webpercent/top-
digunakan oleh peserta didik pada tingkat 10benefits-of-digital-literacy, diunduh: 29 Juli
pendidikan SMA/MA/Paket C sebanyak 70,54 %, 2018, pkl. 10.30.
SMP/MTs/Paket B sebanyak 48,53 %, 28 Brian Wright dalam infographics
SD/MI/Paket A sebanyak 25,10 %, dan yang tidak yang berjudul Top 10 Benefits of Digital
sekolah sebanyak 5,45 %. Literacy: Why You Should Care About
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
37
Danang Wahyu Puspito. Implementasi sekaligus menjadi sumber belajar bagi
Literasi Digital dalam Gerakan Literasi Sekolah.
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana peserta didik untuk mendapatkan materi
Universitas Negeri Semarang. (Konferensi Bahasa
dan Sastra II). International Conference On pembelajaran yang aktual selain materi
Language, Literature, And Teaching. ISSN pembelajaran yang bersumber dari buku
25980610, E-ISSN 2598-0629. hlm. 306.
Sementara itu, Steve Wheeler29 cetak pegangan peserta didik. Sehingga
mengatakan terdapat sembilan elemen peserta didik akan mendapatkan ilmu
penting dalam dunia literasi digital.30 pengetahuan yang lebih luas, baik berupa
Implementasi media digital (media materi, teori, prinsif dan informasi apapun
internet) dalam proses pembelajaran PAI berkaitan dengan pendidikan agama
dan Budi Pekerti berfungsi sebagai alat Islam.
Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan
Technology, bahwa ada sepuluh manfaat kemampuan mencari, menggunakan,
penting dari adanya literasi digital yaitu: (a)
menghemat waktu; (b) belajar lebih cepat; (c) menilai dan memahami konten (isi) dari
menghemat uang; (d) membuat lebih aman; (e)
senantiasa memperoleh informasi terkini; (f) media digital (media internet) yang
selalu terhubung; (g) membuat keputusan yang
lebih baik; (h) dapat memuat Anda bekerja; (i)
digunakan.
membuat lebih bahagia; dan (j) dapat
mempengaruhi dunia.
29 Steve Wheeler. (2012). Digital E. KESIMPULAN
Literacies for Engagement in Emerging Online
Cultures. Pada proses pembelajaran PAI dan
Plymouth University United Kingdom. eLC
Budi Pekerti terjadi proses interaksi
RESEARCH PAPER SERIES. ISSUE 5 ·
Communication & Learning in the Digital Age edukatif antara guru, peserta didik dan
| ISSN 2013-7966. . eLC Research Paper
Series, 5, hlm. 14-25. lingkungan yang melibatkan berbagai
30 Steve Wheeler dalam tulisannya yang
berjudul Digital Literacies For Engagement In
komponen pembelajaran. Guru PAI dan
Emerging Online Cultures, menyebutkan ada Budi Pekerti diharapkan mampu
sembilan elemen penting dalam dunia literasi
digital; yaitu (a) social networking, yaitu mengelola berbagai komponen
kehadiran situs jejaring sosial; (b) transliteracy,
diartikan sebagai kemampuan memanfaatkan pembelajaran dalam rangka mencapai
segala platform yang berbeda; (c) maintaining
privacy, adalah tentang menjaga privasi dalam tujuan pembelajaran. Salah satu
dunia online; (d) managing digital identity,
berkaitan dengan cara menggunakan identitas
komponen pembelajaran adalah media
yang tepat; (e) creating content, berkaitan dengan pembelajaran baik berfungsi sebagai alat
keterampilan membuat konten di berbagai
aplikasi; (f) organising and sharing content bantu mengajar guru maupun sebagai
organizing, adalah mengatur dan berbagi konten
informasi; (g) reusing/repurposing content yatu salah satu sumber belajar bagi peserta
membuat konten baru dari berbagai jenis
informasi yang tersedia; (h) filtering and selecting didik. Terdapat berbagai bentuk media
content, adalah kemampuan mencari, menyaring,
memilih informasi dengan tepat; dan (i) self
pembelajaran yang bisa digunakan dalam
broadcasting yang bertujuan membagikan proses pembelajaran PAI dan Budi
gagasan atau ide-ide pribadi.

Implementasi Literasi Media … 241


Pekerti. Penggunaan media pembelajaran Sekolah. Prodi Pendidikan Bahasa
dalam proses pembelajaran bukan Indonesia Pascasarjana Universitas
merupakan tujuan tetapi sebagai alat Negeri Semarang. (Konferensi
sekaligus menjadi salah satu sumber Bahasa dan Sastra II). International
belajar bagi peserta didik. Sehingga dalam Conference On Language,
implementasinya diperlukan literasi Literature, And Teaching. ISSN
media dari guru PAI dan Budi Pekerti 2598-0610, E-ISSN 2598-0629.
terhadap berbagai bentuk media Sabri, A. (2005). Strategi Belajar
pembelajaran dan memahami cara, Mengajar dan Micro Teaching.
kegunaan, fungsi serta tujuan Ciputat: Quantum Teaching.
penggunaannya. Supriadie, D. & Darmawan, D. (2012).
Komunikasi Pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Bandung: PT REMAJA
Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran. ROSDAKARYA.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Unesco. (2003). The Prague Declaration.
Campbell, L., dkk. (2002). “Towards an Information Literate
Multiple Intelligences, Society.”
Metode Terbaru University of Guelph (September 2006).
Melesatkan Kecerdasan. dalam
Penerjemah: Tim Inisiasi. Depok: https://id.wikipedia.org/wiki/
Inisiasi Press. Media_ Analog_dan_ Digital
Departemen Pendidikan Nasional. Pusat Wahidin, U. (2015). Interaksi Komunikasi
Bahasa. (2012). Kamus Besar Berbasis Media Pembelajaran
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. dalam Proses Belajar-Mengajar.
Gramedia Pustaka Utama. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan
Kompas.com. (2018). Diakses dari: Islam, 4(07). 806-824.
https://tekno.kompas.com/read Wahidin, U., Islam, M., Y. Fadillah, P.
/2018/02/ 22/164531 77 (2017). Literasi Keberagamaan
/berapajumlah-pengguna-internet- Anak
indonesia. Keluarga Marjinal Binaan
diakses 25 Juli 2018, Pkl. 15.25. Komunitas di Kota Bogor. Edukasi
Puspito, W., D. Implementasi Literasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam,
Digital dalam Gerakan Literasi 6(12). 125-135.
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
Wahidin, U. & Syaefuddin, A. (2018).
Media Pendidikan dalam Perspektif
Pendidikan Islam. Edukasi Islami:
Jurnal Pendidikan Islam, 7(01). 47-
66.
Wheeler, S. (2012). Digital Literacies for
Engagement in Emerging Online
Cultures. Plymouth University
United Kingdom. eLC RESEARCH
PAPER SERIES. ISSUE 5·
Communication & Learning in the
Digital Age | ISSN 2013-7966. eLC
Research Paper Series, 5, 14-25.
Wiedarti, P., dkk. (2016). Desain Induk
Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wright, B. (2015).
https://www.slideshare.net/webperce
nt/top-10-benefits-of-digital-literacy,
diunduh: 29 Juli 2018, pkl. 10.30.
https://ms.wikipedia.org/wiki/Media
_elektr onik, Selasa, 24 Juli 2018,
Pkl. 13.04.
https://id.wikipedia.org/wiki/
Media_Analo g_dan_Digital, 26
Juli 2018, Pkl. 17.10., diunduh: 26
Juli 2018, Pkl.
17.10.

Implementasi Literasi Media … 243


Makalah disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Ustadzah Mardhati, M.Pd.I

Disusun oleh:

Azhar Kamil Pasya 211310013

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN
JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. PENDAHULUAN satunya adalah mengelola komponen
Guru, terkhusus guru Pendidikan media pembelajaran.
Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti Berkaitan dengan hal tersebut di
merupakan komponen paling menentukan atas, dalam tulisan ini akan
dalam sistem pendidikan dan dibahas implementasi literasi media dalam
pembelajaran secara keseluruhan pada bentuk media cetak, media elektronik, dan
satuan pendidikan. Hal ini karena guru media digital yang digunakan dalam
PAI dan Budi Pekerti sangat menentukan proses pembelajaran Pendidikan Agama
keberhasilan peserta didik terutama dalam Islam dan Budi Pekerti.
kaitannya dengan pembentukan
kepribadian dan akhlak mulia serta B. TINJAUAN PUSTAKA
pencapaian tujuan pembelajaran. 1. Pembelajaran
Selama melaksanakan tugas Pembelajaran memiliki akar kata
profesinya, guru PAI dan Budi Pekerti “belajar”. Belajar yaitu kegiatan berproses
dituntut untuk mampu melakukan yang memiliki unsur yang sangat
pembentukan kepribadian dan akhlak mendasar dalam kegiatan pendidikan pada
mulia serta mentransformasi ilmu setiap jenjangnya. Didi Supriadie dan
pengetahuan kepada peserta didik. Dalam Deni Darmawan31 mengatakan
implementasinya tentu harus diciptakan pembelajaran atau instruksional adalah
lingkungan yang mendukung proses konsepsi dari kegiatan belajar dan
pembelajaran sehingga pada diri peserta mengajar.32
didik terjadi proses belajar.
31 Didi Supriadie dan Deni Darmawan.
Kemampuan guru PAI dan Budi (2012). Komunikasi Pembelajaran. Bandung:
Pekerti dalam menciptakan lingkungan PT Remaja Rosdakarya. hlm. 9.
32 Didi Supriadie dan Deni Darmawan
yang mendukung proses pembelajaran selanjutnya mengatakan: pembelajaran atau
instruksional adalah konsepsi dari dua dimensi
sangat berkaitan erat dengan kemampuan kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus
direncanakan dan diaktualisasikan, serta
yang bersangkutan dalam mengelola diarahkan pada pencapaian tujuan atau
berbagai komponen pembelajaran, salah penguasaan sejumlah kompetensi dan
indikatornya sebagai gambaran hasil belajar.
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
Pembelajaran adalah sebuah proses (b) mendengarkan; (c) menulis; (d)
interaksi edukatif antara peserta didik, menulis kembali materi pembelajaran; (e)
guru dan lingkungan yang melibatkan memperhatikan; (f) mengamati; (g)
berbagai komponen pembelajaran untuk bertanya; (h) mencari; (i) menghubungkan
mencapai tujuan pembelajaran yang telah satu materi dengan materi pembelajaran
direncanakan. Unang Wahidin dan lainnya; (j) mengkomunikasikan; dan (k)
Ahmad Syaefuddin33 mengatakan, bahwa melakukan. Berbagai cara belajar tersebut
proses pembelajaran merupakan sebuah bisa dilakukan oleh peserta didik,
sistem yang disebut sistem sehingga tidak ada lagi alasan tidak bisa
pembelajaran.34 Komponen sistem belajar.
pembelajaran yang dimaksud yaitu: (a) Lingkungan terutama sarana dan
Tujuan pendidikan dan pembelajaran; (b) iklim pembelajaran berkaitan dengan
Perencanaan pembelajaran; (c) Peserta kualitas pembelajaran, berupa efektif
didik; (d) Guru; (e) Metode pembelajaran; tidaknya proses belajar mengajar.
(f) Media pembelajaran; dan (g) Evaluasi Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh:
pembelajaran. Guru PAI dan Budi Pekerti (a) Kompetensi (kemampuan dasar) guru
di dalam interaksi edukatif dituntut untuk yang dipersyaratkan; (b) Banyak
mampu mengelola komponen-komponen sedikitnya jumlah peserta didik; (c)
sistem pembelajaran tersebut. Suasana belajar yang memberi
Interaksi edukatif antara peserta kesempatan kepada siswa untuk terlibat
didik, guru dan lingkungan merupakan dalam proses pembelajaran. Suasana
interaksi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang demokratis
pembelajaran. Di dalam interaksi memungkinkan adanya kebebasan siswa
edukatif, peserta didik melakukan proses untuk berpendapat, bertanya dan
belajar melalui berbagai cara, berdialog; (d) Tersedianya fasilitas dan
diantaranya: (a) Dengan cara membaca; sumber belajar yang lain (buku pelajaran,
alat peraga dan lain-lain); dan (e)
33 Unang Wahidin & Ahmad
Syaefuddin. (2018). Media Pendidikan Karakteristik sekolah itu sendiri,
dalam Perspektif Pendidikan Islam. berkaitan dengan kedisiplinan sekolah,
Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 7 (01), hlm. 49. letak geografis sekolah, lingkungan dan
34 Unang Wahidin & Ahmad
Syaefuddin selanjutnya mengatakan: Sistem suasana sekolah, dan estetika/kenyamanan
pembelajaran terdiri dari beberapa komponen
yang satu dengan yang lainnya saling sekolah.
berinterelasi dan saling berinteraksi dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan sebelumnya.

Implementasi Literasi Media … 231


2. Literasi Media Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. h.8.
a. Literasi 12
Pangesti Wiedarti, dkk lebih
lengkap mengatakan: Literasi lebih dari
Literasi (literacy) bukan hanya sekadar membaca dan menulis namun
dalam arti sempit berupa kemampuan mencakup keterampilan berpikir menggunakan
sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk
individu dalam membaca dan menulis, cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21
ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi
melainkan meliputi kontinum informasi.
13
Unesco. (2003). The Prague
pembelajaran yang memungkinkan Declaration.
individu dapat mencapai tujuan hidup “Towards an Information Literate Society.”
14
Deklarasi Praha pada tahun
mereka, mengembangkan pengetahuan 2003 lebih lengkap menyebutkan bahwa:
Literasi juga mencakup bagaimana seseorang
dan potensinya, dan partisipasinya secara berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga
bermakna praktik dan hubungan sosial yang
penuh dalam kehidupan sosial mereka
terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan
secara luas.5 Hal ini senada dengan apa budaya. Deklarasi itu juga menyebutkan bahwa
literasi informasi terkait pula dengan
yang disampaikan Pangesti Wiedarti, dkk6 kemampuan untuk mengidentifikasi,
menentukan, menemukan, mengevaluasi,
bahwa literasi lebih dari sekadar menciptakan secara efektif dan terorganisasi,
menggunakan dan mengomunikasikan
membaca dan menulis.7 Sedangkan
informasi untuk mengatasi berbagai persoalan.
menurut menggunakan sumber-sumber
Deklarasi Praha8 bahwa literasi mencakup pengetahuan, kemampuan berkomunikasi
seseorang berkomunikasi, praktik dan dalam masyarakat, kemampuan praktik
hubungan sosial, serta kemampuan dan hubungan sosial, kemampuan: untuk
mengatasi berbagai persoalan.9 mengidentifikasi, menentukan,
Berbagai kemampuan yang tercakup menemukan, mengevaluasi, dan
dalam pengertian literasi sebagaimana menciptakan secara efektif dan
dipaparkan di atas berupa: kemampuan terorganisasi, serta kemampuan
membaca, kemampuan menulis, mengomunikasikan informasi untuk
kemampuan mencapai kontinum mengatasi berbagai persoalan, merupakan
pembelajaran, kemampuan berpikir berbagai kemampuan dasar manusia di
era informasi saat ini. Semua kemampuan
tersebut memungkinkan dicapai melalui
10
Unang Wahidin. Yahya
Muharikul Islam. pembelajaran sepanjang hayat.
Putri Fadillah. (2017). Literasi Keberagamaan
Anak Keluarga Marjinal Binaan Komunitas di
Kota Bogor. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan
Islam. 6 (12). hlm. 128.
11
Pangesti Wiedarti, dkk. (2016).
Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.
Jakarta: Direktorat
Jenderal
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
b. Media c. Literasi Media
Secara bahasa, kata “media” bentuk Pangesti Wiedarti, dkk.39
jamaknya “medium” (bahasa Latin), bila memberikan pengertian bahwa literasi
diartikan secara harfiyah memiliki arti media merupakan kemampuan
“perantara” atau “pengantar”. Demikian mengetahui berbagai bentuk media yang
pula dalam Bahasa Arab, media berasal berbeda serta memahami tujuan
dari kata “wasaailu” (‫ )واس لئ‬yang artinya penggunaannya.40 Selanjutnya Pangesti
“perantara” atau “pengantar”. Wiedarti, dkk. mengatakan bahwa
Secara istilah, Association For lembaga: (a) Pendidikan formal; (b)
Education and Communication Keluarga; dan (c) Lingkungan sosial yang
Technology (AECT) mengartikan media, terdiri dari tetangga atau masyarakat
ialah segala bentuk yang diprogramkan sekitar bisa berperan aktif dalam
untuk suatu proses penyaluran informasi. pelaksanaan literasi media.41
Sedangkan Education Association,35 Memperhatikan pengertian literasi
mengatakan bahwa media mempengaruhi media (media literacy) di atas, pada ruang
efektivitas program lingkup pendidikan formal dikenal
instruksional. Berkaitan
36
dengan beberapa istilah berkaitan dengan media,
pendidikan dan pembelajaran, Unang yaitu: media pembelajaran/media
Wahidin37 mengatakan bahwa media pendidikan/teknologi
merupakan alat bantu yang digunakan pembelajaran/teknologi pendidikan
dalam proses pembelajaran untuk dengan berbagi jenis dan bentuknya.
menyalurkan pesan berupa materi Perkembangan jenis dan bentuk media
pembelajaran dari guru kepada peserta 38 Unang Wahidin lebih lengkap
mengatakan: media adalah alat bantu yang
didik.38 dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim (komunikator) ke penerima pesan
(komunikan) sehingga dapat merangsang
35 Ahmad Sabri. (2005). Strategi pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa
Belajar Mengajar dan Micro Teaching. sedemikian rupa sehingga proses belajar
Ciputat: Quantum Teaching. hlm. 112. terjadi.
36 Lebih lengkap Education Association 39 Pangesti Wiedarti, dkk. (2016).
mengatakan bahwa: media merupakan benda yang Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. hlm. 9.
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau 40 Pangesti Wiedarti, dkk lebih lengkap
dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan mengatakan bahwa literasi media (media literacy),
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
dapat mempengaruhi efektivitas program bentuk media yang berbeda, seperti media cetak,
instruksional. media elektronik (media radio, media televisi),
37 Unang Wahidin. (2015). Interaksi media digital (media internet), dan memahami
Komunikasi Berbasis Media Pembelajaran tujuan penggunaannya.
dalam Proses Belajar- Mengajar. Edukasi 41 Pangesti Wiedarti, dkk. (2016).
Islami: Jurnal Pendidikan Islam. 4 (07). hlm. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. hlm.
819. 10.

Implementasi Literasi Media … 233


pembelajaran dari waktu ke waktu Berkaitan dengan literasi media
dipengaruhi oleh perkembangan sebagaimana dipaparkan di atas, guru PAI
teknologi, sehingga lahirlah media dan Budi Pekerti diharapkan literat
pembelajaran dengan menggunakan (melek) terhadap berbagai jenis dan
teknologi rendah dan media pembelajaran bentuk media pembelajaran. Sehingga
dengan menggunakan teknologi tinggi. guru PAI dan Budi Pekerti memahami
Guru sebagai pengguna media dan mampu menggunakan berbagai
pembelajaran harus selalu mengikuti bentuk media pembelajaran tersebut
perkembangan jenis dan bentuk media dalam proses pembelajaran. Hal ini
pembelajaran tersebut agar disebabkan komponen media
penggunaannya dalam proses pembelajaran memiliki peranan penting
pembelajaran lebih optimal. dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia (PP RI) Nomor 74 Tahun 2008 C. METODE PEMBAHASAN
tentang Guru, memasukan teknologi Metode pembahasan dalam tulisan
pembelajaran ke dalam salah satu sub ini menggunakan metode deskriptif
kompetensi pedagogik.42 Dengan interpretatif. Deskriptif mempunyai arti
demikian guru diharapkan mampu menggambarkan apa adanya.43 Adapun
memanfaatkan teknologi pembelajaran interpretatif mempunyai arti adanya
dalam setiap proses pembelajaran yang kesan, pendapat, dan pandangan yang
dilaksanakan, sehingga proses berhubungan dengan adanya tafsiran.44
pembelajaran lebih efektif dan efisien Metode deskriptif interpretatif digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran. sebagai upaya menggambarkan fenomena
baik bersifat alamiah maupun rekayasa
manusia berkaitan dengan peristiwa sosial
42 Secara lengkap Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia (PP RI) dan budaya secara detail dan terperinci.
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
mengatakan: kompetensi pedagogik Berkaitan dengan tulisan ini metode
merupakan kemampuan guru dalam
deskriptif interpretatif digunakan untuk
pengelolaan pembelajaran peserta didik, yang
meliputi: (a) pemahaman wawasan atau memberikan gambaran tentang berbagai
landasan kependidikan; (b) pemahaman
terhadap peserta didik; (c) pengembangan
kurikulum atau silabus; (d) perancangan 43 Departemen Pendidikan Nasional.
pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran Pusat Bahasa. (2012). Kamus Besar Bahasa
yang mendidik dan dialogis; (f) pemanfaatan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
teknologi pembelajaran; (g) evaluasi hasil Utama. hlm. 320.
belajar; dan (h) pengembangan peserta didik 44 Departemen Pendidikan Nasional.
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi Pusat Bahasa. (2012). Kamus Besar Bahasa
yang dimilikinya. Indonesia. hlm. 543.
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
bentuk media pembelajaran yang bisa pesan pembelajaran yang mengandung
digunakan dalam proses pembelajaran teks (bacaan) dan berbagai ilustrasi
PAI dan Budi Pekerti. pendukungnya. Media pembelajaran
visual teks cetak meliputi bahan-bahan
D. HASIL PEMBAHASAN yang disiapkan di atas kertas
Merujuk kepada pengertian literasi pembelajaran dan informasi.
media (media literacy) sebagaimana telah Beberapa media pembelajaran
dijelaskan sebelumnya, maka pembahasan berbasis teks cetak (print out) diantaranya
berikut akan menguraikan berbagai adalah: (a) buku teks atau buku ajar; (b)
bentuk media dalam proses pembelajaran handout berisi ringkasan atau kesimpulan
PAI dan Budi Pekerti. Bentuk media serta bagian-bagian dari materi
pembelajaran tersebut adalah sebagai pembelajaran yang dianggap penting
berikut: harus dikuasai peserta didik dan dasar-
1. Media Pembelajaran Berbasis Cetak dasar serta poin-poin yang penting pada
Media pembelajaran berbasis cetak materi yang sedang dipelajari; dan (c)
adalah media pembelajaran visual yang lembaran panduan suatu peralatan atau
pembuatannya melalui proses percetakan memelihara peralatan.
(printing atau offset). Media Media pembelajaran visual berbasis
pembelajaran berbasis cetak menyajikan cetak menyalurkan pesan lewat simbol-
pesan atau informasi melalui huruf atau simbol visual. Linda Campbell, dkk45
gambar yang diilustrasikan sehingga mengatakan bahwa gambar visual adalah
dapat ditangkap oleh indera penglihatan sebuah cara mengetahui makna kata yang
peserta didik untuk memperjelas pesan lebih tua dari pada simbolisme linguistik.
atau informasi yang disampaikan. Catatan-catatan fosil menunjukan bahwa,
Beberapa media pembelajaran visual jauh sebelum mekanisme berkomunikasi
berbasis cetak adalah: (a) Poster; (b) manusia itu berkembang, organ-organ
Komik; (c) Kartun; (d) Peta; (e) penglihatannya telah menjadi alat
Flipchart; (f) Big Book; (g) Kalender pengetahuan yang penting bagi manusia
Cerita; dan (h) Gambar/foto. purba.
Sedangkan media pembelajaran
berbasis teks cetak (print out) adalah 45 Linda Campbell, dkk. (2002).
Multiple Intelligences, Metode Terbaru
berbagai bentuk media pembelajaran Melesatkan Kecerdasan. Penerjemah:
Tim Inisiasi. Depok:
visual yang digunakan sebagai penyampai
Inisiasi Press. hlm. 108.

Implementasi Literasi Media … 235


Penggunaan media pembelajaran Pada proses pembelajaran PAI dan
visual berbasis cetak dalam proses Budi Pekerti, guru bisa menggunakan
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti harus salah satu jenis atau beberapa jenis media
diusahakan memenuhi ketentuan agar pembelajaran berbasis cetak secara
menghasilkan visual yang komunikatif, bergantian. Tetapi yang harus
yaitu: (a) mudah dilihat oleh seluruh diperhatikan guru adalah pengalaman
peserta didik terutama peserta didik yang belajar yang harus
duduk di paling belakang; (b) dapat
menarik perhatian seluruh peserta didik;
23
Azhar Arsyad. (2004). Media
Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo
(c) sederhana dan tidak rumit; (d) media Persada. hlm. 16-17.
24
Fungsi atensi, media visual
pembelajaran yang ditampilkan lebih merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk
menonjolkan visual dari pada tulisan; (e) berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
visual yang ditampilkan benar, tepat berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi
sasaran, masuk akal dan logis; serta (f) pelajaran. Seringkali awal pelajaran siswa tidak
tertarik dengan materi pelajaran atau mata
visual yang ditampilkan terstruktur dan pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran
yang tidak disenangi oleh mereka sehingga
tersusun secara sistematis sehingga mereka tidak memperhatikan.
mudah dipahami seluruh peserta didik. diperoleh peserta didik melalui proses
Levie dan Lentz dalam Azhar belajar menggunakan media pembelajaran
Arsyad21 mengemukakan fungsi media berbasis cetak. Hal ini sebagaimana
pembelajaran, khususnya media visual, disampaikan Unang Wahidin dan Ahmad
yaitu: fungsi atensi 22
; fungsi afektif 46
; Syaefuddin,49 bahwa tujuan penggunaan
fungsi kognitif 47
; dan fungsi media pembelajaran berbasis cetak adalah
kompensatoris48. agar siswa memperoleh pengalaman
belajar melalui indera penglihatan.50
46 Fungsi afektif, media visual dapat
terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar. mengingatnya kembali. Dengan kata lain,
Gambar atau lambang visual dapat menggugah media pembelajaran berfungsi untuk
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi mengakomodasikan siswa yang lemah dan
yang menyangkut masalah sosial atau ras. lambat menerima dan memahami isi pelajaran
47 Fungsi kognitif, media visual terlihat yang disajikan dengan teks atau disajikan
dari temuan-temuan penelitian yang secara verbal.
mengungkapkan bahwa lambang visual atau 49 Unang Wahidin & Ahmad
gambar memperlancar pencapaian tujuan Syaefuddin. (2018). Media Pendidikan
untuk memahami dan mengingat informasi dalam Perspektif Pendidikan Islam.
atau pesan yang terkandung dalam gambar. Edukasi Islami: Jurnal
48 Fungsi kompensatoris, media Pendidikan Islam, 7 (01), hlm. 57.
pembelajaran terlihat dari hasil penelitian 50 Lebih lengkap Unang Wahidin &
bahwa media visual yang memberikan konteks Ahmad Syaefuddin mengatakan bahwa tujuan
untuk memahami teks membantu siswa yang penggunaan media pembelajaran berbasis
lemah dalam membaca untuk cetak adalah agar siswa memperoleh
mengorganisasikan informasi dalam teks dan pengalaman melalui membaca, belajar melalui
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
disampaikan berupa kata-kata, musik, dan
2. Media Elektronik sound effect.
Media elektronik merujuk kepada Media pembelajaran audio sangat
alat sebaran yang menggunakan cocok untuk materi pembelajaran yang
teknologi elektronik atau elektromekanik bersifat auditif, seperti: hapalan Alquran;
untuk dicapai pengguna seperti radio, bahasa asing; dan seni suara. Media
televisi, permainan video, komputer, pembelajaran audio dapat menyampaikan
telefon dan lain-lain.51 pesan-pesan afektif kepada peserta didik
Pembahasan jenis media elektronik sehingga antara guru dan peserta didik
dalam tulisan ini yaitu media radio dan bisa saling memahami perasaan diantara
media televisi, hal ini merujuk kepada mereka.
pengertian literasi media (media literacy) Program radio telah lama digunakan
sebagaimana telah dijelaskan di atas. sebagai media pembelajaran yang
digunakan oleh beberapa lembaga, salah
Adapun pembahasannya sebagai berikut:
satunya adalah lembaga pendidikan jarak
a. Media Radio
jauh. Lembaga pendidikan jarak jauh
Media radio merupakan salah satu
menggunakan radio siaran (broadcast)
jenis media pembelajaran audio (media
sebagai media pembelajaran untuk
dengar). Media pembelajaran audio
menyampaikan materi pembelajaran
(media dengar) merupakan media
kepada peserta didik yang tersebar di
pembelajaran yang isi pesannya diterima
berbagai daerah.
peserta didik melalui indra pendengaran.
Guru PAI dan Budi Pekerti bisa
Media pembelajaran audio adalah media
menggunakan radio siaran (broadcast)
pembelajaran yang mengantarkan pesan
sebagai media pembelajaran, karena
dalam bentuk auditif (hanya dapat
fungsi dari radio adalah menyampaikan
didengar) oleh indera pendengaran peserta
pesan materi pembelajaran sehingga
didik, sehingga terjadi proses belajar pada
peserta didik bisa mendengarkan materi
dirinya. Pesan materi pembelajaran yang
pembelajaran tersebut baik sewaktu di
dalam kelas maupun di tempat tinggal
simbol-simbol dan pengertianpengertian
dengan mempergunakan indra penglihatan. peserta didik. Salah satu contoh yang
Karena media ini termasuk tingkat belajar
konseptual, maka bahan-bahannya harus sering dilakukan guru adalah menugaskan
disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan
penguasaan bahasa siswa. peserta didik untuk mendengarkan,
51
https://ms.wikipedia.org/wiki/Media_elektr
mencatat dan melaporkan sebuah materi
onik, Selasa, 24 Juli 2018, Pkl. 13.04.

Implementasi Literasi Media … 237


yang disiarkan oleh radio, misalnya untuk alat hiburan maupun sebagai alat
ceramah shubuh di bulan Ramadhan. bantu proses pembelajaran.
Penggunaan radio siaran Berkaitan dengan pendidikan agama
(broadcast) sebagai media pembelajaran Islam, televisi telah banyak berperan
harus memperhatikan tujuan yang ingin dalam menyampaikan pesan-pesan
dicapai, yaitu agar peserta didik pendidikan agama Islam melalui acara
memperoleh pengalaman belajar melalui hikmah fajar, mimbar agama, dan dalam
indra pendengarannya sehingga dalam bentuk acara lainnya. Lebih-lebih pada
diri peserta didik terjadi proses belajar. bulan Ramadhan acara-acara yang
ditayangkan televisi syarat dengan pesan
b. Media Televisi pendidikan agama Islam yang disajikan
Televisi (TV) adalah salah satu baik dalam bentuk ceramah, dialog
bentuk media pembelajaran audio-visual interaktif, diskusi, maupun sinetron atau
(media dengar-pandang) yang isi film yang bernuansa pendidikan agama
pesannya diterima peserta didik melalui Islam. Acara-acara tersebut ditayangkan
indra pendengaran dan penglihatan. pada saat menjelang buka puasa,
Televisi memproyeksikan tulisan, gambar menjelang sahur, setelah shubuh bahkan
bergerak atau video dan kata-kata melalui ada beberapa statsiun televisi yang
suara, sehingga paduan ini sama seperti menayangkannya di siang hari atau sore
aslinya. Saat ini televisi menjadi salah hari, sehingga suasana setiap saat
satu sumber informasi yang mudah bernafaskan dan bernuansa religius.
diakses masyarakat luas. Proses pembelajaran PAI dan Budi
Televisi secara bahasa berasal dari Pekerti, baik yang dilaksanakan di dalam
kata tele (bahasa Yunani) yang artinya kelas, di luar kelas ataupun di tempat
jauh, dan visi (bahasa Latin) yang artinya tinggal peserta didik, bisa memanfaat
penglihatan. Adapun dalam bahasa televisi sebagai media pembelajaran.
Inggris, yaitu television yang bermakna Salah contoh yang sering dilakukan guru
melihat jauh. adalah menugaskan peserta didik
Saat ini televisi sudah begitu menyaksikan acara ceramah agama Islam
memasyarakat dan tidak lagi dipandang yang ditayangkan statsiun televisi,
sebagai barang mewah. Televisi banyak menuliskan isi ceramah, melaporkan dan
digunakan di rumah-rumah, perkantoran, mendiskusikannya di dalam kelas dalam
sekolah-sekolah tertentu, baik digunakan proses pembelajaran.
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
Walaupun demikian, perlu adanya 29

https://id.wikipedia.org/wiki/
sikap kritis dari masyarakat terutama guru Media_Analog_dan_D igital, 26 Juli 2018, Pkl.
17.10.
dan orang tua peserta didik dalam 30
Digitus dalam bahasa Yunani berarti jari
menonton berbagai acara yang jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang
dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai
ditayangkan televisi. Guru PAI dan Budi sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0,
oleh karena itu digital merupakan penggambaran
Pekerti bersama orang tua peserta didik dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari
angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner).
harus bekerja sama dalam mengarahkan Semua sistem komputer menggunakan sistem
peserta didik hanya menonton acara-acara digital sebagai basis datanya, dapat disebut juga
dengan istilah Bit (Binary Digit).
tayangan televisi yang mengandung unsur Perkembangan media digital telah
yang memberikan manfaat, salah satunya memberikan pengaruh yang sangat cepat
yang mengandung unsur pendidikan, ke dalam sistem pendidikan dan
terkhusus pendidikan agama Islam. pembelajaran, sehingga sudah tidak asing
lagi baik di bidang akademik maupun non
3. Media Digital (Media Internet) akademik. Salah satu alternatif yang
Digital berasal dari kata digitus, muncul terkait dengan media digital
dalam bahasa Yunani29 berarti jari jemari. adalah beralihnya sumber belajar bagi
Apabila kita hitung jari jemari orang peserta didik dari sumber belajar yang
dewasa, maka berjumlah sepuluh (10).30 bersifat fisik (media analog) menjadi
O’Brein & Scharber dalam Danang digital. Prinsip digital adalah
Wahyu Puspito memberi istilah digital memudahkan peserta didik dalam
adalah upaya untuk menjadikan suatu mengakses berbagai informasi apapun,
bahan (bacan, gambar, aktivitas, dll) yang kapanpun dan dimanapun dibutuhkan,
disajikan dalam bentuk multimodaltexts.52 dalam hal ini media digital menggunakan
Media digital adalah media yang perangkat yang terhubung kepada
dikodekan dalam format mesin yang jaringan internet.

52 O’Brein & Scharber. (2008). dalam an_ Digital, diunduh: 26 Juli 2018, Pkl. 17.10.
Danang Wahyu Puspito. Implementasi Literasi
54 Konsep media digital adalah biner,
Digital dalam Gerakan Literasi Sekolah. Prodi
yaitu 0 dan 1 menggunakan gelombang diskrit.
Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Media digital dapat dibuat, dilihat,
Universitas Negeri Semarang. (Konferensi
didistribusikan, dimodifikasi dan bisa bertahan
Bahasa dan Sastra II). International
pada perangkat elektronik digital. Proses
Conference On Language, Literature, And
digital menggunakan Logika Alogaritma.
Teaching. ISSN 25980610, E-ISSN 2598-
Program-program komputer dan perangkat
0629.
lunak seperti citra digital, digital video; video
53 University of Guelph (September games; halaman web dan situs web, termasuk
2006). dalam media sosial; data dan database; digital audio,
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_Analog_d seperti mp3, mp4 dan e-buku adalah contoh

Implementasi Literasi Media … 239


Menurut laporan hasil survei memfasilitasi pembelajaran dengan
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet caracara yang sebelumnya tidak
Indonesia (APJII)34, pengguna internet di terbayangkan. Misalnya, belum lama ini
Indonesia dari waktu ke waktu semakin penggunaan teknologi di kelas terbatas
meningkat.35 Selanjutnya APJII juga pada film, televisi, proyektor slide, radio,
dan sejenisnya. Tetapi saat ini, peserta
media digital. Media digital sangat berbeda didik sudah dapat meniru lingkungan dan
dengan media analog yang mengandalkan sistem
manual seperti media cetak, buku cetak, surat peristiwa-peristiwa yang mereka tidak
kabar dan majalah yang masih bersifat tradisional
seperti gambar, film, tape audio dan lain-lain. pernah didapatkan dari kelas, menerima
36
Kompas.com. (2018). Diakses
materi pembelajaran dan berkomunikasi
dari:
https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/164 dengan orang lain dari jarak jauh,
531 77/berapa-jumlah-pengguna-internet-
indonesia. diakses 25 Juli 2018, Pkl. 15.25. berinteraksi dengan sistem berbasis
37
Sepanjang tahun 2017 dari
populasi penduduk Indonesia saat itu 262 juta pengetahuan yang luas dan dengan para
orang, lebih dari 50% nya atau sekitar 143 juta
pakar dari berbagai negara.
orang masyarakat Indonesia telah terhubung
jaringan internet, dan mayoritas pengguna Berkaitan dengan hal tersebut di
internet sebanyak 72,41% masih dari kalangan
masyarakat urban. Pemanfaatan internet bukan atas, peserta didik dituntut untuk lebih
hanya untuk berkomunikasi tetapi juga
membeli barang, memesan transportasi, hingga cermat dalam memilih informasi yang
berbisnis dan berkarya.
berkualitas yang bersumber dari media
melaporkan bahwa faktor pendidikan juga
digital (media internet) melalui literasi
memengaruhi penetrasi internet di
digital. Hal ini sejalan dengan apa yang
Indonesia.55
disampaikan oleh Danang Wahyu
Tampak jelas bahwa media digital
Puspito.37 & 56
(media internet) memiliki potensi untuk
Literasi digital memberikan manfaat
55 Sebanyak 88,24 % dari mereka yang baik bagi individu, lembaga atau
menggenggam gelar S-2 dan S-3 terhubung
dengan internet. Mayoritas lulusan S-1 dan 56 Danang Wahyu Puspito mengatakan
Diploma juga telah menggunakan internet, yakni literasi digital adalah himpunan sikap,
sebanyak 79,23 %. Di beberapa universitas dan pemahaman, keterampilan menangani dan
akademi kejuruan, internet memang telah menjadi mengkomunikasikan informasi dan
bagian penting dari proses belajar-mengajar. pengetahuan secara efektif dalam berbagai
Contohnya, tugas dan ujian dikumpulkan lewat e- media dan format. Dalam literasi digital itu
mail, bukan lagi berbentuk kertas. Mencari bukan hanya sekadar kemampuan mencari,
referensi pun kerap dari jurnal online atau e-Book, menggunakan dan menyebarkan informasi,
bukan buku-buku fisik. Dalam proses administrasi akan tetapi diperlukan kemampuan dalam
seperti pengambilan mata kuliah, evaluasi dosen, membuat informasi dan evaluasi kritis,
hingga survey di kampus juga sudah terhubung ke ketepatan aplikasi yang digunakan dan
sistem online. Selain itu, internet juga telah pemahaman mendalam dari isi informasi yang
digunakan oleh peserta didik pada tingkat terkandung dalam konten digital tersebut.
pendidikan SMA/MA/Paket C sebanyak 70,54 %, Literasi digital juga mencakup tanggung jawab
SMP/MTs/Paket B sebanyak 48,53 %, dari setiap penyebaran informasi yang
SD/MI/Paket A sebanyak 25,10 %, dan yang tidak dilakukan karena menyangkut dampaknya
sekolah sebanyak 5,45 %. terhadap masyarakat
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
organisasi maupun bagi masyarakat Implementasi media digital (media
secara luas. Menurut Brian Wright57 internet) dalam proses pembelajaran PAI
terdapat 10 manfaat dari adanya literasi dan Budi Pekerti berfungsi sebagai alat
digital.58 sekaligus menjadi sumber belajar bagi
peserta didik untuk mendapatkan materi
pembelajaran yang aktual selain materi
pembelajaran yang bersumber dari buku
37
Danang Wahyu Puspito. Implementasi
Literasi Digital dalam Gerakan Literasi Sekolah. cetak pegangan peserta didik. Sehingga
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang. (Konferensi Bahasa peserta didik akan mendapatkan ilmu
dan Sastra II). International Conference On
Language, Literature, And Teaching. ISSN pengetahuan yang lebih luas, baik berupa
25980610, E-ISSN 2598-0629. hlm. 306. materi, teori, prinsif dan informasi apapun
Sementara itu, Steve Wheeler59
berkaitan dengan pendidikan agama
mengatakan terdapat sembilan elemen
Islam.
penting dalam dunia literasi digital.60
Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan
57
kemampuan mencari, menggunakan,
https://www.slideshare.net/webpercent/top-
menilai dan memahami konten (isi) dari
10benefits-of-digital-literacy, diunduh: 29 Juli
2018, pkl. 10.30. media digital (media internet) yang
58 Brian Wright dalam infographics
yang berjudul Top 10 Benefits of Digital digunakan.
Literacy: Why You Should Care About
Technology, bahwa ada sepuluh manfaat
penting dari adanya literasi digital yaitu: (a)
menghemat waktu; (b) belajar lebih cepat; (c)
E. KESIMPULAN
menghemat uang; (d) membuat lebih aman; (e) Pada proses pembelajaran PAI dan
senantiasa memperoleh informasi terkini; (f)
selalu terhubung; (g) membuat keputusan yang Budi Pekerti terjadi proses interaksi
lebih baik; (h) dapat memuat Anda bekerja; (i)
membuat lebih bahagia; dan (j) dapat edukatif antara guru, peserta didik dan
mempengaruhi dunia.
59 Steve Wheeler. (2012). Digital lingkungan yang melibatkan berbagai
Literacies for Engagement in Emerging Online komponen pembelajaran. Guru PAI dan
Cultures.
Plymouth University United Kingdom. eLC Budi Pekerti diharapkan mampu
RESEARCH PAPER SERIES. ISSUE 5 ·
Communication & Learning in the Digital Age berkaitan dengan cara menggunakan identitas
| ISSN 2013-7966. . eLC Research Paper yang tepat; (e) creating content, berkaitan dengan
Series, 5, hlm. 14-25. keterampilan membuat konten di berbagai
60 Steve Wheeler dalam tulisannya yang aplikasi; (f) organising and sharing content
berjudul Digital Literacies For Engagement In organizing, adalah mengatur dan berbagi konten
Emerging Online Cultures, menyebutkan ada informasi; (g) reusing/repurposing content yatu
sembilan elemen penting dalam dunia literasi membuat konten baru dari berbagai jenis
digital; yaitu (a) social networking, yaitu informasi yang tersedia; (h) filtering and selecting
kehadiran situs jejaring sosial; (b) transliteracy, content, adalah kemampuan mencari, menyaring,
diartikan sebagai kemampuan memanfaatkan memilih informasi dengan tepat; dan (i) self
segala platform yang berbeda; (c) maintaining broadcasting yang bertujuan membagikan
privacy, adalah tentang menjaga privasi dalam gagasan atau ide-ide pribadi.
dunia online; (d) managing digital identity,

Implementasi Literasi Media … 241


mengelola berbagai komponen Departemen Pendidikan Nasional. Pusat
pembelajaran dalam rangka mencapai Bahasa. (2012). Kamus Besar
tujuan pembelajaran. Salah satu Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.
komponen pembelajaran adalah media Gramedia Pustaka Utama.
pembelajaran baik berfungsi sebagai alat Kompas.com. (2018). Diakses dari:
bantu mengajar guru maupun sebagai https://tekno.kompas.com/read
salah satu sumber belajar bagi peserta /2018/02/ 22/164531 77
didik. Terdapat berbagai bentuk media /berapajumlah-pengguna-internet-
pembelajaran yang bisa digunakan dalam indonesia.
proses pembelajaran PAI dan Budi diakses 25 Juli 2018, Pkl. 15.25.
Pekerti. Penggunaan media pembelajaran Puspito, W., D. Implementasi Literasi
dalam proses pembelajaran bukan Digital dalam Gerakan Literasi
merupakan tujuan tetapi sebagai alat Sekolah. Prodi Pendidikan Bahasa
sekaligus menjadi salah satu sumber Indonesia Pascasarjana Universitas
belajar bagi peserta didik. Sehingga dalam Negeri Semarang. (Konferensi
implementasinya diperlukan literasi Bahasa dan Sastra II). International
media dari guru PAI dan Budi Pekerti Conference On Language,
terhadap berbagai bentuk media Literature, And Teaching. ISSN
pembelajaran dan memahami cara, 2598-0610, E-ISSN 2598-0629.
kegunaan, fungsi serta tujuan Sabri, A. (2005). Strategi Belajar
penggunaannya. Mengajar dan Micro Teaching.
Ciputat: Quantum Teaching.
DAFTAR PUSTAKA Supriadie, D. & Darmawan, D. (2012).
Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran. Komunikasi Pembelajaran.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Bandung: PT REMAJA
Campbell, L., dkk. (2002). ROSDAKARYA.
Multiple Intelligences, Unesco. (2003). The Prague Declaration.
Metode Terbaru “Towards an Information Literate
Melesatkan Kecerdasan. Society.”
Penerjemah: Tim Inisiasi. Depok: University of Guelph (September 2006).
Inisiasi Press. dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/
Media_ Analog_dan_ Digital
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
7/ 2Islam
, Septemb201
Vol. 0 No. er 8
Wahidin, U. (2015). Interaksi Komunikasi diunduh: 29 Juli 2018, pkl. 10.30.
Berbasis Media Pembelajaran https://ms.wikipedia.org/wiki/Media
dalam Proses Belajar-Mengajar. _elektr onik, Selasa, 24 Juli 2018,
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Pkl. 13.04.
Islam, 4(07). 806-824. https://id.wikipedia.org/wiki/
Wahidin, U., Islam, M., Y. Fadillah, P. Media_Analo g_dan_Digital, 26
(2017). Literasi Keberagamaan Juli 2018, Pkl. 17.10., diunduh: 26
Anak Juli 2018, Pkl.
Keluarga Marjinal Binaan 17.10.
Komunitas di Kota Bogor. Edukasi
Islami: Jurnal Pendidikan Islam,
6(12). 125-135.
Wahidin, U. & Syaefuddin, A. (2018).
Media Pendidikan dalam Perspektif
Pendidikan Islam. Edukasi Islami:
Jurnal Pendidikan Islam, 7(01). 47-
66.
Wheeler, S. (2012). Digital Literacies for
Engagement in Emerging Online
Cultures. Plymouth University
United Kingdom. eLC RESEARCH
PAPER SERIES. ISSUE 5·
Communication & Learning in the
Digital Age | ISSN 2013-7966. eLC
Research Paper Series, 5, 14-25.
Wiedarti, P., dkk. (2016). Desain Induk
Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Wright, B. (2015).
https://www.slideshare.net/webperce
nt/top-10-benefits-of-digital-literacy,

Implementasi Literasi Media … 243

You might also like