You are on page 1of 6

Resume

Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi

A. Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan
yaitu posisi aset, liabilitas dan modal pemilik dari suatu perusahaan pada tanggal
tertentu. Tujuan laporan posisi keuangan yaitu mengevaluasi struktur pendanaan,
menganalisis likuiditas, menilai solvabilitas dan menilai fleksibilitas keuangan.
1. Elemen laporan posisi keuangan terdiri dari :
a) Aset, sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
entitas.
b) Liabilitas, kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
c) Ekuitas, hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.
2. Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan :
a) Aset Lancar dan Tidak Lancar
 Aset Lancar
- Aset diharapkan dapat direalisasikan atau terjual atau digunakan dalam
siklus operasi normal
- Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan
- Aset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah periode pelaporan.
- Berupa kas atau setara kas
 Aset Tidak Lancar
- Investasi jangka panjang
- Aset tetap
- Aset tak berwujud
- Aset lain yang bersifat tidak lancar
b) Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
 Liabilitas Jangka Pendek
- Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya
- Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
- Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua
belas bulan setelah periode pelaporan
- Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode
pelaporan
 Liabilitas Jangka Panjang
- Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang
sewa guna usaha, dan utang bank jangka panjang
- Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas, seperti kewajiban
pensiun dan kewajiban pajak tangguhan
- Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu
peristiwa di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.
3. Format Laporan Posisi Keuangan
a) Bentuk Akun (account form), menyajikan secara berdampingan bagian kiri
adalah aset dan bagian kanan adalah liabilitas dan ekuitas.
b) Bentuk Laporan (report form), menyajikan secara berurutan ke bawah mulai dari
aset, liabilitas dan ekuitas.

B. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain


Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang memperlihatkan
rincian pendapatan, pengeluaran, serta laba atau kerugian yang dihasilkan perusahaan
dalam periode waktu tertentu. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
berguna untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa
depan, dalam rangka menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan keyalakan kredit.
1. Elemen laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
a. Penghasilan, yaitu kenaikan manfaat ekonomi dalam periode waktu tertentu yang
ditandai dengan kenaikan aset neto (ekuitas) dalam bentuk penambahan aset dan
penurunan hutang yang dihasilkan dari bisnis perusahaan bukan dari pemilik
modal.
b. Beban, yaitu penurunan manfaat ekonomi dalam waktu periode tertentu yang
menyebabkan aset neto (ekuitas) menjadi berkurang dan beban utang semakin
bertambah.
2. Format laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
1) Pendapatan (revenue)
2) Biaya keuangan
3) Bagian laba rugi dan entitas atau ventura yang dicatat menggunakan metode
ekuitas
4) Beban pajak
5) Jumlah tunggal untuk operasi yang dihentikan
3. Jenis laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
1) Bentuk Tunggal
Terdapat pos minimum yang harus disajikan dalam laporan bentuk tunggal, yaitu
pendapatan yang diperoleh, biaya keuangan, bagian dari laporan laba rugi dari
entitas asosiasi, beban pajak yang  harus dibayarkan, jumlah laba/rugi setelah
dikurangi beban pajak, hasil laba/rugi, komponen pendapatan komprehensif
lainnya menurut sifatnya, pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan
ventura, dan total semua laba-rugi komprehensif.
2) Bentuk Ganda
 Laporan pertama berisi laporan rugi laba yang sedang berjalan
 Laporan kedua berisi laporan rugi laba komprehensif dan pendapatan
komprehensif.
Pos minimum yang harus ada dalam laporan bentuk ganda yaitu pendapatan
yang diperoleh, biaya pendanaan, bagian dari laba-rugi entitas asosiasi dan
ventura, beban pajak, jumlah laba-rugi setelah dikurangi pajak, dan total laba-
rugi.
RESUME
LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas
masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu. Dengan
tujuan Untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas entitas selama
satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
1. Kas dan Setaara Kas
- Kas terdiri atas saldo kas dan rekening giro.
- Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan
dengan cepat dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan
memiliki resiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
2. Pelaporan Arus Kas
1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi, diperoleh dan dikeluarkan dari aktivitas utama
perusahaan yang menghasilkan pendapatan.
a. Penerimaan kas :
 Penjualan barang dan jasa
 Royalti, komisi, dan pendapatan lainnya
 Entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat polis
lainnya
 Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan
diperjualbelikan
b. Pembayaran kas :
 Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
 Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan
 Pembayaran kas kepada entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim,
anuitas dan manfaat polis lainnya
 Pembayaran kas terkait pajak penghasilan
2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi, diperoleh dari transaksi perolehan dan pelepasan
aset jangka panjang, serta invesasi lain yang tidak termasuk setara kas
a. Penerimaan kas :
 Penjualan aset tetap, seperti tanah, bangunan dan lain-lain
 Penjualan instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain
 Pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain jika
entitas bukan merupakan lembaga keuangan
 Kontrak-kontrak seperti futures contracts, forward contractsn dan lain-lain.
b. Pembayaran kas :
 Membeli aset tetap, aset tak berwujud, dan set jangka panjang lain
 Membeli instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain
 Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain jika entitas bukan
merupakan lembaga keuangan
 Membeli futures contracts, forward contractsn dan lain-lain
3) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan, Aktivitas pendanaan mengakibatkan perubahan
dalam jumlah, serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.
a. Penerimaan kas :
 Emisis saham atau instrumen modal lainnya
 Emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan
jangka panjang lainnya
 Pelunasan pinjaman
 Penyewa untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa
pembiayaan.
b. Pembayaran kas :
 Pembayaran kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas
 Untuk pelunasan pinjaman
 Pembelian obligasi, wesel, hipotek, serta pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang lainnya
 Oleh penyewa untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa
pembiayaan.
3. Bunga dan Dividen
1) Bagi lembaga keuangan, mengklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi
2) Bagi entitas selain lembaga keuangan,
Mengklasifikasikannya sebagai arus kas dari aktivitas operasi karena memengaruhi
laba (rugi) perusahaan atau mengklasifikasikan bunga yang dibayarkan sebagai arus
kas dari aktivitas pendanaan karena merupakan biaya untuk memperoleh pendanaan.
Bunga dan dividen yang diterima diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas
investasi karena merupakan imbal hasil dari investasi perusahaan.
Sementara dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai arus kas
dari aktivitas pendanaan karena merupakan biaya untuk memperoleh sumber daya
keuangan.
4. Pajak
PSAK 2 (revisi 2009) mengatur bahwa arus kas yang berkaitan dengan pajak
penghasilan diungkapakan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari
aktifvitas operasi, kecuali dapat secara spesifik diidentifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan atau investasi.
5. Transaksi Nonkas
a) Perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan
b) Akuisisi perusahaan lain melalui penerbitan saham
c) Konversi utang menjadi modal
6. Metode Pelaporan Arus Kas
1) Metode Langsung
 Mengungkapkan kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas
bruto.
 Sumber utama penerimaan kas dari aktivitas operasi adalah kas yang diterima
dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa.
2) Metode Tidak Langsung
Arus kas dari aktivitas operasi ditentukan dengan mengambil angka laba neto
atau rugi neto dan menyesuaikannya dari pengaruh:
 Perubahan dari persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode
berjalan
 Akun nonkas, seperti penyusutan, percadangan, pajak tangguhan dan lain-lain
 Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

You might also like