You are on page 1of 5

KETIMPANGAN ANTARA GOLONGAN KELAS ATAS DAN KELAS BAWAH

Pendahuluan
Ketimpangan sosial diartikan sebagai ketidaksamaan akses untuk mendapatkan
atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya bisa berupa
kebutuhan primer seperti Pendidikan,Kesehatan,perumahan,peluang berusaha dan
kerja, dapat berupa kebutuhan sekunder seperti sarana pengembangan usah,sarana
perjuangan hak asasi,sarana saluran politik dan lain-lainnya. Ketimpangan sosial
dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status
sosial,ekonomi,ataupun budaya.
Ketimpangan sosial menurut para ahli :
a. Menurut Andrinof A. Chaniago
Ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya berfokus pada
aspek ekonomi dan melupakan aspek sosial
b. Menurut Budi Winarno
Ketimpangan adalah buah dari pembangunan di era globalisasi untuk
memenuhi kebutuhn fisik dan psikis warga masyarakat
c. Menurut Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandher
Ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketikadilan yang terjadi dalam
proses pembangunan
d. Roichatul Aswidah
Ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses
pertumbuhan ekonomi
Contoh ketimpangan sosial ditengah masyarakat diantaranya sebagai berikut :
a. Orang yang berpendidikan tinggi/formal lebih mudah mendapat akses
pekerjaan dibandingkan orang yang tidak berpendidikan formal.
b. Peradilan lebih memihak orang dari kelas atas dibandingkan kelas bawah
dalam menjatuhkan hukuman.
c. Kuranganya fasilitas umum bagi kaum difabel(jalan, transportasi,akses
pekerjaan dan lainnya).
d. Orang berpenampilan dan berpakaian mahal dan bagus mendapatkan
perlakuan istimewa dibandingkan orang yang berpakaian apa adanya.
e. Standardisasi Pendidikan dengan dilaksanakan ujian nasional tanpa
mempertimbangkan kualitas Pendidikan diberbagai wilayah yang tidak
merata.
Faktor Penyebab Terjadinya Ketimpangan Sosial
1. Faktor Internal
Faktor penyebab dari dalam diri sendiri menyebabkan ketimpamngan sosial.
Faktor internal berasal dari rendahnya kualitas diri seorang. Contohnya
kemiskinan yang mengekang masyarakat kelas bawah. Faktor internal
menyebabkan individu kesulitan untuk mengubah diri karena pemikiran dan
upaya.
2. Faktor Eksternal
Faktor penyebab dari luar ini karena aturan atau hukum yang berlaku. Aturan
ini berasal dari lingkungan,daerah,atau negara.
Faktor eksternal menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengembangkan
diri. Dampaknya terjadi ketimpangan sosial seperti kemiskinan.
Faktor Lain Pemicu Ketimpangan Sosial
1. Kondisi Demografis
Demografis adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan
dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Kondisi demografis antara
masyarakat satu dengan yang lain memiliki perbedaan.
Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan
dengan jumlah penduduk,komposisi,penduduk dan persebaran penduduk.
2. Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan sosial elevator,yaitu saluran mobilitas sosial vertikal
yang efektif,yang merupakan kebutuhan untuk semua orang. Pendidikan
menjadi kunci utama pembangunan sumber daya manusia. Biasanya anak-
anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi,meski
fasilitas kurang.Sedangkan anak yang tinggal di kota dengan fasilitas
pendidikan yang mencukupi,sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan
sosial yang kurang baik.
Kondisi tersebut membuat semangat belajar menjadi kurang. Ketimpangan
sosial tersebut dapat dilihat dari fasilitas,kualitas tenaga kerja,mutu
pendidikan.
3. Kondisi Ekonomi
Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya
ketimpangan sosial. Ketimpangan ini timbul karena pembangunan ekonomi
yang tidak merata. Ketakmerataan pembangunan ini disebabkan karena
perbdedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.
Munculnya ketimpangan dari faktor ekonomi juga terjadi karena adanya
perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi.
4. Kondisi Kesehatan
Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas Kesehatan yang tidak
merata di setiap daerah,jangkauan Kesehatan kurang luas,pelayanan
Kesehatan yang kurang memadai,dan sebagainya.
5. Kemiskinan
Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Kurangnya kemampuan,mutu Pendidikan,dan sifat malas yang melekat di diri
masyarakat adalah beberapa contoh dari faktor internal.
Sementara itu, birokrasi atau peraturan yang di terapkan oleh instansi
perusahaan merupakan faktor eksternal penyebab kemiskinan.
6. Kurangnya Lapangan Pekerjan
Kesejangan masyarakat yang berkerja dan pengangguran menjadi semakin
besar karena lapangan pekerjaan sempit. Apabila upa pemerintah dalam
mengatasi pengangguran tidak dilakukan,para pengangguran in ikan merasa
terdiskriminasi dan ketimpangan sosial pun semakin sulit diatasi.
7. Perbedaan Status Sosial Masyarakat
Perbedaan ini terjadi karena adanya pelapisan atau stratifikasi sosial yang
terbentuk berdasarkan kualitas pribadi,seperti Kesehatan,Pendidikan atau
kekayaan. Ketimpangan sosial ini sering terjadi di lingkungan masyarakat.
Ketimpangan ini bisa dilihat dari adanya perbedaan status sosial antara orang
kaya dengan orang miskin. Penguasaan dengan rakyat atau sarjana dengan
lulusan SD.
8. Letak Geografis
Pengaruh letak geografis berpengaruh terhadap ketimpangan sosial. Secara
geografis, Indonesia terdiri atas pulau-pulau yang jumlahnya sangat banyak.
Sayangnya pulau-pulau ini tidak bisa dikelola dengan baik sehingga
ketimpangan sosial akhirnya terjadi.
Pulau-pulau kecil yang tidak tertangani pemerintah akhirnya tertinggal dengan
pulau-pulau besar,seperti Jawa,Sumatra,dan pulau besar lainnya.

9. Stratifikasi Sosial
Sistem stratifikasi yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya ketimpangan
sosial adalah sistem stratifikasi tertutup yang tidak memberi peluang kepada
anggota strata tertentu untuk berpindah ke strata lain. Selain itu pada
masyarakat yang menganut sistem kelas sosial,status orang ditentukan oleh
keahlian yang dimilikinya, ini merupakan gambaran masyarakat yang
demokratif namun kenyataannya ketimpangan sosial tetap ada. Hal tersebut
dikarekan akses yang dimiliki setiap kelas sosial berbeda.
10. Sikap Prejudice
Sikap prejudice adalah sikap berdasarkan pada generalisasi yang tidak
berdasarkan realitas dan cenderung subjektif. Sikap prejudice bisa diarahkan
pada kelompok orang dari kelas sosial,jenis kelamin,umur,partai
politik,ras,atau suku tertentu. Siakp prejudice dapat menjurus pada sikap
stereotip yaitu sikap mengkategorikan kelompok tententu berdasarkan
perasaan suka dan tidak suka,sikap prejudice juga bisa menjurus kepada
sikap rasisme.
11. Diskriminasi
Diskriminasi juga menjadi salah satu faktor yang melatar belakangi
munculnya ketimpangan sosial di masyarakat. Adapun ketimpangan ini
bermuara dari adanya ketidakadilan. Ketimpangan sosial yang terjadi
dimasyarakat apabila disebabkan oleh faktor ketidakadilan dalam
pendistribusian hasil pembangunan maka akan menimbulkan rasa tidak puas
terhadap pemerintah atau pihak pengusaha swasta yang dapat memicu
adanya berbagai bentuk gerakan sosial seperti demontrasi dan pergolakan
daerah.
Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial
 Meningkatkan kualitas SDM dengan menyediakan lebih banyak program
beasiswa,mengadakan kursus,bimbingan,dampingan keterampilan,dan lain
sebagainya
 Mobilitas geografis, yakni upaya untuk meratakan jumlah penduduk di seluruh
wilayah. Sebab satu wilayah yang terlalu padat membuat persaingan kerja
meningkat dan muncul angka pengangguran terlalu tinggi
 Menciptakan peluang kerja, bisa dengan mendorong masyarakat
berwirausaha yang menyerap lebih banyak tenaga kerja dari masyarakat
sekitar
 Menyalurkan bantuan sosial yang tepat sasaran, agar masyarakat kurang
mampu dan layak mendapatkan bantuan sosial bisa terbantu untuk hidup
yang layak dan meningkatkan kualitas hidupnya
 Memberantas kekurangan gizi atau gizi buruk di masyarakat, dengan
menyediakan makanan bergizi menggandeng sejumlah pihak. Sebab gizi
yang buruk bisa menurunkan kualitas SDM dan menyebabkan ketimpangan
semakin parah di masyarakat

Kesimpulan Tentang Ketimpangan Sosial


Kehidupan masyarakat di suatu negara
terbagi menjadi kelas-kelas sosial tertentu. Selalu ada upper class (kelas atas), dan
lower class (kelas bawah)
Konsep mengenai kelas sosial yang paling terkenal adalah teori Marxis dimana
masyarakat terbagi menjadi dua golongan yaitu kaum proletar (masyarakat kelas
bawah) dan kaum borjuis (masyarakat kelas atas)
 Kelas Bawah (Lower Class)
Sebagai negara berkembang, jumlah masyarakat kelas bawah di Indonesia masih
dominan. Dilihat dari sisi pendapatan, golongan masyarakat ini memiliki angka
penghasilan di bawah rata-rata. Itulah mengapa masyarakat kelas bawah biasanya
hidup di bawah garis kemiskinan. Di Indonesia, kehidupan masyarakat kelas bawah
disubsidi oleh pemerintah dalam berbagai aspek.
Mulai dari program pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, masyarakat kelas
bawah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Jumlah masyarakat kelas
bawah mempengaruhi angka kemiskinan di Indonesia.
Terjadi kesenjangan sosial yang tajam antara kelas bawah dengan kelas lain di
masyarakat. Kelas bawah mengalami kesulitan untuk mengakses berbagai layanan
publik, sumber daya, dan lapangan pekerjaan. Masyarakat kelas bawah tersebar di
berbagai wilayah, mulai dari perkotaan, pedesaan, hingga masyarakat yang hidup
jauh dari pusat pembangunan.
 Kelas Atas (Upper Class)
Inilah golongan elite yang duduk di hierarki teratas kelas sosial masyarakat.
Menduduki puncak segitiga, jumlah kelas atas adalah yang paling sedikit di setiap
negara. Meski jumlahnya sedikit, namun kelas atas memiliki pengaruh dan dominasi
terbesar dalam masyarakat. Pendapatan masyarakat kelas atas ini di atas rata-rata,
namun gaya hidup mereka tidak melulu mewah dan konsumtif.
Masyarkat kelas atas justru selalu mencari cara untuk mempertahankan dan
menambah kekayaan mereka. Hal itu dilakukan dengan membuka bisnis dan usaha
baru, menambah ilmu, dan menerapkan target-target baru untuk dicapai.
Kehadiran kelas atas dengan segala kemewahan yang dimiliki menimbulkan
ketimpangan dalam masyarakat. Masyarakat kelas atas dinilai mendominasi semua
sumber daya yang ada di Indonesia dengan segala kekayaan dan kekuasaan yang
mereka miliki.

Nama Anggota :
1) Andika Rahmadani (01)
2) Haniyah (07)
3) Khusni Imtyas (10)
4) Nisrina Abiyyah (19)

You might also like