You are on page 1of 14

PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF

PEMBIBITAN TANAMAN JERUK


KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR
KALIMANTAN SELATAN

Dibuat Oleh :
Muhammad Zaini, SP

YOUTH ENTREPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT SUPPORT SERVICES


PROGRAMME
2021
LATAR BELAKANG USAHA
Dikecamatan Astambul masih belum ada usaha pembibitan tanaman jeruk, selama
ini yang ada diKecamatan Astambul hanya pengecer bibit jeruk, bibit jeruk yang
diperoleh membeli dari daerah Kabupaten lain di Barito Kuala Desa Sungai Kambat.
Kecamatan Astambul Sentra Produksi buah jeruk terbanyak dikabupaten banjar
maupun dikabupaten lain, dengan kualitas rasa jeruk yang manis dan besar, peluang
bisnis yang menjanjikan untuk usaha pembibitan jeruk.
Setelah pasca banjir tanaman jeruk dikecamatan Astambul tanaman jeruk banyak
yang mati, sebelum terdampak banjir tanaman jeruk sebanyak 275.495 ribu pohon,
setelah terdampak banjir tanaman jeruk ±180.495 ribu pohon yang mati, yang tersisa saat
ini tanaman jeruk dikecamatan astambul sekitar 95.000 ribu pohon yang masih hidup
yang berumur diatas 5tahun.
Usaha pembibitan jeruk sangat berpotensi saat ini, agar mampu menyediakan bibit
sendiri diwilayah sendiri maupun menyediakan bibit jeruk untuk wilayah lain, dalam
waktu jangka mendatang.
VISI DAN MISI
Tujuan
Tujuan dari pendirian usaha budidaya tanaman jeruk ini adalah sebagai berikut :
1.  Menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar tempat pembibitan jeruk.
2.  Untuk memperoleh keuntungan dari budidaya pembibitan jeruk
3.  Memenuhi kebutuhan bibit jeruk dikecamatan astambul maupun luar diluar
kecamatan yang mana kekurangn bibit jeruk.
4.   Mengajak masyarakat untuk tahu bagaimana cara pembibitan jeruk yang baik dan
benar
VISI
1. Membangun sebuah usaha (Home Industry) yang bergerak di bidang budidaya
Pembibitan tanaman jeruk.
2. Meningkatkan Produktivitas lahan pertanian.
3. Dapat menyerap tenaga kerja baru.
4. Memperbaiki kualitas tanaman jeruk siam banjar.
5. Meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan pelaku usaha pertanian.
6. Mengembangkan usaha pertanian dan agroindustri dikawasan pengembangan jeruk.
7. Meningkatan kemandirian dalam meningkatkan hasil jeruk maupun dalam
pembibitan jeruk
MISI
1.    Untuk mengembangkan hasil produk lokal daerah
2.    Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bibit jeruk jeruk dari luar luar daerah.
3.    Membangun sumberdaya manusia agar lebih terampil dalam pembibitan jeruk dan
berbudidaya jeruk.
4. Meningkatkan nilai tambah (added value) potensi pertanian tanaman Jeruk yang
dimiliki oleh para masyarakat tani dipedesaan.
5. Belum terserapnya tenaga kerja yang merata ditingkat pedesaan, sehingga
diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

GAMBARAN PRODUK
Dalam usaha pembibitan jeruk ini tidak hanya jeruk siam banjar yang
diperbanyak bibitnya, adapun selain dari jeruk siam banjar, jeruk nipis,jeruk
sangkis,jeruk purut, jeruk sambal, jeruk bali, jeruk lemon dan jeruk bali.
a. Harga
Harga bibit tanaman Jeruk Siam Banjar ditentukan oleh tinggi tanaman dan sistem
penjualan, eceran atau borongan. Semakin tinggi tanaman maka semakin mahal harga
jualnya. Sebagai contoh bibit jeruk ukuran 30-40 cm adalah Rp 8000 sedang untuk bibit
ukuran 60-70 cm harganya dapat mencapai Rp 10.000. Apabila sistem penjualan bibit
tanaman jeruk secara eceran maka harga bibit dapat meningkat sampai tiga kali lipat
dibandingkan borongan/partai besar. Konsumen yang membeli eceran adalah konsumen
perorangan dan konsumen yang membeli borongan/partai besar adalah pedagang
(pengecer, perantara).
Berdasarkan hasil penelitian, pada tahun 2005 harga jual bibit secara borongan
diambil secara rata-rata, untuk bibit jeruk ukuran 30-40 cm dijual Rp 9.000 per bibit.
Harga jual bibit tanaman jeruk siam banjar cukup berfluktuasi. Hal ini
dikarenakan harga ditentukan oleh banyaknya permintaan. Pada saat permintaan bibit
tinggi maka penangkar menaikkan harganya sedangkan jika permintaan berkurang maka
penangkar menurunkan harga. Pada tahun ini tahun 2021 harga jeruk siam banjar dapat
mencapai Rp 15.000,- per bibit namun pada tahun 2015 harga jualnya langsung jatuh
hingga Rp 7.500,- per bibit. Hal ini dikarenakan sedikitnya permintaan dan melimpahnya
produksi bibit Jeruk siam banjar.
b. Kualitas
Untuk menghasikan bibit berlabel, maka diperlukan mata tempel yang telah lulus
sertifikasi dari Instansi Penyelenggara Sertifikasi dan berasal dari pohon induk yang telah
diobservasi dan telah dilepas varietasnya oleh Menteri Pertanian. Biji atau seedling yang
digunakan sebagai batang bawah harus berasal dari pohon induk yang telah dideterminasi
oleh Instansi Penyelenggara Sertifikasi dan dinyatakan layak sebagai pohon
induk/penghasil benihsumber. Namun, jumlah mata tempel dan biji untuk batang bawah
bersertifikat yang tersedia sangat terbatas, sehingga penangkar menggunakan mata
tempel dan biji untuk batang bawah yang tidak bersertifikat. Akibatnya bibit yang
dihasilkan pun tidak berlabel.
c. Kemudahan penggunaan
Pemasaran bibit tanaman tidak menemukan kendala. Penangkar umumnya tidak
melakukan promosi. Hal ini dikarenakan pembeli biasanya datang sendiri ke penangkar
atau meminta bantuan kepada Dinas Pertanian untuk mencarikan penangkar bibit
tanaman jeruk.
d. Kemasan
Dalam penjualan bibit jeruk agar tidak cepat mati dalam proses pengirim jarak
jauh bibit jeruk kami sediakan polybag agar bibit jeruk aman dalam pengiriman.
e. Rasa
Untuk kualitas rasa jeruk terjamin buah jeruk manis, untuk menghasilkan bibit
berlabel, maka diperlukan mata tempel yang telah lulus sertifikasi dari Instansi
Penyelenggara Sertifikasi dan berasal dari pohon induk yang telah diobservasi dan telah
dilepas varietasnya oleh Menteri Pertanian
f. Kecepatan pelayanan dan pemasaran
Pemasaran bibit tanaman buah dilakukan melalui dua cara, yaitu penjualan secara
langsung ke konsumen (perorangan) dan penjualan melalui pedagang (perantara,
pengecer) kemudian ke konsumen (lembaga, perusahaan, kelompok atau perorangan).
Penjualan sebagian besar melalui pedagang (perantara, pengecer) dan hanya sebagian
kecil saja yang dijual secara langsung ke konsumen. Penjualan secara langsung ke
konsumen dilakukan penangkar dari showroom yang umumnya berada di pinggir jalan.
Bibit yang dijual umumnya melewati karantina dari BPSB terlebih dahulu agar bibit
tersebut memperoleh label dan terjamin mutunya.
g. Cara pembayaran
Hal-hal tersebut seringkali menjadi kendala bagi sebagian penangkar mengenai
kelanjutan usaha di masa-masa yang akan datang apabila terjadi penurunan jumlah
pesanan. Seperti diketahui bahwa bibit tanaman buah yang dijual secara langsung kepada
pembeli di showroom hanya berkisar 10%. Untuk mengatasi masalah tersebut,
pembentukan asosiasi penangkar bibit perlu dilakukan, meskipun terdapat sistem
kekeluargaan antar penangkar namun keterikatan tersebut tidak tertulis dan tidak
mempunyai kekuatan hukum. Asosiasi berfungsi menyediakan informasi mengenai
permintaan bibit dan perkembangan harga bibit buah-buahan, mengadakan promosi untuk
memperkenalkan penangkar bibit kepada pembeli melalui pameran, bazar atau media
lainnya.
GAMBARAN TATA CARA PRODUKSI/BUDIDAYA
Pembibitan tanaman jeruk umumnya dilakukan selama setahun (satu musim
tanam). Budidaya pembibitan tanaman jeruk dapat dibagi dua teknik yaitu pembibitan di
polybag dan pembibitan secara konvensional yakni pembibitan di lahan. Tahap
pembibitan di polybag adalah sebagai berikut :
1. Media tanam yang digunakan adalah campuran serbuk kayu atau kompos, pupuk
kandang dan guano, dengan perbandingan 1:1:1 satuan volume. Media tanam tersebut
dicampur merata dan dimasukkan ke dalam polybag bervolume sekitar 40 liter.
Polybag diletakkan di bawah naungan seperti di bawah paranet atau di bawah pohon
besar.
2. Persiapan bibit batang bawah : biji untuk batang bawah disemaikan dulu di bedengan,
sesudah biji berkecambah, tiap-tiap bibit ditanam di polybag yang telah tersedia, satu
bibit satu polybag.
3. Okulasi : sesudah bibit batang bawah berumur 4–6 bulan dapat dilakukan okulasi.
Setelah 4–6 bulan berikutnya atau sesudah daun tanaman okulasi tua (warna daun
hijau tua) bibit sudah dapat dijual.
Teknik pembibitan di polybag memiliki keuntungan yaitu waktu okulasi tidak
mengenal musim, lebih mudah dilakukan, efektif dan cepat menghasilkan bibit jual.
Kendalanya, teknik pembibitan ini membutuhkan biaya yang lebih banyak.
Teknik pembibitan yang lain adalah teknik pembibitan secara konvensional
yakni pembibitan di lahan terbuka seperti sawah. Teknik ini banyak dilakukan oleh
penangkar di daerah Buleleng. Keuntungan teknik ini adalah biaya yang diperlukan
lebih murah, sedang kendalanya adalah pada saat okulasi yang hanya dilakukan saat
musim-musim tertentu saja.
Teknik pembibitan ini didapatkan penangkar tidak secara turun-menurun tetapi
belajar sendiri dan atau dari pembinaan/pelatihan Dinas Pertanian setempat. Pada
Gambar. di bawah ini dijelaskan tentang teknik budidaya bibit tanaman buah-buahan
mulai dari pengolahan tanah dengan bajak hingga panen atau transplanting bibit.
Tahapan-tahapan pembibitan tanaman buah-buahan terdiri dari pengolahan
tanah, pembuatan guludan/bedengan, penyemaian biji batang bawah, pemeliharaan,
okulasi, pemeliharaan dan panen. Berikut akan diuraikan tahapan-tahapan dalam
teknik budidaya pembibitan jeruk :
Gambar. Teknik budidaya dalam usaha pembibitan Jeruk

TARGET PENJUALAN
Pemasaran bibit tanaman buah dilakukan melalui dua cara, yaitu penjualan
secara langsung ke konsumen (perorangan) dan penjualan melalui pedagang
(perantara, pengecer) kemudian ke konsumen (lembaga, perusahaan, kelompok atau
perorangan). Penjualan sebagian besar melalui pedagang (perantara, pengecer) dan
hanya sebagian kecil saja yang dijual secara langsung ke konsumen.
Penjualan secara langsung ke konsumen dilakukan penangkar dari showroom
yang umumnya berada di pinggir jalan. Bibit yang dijual umumnya melewati karantina
dari BPSB terlebih dahulu agar bibit tersebut memperoleh label dan terjamin mutunya.
Segmentasi saat ini untuk penjualan secara langsung kekonsumen atau
penjualan melalui kelompok tani, kerena kondisi saat ini konsumen kesulitan dalam
membeli bibit dampak pasca banjir dikecamatan astambul.
ANALISIS SWOT
Persaingan pasar bibit tanaman buah di Kecamatan Astambul masih belum ada
penangkar bibit saat ini. Penangkar bibit bersertifikat umumnya tidak takut kehilangan
pelanggan karena bibit yang dijual adalah bibit berlabel dan terjamin kualitasnya.
Jumlah penangkar bibit bersertifikat di wilayah Kabupaten Banjar belum banyak
persaingan tidak terlihat.
Bibit tanaman jeruk di wilayah Kabupaten Banjar masih diminati oleh
konsumen. Bibit yang diproduksi penangkar umumnya terjual 70-100% dari total
produksi bibit dan apabila terdapat bibit yang tidak terjual pada tahun tersebut, bibit
masih dapat dipasarkan pada tahun berikutnya.
Dalam pembibitan jeruk dalam jangka panjang kami menyediakan bibit jeruk
tidak hanya jeruk manis saja, ada juga bibit jeruk lemon, bibit jeruk siam madu, bibit
jeruk pontianak, bibit jeruk purut, bibit jeruk nipis,bibit jeruk sangkis dan bibit jeruk
bali.
Dalam strategi pemasaran tidak hanya menjual kekonsumen langsung, dalam
pemasaran kami secara online bisa menggunakan Sosial Media seperti Facebook,What
apps, dan Instagram penjualan bisa dilakukan Aplikasi Shoppe dan lainnya.

Analisis SWOT MEMBANTU MENGHAMBAT


dalam mencapai tujuan dalam mencapai tujuan

DALAM STRENGH (kekuatan) WEAKNESS


(Sifat produk) ● Cita rasa buah (kelemahan)
jeruk yang manis ● Proses
● Bahan baku mudah pertumbuhan lama
didapat ● Perlu keahlian
● Disukai banyak khusus
orang
● Harga terjangkau
● Dapat disimpan
lama
● Bermacam jenis
varietas bibit jeruk

LUAR OPPORTUNITIES THREATS (ancaman)


(Sifat lingkungan (peluang) ● Akan ada pesaing
sekitar) ● Lokasi Strategis baru
● Belum ada saingan ● Perubahan iklim
● Masyarakat
konsumtif
STRATEGI PEMASARAN
Konsep Strategi Pemasaran
Segmenting (Segmentasi)
Dalam hal ini, segmentasi konsumen untuk pembibitan jeruk mencakup
seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Astambul dan sekitarnya.
Targeting (Sasaran)
Sasaran target pasar untuk bibit jeruk sendiri masih cukup luas. Target
pasar Agribisnis bibit jeruk sendiri merupakan seluruh petani jeruk yang ada di
Kabupaten Banjar.
Positioning (Penentuan Posisi)
Positioning yang ingin dibagun yaitu dalam hal kualitas dan pelayanan
yang baik dengan melayani pesanan sebaik mungkin sesuai standar yang
ditetapkan. Bauran Pemasaran Product (Produk) Perencanaan strategi produk
pada Agribisnis bibit jeruk ini yaitu tetap menggunakan bahan-bahan baku yang
memiliki kualitas dan telah terjamin agar dapat terus menjaga kepuasan dan
kepercayaan konsumen.
Place (Tempat dan Distribusi)
Lokasi pembibitan jeruk yang bertempat di Desa Kelampaian Tengah ini
cukup mudah dijangkau konsumen sehingga tidak memerlukan strategi dalam
pemilihan tempat.
Price (Harga)
Harga yang ditetapkan harga pembibitan jeruk perpohonnya bervariatif.
Jika bibit dipasaran maka harga jual bibit jeruk Rp 12.000 – Rp 15.000 sedangkan
jika bibit jeruk langsung beli ditempat pembibitan maka harga jual bibit hingga
Rp 7.500 – Rp 10.000 tergantung ukuran bibit jeruk. Karena harga yang
ditetapkan sudah bersaing dengan harga pasar, maka tidak diperlukan
perencanaan tambahan dalam penetapan harga.
Promotion (Promosi)
Berdasarkan data yang diperoleh, promosi yang dilakukan selama ini
hanya dari mulut ke mulut saja. Padahal di era teknologi yang berkembang saat
ini, pemanfaatan media sosial sangat efektif misalnya; Facebook, Youtube dan
Instagram.
Komunikasi Pemasaran
Rancangan komunikasi pemasaran untuk pembibitan jeruk ini yaitu:
Promosi Penjualan
Rancangan promosi penjualan pada pembibitan jeruk ini berupa pemberian
potongan harga atau diskon untuk pelanggan tetap dan pelanggan akhir yang
membeli bibi jeruk dalam jumlah banyak.
Penjualan Personal
Rancangan penjualan personal untuk pembibitan jeruk ini bisa dilakukan
dengan mendatangi secara langsung ke tempat-tempat pasar atau pedagang
tengkolak bibit. Dan juga dapat dibeli langsung ketempat di desa kelampaian
tengah kecamatan astambul.
Pemasaran Online
Rancangan pemasaran online untuk pembibitan jeruk ini menggunakan
sarana promosi melalui platform media sosial, contohnya menggunakan Facebook
Ads (Facebook), Instagram, dan Youtube.
Dalam penjualan bibit jeruk konsumen dapat membeli bibit jeruk langsung
ketempat pembibitan jeruk, atau juga dapat membeli secara online.
Strategi menciptakan loyalitas konsumen
Dalam pembibit jeruk kami menyediakan bibit jeruk tidak hanya jeruk
manis saja, ada juga bibit jeruk lemon, bibit jeruk siam madu, bibit jeruk
pontianak, bibit jeruk purut, bibit jeruk nipis,bibit jeruk sangkis dan bibit jeruk
bali.
Adapun andalan kami dalam menarik minat konsumen kami menyediakan
bibit jeruk dalam satu pohon berbagai jenis varietas jeruk lainnya.
Dalam pembelian tertentu konsumen membeli bibit jeruk kami berikan
harga diskon atau kami kasih bonus bibit jeruk.
Gambaran risiko usaha
Bahan baku dalam usaha pembibitan jeruk adalah mata tempel untuk
batang atas dan biji untuk batang bawah. Mata tempel untuk batang atas harus
lulus sertifikasi dari Instansi Penyelenggara Sertifikasi dan berasal dari pohon
induk yang telah diobservasi dan telah dilepas varietasnya oleh Menteri Pertanian.
Biji atau seedling yang digunakan sebagai batang bawah harus berasal dari
pohon induk yang telah dideterminasi oleh Instansi Penyelenggara Sertifikasi dan
dinyatakan layak sebagai pohon induk/penghasil benih sumber. Pohon induk
tersebut harus jelas varietasnya, telah direkomendasikan sebagai penghasil batang
bawah dan telah terdaftar di Instansi Penyelenggara Sertifikasi, diketahui
lokasinya, mempunyai batas-batas/daerah yang jelas dan diberi identitas. Akan
lebih baik lagi apabila pohon induk tersebut terisolasi dari pohon lainnya yang
sejenis. Pohon induk tersebut dapat berasal dari biji (hasil perbanyakan generatif)
atau dari hasil perbanyakan vegetatif.
Biji yang digunakan untuk batang bawah adalah biji jeruk citrun. Syarat
biji yang dipakai adalah perakaran yang kuat dan menyebar merata, kompatibel
dengan batang atas, tahan terhadap organisme pengganggu tanaman, mempunyai
daya adaptasi yang luas, tidak berpengaruh buruk terhadap kuantitas dan kualitas
buah.
Kebutuhan mata tempel dalam usaha pembibitan tanaman buah-buahan
dapat berasal dari kebun buah milik penangkar, namun seiring dengan berjalannya
waktu jumlah mata tempel yang tersedia semakin menipis sehingga penangkar
membeli dari luar kebunnya. Sedangkan kebutuhan biji untuk batang bawah
penangkar umumnya membeli biji dari pedagang biji atau penangkar membeli
langsung ke petani buah.
Sarana produksi yang digunakan adalah plastik, keranjang/
polybag/karung, pestisida, pupuk urea dan pupuk kandang. Penangkar umumnya
tidak memperoleh kesulitan dalam memperoleh sarana produksi, karena
ketersediaan sarana produksi di wilayah ini melimpah
 Strategi promosi (online/offline).
Dalam hal pemasaran produk, pemasaran bibit tanaman jeruk meminta
bantuan kepada Dinas Pertanian untuk mempromosikan kepada petani dan
kelompok tani.
Pemasaran bibit tanaman jeruk dilakukan melalui dua cara, yaitu
penjualan secara langsung ke konsumen (perorangan) dan penjualan melalui
pedagang (perantara, pengecer) kemudian ke konsumen (lembaga, perusahaan,
kelompok atau perorangan). Penjualan sebagian besar melalui pedagang
(perantara, pengecer) dan hanya sebagian kecil saja yang dijual secara langsung
ke konsumen. Penjualan secara langsung ke konsumen dilakukan penangkar dari
showroom yang umumnya berada di pinggir jalan. Bibit yang dijual umumnya
melewati karantina dari BPSB terlebih dahulu agar bibit tersebut memperoleh
label dan terjamin mutunya.
Dalam pemasaran online bisa menggunakan Sosial Media seperti
Facebook,What apps, dan Instagram penjualan bisa dilakukan Aplikasi Shoppe,
Tokopedia dan lain-lain, bisa juga COD dalam hal pembayaran.
 Platform yang digunakan untuk promosi
Platform yang digunakan untuk promosi bisa menggunakan Spanduk, JPG
dan Bruser selebaran untuk mempromosikan penjualan.

PERHITUNGAN MODAL USAHA DAN MODAL KERJA


A. Rencana Kebutuhan Modal Usaha
JUMLAH (Rp)
NO JENIS ANGGARAN Kredit Sumber
Kementan Subtotal
Usaha lain
1. Modal investasi      
a.       Sarana prasarana    
1.  Pupuk Kandang 15.000.000     15.000.000
2.  Pupuk Urea 8.000.000     8.000.000
3.  Pupuk Daun 1.000.000     1.000.000
4.  NPK 9.500.000     9.500.000
5.  Matador 1.200.000     1.200.000
6. Dithane/Antracol 900.000     900.000
7.  Seedlling/Batang Bawah 7.500.000   500.000 8.000.000
8. Tanah/Media Tumbuh 2.000.000     2.000.000
9.  Sekam 1.000.000     1.000.000
10.  Polybag 3.000.000     3.000.000
11.   Mulsa 1.500.000     1.500.000
12. Tanah Pribadi   70.000.000 70.000.000
b.        Peralatan     -
1.      Gunting Potong 350.000   100.000 450.000
2.      Pisau Okulasi 500.000   55.000 555.000
3.      Handsprayer 2.400.000   850.000 3.250.000
4.      Cangkul 350.000   25.000 375.000
5.      Paranet 2.000.000     2.000.000
6.      Plastik Bening 500.000     500.000
7.      Gembor 250.000     250.000
8.      Ember 150.000     150.000
9.      Artco 1.200.000     1.200.000
10.  Mesin Pompa Air 4.000.000     4.000.000
11.  Selang Air 1.000.000     1.000.000
12.   Linggis 150.000     150.000
13. Arit 200.000     200.000
14. Sekrup 250.000     250.000
15. Garu 250.000     250.000
16. Tali 150.000     150.000
17. Karung 400.000     400.000
18. Keranjang Plastik 600.000     600.000
19. Peti Kayu 400.000     400.000
20. Terpal 500.000     500.000
21. Kultivator 15.000.000     15.000.000
c.       Peningkatan SDM     -
1.      Pelatihan 2.000.000     2.000.000
2.      Pembinaan 1.500.000     1.500.000
2. Modal Kerja     -
a.       Bahan Baku     -
1.      Mata Tempel 1.950.000     1.950.000
2.      Label 2.400.000     2.400.000
3.      Sertifikasi bibit 950.000     950.000
      -
b.      Gaji Karyawan     -
1.      Tenaga Kerja Tetap  20.000.000 20.000.000
2.      Tenaga Kerja tidak tetap  5.000.000 5.000.000
c.       Operasional     -
1.      Pengangkutan 9.000.000     9.000.000
2.      Brosur 500.000     500.000
3.      Spanduk 500.000     500.000
Total 196.530.000

B. Perkiraan Profit

No Harga Profit
Jenis Produk/jasa Jumlah Harga Jual
. Pokok ( per satuan

1. a. Bibit Jeruk        
1. jeruk Siam Banjar 15.000 5.000 7.500 2.500
2. jeruk Pontianak 5.000 5.000 15.000 10.000
3. jeruk lemon 1.000 5.000 7.500 2.500
4. jeruk nipis 1.000 5.000 7.500 2.500
5. jeruk sankis 500 5.000 7.500 2.500
6. jeruk purut 1.000 5.000 7.500 2.500
7. jeruk 1 pohon 2 varietas 150 5.000 30.000 25.000
Total Profit 23.650 35.000 82.500 47.500
*) Penentuan harga jual disesuaikan dengan kelayakan harga pasar
C. Saldo Akhir
1. Saldo Akhir = B – A : 1.123.375.000 - 196.530.000 = 926.845.000
2. Untuk Cicilan Utang : 25.000.000
3. Untuk Investasi : 926.845.000
RENCANA TARGET PENJUALAN
Target penjualan bibit jeruk waktu jangka panjang, pasca dampak banjir 275.495
jeruk siam banjar yang mati dikecamatan astambul, budidaya jeruk masih dalam proses
pengembangan tanaman jeruk baru lagi pasca dampak banjir yang dialami petani jeruk
dikecamatan astambul.
Periode Target Biaya
No. Profit Investasi
Ketahun penjualan produksi
1. Tahun Pertama 23.650 196.530.000 1.123.375.000 926.845.000
Tahun Kedua 40.000 196.530.000 1.900.000.000 1.703.470.000
Tahun Ketiga 60.000 196.530.000 2.850.000.000 2.653.470.000

PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS


BEP Per unit = Rp. 196.530.000 : ( Rp. 7500 - 5000 )
= Rp. 196.530.000 : Rp 2.500
= 78.612

BEP Nilai Penjualan = Rp. 196.530.000 : ( 1-Rp 5000 : Rp 7.500 )


= Rp. 196.530.000 : 0.33
= Rp. 589.590.000

Titik impas usaha pembibitan jeruk secara okulasi adalah jika usahanya tidak
mendapatkan keuntungan atau tidak mendapatkan kerugian atau hasil penjualan bibit
jeruk sama besarnya dengan keseluruhan biaya yang dikeluarkan.
TIM KERJA
Tim kerja yang bekerja pada usaha pembibitan tanaman jeruk umumnya dapat
digolongkan menjadi tenaga kerja tetap yang merupakan anggota keluarga dengan jumlah
tenaga kerja sekitar 5 orang dan tenaga kerja tidak tetap yakni masyarakat sekitar dengan
jumlah tenaga kerja berkisar antara 5-10 orang.
Tenaga kerja tetap/keluarga biasanya melibatkan kedua orang tua dan anak-
anaknya yang telah dewasa. Selain tenaga kerja keluarga juga digunakan tenaga kerja
tidak tetap/borongan yang berasal dari luar keluarga. Tenaga kerja keluarga digunakan
untuk kegiatan pemasaran seperti menjaga showroom dan kegiatan pengolahan tanah,
pembuatan bedengan/guludan, penanaman biji/penyemaian dan pemeliharaan tanaman,
sedangkan tenaga kerja borongan biasanya untuk kegiatan okulasi, pendongkeran dan
pengangkutan bibit ke showroom.

PENUTUP
• Target pengembangan usaha yang ingin dicapai.
1. Dapat menyerap tenaga kerja baru.
2. Mengembangkan usaha pertanian dan agroindustri dikawasan pengembangan jeruk.
3. Meningkatan kemandirian dalam meningkatkan hasil jeruk maupun dalam pembibitan
jeruk.
4. Mengembalikan Potensi Wilayah Dikecamatan Sentra jeruk siem banjar pasca bencana
banjir.
5. Meningkatkan nilai tambah (added value) potensi pertanian tanaman Jeruk yang dimiliki
oleh para masyarakat tani dipedesaan diKecamatan Astambul.

Harapan dimasa mendatang ingin membuka cabang baru lagi dengan macam
macam jenis bibit buah-buahan, seperti durian,lengkeng,cempedak,duku,rambutan dll.

You might also like