You are on page 1of 5

ATLETIK

F. PERLOMBAAN NOMOR LOMPAT JAUH


1. SEJARAH LOMPAT JAUH
Sejarah lompat jauh berawal sejak sekitar 13 abad yang lalu. Olahraga ini sudah ada
sejak tahun 708 Masehi ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani. Lompat jauh merupakan
satu-satunya kejuaraan lompat yang dilombakan dalam Olimpiade Kuno.Semua lomba
yang diadakan pada Olimpiade Kuno dimaksudkan sebagai latihan militer perang.
Munculnya olahraga lompat jauh dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit perang
dalam menerobos rintangan yang ada, seperti jurang atau parit. Pada waktu itu, para
pelompat diwajibkan berlari dengan membawa sebuah beban dikedua tangan yang dikenal
dengan sebutan halteres dengan berat 1 sampai 4,5 kg.
Olahraga lompat jauh pernah dilakukan oleh pelompat dari Sparta dengan rekor
lompatan sejauh 7,05 meter. Di dunia modern sendiri lompat jauh sudah menjadi bagian
kompetisi Olimpiade sejak pertama kali munculnya perlombaan ini tahun 1896. Akhirnya di
1914, Dr. Harry Eaton Stewart merekomendasikan dibuatnya running broad jump yang
distandarkan bagi atlet perempuan sehingga mereka juga bisa mengadakan kompetisi
lompat jauh. Rekomendasi ini dipertimbangkan dan diterapkan sehingga atlet perempuan
mampu mengikuti kompetisi lompat jauh pada level Olimpiade. Meskipun olahraga ini
adalah bagian dari permainan Olimpiade Kuno, baru pada tahun 1896 yaitu pada
Olimpiade modern pertama lompat jauh dilombakan secara resmi dan untuk wanita baru
dimulai pada tahun 1948.

2. PENGERTIAN LOMPAT JAUH


Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas ke
depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di
udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki
untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan
sejauh-jauhnya. Perhatian yang khusus pada hal-hal teknis ternyata memberikan
keuntungan bagi atlet saat perlombaan. Faktor yang mempengaruhi lompat jauh maksimal
antara lain panjang tungkai, daya ledak otot tungkai, kecepatan lari saat mengambil
awalan, tolakan atau take off, sikap badan di udara dan mendarat. Selain itu, atlet juga
harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi
gerakan. dan juga harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan
lompat jauh, serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat, luwes dan lancar.

3. PERATURAN LOMPAT JAUH


Setiap peserta dalam lompat jauh wajib mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Adapaun peraturannya sebagai berikut:
a. Saat akan melompat harus dipastikan untuk tidak melewati batas depan dari garis
pelanggaran. Jika ada satu bagian kaki yang menyentuh garis pelanggaran atau foul line
maka akan dianggap sebagai pelanggaran dan jaraknya tidak akan dicatat.
b. Atlet memiliki tiga kesempatan untuk mencoba lompatan terjauhnya. Foul jump
(lompatan yang dilakukan dengan posisi kaki melewati batas garis pelanggaran) akan
dihitung sebagai lompatan percobaan dan pelanggaran.
c. Jarak lompatan dihitung dari bagian tubuh pertama yang menyentuh tanah, baik tangan
maupun kaki. Jarak dihitung dari titik awal melakukan lompatan atau foul line hingga
saat pendaratan di bak pasir. Apabila sesaat setelah usai melakukan lompatan
kemudian si pelompat berjalan mundur, maka secara otomatis pengukuran yang
dilakukan adalah pada titik saat pelompat mundur.
d. Jika melakukan take-off atau lompatan dengan jarak yang cukup jauh dari papan atau
bagian depan foul line, jarak yang dihitung adalah tetap dari foul line hingga posisi
pendaratan di bak pasir.
e. Tidak diperbolehkan untuk melakukan somersault atau jungkir balik saat melakukan
lompatan atau mendarat di bak pasir. Jika melakukannya maka akan dianggap ilegal.
f. Ketebalan maksimum sol sepatu yang boleh untuk digunakan adalah 13 mm.
4. TEKNIK LOMPAT JAUH

a. Teknik awalan (lari)

Teknik awalan adalah suatu bentuk gerakan dalam lompat jauh yang dilakukan
dengan cara berlari secepat-cepatnya untuk menghasilkan kecepatan setinggi-
tingginya, sebelum melakukan tolakan. Selain itu, awalan juga bisa berarti sebuah
usaha untuk memperoleh kecepatan horizontal setinggi-tingginya, sehingga kemudian
akan dirubah dalam kecepatan vertikal saat akan melakukan tolakan. Awalan dalam
lompat jauh dapat dijelaskan sebagai suatu gerak lari cepat dari suatu sikap start berdiri
(Standing Start). Kemantapan dalam mengambil awalan itu penting, dan cara yang
ideal untuk mencapainya adalah dengan melakukan lari percepatan lompat Jauh
secara gradual (sedikit demi sedikit) meningkat. Pelompat senior yang baik
menggunakan awalan sejauh 30 – 45 m, pelompat junior dan anak-anak sekolah
biasanya menggunakan suatu awalan yang lebih pendek. Pada saat si pelompat
bergerak maju di lintasan awalan lari, frekuensi langkah dan panjang langkah lari harus
meningkat, sedangkan tubuh dari sedikit ditegakkan sampai tiba saatnya untuk bersiap
melakukan gerakan menolak di balok tumpu. Pada 3 – 5 langkah terakhir dalam awalan
lari si pelompat bersiap merobah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal pada
saat menumpu. Yang harus diperhatikan adalah lutut harus diangkat sedikit lebih tinggi
dari langkah lari sprint normal guna menjamin atau mempertahankan tubuh si pelompat
ada dalam posisi tegak yang baik. Dalam tiga langkah lari terakhir, panjang langkah
dan irama langkah harus diatur menjadi pendek – panjang pendek. Semakin panjang
langkah kedua dari akhir akan menurunkan titik pusat massa tubuh dan sedikit
memberikan impuls vertikal untuk diterapkan pada saat menumpu, sehingga membuat
jalur gerak percepatan yang lebih panjang.

b. Teknik tolakan (pada papan tumpuan/tolakan)

Tumpuan atau tolakan dalam lompat jauh adalah gerakan dimana satu kaki
digunakan untuk menumpu dan memberikan tenaga agar tubuh bisa melayang di
udara. Ketika melakukan tumpuan dalam lompat jauh sudah disediakan balok tumpuan
yang biasanya berwarna putih. Hal ini dimaksudkan, agar balok untuk melakukan
tumpuan tersebut agar mudah dilihat. Karena ketika melakukan awalan, anda dituntut
untuk berlari sekencang-kencangnya dan sebisa mungkin memprediksi kaki mana yang
bisa menjadi tumpuan. Ketika kaki anda sudah menginjak balok tumpuan usahakan
segera sedikit tekuk kaki yang menumpu pada balok dan berikan tenaga sekuat
mungkin agar tubuh bisa melesat ke atas. Jika tenaga anda kurang, maka lompatan
anda juga tidak akan maksimal. Untuk menghasilkan tolakan yang kuat, anda
sebaiknya berlatih untuk menguatkan otot-otot kaki anda. karena beban untuk tolakan
berada pada kaki yang digunakan untuk melompat.Semakin kuat tumpuan kaki anda,
maka semakin tinggi juga anda bisa melayang. Hal ini juga ditambah dengan gerakan
awalan yang mendorong tubuh maju ke depan sehingga lesatan lompatan anda juga
akan semakin jauh. Untuk melakukan teknik tolakan yang benar, usahakan untuk
memprediksi dengan menggunakan kaki terkuat. Atau jika anda bisa melatih kedua kaki
anda maka bukan menjadi masalah untuk melakukan tolakan dengan kaki manapun.
Karena tolakan sangat menentukan seberapa jauh lompatan anda. Dan pastikan untuk
melakukan tolakan pada balok yang sudah ada dalam lapangan lompat jauh. Jika anda
melanggarnya, lompatan anda dianggap tidak sah. Selain itu, untuk menghasilkan
lompatan yang jauh, ketika melakukan tolakan anda bisa mencondongkan badan anda
sekitar 40 hingga 50 derajat.

c. Teknik melayang di udara

Setelah melakukan tumpuan secara otomatis anda akan melayang di udara,


karena adanya kekuatan yang mendorong ke atas, ditambah dengan dorongan yang
dilakukan saat melakukan awalan. Membuat tubuh anda melayang dan terdorong ke
depan, sehingga membuat sebuah jarak lompatan yang jauh. Tahapan inilah yang
membedakan antara teknik lompat jauh gaya jongkok, lompat jauh gaya menggantung
dan gaya berjalan di udara. Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya termudah, jika
dibandingkan dengan kedua gaya yang lain. Ketika di udara, usahakan untuk
menyeimbangkan tubuh dan bersiap untuk melakukan pendaratan.
1. Gaya Jongkok (ortodok style/ tuck style/ sail style/ float style)

❖ ketika melayang di udara, posisi tubuh seperti orang jongkok dengan tangan lurus
ke depan. kemudian usahakan untuk menyeimbangkan tubuh dan bersiap untuk
melakukan pendaratan.
2. Gaya Menggantung (hang style/ schnepper style)

❖ ketika melayang di udara, posisi tubuh seperti orang yang menggantung atau
melengkung dengan tangan lurus ke atas atau agak kebelakang. kemudian
usahakan untuk menyeimbangkan tubuh dan bersiap untuk melakukan
pendaratan.
3. Gaya Berjalan di udara ( Walking in the air/ hitch kick style)

❖ ketika melayang di udara, posisi tubuh seperti orang yang berjalan dengan tangan
dan kaki diayunkan bergantian. kemudian usahakan untuk menyeimbangkan tubuh
dan bersiap untuk melakukan pendaratan.
d. Teknik pendaratan

Setelah melesat dan melayang diudara, anda harus bersiap segera untuk
melakukan pendaratan. Pendaratan dalam lompat jauh sudah disediakan dalam kotak
dengan pasir yang lembut. Dan inilah fungsi dari menjaga keseimbangan disaat anda
melayang di udara. Jangan sampai anda melayang dan mendarat diluar area pasir
yang sudah ditentukan. Meskipun hal ini jarang terjadi, namun anda juga harus tetap
memperhatikanya. Saat mendarat anda bisa hanya tinggal meneruskan gerakanya
saja, karena ketika melayang anda sudah mengambil sikap jongkok. Setelah itu, tangan
ketika mendarat juga masih tetap di depan, agar disaat mendarat tetap seimbang. Anda
bisa menggunakan kedua kaki secara bersamaan ketika melakukan pendaratan,
dengan dimulai dari ujung kaki, dan diakhiri anti klimaks dengan sedikit membuat pegas
di kaki anda. agar tidak terjadi cidera pada kaki anda. Setelah berhasil melakukan
pendaratan, usahakan untuk juga menyeimbangkan badan anda. Jangan sampai
pantat anda menyentuh pasir, karena menurut peraturan lompat jauh, jarak yang
dihitung adalah jarak terdekat area yang anda sentuh. Dan ketika anda selesai
melakukan lompat jauh, Anda bisa berjalan ke depan untuk keluar dari bak pasir untuk
lompat jauh..

5. PERLOMBAAN LOMPAT JAUH

a. Panjang lintasan, papan lompatan, dan bak lompatan


❖ Panjang lintasan untuk melakukan awalan (lari) dalam lompat jauh adalah minimal
berjarak 40 meter (atau biasanya ada juga yang disesuaikan dengan taktik atlet, 30-
45 meter). Sedangkan untuk lebar lintasan minimal 1,22 meter dan maksimal 1,25
meter. Lintasan untuk awalan tersebut dibatasi dengan garis putih dengan lebar 5
cm di bagian kanan dan kirinya.
❖ Papan tolakan pada olahraga lompat jauh berbentuk persegi panjang yang terbuat
dari kayu atau bahan sepadan lain seperti plastisin yang sesuai dan dicat berwarna
putih. Papan tolakan dipasangan dengan cara ditanam dan dengan jarak tidak
boleh kurang 1 meter dari tempat pendaratan atau bak pasir. Hal ini untuk
memungkinkan pencatatan bekas kaki pelompat dengan baik ketika terdapat
kesalahan tolak. Selain itu, jarak papan tolakan dengan sisi terjauh dari bak
pendaratan adalah minimal 10 meter. Dimensi dari papan tolakan itu sendiri adalah
panjang 1,21-1,22 meter, lebar 19,8-20,2 cm, dan memiliki ketinggian atau tebal 10
cm.
❖ Bak pendaratan lompat jauh minimal 2,75 m dengan panjang 9 meter atau 10
meter dari garis tolakan hingga batas akhir area lompatan. Bak pendaratan
diharuskan untuk diisi dengan pasir yang lembut, berkualitas bagus dan tidak
memiliki kerikil tajam. Hal ini dimaksudkan agar saat melakukan pendaratan
pelompat tidak kesakitan atau mengalami cedera. Selain itu, permukaan atas bak
pendaratan harus rata atau sejajar dengan permukaan papan tolakan.
b. Peserta
➢ Apabila jumlah peserta lebih dari 8, maka masing-masing peserta diberi
kesempatan untuk melakukan 3 kali lompatan, dan kemudian diambil 8 pelompat
yang memiliki hasil lompatan tertinggi. Jika ada lompatan dengan hasil yang sama
pada pelompat urutan 8 ke bawah, untuk menentukan maka masing-masing
pelompat akan diberi 3 kesempatan sekali lagi untuk melakukan lompatan.
➢ Peserta hanya terdiri dari 8 orang atau kurang dari 8 orang akan diatur untuk setiap
peserta melompat sebanyak 6 kali dan secara giliran.
➢ Pengukuran akan dilakukan jika seluruh peserta sudah menghasilkan lompatan;
pengukuran adalah dari titik bebas paling dekat dengan bak pasir pendaratan.
➢ Waktu yang diberikan adalah 1,5 menit kepada setiap peserta dalam melakukan
lompatan.
➢ Lompatan yang dianggap paling baik adalah hasil yang bakal dicatat supaya bisa
dilakukan penentuan pemenangnya atau lanjut ke babak selanjutnya.
c. Wasit
Olahraga lompat jauh terdapat lima petugas yang bertanggung jawab pada jalannya
pertandingan, di antaranya adalah juri hakim, juri pencatat, juri pengukur, wasit 1 dan
wasit 2. Dan masing-masing rincian tugas dari 5 pejabat lompat jauh tersebut adalah
sebagai berikut :
● Juri hakim – bertugas untuk menengahi atau memberi keputusan pada pelanggaran
yang terdapat di dalam kompetisi lompat jauh.
● Juri pencatat – bertugas untuk mencatat hasil lompatan maksimal yang dilakukan
oleh tiap peserta.
● Juri pengukur – bertugas untuk mengukur seluruh jarak hasil lompatan dari tiap
peserta yang sudah melakukan lompatan.
● Wasit 1 – mengawasi tiap peserta sebelum melakukan kompetisi lompat jauh.
● Wasit 2 – mengawasi tiap peserta yang tepat akan melakukan lompatan dalam
kompetisi lompat jauh.
d. Pemenang
Untuk menentukan pemenang pada olahraga lompat jauh tidak hanya dihasilkan
dari hasil lompatan yang terpanjang, namun juga prosedur lain yang perlu diperhatikan
dan dilalui oleh para peserta olahraga ini, termasuk tes doping yang wajib dilakukan
oleh para anggota peserta lompat jauh. Untuk nilai yang sama pada pertandingan
lompat jauh, pemenangnya akan ditentukan dengan cara memberikan kesempatan ke
kedua pada peserta yang memiliki nilai sama. Kesempatan tersebut berupa hak untuk
melakukan lompatan kembali, walaupun ada kalanya tetap saja kedua peserta memiliki
nilai yang sama lagi walau telah diulang. Apabila masih sama juga, umumnya
pemenang akan ditentukan dari prestasi atlet yang telah dimiliki di masa sebelumnya,
walaupun ada kemungkinan bahwa keduanya memiliki prestasi yang setara sehingga
masih sulit dalam penentuannya. Jika sudah menemui jalan buntu seperti ini, akan
dilakukan undian untuk menentukan peserta yang keluar sebagai pemenang.
Pada lompat jauh olimpiade, dua belas peserta akan dinyatakan lolos untuk
melakukan olahraga lompat jauh di Olimpiade. Setiap finalis akan melakukan tiga
lompatan di mana delapan peserta dari 12 orang dengan peringkat tertinggi dapat
melakukan 3 lompatan kedua, di mana pemenang akan dinyatakan dari peserta yang
menghasilkan ukuran lompatan terpanjang. Jika terdapat pelompat dengan nilai yang
sama, maka pelompat yang menghasilkan lompatan terbaik pada saat melakukan
lompatan kedua akan dinyatakan sebagai pemenang.

G. PERLOMBAAN NOMOR LEMPAR CAKRAM


(Pertemuan selanjutnya)

You might also like