Professional Documents
Culture Documents
Prepalnning Terapi Relaksasi Otot Progresif - Ella Shafira - 212311101138 - Removed
Prepalnning Terapi Relaksasi Otot Progresif - Ella Shafira - 212311101138 - Removed
Oleh
Lanjut usia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan
(Hannan dkk, 2019). Secara global populasi lansia terus mengalami peningkatan, di
Indonesia diprediksi meningkat lebih tinggi dari pada populasi lansia di wilayah Asia
dan global setelah tahun 2050. Hasil sensus penduduk tahun 2010, menyatakan
bahwa Indonesia saat ini termasuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah penduduk
lansia terbanyak di dunia. Penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan yang
cukup berarti selama 30 tahun terakhir dengan populasi 5,30 juta jiwa (sekitar 4,48%)
pada tahun 1970, dan meningkat menjadi 18,10 juta jiwa pada tahun 2010, di mana
tahun 2014 penduduk lansia berjumlah 20,7 juta jiwa (sekitar 8,2%) dan
diprediksikan jumlah lansia meningkat menjadi 27 juta pada tahun 2020 (Misnaniarti,
2017). Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh lansia akan mengalami berbagai
masalah kesehatan atau yang biasa disebut sebagai penyakit degeneratif. Menurut
Data hasil Kementrian Kesehatan RI, keluhan kesehatan yang sering terjadi pada
lansia di Indonesia yaitu rematik, asam urat, darah tinggi, dan diabetes dengan
prevalensi 32,99% (Hannan dkk, 2019).
Nyeri sendi merupakan masalah utama yang terjadi pda lansia. Nyeri sendi
merupakan penyakit tulang degeneratif yang ditandai oleh pengeroposan tulang
kartilagoarticular (Sinaga, 2015). Nyeri sendi paling banyk dijumpai yaitu pada
sendi- sendi penahan berat tubu (panggul, lutut, dan kaki). Nyeri pada sendi dapat
disebabkan oleh berbagai macam penyebab, salah satu penyebab tertinggi yaitu
disebabkan karena bertambahnya usia. Nyeri sendi pada ekstremitas bawah
merupakan keluhan yang paling sering muncul pada lansia.
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Profesi Ners Universitas
Jember pada tanggal 26 September 2022 terhadap Ny. L lansia mengalami nyeri sendi
pada pinggul di PSTW Puger Jember diketahui bahwa klien memiliki keluhan nyeri
sendi di bagian pinggul sehingga pergerakan klien dalam melakukan aktivias
sehari-harikadang terganggu.
1.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana
cara Relaksasi Otot Progresif (ROP) dapat menurunkan rasa nyeri sendi yang
dirasakan oleh Ny. L ?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan relaksasi otot progresif bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri,
mengurangi rasa cemas dan jenuh, mengurangi ketegangan otot, memelihara
kesehatan, dan membuat lebih nyaman.
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Manfaat penerapan relaksasi otot progresif untuk membantu Ny.L
mengurangi rasa nyeri sendi yang dirasakan klien sehingga dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan maksimal.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Memberikan alternatif pilihan mengenai cara menangani ketegangan otot,
yang sangat penting untuk memelihara kesehatan pada anggota keluarga.
Kegiatan ini dapat menjadi rekomendasi pilihan aktifitas sehari-hari oleh
klien yang dapat dilakukan dan diterapkan dilingkup keluarga untuk
menjadikan masyarakat berperilaku hidup sehat.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
keterangan :
: Sasaran
: Pemateri
DAFTAR PUSTAKA
Isnaniar et,. 2021. Terapi Relaksasi Otot Progresif Berpengaruh Terhadap Tingkat Nyeri Sendi Pada
Lansia. Jurnal Keperawatan. 13(1):1–9.
Misnaniarti. 2017. Analisis Situasi Penduduk Lanjut Usia Dan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 8(2):67-73.
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standard Of Procedure (SOP) bila ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (Booklet)
Lampiran 7 : Dokumentasi Foto Kegiatan
Pemateri
BERITA ACARA
Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
DAFTAR HADIR
Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Topik : Latihan Relaksasi Otot Progresif pada lansia Ny.L dengan nyeri
pinggul
Sasaran : Lansia Ny.L
Waktu : Jam 10.00-10.30 WIB
Hari/Tanggal : Kamis, 29 September 2022
Tempat : Wisma Teratai UPT PSTW Jember
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, Ny.L mampu menerapkan latihan
relaksasi otot progresif secara mandiri dan memahami tujuan pelaksanaan latihan
relaksasi otot progresif
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit Klien
Ny.L mampu untuk:
a. Memahami pengertian, manfaat, indikasi, dan langkah-langkah melakukan
relaksasi otot progresif
b. Mempraktekkan relaksasi otot progresif secara mandiri
c. Melakukan relaksasi otot progresif dalam kehidupan sehari-hari
3. Pokok Bahasan: Latihan Relaksasi Otot Progresif pada lansia Ny.L dengan
masalah nyeri pinggul.
4. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian Relaksasi Otot Progresif
b. Manfaat Relaksasi Otot Progresif
c. Indikasi Relaksasi Otot Progresif
d. Tata cara pelaksanaan Relaksasi Otot Progresif
5. Waktu: 60 menit
7. Model pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: konstruktif
b. Landasan teori : ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan diskusi
c. Langkah pokok
a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b) Menjelaskan pengertian latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP)
c) Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
d) Mendemonstrasikan latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP)
e) Mengevaluasi hasil kegiatan
8. Setting Tempat
keterangan :
: Sasaran
: Pemateri
9. Persiapan
Sebelum melakukan kegiatan Latihan Relaksasi Otot Progresif terlebih dahulu
menyiapkan tempat pelaksanan dan media yang akan digunakan.
10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Tahap tahap Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab Salam
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Memberitahu lamanya c. Menyepakati 5 menit
penyuluhan d. Menyimak
d. Memfokuskan audience
Penyajian a. Melakukan apersepsi
b. Menjelaskan materi a. Memperhatikan
tentang Latihan Relaksasi
Otot Progresif dan praktik b. Memperhatikan 5 menit
bersama
c. Memberikan kesempatan c. Bertanya
untuk bertanya
Praktik Mendemonstrasikan Gerakan Mengikuti tiap
latihan Relaksasi Otot gerakan dengan tepat 15 menit
Progresif (ROP)
TEKNIK RELAKSASI
OTOT PROGRESIF
FKEP
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN: NO HALAMAN:
REVISI:
TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:
1. PENGERTIAN Teknik relaksasi otot progresif merupakan teknnik
relaksasi otot dalam yang mengkombinasikan latihan
nafas dalam serangkaian kontraksi dan relaksasi otot.
2. TUJUAN 1. Menurunkan ketegangan otot,kecemasan, nyeri
leher punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi
jantung, laju metabolik
2. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen
3. Meningkatkan rasa nyaman dan relaks
4. Meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi
5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan,
iritabilitas, spasme otot, fobia ringan
7. Membangun emosi positif dari negatif
3. INDIKASI 1. Klien yang mengalami insomnia
2. Klien yang mengalami stress dan kecemasan
3. Klien yang mengalami nyeri
4. Klien yang mengalami ketegangan otot
4. KONTRAINDIKASI 1. Klien cidera akut muskuloskletal dan patologi
muskuloskeletal lainnya seperti fraktur, dislokasi,
osteoartritis, artritis reumatoid, gout, osteoporosis,
skoliosis dan neoplasma
2. Hipotensi
3. Gangguan jantung akut/kronis
5. PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan Salam, perkenalkan diri anda, dan
identifikasi klien dengan melakukan validasi
kepada klien
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan pada klien untuk
bertanya, dan jawab seluruh pertanyaan klien
3. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan
Nyaman
6. PERSIAPAN ALAT Alas duduk
Bantal
CARA KERJA 1. Berikan salam, perkenalkan nama
2. Jelaskan maksud dan tujuan
3. Jelaskan prosedur tujuan dan lamanya tindakan
pada klien
4. Berikan kesempatan klien untuk bertanya, Berikan
petunjuk alternatif komunikasi jika klien merasa
tidak nyaman dengan tindakan yang akan
dilakukan
5. Beritahu Klien bahwa tindakan akan segera
dimulai
6. Posisikan klien senyaman mungkin
7. Tarik nafas dalam secara perlahan melalui hidung
dan hembuskan keluar melalui mulut. Ulangi
sebanyak 3 kali.
8. Gerakan ke 1 : Ditunjukan untuk melatih otot
tangan
a. Tarik napas dalam sambil membuat kepalan
pada tangan kiri.
b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan
sensasi ketegangan yang terjadi.
c. Hembuskan nafas selagi saat kepalan
dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan 3 kali
sehingga dapat membedakan perbedaan antara
ketegangan otot dan keadaan relaks yang
dialami.
e. Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan
sebanyak 3 kali.
21. Gerakan ke 15 :
a. Tumit ditekan pada lantai
b. Tarik nafas dalam, kemudian jari-jari kaki
dibuka lebar-lebar dan ditarik ke atas. Otot-otot
paha ditegangkan
c. Tahan posisi tegang sambil menahan nafas
d. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan-lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke posisi
semula
e. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali