You are on page 1of 27

FORMAT PREPLANNING

PSP2N STASE KEPERAWATAN GERONTIK


Lampiran 16 :
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2022

PREPLANNING TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF (ROP)


PADA LANSIA NY.L DENGAN NYERI SENDI PINGGUL DI
WISMA TERATAI UPT PSTW JEMBER, KABUPATEN JEMBER
TAHUN 2022

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahStase


Keperawatan Gerontik

Oleh

Ella Shafira Ramadhani Mukisn


NIM 212311101138

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
BAB I. LATAR BELAKANG

Lanjut usia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan
(Hannan dkk, 2019). Secara global populasi lansia terus mengalami peningkatan, di
Indonesia diprediksi meningkat lebih tinggi dari pada populasi lansia di wilayah Asia
dan global setelah tahun 2050. Hasil sensus penduduk tahun 2010, menyatakan
bahwa Indonesia saat ini termasuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah penduduk
lansia terbanyak di dunia. Penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan yang
cukup berarti selama 30 tahun terakhir dengan populasi 5,30 juta jiwa (sekitar 4,48%)
pada tahun 1970, dan meningkat menjadi 18,10 juta jiwa pada tahun 2010, di mana
tahun 2014 penduduk lansia berjumlah 20,7 juta jiwa (sekitar 8,2%) dan
diprediksikan jumlah lansia meningkat menjadi 27 juta pada tahun 2020 (Misnaniarti,
2017). Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh lansia akan mengalami berbagai
masalah kesehatan atau yang biasa disebut sebagai penyakit degeneratif. Menurut
Data hasil Kementrian Kesehatan RI, keluhan kesehatan yang sering terjadi pada
lansia di Indonesia yaitu rematik, asam urat, darah tinggi, dan diabetes dengan
prevalensi 32,99% (Hannan dkk, 2019).
Nyeri sendi merupakan masalah utama yang terjadi pda lansia. Nyeri sendi
merupakan penyakit tulang degeneratif yang ditandai oleh pengeroposan tulang
kartilagoarticular (Sinaga, 2015). Nyeri sendi paling banyk dijumpai yaitu pada
sendi- sendi penahan berat tubu (panggul, lutut, dan kaki). Nyeri pada sendi dapat
disebabkan oleh berbagai macam penyebab, salah satu penyebab tertinggi yaitu
disebabkan karena bertambahnya usia. Nyeri sendi pada ekstremitas bawah
merupakan keluhan yang paling sering muncul pada lansia.
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Profesi Ners Universitas
Jember pada tanggal 26 September 2022 terhadap Ny. L lansia mengalami nyeri sendi
pada pinggul di PSTW Puger Jember diketahui bahwa klien memiliki keluhan nyeri
sendi di bagian pinggul sehingga pergerakan klien dalam melakukan aktivias
sehari-harikadang terganggu.
1.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana
cara Relaksasi Otot Progresif (ROP) dapat menurunkan rasa nyeri sendi yang
dirasakan oleh Ny. L ?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan relaksasi otot progresif bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri,
mengurangi rasa cemas dan jenuh, mengurangi ketegangan otot, memelihara
kesehatan, dan membuat lebih nyaman.

2.1.2 Tujuan Khusus


1. Klien Ny.L mampu memahami pengertian, manfaat, indikasi, dan
teknik melakukan relaksasi otot progresif
2. Klien Ny.L mampu mempraktekkan gerakan-gerakan relaksasi otot
progresif dalam kehidupan sehari-hari
3. Klien Ny.L mampu melakukan relaksasi otot progresif secara mandiri

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Manfaat penerapan relaksasi otot progresif untuk membantu Ny.L
mengurangi rasa nyeri sendi yang dirasakan klien sehingga dapat
melakukan aktivitas sehari-hari dengan maksimal.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Memberikan alternatif pilihan mengenai cara menangani ketegangan otot,
yang sangat penting untuk memelihara kesehatan pada anggota keluarga.
Kegiatan ini dapat menjadi rekomendasi pilihan aktifitas sehari-hari oleh
klien yang dapat dilakukan dan diterapkan dilingkup keluarga untuk
menjadikan masyarakat berperilaku hidup sehat.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Berdasarkan hasil pengkajian terhadap Ny. L yang sudah tersedia, ditemukan
data yang maladaptif, data tersebut salah satunya nyeri dibagian pergerakan sendi,
ketegangan pada otot, mengalami kecemasan, dan kejenuhan. Kondisi ini sering
dikeluhkan oleh Ny. L dan mengatakan jarang melakukan olahraga atau pemanasan
sebelum beraktivitas. Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat mengatasi hal ini
yaitu melakukan latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP) untuk mengurangi rasa sakit,
memperlancar peredaran darah, serta memelihara kesehatan pada lansia (Isnaniar et,
2021).
Relaksasi Otot Progresif (ROP) menunjukkan efek positif cukup pada orang
dewasa muda dan orang yang lebih tua. Hal ini menunjukkan bahwa Relaksasi Otot
Progresif (ROP) merupakan terapi non-farmakologis yang efektif dalam mengatasi
kekuatan otot lansia. Oleh sebab itu Relaksasi Otot Progresif (ROP) memiliki
implikasi yang baik pada kesehatan masyarakat khususnya kelompok usia lanjut.
1.1 Kerangka Penyelesaian
Kerangka penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui Latihan Relaksasi Otot
Progresif

Ny. L mengalami nyeri pada otot, sendi, dan


mengalami keterbatasan gerak

Ny. L mampu memahami manfaat Ny. L mampu mempraktikkan


latihan pergerakan Relaksasi Otot latihan pergerakan Relaksasi Otot
Progresif (ROP) Progresif (ROP)

Ny. L mampu melakukan latihan pergerakan


Relaksasi Otot Progresif (ROP) secara mandiri dan
berkala. Sehingga kekakuan sendi
ketidaknyamanan pada pinggul yang
dialami oleh Ny. L dapat teratasi yang
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Kegiatan pengajaran praktik latihan Relaksasi Otot Progresif pada Ny.L akan
dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Kamis, 29 September 2022
Waktu : 10.00 WIB.
Tempat : Wisma Teratai UPT PSTW Jember
4.2 Khalayak Sasaran
Sasaran dari kegiatan latihan relaksasi otot progresif adalah Ny.L yang
memiliki masalah nyeri pinggul.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran: Ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori: Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik dengan memperkenalkan
diri dan menjelaskan maksud, tujuan, serta kontrak waktu tindakan.
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan
c. Menyepakati tindakan bersama klien
d. Mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran

keterangan :
: Sasaran

: Pemateri
DAFTAR PUSTAKA

Isnaniar et,. 2021. Terapi Relaksasi Otot Progresif Berpengaruh Terhadap Tingkat Nyeri Sendi Pada
Lansia. Jurnal Keperawatan. 13(1):1–9.
Misnaniarti. 2017. Analisis Situasi Penduduk Lanjut Usia Dan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Di Indonesia. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 8(2):67-73.
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standard Of Procedure (SOP) bila ada
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (Booklet)
Lampiran 7 : Dokumentasi Foto Kegiatan

Jember, 29 September 2022

Pemateri

Ella Shafira Ramaadhani Muksin


NIM 212311101138
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN 2022

BERITA ACARA

Pada hari Kamis tanggal 29 September 2022 pukul 10.00-selesai WIB


bertempat di Wisma Teratai Kecamatan Puger Kabupaten Jember akan dilaksanakan
kegiatan pemberian terapi non-farmakologis yaitu latihan Relaksasi Otot Progresif
(ROP) untuk mengurangi rasa nyeri, ketegangan otot, kecemasan dan kejenuhan,
serta memberikan informasi untuk meningkatkan manajemen kesehatan klien oleh
Mahasiswi Program Studi Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Kegiatan ini diikuti oleh 1 orang (daftar hadir terlampir).

Jember, 29 September 2022

Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kp., M.Kep., Sp.Kom


NIP. 19710926 200912 2 001
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN TAHUN 2022

DAFTAR HADIR

Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang “Relaksasi Otot Progresif”. Pada hari


Kamis, 29 September 2022 jam 10.00 – 10.30 WIB di Wisma Teratai UPT PSTW
Jember dihadiri oleh :

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

Jember, 29 September 2022

Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kp., M.Kep., Sp.Kom


NIP. 19710926 200912 2 001
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PSP2N STASE
KEPERAWATAN GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBERTAHUN 2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Latihan Relaksasi Otot Progresif pada lansia Ny.L dengan nyeri
pinggul
Sasaran : Lansia Ny.L
Waktu : Jam 10.00-10.30 WIB
Hari/Tanggal : Kamis, 29 September 2022
Tempat : Wisma Teratai UPT PSTW Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, Ny.L mampu menerapkan latihan
relaksasi otot progresif secara mandiri dan memahami tujuan pelaksanaan latihan
relaksasi otot progresif

2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit Klien
Ny.L mampu untuk:
a. Memahami pengertian, manfaat, indikasi, dan langkah-langkah melakukan
relaksasi otot progresif
b. Mempraktekkan relaksasi otot progresif secara mandiri
c. Melakukan relaksasi otot progresif dalam kehidupan sehari-hari

3. Pokok Bahasan: Latihan Relaksasi Otot Progresif pada lansia Ny.L dengan
masalah nyeri pinggul.
4. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian Relaksasi Otot Progresif
b. Manfaat Relaksasi Otot Progresif
c. Indikasi Relaksasi Otot Progresif
d. Tata cara pelaksanaan Relaksasi Otot Progresif

5. Waktu: 60 menit

6. Bahan/alat yang diperlukan : Materi (booklet)

7. Model pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: konstruktif
b. Landasan teori : ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan diskusi
c. Langkah pokok
a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b) Menjelaskan pengertian latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP)
c) Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
d) Mendemonstrasikan latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP)
e) Mengevaluasi hasil kegiatan

8. Setting Tempat
keterangan :

: Sasaran

: Pemateri

9. Persiapan
Sebelum melakukan kegiatan Latihan Relaksasi Otot Progresif terlebih dahulu
menyiapkan tempat pelaksanan dan media yang akan digunakan.
10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Tahap tahap Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab Salam
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Memberitahu lamanya c. Menyepakati 5 menit
penyuluhan d. Menyimak
d. Memfokuskan audience
Penyajian a. Melakukan apersepsi
b. Menjelaskan materi a. Memperhatikan
tentang Latihan Relaksasi
Otot Progresif dan praktik b. Memperhatikan 5 menit
bersama
c. Memberikan kesempatan c. Bertanya
untuk bertanya
Praktik Mendemonstrasikan Gerakan Mengikuti tiap
latihan Relaksasi Otot gerakan dengan tepat 15 menit
Progresif (ROP)

Penutup a. Melakukan evaluasi a. Menjawab


b. Memberikanreinforcement b. Mendengarkan
c. Menyimpulkan kegiatan c. Menyimpulkan 5 menit
d. Salam penutup bersama
d. Menjawab salam

11. Evaluasi Pembelajaran


1. Evaluasi Struktur :
a. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) sudah siap
b. Alat dan bahan yang diperlukan telah tersedia
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Klien bersedia ditempat sesuai yang telah ditentukan
c. Klien tetap mengikuti penyuluhan hingga selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Klien dapat menjelaskan pengertian relaksasi otot progresif
b. Klien dapat menjelaskan manfaat latihan relaksasi otot progresif
c. Kliem mampu mengetahun indikasi dan kontraindikasi dari latihan Relaksasi
Otot Progresif (ROP)
d. Klien mampu mempraktikkan latihan Relaksasi Otot Progresif (ROP)
FORMAT STANDARD OF PROCEDURE (SOP)
PSP2N STASE KEPERAWATAN GERONTIK
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2022

TEKNIK RELAKSASI
OTOT PROGRESIF
FKEP
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO DOKUMEN: NO HALAMAN:
REVISI:
TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:
1. PENGERTIAN Teknik relaksasi otot progresif merupakan teknnik
relaksasi otot dalam yang mengkombinasikan latihan
nafas dalam serangkaian kontraksi dan relaksasi otot.
2. TUJUAN 1. Menurunkan ketegangan otot,kecemasan, nyeri
leher punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi
jantung, laju metabolik
2. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen
3. Meningkatkan rasa nyaman dan relaks
4. Meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi
5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan,
iritabilitas, spasme otot, fobia ringan
7. Membangun emosi positif dari negatif
3. INDIKASI 1. Klien yang mengalami insomnia
2. Klien yang mengalami stress dan kecemasan
3. Klien yang mengalami nyeri
4. Klien yang mengalami ketegangan otot
4. KONTRAINDIKASI 1. Klien cidera akut muskuloskletal dan patologi
muskuloskeletal lainnya seperti fraktur, dislokasi,
osteoartritis, artritis reumatoid, gout, osteoporosis,
skoliosis dan neoplasma
2. Hipotensi
3. Gangguan jantung akut/kronis
5. PERSIAPAN PASIEN 1. Berikan Salam, perkenalkan diri anda, dan
identifikasi klien dengan melakukan validasi
kepada klien
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan pada klien untuk
bertanya, dan jawab seluruh pertanyaan klien
3. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan
Nyaman
6. PERSIAPAN ALAT Alas duduk
Bantal
CARA KERJA 1. Berikan salam, perkenalkan nama
2. Jelaskan maksud dan tujuan
3. Jelaskan prosedur tujuan dan lamanya tindakan
pada klien
4. Berikan kesempatan klien untuk bertanya, Berikan
petunjuk alternatif komunikasi jika klien merasa
tidak nyaman dengan tindakan yang akan
dilakukan
5. Beritahu Klien bahwa tindakan akan segera
dimulai
6. Posisikan klien senyaman mungkin
7. Tarik nafas dalam secara perlahan melalui hidung
dan hembuskan keluar melalui mulut. Ulangi
sebanyak 3 kali.
8. Gerakan ke 1 : Ditunjukan untuk melatih otot
tangan
a. Tarik napas dalam sambil membuat kepalan
pada tangan kiri.
b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan
sensasi ketegangan yang terjadi.
c. Hembuskan nafas selagi saat kepalan
dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan 3 kali
sehingga dapat membedakan perbedaan antara
ketegangan otot dan keadaan relaks yang
dialami.
e. Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan
sebanyak 3 kali.

9. Gerakan ke 2 : ditunjukan untuk melatih otot


tangan bagian belakang
a. Tarik nafas dalam, menekuk kedua pergelangan
tangan ke belakang sehingga otot ditangan
bagian belakang dan lengan bawah menegang
sambil menahan nafas
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan untuk merasakan
sensasi relaks dan kembali ke posisi semula.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali

10. Gerakan ke 3 : Ditunjukan untuk melatih otot


biseps (Otot besar pada bagian atas pangkal
lengan)
a. Tarik nafas dalam selagi menggenggam kedua
tangan sehingga menjadi kepalan
b. Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak
dan tahan nafas selagi meneganggakan otot
biseps sambil menahan nafas
c. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan
secara perlahan-lahan untuk merasakan sensasi
relaks dan kembali ke posisi semula
d. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali

11. Gerakan ke 4 : Ditunjukan untuk melatih otot


bahu supaya mengendur
a. Tarik nafas dalam selagi mengangkat kedua
bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga
menyentuh kedua telinga. Tahan nafas selagi
menegangkan otot bahu.
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan perlahan-
lahan untuk merasakan sensasi relaks dan
kembali ke posisi semula.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali.
12. Gerakan ke 5 dan 6 : ditunjukan untuk melatih
dan merilekskan otot-otot wajah (Seperti dahi,
mata, rahang dan mulut)
a. Tarik nafas dalam selagi menggerakkan otot
dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis
sampai otot terasa kulitnya keriput.
b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat
dirasakan ketegangan disekitar mata dan otot-
otot yang mengendalikan gerakan mata,
lakukan gerakan ini sambil menahan nafas.
c. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan-lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke
posisi semula.
d. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali.

13. Gerakan ke 7 : ditunjukan untuk mengendurkan


ketegangan yang dialami oleh otot-otot rahang
a. Tarik nafas dalam, katupkan rahang, diikuti
dengan menggigit gigi selama terjadi
ketegangan disekitar rahang selagi menahan
nafas
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara pelahan-lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke
posisi semula
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali

14. Gerakan ke 8 : Ditunjukan untuk mengendurkan


otot-otot disekitar mulut
a. Tarik nafas dalam, bibir dimoncongkan
sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan
ketegangan disekitar mulut selagi menahan
nafas
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan secara
perlahan – lahan untuk merasakan sensasi
rileks dan kembali ke posisi semula
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali.

15. Gerakan ke 9 : ditunjukan untuk merilekskan otot


leher bagian belakang
a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian
belakang baru kemudian otot leher bagian
depan
b. Letakkan kepala dibantal sehingga dapat
beristirahat
c. Tarik nafas dalam, tekan kepala pada
permukaan bantal sehingga dapat merasakan
ketegangan di bagian leher dan punggung
atas. Lakukan gerakan ini sambil menahan
nafas.
d. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan-lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke
posisi semula.
e. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali

16. Gerakan ke 10 : ditunjukan untuk melatih otot


leher bagian depan
a. Tarik nafas dalam, gerakan kepala menunduk
sampai dagu menyentuh dada. Rasakan
ketegangan di daerah leher bagian depan
sambil menahan nafas
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan-lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke
posisi semula
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali
17. Gerakan ke 11 : ditunjukan untuk melatih otot
punggung
a. Tarik nafas dalam, punggung dilengkungkan
b. busungkan dada tahan kondisi tegang sambil
menahan nafas
c. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan-lahan untuk
merasakan sensasi relaks dan kembali ke posisi
semula
d. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali

18. Gerakan ke 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot


dada
a. Tarik nafas dalam untuk mengisi paru-paru
dengan udara sebanyak-banyaknya
b. Ditahan selama beberapa saat, sambil
merasakan ketegangan dibagian dada sampai
turun ke perut, kemudian dilepaskan
c. Saat tegangan dilepas lakukan napas normal
dengan lega
d. Ulangi sebanyak 3 kali sehingga dapat
dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan
rileks

19. Gerakan ke 13 : Ditujukan untuk melatih otot-otot


perut
a. Tarik nafas dalam, kempiskan perut dengan
kuat sampai kencang. Tahan sampai kencang
dan keras sambil menahan nafas
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan-lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke posisi
semula
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali
20. Gerakan ke 14 : Ditujukan untuk melatih otot-otot
kaki ( otot paha dan betis)
a. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot
paha terasa tegang.
b. Tarik nafas dalam lanjutkan dengan mengunci
lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan
pindah ke otot betis
c. Tahan posisi tegang sambil menahan nafas
d. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan-lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke posisi
semula
e. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali

21. Gerakan ke 15 :
a. Tumit ditekan pada lantai
b. Tarik nafas dalam, kemudian jari-jari kaki
dibuka lebar-lebar dan ditarik ke atas. Otot-otot
paha ditegangkan
c. Tahan posisi tegang sambil menahan nafas
d. Hembuskan nafas selagi melepaskan
ketegangan secara perlahan-lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke posisi
semula
e. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3
kali

8. HASIL Dokumentasikan dalam catatan perawat, respon klien


terhadap teknik relaksasi dan perubahan tingkat
kenyamanan klien
1. Evaluasi respon klien
2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
9. Dokumentasi 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan
jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan
1.FORMAT MATERI
PSP2N STASE KEPERAWATAN GERONTIK FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2022

TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF

1. Pengertian Relaksasi Otot Progresif

Relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot yang mengkombinasikan


latihan nafas dalam dan serangkaian kontraksi dan relaksasi otot. Relaksasi otot
progresif merupakan suatu latihan untuk mendapatkan sensasi rileks dengan
menegangkan suatu kelompok otot dan menghentikan tegangan (Reginalis, 2018).

2. Manfaat Relaksasi Otot Progresif


a. Mengatasi insomnia atau sulit tidur
b. Menurunkan ketegangan otot, rasa jenuh, dan kecemasan
c. Mengurangi nyeri
d. Meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi
e. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres
f. Mengatasi insomnia, kelelahan, dan spasme otot
3. Indikasi Relaksasi Otot Progresif
Indikasi relaksasi otot progresif yaitu klien yang merasa cemas, panik, jenuh,
nyeri otot, insomnia, dan hipertensi

4. Tata Laksana Relaksasi Otot Progresif


1) Bina hubungan saling percaya dengan klien
2) Atur posisi klien berbaring atau duduk di kursi dengan kepala ditopang
3) Pejamkan mata dengan perlahan-lahan
4) Tarik napas dalam lewat hidung dan hembuskan lewat mulut, napas dengan
panjang 6-7 kali
1. Gerakan ke 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan
a. Tarik napas dalam sambil membuat kepalan pada tangan kiri.
b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang
terjadi.
c. Hembuskan nafas selagi saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi
selama 10 detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan 3 kali sehingga dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang
dialami.
e. Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan sebanyak 3 kali.
2. Gerakan ke 2 : ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang
a. Tarik nafas dalam, menekuk kedua pergelangan tangan ke belakang
sehingga otot ditangan bagian belakang dan lengan bawah menegang
sambil menahan nafas.
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara perlahan untuk
merasakan sensasi relaks dan kembali ke posisi semula.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
3. Gerakan ke 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (Otot besar pada bagian
atas pangkal lengan)
a. Tarik nafas dalam selagi menggenggam kedua tangan sehingga menjadi
kepalan.
b. Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak dan tahan nafas selagi
meneganggakan otot biseps sambil menahan nafas.
c. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara perlahan-lahan
untuk merasakan sensasi relaks dan kembali ke posisi semula.
d. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
4. Gerakan ke 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
a. Tarik nafas dalam selagi mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya
seakan-akan hingga menyentuh kedua telinga. Tahan nafas selagi
menegangkan otot bahu.
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan perlahan-lahan untuk merasakan
sensasi relaks dan kembali ke posisi semula.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
5. Gerakan ke 5 dan 6 : ditunjukan untuk melatih dan merilekskan otot-otot
wajah (Seperti dahi, mata, rahang dan mulut).
a. Tarik nafas dalam selagi menggerakkan otot dahi dengan cara
mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa kulitnya keriput.
b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan disekitar
mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata, lakukan gerakan
ini sambil menahan nafas.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
6. Gerakan ke 7 : ditunjukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami
oleh otot-otot rahang.
a. Tarik nafas dalam, katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi
selama terjadi ketegangan disekitar rahang selagi menahan nafas.
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara pelahan-lahan
untuk merasakan sensasi rileks dan kembali ke posisi semula.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
7. Gerakan ke 8 : Ditunjukan untuk mengendurkan otot-otot disekitar mulut.
a. Tarik nafas dalam, bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan
dirasakan ketegangan disekitar mulut selagi menahan nafas.
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan secara perlahan – lahan untuk
merasakan sensasi rileks dan kembali ke posisi semula.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
8. Gerakan ke 9 : ditunjukan untuk merilekskan otot leher bagian belakang.
a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot
leher bagian depan.
b. Letakkan kepala dibantal sehingga dapat beristirahat.
c. Tarik nafas dalam, tekan kepala pada permukaan bantal sehingga dapat
merasakan ketegangan di bagian leher dan punggung atas. Lakukan
gerakan ini sambil menahan nafas.
d. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara perlahan-lahan
untuk merasakan sensasi rileks dan kembali ke posisi semula.
e. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
9. Gerakan ke 10 : ditunjukan untuk melatih otot leher bagian depan.
a. Tarik nafas dalam, gerakan kepala menunduk sampai dagu menyentuh
dada. Rasakan ketegangan di daerah leher bagian depan sambil menahan
nafas.
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara perlahan-lahan
untuk merasakan sensasi rileks dan kembali ke posisi semula.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
10. Gerakan ke 11 : ditunjukan untuk melatih otot punggung.
a. Tarik nafas dalam, punggung dilengkungkan.
b. Busungkan dada tahan kondisi tegang sambil menahan nafas.
c. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara perlahan-lahan
untuk merasakan sensasi relaks dan kembali ke posisi semula.
d. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
11. Gerakan ke 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
a. Tarik nafas dalam untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-
banyaknya.
b. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan dibagian
dada sampai turun ke perut, kemudian dilepaskan.
c. Saat tegangan dilepas lakukan napas normal dengan lega.
d. Ulangi sebanyak 3 kali sehingga dapat dirasakan perbedaan
antarakondisi tegang dan rileks.
12. Gerakan ke 13 : Ditujukan untuk melatih otot-otot perut.
a. Tarik nafas dalam, kempiskan perut dengan kuat sampai kencang.
Tahansampai kencang dan keras sambil menahan nafas.
b. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara
perlahan-lahanuntuk merasakan sensasi rileks dan kembali ke
posisi semula.
c. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
13. Gerakan ke 14 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki ( otot paha dan betis).
a. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
b. Tarik nafas dalam lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian
rupasehingga ketegangan pindah ke otot betis.
c. Tahan posisi tegang sambil menahan nafas.
d. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara
perlahan-lahanuntuk merasakan sensasi rileks dan kembali ke
posisi semula.
e. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali.
14. Gerakan ke 15 :
a. Tumit ditekan pada lantai.
b. Tarik nafas dalam, kemudian jari-jari kaki dibuka lebar-lebar dan
ditarikke atas. Otot-otot paha ditegangkan.
c. Tahan posisi tegang sambil menahan nafas.
d. Hembuskan nafas selagi melepaskan ketegangan secara
perlahan-lahanuntuk merasakan sensasi rileks dan kembali ke
posisi semula.
e. Ulangi kembali gerakan tersebut sebanyak 3 kali

You might also like