Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii Paradigma
Bab Iii Paradigma
Menurut Wimmer dan Dominick Paradigma adalah seperangkat teori, proses, dan
hipotesis yang dipercaya tentang bagaimana sudut pandang peneliti dalam melihat dunia
(Kriyantono, 2012). Menurut Harmon Paradigma adalah cara paling awal untuk melakukan
tanggapan, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara spesifik
tentang kenyataan. (Muslim, 2016).
Saat melakukan penelitian ini , peneliti melakukan interaksi dengan Mahasiswa PGSD
Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2019 sebagai informan yang dapat memberikan
informasi terhadap tema penelitian ini. Untuk mengetahui Pola Komunikasi antara Mahasiswa
rantau PGSD Universitas Pendidikan Indonesia dengan Orang tua melalui Media Sosial
WhatsApp.
Menurut Sugiyono (2013: 2), metode penelitian adalah sebuah cara atau prosedur
ilmiah yang di pakai peneliti untuk mendapatkan data yang diinginkan dan memiliki kegunaan
untuk tujuan tertentu yang berhubungan dengan objek yang di teliti. Di penilitian ini peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian kualitatif di definisikan sebagai sebuah
strategi untuk mencari dan memahami suatu gejala esensial, dan biasanya hasil akhir dari
penelitian kualitatif ini di sajikan dalam sebuah laporan tertulis (Semiawan, 2010). Di dasarkan
pada itu, kami sebagai peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif di penelitian ini
karena yang ingin kami gali adalah informasi yang langsung di sampaikan dengan kata – kata
oleh informan penelitian untuk itu kami terjun langsung ke lapangan untuk melakukan
wawancara kepada narasumber yang kami targetkan.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan sumber data seperti dibawah ini:
A. Data Primer
Yaitu data yang diperolah dari hasil Observasi atau pengamatan dengan cara melakukan
wawancara dan melakukan kuesioner kepada Mahasiswa yang terkait pada penelitian
ini karena dapat memberikan data atau informasi yang berhubungan dengan penulisan
penelitian ini.
3.4 Informan
Informan yang peneliti ambil adalah pihak-pihak pilihan peneliti supaya dapat
memberikan informasi dan menjawab tujuan dari penelitian ini. Penentuan informan akan
dilakukan dengan cara sampling purposive, yaitu teknik ini menerima orang-orang yang
diseleksi dengan latar belakang kualifikasi tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan
penelitian.Maka dari itu pihak-pihak yang tidak selaras dengan fokus penelitian ini tidak bisa
peneliti jadikan subjek informan. Berdasarkan kepentingan peneliti untuk mendapatkan data,
sesuai dengan topik penelitian. Dimana pemilihan informan ini dilakukan berdasarkan
pertimbangan peneliti (Permata, 2013).
a. Metode Interview
Metode interview atau biasa disebut wawancara. Pada metode ini peneliti
mewawancarai subjek penelitian untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terjalin
antara mahasiswa dengan orang tua.
b. Metode Angket
Metode Angket atau biasa dikenal kuesioner adalah berupa berbagai pertanyaan
tertulis yang akan digunakan peneliti untuk memperoleh informasi. Peneliti menggunakan
metode ini untuk menemukan data yang berhubungan langsung dengan subjek penelitian .
Menurut Noeng Muhadjir (1998: 104 ) analisis data adalah, cara kita menemukan dan
menata catatan hasil wawancara dan observasi secara analitis atau logis guna menumbuhkan
serta memajukan apresiasi si peneliti atas kasus yang ia teliti tersebut, sehingga orang lain
mengemukakan nya sebagai temuan baru. Oleh sebab itu untuk menumbuhkan pemahaman
akan analisis tersebut harus di lanjutkan dengan pencarian makna. Dari pengertian tersebut
tersimpul hal – hal yang menghasilkan sesuatu yang harus di pahami yakni (a) usaha mencari
data yang valid adalah metode – metode lapangan dengan beraneka ragam pralapangan
persiapan, (b) mengatur secara logis pandangan yang ada di lapangan, (c) mempresentasikan
atau menjabarkan penemuan yang ada di lapangan (d) pencarian makna secara mendalam dan
lengkap sehingga tidak ada factor mengenai makna lain untuk mebelokkannya. (Rijali, 2019)
Terdapat tiga jenis jalur analisis data yang di kemukakan oleh Miles dan Huberman
(1992) yakni reduksi data – data, penyajian data – data, dan setelah itu di tarik kesimpulan.
Redaksi ialah sistem atau cara yang memusatkan ketertarikan pada kesederhanaan, lalu
mengubah dan memodifikasi data yang berantakan yang di tulis ketika di lapangan. Proses ini
dilakukan terus menerus selama berjalannya penelitian (Ivanovich, 2014). Reduksi data
diantaranya :
Merapihkan data
Mengkode data
Menelusuri tema
Membuat gugus gugus
Selanjutnya penyajian data, penyajian data ini adalah proses dimana informasi
dikumpulkan dan disusun dan disimpukan dengan sebaik – baiknya guna pengambilan aksi
atau tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif yakni :
Dan yang terakhir cara peneliti untuk menarik kesimpulan secara berkesinambungan di
lapangan. Dari pengumpulan data, peneliti berupaya mencari barang – barang, mencatat
apa saja pola yang terjadi di lapangan sehingga menghasilkan kesimpulan, namun jika
kesimpulan belum rampung di lakukan penelitian lagi guna mendapatkan simpul yang
lengkap dan tidak ada faktor pembeloknya. Kesimpulan itu di varietas selama
berlangsungnya penelitian dengan cara :
Dalam penelitian ini, kami sebagai peneliti melakukan wawancara secara online kepada 3
mahasiswa PGSD UPI angkatan 2019 yang jauh dari orang tua nya untuk merantau.
Penelitian ini dilakukan di PGSD Universitas Pendidikan Indonesia yang berada di jalan
Veteran No. 8, Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Dikarenakan penelitian ini dilakukan di tengah Pandemi Covid-19 maka peneliti menggunakan
media aplikasi ZOOM sebagai alat pengumpulan data wawancara dan Google Form sebagai
media kuesioner.
Rakhmat Kriyantono, 2012, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, hlm. 48
Muslim. (2016). Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis Penelitian dalam
Ilmu Komunikasi. Wahana, 1, No.10(10), 77–85.
Ivanovich, A. (2014). Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif. Jurnal Studi Komunikasi
Dan Media.