Professional Documents
Culture Documents
Penelitian Pengembangan: Research and Development Vs Development Research - Farida Nursyahidah
Penelitian Pengembangan: Research and Development Vs Development Research - Farida Nursyahidah
PENELITIAN PENGEMBANGAN
A. Pendahuluan
Pada masa lalu, penelitian dalam bidang pendidikan tidak diarahkan pada
pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan
baru berkenaan dengan fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik
pendidikan. Penelitian tentang fenomena fundamental pendidikan tersebut
dilakukan melalui penelitian dasar (basic research), sedang penelitian tentang
praktik pendidikan dilakukan melalui penelitian terapan (applied research).
1
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
B. Pembahasan
1. Pengertian
1.1 Pengertian Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Menurut Borg and Gall (1989: 624), educational research and development is a
process used to develop and validate educational product. Atau dapat diartikan
bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari
penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah
ada melainkan juga untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas
permasalahan praktis. Metode penelitian dan pengembangan juga didefinisikan
sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011 : 297).
2
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
3
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
2. Komponen/Ciri Utama
Selanjutnya, Borg and Gall (1989) menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian
dan pengembangan, yaitu:
1. Studying research findings pertinent to the product to be develop
Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan
penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
2. Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di
mana produk tersebut nantinya digunakan
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
Dari empat ciri utama R&D tersebut, memberikan gambaran bahwa ciri utama
R&D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal tekait dengan produk yang
akan dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk
4
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
5
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan
upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai
pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan
kualitas pembelajaran.
2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media
belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan
uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang
dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses
pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya
dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara
akademik
4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media
pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporakan secara
sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
6
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
4. Langkah-Langkah Penelitian
Revisi
Produksi Masal
Produk
7
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
Penelitian berawal dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Contoh dalam
bidang khasanah budaya dan pendidikan adalah Indonesia kaya akan budaya dari
setiap propinsi seperti cerita rakyat, permainan tradisional, tarian tradisional,
rumah adat dan masing-masing jenis kearifan lokal tersebut jika dieksplor dapat
digunakan sebagai konteks untuk mengajarkan materi matematika di sekolah.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual dan up to date,
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yag dapat digunakan sebagai
8
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
3. Desain Produk
Hasil akhir dari kegiatan tersebut berupa desain produk baru yang lengkap dengan
spesifikasinya. Desain ini masih bersifat hipotetik. Dikatakan hipotetik karena
efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-
pengujian. Desain produk harus diwujudkan dengan gambar atau bagan, sehingga
akan memudahkan pihak lain untuk memahaminya.
4. Validasi Desain
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang
tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya
dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan
dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses
penelitian sampai ditemukan desain tersebut, sekaligus keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan para pakar dan ahli
lainnya, selanjutnya dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut
9
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
O1 X O2
R O1 X O2
R O3 O4
10
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
Pengujian signifikansi efektivitas dan efisiensi treatment baru, bila data berbentuk
interval dan dilakukan pada dua kelompok maka dapat menggunakan t-test
berpasangan (related), sedangkan bila dilakukan pada lebih dari dua kelompok
dapat menggunakan Analisis Varians (Anava).
−
=
+ −2
√ √
Keterangan:
11
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
7. Revisi Produk
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak
terlalu penting.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat
kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk
selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja
atau tindakan.
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba
dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.
12
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
13
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
14
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
lapangan lebih luas ini akan lebih memantapkan produk yang kita kembangkan,
karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya
kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan posttest. Selain
perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada
evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
8. Uji Kelayakan (Operational Field Testing)
Langkah ini meliputi sebaiknya dilakukan dengan skala besar: 1) melakukan uji
efektivitas dan adaptabilitas desain produk; 2) uji efektivitas dan adabtabilitas
desain melibatkan para calon pemakai produk; 3) hasil uji lapangan adalah
diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi maupun
metodologi.
9. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan (Final Product Revision)
Langkah ini akan lebih menyempurnakan produk yang sedang dikembangkan.
Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang
dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat
efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir
memiliki nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan.
10. Desiminasi dan Implementasi Produk Akhir (Dissemination and
Implementation)
Laporan hasil dari R & D melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui media
massa. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui quality control.
Teknik analisis data, langkah-langkah dalam proses penelitian dan pengembangan
dikenal dengan istilah lingkaran research dan development menurut Borg and Gall
terdiri atas:
(a) meneliti hasil penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan
dikembangkan,
(b) mengembangkan produk berdasarkan hasil penelitian,
(c) uji lapangan
(d) mengurangi devisiensi yang ditemukan dalam tahap ujicoba lapangan.
15
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
16
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
Model Dick and Carey adalah model desain Instruksional yang dikembangkan
oleh Walter Dick, Lou Carey dan James O Carey. Model ini adalah salah satu dari
model prosedural, yaitu model yang menyarankan agar penerapan prinsip disain
instruksional disesuaikan dengan langkah-langkah yang harus di tempuh secara
berurutan.
Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat jelas maksud
dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk
mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model Dick and
Carey menunjukan hubungan yang sangat jelas dan tidak terputus antara langkah
yang satu dengan yang lainya. Dengan kata lain, sistem yang terdapat pada Dick
and Carey sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan
berikutnya.
Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar siswa dapat
melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program instruksional. Tujuan
instruksional mungkin dapat diturunkan dari daftar tujuan, dari analisis kinerja
17
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
Pada langkah ini, dilakukan analisis siswa, analisis konteks di mana mereka akan
belajar, dan analisis konteks di mana mereka akan menggunakannya.
Keterampilan siswa, pilihan, dan sikap yang telah dimiliki akan digunakan untuk
merancang strategi instruksional.
18
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
Ketika kita menggunakan istilah bahan instruksional kita sudah termasuk segala
bentuk instruksional seperti panduan guru, modul, overhead transparansi, kaset
video, komputer berbasis multimedia, dan halaman web untuk instruksional jarak
jauh.
Ada tiga jenis evaluasi formatif yaitu penilaian satu-satu, penilaian kelompok
kecil, dan penilaian uji lapangan. Setiap jenis penilaian memberikan informasi
yang berbeda bagi perancang untuk digunakan dalam meningkatkan instruksional.
Teknik serupa dapat diterapkan pada penilaian formatif terhadap bahan atau
instruksional di kelas.
Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang
dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan/
diimplementasikan di kelas dengan evaluasi sumatif.
19
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan suatu mata
pelajaran dengan menggunakan model Dick and Carey, antara lain: (1) pada awal
proses pembelajaran siswa dapat mengetahui dan mampu melakukan hal–hal yang
berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran, (2) adanya pertautan antara tiap
komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang
dikehendaki, (3) menerangkan langkah–langkah yang perlu dilakukan dalam
melakukan perencanaan desain pembelajaran.
Model Four-D
Metode pengembangan (development research) dengan menggunakan pendekatan
pengembangan model 4D (four-D model) mempunyai beberapa tahapan. Tahapan
model pengembangan meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan
(design), tahap pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (disseminate).
Menurut Trianto (2007 : 65), secara garis besar keempat tahap tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan tahap ini adalah menentapkan dan mendefinisikan syarat-syarat
pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang
dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu: (a)
analisis ujung depan, (b) analisis siswa, (c) analisis tugas, (d) analisis konsep, dan
(e) perumusan tujuan pembelajaran.
b. Tahap Perencanaan (Design)
Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini
terdiri dari empat langkah yaitu, (a) penyusunan tes acuan patokan, merupakan
langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap design. Tes
disusun berdasarkan hasil perumusan Tujuan Pembelajaran Khusus (Kompetensi
Dasar dalam kurikukum KTSP). Tes ini merupakan suatu alat yang mengukur
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa setelah kegiatan belajar
mengajar, (b) pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi
pelajaran, dan (c) pemilihan format. Di dalam pemilihan format ini misalnya dapat
dilakukan dengan mengkaji format-format perangkat yang sudah ada dan yang
dikembangkan di negara-negara yang lebih maju.
c. Tahap Pengembangan (Develop)
20
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah
direvisi berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi: (a) validasi
perangkat oleh para pakar diikuti dengan revisi, (b) simulasi yaitu kegiatan
mengoperasionalkan rencana pengajaran, dan (c) uji coba terbatas dengan siswa
yang sesungguhnya. Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi.
Langkah berikutnya adalah uji coba lebih lanjut dengan siswa yang sesuai dengan
kelas sesungguhnya.
d. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Pada tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan
pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru yang
lain. Tujuan lain adalah untuk menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam
KBM.
Menurut Akker (1999), ada 4 tahap dalam penelitian pengembangan, antara lain:
1. Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation).
Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan intensif dari permasalahan yang
ada antara lain mencakup beberapa hal sebagai berikut: (a) tinjauan ulang
literatur, (b) konsultasi tenaga ahli, (c) analisa tentang ketersediaan contoh untuk
tujuan yang terkait, dan (d) studi kasus dari praktek yang umum untuk merincikan
kebutuhan.
2. Penyesuaian teoritis (theoretical embedding)
Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan dalam
mengemukakan dasar pemikiran secara teoritis untuk pilihan desain yang akan
dikembangkan.
3. Uji empiris (empirical testing)
Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari
intervensi.
4. Proses dan hasil dokumentasi, analisis dan refleksi (documentation, analysis,
and reflection on process and outcome).
Implementasi dan hasil yang diperoleh digunakan pada spesifikasi dan perluasan
metodologi rancangan dan pengembangan penelitian.
21
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
One-to-one
Selanjutnya, untuk dapat memahami tiap langkah pada alur desain tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Tahap Preliminary
Tahap ini adalah tahap penentuan tempat dan subjek penelitian, misalnya dengan
cara menghubungi kepala sekolah dan guru yang bersangkutan di sekolah yang
akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya, melakukan persiapan-persiapan,
seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerja sama dengan guru kelas
yang dijadikan tempat penelitian, atau menentukan siapa saja yang nantinya
terlibat dalam penelitian.
2. Tahap Formative Evaluation
1) Self Evaluation
a. Analisis
Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Pada tahap ini
dilakukan analisis pendahuluan meliputi analisis siswa, analisis kurikulum, dan
analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan.
b. Desain
Pada tahap ini dilakukan pendesainan perangkat yang akan dikembangkan,
meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan di kembangkan.
Kemudian hasil desain yang telah diperoleh divalidasi dengan teknik validasi
yang telah ada, misalnya menggunakan teknik triangulasi data. Pada triangulasi
22
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
data, desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat. Hasil
pendesainan ini disebut sebagai prototipe pertama.
2) Prototyping
Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self
evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara
paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe
pertama dinamakan dengan prototipe kedua.
a. Expert Review
Pada tahap expert review, dilakukan pencermatan terhadap produk yang telah
didesain, penilaian dan evaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tersebut menelaah
konten, konstruk, dan bahasa dari masing-masing prototipe. Saran–saran para
pakar digunakan untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini,
tanggapan dan saran dari para pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat
ditulis pada lembar validasi sebagai bahan revisi dan menyatakan bahwa apakah
desain ini telah valid atau belum.
b. One-to-one
Pada tahap one-to-one, dilakukan ujicoba desain yang telah dikembangkan kepada
siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk
merevisi desain yang telah dibuat.
c. Small group
Hasil revisi dari telaah expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada
prototipe pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototipe tersebut dan
dinamakan prototipe kedua yang kemudian hasilnya diujicobakan pada small
group. Hasil dari pelaksanaan ujicoba ini selanjutnya digunakan untuk revisi
sebelum dilakukan ujicoba pada tahap field test. Setelah dilakukan revisi soal
berdasarkan saran/komentar siswa pada small group, diperoleh hasil analisis butir
soal ini yang selanjutnya dinamakan prototipe ketiga.
3) Field Test
Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar untuk
melakukan revisi pada desain prototipe kedua. Hasil revisi selanjutnya
diujicobakan ke subjek penelitian. Uji coba dalam hal ini merupakan uji lapangan
23
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
atau field test. Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan haruslah produk
yang telah memenuhi kriteria kualitas. Seperti telah dikemukakan oleh Akker
(1999) bahwa tiga kriteria kualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas
(memiliki efek potensial).
5. Laporan
5.1 Laporan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)
24
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
25
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
C. Penutup
26
Research and Development vs Development Research_Farida Nursyahidah
D. Daftar Pustaka
Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,
Fifth Edition. New York: Longman.
Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and Measurement: Com-petencies for
Analysis and Application. Second edition. New York: Macmillan Publishing
Compan.
Gustafson, B. 2002. Survey of Instructional Devvelopment Models. New York:
Eric Clearinghouse on Informations & Tecknology.
Plomp, Tj. (1993). Educational Design: Introduction. From Tjeerd Plomp (eds).
Educational &Training System Design: Introduction. Design of Education
and Training (in Dutch). Utrecht (the Netherlands): Lemma. Netherland.
Faculty of Educational Science andTechnology, University of Twente.
Richey, Rita C. Klein. 2007. Design and Development Research. London:
Lawrence Erlbaum Associates. Inc.
Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori
Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru
TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, Bali 12-14 Januari 2009. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
Sujadi, 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sukmadinata, N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Tessmer, M. (1998). Planning and Conducting Formative Evaluations.
Philadelphia: Kogan Page.
Tim Puslitjaknov. (2008). Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Depdiknas.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya:
Prestasi Pustaka.
Van den Akker J. (1999). Principles and Methods of Development Research. Pada
J. van den Akker, R.Branch, K. Gustafson, Nieven, dan T. Plomp (eds),
Design Approaches and Tools in Education and Training (pp. 1-14).
Dortrech: Kluwer Academic Publishers.
Walter Dick, Lou Carey and James O. Carey. (2005). The Systematic Design of
Instruction. Boston: Pearson.
27