You are on page 1of 14

Analisis Peran Orang Tua Dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran Online Siswa

Oleh: Dikky Pratama Anugrah, Aniedhya Pramesti

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua pada pemanfaatan media
pembelajaran online di SD Negri karangan 4, Bimbingan orang tua adalah kontrol orang tua
dalam memberikan bimbingan terhadap anak dalam pemanfaatan media pembelajaran online
pada masa pandemi seperti sekarang ini agar pembelajaran berjalan secara maksimal dan efisien.
tujuan penelitian ini agar mengetahui bagaimana peran orang tua dalam pemanfaatan media
pembelajaran online,manfaat, persiapan, kendala dan hasil siswa selama pembelajaran melalui
media pembelajaran online. cara yang efektif peneliti dengan menggunakan Jenis penelitiannya
dengan jenis kualitatif deskriptif, dengan melalui teknik wawancara, pengumpulan data dan
kesimpulan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, jenis penelitian yaitu
mengarah kepada fenomena yang memiliki perhatian khusus terhadap objek yang akan diteliti
(Pembelajaran online), fokus terhadap kegiatan subjek penelitian (Orangtua), mengungkapkan
masalah tentang pembelajaran daring dan memanfaatan media data yang ada secara langsung.
Kata Kunci: pembelajaran online, peran orang tua, media

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran dan pemberian tugas oleh guru cukup menyita banyak waktu, biaya, dan
energi. Anak-anak berada di dalam rumah seharian menyelesaikan tugas dari guru. Dari kejadian
ini diharapkan orang tua berperan aktif mendampingi anak dalam proses belajar online. Selain
itu, kemampuan memanajemen waktu dan menyelesaikan masalah dengan tepat juga menjadi
dorongan keberhasilan terhadap tugas yang diberikan guru. banyak sifat karakter anak yang
mungkin orang tua belum ketahui. Sifat tersebut akan nampak pada saat pengerjaan tugas
tersebut. Karenanya, pentingnya pendidikan diawali dari keluarga sebagai tempat pertama dalam
pembentukan karakter anak. Orang tua juga perlu bekerja sama dengan pihak sekolah. Tujuannya
untuk meningkatkan kesadaran orang tua, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang
tua, mempertemukan orang tua dan guru guna membicarakan kondisi atau solusi dari
permasalahan pembelajaran daring. Dengan kebijakan pembelajaran daring ini tentunya
dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang harus bekerja sama dengan baik, agar menjadi
kebijakan yang efektif. Sehingga hasil belajar siswa saat pembelajaran daring tidak kalah dari
hasil belajar tatap muka di ruang kelas.Teknologi amatlah penting bagi siswa untuk mengikuti
pembelajaran secara online. Selain itu guru dan orang tua juga tidak kalah penting dalam
memberikan peran dan dukungan dan bimbingan terhadap usaha belajar anak. Dalam hal ini kita
tidak boleh mengutamakan peran penting dari salah satu pihak tersebut, karena masing-masing
mempunyai peran yang saling berkaitan.
Ega Rima Wati (2016: 2) memberikan penjelasan mengenai media, yaitu “Media juga dapat
diartikan sebagai alat bantu yang dapat digunakan sebagai penyampai pesan untuk mencapai
tujuan pembelajaran”. Hamdani (2011: 243) menyatakan Media adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungansiswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi. Salah satu media yang sangat menarik untuk dikembangkan
dalam pembelajaran adalah media internet. Di dunia pendidikan internet membantu konsep
pembelajaran sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Kegiatan belajar dari rumah akan membutuhkan media pembelajaran yang dibutuhkan siswa,
agar siswa mudah memahami materi pelajaran. Pada kondisi ini akan sulit memberikan media
pembelajaran karena orang tua kurang berpengalaman dalam mengajarkan anak materi dari
sekolah dan siswa membutuhkan media pendukung sebagai sarana kelancaran belajar.Belajar
dari rumah tentu berbeda dengan kegiatan belajar di sekolah, selain adanya perangkat
pembelajaran kegiatan belajar juga didukung oleh media belajar untuk memudahkan siswa dalam
memahami materi. Menurut Indriana (2011: 15) media pembelajaran dimaksudkan merupakan
salah satu alat komunikasi dalam proses pembelajaran, dikatakan demikian karena di dalam
proses pembelajaran terdapat proses penyampaian pesan dari pendidik kepada anak didik. Media
pembelajaran juga diartikan sebagai salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kegiatan pembelajaran, secara umum manfaat media pembelajaran yakni untuk
memperlancar interaksi anatar guru dengan siswa sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien
(Numiek,2013: 94-95).Terdapat beberapa hal dalam mempertimbangkan memilih media
pembelajaran yang tepat, menentukan ketepatan dalam memilih media akan mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Media yang digunakan belum tentu merupakan
media yang mahal dan modern, namun sebaliknya jenis media yang harganya murah dan
sederhana yang mudah dibuat serta mudah didapatkan mungkin lebih efektif dan efisien (Zainul,
2017:10). Salah satu cara dalam mengatasi pembelajaran siswa dan guru di sekolah dengan
mengubah sistem pembelajaran di rumah yakni menggunakansistem pembelajaran online atau
daring.
Pembelajaran online dilakukan menggunakan gadget masing-masing baik berupa
smartphone, laptop, komputer, atau tablet. Penggunaan pembelajaran online dirasa merupakan
strategi yang tepat dalam menggantikan pembelajaran di kelas. Perubahan strategi belajar tentu
dilengkapi dengan media belajar yang baru, sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran.
Pada kondisi ini pergantian sistem pembelajaran biasa menjadi pembelajaran online diikuti pula
dengan media belajarlain yaitu media internet. Penerapan pembelajaran online dapat berjalan
dengan lancar dan stabil bila dibantu oleh adanya koneksi jaringan internet yang akan diakses
pada perangkat gadget. Media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai sumber belajar dan dapat
sebagai sarana perantara dalam penyampaian informasi, maka dari itu media pembelajaran
memiliki peran penting dalam penggunaan sistem pembelajaran online pada masa pandemi
Covid19. Jadi, pembelajaran online yang diterapkan pada masa pandemi Covid19 merupakan
strategi baru yang diterapkan untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar antara pendidik dan
siswa yang dapat dilaksanakan dari rumah, kegiatan tersebut tidak lepas dari penggunaan media
internet agar dapat efektif dalam penerapannya. Pada pelaksanaannya siswa dan guru tidak perlu
lagi melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di ruang kelas, namun kini sudah
bisa belajar dengan sistem pembelajaran online. Guru memberi tugas harian sebagai sarana
pemerolehan nilai siswa yang akan dicantumkan dalam rapor. Penilaian tersebut sebagai acuan
tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan di tengah wabah virus
Covid19.

2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Peran Orang Tua dalam Mamanfaatkan Media Pembelajaran Online?
2) Bagaimana persiapan-persiapan dan kendala dalam pembelajaran media online?
3) Apa saja manfaat media pembelajaran online?
4) Bagaimana hasil belajar siswa selama pembelajaran melalui media online dan apakah
sudah mencapai indikator-indikator?

3. Tujuan
1) Mengetahui peran orang tua dalam memanfaatkan media pembelajaran online.
2) Dapat mengetahui responden dari orang tua terhadap media pembelajaran online pada
masa pandemi dan mengetahui problem-problem yang terjadi pada orang tua atau
peserta didik.
3) Mengetahui manfaat-manfaat dalam media pembelajaran online.
4) Mengetahui hasil belajar siswa selama pembelajaran online dan siswa bisa mencapai
indikator.
BAB II
METODOLOGI
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang disusun oleh penulis ialah deskriptif, dalam pelaksanaannya menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskripsi merupakan suatu penelitian paling dasar, yang
bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang terjadi, baik fenomena yang bersifat
alami maupun fenomena buatan manusia. Penelitian deskriptif yakni sebuah tindakan yang
mempelajari mengenai bentuk, aktivitas, karakter, hubungan, perubahan, perbedaan, dan
kesamaan dengan suatu fenomena lainnya. Hasil yang diperoleh dari tindakan penelitian ini
dapat menemukan temuantemuan yang penting sebagai contoh sebuah temuan mengenai sistem
tata surya, tanaman yang tumbuh, kehidupan seseorang terhadap lingkungannya, dan sebagainya.
Permasalahan dalam suatu penelitian dapat dilakukan suatu tindakan untuk memecahkan
permasalahan tersebut yakni dengan adanya informasi, dengan penelitian deskriptif dapat
digunakan untuk melakukan pengumpulan data informasi. Terdapat beberapa macam informasi
yang digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam penelitian. Informasi yang pertama yaitu
tentang keadaan saat ini, bagaimana keadaan yang kita hadapi sekarang ini, apa saja yang kita
miliki, tentang hal-hal yang dilakukan, mengenai kelebihan dan kelemahan yang kita miliki,
kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, dan sebagainya. Informasi yang kedua yaitu informasi
yang sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan guna menampung data informasi
mengenai suatu dorongan atau desakan yang harus diselesaikan, mengenai kebutuhan yang ingin
dipenuhi, dan kesulitan yang dilalui. Informasi yang ketiga adalah bagaimana cara untuk
mencapai tempat tujuan, bagaimana cara menggapainya, serta informasi yang terkumpul
didapatkan melalui pengalaman dari seseorang lainnya yang menjalani desakan yang sama.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menguraikan suatu fenomena tertentu dan menceritakan
sebuah peristiwa baik itu dari individu maupaun kelompok. Metode kualitatif digunakan untuk
memperoleh informasi yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna yang
dimaksud adalah data yang sebenarnya, merupakan data yang sudah pasti yang menjadi suatu
nilai di balik data yang terlihat. Maka dari itu penelitian kualitatif tidak menekankan pada
generalisasi, akan tetapi lebih fokus pada maknanya. Generalisasi dalam penelitian kualitatif
disebut dengan transferability.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, jenis penelitian yaitu mengarah
kepada fenomenologis yang memiliki perhatian khusus terhadap fenomena yang akan diteliti
(Pembelajaran daring), fokus terhadap kegiatan subjek penelitian (Orangtua), mengungkapkan
masalah tentang pembelajaran daring dan memanfaatan data yang ada secara langsung. Prosedur
penelitian ini masalah yang akan dibahas yaitu pola asuh saat memberikan pembelajaran ketika
anak belajar di rumah dan peran orangtua dalam mendampingi anak dalam pembelajaran daring.
Berdasarkan penjabaran dari data kualitatif, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti antara lain:
Memperoleh penjelasan mengenai cara seseorang menjelaskan suatu hal yang dilakukan tentang
aktivitas, rancangan, dan sebagainya.
Menguraikan suatu situasi yang terdiri dari suatu peristiwa untuk menjelaskan tindakan tertentu
yang tidak dapat dipisahkan dari keadaan lingkungan yang tersedia.
Mendeskripsikan dan menjelaskan proses berlangsungnya suatu tindakan itu dapat terjadi dan
cara tindakan tersebut dilakukan.
Menjelaskan argumen atau pendapat mengenai tindakan yang telah dilakukan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Karanggan 04, Gg. Panzer, Kecamatan Gunung Putri,
Bogor, Jawa Barat. SDN Karanggan 04 menerapkan pembelajaran online pertama kali, karena
terjadi wabah Covid-19 yang mengharuskan semua siswa-siswi belajar dari rumah melalui media
online. Sebelumnya di sekolah tersebut belum pernah melakukan pembelajaran jarak jauh atau
pembelajaran online, sehingga peneliti tertarik untuk mengulas tema Peran Orang Tua dalam
Pemanfaatan Media Pembelajaran Online di SDN Karanggan 04.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada saat wawancara terhadap narasumber melalui aplikasi Whatsapp
(Voice Note).Penelitian dilakukan di luar jam aktif pelajaran, di mana guru memberikan atau
mengirimkan tugas melalui WhatsApp, aplikasi Google Classroom, atau media aplikasi lainnya.
3. Sumber dan Jenis Data
Data yang dihimpun terdiri dari macam-macam data tentang pembelajaran online pada masa
pandemi Covid-19 sebagai strategi pembelajaran dan capaian hasil belajar pada siswa SD Negeri
Karanggan 04, Gg. Panzer, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Data yang
dikumpulkan pada umumnya meliputi data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan suatu data yang disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mencapai
tujuan dalam menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti. Peneliti mengumpulkan data-data
langsung yang diperoleh dari sumber utama atau tempat penelitian tersebut dilaksanakan.
Adapun data yang diperoleh merupakan hasil dari wawancara denagn Wali Murid/ Orangtua
Murid SDN Karanggan 04.
Sedangkan data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Data tersebut bisa diperoleh
dengan cepat, dan sumber datanya bisa berasal dari buku, artikel, tunjangan literatur, dan
sebagainya (Sugiyono, 2015: 225).
4. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu faktor tercapainya keberhasilan sebuah penelitian terletak pada pemilihan metodenya
atau pendekatan penelitian. Serta sebuah informasi yang tela dikumpulkan oleh peneliti adalah
sebegai penentu hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data melalui
metode wawancara.
Wawancara adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh suatu data dari narasumber yang
dilakukan oleh peneliti, kegiatan tersebut berupa dengan beberapa pertanyaan kepada
narasumber atau responden secara langsung atau berusaha mencari data informasi. Wawancara
dilakukan melalui aplikasi Whatsapp dikarenakan kondisi untuk melakukan wawancara secara
langsung (tatap muka) tidak bisa dilakukan karena masa pandemic yang masih belum berakhir.
Pada penelitian ini, metode wawancara dilakukan untuk menemukan data informasi tentang
pembelajaran online, Peran Orangtua dalam pembelajaran online, dan hasil belajar siswa SDN
Karanggan 04 dalam menerapkan pembelajaran online. Data informasi yang diperoleh ini dari
kegiatan wawancara dengan koresponden sebagai informan mengenai pembelajaran online yang
diterapkan pada siswa SDN Karanggan 04.

Tabel Data Orangtua atau Wali Murid

No Inisial Jenis Kelamin Usia Status Pendidikan


1 PJ Perempuan 30 Menikah S1
2 RP Perempuan 29 Menikah S1
3 EL Perempuan 28 Menikah SMA
4 YK Laki-laki 35 Menikah S1
5 AS Laki-laki 30 Menikah SMA
6 DR Laki-laki 35 Menikah SMA
7 SS Perempuan 29 Menikah SMA
8 IY Perempuan 27 Menikah S1
9 AI Laki-laki 25 Menikah SMA
10 AP Perempuan 28 Menikah SMA
Peta Konsep Proses Pembelajaran Daring
Proses Pembelajaran Pandemi Covid
Keterbatasan Akses
Daring 19

Faktor pendukung Dan


Penghambat Pembelajaran

Model Pembelajaran Daring


Pada Masa Pandemi

Masukan Bagi Pemangku


Kebijakan

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Media Pembelajaran Online
a. Pengertian
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti
tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium diartikan sebagai “antara’ atau “sedang”
(Latuheru, 1988: 14). Pengertian media pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14) media
pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru
maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar).
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran alat bantu
untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima.
Sadiman (2008: 7) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar
dapat terjalin. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi
pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa.
Selanjutnya Schramm (dalam Putri, 2011: 20) media pembelajaran adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah
alat bantu yang dapat digunakan untuk pembelajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pengertian media pembelajaran
sebagai alat bantu mengajar untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dan
menjadikan siswa lebih termotivasi danaktif.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berbasis teknologi yang
menggunakan aplikasi layanan berupa media online yang memang dirancang dan dibuat untuk
dipergunakan dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan. Pada pelaksanaan pembelajaran
daring diperlukan sebuah perangkat-perangkaat atauteknologi untuk mengakses secara online
dimana saja dan kapan saja seperti handphone, smartphone, tablet, laptop, komputer, netbook,
dan iphone, yang memang sekarang adalah barang yang tidak asing lagi dilihat dan dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah pembelajaran daring tentunya banyak memiliki
berbagai kendala yang dihadapi, mulai dari masalah teknis hingga soal proses pembelajaran,
seperti jaringan, biaya quota yang cukup mahal, mengoperasionalkan aplikasi (zoom, google
meet, google calassroom, edmodo) dengan prosedur yang benar, seperti tidak menghidupkan
mute (microphone) saat mendengarkan agar tidak storing, cara menampilkan PPT/dokumen, dan
masih rendahnya partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran (Syaharuddin, S. 2020).
b. Fungsi-fungsi
Sudrajat (dalam Putri, 2011: 20) mengemukakan fungsi media diantaranya yaitu:

 media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
siswa
 media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas
 media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungan
 media menghasilkan keseragaman pengamatan
 media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit , dan realistis
 media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
 media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit

2. Peran Orang Tua


Peran Orang tua dalam pembelajaran daringTerdapat empat peran orang tua selama
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring menurut (Cahyati, 2020: 155) yaitu:
Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua dapat membimbing
anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.
Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi anaknya dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada
anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar,
serta memperoleh prestasi yang baik.
Orang tua sebagai pengaruh atau director, Orang tua mempunyai peran untuk selalu
membimbing anaknya agar dapat mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Orang tua
juga berperan untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh
masing-masing anak.
Hal ini dikarenakan anak mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak memiliki hak untuk
mewujudkan cita-citanya. Anak harus selalu dingatkan agar tidak larut dalam situasi libur
sekolah yang tidak menentu seperti saat ini.

3. Persiapan dan Kendala


a. Persiapan
Belajar yaitu kegiatan yang dilakukan seorang individu guna menginginkan perubahan pada
kemampuan dirinya, melalui belajar anak yang belum mampu untuk berbuat sesuatu, akan
menjadi bisa melakukan hal tersebut, atau dengan kata lain anak yang belum terampil bisa
menjadi terampil. Pembelajaran yaitu proses yang bisa dilakukan oleh individu guna
mendapatkan sebuah perubahan pada perilaku yang baru dengan menyeluruh, hal ini didapatkan
dari adanya hasil dari pengalaman seorang individu itu di dalam berinteraksi terhadap
lingkungannya. Pembelajaran daring sendiri memfokuskan terhadap belajar menggunakan
bantuan internet.
Ada empat peran orang tua di dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring
menurut (Cahyati, 2020: 155) yaitu: a. Para Orang tua bisa menjadi pengganti dari guru selama
adanya pembelajaran di rumah b. Orang tua berperan sebagai fasilitator, dengan kata lain orang
tua menjadi sarana serta pra sarana bagi anaknya dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. c.
Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua harus bisa memberikan semangat dan dukungan
untuk anaknya di dalam melakukan pembelajaran, sehingga anak bisa bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran, serta bisa memperoleh prestasi yang memuaskan. d. Orang tua berperan
sebagai pengaruh atau director, Orang tua memilikiperan agar selalu membimbing anaknya
untuk bisa mencapai keberhasilan di masa mendatang. Orang tua juga harus berperan aktif guna
mengarahkan anak sesuai dengan bakat serta minat yang anak anak miliki. anak mempunyai
bakat yang berbeda karena anak berhak untuk mendapat impiannya.
Persiapan daring ini seperti: persiapkan mental ketika hendak belajar, mempersiapkan handpone
dan pastikan sinyal terhubung, mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan sebelum belajar daring,
buatlah suasanya menjadi senyaman dan kondusif mungkin dan lain halnya.
b. Kendala
Permasalahan yang dirasakan oleh semua rakyat Indonesia selama masa Covid yang
mengharuskan untuk terus menerus berada di rumah saja, hal ini tentu akan menimbulkan rasa
boring dan stress pada orang tua, terlebih anak. Oleh karena itu, orang tua harus mengerti
bagaimana cara agar anak tidak bosan dan jenuh selama berada di rumah. Salah satu hal yang
harus diperhatikan adalah dengan memenuhi kebutuhan psikososial anak, demikian yang
dinyatakan oleh Rohayani (2020). Oleh karena itu, orang tua harus bisa menciptakan lingkungan
yang aman, nyaman, harmonis dan kasih sayang dalam keluarga untuk mempererat emosional
orang tua dengan anak, terlebih lagi selama masa pandemi yang mengharuskan anak dan orang
tua harus terus menerus berada di rumah.
Permasalahan pendidikan yang umum dan terkritis pada masa covid-19 ini terjadi pada saat
orang tua menjadi guru di rumah, dengan latar belakang orang tua bekerja separuh waktu. Hal ini
terjadi diseluruh belahan dunia. Semasa Covid19 ini pembelajaran yang harus diterapkan oleh
pemerintah yakni penerapan dalam pembelajaran dalam penggunaan pembelajaran dalam
jaringan on-line atau sering dikenal dengan pembelajaran daring, awal mula pembelajaran daring
diimplementasikan di sekolah belum serempak antara kota yang satu dengan yang lainnya meski
dalam satu propinsi.

 Kendala Dari Segi Orang Tua Dan Dari Segi Anak

Peran utama dalam belajar anak di rumah merupakan tugas utama orang tua, pantas bisa
dikatakan madrasah pertama pada anak adalah belajar di rumah. Emiyati (2020) mengatakan
bahwa lingkungan keluarga juga merupakan tempat/lingkungan yang pertama untuk seorang
anak dapat belajar dan menuntut ilmu pengetahuan dan pendidikan, di sini lah tugas dan peranan
kedua orang tua sebagai guru nomor satu dan yang pertama anak belajar.
Terkait dengan berbagai permasalah yang ada pada waktu sekarang adalah terdapat berbagai
kendala yang dihadapi oleh orang tua, seperti meningkatnya orang tua yang merasakan stress
ketika anak belajar di rumah semasa covid-19 , terbatasanya fasilitas dan media di lingkungan
keluarga, dan tidak semua materi yang diberikan guru orang tua menguasainya. Hal yang umum
yang menjadi problematika ketika orang tua mendampingi anaknya belajar di rumah (A. Tabi’in,
2020).bagian besar orang tua tidak siap dalam menghadapi pembelajaran daring sehingga dapat
memicu kekerasan terhadap anak (Lase, Ndraha, & Harefa, 2020). Beberapa orang tua juga
mengalami kendala terkait masalah waktu, dimana mereka tidak mampu meluangkan waktu
berpartisipasi mendampingi anak dalam proses pembelajaran daring (Winarti, 2020). Selain itu
kekhawatiran orang tua akan pengaruh negatif gadget terhadap anak-anak mereka, seperti
kecanduan gadget, pornografi, konten kekerasan, game, serta hal-hal negatif lainnya (Lubis,
Azizan, & Ikawati, 2020)
Selain itu juga kendala dalam pembelajaran online ini tergangu karna beberap hal seperti:
beberapa orang tua tidak mempunyai gadget, tugas yang diberikan guru terlalu banyak yang
menyebabkan jenuh, susah sinyal, beberapa orang tua sulit membagi waktu ketika ingin
mendampingi anak belajar online, orang tau kurang memahami materi yang diberikan kepada
anak, kuota internet mahal, anak menjadi terlalu senang untuk bermain gadget ‘games dan
berbagai hal yhang lainnya.
Mungkin kendala dari anak pun tidak jauh berbeda dengan kendala yang dirasakan oleh orang
tua maka dari itu sebagai orang tua dan guru harus membangun komunikasi yang baik agar
membuat anak merasa nyaman ketika hendak menererima ilmu, contohnya seperti membuat anak
menjadi nyaman dan membawa anak untuk siap melakukan pembelajaran daring ini.

 Kendala Dari Segi Guru serta solusi

Adapun kendala yang kita lihat dari segi gurupun tidak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan
oleh orang tua oleh dari itu guru harus menyipkan beberahal hal sebelum melakukan daring ini
dan membuat alternative dalam pembelajaran. Seperti: (1) lokasi di dekat lingkungan rumah
yang sulit terjanggkau jaringan internet untuk sementara pindah lokasi yang terjangkau jaringan
internet. Apabila minimalis quota internetnya diatasi bergabung dengan temannya yang punya
WIFI di rumah, maksimum 3 siswa dan mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19. (2)
Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak jenuh. (3) Diupayakan
menggunakan media daring variatif yang bias untuk interaktif. (4) Apabila menggunakan media
daring yang bisa live misalnya zoom meeting, google meet, webinar dan lain-lain agar karakter
atau perilaku para murid relatif terpantau. (5) Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran
sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu. Ketika
guru menjelaskan materi para murid dominan bisa lebih memahami, bila masih ada kesulitan
bisa ditanyakan. Tugas yang diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan dinilai. (6)
Mengumpulkan tugas tidak terlambat. Bila tugas sudah diterima segera dikoreksi/dinilai dan
hasilnya segera diinfokan kepada para murid. (7) Dengan media daring yang variatif dan
dominan live akan mampu menyerap materi pelajaran mendekati optimal. (8) Memanfaatkan
media daring yang variatif dan dominan live akan bisa dipantau terus menerus perilaku siswa
selama mengikuti kegiatan penilaian. Caranya dengan menghidupkan kamera pada media daring
yang digunakan sehingga kejujurannya dapat dipantau mendekati baik. Akan lebih baik apabila
pada pembelajaran dan penilaian dengan melibatkan orang tua/wali murid bisa membantu
mengawasinya dengan baik di rumah masing-masing.
4. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar.
Belajar adalah seseorang yang melakukan proses untuk mendapatkan perubahan perilaku yang
relatif menetap. Menurut Horward Kingsley terbagi menjadi tiga macam hasil belajar, yaitu (1)
Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, dan (3) Sikap dan cita-cita.
Hasil Belajar menurut Aan Lasmanah, (2016 : 19) berpendapat bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan pegangan bagi diri siswa dan para guru untuk mengetahui siswa yang luas atau sempit.
Adapun beberapa hasil dari pertayaan yang kami ajukan kepada narasumber terkait tema kami
maka kami menganalisis sebagai berikut: Untuk mengatur waktu, menyempatkan diri dan
berbagi tugas dengan anggota keluarga lain untuk mendampingi belajar online anak. Awalnya
kurang terbiasa dan tidak memahami, biasanya menanyakan ke guru atau ke yang lebih paham.
Tapi seiring berjalan nya waktu mau tidak mau harus membiasakan diri untuk belajar
mengetahui segala sesuatu tentang pembelajaran online karena untuk mendampingi anak, karena
anak tidak memegang HP yang menggunakan hp kedua orang tuanya saja. secara otomotis
orangtua harus belajar cara memahami belajar online yang sebelumnya belum dipahami. Kondisi
alat pendukung pembelajaran online baik. Hanya terkadang jika sedang terjadi pemadamaan
listrik jaringannya hilang itu sebagai kendala. Kehabisan kuota atau lupa mengisi kuota menjadi
kendala dalam proses pembelajaran online. Salah satu tantangan ibu di rumah dalam
mendampingi anak belajar daring yaitu mencari cara suoaya annak tidak jenuh dalam belajar
online. terkadang anak-anak suka males, sua marah dan mood anak-anak suka berubah-ubah.
Cara nya dengan membujuk sang anak agar mau mengikuti pembelajaran daring atau
mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya. Sebenarnya dibawa santai dan tidak usah
dibawa stres dalam mendampingi anak belajar online. Kalau sudah mulai agak kesel dalam
menghadapi anak, meninggalkan anak sejenak kemudian mendampingi kembali. Hal ini sudah
menjadi tanggung jawab sebagai orangtua dalam mendampingi anak belajar online. Keadaan
yang mengajarkan untuk kuat dan memahami, seorang guru saja bisa mengajarkan anak-anak
yang banyak dalam satu ruangan masa sebagai orangtua yang hanya mendampingi anak satu saja
tidak bisa. Perubahan yang pertama, anak menjadi malas dan mood yang berubah. Selanjutnya
lebih banyak main handphone, dan terkadang tidak menuruti perkataan orangtua. Harus,
pemerintah itu harus sangat berperan dalam mendukung pembelajaran online. Bahkan
pemerintah harus mendukung bagaimana caranya anak-anak bisa terus belajar tanpa membuat
perubahan sikap dan perilaku dari yang rajin dengan terjadi keadaan seprti ini menjadi malas
dalam belajar. setidaknya pemerintah membantu membenahi keadaan, mencari bagaimana
baiknya apakah harus dibuka sekolah dengan peraturan yang sanat tepat (Jaga jarak, cuci tangan,
memakai masker) dan sekolah harus memfasilitasi semua pendukung yang membuat anak-anak
aman dalam masa pandemi ini.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Adanya pandemi covid19 saat ini menimbulkan beberapa kendala di dalam proses pembelajaran.
Selain siswa, guru, orang tua juga juga memiliki dampak yang besar. Adanya kerja sama yang
baik antara ketiganya diharapakan dapat tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal. Karna
adanya hal ini kami melakukan penelitian masalah yang berkaitan dengan peranan orang tua
dalam mendampingi anak dalam pembelajaran online ini. Berkaitan dengan itu maka medasari
adanya penelitian kami ini ber Judul Peran Orang Tua Dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran
Online Siswa.
Pembelajaran online yang dilakukan menggunakan gadget masing-masing baik berupa
smartphone, laptop, komputer, atau tablet. Penggunaan pembelajaran online dilakukan karana
dirasa merupakan strategi yang tepat ketika menggantikan pembelajaran tatap muka di dalam
kelas. Pembelajaran online ini juga dilakukan agar mengefektifitaskan pembelajaran secara jarak
jauh/ online. Dalam keadaan ini maka sangat penting adanya komunikasi dan kerjasama antar
orang tua dan guru agar pembelajaran bisa berjalan maksimal dan memakai media pembelajaran
yang sesuai tentunya dengan bimbingan dan pengawasan dari orang tua maupun guru.
Didlam pembelajaran online ini perlu mempersiapkan beberapa hal seperti persiapkan mental
ketika hendak belajar, mempersiapkan handpone dan pastikan sinyal terhubung, mempersiapkan
hal-hal yang dibutuhkan sebelum belajar daring, buatlah suasanya menjadi senyaman dan
kondusif mungkin dan dll. Kendala Selain itu juga kendala dalam pembelajaran online ini
tergangu karna beberap hal seperti: beberapa orang tua tidak mempunyai gadget, tugas yang
diberikan guru terlalu banyak yang menyebabkan jenuh, susah sinyal, beberapa orang tua sulit
membagi waktu ketika ingin mendampingi anak belajar online, orang tau kurang memahami
materi yang diberikan kepada anak, kuota internet mahal, anak menjadi terlalu senang untuk
bermain gadget ‘games dan berbagai hal yhang lainnya.Hasil pembelajaran juga berakhir
berjalan dengan baik dan mengalami penurunan dan peningkatan.

SARAN
Pembelajaran online atau daring lebih diterapkan lagi secara maksimal di masa pandemu ini,
mendukung sarana prasarana dan fasilitas agar pembelajaran tetap berjalan dengan lancar, baik
saat pembelajaran online maupun pembelajaran offline.
Guru meningkatkan strategi dan media pembelajran dalam menyampaaikan materi pelajaran
secara daring kepada peserta didik yang menggunakan sistem pembelajaran online maupun
peserta didik yang menggunakan pembelajaran offline.
Peserta didik lebih meningkatkan kesadaran akan tugas-tugas yang diberikan guru, tugas yang
diberikan oleh pendidik kepada peserta didik segera dikerjakan baik saat dalam pembelajaran
online maupun dalam pembelajaran offline atau tatap muka.
Daftar Pustaka
A. Tabi’in. (2020). Problematika Stay At Home Pada Anak Usia Dini Di Tengah Pandemi Covid
19. Jurnal Golden Age, 4(01), 191–200
Abidin, Zainul. 2017. Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Edcomtech Jurnal Kajian.
Teknologi Pendidikan.
Cahyati, Nika. 2020. Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran di Rumah Saat
Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, 04(1).
Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.
Emiyati, A. (2020). Kendala Orang Tua Mendampingi Anak Belajar di Rumah Dalam
Menghadapi Situasi Covid 19. Civic-Culture : Jurnal Ilmu Pendidikan PKN dan Sosial Budaya,
4(1), 8–16.
Hamdani. (2011). Stategi Belajar Mengajar. (Cetakan ke-10). Jakarta : Referensi
Hanum, Numiek Sulistyo. 2013. Keefektifan E-learning Sebagai Media Pembelajaran (Studi
Evaluasi Model Pembelajaran E-learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto). Jurnal
Pendidikan Vokasi, Vol. 3, Nomor 1.
Lase, D., Ndraha, A., & Harefa, G. G. (2020). Persepsi Orangtua Siswa Sekolah Dasar di Kota
Gunungsitoli Terhadap Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid19.
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora Dan Kebudayaan, 13(2),
85–98. https://doi.org/10.36588/sundermann.v13i2.46
Lubis, M. A., Azizan, N., & Ikawati, E. (2020). Persepsi Orang Tua Dalam Memanfaatkan
Durasi Penggunaan Gadget Untuk Anak Usia Dini Saat Situasi Covid-19. Jurna l Kajian Gender
Dan Anak.
Syaharuddin, S. (2020). Pembelajaran Masa Pandemi: Dari Konvensional Ke Daring.
Wati, Ega R. (2016). Ragam Media Pembelajaran. (Cetakan ke-1). Jakarta: CV. Solusi
Distribusi.
Winarti, A. (2020). IMPLEMENTASI PARENTING PADA PENDIDIKAN ANAK USIA
DINI DI MASA PANDEMI COVID-19. In JP3M: Jurnal Pendidikan, Pembelajaran dan
Pemberdayaan Masyarakat.

You might also like