PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS KESEHATAN KOTA
PUSKESMAS PANDANWANGI
JLLA. Sucipto no 315 Malang, Telp. (0341) 484472
Email : pandanwangipuskesmas@gmail.com
MALANG Kode Pos 65124
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANDANWANGI
NOMOR : 188.451/005/35.73.302.012/2019
TENTANG
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
Menimbang
Mengingat
DI PUSKESMAS PANDANWANGI
KEPALA PUSKESMAS PANDANWANGI,
ao
bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh
pelayanan yang bermutu dan aman;
bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien di Puskesmas Pandanwangi
perlu disusun kebijakan mutu dan keselamatan
pasien;
. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana
dimaksud dictum a dan b, maka dipandang perlu
untuk menetapkan keputusan Kepala Puskesmas
tentang Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
Pasien di Puskesmas Pandanwangi.
. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Manajemen
Puskesmas;
.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan PasienMenetapkan
KESATU
KEDUA.
KETIGA
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN KEPALA = PUSKESMAS_-—s TENTANG
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN
PASIEN DI PUSKESMAS PANDANWANGI.
Kebijakan peningkatan mutu Klinis dan keselamatan
pasien di Puskesmas Pandanwangi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat Keputusan ini.
Dengan berlakunya Surat Keputusan ini maka Surat
Keputusan Kepala Puskesmas Pandanwangi Nomor
188.451/076/35.73.302.012/2018 tentang Kebijakan
Mutu dan Keselamatan Pasien Di Puskesmas
Pandanwangi dinyatakan tidak berlaku.
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan _perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Malang
Pada tanggal 2 Januari 2019LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 188.451/005/35.73.302.012/2019
‘TENTANG : PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
PANDANWANGI
KEBIJAKAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS
PANDANWANGI
1. Tenaga Klinis (dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang
bertanggung jawab melaksanakan asuhan pasien) berperan aktif dalam
proses peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien.
2. Upaya peningkatan mutu layanan klinis, dan keselamatan pasien menjadi
tanggung jawab seluruh tenaga klinis yang memberikan asuhan pasien.
3. Tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi permasalahan
mutu layanan klinis, melakukan analisis, menyusun rencana perbaikan,
melaksanakan, dan menindaklanjuti. Identifikasi permasalahan mutu
layanan klinis, potensi terjadinya risiko dilakukan dengan menggunakan
indikator-indikator pelayanan klinis yang ditetapkan oleh Puskesmas
dengan acuan yang jelas.
a) Indikator Layanan Klinis
1. Ruang Pemeriksaan Umum : Pemberian KIE Etika Batuk pada pasien
dengan diagnosa ISPA
2. Pelayanan Kegawatdaruratan : Kelengkapan pengisian status Rekam
Medis Kegawatdaruratan
3. Ruang Gigi : Pasien Bumil Baru yang melakukan pemeriksaan gigi
4, Ruang KIA/KB/IMUNISASI : Kelengkapan ANC Terpadu pada Ibu
Hamil
5. Ruang Farmasi : Penggunaan Obat Rasional
6. Ruang Gizi : Kunjungan Pojok Gizi
7. Ruang Sanitasi : Kunjungan pasien yang menderita penyakit
berbasis lingkungan ke klinik sanitasi
8. Ruang Rekam Medis : Ketepatan waktu pengembalian dokumen
1x24 jam
9. Ruang Laboratorium : Waktu tunggu pelayanan pemeriksaan gula
darah < 30 menit
b) Indikator Perilaku Klinis
- Pemakaian Alat Pelindung Diri
- Cuci tangan
- Pembuangan Jarum10.
iL,
125
13.
14.
- Kepatuhan Prosedur DTT
- Pembuangan Jarum Suntik
- Pelaksanaan Injeksi oleh Para Medis
c) Indikator Keselamatan Pasien
1. Mengidentifikasi Pasien dengan Benar
2. Meningkatkan Komunikasi yang Bfektif
3. Meningkatkan Keamanan Obat-Obatan yang Harus Diwaspadai
4, Memastikan Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang Benar,
Pembedahan pada Pasien Yang Benar
5. Mengurangi Resiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
6. Mengurangi Resiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
. Semua petugas di Puskesmas Pandanwangi mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan identifikasi, dokumentasi dan membuat laporan_terhadap
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan
Kejadian Nyaris Cedera (KNC).
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) ditangani sesuai SOP yang telah ditetapkan.
is. diidentifikasi,
Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan ki
dianalisis dan ditindaklanjuti (identifikasi resiko).
Manajemen risiko diterapkan pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM
Dalam melaksanakan pelayanan klinis di puskesmas perlu diterapkan
budaya mutu dan keselamatan pasien.
Dalam upaya peningkatan mutu Klinis ditetapkan Indikator Klinis dan
indikator perilaku pemberi layanan klinis dan penilaiannya
Indikator mutu layanan klinis disusun dan ditetapkan dengan
kesepakatan bersama
Tenaga klinis perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam
pemberian pelayanan dan melakukan upaya perbaikan baik pada sistem
pelayanan maupun perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya
keselamatan, dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.
‘Standar/prosedur layanan klinis disusun dan dibakukan berdasarkan atas
prioritas fungsi dan proses pelayanan
Standar dan SOP layanan klinis disusun dengan mengacu pada acuan
yang jelas
Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.15.
16.
aa
18,
19,
20.
Sasaran keselamatan pasien meliputi
+ Ketepatan identifikasi pasien
+ Peningkat komunikasi yang efektif
* Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai
* Kepastian tepat lokasi operasi
* Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
* Pengurangan resiko pasien jatuh
Hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dilaporkan
secara peiodik yaitu setiap bulan
Dokumen eksternal yang dipakai dalam penyusunan SPO Klinis adalah :
a) Keputusan Menteri Kesehatan No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer,
b) Kemenkes RI No. HK 02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Gigi,
c) Permenkes No, 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Puskesmas,
d) Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas,
e) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas,PMK No. 23 Tahun
2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
Penyampaian informasi hasil peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien disampaikan dalam rapat monitoring dan evaluasi serta rapat
tinjauan mutu.
Hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
disampaikan ke Dinas Kesehatan Kota Malang secara periodik, sebagai
laporan.
Penanggung jawab tindak lanjut terhadap pelaporan kesalahan pemberian
obat adalah penanggung jawab pengelola obat.