Professional Documents
Culture Documents
Makalah Agama Islam Dan Hubungannya Dengan Agama-Agama Lain
Makalah Agama Islam Dan Hubungannya Dengan Agama-Agama Lain
Dosen Pembimbing:
Drs. Aliyuddin
Puji dan Syukur kepada Allah SWT. atas segala berkat dan kesempatan yang
masih Dia sediakan bagi kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas kelompok kami, yakni makalah mengenai “Agama Islam dan
Kedudukannya di Antara Agama-agama Lain”.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan
satu kelompok yang telah memberikan partisipasi dan waktu serta perhatiannya
selama dalam penulisan makalah ini. Dan juga kepada setiap orang yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu, karena atas bantuannya selama proses
penulisan hingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil
Pendidikan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 1
BAB I PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama Islam ............................................................... 2
B. Kedudukan Agama Islam di Antara Agama-agama Lain.............. 4
C. Karakteristik Agama Islam ........................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian agama Islam?
2. Bagaimana kedudukan agama Islam di antara agama-agama lainnya?
3. Bagaimana karakteristik agama Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian agama Islam.
2. Untuk mengetahui kedudukan agama Islam di antara agama-agama
lainnya.
3. Untuk mengetahui karakteristik agama Islam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
garis besar terdiri atas akidah, syariat dan akhlak dengan berpedoman pada
kitab suci Al-Qur’an.
Dalam ajaran Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa terdapat ajaran
menghormati hari sabtu. Ajaran ini tidak dianggap relevan lagi dalam
ajaran Islam. Semua hari dalam ajaran islam memiliki kedudukan dan
makna yang sama, tergantung kepada orang yang memanfaatkannya.
Dalam agama islam wanita diumpamakan seperti tanah ladang
tempat bercocok tanam sebagaimana disebut dalam Alquran surah Al-
baqarah ayat 223 yang artinya “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat
kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tersebut bagaimana saja
kamu kehendaki. Dan kerjakanlah amal yang baik untuk dirimu dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan
menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman”.
Rasulullah menyebutkan kriteria seorang istri sebagaimana yang
disebutkan dalam suatu hadits yang artinya “Tidak ada sesuatu yang
diambil faedahnya oleh orang muslim setelah takwa kepada Allah yang
lebih baik baginya daripada seorang istri shalihah yang jika seorang
suami memerintahnya, ia mematuhinya; jika suami memandangnya, maka
ia menyenangkannya; jika suami menggilirnya, maka ia mematuhinya;
dan jika suami pergi darinya, maka ia memelihara diri dan harta
(suami)nya”.
Dari penjelasan-penjelasan ini terlihat dengan jelas bahwa posisi
ajaran islam diantara agama-agama lain selain mengoreksi dan
membenarkan juga melanjutkan sambil memberikan makna baru dan
tambahan-tambahan sesuai dengan kebutuhan zaman. Oleh karena itu,
diutuslah Rasulullah shollallahu alahi wa sallam untuk menyempurnakan
ajaran-ajaran para Nabi dan Rasul terdahulu dan memerintahkan manusia
untuk mengimani apa yang diwahyukan kepada beliau berupa Al-Quran
dan As-Sunnah.
8
yang lebih maslahat dan manfaat. Musa menghapus tatanan sosial yang
dibangun Ibrahim. Isa mencabut tatanan ekonomi Musa. Muhammad SAW
menghapus lembaga-lembaga sosial dan ekonomi yang dibangun oleh
nabi-nabi sebelumnya. Tetapi semuanya saling menegaskan kebenaran
satu sama lain. Kebenarannya adalah bahwa semua manusia adalah setara.
Mereka harus jujur, berkata benar, dan berjuang melawan kekuatan-
kekuatan jahat, diskriminasi, penindasan, dan kepalsuan. Lembaga-
lembaganya boleh berubah, adat-istiadatnya juga boleh bervariasi, tetapi
kebenaran, kesetaraan dan persaudaraan tetap tinggal sebagai prinsip-
prinsip masyarakat yang bebas, adil, dan egaliter. “Jika Musa jadi
pembebas bangsa Israel, maka Muhammad SAW adalah pembebas bagi
seluruh umat manusia”.
4. Islam Sebagai Agama Yang Humanis
Dalam pandangan Kuntowijoyo (1991), Islam adalah sebuah
humanisme, yaitu agama yang sangat mementingkan manusia sebagai
tujuan sentral. Humanisme adalah nilai dasar Islam. Ia memberikan istilah
dengan ”Humanisme Teosentris”, dengan pengertian ”Islam merupakan
sebuah agama yang memusatkan dirinya pada keimanan Tuhan, tetapi
yang mengarahkan perjuangannya untuk kemuliaan peradaban manusia”.
Islam sangat menjunjung tinggi rasionalisme. Untuk menghubungkan
Islam dengan persoalan kemanusiaan dan humanisme maka teks
keagamaan harus didekati secara rasional.
Islam sebagai agama yang humanis ialah di dalam ajarannya
terkandung perintah untuk memanusiakan manusia dan juga terdapat
larangan tentang perbuatan apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh
manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Posisi Islam diantara agama-agama lain tampak bersifat adil, obyektif
dan proporsional. Dengan sifatnya yang adil, ajaran Islam mengakui peran
yang dimainkan agama-agama yang pernah ada di dunia. Dengan sifatnya
yang obyektif, Islam memperbaiki dan meluruskan ajaran-ajaran agama yang
salah dan tersesat. Dengan bersifat proporsional, Islam memberikan perhatian
terhadap ajaran agama yang tidak seimbang. Islam adalah agama yang
terbuka, mau berkompromi dan berdialog dengan agama lain. Dengan
sifatnya yang demikian ini, Islam telah tampil sebagai penyempurna,
korektor, pembenar dan sekaligus sebagai pembaru.
Setiap ajaran agama-agama tersebut memiliki perbedaan yang
berkaitan dengan keyakinan (teologis) dan ritualistik, yakni peribadatan.
Terhadap hal ini masing-masing agama dianjurkan untuk saling menghargai
dan menghormati.
Islam adalah agama perdamaian, jauh dari sikap bermusuhan dan
bukan agama kaum teroris. Terjadinya pertentangan antara satu agama
dengan agama lain sebagaimana terlihat dalam sejarah, sama sekali bukan
disebabkan karena faktor agama, melainkan karena faktor-faktor lain yang
mengatasnamakan agama. Hal seperti ini harus segera dicegah dan
dikembalikan kedalam situasi yang memperlihatkan keharmonisan hubungan
antara agama-agama yang ada di dunia.
B. Saran
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
wawasan dan pengetahuan kita tentang peta permasalahan dalam kajian
pendidikan Islam, namun kami juga kami juga menyadari bahwa makalah
ini masih memiliki banyak kekurangan, sebab itu kami mengharapkan
sumbang saran dari para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Fadil. (2008). Islam Menuju Agama Yang Diridloi Tuhan. Tegal:
Penawaja