You are on page 1of 25

PROGRAM STUDI TENIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI


TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK
PENGUJIAN SPESIFIC GRAVITY

Hari, Tanggal : Selasa, 1 Maret 2022


Waktu : 15:00 – 17:00 WIB
Praktikan : Rikki Hutagalung 119150014
Asisten : Johannes Edy Saputra Simanjuntak 118150072
: Nurul Qiftiah Yunirwan 118150058
: Rauzanfiqri Ramelko 118150066

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2022
ABSTRACT

Along with the development of human civilization, the need for land also increases
over time, be it land for residence or land for agriculture or other purposes.
Therefore soil analysis is also increasingly important to do to determine the type of
soil, soil characteristics so that land use can be targeted according to existing needs,
as well as to be able to choose the right soil engineering to obtain the desired soil
according to the needs of the land. This practicum aims to determine the Specific
Gravity of the disturbed soil and its relationship to the type of soil, the factors that
affect the size of the Specific Gravity value of the soil and the utilization of the land
based on its Specific Gravity value. This practicum was carried out by preparing
disturbed soil samples, which had previously been specially treated according to
practical procedures. From the practicum data, the soil specific gravity values
obtained from samples 1, 2 and 3 are 498.85, 116.01, and 0.911, respectively. With
the average Specific gravity value of the 3 samples is 615.8511, from the results of
the data obtained, the soil sample used is not included in the classification of soil type
Hardiyatmo, 1992, whose value is between 1.25 - 2.68. This may be due to an error
in the data on soil weight (Ws) and water weight (Ww).

Keywords: Soil, Specific gravity, soil type,

i
ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, kebutuhan akan lahan juga


meningkat seiring berkalannya waktu, baik itu lahan untuk tempat tinggal maupun
lahan untuk pertanian maupun keperluan lain. Maka dari itu analisis tanah juga
semakin penting untuk dilakukan untuk mengetahui jenis tanah, karakteristik tanah
agar penggunaan lahan dapat tepat sasaran sesuai dengan keperluan yang ada,
maupun untuk dapat memilih rekayasa tanah yang tepat untuk memperoleh tanah
yang di inginkan sesuai dangan keperluan dari tanah tersebut. Praktikum ini bertujuan
untuk menentukan Specific grafity tanah yang terganggu serta hubungannya dengan
jenis tanah, faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai Specific grafity tanah dan
pemanfaatan tanah berdasarkan nilai Specific grafity nya . Praktikum ini dilkakukan
dengan cara menyiapkan sampel tanah terganggu, yang sebelumnya telah diperlakuka
khusus sesuai prosedur praktikum. Dari data praktikum, diperoleh nilai Specific
grafity tanah dari sampel 1, 2 dan 3 berturut-turut 498.85, 116.01, dan 0.911. Dengan
rata-rata nilai Specific gravity dari 3 sampel tersebut adalah 615,8511, dari hasil data
yang dieroleh ini, sampel tanah yang digunakan tidak termasuk kedalam jenis tanah
klasifikasi Hardiyatmo, 1992, yang nilainya antara 1,25 – 2,68. Hal ini dapat terjadi
kemungkinan diakibatkan oleh kesalahan dalam data Berat tanah (Ws) dan Berat air
(Ww).

Kata kunci : Tanah, Specific grafity, jenis tanah,

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya haturkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena atas berhkat
rahmat-Nya saya boleh menyelesaikan tugas pendahuluan laporan praktikum geologi
teknik ini dengan baik dan tepat waktu, dalam proses penyusunan tugas pendahuluan
praktikum geologi teknik modul 3 ini, saya dibantu oleh beberapa pihak diantaranya
adalah teman-teman saya yang membantu dalam proses pemahaman dan konsep
pengerjaan penyusunan laporan praktikum ini, kemudian saya juga mengucapkan
terimakasih kepada Asisten praktikum yang telah mengajari, membimbing saya
dalam melaksankan praktikum ini, dan tidak lupa juga saya mengucapkan terima
kasih kepada orang tua saya yang selalu setia untuk mendukung segala proses
pendidikan yang sedang saya emban, termasuk praktikum geologi teknik ini.

Lampung Selatan, 1 Maret 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

ABSTRACT ................................................................................................................ i

ABSTRAK ............................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 2

2.1 Tanah.......................................................................................................... 2

2.2 Pemeriksaan Berat Jenis Tanah (Specific Gravity)....................................... 2

2.3 Sifat Fisis tanah ........................................................................................ 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................... 5

3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................... 5

3.2 Diagram Alir Penelitian .............................................................................. 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 8

IV.1 Hasil ........................................................................................................... 8

IV.2 Pembahasan .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

LAMPIRAN ........................................................................................................... 13

FOTO-FOTO SAMPEL PRAKTIKUM .................................................................. 13

iv
LAMPIRAN LAPORAN SEMENTARA................................................................ 15

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Berat Jenis Tanah (Hardiyatmo, 1992)............................................................4


Tabel 4.1 Data hasil percobaan Specific Gravity...........................................................8
Tabel 4.2 Data hasil perhitungan Specific Gravity......................................................8
Tabel 4.3. Berat Jenis Tanah (Hardiyatmo, 1992) ......................................................10

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Diagram alir specific gravity .....................................................................7

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geologi adalah ilmu yang memepelajari tentang kebumian yang mencakup aspek-
aspek kebumian. Aspek kebumian sebagai contoh bencana alam, sumber daya alam,
pondasi untuk rekonstruksi bangunan dan lainnya. Salah satu cabang ilmu geologi
yang banyak diterepkan dalam rekonstruksi sipil adalah ilmu geologi teknik. Seiring
dengan perkembangan peradaban manusia, kebutuhan akan lahan/tanah juga semakin
menigkat, hal ini dikarenakan oleh menigkatnya kebutuhan lahan untuk keperluan
kontruksi, keperluan pertanian,dan keperluan lainnya, hal ini secara tidak langusng
memaksa manusia untuk menigkatkan pengetahuannya dibidang tanah, baik itu dalam
rakayasa tanah, analisish kelayakan tanah sesuai kebutuhannya, dan analisis bencana.
Maka dari itu untuk mendalami ilmu tanah, geoteknik merupakan salah satu cabang
ilmu yang akan membahsah seputar tentan ilmu tanah.

Pada praktikum kali ini, akan dibahas mengenai specific gravity tanah yang
terganggu, yang tujuannya adalah untuk menentukan specific gravity dari tanah
sampel dan jenis tanah dari nilai specific gravity tanah sampel tersebut.

1.2 Tujuan
adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum geologi teknik modul yang ke-3 ini
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan specific gravity pada tanah yang tergangg.
2. Menentukan jenis tanah berdasarkan nilai specific gravity

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah
Menurut Harry Cristady Hardiyatmo (2011) tanah adalah himpunan mineral, bahan
organik dan endapan-endapan yang relative lepas (loose), yang terletak diatas batuan
dasar (bedrock). Tanah lempung adalah tanah yang mempunyai sifat kembang-susut
tinggi akibat adanya perubahan kadar air, sehingga daya dukung sangat dipengharuhi
oleh perubahan kadar air.

Sistem Klasifikasi USCS, sistem ini pada diperkenalkan oleh Casagrande untuk
dipergunakan pada pekerjaan pembuatan lapangan terbang yang dilaksanakan
oleh The Army Corps of Engineers. Metode ini membagi 2 jenis tanah yaitu, tanah
berbutir kasar (pasir dan kerikil) dan tanah berbutir halus (lanau dan lempung).
Cassagrande membagi tanah atas 3 (tiga) kelompok (Sukirman, 1992)
yaitu :
1. Tanah berbutir kasar, < 50% lolos saringan No. 200.
2. Tanah berbutir halus, > 50% lolos saringan No. 200.
3. Tanah organik yang dapat dikenal dari warna, bau dan sisa-sisa tumbuh-
tumbuhan yang terkandung di dalamnya.

2.2 Pemeriksaan Berat Jenis Tanah (Specific Gravity)


Berat spesifik atau specific gravity tanah (Gs) didefinisikan sebagai perbandingan
antara berat volume butiran padat (γs) dengan berat volume air (γw) pada temperatur
4oC. Gs tidak memiliki dimensi, berat spesifik dari beberapa jenis tanah berkisar
antara 2,65 sampai 2,75. Nilai berat spesifik Gs = 2,67 sering digunakan untuk tanah-
tanah tak berkohesi. Sedangkan untuk tanah kohesif tak organik nilai berat
spesifiknya berada diantara 2,68 sampai 2,72 (Hardiyatmo, 2002).

2
Berat jenis juga diartikan sebagai perbandingan antara berat butir tanah dengan
volume butir, pada temperatur tertentu. Tanah yang dimaksud disini adalah berat butir
tanah itu sendiri tanpa ada air atau udara (tanpa pori). Sedangkan volume tanah yang
dimaksud dalam hal ini adalah volume tanah tanpa mengandung pori. Untuk
melakukan percobaan ini diperlukan air suling.
Rumus untuk menemukan jeneis tanah adalah :

Keterangan:
Gs = Specific gravity
Ws = Berat tanah (gr)
Ww = Berat air (gr)
A = Faktor koreksi

Berat jenis tanah sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang membentuk tanah itu dimana
masing – masing zat itu berbeda pula berat jenisnya. Berat jenis tanah biasanya
berkisar antara 2,4 – 2,8 dan dinyatakan tanpa satuan.

2.3 Sifat Fisis tanah


Menurut Hardiyatmo (1992), nilai specific gravity (Gs) dari butiran tanah sangat
berperan penting dalam bermacam-macam keperluan perhitungan mekanika tanah.
Nilai specific gravity (Gs) dapat ditentukan secara akurat dilaboratorium. Nilai-nilai
specific gravity untuk berbagai jenis tanah terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Berat Jenis Tanah (Hardiyatmo, 1992)


Jenis Tanah Berat Jenis
Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau anorganik 2,62 – 2,68
Lanau organik 2,58 – 2,65

3
Lempung anorganik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,80

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Pada praktikum ini terdapat beberapa bahan yang nantinya akan digunakan saat
praktikum berlangusng untuk melakukan uji coba yang ada. Alat dan bahan dibawa
oleh praktikan dan juga terdapat alat yang disedikan oleh laboratorium. Alat dan
bahan tersebut berupa sebagai berikut :
1. 3 buah pycnometer 250 ml
2. 1 buah timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
3. 1 buah heater/kompor
4. 1 buah termometer
5. 1 buah saringan no. 10
6. Corong
7. Oven
8. 1 pasang sarung anti panas
9. Air suling
10. 50 gram tanah terganggu

3.2 Diagram Alir Penelitian


Pada praktikum ini terdapat langkah pengerjaan yang harus diikuti dalam mengolah
sampel dalam bentuk diagram alir sebagai berikut

5
6
Gambar 3.2 Diagram alir specific gravity

Keterangan:

Proses

Data

Selesai

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada saat
praktikum didapatkan hasil analisis sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data hasil percobaan Specific Gravity


NO Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Berat 100 gr tanah
1 kering udara lolos Ws gr 50 50 50
saringan no.10
Berat pycnometer +
2 Wbw gr 211,06 216,98 291,32
tutup + air suling
Berat pycnometer +
3 tutup + air suling + Wbws gr 261,05 266,55 290,99
setelah didinginkan
o
4 Temperature T C 29oC 29oC 29oC
5 Nilai koreksi pada ToC A - 0,9977 0,9977 0,9977

Tabel 4.2 Data hasil perhitungan Specific Gravity


No Keterangan Simbol Satuan Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
1 Berat tanah Ws gr 50 50 50
2 Berat air Ww gr 0,1 0,43 50,33
3 Specific Gravity Gs gr 498,85 116,01 0,9911
Rata-rata specific
4 ⅀Gs gr 615,8511
gravity

8
Perhitungan Specific Gravity (Tabel 4.2)

- Perhitungan berat air (Ww) Gs = 498,85


Ww = (Ws + Wbw) - Wbws Sampel 2
Sampel 1 𝑊𝑠
Gs =A
𝑊𝑤
Ww = (Ws + Wbw) - Wbws
50
Ww = (50 + 211,06) - 261,05 Gs = 0,9977
0,43
Ww = 0,1 gr
Gs = 116,01
Sampel 2
Sampel 3
Ww = (Ws + Wbw) - Wbws 𝑊𝑠
Gs =A
Ww = (50 + 216,98) – 266,55 𝑊𝑤

Ww = 0,43 gr 50
Gs = 0,9977
Sampel 3 50.33
Gs = 0,9911
Ww = (Ws + Wbw) - Wbws
Ww = (50 + 291,32) – 290,99
Ww = 50,33 gr
- Perhitungan rata-rata specific
gravity
- Perhitungan Specific Gravity
𝑮𝒔𝟏+𝑮𝒔𝟐+𝑮𝒔𝟑
(Gs) ⅀Gs =
𝟑
𝑾𝒔
Gs =A 498,85+116,01+0,9911
𝑾𝒘
⅀Gs =
Sampel 1 3

𝑊𝑠 ⅀Gs = 615,8511
Gs =A
𝑊𝑤
50
Gs = 0,9977
0,1

9
IV.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan pada pemeriksaan nilai Specific gravity,
diperoleh nilai Specific gravity yang berbeda-beda tiap sampelnya, berturut- nilainya
adalah 498.85, 116.01, dan 0.911. Dengan rata-rata nilai Specific gravity dari 3
sampel tersebut adalah 615,8511.
Berat jenis tanah merupakan bandingan berat volume tanah dengan berat volum air.
Berat jenis tanah dapat ditentukan dengan cara membandingkan antara berat butir
tanah tersebut dengan berat air (aquades) yang mempunyai isi sama pada suhu
standart. Berat jenis tanah dipengaruhi oleh :
1. Tekstur Tanah
Partikel tanah yang kasar, memiliki nilai berat jenis yang tinggi misalna pasir,
ukuran partikel pasir lebih besar daripada ukuran partikel liat sehingga berat jenis
pasir lebih tinggi daripada liat dan sebaliknya.
2. Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatangg
yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik
tanah memiliki berat jenis tanah. Semakin banyak kandungan bahan organik tanah,
menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah. Untuk pembagian jenis tanah
berdasarkan berat jenis tanah (Specific grafity) dapat kita amati pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3. Berat Jenis Tanah (Hardiyatmo, 1992)


Jenis Tanah Berat Jenis
Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau anorganik 2,62 – 2,68
Lanau organik 2,58 – 2,65
Lempung anorganik 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,80

10
Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa semakin kecil nilai berat jenis
tanah (specfic gravity) maka kandungan air dan bahan organik di dalam di dalam
tanah tersebut akan semakin tinggi dan ukuran partikel tanah juga akan semakin
rendah. Begitu pula sebaliknya semakin besar nilai berat jenis tanah (specfic gravity)
maka kandungan air dan bahan organik di dalam di dalam tanah tersebut akan
semakin rendah dan ukuran partikel tanah juga akan semakin tinggi.

Untuk pemanfaatan tanah berdasarkan nilai specific gravity dapat mempertimbangkan


besar kecilnya nilai specific gravity, semakin rendah nilai specific gravity, semakin
baik tanah tersebut untuk dijadikan sebagai lahan pertania atau sejenisnya, karena
kaya akan kandungan organik dan air. Sedangkan tanah dengan nilai specific gravity
yang tinggi baik untuk digunakan sebagai kawasan untuk didirikan suatu kontruksi,
namun pemanfaatan ini adalah pemanfaatan secara alami, nilai specific gravity tanah
di suatu kawasan dapat direkayasa untuk memperoleh nilai specific gravity yang
diperlukan sesuai dengan tujuan pemanfaatan tanah tersebut. Misalnya pembangunan
jalan tol di atas kawasan lahan gambut, dimana nilai specific gravity sangat rendah,
dan perkebunan di daerah pergunungan dimana nilai specific gravity sangat tinggi.

Pada praktikuk ini, nilai specific gravity yang diperoleh tidak merujuk pada suatu
jenis tanah berdasarkan klasifikasi Hardiyatmo, 1992, dimana rentang nila specific
gravity nya 1,25 -2,68. Sedangkan pada hasil praktikum ini. Hasil specific gravity
yang diperoleh dari tiga sampel berturut turut adalah 498.85, 116.01, dan 0.911.
Hal ini dapat terjadi kemungkinan diakibatkan oleh kesalahan dalam data Berat tanah
(Ws) dan Berat air (Ww).

11
DAFTAR PUSTAKA

Cassagrande, A. 1948. Classification and Identification of Soils


Transactions, ASCE, Vol. 113. pp. 901.
Hardiyanto, Hary Christady. 2011. PerancanganPerkerasanJalan&Penyelidikan
Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Sukirman, S. 1992. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova, Bandung.

12
LAMPIRAN

FOTO-FOTO SAMPEL PRAKTIKUM

13
14
LAMPIRAN LAPORAN SEMENTARA

15
16
17

You might also like