You are on page 1of 8

SEKOLAH ISLAM TERPADU: PERKEMBANGAN, KONSEP, DAN IMPLEMENTASI

Hendra Kurniawan1; Fauziah Nur Ariza2


Dosen STAI Al Hikmah Medan
1
2
Dosen Tidak Tetap FITK UIN SU Medan

e-mail: hendraleokurniawan@gmail.com

Abstract: Since the end of Soeharto's leadership, the development of Islam has
changed in an unprecedented manner. associated with Islamic education space.
Islamic educational institutions consisting of Islamic Boarding Schools
(pesantren), Madrasah, and public schools are slowly beginning to shift.
Integrated Islamic Schools seem to emerge as an alternative solution to Islamic
learning in urban areas from the unrest of urban Muslim communities who
want an Islamic educational institution that looks different. The Islam Terpadu
School was born as an answer to the various demands and problems of the
times and was a dream and hope of the government in uniting two educational
spirits into one unit, uniting general education with Islamic education. Through
networking, studying the concepts and implementation of an Islam Terpadu
curriculum is expected to be the answer for all people
Keyword: Islam Terpadu of school, Concept, Implementation.
PENDAHULUAN uilama yang umumnya berasal dari Timur
Pendidikan Islam di Indonesia telah Tengah sistem itu disebut madrasah.2
berlangsung ketika Islam hadir dan ber- Selain itu, model pendidikan Islam yang
kembang di Indonesia.1 Seiring dengan khas di suatu tempat dan dalam konteks
populasi umat muslim yang semakin me- Indonesia, seperti terbentuknya sistem
luas di Indonesia, berkembang pula pendidikan pesantren yang berkembang
lembaga-lembaga pendidikan Islam. Pen- di nusantara.
didikan Islam dalam bentuk kelembagaan Sejak berakhirnya masa kepemim-
belum terkonstruksi seperti pada era pinan Soeharto (post-reformasi), perkem-
modern seperti sekarang ini. Proses bangan Islam mengalami perubahan yang
sosialisasi dan pengaturan ajaran Islam begitu pesat bahkan belum pernah terjadi
dipraktikkan dalam bentuk pendidikan sebelumnya. Termasuk dalam ruang
informal. Model seperti ini terlah ber- lingkup pendidikan Islam. Selama masa
langsung dalam kehidupan masyarakat reformasi sistem pendidikan terus di-
Indonesia. Pendidikan Islam di Indonesia bawah sistem sentralistik, maka setiap
menyatu seiring tersebarnya Islam ke lembaga sekolah hanya mampu mencetak
seluruh pelosok nusantara. Termasuk generasi yang tidak mampu mengembang-
sistem pendidikan yang berbeda-beda, hal kan kreativitasnya, bahkan sangat jauh
ini tidak menutup kemungkinan siapa dari kompetensi profesional yang harus
yang masuk dan metode apa yang diajar- dimiliki oleh setiap lulusan. Seperti yang
kan kepada umat muslim di Indonesia. dikemukakan oleh Tilaar bahwa pendi-
Sistem pendidikan yang dialami di negara- dikan Islam merupakan sub sistem dari
nya, sistem pendidikan yang dibawa oleh pendidikan nasional dengan sendirinya
murid yang pernah belajar dari seorang memerlukan paradigma baru. paradigma

1Anshari, Endang Saefuddin, Pokok-pokok 2Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi


Pikiran Tentang Islam, (Jakarta: Usaha Enterprise, dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta:
1976) h. 85 Logos, 1999), h. vii
81
ITTIHAD, Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2020 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

pendidikan nasional haruslah sesuai penelitian kepustakaan maupun penelitian


dengan cita-cita reformasi, yaitu mem- lapangan. Penelitian kepustakaan dilaku-
bangun masyarakat Indonesia baru yang kan dengan penelusuran terhadap buku,
diarahkan dalam rangka koridor reformasi jurnal, bulletin, disertasi, tesis, skripsi, dan
menuju masyarakat Indonesia baru ter- artikel-artikel di internet. Hadirnya
sebut. Koridor reformasi, yaitu: demok- Sekolah Islam Terpadu telah memberi
rasi, menghormati HAM, dan otonomi warna baru terhadap perkembangan pen-
daerah yang ditujukan kepada tanggung didikan di Indonesia. Bermula dari pen-
jawab masyarakat di dalam kehidupan- dirian Sekolah Islam Terpadu Nurul Fikri
nya.3 Jakarta oleh para aktivis Masjid Kampus
Hal ini ditandai dengan lahirnya ITB dan UI yang terbagung dalam komu-
Sekolah-sekolah Islam Terpadu. Pada nitas Jamaah Tarbiyah, lembaga pendi-
masa sebelumnya, model lembaga pendi- dikan ini telah tersebar luas di negeri ini.
dikan di Indonesia hanya mengenal tiga Berbeda dengan tiga lembaga pendidikan
model lembaga pendidikan yakni pesan- lain, yakni pesantren, madrasah, dan
tren, madrasah, dan sekolah (umum). sekolah umum.
Sekolah (umum) merupakan lembaga pen- Sekolah Islam Terpadu ingin mema-
didikan di Indonesia warisan penjajah dukan antara pendidikan agama yang
Belanda yang mengajarkan ilmu-ilmu menjadi cirikhas pesantren dan pendi-
umum ilmu alam, ilmu sosial, dan huma- dikan modern yang menjadi cirikhas
niora. sekolah umum. Perbedaannya dengan
Pesantren merupakan lembaga pen- madrasah, meskipun sama-sama memadu-
didikan Islam tradisional dengan ciri khas kan antara pelajaran umum dan pelajaran
di dalamnya terdapat masjid, kyai, santri, agama, adalah Sekolah Islam Terpadu
dan pengajaran kitab kuning. Pesantren, tidak hanya memadukan kedua jenis mata
pada awalnya, hanya mengajarkan 100% pelajaran tersebut dalam kurikulum
mata pelajaran agama dengan meng- formalnya saja, namun keduanya menyatu
gunakan referensi kitab kuning. Tujuan dalam satu kepribadian anak didik. Ditam-
pendidikan di pesantren adalah untuk bah dengan fasilitas memadai yang meng-
menghasilkan para ahli ilmu agama.4 akibatkan makin mahalnya biaya, mayo-
Tulisan ini menjelaskan fenomena ritas sekolah ini hanya dapat dijangkau
lahir dan berkembangnya Sekolah Islam oleh kalangan menengah Muslim. Sekolah
Terpadu di Indonesia, filsafat dan ideologi ini juga mampu menampilkan corak baru
pendidikan Sekolah Islam Terpadu yang mengenai reislamisasi masyarakat Muslim
membedakan dengan lembaga-lembaga Indonesia. Reislamisasi pada masa sebe-
pendidikan yang telah ada sebelumnya, lumnya dilakukan di masjid-masjid dan
hingga dampak yang ditimbulkan oleh melalui pengajian akbar, saat ini proses
perkembangan sekolah-sekolah ini. tersebut dilakukan melalui pembelajaran
Jawaban atas permasalahan ini dapat agama Islam di sekolah-sekolah.
menjelaskan mengapa perkembangan
Sekolah Islam Terpadu demikian pesat SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
dan respons masyarakat demikian antu- SEKOLAH ISLAM TERPADU
sias. Data penelitian bersumber dari Pada abad ke-21 banyak perubahan
yang cukup menarik mengenai trend
pendidikan (pendidikan Islam) di Indo-
3 H.A.R. Tilaar, Membenahi Pendidikan
Nasional, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 169 nesia. Lembaga pendidikan Islam terdiri
4 Karel A. Steenbrink, Pesantren, Madrasah, dari Pesantren, Madrasah, dan sekolah
Sekolah (Jakarta: LP3ES The Columbia Encyclo- umum yang perlahan mulai bergeser.
pedia (1963) NY & London: Colombia University Pergeseran tersebut seiring berjalan
Press, 1986), h. 167-171.
82 | Sekolah Islam Terpadu: Perkembangan, Konsep, dan Implementasi
ITTIHAD, Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2020 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

dengan populasi masyarakat muslim di beriringan dengan meningkatnya urbani-


kota-kota besar. Hal ini mulai berubah sasi kaum muslim kelas menengah di kota.
semenjak muncul dan berkembangnya Hal ini dapat dilihat dari konsumen
sekolah Islam Terpadu di negeri ini. lembaga pendidikan tersebut yang mayo-
Didirikan pertama kali oleh para aktivis ritas berlatar belakang keluarga dengan
masjid kampus ITB dan UI, lembaga penuh aktivitas. Untuk itu, hadirnya
pendidikan Islam telah tersebar ke selu- sekolah Islam Terpadu merupakan jawab-
ruh wilayah Indonesia. Pesatnya perkem- an yang dinanti-nanti oleh masyarakat
bangan sekolah Islam Terpadu di kota- urban muslim.
kota besar merupakan bukti bahwa Sekolah Islam Terpadu merupakan
Sekolah Islam Terpadu menjadi tren baru model lembaga pendidikan yang berusaha
pendidikan Islam di Indonesia. Dunia menggabungkan antara ilmu umum dan
pendi-dikan juga ikut terpengaruh dengan agama dalam satu paket kurikulum yang
trend budaya populer dengan sentuhan integratif. Berbeda dengan tiga lembaga
Islami. Lembaga pendidikan berlomba pendidikan sebelumnya, Sekolah Islam
menawarkan program pendidikan Islam Terpadu memiliki segmentasi tersendiri.
dan berkelas. Di kota-kota besar muncul Pesantren merupakan lembaga pendi-
sekolah Islam Terpadu yang dirintis di dikan Islam tradisional yang diminati oleh
tahun 1990-an dan sangat diminati kaum kalangan Muslim yang menginginkan
urban muslim. putra-putrinya mendalami ilmu agama5;
Kualitas pelayanan pendidikan yang baik berupa hafalan Alquran, Hadis,
terjamin dengan tenaga pendidik terbaik, Nahwu, Shorof, dan ilmu-ilmu agama lain-
sarana dan prasarana yang menunjang nya. Sekolah umum diminati oleh masya-
dan lengkap, penguasaan bahasa asing, rakat umum baik kalangan Muslim mau-
didukung oleh lingkungan pergaulan anak pun non-Muslim yang lebih memprio-
yang ‘sederajat’, merupakan beberapa ritaskan putra-putri mereka menguasai
harapan-harapan orang tua yang rela ilmu-ilmu modern, baik Ilmu Alam, Ilmu
mengeluarkan biaya untuk pendidikan Sosial, maupun Humaniora.
anak-anaknya. Namun itu semua tidak Madrasah yang sejak awal berdiri-
cukup bagi kaum muslim perkotaan untuk nya ingin menjembatani gap antara
merepresentasikan identitas dirinya me- pesantren sebagai lembaga pendidikan
lalui aspek keagamaan dan pola belajar- tradisional dan sekolah umum sebagai
nya. Perkembangan lembaga pendidikan lembaga pendidikan modern banyak
Islam pada masa itu pun seakan menjadi diminati oleh kalangan Muslim, khususnya
titik terang bahwa otoritas pemerintahan menengah ke bawah, yang menginginkan
perlahan tidak berlaku lagi tergantikan putra-putrinya tidak hanya menguasai
dengan sistem demokrasi kerakyatan. Ter- ilmu agama namun juga didukung dengan
masuk dalam mengembangkan bahkan penguasaan ilmu-ilmu modern. Harapan
membangun lembaga-lembaga pendidikan ini hampir tidak pernah menjadi kenyata-
Islam. an karena hingga saat ini dapat dikatakan
Sekolah Islam Terpadu lahir sebagai alumni madrasah justru menjadi alumni
jawaban dari berbagai tuntutan dan per- yang hanya setengah-setengah menguasai
masalahan zaman serta merupakan mimpi ilmu agama dan ilmu umum.6
dan harapan pemerintah dalam menyatu-
kan dua ruh pendidikan menjadi satu 5 Yanwar Pribadi. “Religious Network in
kesatuan, menyatukan pendidikan umum Madura: Pesantren, Nahdlatul Ulama, and Kiai as
dengan pendidikan keislaman. Lahir dan The Core of Santri Culture”. Al-Jami’ah. Volume 51,
berkembangnya sekolah-sekolah Islam No. 1., 2013.
6Noorhaidi Hasan, “Islamizing Formal Educa-
Terpadu di kota-kota besar di Indonesia
tion: Integrated Islamic School and New Trend in
Hendra Kurniawan; Fauziah Nur Ariza |83
ITTIHAD, Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2020 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

Faktor sosiologis juga menjadi per- Lembaga Pendidikan yang memadu-


timbangan penting mengapa dalam kurun kan antara Pendidikan modern sehingga
waktu 10 tahun terakhir mendapat sam- anak tetap mampu merespon dan
butan luas dari masyarakat. Alasan secara menanggapi perkembangan zaman
sosiologis didasarkan pada seberapa jauh modern, namun juga memiliki pengeta-
lembaga pendidikan dapat memenuhi huan agama yang kuat sebagai landasan
peran-peran sosiologis, berupa kedudukan pembentukan moral sehingga tidak ikut
dalam kehidupan sosial (pengakuan status dalam hal-hal yang negatif hasil dari
sosial), serta meningkatkan prestise sese- perkembangan zaman tersebut. Per-
orang di masyarakat. Terus membaiknya paduan antara mata pelajaran umum dan
citra Sekolah Islam Terpadu di mata mata pelajaran agama menjadi ciri khas
masyarakat inilah yang menjadi salah satu dalam struktur kurikulum sekolah Islam
faktor sosiologis mengapa para orang tua Terpadu. Sekolah Islam Terpadu tidak
secara umum dari kalangan menengah memisahkan keduanya menajdi mata
muslim memilih sekolah Islam Terpadu pelajran keagamaan yang ‘wajib’ untuk
untuk putra-putrinya. Dengan memasuk- dipelajari. Kedua rumpun keilmuan ter-
kan anak-anaknya di Sekolah Islam sebut sama-sama penting karena sama-
Terpadu secara tidak langsung dengan sama mempelajari ayat-ayat Allah swt.
sendirinya mereka termasuk bagian dari Satu rumpun keilmuan mempelajari ayat-
kalangan menengah muslim (perkotaan). ayat Allah yang tertulis dalam teks
Artinya, mereka percaya bahwa secara Alquran dan Hadis, rumpun keilmuan
finansial mampu membiayai putra-putri- yang lain mempelajari ayat-ayat Allah
nya di Sekolah tersebut. berupa alam semesta. 7
Salah satu alasan kaum muslim per- Tulisan ini mencoba menjelaskan
kotaan menyekolahkan anaknya di sejarah lahir dan berkembangnya Sekolah
sekolah Islam Terpadu adalah kurang Islam Terpadu, filsafat dan ideologi pendi-
meyakini bahwa sekolah-sekolah Islam dikan Sekolah Islam Terpadu yang mem-
lainnya, baik madrasah dan pesantren bedakan dengan lembaga-lembaga pendi-
seringkali dianggap tidak mampu men- dikan Islam lain yang telah ada sebelum-
jawab kemajuan dan tuntutan zaman. nya, hingga dampak yang ditimbulkan
Untuk itu, masyarakat menghendaki ada- oleh perkembangan sekolah-sekolah ini.
nya sebuah lembaga Pendidikan yang Jawaban atas permasalahan ini dapat
dapat memberikan bekal yang memadai menjelaskan mengapa perkembangan
bagi anak didik untuk menghadapi tan- Sekolah Islam Terpadu demikian pesat
tangan perkembangan zaman. Sekolah dan respons masyarakat demikian antu-
Islam Terpadu nampaknya muncul sias.
sebagai alternatif solusi belajar Islam di
perkotaan dari keresahan masyarakat MAKNA DAN HAKIKAT “ISLAM
muslim perkotaan yang menginginkan TERPADU”
adanya lembaga pendidikan Islam yang Pada Hakikatnya Sekolah Islam Ter-
tampil beda dari sebelumnya, seperti padu memiliki kandungan pengertian
pesantren, madrasah, dan sekolah-sekolah yang tidak jauh bereda dengan madrasah
umum. atau sekolah-sekolah yang berlandaskan
kegamaan Islam. sekolah yang mengim-
plementasikan konsep pendidikan Islam
berlandaskan Alquran dan Hadis. Konsep

Formal Education Institution in Indonesia”. Artikel.


S. Rajartanam School of International Studies 7JSIT Indonesia, Membangun Pendidikan

Singapore. 2011 Bermutu Melalui Sekolah Islam Terpadu, 2013


84 | Sekolah Islam Terpadu: Perkembangan, Konsep, dan Implementasi
ITTIHAD, Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2020 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

operasional SIT merupakan akumulasi KONSEP DAN IMPLEMENTASI


dari proses pembudayaan, pewarisan dan Menurut Cohen dan Manion (1992)
pengembangan ajaran agama Islam, dan Brand (1991) dalam Rio, terdapat tiga
budaya dan peradaban Islam dari generasi kemungkinan variasi pembelajaran ter-
ke generasi. Istilah “Terpadu” dalam SIT padu yang berkenaan dengan pendidikan
dimaksudkan sebagai penguat (taukid) yang dilaksanakan dalam suasana pen-
dari Islam itu sendiri. Hal ini menjadi didikan progresif yaitu:
semangat utama dalam gerak dakwah di 1. Kurikulum terpadu (integrated curri-
bidang pendidikan ini sebagai “per- culum)
lawanan” terhadap pemahaman sekuler.8 Kurikulum terpadu merupakan ke-
Secara implementasi, Sekolah Islam giatan menyusun dan mengkolaborasikan
Terpadu atau SIT diartikan sebagai lem- berbagai materi mata pelajaran melalui
baga pendidikan formal yang menerapkan suatu tema lintas bidang membentuk
sistem pendekatan penyelenggaraan suatu keseluruhan yang bermakna
dengan memadukan pendidikan umum sehingga batas antara berbagai bidang
dan pendidikan agama menjadi satu ke- studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan
satuan dalam rangkuman kurikulum. tidak ada.
Melalui pendekatan ini, semua mata 2. Hari terpadu (integrated day)
pelajaran dan semua kegiatan sekolah Hari terpadu berupa perancangan
tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan kegiatan siswa dari sesuatu kelas pada
nilai Islam. Tidak ada dikotomi, tidak ada hari tertentu untuk mempelajari atau
keterpisahan, tidak ada “sekularisasi” di- mengerjakan berbagai kegiatan sesuai
mana pelajaran dan semua bahasan lepas dengan minat mereka.
dari nilai dan ajaran Islam, ataupun 3. Pembelajaran terpadu (integrated
“sakralisasi” keagamaan dimana Islam di- learning).
ajarkan terlepas dari konteks kemaslahat- Pembelajaran terpadu menunjuk
an kehidupan masa kini dan masa depan. pada kegiatan belajar yang terorganisasi-
Pelajaran umum, seperti matematika, IPA, kan secara lebih terstruktur yang bertolak
IPS, bahasa, jasmani/kesehatan, keteram- pada tema-tema tertentu atau pelajaran
pilan dibingkai dengan pedoman dan tertentu sebagai titik pusatnya (center
panduan Islam. Sementara itu, pada core/center of interest). Pembelajaran ter-
pelajaran agama, kurikulum diperkaya padu juga memperhatikan pendekatan
dengan pendekatan konteks kekinian dan belajar mengajar yang menyesuaikan
kebermanfaatan ilmu tersebut dalam ke- dengan tingkat perkembangan anak didik
hidupan sehari-hari, baik untuk saat ini (Developmentally Appropriate Practical).9
maupun masa depan. Pembelajaran Terpadu merupakan
Secara komprehensif bahwa SIT suatu aplikasi dari salah satu strategi
adalah Sekolah Islam yang diselenggara- pembelajaran berdasarkan pendekatan
kan dengan memadukan konsep pelajaran kurikulum terpadu yang bertujuan untuk
agama dan umum. Secara Integratif nilai menciptakan atau membuat proses pem-
dan ajaran Islam dalam bangunan kuri- belajaran secara relevan dan bermakna
kulum dengan pendekatan pembelajaran bagi Siswa. Selanjutnya dijelaskan bahwa
yang efektif, optimal dan koperatif antara dalam pembelajaran terpadu didasarkan
guru dan orangtua, serta masyarakat pada pendekatan inquiry, yaitu melibat-
untuk membina karakter dan kompetensi kan siswa mulai dari merencanakan,
peserta didik. mengeksplorasi, dan brain storming dari

9 Rio Kurniawan, Sistem Pendidikan Islam


8JSIT-indonesia.com diakses pada tanggal 12 Terpadu dalam Menyiapkan Generasi Robbani dan
Juni 2019 Pukul 12.30 Terdidik, Prosiding UM Surakarta, 2016, h. 95
Hendra Kurniawan; Fauziah Nur Ariza |85
ITTIHAD, Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2020 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

siswa. Dengan pendekatan terpadu siswa diniyyah). Secara sederhana, melalui


didorong untuk berani bekerja secara ke- konsep “Sekolah Islam Terpadu” hampir
lompok dan belajar dari hasil pengalaman- mirip dengan Madrasah Ibtidaiyah untuk
nya sendiri. SD-IT, Madrasah Tsanawiyah untuk SMP-
Pembelajaran terpadu sebagai suatu IT, dan Madrasah Aliyah untuk SMA-IT,
proses mempunyai beberapa ciri yaitu: namun di sejumlah daerah madrasah juga
berpusat pada anak (student centered), memiliki label Islam terpadu atau MA-IT.10
proses pembelajaran mengutamakan pem- Semua jenjang yang memiliki label “Islam
berian pengalaman langsung, serta pemi- Terpadu” merupakan jawaban dari kola-
sahan antar bidang studi tidak terlihat borasi antara pendidikan umum dan pen-
jelas. Disamping itu pembelajaran terpadu didikan agama pada lembaga pendidikan
menyajikan konsep dari berbagai bidang umum
studi dalam satu proses pembelajaran. Islam Terpadu mengandung konsep
Kecuali mempunyai sifat luwes, pem- “one for all”, yang mana peserta didik
belajaran terpadu juga memberikan hasil mendapatkan pendidikan umum, agama,
yang dapat berkembang sesuai dengan dan keterampilan. Selain itu, sistem full
minat dan kebutuhan siswa. day school dan boarding school juga me-
Salah satu keterbatasan yang me- rupakan salah satu yang ditawarkan oleh
nonjol dari pembelajaran terpadu adalah sekolah tersebut dengan landasan kuri-
pada faktor evaluasi. Pembelajaran ter- kulum yang bersumber dari kementerian
padu menuntut diadakannya evaluasi pendidikan dan kebudayaan. Konsep
tidak hanya pada produk, tetapi juga pada “Sekolah Islam Terpadu” oleh para peng-
proses. Evaluasi pembelajaran terpadu gagasnya diupayakan untuk berada di-
tidak hanya berorientasi pada dampak antara kebijakan kementerian pendidikan
instruksional dari proses pembelajaran, dan kebudayan dan Kementerian Agama.
tetapi juga pada proses dampak pengiring Meskipun tidak pernah diartikulasikan
dari proses pembelajaran tersebut. secara lisan, namun konsep Sekolah Islam
Dengan demikian pembelajaran terpadu Terpadu menyiratkan bahwa ‘pasar’ yang
menuntut adanya teknik evaluasi yang nantinya dituju adalah mereka (muslim
banyak ragamnya. kota) yang ingin anak-anaknya belajar
Jadi, pembelajaran terpadu merupa- agama Islam dengan baik namun juga
kan suatu sistem pembelajaran yang me- tidak meninggalkan modernitas perkem-
mungkinkan siswa, baik secara individual bangan zaman, mampu menjawab per-
maupun kelompok, aktif mencari, meng- kembangan zaman serta dilandasi dengan
gali dan mengemukakan konsep secara mental spiritual yang kuat.
individual dan kelompok serta prinsip Penguasaan ilmu keagamaan yang
keilmuan yang holistik, bermakna, dan dibutuhkan kaum urban muslim ditawar-
otentik. kan lembaga pendidikan keagamaan
Pembelajaran Terpadu yang dikola- (Islam) yang belum mampu menjawab ke-
borasikan dengan lembaga pendidikan gelisahan atas kebutuhan simbol status
Islam maka lahirnya Konsep “Islam Ter- sosial dan ekpresi modernitas. Seperti
padu” yang diletakkan didepan nama pondok pesantren sebagai salah satu
“sekolah” pertama kali diluncurkan pada model pendidikan Islam tertua di Indo-
tahun 1993. Konsep tersebut lahir dan nesia. Salafi dan modern merupakan dua
berkembang sebagai alternatif dari jenis pesantren yang dikenal saat ini pun
minimnya penyampaian materi pem- belum mampu menjelaskan identitas
belajaran agama Islam di sekolah umum
dan beratnya penyampaian materi agama
10Wawancara kepada Arbi Pasaribu, M.Pd,
Islam di sekolah keagamaan (madrasah
Ketua JSIT Wilayah Sumatera Utara
86 | Sekolah Islam Terpadu: Perkembangan, Konsep, dan Implementasi
ITTIHAD, Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2020 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

kaum muslim perkotaan. Ditambah lagi indikasikan pergeseran pola belajar kaum
dengan sekolah bersistem madrasah yang muslim perkotaan, terbukti dari nuansa
memiliki muatan pelajaran agama Islam kapitalisme pendidikan yang jelas terlihat
lebih dibandingkan pelajaran umum, dengan dana yang tidak murah harus
terkadang sebagian orang tua menambah dikeluarkan untuk bias mengikuti pem-
pengetahuan agama anaknya dengan belajaran ke sekolah ini, dengan pena-
mengaji di sore atau malam hari. Hal ini waran sistem pembelajaran, gedung
merupakan ekspresi dari orangtua yang mewah, dan fasilitas yang memadai sea-
belum puas dengan sistem pembelajaran kan menjelaskan bahwa pendidikan yang
di madrasah. Menjadi muslim yang taat berkualitas itu harus mahal. Hal ini me-
juga harus menjadi pribadi yang akrab negaskan bahwa Sekolah Islam Terpadu
dengan segala kemajuan modernitas bah- banyak diminati oleh kalangan muslim elit
kan terlihat dalam penampilan gaya hidup, baik secara ekonomi, pendidikan, dan
membahas soal kaum urban muslim birokrasi.
perkotaan harus mengacu pada definisi
dan karakteristik khas yang mereka miliki. KESIMPULAN
Pada umumnya kehidupan kaum urban Hadirnya Sekolah Islam Terpadu
muslim mengacu pada mereka yang telah memberi warna baru terhadap per-
tinggal di kota-kota besar, memiliki modal kembangan pendidikan di Indonesia.
kapital ekonomi, sosial dan budaya, ber- Bermula dari pendirian Sekolah Islam
pendidikan tinggi-mereka adalah penga- Terpadu Nurul Fikri Jakarta oleh para
nut agama Islam (modern) yang bela- aktivis Masjid Kampus ITB dan UI yang
kangan ini sedang berkembang. terbagung dalam komunitas Jamaah
Standar kurikulum Sekolah Islam Tarbiyah, lembaga pendidikan ini telah
Terpadu bertujuan tidak hanya mengem- tersebar luas di negeri ini. Berbeda
bangkan ilmu pengetahuan dan meleng- dengan tiga lembaga pendidikan lain,
kapi mereka dengan kemampuan dan yakni pesantren, madrasah, dan sekolah
keahlian yang beriringan dengan penana- umum, Sekolah Islam Terpadu ingin me-
man moral keagamaan dan memperkuat madukan antara pendidikan agama yang
keyakinannya terhadap agama Islam menjadi cirikhas pesantren dan pendi-
sehingga mereka berkomitmen untuk ber- dikan modern yang menjadi ciri khas
dakwah. Selain itu, implementasi kuri- sekolah umum. Perbedaannya dengan
kulum juga menitikberatkan kepada kete- madrasah, meskipun sama-sama memadu-
rampilan dalam penggunaan teknologi.11 kan antara pelajaran umum dan pelajaran
Klaim tersebut merupakan pondasi awal agama, adalah Sekolah Islam Terpadu
dari terbentuknya label ‘Islam Terpadu’, tidak hanya memadukan kedua jenis mata
yang dicita-citakan dapat membentuk pelajaran tersebut dalam kurikulum for-
kepemimpinan muslim yang mempunyai malnya saja, namun keduanya menyatu
keseimbangan pengetahuan agama dan dalam satu kepribadian anak didik.
sains. Sekolah Islam Terpadu turut mem- Ditambah dengan fasilitas me-
bangkitkan semangat berislam secara madai yang mengakibatkan makin mahal-
lebih terbuka dan membanggakan, yang nya biaya, mayoritas sekolah ini hanya
pada gilirannya mempengaruhi geliat dapat dijangkau oleh kalangan menengah
dakwah di masyarakat muslim dalam ber- Muslim. Sekolah ini juga mampu me-
bagai lapisan sosial ekonomi. Hadirnya nampilkan corak baru mengenai reislami-
sekolah Islam Terpadu seakan meng- sasi masyarakat Muslim Indonesia. Reisla-
misasi pada masa sebelumnya dilakukan
di masjid-masjid dan melalui pengajian
11 Wawancara kepada Arbi Pasaribu, M.Pd,
akbar, saat ini proses tersebut dilakukan
Ketua JSIT Wilayah Sumatera Utara.
Hendra Kurniawan; Fauziah Nur Ariza |87
ITTIHAD, Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2020 • p-ISSN: 2549-9238• e-ISSN: 2580-5541

melalui pembelajaran agama Islam di Sumatera Utara. Kurikulum terpadu ter-


sekolah-sekolah. diri dari mata pelajaran dalam kurikulum
Sekolah Islam Terpadu mampu me- nasional, pengayaan mata pelajaran Pendi-
nunjukkan eksistensinya melalui peru- dikan Agama Islam, muatan lokal, dan
musan profil lulusan muslim kaffah pengembangan diri. Keseluruhannya di-
sebagaimana dituangkan dalam falsafah laksanakan terpadu melalui keseimbangan
pendidikannya. Pencapaian tujuan ter- pendidikan rȗḥiyah, fikriyah, dan jasa-
sebut ditransformasikan dalam diyah, keterpaduan metode pembelajaran,
penyelenggaran kurikulum terpadu di dan keterpaduan pelaksana pendidikan.
Sekolah Islam Terpadu, termasuk di

DAFTAR BACAAN
Anshari, Endang Saefuddin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Islam, Jakarta: Usaha Enterprise,
1976.
Arbi Pasaribu, Ketua Jaringan Sekolah Islam Taerpadu (JSIT) Sumatera Utara
Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam;Tadisi dan Modernasi Menuju Milenium Baru, Jakarta:
Logos, 1999.
Chairi, Moh. Miftachul dan Aries Fitriani, Problematika Pendidikan Islam sebagai Sub Sistem
Pendidikan Nasional di Era Global, At Tahrir Vol. 11 No. 2 2011.
Feisal, Jusuf Amir, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
JSIT Indonesia, Membangun Pendidikan Bermutu Melalui Sekolah Islam Terpadu, 2013.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan
Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajagrafindo, 2010.
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat
dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004.
Tilaar, H. A. R. , Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Wiles, Jon and Joseph Bondi, Curriculum Development; a Guide to Practice, Colombo,
Toronto, London, Melbourne: Merrill Publishing Company, 1989.

88 | Sekolah Islam Terpadu: Perkembangan, Konsep, dan Implementasi

You might also like