You are on page 1of 4

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

1. Hipervolemia Tupan Manajemen Hipervolemia


Subjektif Setelah dilakuka tindakan Observasi Observasi
- sejak 5 hari terakhir keperawatan 3x24 jam 1. Periksa tanda dan gejala 1. Mengetahui adanya tanda dan
mengeluh keluaran hypervolemia dapat hipervolemia (mis. gejala hypervolemia pada
cairan yang berkurang teratasi. Ortopnea, dispnea, edema, pasien
- balance 24 jam Tupen JVP/CVP meningkat,
sebelumnya 1000-1500 Setelah dilakukan tindakan refleks hepatougular
ml keperawatan 1x24 jam positif, suara nafas
- balance cairan terakhir diharapkan hypervolemia tambahan)
2. Mengetahui penyebab
+500 dalam 24 jam dapat menurun 2. Identifikasi penyebab
hypervolemia pada pasien
terakhir Dengan kriteria hasil: hipervolemia
3. Mengetahui status
Objektif - Balance selama 24 jam 3. Monitor status
hemodinamik pada pasien
- inlow ± 10 menit menjadi 0 hemodinamik (mis.
- outflow ± 45 menit
- Jumlah cairan yang frekuensi jantung, tekanan
masuk dan saat keluar darah, MAP, CVP, PAP,
harus sesuai atau lebih POMP, CO, CI) jika
tersedia 4. Mengetahui keseimbangan
4. Monitor intake dan output cairan pasien
cairan 5. Mengetahui adanya tanda
5. Monitor tanda hemokonsentrasi pada pasien
hemokonsentrasi (mis.
kadar natrium, BUN,
hematokrit, berat jenis urin) 6. Mengetahui adanya efek
6. Monitor efek samping samping diuretic pada pasien
diuretik (mis. hipotensi
ortortostatik, hipovolemia,
hipokalemia, hiponatremia) Terapuetik

Terapeutik 1. Mengetahui adanya

1. Timbang berat badan setiap penambahan atau pengurangan

hari pada waktu yang sama berat badan pasien


2. Mengurangi asupan cairan dan

2. Batasi asupan cairan dan garam agar keseimbangan

garam cairan kembali normal

Edukasi
Edukasi 1. Agar haluaran urin pasien
1. Anjurkan melapor jika tetap terpantau sehingga
haluaran urin <0,5 perfusi renal, kecukupan
mL/kg/jam dalam 6 jam penggantian cairan dan
kebutuhan serta status cairan
pasien dapat segera ditangani
jika terjadi ketidakseimbangan
2. Agar BB pasien tetap
2. Anjurkan melapor jika BB terpantau sehingga, kecukupan
bertambah >1 kg dalam penggantian cairan dan
sehari kebutuhan serta status cairan
pasien dapat segera ditangani
jika terjadi ketidakseimbangan
3. Agar pasien dapat mengetahui
3. Ajarkan cara mengukur dan cara mengukur dan mencatat
mencatat asupan dan asupan dan haluaran cairannya
haluaran cairan secara mandiri
4. Agar pasien dapat mengontrol
4. Ajarkan cara membatasi
intake dan output cairan secara
Cairan
mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi
1. Membantu mengeluarkan
1. Kolaborasi pemberian
kelebihan garam dan air dalam
diuretic
tubuh melalui urin
2. Mengembalikan konsentrasi
2. Kolaborasi penggantian
kalium dalam tubuh
kehilangan kalium akibat
3. Mengatur kesimbangan cairan
diuretik
pasien dan membantu kerja
3. Kolaborasi pemberian
ginjal
Hemodialisa

Daftar Pustaka
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definsi dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Jakarta DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definsi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1. Jakarta DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definsi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta DPP PPNI

You might also like