Professional Documents
Culture Documents
Al Islam Dan Kemuhammadiyahan 1
Al Islam Dan Kemuhammadiyahan 1
I. Pengertian Islam.
1. Islam dalam arti sempit adalah arkanu ‘i-islam, rukun islam yang lima.
2. Islam dalam arti yang luas adalah sama dengan dinu ‘i-islam.
(q.s 3:19)
Sesungguhnya din disisi allah (hanyalah) islam tiada berselisih orang-orang yang
diberi kitab kecuali sesudah datang ilmu (keterangan) kepada mereka disebabkan
kedengkian diantara mereka. Barang siapa yang ingkar akan ayat-ayat allah, maka
sesungguhnya allah sangat cepat perhitungannya.
Beberapa definisi tentang islam oleh beberapa ulama dan sarjana islam :
Islam itu adalah agama allah yang diperintahkan-nya untuk mengajarkan tentang
peraturan-peraturan-nya kepada nabi muhhamad saw. Dan menugaskannya untuk
menyampaikan islam tersebut kepada seluruh manusia dan mengajak mereka
untuk memeluknya.
B. Gaffar ismail.
Islam nama agama yang dibawa oleh muhammad saw. Berisi kelengkapan dari
pelajaran-pelajaran meliputi kepercayaan, peribadatan, tata tertib penghidupan
pribadi, tata tertib pergaulan hidup, peraturan tuhan, budi pekerti yang
utama,menjelaskan rahasia penghidupan yang kedua (akhirat).
Sebuah nama dari suatu ajaran yang diwahyukan oleh allah swt kepada nabi
muhammad saw.
Kesan pertama tentang adanya ‘yang ada’ , adalah fitrah jiwa. Diakuilah
kemurnian dan ketinggian martabat manusia dari pada mahkluk yang lain, dia
berakal dan pendapat akal yang mula-mula ialah kepercayaan kepada yang ghaib.
Sebab itu maka agama manusia yang mula-mula itulah agama fitrah, maka
insyaflah manusia akan kelemahan dirinya, dan insyaf akan maha besarnya ‘yang
ada’ itu, maka menyerah lah dia dengan segala rela hati. Penyerahan yang
demikian dalam bahasa arab dinamai islam.
Jadi dibaikkanlah sangka akan kemurnian manusia. Pada pokok mulanya dia
mempunyai jiwa murni (fitrah), walaupun dia masih dikatakan primitif.
Dan dibaikkan pula sangka bahwa sehabis-habis dan sejauh-jauh perjalanan akal
manusia , dia akan bertemu suatu perhentian yaitu insyaf akan kelemahan diri,
berhadapan dengan yang maha kuasa, maha perkasa.
Kesimpulan :
Ajaran islam ialah ajaran-ajaran yang terkandung di dalam al-quran dan ajaran
islam mencakup berbagai aspek kehidupan.
Ajaran islam berlaku umum dan abadi ini sudah ada di dalam al-quran :
(q.s. 49:13)
“hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-
laki dan perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa agar kamu saling
mengenal satu sama lainnya”.
Ajaran islam yang didasari al-quran telah dapat jaminan allah swt berlaku sampai
akhir zaman.
B A B II
(q.s 38 : 71).
(q.s 23 : 12).
(q.s 32 : 8).
“kemudian dia menjadikan keturunan manusia dari air mani yang hina”.
· Air hina yang bila terpancar dinamakan mani. Dari air mani yang tercampur
dinamakan nutfah yang selanjutnya disimpan dalam rahim.
(q.s 23 : 13).
“kemudian kami jadikan dia air mani (yang disimpan) di dalam tempat yang
kokoh (rahim)”.
· Dari nutfah jadi segumpal darah dari darah jadi segumpal daging (40 hari), dari
daging jadi tulang belulang (40 hari), tulang belulang dibalut daging (40 hari).
Selama 4 bulan sudah terbentuk.
(q.s 23 : 14).
“kemudian kami menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging lalu segumpal daging itu kami jadikan tulang-
tulang, maka kami liputi tulang-tulang itu dengan daging, kemudian kami
jadikannya satu bentuk yang lain”, maha suci allah sebaik-baiknya pencipta.
· Disaat itulah ditiupkan ruh dan disaat itulah ditentukan umur, rejeki, jodoh,
maut.
(q.s 32 : 9).
(q.s 42 : 52).
Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu ruh (al-quran) dengan perintah kami,
engkau (sebelumnya) tidak mengerti apa kitab dan apa iman. Tetapi kami
menjadikan al-quran itu cahaya, yang dengannya kami memberi petunjuk orang-
orang yang kami kehendaki diantara hamba-hamba kami dan sesungguhnya
engkau menunjuki kepada jalan yang lurus”.
· Setelah ada ruh dinamakan zigot disinilah zigot bersaksi bahwa nantinya akan
beral-quran dan berjanji untuk mengabdi pada allah. Setelah terlahir tugasmu
adalah beribadah kata allah.
(q.s 51 : 56).
“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepadaku”.
(q.s 16 : 78).
“ dan allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu sedang kamu tidak mengetahui
sesuatu dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati supaya
kamu bersyukur”.
Status dan fungsi manusia diatas dunia ini adalah sebagai khalifah untuk
melaksanakan segala yang diridhoi allah swt diatas bumi allah ini : untuk
mengkulturkan natur dan dalam waktu yang sama untuk mengislamkan kultur.
(q.s 6 : 165)
“dialah yang mengangkat kamu jadi khalifah di bumi, dan meninggikan setengah
kamu dari dari pada yang lain beberapa derajat, supaya dia mencobaimu tentang
apa yang diberikannya kepadamu. Sesungguhnya tuhanmu amat lekas siksanya
dan sesungguhnya dia pengampun lagi penyayang.
Sebagai khalifah allah diatas bumi, manusia diperlengkapi allah dengan pelbagai
macam hidayat (insting, indra, akal, agama, dan hidayat taufiq).
Di samping kedudukan sebagai khalifah dalam waktu yang sama manusia itu
sebagai abdu’l-lah (hamba/pengabdi allah), dengan tugas melaksanakan ibadah
(pengabdian) dalam arti yang seluas-luasnya kepada allah.
B A B III
I. Pengertian al-quran.
Al-quran ialah firman allah berupa wahyu yang disampaikan oleh malaikat jibril
kepada nabi muhammad saw. Yang didalamnya terkandung ajaran pokok yang
dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihat.
Turunnya quran sebagai perintah dan wahyu tuhan kepada nabi muhammad saw
tidaklah sekaligus tetapi berturut-turut seayat demi seayat.
Permulaan turunnya ialah pada 17 hari bulan ramadhon tahun ke 41 dari pada
usianya, diturunkan di gua hira, ayat yang mula-mula turun itu ialah .
(al-‘alaq. S 96 : 1-5).
“bacalah ! Demi nama tuhan engkau yang telah menjadikan manusia daripada
segumpal darah bacalah ! Dan tuhan engkau amat lah mulia. Yang mengajari
dengan qalam. Mengajari manusia akan apa yang tidak mereka ketahui”.
Dan ayat yang penghabisan turun pada 9 hari bulan zulhijjah tahun ke 10 dari
hijrahnya ke madinah. Dalam waktu beliau mengerjakan haji akbar atau haji
wadda (haji selamat tinggal), dan usia beliau 63 tahun.
(al-maidah . S 5 : 3).
“pada hari ini aku sempurnakanlah bagi kamu agama kamu, dan aku cukupkan
atas kamu akan nikmatku, dan aku relakan bagi kamu islam menjadi agama”.
Maka waktu sejak permulaan turunnya sampai penutupnya ialah 22 tahun 2 bulan
22 hari.
Malam turun al-quran pada bulan ramadhon yang bertepatan dengan tanggal 17
ramadhon beralasan kepada suatu ayat yang memperingati dua kejadian
pentingyang menentukan arah kejadian sejarah perjuangan islam :
(al-anfal ;s 8 : 41).
“jika kamu percaya dengan allah dan dengan apa yang pernah kami turunkan
kepada hamba kami pada ‘hari pemisahan’, ‘ hari pertemuan dua golongan’.
‘hari pemisahan’ ialah pemisahan zaman jahiliyah dengan zaman nur-ul islam.
Itulah hari permulaan turunnya al-quran di gua hiraa itu. Dan ‘hari perjumpaan
dua golongan’ , ialah peperangan badr, seketika berjumpa tentara islam yang
memperjuangkan agamanya dengan kaum musyrikin yang memperjuangkan
berhalanya. Sedang peperangan badr yang menentukan itu kejadian 17 ramadhon
juga, yakni setelah beliau berpindah ke madinah (tahun kedua). Malam turun al-
quran dinamai juga “lailatul qadr”, (malam ketentuan), dan “lailatul
mubarakatun”, (malam yang diberkati).
Adapun sejak turun ayat yang penghabisan, menyatakan bahwa agama telah
disempurnakan dan nikmat telah dicukupkan, tidak lagi nabi menerima wahyu
sesudah itu. 81 hari setelah turun ayat itu, beliau meninggal dunia.
III. Sejarah pembukuan al-quran.
Ayat-ayat yang turun mulanya belum terkumpul dalam satu buku. Ada yang
dituliskan orang dipucuk daun kurma dan di tulang iga unta atau di kulit kambing
dan sebagian dalam hapalan orang . Keempat khalifah nabi ada menyimpan
tulisan itu dan juga ditulis oleh ‘amir ibn fuhairah, orang al-anshar yang mula-
mula menulisnya ialah ubayy bin ka’ab setelah itu ibn qais bin syammas, dan zaid
ibn tsabit, dan kedua anak abu sufyan yaitu mu’awiyah dan yazid. Masing-masing
sahabat zubair ibn ‘awwam, mughirah ibn syu’bah, khalid ibn al-walid. ‘ula ibn
al-hadhrami, ‘amir ibn ‘ash, abdullah ibn al-hadhrami, muhammad ibn muslamah,
dan ‘abdullah ibn ‘abdullah ibn ubay ibn salul semuanya mempunyai catatan serba
seayat, tidak ada yang mempunyai sekumpulan penuh, ada pula yang menghapal
semuanya walaupun tidak mempunyai catatan yaitu ‘abdullah bin mas’ud, salim
ibn ma’qal maula abu huzaifah, mu’az ibn jabal, zaid ibn tsabit, abu zaid
ibntsabit, abu zaid dan ubayy ibn ka’ab dan abu darda.
Setelah nabi wafat, pemerintahan digantikan abu bakr dan atas perintah beliau
dikumpulkanlah menjadi satu buku atau “mush-haf”. Hal ini dilatar belakangi
dengan adanya pemberontakan di yamamah dimana 600 orang yang hapal al-
quran mencapai mati syahid dalam peperangan itu. Oleh sebab itu maka umar
mengusulkan kepada abu bakr supaya segera al-quran itu dibukukan, usul umar
diterima dan beliau perintahkanlah zaid ibn tsabit dibantu oleh beberapa orang
memulai pekerjaan itu, dimulailah dikumpulkan segala catatan yang ada mulai di
pucuk kurma, di tulang unta, di kulit kambing dan mana yang masih kurang,
dimintanya perbandingan kepada orang-orang yang menghapal di luar kepala,
sampai akhirnya tersusunlah quran menurut susunan yang diterima dari pada nabi.
Setelah pekerjaan itu selesai di saksikan bersama-sama, diakui oleh sahabat-
sahabat yang utama (abu bakr, umar, usman dan ali), dan juga oleh keenam
sahabat pilihan nabi. Maka mereka pun turut menyaksikan dan mengakui
penyusunan itu, menurut susunan yang diwasiatkan oleh nabi, setelah itu naskah
yang lama pada pucuk kurma, tulang dan kulit kambing dibakar. Naskhah baru
dipegang oleh abu bakr.
Setelah abu bakr wafat naskah dipegang oleh umar dan setelah beliau wafat,
dipelihara oleh ummul-mu’minin hafsah, istri rasulullah dan putri dari umar.
Diriwayatkan oleh bukhari dari pada anas bin malik, bahwasannya huzaifah bin
al-yamaan datang kepada usman. Dia kembali dari peperangan bersama-sama ahli
negeri syam menakhlukan armenia, dan bersama penduduk negeri iraq
menakhlukan azerbiyan, maka sangatlah terkejut huzaifah mendengar sangat
berbedanya bacaan mereka, maka berkatalah ia kepada usman : “ kejarlah lekas
umat ini sebelum mereka bertikai berselisih sebagai mana orang yahudi dan
nasrani”.
Mendengarkan usul huzaifah itu, usman mengutus orang itu kepada hafshah,
minta dikirimkan mush-haf untuk disalin dan setelah selesai akan dikembalikan.
Setelah usman menerima mush-haf kiriman hafshah maka usman memerintahkan
kepada zaid bin tsabit penyusun mush-haf pertama untuk menyalinnya dan kepada
‘abdullah bin zubair, sa-id bin al-ash dan ‘abdurrahman bin al-harris bin hisyam,
supaya disalin menjadi beberapa mush-haf. Dan beliau berkata kepada putra
quraisy yang bertiga, “kalau ada perlainan bacaan diantara kami dengan bacaan
zaid bin tsabit, hendaklah ditulis menurut lidah quraisy, sebab quran diturunkan
dengan lidah mereka.
Al-quran adalah kitab, tiang dan dasar islam satu-satunya yang telah diturunkan
allah untuk menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa dan menjadi
cahaya yang melepaskan dunia dari belenggu syirik dan kebodohan.
Al-quran adalah sumber utama syari’at dan ajaran-ajaran islam yang sangat terpuji
dan tahan uji. Ditinjau dari segi hukum dan peraturan, ajaran-ajaran itu menjamin
kemaslahatan umat di dunia sekarang dan masa yang akan datang.
Secara ringkas dapat disebutkan bawa fungsi al-quran sebagai sumber utama
ajaran islam adalah :
6. Ajaran yang berkenaan dengan janji dan ancaman. Orang yang taat beribadah
dijanjikan surga, sedang yang ingkar disediakan balasan siksa neraka.
Agar manusia sukses menjalankan tugas utamanya itu, diperlukan suatu pedoman
atau petunjuk sehingga dia dapat tetap berada pada jalan yang benar dan tidak
tersesat. Oleh karena itu, dengan sifat rahman dan rahimnya allah menurunkan
petunjuk berupa kitab suci.
Bagi kita umat muhammad saw, telah diberi pedoman berupa al-quran. Al-quran
berisi ketentuan-ketentuan tentang segala sesuatu yang bertujuan mengantarkan
manusia selamat di dunia dan di akhirat. Hal ini dijelaskan oleh allah dalam al-
quran.
(q.s. Al-isra’:9)
“sesungguhnya la-quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus
dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman yang mengerjakan
amal soleh bahwa bagi mereka pahala yang besar”.
“alif lam mim. Kita (al-quran itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang
mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan
kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (al-quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat”.
Dari ayat tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa hanya orang-orang yang
bertakwalah yang menjadikan al-quran sebagai petunjuk. Allah juga menegaskan,
orang-orang yang bertaqwa itulah yang selalu berada dalam hidayah dan akan
selalu memperoleh keuntungan.
Oleh karena itu kalau ingin hidup selamat di dunia dan akhirat, tidak ada cara lain
kecuali menjadikan al-quran sebagai pedoman dalam kehidupan kita.
BABV
Al-hadist (etimologis berarti : ucapan atau pernyataan dan sesuatu yang baru),
dalam arti teknis as-sunnah identik dengan al-hadist.
Ialah sabda yang beliau sampaikan dalam beraneka tujuan dan kejadian. Misalnya
sabda beliau :
Adalah suatu sunnah qauliyah yang bertujuan memberikan sugesti kepada ummat
islam agar tidak membuat kemudharatan kepada dirinya sendiri atau orang lain.
2. Sunnah fi’liyah
3. Sunnah taqririyah.
Ialah perkataan atau perbuatan sebagian sahabat yang telah disetujui oleh
rasulullah saw. Secara diam-diam atau tidak dibantahnya atau disetujui melalui
pujian yang baik. Persetujuan beliau terhadap perbuatan yang dilakukan oleh
sahabatitu dianggap sebagai perbuatan yang dilakukan oleh beliau sendiri.
1. Hadist maqbul (yang diterima), yaitu hadist yang dapat digunakan dan terdiri
atas tiga macam :
a. Hadist hasan (yang baik), yaitu hadist yang boleh dijadikan hujjah (alasan
atau argumen), bila tidak bertentangan dengan al-quran, dengan hadist shahih atau
dengan hadist ashah.
b. Hadist shahih (yang sah atau sehat), yaitu hadist yang boleh digunakan
sebagai hujjah bila tidak bertentangan dengan al-quran, dan hadist ashah.
c. Hadist ashah (yang paling sah atau sehat) ialah hadist yang dapat digunakan
sebagai hujjah bila tidak bertentangan dengan al-quran.
2. Hadist da’if (yang lemah), yaitu hadist yang tidak kuat untuk digunakan
sebagai hujjah.
3. Hadist maudhu’ (palsu), yaitu hadist yang sama sekali tidak dapat digunakan
sebagai hujjah.
As-sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan rosul allah swt. Yang
dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yang
diketahui rosulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu
berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah al-quran, sunnah juga
berisi aqidah dan syariah. Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan
hidup manusia dalam segala aspeknya, untuk membina umat manjadi manusia
seutuhnya atau muslim yang bertaqwa. Untuk itu rosul allah menjadi guru dan
pendidik utama. Beliau sendiri mendidik, pertama dengan menggunakan rumah
al-arqam ibn abi al-arqam, kedua dengan memanfaatkan tawanan perang untuk
mengajar baca tulis, ketiga dengan mengirim para sahabat ke daerah-daerah yang
baru masuk islam.
Oleh karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi
manusia muslim. Sunnah selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang.
B A B VI
“aku tinggalkan kepadamu dua pusaka apabila kamu berpegang teguh dengan
keduanya maka kamu tidak akan sesat selama-lamanya, dua hal itu adalah al-
quran dan sunnah ku.
Jelaslah bagi kita bahwa kita wajib untuk mengikuti sunnah rasul yang
berlandaskan dan didasarkan dengan al-quran sebagai sumber utama dan sunnah
rasul sebagai sumber kedua.
Yang menetapkan bahwa as-sunnah menjadi hujjah bagi kaum muslimin sebagai
sumber hukum ialah :
1. Al-quran.
Katakanlah: “taatilah allah dan rasul-nya jika kamu berpaling, sungguh allah tidak
menyukai orang kafir”.
Di dalam surat an-nisa’: 80, tuhan menjelaskan bahwa taat kepada rasulullah saw.
Adalah sama dengan taat kepada allah, firman-nya :
(an-nisa : 80)
2. Hadist.
Rasulullah saw memberikan nasihat kepada kita dengan suatu nasihat yang
menggetarkan hati dan mencucurkan airmata. Kami bertanya : “ hai rasulullah,
nampaknya nasihat itu nasihat (pamitan) terakhir. Karena itu beri nasihatlah kita !
Sabda beliau : “aku nasihatkan kepadamu agar kamu taqwa kepada allah, taat dan
patuh, biarpun seorang hamba sahaya memerintah kamu. Sungguh orang yang
hidup lama (berumur panjang) diantara kamu nanti bakal mengetahui adanya
pertentangan-pertentangan yang hebat.
Oleh karena itu hendaklah kamu berpegang teguh kepada sunnahku, sunnah
khulafa’ur-rasyidin yang pada mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah dengan
taringmu ! Jauhilah mengada-adakan perkara, sebab perkara yang diada-adakan
itu adalah bid’ah. Padahal setiap bid’ah itu adalah tersesat dan setiap tersesat itu di
neraka. (rw. Ahmad dan lainnya).
8. Perlawanan antara hadist dan qiyas atau aturan dasar (aturan umum).
Sunnah rasul baru dibukukan 2 abad setelah rasulullah wafat dengan begitu
banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap sunnah rasul, sebab-sebab
terjadinya penyimpangan terhadap sunnah rasul antara lain adalah :
1. Orang yang menerima sunnah berada di daerah yang berbeda-beda, sehingga
kadang-kadang terjadi perbedaan pemahaman sunnah dari masing-masing daerah
tersebut.
2. Ada sebaian orang yang berpendapat bahwa dalam al-quran itu semua sudah
lengkap, sehingga sebagian orang tersebut beranggapan bahwa sunnah rasullullah
tidakalah perlu.
3. Ada juga karena jarak contoh : negeri iraq jauh dari madinah sehingga ulama
Iraq cenderung memakai ijtihad.
· Dalam islam ada tauhid, dalam tauhid tersebut ada pengakuan terhadap
allah swt dan secara otomatis ada pengakuan terhadap rasul dan pembuktiannya
dengan mengikuti sunnahnya, kalau tidak mengikuti sunnahnya berarti telah
mengingkari rosul, jika mengingkari rasul maka secara otomatis mengingkari
adanya allah swt.
Pengertian aqidah.
Aqidah adalah suatu sistim kepercayaan, yakni sesuatu yang harus diyakini
sebelum apa-apa, dan sebelum melakukan apa-apa, tanpa ada keraguan
sedikitpun, dan tanpa ada unsur-unsur yang dapat mengganggu kebersihan
keyakinan itu.
Pengertian tauhid.
Perkataan tauhid berasal dari bahas arab, masdar dari kata ‘wahhada yuwahhidu’ .
Pengertian iman :
Kata iman berasal dari bahas arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut
istilah, iman adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan).
Aqidah merupakan landasan dan dasar pijakan untuk semua perbuatan. Berbagai
amal perbuatan akan memiliki nilai ibadah yang besar kalau bertolak dari
keyakinan aqidah. Dan senantiasa terkontrol dari berbagai penyimpangan kalau
diimbangi dengan suatu keyakinan aqidah yang cukup kuat. Merupakan jaminan
kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Jadi aqdah adalah kebutuhan yang utama bagi manusia dalam menjalankan syariat
Allah.
B A B VIII
Aqidah islam terhadap malaikat, kitab, rosul, hari akhirat, serta qadha dan qadhar.
Maka tenaga-tenaga besar itulah yang dijadikan alat oleh tuhan di dalam mengatur
perjalanan alam ini dan sebagai tentara tuhan oleh sebab zat malaikat itu bukanlah
benda, bukan jenis, bukan laki-laki dan bukan pula perempuan.
Maka kepercayaan akan adanya malaikat , adalah menjadi salah satu sendi
kepercayaan yang enam di dalam islam.
(q.s. Al anbiya’:19-20).
Al-kitab itu dua artinya, pertama perintah illahi, kedua buku yang tercatat, maka
bahwasannya allah pernah menurunkan wahyunya untuk keselamatan manusia
dengan perantara nabi musa yang bernama taurat, dan perantara nabi daud yang
bernama zabur, dan perantara nabi isa al-masih yang bernama injil.
Mempercayai kitab taurat, zabur, injil adalah menjadi pokok kepercayaan islam.
Isi kitab sebagai perintah illahi tentu saja tidak salah, sebab isi kitab ialah buat
kemuslihatan manusia di dalam hubungan nya dengan tuhan, dan di dalam
hubungannya dengan sesama manusia. Maka bilamana berobah tempat dan
berobah zaman, berobahlah syariat yaitu peraturan-peraturan. Namun pokok
tidaklah berubah, oleh karena itu al-quran adalah penutup dari segala kitab itu. Isi
segala kitab yang telah lalu telah tersimpul di dalamnya. Sehingga dengan
memegang pokok al-quran itu dengan sendirinya terpegang jugalah kitab-kitab
yang terdahulu. Apalagi di dalam al-quran itu sendiri terang-terang dinyatakan
bahwa dia membenarkan akan isi kitab yang telah terdahulu itu. Kepercayaan
kepada keempat kitab itu adalah dasar iman orang muslimin
Di dalam islam, kepercayaan kepada nabi dan rosul, adalah termasuk rukun iman,
tiang kepercayaan.
Setiap orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, dengan sendirinya insaf dan
percaya bahwa alamat kasih tuhan kepada manusia diutusnya rosul-rosul itu.
Mereka bukan orang lain, tetapi manusia juga. Manusia yang dipilih. Memberi
peringatan akan bahaya. Menganjurkan menuju jalan yang bahagia. Menunjukkan
siapa tuhan itu dan apa sifatnya. Mereka datang buat dijadikan contoh teladan di
dalam menempuh hidup. Setengah dari rosul-rosul itu diberi kitab-kitab buat
menuntun kita. Menunjukkan batas-batas hukum, larangan dan suruhan. Kadang-
kadang diberilah mereka perbantuan dengan perkara-perkara yang ajaib, yang
diluar dari pada hukum sebab-akibat yang biasa menurut perjalanan akal kita.
Jiwa mereka murni, akal mereka sehat dan kata mereka benar.
Mereka shiddiq, jujur menyatakan apa yang benar dan apa yang salah, karena
cintanya kepada peri kemanusiaan dan taatnya akan perintah allah. Mereka
memegang amanah, yaitu kepercayaan besar yang dilimpahkan tuhan kepadanya
menjadi penuntun manusia. Mereka tagbligh, yakni menyampaikan apa yang
diperintahkan tuhan. Tidak ada yang ditahannya, disampaikannya tuntunan illahi,
walaupun berlawanan dengan hawa nafsu manusia. Dan mereka mempunyai sifat
fatonah, yaitu bijaksana. Dapat mengatur kekuatan kaumnya.
Apabila kita telah masuk ke dalam lingkungan agama, kita mesti bertemu dengan
kepercayaan kepada hari kiamat, sebab itu maka kepercayaan kepada hari akhirat
adalah agama. Tidak percaya pada hari akhirat artinya tidak beragama.
Kepercayaan dalam agama, adalah kepercayaan dalam keseluruhan.
Meninggalkan kepercayaan kepada hari akhirat, haruslah merombak seluruh
kepercayaan. Yaitu tidak percaya kepada tuhan.
Rukun iman yang keenam, atau tiang kepercayaan yang paling akhir ialah
kepercayaan kepada taqdir, atau qadla dan qadar.kepercayaan ini ialah bahwa
segala sesuatu yang terjadi dalam alam ini, atau terjadi pada diri kita manusia
sendiri, buruk dan baik, naik dan jatuh, senang dan sakit dan segala gerak-gerik
hidup kita, semuanya tidaklah lepas daripada “taqdir” atau ketentuan illahi. Tidak
lepas daripada qadar, artinya jangka yang telah tertentu, dan qadla artinya
ketentuan.
B A B IX
Ibadah
I. Pengertian ibadah.
Pengertian ibadah dalam agama islam adalah suatu perbuatan yang dilakukan
untuk menjalankan perintah allah dan menjauhi larangan allah sesuai dengan apa
yang terklandung di dalam al-quran.
· Ibadah dalam arti sempit : yaitu melakukan sesuatu yang telah diwajibkan
dalam rukun islam atau disebut ibadah mahdhah antara lain : shalat, zakat, puasa,
dan haji.
· Ibadah dalam arti luas : yaitu melakukan perbuatan yang diridhoi oleh allah
swt baik yang berhubungan dengan allah, sesama manusia, maupun alam sekitar
dan menjauhi larangan-nya. Apapun bentuk ibadahnya selalu berpedoman kepada
al-quran.
Hakekat ibadah :
Hakekat ibadah ialah mendekatkan diri kepada allah swt, dengan mentaati segala
perintah-perintahnya, menjauhi larangan-larangan-nya dan mengamalkan segala
yang diizinkan-nya.
Tujuan ibadah.
Tujuan ibadah amat banyak yaitu sebanyak macamnya ibadah itu sendiri. Tiap
sesuatu itu diciptakan allah dengan tujuan tertentu. Secara garis besarnya tujuan
ibadah ada tiga yaitu :
· Membina pribadi.
Tujuan serta arti ibadah adalah untuk melatih dan mendidik kalbu manusia supaya
dapat dibimbing dan dikendalikan kepada tujuan yang mulia.
Apapun bentuk ibadah yang kita lakukan semua bermuara pada pencarian ridha
allah.
“hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada engkaulah kami mohon
pertolongan.”
Mengajarkan bahwa hanya allah yang berhak disembah dan dimintai pertolongan.
Itulah beberapa ayat dalam al-quran mengenai allah yang berhak disembah atau
keesaan mutlak.
“dan sungguh kami telah menciptakan manusia dan kami mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya. Dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.”
Menegaskan bahwa allah sangat dekat kepada manusia, lebih dekat dari pada irat
lehernya.
Ikhlas adalah niat hati yang murni hanya untuk memperoleh keridhoan allah,
semata-mata ibadah yang disertai oleh hati yang ikhlas sajalah yang akan diterima
sebagai pengabdian kepada allah. Hakikat ibadah bukan dalam bentuk pekerjaan
lahiriah, tetapi pada hati yang murni.
Selain dengan niat yang ikhlas hanya karena allah, ibadah harus dilakukan dengan
cara yang telah dituntunkan. Ibadah tidak dilakukann dengan cara yang dibuat
oleh manusia sendiri.
Apabila manusia dibenarkan membuat cara sendiri dalam urusan ibadah, pasti
terjadi bentuk yangt beraneka ragam dan pasti terjadi penyelewengan
sebagaimana dialami umat yang terdahulu, umat sekarangpun demikian.
Q.s ali’imran (3) : 31.
Katakanlah, “jika kamu (benar-benar) mencintai allah, ikutilah aku, niscaya allah
mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha
penyayang.”
Mengajarkan bahwa orang-orang yang benar cinta kepada allah harus mengikuti
tuntunan yang diberikan nabi saw.
Ajaran islam ditujukan untuk umat manusia agar memperoleh pedoman yang
menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup duniawi dan ukhrawi, jasmani
dan rohani, perorangan maupun kemasyarakatan.
Islam mengajarkan bahwa kenyataan manusia yang berunsur jasmani dan rohani,
hidup di dunia menuju akhirat itu, harus memperoleh tempat masing-masing
secara seimbang.
Dan diantara mereka ada orang yang berkata, “ya tuhan kami, berikanlah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan (pula)di akhirat, dan peliharalah kami dari azab
neraka”.
Mengajarkan agar manusia mohon kepada tuhan untuk di beri kebaikan hidup di
dunia dan kebaikan hidup di akhirat serta dipelihara dari siksa neraka.
· Mudah meringankan.
Mengajarkan kepada kita kaum yang beriman supaya berdoa kepada allah agar
jangan dibebani hal yang berat, seperti yang pernah dibebankan kepada umat
sebelum kita.
Ittiba’ dalam ibadah mahdah artinya mengikuti atau melaksanakan ibadah yng
telah ditentukan dengan mengetahui dalil-dalil atau argumentasinya .
Contoh :
1. Ibadah sholat dalam mengerjakan ibadah sholat sudah ada ketentuan dalil-
dalilnya misalnya bagaimana tata cara dan bacaannya dan sebagainya.
2. Ibadah puasa dalam melaksanakan ibadah puasa harus mengikuti dalil dalil
yang telah ditentukan baik mengenai tata caranya dan sebagainya.
BABX
Thaharah
I. Pengertian thaharah.
Kata thaharah menurut bahasa artinya bersuci (dari kotoran), sedangkan menurut
istilah thaharah berarti membersihkan diri dari segala sesuatu, baik berupa hadas
maupun najis.
Thaharah adalah salah satu kewajiban penting dalam agama islam, sebab orang
yang melakukannya akan dicintai oleh allah, sebagaimana firman-nya :
(q.s. Al-baqarah:222).
“…. Sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang tobat dan orang-orang yang
menyucikan diri”.
Hadast ialah :
Akibat mengeluarkan sesuatu dari qubul (kemaluan) atau dubur (anus) atau segala
sesuatu kotoran yang bersumber dari dalam diri manusia baik berupa cairan
maupun kotoran. Dengan ketentuan tertentu dianggap hadast
Najis ialah :
Kotoran dari luar tubuh manusia yang melekat ke tubuh bisa berupa cairan atau
kotoran yang dianggap ketentuan najis.
Kesimpulan perbedaan :
Terletak pada sumber asal dari kotoran atau cairan yang dianggap najis.
Ditinjau dari tingkatan berat atau tidaknya, najis terbagi dalam tiga tingkatan,
yaitu :
1. Najis mughalazhah.
Artinya :
Najis yang berat. Yang termasuk dalam najis ini adalah jilatan anjing dan babi.
Dengan membasuh tujuh kali dengan air dan salah satunya dicampur dengan tanah
(debu) yang suci. Pada basuhan pertama, harus dapat menghilangkan zat, warna,
bau, dan rasanya.
“cara mensucikan bejana salah seorang diantaramu bila dijilat anjing, yaitu
membasuh (dengan air) sampai tujuh kali. Salah satu basuhan itu dicampur
dengan debu.”(h.r muslim).
2. Najis mutawasithah.
Artinya :
Najis dengan kadar sedang atau pertengahan, yang termasuk najis ini antara lain :
air kencing, tinja, nanah, darah, dan kotoran binatang.
b. Najis ainiyyah, adalah najis mutawasithah yang zat, warna, bau, dan rasanya
atau salah satu dari keempat sifat tersebut masih terlihat dengan nyata. Cara
mensucikan hendaklah dengan menghilangkan zat, warna, bau, dan rasanya.
Tetapi seandainya warna atau baunya sulit dihilangkan maka hal itu dapat
dimaafkan.
3. Najis mukhafafah.
Adalah najis ringan yang termasuk najis ini antara lain adalah air kencing anak
laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan apa-apa selain air susu
ibunya. Sedangkan air kencing anak perempuan seusia tersebut tidak termasuk
najis mukhafafah.
Dengan memercikkan atau mengusapkan air atas benda yang terkena najis.
Sedangkan air kencing anak perempuan dibasuh dengan air yang mengalir
sehingga hilang zat atau sifatnya.
a. Hadas kecil.
b. Hadas besar.
2. Bersenggama.
3. Bersholat.
4. Bertawaf.
6. Diam di masjid.
B A B XI
Thaharah
I. Kaifiat I Istinjak.
I’istinja’ artinya segala yang keluar dari qubul dan dubur seperti kencing dan
berak, wajib disucikan dengan air hingga bersih.
1. Jika beristinjak dengan batu hendaknya dengan bilangan ganjil dan setidak-
tidaknya sebanyak 3 biji, sedangkan yang lebih baik nantinya dicuci dengan air.
2. Boleh menggunakan benda-benda keras yang lain seperti kayu dan tidak
dibenarkan dengan kaca karena licin, dan juga tidak boleh dengan makanan
karena merupakan pemborosan.
9. Masuk kakus dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan dan sesudah itu
membaca
II. Wudhuk.
Wudhu menurut bahasa artinya bersih, sedangkan menurut istilah syara’, wudhu
berarti membasuh anggota badan tertentu dengan air dengan syarat-syarat yang
telah ditentukan.
1. Islam.
2. Mumayiz (sudah dewasa, yakni telah dapat membedakan baik dan buruk).
III. Mandi.
Mandi menurut hukum fiqih yaitu menyiramkan air keseluruh tubuh dengan
menggunakan air suci yang dialirka kepada semua anggota badan dengan niat
untuk mandi (wajib atau sunat). Hal itu dilakukan setelah tubuh dibersihkan dari
najis atau benda-benda tertentu yang manghalangi masuknya air ke dalam pori-
pori kulit. Dan allah swt telah memerintahkan untuk mandi dengan firmannya .
1. Janabat yaitu keluar mani atau masuk kelamin laki-laki ke dalam kelamin
wanita.
4. Mati.
Syarat-syarat mandi :
Air mutlak, dan tidak ada dinding dalam badan, dan tidak ada yang merubah air
diatas anggota seperti kotoran dibawah kuku, atau za’faran, dan daun bidara. Dan
mengalirkan air di anggota badan.
Fardhunya mandi :
Niat menunaikan mandi janabat.dan meratakan air kesemua badan yang lahir yang
dapat dibersihkan, dan apa yang dibawah kulit kemaluan bagi orang yang belum
sunat (khitan).
Sunnat-sunnat mandi :
1. Membaca bismillah.
3. Wudhu’
6. Menghadap kiblat.
VI. Tayamum.
Tayamum yaitu menyapukan tanah\debi ke muka dan tangan sampai siku dengan
beberapa syarat yang ditentukan, sebagai pengganti wudhu atau mandi wajib.
Tayamum ini merupakan rukhsah (keringanan) bagi orang yang berhalangan
(uzur) menggunakan air, atau bagi orang yang tidak mendapatkan air.
Allah swt berfirman :
(q.s. Al maidah : 6)
“,,,, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
atau menyentuh perempuan lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih). Sapukan mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu….”
6. Sudah diusahakan mendapatkan air, tetapi dengan berbagai sebab air tidak
diperolehnya.
Sebab-sebab tayamum.
3. Tidak ada air dan telah diusahakan untuk mendapatkan air tetapi tidak
memperolehnya.
4. Ada air tapi suhu air sangat dingin dengan perkiraan jika menggunakan air
akan mendatangkan kemudaratan.
5. Ada air, tetapi air itu hanya cukup untuk keperluan minum.
6. Ada air, tetapi tempatnya terlalu jauh dan apabila pergi ketempat itu akan
ketinggalan atau kehabisan waktu sholat.
7. Ada air, tetapi untuk menjangkau tempat air terhalang oleh bahaya yang
mengancam jiwa dan harta.
B A B XII
Ibadah shalat
I. Pengertian shalat.
Kata shalat dari segi bahasa berarti “doa”, yakni permohonan yang diajukan oleh
makhluk kepada khalik dalam keadaan merendahkan diri dengan menggunakan
lafal yang dikehendaki serta memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Memang,
tidak jarang al-quran menggunakan kata shalat dalam arti doa. Salah satu
tandanya adalah tidak diiringinya kata shalat tersebut dengan……, atau yang
seakar dengannya, seperti dalam firmannya :
Pengertian ini tidak terlepas dari makna doa, karena dalam bacaan sholat terdapat
permohonan kepada allah juga, bahwa shalat dikerjakan dengan merendahkan diri
dihadapan allah sebagai pengakuan akan keagungan-nya. Bahkan, dalam shalat
telah terhimpun segala bentuk dan cara yang dikenal umat manusia untuk
memberikan penghormatan dan pengagungan. Terdapat berbagai cara memuja
yang dilakukan oleh umat manusia, namun umumnya hanya menggunakan salah
satu cara saja, seperti sekedar berdiri dengan penuh hormat atau sekedar tunduk,
duduk bersimpuh atau sujud dan sebagainya. Sedangkan shalat yang disyariatkan
oleh islam telah mencakup seluruhnya.
Sementara ulama ada pula yang berpendapat bahwa kata shalat berasal dari shilah
yang berarti hubungan, dinamakan demikian karena shalat menghubungkan antara
manusia dengan penciptanya dan mendekatkan kepada rahmat tuhannya (kitab
ruhus shalat fil islam).
Sebagian lagi berkata, asalnya adalah shilak yang berarti api atau panggang.
Dinamakna demikian karena dengan mengerjakan ibadah ini, berarti seseorang
telah menjauhkan dirinya dari panggangan api neraka (kitab mufradat fi garibil
quran).
1. Sholat fardlu
Sholat yang wajib dikerjakan. Sholat fardlu ada lima, dan masing-masing
mempunyai waktu yang ditentukan. Kita diperintahkan menunaikan sholat-sholat
itu di dalam waktunya masing-masing yaitu :
a. Sholat zhuhur.
Awal waktunya setelah cenderung mantahari dari Pertengahan langit. Akhir
waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama panjangnya dengan sesuatu
itu.
b. Sholat ashar.
c. Sholat magrib.
d. Sholat isya.
Waktunya mulai dari terbenam syafaq (awan senja), hingga terbit fajar.
e. Sholat subuh.
f. Sholat jum’at itu hukumnya fardlu ain bagi tiap-tiap muslim, mukallaf, laki-
laki sehat dan bermukim.
2 Sholat-sholat sunnat.
Sholat rawatib ialah sholat sunnat yang di kerjakan sebelum dan sesudah sholat
fardlu. Hukum sholat rawatib dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
Sholat sunnat rawatib baik yang muakkad maupun gairu muakkad apabila
dihitung keseluruhannya adalah sebagai berikut :
Sholat dluha ialah sholat sunnat yang dikerjakan pada waktu matahari sedang
naik. Sekurang-kurangnya sholat dluha ini 2 rakaat, boleh 4 rakaat, 6 rakaat, atau
8 rakaat. Waktu shalat dluha ini kira-kira matahari sedang naik setinggi kurang
lebih 7 hasta (pukul 7 sampai masuk waktu zhuhur).
Sholat tahiyyatul masjid ialah sholat sunnat yang dikerjakan oleh jamaah yang
sedang masuk ke masjid, baik pada hari jumat maupun hari lainnya. Diwaktu
malam atau siang.
Jika kita masuk ke dalam masjid, hendaklah sebelum duduk kita mengerjakan
sholat sunnat 2 rakaat. Sholat sunnat inilah yang disebut sholat tahiyyatul masjid,
artinya untuk menghormati masjid.
Sholat sunnat yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya 2 rakaat dan
sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah sholat isya sampai terbit
fajar dengan syarat apabila dilakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun
hanya sebentar. Kalau dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka ini bukan sholat
tahajjud tetapi solat sunatt saja seperti witir dan sebagainya.
Kalau sudah diketahui waktu melakukan sholat tahajjud ini dari waktu isya
sampai waktu subuh, sedang sepanjang malam ini ada saat-saat utama, lebih
utama dan paling utama, maka waktu malam yang panjang ini dapat kita bagi
menjadi 3 bagian yaitu :
1) Sepertiga pertama, yaitu kira-kira dari jam 19 sampai dengan jam 22 ini saat
utama.
2) Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat
yang lebih utama.
3) Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 1 sampai dengan masuknya waktu
subuh, ini adalah saat yang paling utama.
Sholat sunnat 2 rakaat untuk memohon kapada allah ketentuan pilihan yang lebih
baik diantara 2 hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya
Sholat istikharah dan sholat hajat waktunya lebih utama, jika dikerjakan seperti
sholat tahajjud yakni dimalam hari, dan dikerjakan seperti sholat biasa, sesudah
selesai sholat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa istikharah dan
sesudah berdoa hendaknya memilih dalam hati, mana yang cenderung hati antara
dua hal itu.
Sholat sunnat yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada waktu
yang terlarang untuk mengerjakan sholat sunnat. Jumlah rakaatnya tidak terbatas.
Sholat sunnat ini sholat yang tidak bersebab.
Sesudah sholat sunnat ba’dal magrib (ba’diyyah), disunatkan pula bagi siapa saja
yang mengerjakan sunnat 2 samapi 6 rakaat.
Sholat yang sebagaimana diajarkan oleh rasullullah saw . Sholat sunnat tasbih ini
dianjurkan mengamalkannya, kalau bisa tiap-tiap malam, kalau tidak bisa tiap
malam, maka sekali seminggu, dapat juga dilakukan sebulan sekali atau setahun
sekali, dan kalau tidak bisa setahun sekali, setidak-tidaknya sekali seumur hidup.
Sholat yang disunnatkan. Sholat ini dilakukan setelah seseorang melakukan dosa
atau merasa berdosa, lalu bertaubat kepada allah swt.
Bertaubat dari sesuatu dosa artinya menyesal atas perbuatan yang telah
dilakukannya, dan berniat tidak akan melakukannya lagi disertai permohonan
ampunan kepada allah.
k) Sholat sunnat hajat.
Sholat sunnat yang dikerjakan karena mempunyai hajat agar diperkenankan hajat
nya oleh allah swt. Sholat sunnat hajat dikerjakan 2 rakaat sampai dengan 12
rakaat, dengan tiap-tiap rakaat 2 salam.
Sholat sunnat malam yang dikerjakan pada bulan ramadhan. Sholat ini hukumnya
sunnat muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau berjamaah.
Sholat tarawih dilakukan sesudah sholat isya sampai waktu fajar. Bilangan yang
pernah dilakukan rasulullah saw, ada 8 rakaat.
Bilangan rakaatnya 1 rakaat, atau 3, 5, 7, 9 dan 11 . Kalau sholat witir itu banyak
dikerjakan 2 rakaat satu salam, kemudian yang terakhir satu rakaat dengan satu
salam.
Sholat hari raya ada 2, yaitu hari raya idul fitri tanggal 1 syawal dan pada hari
raya adl-ha tanggal 10 dzulhijjah.
Waktu sholat ied dimulai dari terbit matahari sampai tergelincirnya. Kedua sholat
hari raya tersebut, hukumnya sunnat muakkad bagi laki-laki dan perempuan,
mukim atau musafir. Boleh dikerjakan sendirian atau boleh berjamaah.
Ialah sholat kusufain yakni sholat karena gerhana bulan dan gerhana matahari.
Kalau gerhana bulan kita lakukan sholat khusuf, dan kalau gerhana matahari kita
lakukan sholat kusuf, kedua sholat ini hukumnya sunnat muakkad.
Waktu melakukan sholat gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana itu samapai
matahari kembali sebagaimana biasa, atau sampai terbenam. Sedang sholat
gerhana bulan waktunya mulai dari terjadinya gerhana itu sampai terbit kembali,
atau bulan sampai nampak utuh.
III. Fungsi sholat dalam pembinaan kepribadian individu dan fungsi sholat dalam
masyarakat.
“sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”
Terjemahan ayat diatas tentu telah dipahami maksudnya. Sholat selain mencegah
perbuatan keji dan mungkar, sholat adalah tiang agama, sholat adalah kuncinya
surga, dan sholat merupakan ibadah yang paling utama dibanding dengan ibadah
yang lain.
Orang sholat itu diumpamakan oleh nabi kita sebagai orang mandi, lima kali
sholat dalam sehari seperti mandi lima kali sehari.
Selain daripada itu amat banyak pula fungsi sholat dalam pembinaan kepribadian
individu dan masyarakat secara garis besarnya antara lain :
1 Sebagai peryataan terima kasih kepada allah atas segala anugerah dan
karunianya yang sangat banyak.
Dengan dap[at mengatur waktu semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
dan sukses.
Ex : dalam sholat berjamaah, siapa yang datang terdahulu, duduk dimuka, yang
datang kemudian duduk dibelakang, barisan shaf harus teratur sedemikian rupa
harus lurus, tidak boleh bengkok yang kosong harus diisi.
Dari berbagai golongan orang datang untuk sholat berjamaah di masjid, menuju
satu tempat untuk bersama-sama melakukan sholat. Mengabdi kepada satu tuhan,
menghadap kesatu arah, satu tujuan dengan satu ajaran. Berdiri sama tinggi duduk
sama rendah. Tidak ada perbedaan antara miskin dan kaya. Duduk berdampingan.
7. Mengajarkan kebersihan.
8. Memelihara kesehatan.
IV. Kaifiat shalat menurut tuntunan rasulullah serta doa dan zikir.
Kaifiat shalat serta doa dan zikir adalah tata cara yang sudah ditentukan dalam
melakukan shalat serta doa dan zikir, baik berupa susunan bacaan maupun
gerakan.
c) Besedekap, tangan kanan diatas tangan kiri, mata lurus menatap tempat sujud.
d) Rukuk : badab membungkuk, punggung dan kepala sama datar, kedua telapak
tangan berpegangan pada kedua lutut, pandangan tetap menatap tempat sujud.
e) I’tidal pertama : berdiri kembali dari rukuk sambil mengangkat kedua tangan,
kemudian tangan kembali lurus kebawah disisi badan.
f) Sujud pertama : kedua telapak tangan dengan jari-jari terbuka, kedua lutut,
dahi, hidung, dan kedua jari-jari kaki menyentuh pada tempat shalat dan jari kaki
di tekuk menghadap kiblat.
g) Duduk diantara dua sujud : pantat diatas telapak kaki kiri, sedangkan telapak
tangan tegak, dan jari-jari kanan ditekuk menghadap kiblat (duduk iftirasy).
p) Duduk akhir bagi sholat subuh, pantat menduduki tempat sholat, kaki kiri
keluar dari bawah kaki kanan, telapak kaki kanan ditegakkan, jari-jari ditekuk
menghadap kiblat (duduk tawarruk), tangan kanan diatas tangan kanan jari-jari
menggengam (kecuali telunjuk tangan kiri diatas paha kiri), jari-jari terbuka dan
rapi. Salam : memalingkan muka kekanan dan kekiri.
q) Duduk iftirasy bagi sholat magrib dhuhur, asar, isya. Berdiri kembali untuk
melaksanakan rakaat selanjutnya.
r) Duduk akhir, gerakan sama dengan point p, sesuai rakaat nya masing-masing.
2) Kaifiat berdoa : tata cara dalam memanjatkan doa kepada allah swt agar doa
dikabulkan , harus memperhatikan hal sebagai berikut :
d) Berdoa dilakukan dalam keadaan suci dari hadas, merendahkan diri, khusyu,
sepenuh hati, penuh harapan dan keyakinan atas doa yang dipanjatkan.
e) Mengulang-ulang doa dan tidak putus asa bila doa belum dikabulkan.
b) Orang yang berzikir haruslah bersih pakaiannya dan suci badannya dari
hadas.
d) Menghadap kiblat.
B A B XIII
Ibadah zakat
I. Pengertian zakat.
Zakat berasal dari kata tazkiyah yang berarti mensucikan harta benda yang
dimiliki. Zakat mal adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada orang-orang
yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat yang telah ditentukan.
Allah berfirman :
“ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka”.
II. Macam-macam zakat, benda yang wajib dizakatkan serta nisabnya.
1. Zakat firtah yaitu zakat buat setiap pribadi muslim, baik laki-laki, wanita,
anak kecil maupun orang dewasa. Wajib dikeluarkan pada akhir bulan ramadhan,
dengan satu sha’ (=2 1\2 kg) kurma, atau satu sha’(=2 1\2 kg) beras.
2. Zakat pertanian yaitu dimulai setelah hasil pertanian itu dikumpulkan, jumlah
zakat yang harus dikeluarkan yaitu sepersepuluhnya (1\10), atau 10% jika diairi
dengan air hujan atau tanpa pengairan yang memakai alat atau mesin., tetapi jika
pertanian itu menggunakan alat (mesin) buat menaikan airnya, maka zakatnya
seperduapuluh (1\20) atau 5%.
4. Zakat harta yaitu harta yang telah disimpan dengan masa satu tahun, jumlah
yang harus dikeluarkan adalah 21\2%.
5. Zakat perhiasan berupa emas dan perak, jumlah yang harus dikeluarkan
adalah 21\2%.
6. Zakat binatang syaratnya harus sudah sampai nishab atau jumlah yang telah
ditentukan untuknya, berlangsung setahun, digembala pada tempat rumput umum.
Yang wajib untuk dikeluarkan zakatnya adalah unta, sapi (lembu), dan kambing
(domba).
Quran menjelaskan bahwa zakat itu diberikan kepada fakir, miskin, panitia zakat
(amil), muallaf, pembebasan budak, orang yang berhutang, jalan allah dan
musafir. (qs. Taubah 60).
1. Fakir yaitu orang yang tidak cukup hartanya dari kebutuhannya yang pokok.
2. Miskin yaitu orang yang memerlukan harta dan enggan meminta (mengemis)
pada orang lain.
3. Amil zakat yaitu panitia zakat yang mengurusi pengumpulan zakat dan
menyerahkan kepda yang berhak.
5. “wa firriqab” yaitu mereka yang menjadi budak atau tertawaan atau tahanan,
sedang untuk kebebasan mereka diperlukan uang guna diserahkan kepada yang
menguasai budak guan melepaskan mereka dari perbudakan.
6. “gharim” yaitu orang yang menanggung hutang yang tidak kuasa membayar
karena lemah dan miskin.
Ibadah puasa
I. Pengertian puasa.
Puasa (saum) berarti menahan diri dari segala sesuatu, seperti menahan makan,
menahan minum. Menurut istilah menahan dari segala sesuatu yang dibatalkan
selama satu hari lamanya, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari dengan
niat dan syarat-syarat tertentu .
“dan makan minumlah, hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam,
yaitu fajar.”
Puasa wajib :
Puasa bulan ramadhan, salah satu rukun islam yang lima diwajibkan pada tahun
kedua hijriyah. Hukumnya fardhu ain atas tiap-tiap mukallaf. (baliq, berakal)
“hai orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
Puasa sunnah :
2. Puasa arafah, yaitu puasa pada tanggal 9 dzulhijah (bulan haji), terkecuali
orang yang sedang mengerjakan ibadah haji maka tidak disunnahkan atasnya.
6. Puasa pada setiap pertengahan bulan kamariyah (tanggal 13, 14, 15).
III. Kaifiat dan amalan-amalan puasa.
1. Berniat pada malam hari, waktunya yaitu setelah matahri terbenam sampai
sebelum imsak.
2. Makan sahur, waktunya yaitu mulai dari jam 00 sampai menjelang waktu
imsak.
3. Tidak makan dan minum mulai dari terbit fajar (waktu imsak sampai
terbenam matahari)
Amalan-amalan puasa :
1. Sholat terawih.
Sholat terawih ialah sholat malam yang dikerjakan pada setiap malam dan
merupakan salah satu ibadah yang paling utama dalam bulan ramadhan,
hukumnya sholat muakkad. Waktu mengerjakannya sesudah sholat isya.
b. 8 rakaat dengan 4 kali salam atau 2 kali salam ditambah tiga rakaat witir
dengan satu kali salam.
2. Tadarus al-quran.
Tadarus al-quran artinya membaca al-quran. Pada waktu membaca al-quran perlu
diperhatikan tata tertib sebagai berikut :
3. Sadaqah.
Banyak hal yang dapat digolongkan kedalam kegiatan sadaqah, antara lain
yaitu :
a. Memberi makan dan minum untuk berbuka atau sahur kepada orang yang
berpuasa.
b. Memberi bantuan kepada fakir miskin, anak yatim dan siapa saja yang
memerlukan bantuan, baik berupa materi dan sebagainya sesuai menurut batas
kemampuan.
Puasa disamping sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada allah swt, juga
mengandung nilai-nilai keutamaan yang bermanfaat bagi pembinaan pribadi
muslim.
Dengan berpuasa, kita dilatih bukan saja menahan makan minum, tetapi juga
menahan agar selalu bersabar, tidak cepat marah, mengendalikan diri dari
perbuatan-perbuatan tercela.
3. Memelihara kesehatan.
“berpuasalah niscaya kamu sehat” begitulah sabda rasulullah saw.
4. Tanda terima kasih kepada allah swt, karena semua ibadah mengandung arti
5. Terima kasih kepada allah swt atas nikmat, pemberiannya yang tidak
terbatas.
Ibadah haji
I. Pengertian haji.
Haji adalah sebagian rukun islam, atau penutup dari rukun islam dan dalam surat
al-imran disebutkan bahwa allah mewajibkan pada manusia untuk berhaji ke
baitullah (masjidil haram) bagi yang mampu. Dalam hal ini ayat tersebut
menyebutkan “manusia” dengan pengertian laki-laki dan perempuan. Selanjutnya
jika disebutkan ihram, maka yang dimaksud yaitu seperti niat untuk melaksanakan
haji, setelah nabi menyebutkan bahwa sesungguhnya semua perbuatan itu dengan
niat.
1. Tamatu’
Tamatu’ ialah mengerjakan umrah lebih dahulu, baru mengerjakan haji. Cara ini
wajib membayar dam.
2. Qiran.
Mengerjakan haji dan umrah di dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus. Cara
ini wajib membayar dam.
3. Ifrad.
Mengerjakan haji lebih dulu, baru mengerjakan umrah, cara ini tidak membayar
dam.
Bagi jamaah yang mengambil haji ifrad dan haji qiran disunatkan mengerjakan
tawaf qudum bukan tawaf umrah dan bukan tawaf haji.
Tawaf qudum ini boleh disambung atau tidak disambung dengan sa’i. Tetapi
apabila disambung dengan sa’i, maka sa’inya sudah termasuk sa’i haji.
Serta mengecupnya maka mulailah bergerak dengan posisi ka’bah disebelah kiri.
· Doa putaran 1 sampai dengan putaran 7 dibaca mulai hajar aswad sampai
rukun yamami.
· Doa sesudah tawaf munajat di multazam, yaitu tempat antara hajar aswad
dan pintu ka’bah.
3. Doa sa’i.
4. Doa diarafah.
· Doa ketika berangkat ke arafah.
a. Putaran pertama.
1) Putaran pertama dimulai dari hajar aswad sampai rukun yamami dengan
membaca doa.
Doa putaran kedua sampai dengan ketujuh, gerakan dan doannya seperti
Putaran pertama.