You are on page 1of 4

“DOA UCAPAN SYUKUR”

Kotbah: 1 Tawarikh 17:16-27  Bacaan: Lukas 18:1-8


Minggu ini kita akan memasuki Minggu Rogate, yang artinya berdoa (Yer. 29:12). Dalam Minggu ini kita
akan membahas tema “DOA UCAPAN SYUKUR DAUD”. Daud seorang yang memiliki hati yang berlimpah
ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan. Ketika ia mendengar firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi
Natan, Daud masuk ke dalam kemah dan ia duduk mengarahkan pandangannya kepada Tuhan, Allah.
Daud merasakan kedekatan hubungan Tuhan dengan dirinya dan juga pada sederetan generasi dalam
keluarganya yang masih jauh di depan. Bagi Daud kelayakan dan kepercayaan Tuhan kepada dirinya dan
keluarga membuat dia mengungkapkan syukur dan permohonan peneguhan Tuhan dan berkat Tuhan.
Daud duduk di hadapan Tuhan yang telah menyatakan bahwa Ia mempunyai rencana yang besar dan
kekal atas Daud. Pernyataan ini membuat Daud merasakan betapa kecil dan tak berartinya dirinya. Daud
gentar atas kedaulatan Tuhan yang berlaku baginya untuk mengemban perkara yang besar yang tidak
sebanding dengan keberadaannya yang kecil. Kemudian Daud mengungkapkan penghormatannya kepada
Tuhan, satu-satunya Allah yang tidak ada yang dapat disejajarkan. Tuhan yang melakukan perbuatan-
perbuatan besar terhadap umat-Nya, Israel dengan dahsyat. Bahkan rencana kekal Tuhan pun diteguhkan
atas dirinya sebagai bagian dari bangsa Israel. Kitab 1 Tawarikh 17:16-27 merupakan respons iman Raja
Daud ketika mendengar firman yang disampaikan Tuhan melalui nabi Natan terhadap kerinduannya
membangun Bait Allah yang ditolak (lih. 1 Taw. 17:4). Namun Tuhan menjanjikan bahwa Ia akan
membangkitkan keturunan dan mengokohkan kerajaannya. Lalu raja Daud merespon dengan berdoa
syukur atas pemilihan Tuhan terhadap keluarga dan keturunannya untuk menjadi raja atas Israel dan
dalam membangun Bait Allah. 
Ada beberapa hal yang menarik kita pelajari dari perikope ini, yakni:

Pertama, Daud menyadari dirinya di hadapan Allah (ay. 16). Dalam ayat 16 “Siapakah aku ini, ya Tuhan
Allah dan siapakah keluargaku sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?” Menjelaskan
tentang sejarah kehidupan Daud yang disampaikan Tuhan melalui nabi Natan, yaitu pertama bahwa
Anugerah Tuhan bagi Daud tidak membuatnya menjadi sombong. Ia tidak mengangap bahwa ia layak
menerima janji Tuhan tersebut.  Kedua, Tuhanlah yang mengangkat Daud menjadi raja atas umat Israel.
Tuhan berfirman: “Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk
menjadi raja atas umat-Ku Israel.” (17:7). 
Kedua, Daud mengucap syukur (ay. 17-19). Raja Daud mengucap syukur atas jaminan keberlangsungan
keturunannya. Ia menyadari bahwa datangnya hal-hal baik baginya dan keluarganya, sekarang dan yang
akan datang, itu bukan karena keistimewaan dirinya melainkan karena pemilihan menurut kehendak Allah
yang mengenal dia dan keluarganya.Itulah anugerah Tuhan dalam persekutuan hidup keluarganya.
Jaminan keselamatan dan keberlangsungan tahta kerajaan Israel bagi keluarganya pasti akan terwujud.
Karena itu Daud berdoa dengan penuh syukur dan sukacita dan bertanya apakah lagi yang akan ia
lakukan sebagai respons imannya, sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan.

Ketiga, Daud mengagungkan TUHAN (ay. 20-22). Daud mengagungkan Tuhan Allah Israel, bahwa tidak
ada Allah lain seperti Engkau yang kami sembah. Hal ini berarti ia betul-betul membandingkan allah
bangsa-bangsa lain dengan Allah yang ia sembah dan yang telah menuntun membebaskan umat-Nya.

Daud mau menekankan bahwa yang berbeda dalam hal ini adalah suasana “kekeluargaan” yang ada
dalam kehidupan religius bangsa Israel, yang dinampakkan pada ungkapan: “Engkau telah membuat umat-
Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya dan Engkau, ya Tuhan, menjadi Allah mereka”. Arti
hubungan yang inti antara Allah sebagai Bapa dan Israel sebagai anak-Nya.

Keempat, Daud bersyukur atas keluarga yang diberkati TUHAN (ay. 23-27). Di tengah-tengah kesibukan
tugas sebagai  raja,  Daud juga menjalankan tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga. Dia memberikan
waktu khusus untuk keluarga, ter-utama berdoa untuk keluarganya.

Walaupun Tuhan telah berjanji kepada Daud tentang keberlangsungan hidup keluarganya yang diberkati
tetapi ia tetap memohon dalam doanya agar janji Tuhan berlaku dalam diri dan keluarganya, yaitu janji
berkat seperti yang diungkapakan dalam ayat 27 “Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati
keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab apa yang Engkau
berkati, ya Tuhan, diberkati untuk selama-lamanya”.Hal ini bukan berarti bahwa Daud meragukan akan
janji Tuhan itu, tetapi ia menyadari bahwa sebagai seorang hamba, ia meminta kepada Tuhan atas dasar
kasih setia Bapa kepada anak-anak-Nya. Bagi Daud pemberian Tuhan justru menggambarkan kebesaran
pemberi janji, bukan penerimanya, maka anugerah Tuhan yang luar biasa membuat dia semakin
memuliakan Allah.

Jika kita dalami perikop ini sebenarnya ada dua permohonan Daud kepada Tuhan, yakni:
Pertama, Daud memohon janji Tuhan ini diteguhkan sebab Daud merasa tidak berdaya mengemban tugas
akbar ini. Daud memohon Tuhan semesta alam, Tuhan yang akan menjadi pelindung agar rencana besar
itu dapat terjadi dalam dirinya dan keturunannya.
Kedua, Daud memohon Tuhan memberkatinya dan keluarganya supaya dapat tetap setia di hadapan
Tuhan. Mengetahui rancangan Tuhan atas diri dan keluarga, Daud merasakan betapa kecil dirinya.
Mendapatkan kepercayaan yang mulia, Daud mengungkapkan ketidakmampuan dirinya. Daud
merendahkan diri di hadapan Tuhan dan berdoa dengan tulus, terbuka dan berserah. Sebuah doa yang
perlu kita maknai dan imani setiap hari. Pertanyaan kita yang terakhir adalah apakah yang harus kita
lakukan dalam rangka mensyukuri berkat TUHAN yang sudah kita peroleh dalam kehidupan keluarga kita?
Pertama, marilah kita berusaha menjadi Hamba Tuhan di tengah-tengah Keluarga. Daud merendahkan diri
di hadapan Tuhan, “Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, …” Daud
menyebut dirinya hamba, “ebed” yang memiliki arti seorang hamba yang memiliki tugas penting. Saat Daud
berkata bahwa ia adalah hamba maka turunlah kasih karunia Allah kepada keluarga Daud. “Ebed” adalah
seorang hamba yang memiliki tugas penting dan seseorang yang bisa membawa serta berjanji dan
memiliki kerinduan membawa keluarganya datang menyembah Tuhan. Daud menghadirkan Ibadah di
tengah-tengah keluarganya. Biarlah Ibadah kita tidak hanya di Gereja saja tetapi biarlah ada
ibadah, “abudah” di tengah-tengah keluarga dan tempat tinggal kita. 
“Ebed” juga memiliki arti menjadi seorang pejabat, orang penting yang dipercayakan hal-hal yang penting
oleh Tuhan. Saat daud berkata kepada Tuhan bahwa ia adalah seorang hamba, maka di mata Tuhan Daud
adalah seorang pejabatnya Tuhan. Seorang pejabat memiliki fasilitas yang terbaik dan pengamanan yang
terbaik dari atasannya. Daud menjadi hamba di tengah-tengah keluarganya dan sekaligus menjadi pejabat
di mata Tuhan. Seorang pejabat pasti memiliki kuasa, bahkan setiap perkataannya pun selalu diperhatikan
orang karena mengandung janji dan kuasa.
Kedua, kita harus berusaha agar tidak menyia-nyiakan kesempatan hidup yang ada. Selain itu seorang
pejabat juga tidak pernah membuang-buang waktunya. “Kiranya Engkau sekarang …”
Sekarang, “ata” (Ibrani) berbicara sekarang bukan besok atau lusa. Apa yang akan terjadi sekarang saat
kita menjadi pejabat Tuhan? 
a. Bertemu dengan Tuhan. “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau.” Ayub 42:5. Saat kita menjadi seorang; pejabat maka kita akan bisa
bertemu dengan orang yang memberi kuasa kepada setiap kita. Dalam kehidupan  kita pun saat kita
menjadi pejabatnya Tuhan maka kita akan bisa bertemu dengan Tuhan. Tidak hanya mendengar dari kata
orang tetapi kita akan melihat dan bisa memandang Tuhan. Jadilah hamba Tuhan di tengah-tengah
keluarga kita dan bawa keluarga kita untuk datang mengenal dan menyembah Tuhan.
b. Terbebas dari setiap belenggu. “Sekarang, Aku akan mematahkan gandarnya yang memberati engkau,
dan akan memutuskan belenggu-belenggu yang mengikat engkau." Nahum 1:13. Saat kita menjadi hamba
Tuhan maka Tuhan akan melepas setiap belenggu yang mengikat setiap kita. Kita akan menjadi orang
yang merdeka di hadapan Tuhan. Kuasa Tuhanlah yang akan memutuskan belenggu-belenggu yang
mengikat setiap kita. Bahkan hal-hal yang memberatkan setiap kita, tuhan akan melepaskan itu semua. 
Ketiga, kita harus memberanikan diri agar kita mengetahui jalan Tuhan. “…. Itulah sebabnya hamba-Mu ini
telah memberanikan diri untuk memanjatkan doa ke hadapan-Mu.” 1 Tawarikh 17:25. Memberanikan diri,
‘yaal’ memiliki arti berkenan di hadapan Tuhan serta memberanikan diri untuk mengetahui jalan-jalan
Tuhan. Karena Daud berkenan di mata Tuhan maka Tuhan menjagai dan memulihkan keluarga Daud.
Untuk menjadi seseorang yang baik kita perlu memberanikan diri kita tampil berbeda di tengah-tengah
dunia. Bahkan untuk memulai sebuah keluarga pun kita harus siap dan memberanikan diri untuk menjadi
ayah dan ibu.  

“Lalu aku berpikir: "Itu hanya orang-orang kecil; mereka adalah orang-orang bodoh, sebab mereka tidak
mengetahui jalan TUHAN, hukum Allah mereka.” Yeremia 5: 4. Kita akan menjadi seorang yang bodoh jika
kita tidak memberanikan diri untuk mengetahui jalan-jalan Tuhan. Jangan takut dengan masalah karena
lewat setiap masalah kita, kita akan mengetahui jalan Tuhan dan mengenal pribadinya.
Keempat, kita harus berlutut kepada Tuhan. Berlututlah di hadapan Tuhan dan  berdoa agar keluarga
setiap kita penuh kebahagiaan dan damai sejahtera. “Sebab Engkau, ya Allahku, telah menyatakan kepada
hamba-Mu ini, bahwa Engkau akan membangun keturunan baginya. Itulah sebabnya hamba-Mu ini telah
memberanikan diri untuk memanjatkan doa ke hadapan-Mu.” 1 Tawarikh 17:25. Berdoa, barakh memiliki
arti berlutut di hadapan Tuhan. Saat kita tidak mau berlutut di hadapan tuhan maka Tuhan sendirilah yang
akan membuat setiap kita berlutut di hadapan-Nya. Saat kita berlutut maka berkat itu akan turun di tengah-
tengah keluarga kita. Karena itu, teruslah bersyukur kepada TUHAN sebab TUHAN itu baik kepada kita.
(rsnh) 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

You might also like