You are on page 1of 11

UJIAN TENGAH SEMESTER

INDIGENOUS COUNSELING
Luluk Khoiriah 204103030018

1. Carilah satu hasil penelitian indigenous counseling dan dilampirkan (selain yang
sudah dipresentasikan)
judul penelitian : Pemulihan Mental Model Konseling Indigenous Dengan
Praktik Transendent Terhadap Masyarakat Dusun Kelapa Dua Kecamatan
Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Pasca Gempa 26 September 2019

latar belakang : Pada hari kamis tanggal 26 September 2019 jam 08:46 WIT
terjadi gempa bumi tektonik yang berkekuatan 6,8 Skala Richter. Pasca gempa
Magnitudo 6,5 Yang Terjadi Pada 26 September 2019. Bmkg Mencatat Sampai
dengan saat ini, Lebih Dari 2.000 Gempa Susulan Terjadi. Akibat dari gempa ini
tidak sedikit kerugian yang terjadi di Maluku. Badan nasional penanggulangan
bencana (BNPB) melaporkan kerusakan infrastruktur yang rusak akibat gempa
yaitu di Maluku Tengah rusak berat (RB) 658 unit, rusak sedang (RS) 385, rusak
ringan (RR) 888; Kabupaten Seram Bagian Barat RB 109, RS 163 dan RR 31
dan Kota Ambon RB 85, RS 135 dan RR 221. Sedangkan kerusakan di sektor
lain, fasilitas umum dan sosial sebanyak 87 unit. Akibat gempa ini juga
mengakibatkan korban jiwa. Masyarakat masi tetap di posko pengungsian
karena trauma akan gempa.2 Sedangkan Di dusun kelapa dua sendiri
berdasarkan Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti
mendapatkan data sebagai brikut terdapat 183 unit rumah warga, satu sekolah
SLTA yakni sekolah SMA Muhammadiayah Kelapa dua, dan Mesjid Ihya
Ulumuddin Dusun Kelapa Dua yang rusak Sedang, sampai sekarang masyarakat
masi trauma sehingga masih bertahan di tenda pengngungsian bahkan ada
masyarakat yang suda memperbaiki tendanya dengan menggunakan triplek dan
papan sebagai dinding dan seng sebagai atap dan memasukan listrik ke tenda-
tenda mereka, para nelayan pun masi enggan untuk mencari ikan karena masi
trauma.
Sebagai wujud dari kepedulian pemerintah dan masyarakat bantuan terus
mengalir kepada korban gempa. Tetapi disatu sisi juga pemerintah dan
masyarakat sering mengabaikan aspek psikologi yang terjadi akibat dari gempa
tersebut. Padahal Peristiwa gempa tersebut dapat menciptakan trauma tersendiri
bagi masyarakat di sekitar yang memiliki beragaman persoalan seperti yang
terungkap di atas. Hal ini diakibatkan oleh tekanan yang muncul dari rasa sakit
yang diderita saat kejadian, kehilangan orang tercinta serta hilangnya harta
benda serta perubahan akan kegiatan sosial anak. Melihat kondisi yang seperti
itu, sangat perlulah untuk memberikan layanan konseling pada individu-individu
yang mengalami trauma-trauma maupun dampak psikologis agar tidak sampai
berlebihan seperti stress, depresi, yang akan dapat menjadikan mereka tidak
dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Metode-metode yang digunakan konselor dalam pemulihan mental berbeda –


beda, hal ini wajar karena setiap orang berbeda-beda dalam memahami orang
lain. Salah satu metode atau model yang dapat dilakukan konselor dalam
pemulihan mental korban gempa adalah dengan menggunakan model konseling
indigenous dengan praktik transcendent. Konseling Indigenous merupakan suatu
studi ilmiah mengenai perilaku dan proses mental manusia yang bersifat
indigenous, tidak diambil dari area lain, dan diperuntukkan bagi masyarakat yang
menjadi subjek penelitian tersebut. Konseling Indigenous sebagai mana yang
dikutip oleh Kusdwiratri Setiono dalam bukunya (Kim & Berry, 1993) Konseling
Indigenous merupakan kajian mengenai perilaku maupun mental manusia yang
bersifat pribumi menekankan kajian fenomena psikologi dalam konteks,
keluarga, filosofis, politik, sosial, ekologi religius dan kultural.

Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pemulihan Mental Model Konseling Indigenous Dengan Praktik
Transendent Kepada Masyarakat Dusun Kelapa Dua Kecamatan Kairatua
Kabupaten Seram Bagian Barat Pasca Gempa”.

tujuan penelitian :
1. Untuk mengetahui Bagaimana Pemulihan Mental Model Konseling Indigenous
Dengan Praktik Transendent Kepada Masyarakat Dusun Kelapa Dua Kecamatan
Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Pasca Gempa,
2. Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Pemulihan Mental Model Konseling
Indigenous Dengan Praktik Transendent Kepada Masyarakat Dusun Kelapa Dua
Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Pasca Gempa.

pendekatan dan jenis penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan


kualitatif, sebagai pendekatan yang diharapkan nantinya dapat membawa hasil
yang terbaik. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang digunakan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian secara holistik, dan dengan deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah. Dengan kata lain, penelitian kualitatif berupaya
menjelaskan bagaimana seorang individu melihat, menggambarkan, atau
memaknai dunia sosialnya, pemaknaan ini merupakan hasil interaksi sosialnya.
Jenis Penelitian kualitatif ini bersifat studi kasus. Penelitian yang menghendaki
suatu kajianyang rinci, mendalam, menyeluruh atas obyek tertentu selama kurun
waktu tertentu, termasuk lingkunganya.

prosedur pengumpulan data :

1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu
pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
perilaku objek sasaran. Pendapat yang sama, juga dinyatakan oleh Sukandar
rumidi yang mengatakan observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu
objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi ini, peneliti
gunakan dengan cara mengunjungi langsung lokasi penelitian dan melakukakn
pengamatan secara langsung terkait aktifitas keseharian masyarakat Dusun
Kelapa Dua yang berada di lokasi pengungsian dan juga peneliti ikut terlibat
dalam proses praktik zikri yang di buata. Tujuannya untuk melihat langsung
bagaimana aktifitas yang dilkukan masyarakat sebelum dan sesudah praktik zikir
ini dilakukan. Adapun pedoman observasi yang peneliti gunakan seperti yang
terlampir
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan
yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh pihak yang diwawancarai.33
Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh
pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan
dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu
tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.34
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh keterangan atau informasi dengan
mewawancari informan dilapangan penelitian yakni Dusun Kelapa Dua . Berikut
disajikan salah satu contoh dokumentasi penelitian saat peneliti melakukan
wawancara dengan informan, yaitu Imam Mesjid Ihya Ulumuddin Dusun Kelapa
Dua pada: Jumat 24 Januari 2020 jam 09.30 Wit.

3. dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang suda berlalu. Dokumen bias
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Metode
dokuman dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan
dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian
kemudian ditelaah secara mendalam sehingga dapat mendukung dan
menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kajadian.
Pada penelitian ini metode dokumentasi yang peneliti gunakan untuk
memperoleh data yang bersifat dokumen atau catatan-catatan yang ada di
Dusun Kelapa Dua. seperti sejarah Dusun Kelapa Dua, letak geografis, struktur
organisasi, papan informasi data penduduk, kondisi masyarakat di lokasi
pengugsian, sarana dan prasarana, dokumentasi gambar tenda pengungsian
dan dokuman yang terkait lainya. Adapun pedoman dokumentasi seperti yang
terlampir.
analisis data : Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisa data deskriptif
kualitatif. Analisa data dimulai dengan menyusun sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari,dan membuat kesimpulan sehingga muda dipahami diri
sendiri maupun orang lain.
Miles dan Huberman dalam buku metode penelitian karangan sugiono,
mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Data yang diperoleh dilokasi penelitian (data lapangan) dituangkan dalam uraian
laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan lapangan direduksi, dirangkum.
dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hala-hal yang penting kemudian dicari
tema atau polanya. Selanjutnya pada saat pengumpulan data berlangsung
diadakan tahap reduksi data, kemudian membuat ringkaan, mengkode,
menelusuri tema, membuat gugusan-gugusan dan menulis memo. Berikut ini
salah satu kegiatan reduksi data yang dilakukan oleh peneliti pada saat peneliti
melakukan wawancara kepada salah satu informan praktik zikir yang dilakukan
di Dusun Kelapa Dua.
2. penyajian data
Penyajian data berguna untuk memudahkan peneliti melihat gambaran secara
keseluruhan bagian tertentu dari penelitian. Batasan yang diberikan dalam
penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam
penelitian ini penyajian data diwijudkan dalam bentuk uraian, dan foto. Akan
tetapi yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian ini
adalah dengan teks naratif.
3.penarikan kesimpulan
Yaitu malakukan Verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian
berlangsung. Yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses
pengumpulan data. Peneliti menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan
persamaan, hal-hal yang sering timbul, yang dituangkan dalam kesimpulan.
Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan dengan mengambil ilustrasi
dari rangkaian kategori hasil penelitian berdasarkan observasi, wawancara, serta
dokumentasi hasil penelitian. Berikut adalah gambaran dari analisis data model
interaktif menurut Miles dan Huberman. Gambar tersebut akan memberikan
gambaran bahwa dalam melakukan analisis kualitatif dapat dilakukan bersamaan
dengan pengambilan data, proses tersebut akan berlangsung secara terus
menerus sampai data yang ditemukan sudah jenuh.

hasil penelitian : Hasil penelitan adalah pertama, sebagian besar jama‟ah dzikir
ketika menghadapi musibah, ujian, dan cobaan yang datangnya dari Allah SWT
maka jam‟ah sudah mampu untuk memasrakan dan mengikhlaskan semua yang
terjadi menimpa mereka baik kerugian berupa harta, benda, bahkan jiwa
sekalipun, mereka berangapan bahwa itu sudah menjadi takdir ketetapan Allah
Swt yang harus di terima tanpa harus menyalahkan siapa-siapa, sehing dari itu
semua maka hadirlah rasa ketenangan, kenyamanan dan keteguhan hati dan
jiwa bagi masyarakat dalam melaksanakan segala aktifitas hajat hidup mereka.
Kedua Setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang bersifat khas, yang
membedakan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Kebudayaan
bagi masyarakat dapat berfungsi sebagai rujukan berperilaku maupun proses
sosialisasi nilai dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Kebudayaan juga
sering menjadi tolok ukur dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat.
2. Jelaskan:
a. Masalah Penelitian
Bencana gempa bumi yang yang terjadi pada tanggal 26 September 2020 di
kabupaten Seram baigian barat meninggalkan kenangan pilu dan rasa traumatik
terhadap masyarakat dusun kelapa dua.sampai sekarang masyarakat masi
trauma sehingga masih bertahan di tenda pengungungsian bahkan ada
masyarakat yang suda memperbaiki tendanya dengan menggunakan triplek dan
papan sebagai dinding dan seng sebagai atap dan memasukan listrik ke tenda-
tenda mereka, para nelayan pun masi enggan untuk mencari ikan karena masi
trauma. Sebagai wujud dari kepedulian pemerintah dan masyarakat bantuan
terus mengalir kepada korban gempa. Tetapi disatu sisi juga pemerintah dan
masyarakat sering mengabaikan aspek psikologi yang terjadi akibat dari gempa
tersebut. Padahal Peristiwa gempa tersebut dapat menciptakan trauma tersendiri
bagi masyarakat di sekitar yang memiliki beragam persoalan seperti yang
terungkap di atas. Hal ini diakibatkan oleh tekanan yang muncul dari rasa sakit
yang diderita saat kejadian, kehilangan orang tercinta serta hilangnya harta
benda serta perubahan akan kegiatan sosial anak. Melihat kondisi yang seperti
itu, sangat perlulah untuk memberikan layanan konseling pada individu-individu
yang mengalami trauma-trauma maupun dampak psikologis agar tidak sampai
berlebihan seperti stress, depresi, yang akan dapat menjadikan mereka tidak
dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Salah satu metode atau
model yang dapat dilakukan konselor dalam pemulihan mental korban gempa
adalah dengan menggunakan model konseling indigenous dengan praktik
transcendent. Konseling Indigenous merupakan suatu studi ilmiah mengenai
perilaku dan proses mental manusia yang bersifat indigenous, tidak diambil dari
area lain, dan diperuntukkan bagi masyarakat yang menjadi subjek penelitian
tersebut
b. Tujuan Penelitian
mengetahui bagaimana pemulihan mental model konseling indigenous dengan
praktek trensendent kepada masyarakat dusun kelapa dua. Hal ini bertujuan
agar dapat mengetahui model konseling indigenous dan praktek trensendent dari
masyarakat itu sendiri fokus penelitian selanjutnya agar mengetahui penggunaan
konseling indigenous dengan praktek trensendent kepada masyarakat untuk
pemulihan mental pasca gempa bumi
c. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu penelitian yang digunakan
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
secara holistik, dan dengan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Dengan kata lain, penelitian kualitatif berupaya menjelaskan bagaimana
seorang individu melihat, menggambarkan, atau memaknai dunia sosialnya,
pemaknaan ini merupakan hasil interaksi sosialnya

d. Teknik pengumpulan data


- observasi
Observasi ini, peneliti gunakan dengan cara mengunjungi langsung lokasi
penelitian dan melakukakn pengamatan secara langsung terkait aktifitas
keseharian masyarakat Dusun Kelapa Dua yang berada di lokasi
pengungsian dan juga peneliti ikut terlibat dalam proses praktik zikri yang
di buata. Tujuannya untuk melihat langsung bagaimana aktifitas yang
dilkukan masyarakat sebelum dan sesudah praktik zikir ini dilakukan.
Adapun pedoman observasi yang peneliti gunakan seperti yang terlampir
- wawancara
Berikut disajikan salah satu contoh dokumentasi penelitian saat peneliti
melakukan wawancara dengan informan, yaitu Imam Mesjid Ihya
Ulumuddin Dusun Kelapa Dua pada: Jumat 24 Januari 2020 jam 09.30 Wit

- dokumentasi
Pada penelitian ini metode dokumentasi yang peneliti gunakan untuk
memperoleh data yang bersifat dokumen atau catatan-catatan yang ada di
Dusun Kelapa Dua. seperti sejarah Dusun Kelapa Dua, letak geografis,
struktur organisasi, papan informasi data penduduk, kondisi masyarakat di
lokasi pengugsian, sarana dan prasarana, dokumentasi gambar tenda
pengungsian dan dokumen yang terkait lainya.

e. Analisis data
peneliti menggunakan analisa data deskriptif kualitatif. Analisa data dimulai
dengan menyusun sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,dan membuat
kesimpulan sehingga muda dipahami diri sendiri maupun orang lain.

aktivitas dalam analisis data :


a. reduksi data
peneliti melakukan wawancara kepada salah satu informan praktik zikir
yang dilakukan di Dusun Kelapa Dua.

hasil wawancara hasil reduksi data

Saya pribadi dari awal terjadinya Pada awal terjadinya musbah ini
musibah ini aktifitas saya berjalan tidak mempengaruhi aktifitas
dengan lancar walaupun kadang- keseharian saya walaupun kada
kadang uncul kecemasan dan muncul rasa cemas dan khuatir
khuatir akan keadaan ini namu manun saya berusaha bendung
saya punya keyakinan bahwa ini rasa itu karena saya yakin ini
suda menjadi qodarullah atau adalah takdir dari Allah. namun
takdir Allah, namun dengan dengan adanya zikir ini semakin
adanya zikir ini semakin menambah memperkuat keyakinan
menambah memperkuat keyakinan saya dan menghadirkan
saya dan menambah ketenangan ketenangan hati dan jiwa dalam
hati dan jiwa saya dalam menjalankan aktifitas, karena saya
menjalankan aktifitas, karena kita meyadari bahwa yang memberikan
yakin bahwa yang memberikan jaminan adalah Allah Swt, sesuai
jaminan adalah Allah Swt, sesuai firmannya, dan ketahuilah dengan
firmannya, dan ketahuilah dengan mengingat Allah lah hati akan
mengingat Allah lah hati akan menjadi tenang.
menjadi tenang. Karena yang
memiliki hati adalah Allah maka
ketika bersandar kepada Allah
maka hati pun akan menjadi
tenang.

b. penyajian data
Dalam penelitian ini penyajian data diwijudkan dalam bentuk uraian, dan
foto. Akan tetapi yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
dalam penelitian ini adalah dengan teks naratif.

c. penarikan kesimpulan
Dalam penelitian ini penarikan kesimpula dilakukan dengan mengambil
ilustrasi dari rangkaian kategori hasil penelitian berdasarkan observasi,
wawancara, serta dokumentasi hasil penelitian.
f. Hasil penelitian
Hasil penelitan adalah pertama, sebagian besar jama’ah dzikir ketika
menghadapi musibah, ujian, dan cobaan yang datangnya dari Allah SWT maka
jama’ah sudah mampu untuk memasrakan dan mengikhlaskan semua yang
terjadi menimpa mereka baik kerugian berupa harta, benda, bahkan jiwa
sekalipun, mereka berangapan bahwa itu sudah menjadi takdir ketetapan Allah
Swt yang harus di terima tanpa harus menyalahkan siapa-siapa, sehingga dari
itu semua maka hadirlah rasa ketenangan, kenyamanan dan keteguhan hati dan
jiwa bagi masyarakat dalam melaksanakan segala aktifitas hajat hidup mereka.
Kedua Setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang bersifat khas, yang
membedakan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Kebudayaan
bagi masyarakat dapat berfungsi sebagai rujukan berperilaku maupun proses
sosialisasi nilai dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Kebudayaan juga
sering menjadi tolok ukur dinamika perubahan yang terjadi di masyarakat

You might also like