You are on page 1of 5

Nama : Novita Sarli Sundari

NIM : 12120009

Resume Makalah Komunitas Dan Masyarakat

Pengertian Komunitas Dan Masyarakat


 Pengertian komunitas
Menurut KBBI
Komunitas adalah kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan
saling berinteraksi di dalam daerah tertentu. KBBI juga menyebutkan jika
komunitas dapat diartikan sebagai kelompok masyarakat atau sebuah paguyuban.
Secara Umum
Komunitas secara umum diartikan sebagai kumpulan beberapa populasi yang
menghuni atau menempati wilayah tertentu secara bersama-sama. Tak hanya
hidup bersama tetapi juga saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Koentjaraningrat
Koentjaraningrat menjelaskan komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia
yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat-
istiadat, terikat oleh suatu identitas dalam komunitas.
 Pengertian masyarakat
Masyarakat berasal dari bahasa inggris yaitu "society" yang berarti "masyarakat",
lalu kata society berasal dari bahasa latin yaitu "societas" yang berarti "kawan".
Secara umum 
Pengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama,
bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam
lingkungannya.
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan,
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
kebidanan.
Kebidanan komunitas memberi perhatian terhadap pengaruh factor
lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, social, kultural, dan spiritual
terhadap kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan,
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.

Tujuan umum kebidanan komunitas adalah meningkatkan kemampuan


masyarakat agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal.
Kebidanan komunitas merupakan bentuk pelayanan/asuhan langsung yang
berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau
pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk
beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal. Intervensi kebidanan yang
dilakukan mencakup pendidikan kesehatan, Intervensi kebidanan tersebut
difokuskan pada tiga level pencegahan yaitu sebagai berikut.
1. Prenvensi primer. Prevensi primer adalah pencegahan dalam arti yang
sebenarnya, ketika teridentifikasi factor risiko di masyarakat. Pencegahan
primer mencakup peningktan kesehatan pada umumnya dan perlindungan
khusus terhadap penyakit, health promotion, health education, specific
protection dan environmental protection. Contoh kegiatan di bidang prevensi
primer, seperti imunisasi, penyuluhan tentang gizi, dan penyuluhan untuk
mencegah keracunan.
2. Prevensi sekunder. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosis dini
dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologis sehingga
memperpendek waktu sait dan tingkat keparahan/keseriusan penyakit,
contoh: mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang seorang anak/belita atau
memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala
termasuk pemeriksaan gigi dan mata secara berkala.
3. Prevensi sekunder. Pencegahan tersier dilakukan pada kasus kecacatan atau
ketidakmampuan atau tidak dapat diperbaiki. Rehabilitasi sebagai tujuan
pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses penyakitnya sendiri,
yaitu mengembalikan individu pada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya. Contoh: bidan mengajarkan kepada keluarga untuk
melakukan perawatan anak dengan kolostomi di rumah atau membantu
keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan anggota gerak untuk
latihan secara teratur di rumah.

Tujuan Asuhan Kebidanan Komunitas


Tujuan Kebidanan Komunitas
Tujuan umum :
1. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, balita dalam keluarga sehingga terwujud
keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kebidanan
komunitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
Tujuan khusus:
1. Mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
2. Melakukan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan
3. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
4. Mengidentifikasi struktur masyarakat daerah setempat
5. Meningkatkan kemampuan individu/keluarga/masyarakat
6. untuk melaksanakan askeb dalam rangka mengatasi masalah
7. Tertanganinya kelainan resiko tinggi/rawan yang perlu
8. pembinaan dan pelayanan kebidanan
9. Tertanganinya kasus kebidanan dirumah
10. Tertanganinya tidak lanjut kasus kebidanan dan rujukan
11. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
12. Pelayanan KIA/KB/imunisasi
13. Menggambarkan keadaan wilayah kerja dengan daerah
14. Mengidentifikasi faktor penunjang KIA/KB diwilayah
15. Bimbingan pada kader posyandu/kesehatan/dukun bayi
16. Mengidentifikasikan kerjasama LP/LS
17. Kunjungan rumah
18. Penyuluhan laporan dan seminar dan evaluasi
19. Askeb pada sasaran KIA
20. Menolong persalinan rumah
21. Melakukan tindakan kegawatdaruratan kebidanan sesuai kewenan

Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu puskesmas/ puskesmas pembantu,


polindes, posyandu, BPS, rumah pasien, dasa wisma, PKK.
1. Di puskesmas bidan sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat mengenali
kegiatan yang akan dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas masing-
masing. Selalu berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi
dan menerima saran serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan tim
dan hasilnya.
2. Di polindes, posyandu, BPS, dan rumah pasien, bidan merupakan pimpinan
tim/leader dimana bidan diharapkan mampu berperan sebagai pengelola sekaligus
pelaksana kegiatan kebidanan di komunitas.
3. Dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan kerjasama lintas program dan
lintas sektor. Kerjasama lintas program merupakan bentuk kerjasama yang
Jaringan Kerja Pelayanan Bidan Di Komunitas

Ruang lingkup dan Jaringan Kerja Pelayanan bidan di Komunitas


 Ruang lingkup pelayanan bidan di komunitas
1. Preventif (pencegahan penyakit)
 imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
 pemberian tablet Fe
 pemeriksaan kehamilan, nifas, dll
 posyandu untuk penimbangan dan pemantauan Kesehatan balita

2. Kuratif(pemeliharaandanpengobatan)
 perawatan payudara yang mengalami masalah
 perawatan bayi, balita, dan anak sakit dirumah
 rujukan bila diperlukan

3. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)


 latihan fisik pasca ibu bersalin
 pemberian gizi ibu nifas
 mobilisasi dini pada ibu pasca salin

4. Resosiantitatif (mengfungsikan kembali individu, keluarga, kelompok


masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya)
 menggerakkan individu–masyarakat kelingkungan
 masyarakatnya seperti dasawisma, desa siaga, tabulia
 membuat masyarakat untuk melakukan suatu program dalam bidang
kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat itu
 sendiri untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tersebut.

Prilaku Masyarakat Terhadap Kebidanan Komunitas


Prilaku kesehatan merupakan salah satu factor perantara pada derajat
kesehatan. Prilaku yang di maksud adalah meliputi semua prilaku seseorang atau
masyarakat yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, angka kesakitan
dan angka kematian.
Beberapa prilaku dan aspek social budaya yang mempengaruhi pelayanan
kebidanan di komunitas diantaranya :
a. Health Believe : tradisi-tradisi yang diberlakukan secara turun temurun dalam
pemberian makanan bayi. Contohnya di daerah situbondo ada tradisi pemberian
madu dan kelapa muda pada BBL.
Health Seeking Behavior : salah satu bentuk prilaku social budaya yang
mempercayai apabila seseorang sakit tidak perlu pelayanan kesehatan, akan tetapi
cukup dengan membeli obat di warung atau mendatangi dukun, melahirkan ke
dukun beranak.
b. Life Style : gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. Contohnya
pernikahan dini

Layanan Kesehatan Bermutu


Mutu pelayanan kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan, di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan. Mutu layanan kesehatan bersifat multidimensi, antara lain :
A. Dimensi Kompetensi Teknis
B. Dimensi Keterjangkauan atau Akses
C. Dimensi Efektivitas
D. Dimensi Efisiensi
E. Dimensi Kesinambungan
F. Dimensi Keamanan
G. Dimensi Kenyamanan
H. Dimensi Informasi
I. Dimensi Ketepatan Waktu Agar berhasil
J. Dimensi Hubungan Antar Manusia Hubungan antar manusia

You might also like