You are on page 1of 55
ASUHAN BAYI BARU LAHIR NORMAL ggunaan kerangka Kerja Keperawatan dalam pengkajian menuntun perawat untuk menyusun diagnosis keperawatan, sedangkan “tinjauan sistem” medis tradisional cenderung digunakan untuk mengidentifikasi diagnosis medis. Guna memudahkan fokus keperawatan, instrumen pengkajian bab ini disusun berdasarkan kategori Taksonomi I! NANDA (2003). Definisi disertakan untuk setiap karena kategori tersebut mungkin tidak lazim dan baru bagi beberapa individu. Kategori dapat saling karena didasarkan pada respons manusia, yang kompleks dan tidak dapat diklasifikasikan dengan’ wal pada bayi baru lahir yang dilakukan pada saat kelahiran mencakup nilai Apgar (Letko, fabel 12-1) dan pengkajian fisik singkat, dengan rincian yang dapat diihat pada bagian keperawatan s. Pengkajian usia gestasi dilakukan dalam 2 jam setelah kelahiran (Gambar 12-1 dan 12-2). yang lebih komprehensif, seperti berikut, biasanya dilengkapi dalam waktu 24 jam setelah kelahiran Perry, Bobak, 2000). [734 TBAGIAN 6 # ASUHAN BAYi BARU LAHIR za eGR ac Mengidentifikasi data (mis., nama orang tua, tanggal dan waktu kelahiran, jenis kelamin, ras, waktu peme- riksaan, usia bayi, usia gestasi bayi) Data pranatal dan data kelahiran (mis, waktu pelahiran, jenis pelahiran, anestesia dan analgesia, waktu analgesia terakhir, asuhan pranatal, komplikasi pranatal, usia ibu) MATURITAS NEUROMUSKULAR 7 oa | ma a | eee |e >90" 20" = oe swsaroomet | G2 1D ‘80° 160" 1 | 300" 0" 90" wo | 76-| -8 | -& | -& |-8 | -8 = Cy PES & MATURITAS FISIK NILAI MATURITAS GAMBAR 12-1. Skala Balard yang baru untuk penilaian maturtas bayi barulahir. Skala yang dikembangkan meliput bayi sangat prematur dan telah diperbalki untuk meningkatkan akurasi pada bayi yang lebih matur. (Dari Ballard, J ct al. 1991]. Skala Ballard yang baru, dikembangkan hingga mencakup bayi sangat prematur. Journal of Pediatrics, 1193), 417,) BAB12 * ASUHANGAVIGARULAHIRNOBMAL 785 KLASIFIKASI BAY! BARU LAHIR BERDASARKAN MATURITAS DAN PERTUMBUHAN INTRAUTERI ‘Symbol: X-Pemeriksaan Pertama O-Pemeriksaan Kedua ou r | I fo | 2 i for] asHLNGKAR PANJANG om [| I uUKEPALA) om +e = = FT 1 Lh 2 + 4 tet T f ox x = = a re fe : SIE Dea ee = ¥ soe Ht ° s2827 28 79 3031 323934 35 3837 38 39 4041 4243 MINGGU GESTASI 527 8 29 30.31 32 33 34 25:36 37 38 29 4041.42.49 26°25 2627 28 29 3033 32 3934 359637 5839 4) AS MINGGU GESTASI (736 BAGIAN 6 @ ASUHAN BAY! BARU LAHIR: ae ai aaa Kesadaran terhadap kesejahteraan atau fungsi yang, normal dan stategi yang LEST meningkatkan kesejahteraan atau fungsi yang normal tersebut Kesadaran terhadap kesehatan—Pengenalan fungsi normal dan Kesejahteraan Penatalaksanaan kesehatan—Mengidentifkasi, mengendalan, melakukan, dan mengintegrasikan aktvitas Untuk hankan Kesehatan dan kesejahteraan PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN 8 Tidak dapat dilakukan pada bayi baru lahir, namun —_Ketidakefektifan _penatalaksanaan _ program dilakukan pada keluarga terapeutik Ketidakefektifan _penatalaksanaan program terapeutik: Keluarga Ketidakefektifan _penatalaksanaan program terapeutik: Komunitas Perilaku sehat Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Gangguan pemeliharaan rumah @ bee uaF Metabolisme—Proses’kimia' dan fisk yang terjadi pad Protpasma, prods zat sa dan eri dengan ek PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN OBJEKTIF Jenis pemberian susu (ASI atau botol) Ketidakefektifan pola menyusu Berat badan lahir (gram, pon, dan ons);beratbadan _ Gangguan menelan proporsional terhadap ukuran panjang (indeks _Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan ponderal) tubuh Berat badan pada saat pemeriksaan Ketidakseimbangan nutrisi: Lebih dari kebutuhan’ Lingkar kepala (oksipitofrontal) tubuh Lingkar dada Risiko ketidakseimbangan nutrisi; Lebih dati Lingkar abdomen kebutuhan tubuh Berlanjut BAB 12 + ASUHAN BAY! BARU LAHIR NORMAL 737 DIAGNOSIS KEPERAWATAN anan lemak subkutan pada pipi dan bokong? its, pergerakan, dan pelekatan lidah mole dan palatum durum (untuk keutuh (garis tengah) lah saliva (tidak boleh berlebihan) vasi isap dan telan saat menyusu urgitasi jumlah, frekuensi) tah (jumlah, karakter, proyektil) flcks: rooting, mengisap, dan ekstrusi ervasi untuk isyarat lapar (gerakan acak ta- | ngan-ke-mulut, mengisap jari) gambilan dan penyerapan cairan dan elektrolit DIAGNOSIS KEPERAWATAN Kekurangan volume cairan pan membran mukosa Risiko kekurangan volume cairan dan berat jenis urine Kelebihan volume cairan fontanel ko ketidakseimbangan volume cairan rasan bola mata ah asupan atau keadekuatan menyusu a Bos So DIAGNOSIS KEPERAWATAN Gangguan eliminasi urine kelainan genitourinaria dalam keluarga Retensi urine Berlanjut {738 BAGIAN 6 @ ASUHAN BAY! BARU LAHIA PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN OBJEKTIF Catat waktu berkemih pertama kali dalam 36 jam pertama kehidupan, keadekuatan aliran dan jumlah Lokasi dan kepatenan meatus urinarius Evaluasi asupan dan haluaran; timbang popok jika ada kelainan atau masalah dicurigai Abnormalitas ultrasonografi pranatal Riwayat pranatal produksi cairan amnion yang abnormal Karakteristik fisik yang berkaitan dengan oligohidramnion in utero (wajah rata, malformasi telinga, deformitas kontraksi pada ekstremitas) Palpasi untuk massa abdomen (ginjal umumnya teraba menyerupai telur pada aspek posterior kuadran abdomen bawah) Palpasi untuk distensi berlebih pada kandung kemih DIAGNOSIS KEPERAWATAN Observasi abdomen untuk simetri dan bentuk —Diare (penampilan skafoid) Konstipasi Perhatikan tonus otot abdomen (rata dan lembek, atau menyerupai buah plum) Inspeksi dan palpasi anus untuk lokasi, jumlah, kepatenan, dan fisura Inspeksi abdomen untuk pola pergerakan dan bentuk (pergerakan dikotomi saat bernapas) Kaji untuk gelungan usus dan gerakan peristaltis yang tampak Observasi untuk distensi abdomen Observasi untuk pengeluaran feses dari orifisium, yang mengelilingi anus Observasi perilaku selama atau sebelum eliminasi Uji refleks “kedip” sfingter anal BAB 12 ASUHAN BAYI BARU LAHIR NORMAL” riksa pengeluaran mekonium dalam 24 jam se- © tah kelahiran "goskultasi bising usus (jumlah, lokasi, karakter) pasi abdomen (lunak, keras, massa, hernia, _ gelungan usus) ekuensi, warna, dan konsistensi feses 3s Sekresi dan ekskresi melall kul ra kulit (mis, ikterus, pucat, memiliki bercak, " pletora, sianosis, akrosianosis; berbeda-beda _ sesuai dengan asal etnis) ksa_kondisi kulit (mis., untuk keutuhan, lusan, tekstur, edema, dan opasitas [yi. -pembuluh darah yang tampak di abdomen]) untuk hiperpigmentasi pada areola, ge- Mongol, nevus port wine, dan ipopigmentasi (bercak cafe au lait) -adanya verniks kaseosa (jumlah, bau) _(warna, ukuran, tekstur, lokasi, , kemunculan, bentuk, terisi cairan, culit (tanda forsep, memar, tau ekskoriasi, lepuh) tas vaskular kulit mosis, hematoma) okasi, karakteristik, warna) | endus tali pusat (warna, ke- rniasi, bau, adanya dua ts DIAGNOSIS KEPERAWATAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN Kerusakan integritas kulit Kerusakan integritas jaringan 740° BAGH ASUHAN BAYI BARU LAHIR” = 3 ‘Sistem pulmonal—Pengeluaran produk derivat metabolism, sekrési, dan benda asing dart paru atau bronkus. PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN |] ———— qe i. 2 OBJEKTIF Kaji warna, tonus, dan tingkat aktivitas bayi sec keseluruhan sebagai indikator status oks Inspeksi bentuk dada (mis., kesimetrisan iga, dia. meter sebanding dengan tubuh, penonjolan dada, bentuk-corong, dada burung) Pergerakan pernapasan _(simetris, kesesuaian dengan pergerakan abdomen) Frekuensi, kedalaman, pola, upaya, apnea, dan kualitas pernapasan Kaji untuk tanda gawat napas (pernapasan cuping hidung; dengkur ekspiratori; retraksi Kosta, sternum, atau klavikula) Bunyi napas (dengan atau tanpa stetoskop; bersih, rales, ronki, mengi, stridor, bergesekan, udara masuk saat inspirasi) Auskultasi untuk bising usus dalam toraks (indikasi i hernia diafragmatik) j Batuk (tidak ada selama periode bayi baru lahir) | Kuantitas dan kualitas sekresi nasal dan oral (buih mukosa oral yang berlebihan, hidung tersumbat, cairan bercampur mekonium di dalam orofaring) Tinjau catatan adanya cairan amnion bercampur mekonium saat kelahiran Transiluminasi_ bila pneumotoraks _dicurigai (penurunan bunyi napas secara unilateral) a Gangguan pertukaran gas en. Pe aL COG Gre OBJEKTIF Pola tidur-terjaga (enam status perilaku yang Gangguan pola tidur berbeda adalah tidur dalam, tidur aktif, me- Deprivasi tidur ngantuk, terjaga penuh, terjaga aktif, dan menangis) erhatikan periode pertama dan kedua reaktivitas Aktivitas spontan DIAGNOSIS KEPERAWATAN dari puncak kepala ke tumit Kelambatan pemulihan pasca-bedah (simetri) dan tonus otot (hipotonisitas, hi- __ Hambatan mobilitas fisik pettonisitas) grafik untuk presentasi dan posisi janin jumlah jari tangan dan jari kaki si dan palpasi ekstremitas (derajat fleksi, Fentang dan simetri gerakan, keutuhan tulang, eatraktur) fikan pergerakan tungkai dan lengan yang spontan (tidak sesuai, namun ekstensi sama pada semua ekstremitas) Bngkan panjang lengan dan tungkai (lengan sseharusnya lebih panjang daripada tungkai) {pergerakan dan posisi kepala) (Cutuh? krepitus?) ppergerakan semua sendi juntuk bunyi klik pada femur ketika tungkai sidan abduksi sa untuk Kesamaan atau asimetri lipatan Jemak plantar) -menggenggam (juga menunjukkan kekuat- otot) spinal (inkurvasi tubuh dan refleks Gangguan medan energi Intoleran aktivitas _¢ “ASUHAN BAY! BARU LAHIR (raz S _BAGIAN | Fespons kardiovaskularpulmonal—nekanisme Kadopuimonal yang mendukungaktvitaistrahat ES PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN OBJEKTIF Trama dan frekuensi jantung apikal (titik denyut —_Intoleran aktivitas maksimum) Penurunan curah jantung Denyut yang tampak pada toraks Gangguan ventilasi spontan. Bunyi jantung (irama, kualitas, murmur, gallop, _Ketidakefektifan pola napas thrill) Ketidakefektifan perfusi jaringan (sebutkan jenis: Denyut (femoralis atau brakialis) (volume dan renal, erebral, kardiopulmonal, gastrointestinal, karakter) perifer) Ukur TD hanya jika diduga ada masalah Risiko intoleran aktivitas Warna dan suhu ekstremitas Warna kulit, membran mukosa, dan bantalan kuku (pucat, mottled, kemerah-merahan, abu-abu, harlequin, sianosis sirkumoral atau sentral) Hb dan Ht Inspeksi dan palpasi dada (mis,, kesimetrisan iga) Pergerakan pernapasan (simetri, sesuai dengan pergerakan abdomen) Frekuensi, upaya, apnea, dan kualitas pernapasan Retraksi (substernum, interkosta, subkosta) Bunyi napas (dengan atau tanpa stetoskop) Batuk Hidung paten bilateral Jumlah dan karakter mukus yang ada Tinjau catatan adanya cairan amnion bercampur mekonium selama kelahiran Analisis Gas Darah, AGD pe Masao ere ] DIAGNOSIS KEPERAWATAN, Tidak dapat dilakukan DIAGNOSIS KEPERAWATAN mata Disorganisasi perilaku bayi perilaku tethadap suara orang tua dan Risiko disorganisasi perilaku bayi unyi lin di lingkungan DIAGNOSIS KEPERAWATAN Lokasi pada wajah Gangguan persepsi sensori (sebutkan: visual, Simetri dalam ukuran dan bentuk auditorius, kinestetik, gustatorius, _taktil, olfaktorius) ‘mata (manifestasi, ukuran, bentuk, ke- an, penonjolan) rakan mata (acak, fokus, mengikuti ke 744 BAGIAN 6 @ ASUHAN BAY! BARU LAHIR, PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN Telinga Ukuran dan jumlah kartilago Membran timpani Pelekatan kulit preaurikular | Kanal auditorius terbuka? Lokasi pada kepala (posisi, rotasi) Bentuk pina Pendengaran (respons terhadap suara dan bunyi lain) Mulut: Inspeksi dan palpasi untuk lokasi pada wajah Bibir (warna, konfigurasi, pergerakan) Gusi (warna, kista, adanya gigi) Tangisan (nada, kualitas, kekuatan, serak, stridor) Uvula (bentuk) Lidah (ukuran, warna, frenulum, bercak putih) Gigi (erupsi kista saat natal dengan gigi setelah Tahir) asad y BAB 12 © ASUHANBAYIBARULAHIRNORMAL 745) DIAGNOSIS KEPERAWATAN individu yang tera secara bologs atau karend phan i perilaku ikatan (mis., kontak mata, espons tethadap suara orang tua, ekspresi ‘walsh dan respons verbal orang tua terhadap Tayi, memeluk, percaya diri dengan aktivitas pemberian asuhan) menyusui puan bayi untuk ditenangkan DIAGNOSIS KEPERAWATAN Risiko gangguan pelekatan orang tua/bayi/anak Keefektifan pemberian ASI Hambatan interaksi sosial Ketidakefektifan pemberian ASI Diskontinuitas pemberian ASI aS DIAGNOSIS KEPERAWATAN Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan Risiko keterlambatan perkembangan Risiko pertumbuhan tidak proporsional Berlanjut a5. BAGIAN 6 @ ASUHAN BAYI BARU LAHIR PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN Puting (diameter areola dalam cm, lokasi, jumlah, jarak di antara kedua puting, rabas) Jaringan payudara (ukuran nodul) Laki-laki: Inspeksi dan palpasi berikut ini: Penis (meatus di ujung? Panjang dan diameter sesuai?) Prepusium (menutupi glans penis? Dapat ditarik masuk?) Skrotum (ruga, edema, atau korda?) Testis (dapat diraba/turun? Menonjol di kanal inguinal?) Puting (ukuran, lokasi, jumlah) Jaringan payudara (ukuran nodul) Ereksi dan refleks kremasterik DOMAIN 9. KOPING/TOLERANSI STRES PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN. a Palpasi kepala untuk kaput suksedaneum dan Disorganisasi perilaku bayi sefalohematoma Risiko disorganisasi perilaku bayi = Inspeksi bentuk dan ukuran kepala Kesiapan untuk meningkatkan perilaku bayi Palpasi, inspeksi, ukur fontanel Palpasi untuk molase dan tumpang-tindih atau . sutura yang tidak menyatu { Rambut (pola, penyebaran, jumlah, tekstur) 1 Penampilan wajah secara keseluruhan (lokasi, j proporsi, simetri, deformitas) Refleks (Moro, mengisap dan rooting, menelan, menggenggam, ekstrusi, glabelar, leher tonik, melangkah, merangkak, tendon dalam, kejut, Babinski, traksi, tubuh melengkung ke dalam, magnet, perilaku spontan [yi menguap, menjangkau, sendawa, cegukan, bersin]) Tremor otot, gemetar, atau pergerakan unilateral BAB 12 ¢ ASUHAN BAYI BARU LAHIRNOA 747 F $ koping—Proses untuk mengatasi stres lingkungan scat Reaksi yang muncul setelah trauma tisik atau psikologis i “PENGKAVIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN Pak dapat dilakukan POR Mas aL ri tnokah lk, pikran, dan perlaky mengenal lua, ada atu radi yang clanggap benaralau beriai itls| dan penokesfkasian cara beringkah aku atau tyjan yang dpih n—Opini harapan, atau penilaian mengenai aturan, adat, atau tradisi yang dianggap benar atau bernilai hakiki nlalKeyakinan—Kesolarasan alau keseimbangan yang cicapalantara nil keyaknan, dan tndakan DIAGNOSIS KEPERAWATAN dilakukan TN RRELCUL ia e le cer fk, ata Kenisakan sistem inn perndungan terhadep kehlangan; dan peindungan uriuk : 4 DIAGNOSIS KEPERAWATAN il4n atau selama proses kelahiran ji status fisik dan nutrisi secara keseluruhan Kaji untuk gangguan integritas kulit yasi untuk drainase dan tanda lain inflamasi _ (mis. mata, tali pusat) (748 BAGIAN 6 @ ASUHAN BAY! BARU LAHIR) (Cederafisik Luka atau sakt pada tubuh PENGKAJIAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN OBJEKTIF berikan dukungan bahwa pemberian susu for- la akan menyediakan semua zat gizi yang butuhkan bayi dan bahwa waktu pemberian susu mash dapat digunakan untuk menjalin at dan bersosialisasi + Bantu ibu dalam memperbaiki teknik menyusui — Penambahan berat badan yang lambat_sering disebabkan oleh pemberian ASI yang tidak ade kuat, dan solusi biasanya dengan memperbaiki teknik menyusui. Contoh meliputi membantu ibu untuk menyesuaikan posisi, membantu bayi latching on, dan menganjurkan ibu untuk menambah frekuensi menyusui satu atau dua kali per hari + Bila bayi yang disusui kekurangan kalori,berikan Suplementasi biasanya diperlukan hanya sesaat tambahan dengan menggunakan botol, sendok, Bila timbul masalah latching on, hindari botol. nursing suplementer, atau cangkir. Ibu dapat memompa ASI diantara pemberian susu untuk meningkatkan produksi ASI eee esse Cun nce er Ul 1 Up inal cata ORANG TUA/BAYVANAK ke Rencana Asuhan Keperawatan umum Gangguan Pelekatan Orang Tua/Bayl/Anak oi Bab 3. Juga tat Rencana Asuhan Keperawatan Risiko Gangguan Pelekatan Orang Ta/Bayi dalam fopik Postpartum: Hari pertama hingga kedua dan Postpartum: ~ Kunjurgan Rumah Pertama, juga Risiko Gangguan Pelekatan Orang Tua/Bayi/Anak pada Postpartum: Minggu pertama hingga © Feenam, di Bab 10. ae J Diagnosis Keperawatan: PERILAKU SEHAT Bae Rencana Asuhan eperawatan Perak Sehai dalam topik Pascaparum: Hari pertama hingga kedua dl Bab 10. | Féldor yang Berhubungan: Tidak ada faktor yang berhubungan Karena diagnosis in merupakan diagnas’sselahtera BtasanKarakteristk: Keinginan orang tua yang diungkapkan atau diobsorvasi untuk mencari deajat keseahteraan yang lebih | fog urang pengetahuan orang tua mengenai perlaku promosikeschatan yang didemonsraskan atau clbserasi keinga- 1 iovang va yang dungkapkan atau diobservasi untuk meningkatan kontrol praktk Kesehatan ‘HASIL Noc TUJUAN DAN KRITERIA EVALUASI Periky Promosi Kesehatan (1602 Tindakan untuk Orang tua: || emperahankan lau meningkatkan Kesojahteraan +. Mengajukan pertanyaan mengenai kesehalan dan promos ‘Sohal (1609): Tindakan Untuk meningkatkan kese- Kesehatan (mis, stimulasi bay). ieraan, emulihan, dan rehabiltasi secara optimal */ Mengimplementasixan stratogl untuk menghlangkan Fe poriaku tidak sehat (mis, merokok). Berlanjut ry BAGIAN 6 ¢@ ASUHAN BAY! BARU LAHIR, Pengetahuan: Promosi Kesehatan (1823): Tingkat pemaham- ‘an tentang informasi yang dibutunkan untuk mendapatkan ddan memperthankan kesehatan yang optimal * Mencariinformasi tentang imunisasi bay, te . Meats trang peawatn bay! an pemettang ebutuhan Kesehatan bay. 4 + Menunjukkan periaku menyayangi dan mengasti ba. INTERVENSI NIC Peningkatan Integritas Keluarga: Childbearing Family (7104): Memfasilitasi pertumbuhan individu atau keluarga yang menambah bayi ke dalam unit keluarga Pendidikan Kesehatan (5510): Mengembangkan dan memberi instruksi serta pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi perilaku yang kondusif secara sukarela tethadap Kesehatan individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat Penatalaksanaan Imunisasi/Vaksinasi (6530): Memantau status imunisasi, memfasilitasi akses imunisasi, dan ‘member imunisasi untuk mencegah penyakit menular Panduan Sistem Kesehatan (7400): Memfasiltasilokasi Klien dan penggunaan layanan Kesehatan yang tepat TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL PENGKAJIAN * Kaji keyakinan dan praktik budaya orang tua saat membuat jadwal perjanjian tindak lanjut yang pertama bersama penyedia layanan kesehatan. PENYULUHAN KLIEN/KELUARGA + Ajarkan orang tua cara untuk mengukur suht. aksila. * Ajarkan cara untuk mempertahankan suhu tubuh normal (mis., pastikan air mandi hangat, kenakan pakaian yang sesuai dengan suhukamar! udara, lindungi dari pemajanan sinar matahari, gunakan mantel yang hangat atau selimut ekstra dalam cuaca dingin). Pada beberapa budaya, ibu dan bayi baru lahir tidak keluar rumah selama beberapa minggu pertama setelah kelahiran. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah bila kunjungan pertama dijadwalkan pada 3 hingga 4 minggu kemudian, yang biasanya dilakukan jika pemeriksaan berat badan dasar diperlukan dalam minggu pertama atau bila timbul masalah menyusui. ‘Untuk membantu memastikan hasil yang akurat. ‘Suhu bayi akan berfluktuasi dengan cepat akibat perubahan lingkungan selama beberapa hari pertama. Dengan mengetahui bahwa suhu bayi normal dapat_menenangkan orang tua yang cemas atau tidak berpengalaman, Pengukuran suhu rektal dapat merusak mukosa rektal yang tipis. Suhu bayi akan berubah dengan cepat sebagai respons terhadap perubahan lingkungan. Prak- tik yang biasa dilakukan adalah memakaikan bayi dengan pakaian seperti yang dikenakan ‘orang tua. Walaupun membungkus dengan ketat dalam selimut mempertahankan suhu tubuh ddan meningkatkan perasaan aman, penggunaan pakaian yang terlalu tebal dalam subu hangat dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan ruam biang keringat. i s —_ 1 QOAKAN KEPERAWATAN + Tinjau perawatan kulit bayi. + Tinjau perubahan yang diharapkan pada warna feses dan pola defekasi normal untuk bayi yang diberi ASI dan/atau susu formula. + Anjurkan untuk memosisikan bayi miring kanan setelah menyusu dan telentang pada saat tidur. + Ingatkan orang tua untuk tidak meninggalkan bayi seorang diri di atas permukaan datar, * Ajarkan cara untuk menggendong secara aman. dengan kepala disangga, + Tekankan pentingnya menggunakan kursi mobil menghadap-belakang dari kelahiran hingga 9,07 kg dan hingga usia 1 tahun, * Berikan penyuluhan tentang memandikan dan perawatan tali pusat, * Tinjau jadwal kunjungan tindak lanjut ke pe- nyedia layanan kesehatan. * Tinjau jadwal imunisasi bersama orang tua; beri- kan informasi tertulis, BAB 12 ¢ ASUHAN BAY! BARU LAHIR NORMAL 781 | RASIONAL Bayi memiliki kulit yang sensitif sehingga pakaian baru harus dicuci dengan sabun hipoalergenik ringantanpapewangisebelummenggunakannya pada bayi. Cuci pakaian dengan deterjen ringan dan air panas; bilas dua kali, keringkan di bawah sinar matahari, bila memungkinkan, untuk me- netralkan sisa deterjen. Jangan menggunakan Vaseline, losion, atau bedak bayi. “Area lunak” pada kepala aman untuk dibersihkan. Pola defekasi berbeda di antara bayi dan bergantung pada jenis makanan. Feses adalah indikasi status nutrisi serta cairan, dan perubahan dapat menandakan infeksiatau masalah mekanik yang berkaitan dengan menyusu atau defekasi. Posisi miring memfasilitasi drainase mukus dari mulut, mendorong pengosongan lambung, dan membantu mencegah SIDS. Kehati-hatian harus dilakukan untuk mencegah bayi berguling tengkurap saat tidur, Panduan terbaru untuk possi tidur bayi adalah telentang. ‘Untuk mencegah jatuh karena bayi dapat berguling dan bergerak dengan cepat. Bayi tidak dapat mempertahankan postur tegak Jurus selama lebih dari beberapa saat. Untukmeminimalkan cederabilaterjadikecelakaan atau berhenti tiba-tiba. Popok tidak boleh menutupitali pusat karena popok yang basah memperlambat atau menghambat pengeringan dan mendorong timbulnya infeksi. Mandi memberi kesempatan untuk aktivitas bermain dan stimulasi. Lakukan mandi busa hhingga tali pusat puput dan sembuh (sekitar 10 hhingga 14 hari). Kunjungan tindak lanjut biasanya dilakukan pada ‘minggu ke-2 hingga ke-4, kemudian setiap 2 balan hingga berusia 6 bulan, dan selanjutnya setiap 3 bulan hingga usia 18 bulan. ‘Vaksin hepatitis B biasanya diberikan pada bayi baru lah sebelum pulang dari unit bersalin dan diulangi pada usia 1 hingga 2 bulan; difteria- pertusis-tifoid (DPT) polio, dan vaksin lain Berlanjut {782 BAGIAN 6 @ ASUHAN BAYI BARU LAHIR a TINDAKAN KEPERAWATAN ‘Tekankan pentingnya kunjungan tindak lanjut ke penyedia asuhan. Ajarkan strategi untuk membantu menenangkan bayi yang rewel bila penyebab kerewelan bukan Japar atau popok basah, yang mencakup: Letaltkan dalam tempat tidur kecil, seperti keran- jang bayi, atau gulung selimut untuk membuat ruang yang lebih Kecil di tempat tidur bayi: Gendong bayi di depan atau belakang. = Bedung dengan aman dalam selimut kecil. Berikan isapan non-nutritif (dot). Letakkan bayi telungkup melintang di pangkuan_ orang tua; tepuk/usap punggung sekaligus memantul-mantulkan atau mengayun kaki dengan lembut. Ubah posisi, gendong tegak di atas bahu orang. tua. Gunakan kontak kulit-ke-kulit dengan bayi. Bawa bayi berjalan dalam Kereta dorong atau dalam mobil; ayun dalam kursi goyang atau buaian. Berikan informasi tertulis tentang penanda per- kembangan. Beri tahu orang tua bahwa bayi akan mulai mengalami periode rewel di malam hari pada usia 3 dan 12 minggu, RASIONAL biasanya juga mulai diberikan pada usia 9 bulan. Pengaturan jadwal imunisasi lanjutay (mis., campak, penyakit gondong, dan rubel) dapat didiskusikan saat kunjungan pemberj asuhan. Imunisasi dilanjutkan hingga usia 1g bulan, dan ada minimal tujuh vaksin berbedg yang diberikan; orang tua cenderung tidak akan mengingat jadwal yang rumit tanpa informas, tertulis. Untuk memastikan bahwa orang tua menyadari petingnya observasi Kesehatan bayi yang kontinu. Uji PKU dilakukan dalam 72 jam setelah pemberian susu formula dimulai atau setelah feses susu keluar pada bayi yang diberi ASI. Uj ini dapat dilakukan setelah pemulangan untuk beberapa bayi yang mendapat asuhan tindak Janjut yang meragukan. Akan tetapi, keakuratan hasil dapat berkurang bila uji dilakukan terlaa cepat. Bayi menangis untuk menyatakan bahwa mereka lapar, tidak nyaman, basah, sakit, atau bosan— atau bahkan tanpa alasan yang tidak jelat Orang tua harus belajar menafsirkan tangisan untuk memenuhi kebutuhan bayi. Orang tua memerlukan kepastian bahwa bayi kadang menangis hanya untuk mengeluarkan energ, dan hampir mustahil untuk menenangkan bayi pada saat tersebut. Panduan antisipasi membantu orang tua dan meningkatkan perkembangan bayi. Memungkinkan orang tua untuk mengenali kondisi ini normal. BAB 12: ¢ ASUHAN BAY! BARU LAHIR NORMAL 783 | ‘g@KAN KEPERAWATAN RASIONAL = Aatkan cara. untuk menstimulasi bayi Berinteraksi dengan orang tua adalah salah satu cara bayi terikat dengan orang tua dan belajar tentang diri sendiri serta lingkungan. Orang tua dapat mendorong perkembangan fisik, ognitif, dan emosional melalui masase dan teknik stimulasi lain, Hal yang paling baik adalah dengan memberi stimulasilembut yang merangsang satu indra pada satu waktu (mis,, menimang, bernyanyi, stimulasi visual, menepuk). Sistem saraf otonom imatur pada periode bayibaru ahirschingga bayi mengalami stimulasi berlebihan oleh isyarat sensori yang kompleks. + ajarkan orang tua untuk mengenali isyarat bayi. Sebagai contoh, isyarat positif adalah Kontak ‘mata, memadang wajah orang tua, bergumam, tersenyum, dan membuat gerakan halus dengan Tengan dan tungkai. Isyarat negatif mencakup menjauh, memberengut, memalingkan kepala, menekuk punggung, menggeliat, mengayun- kan lengan dan tungkai, serta menangis. Isyarat penolakan lain mungkin tidak jelas; misalnya, bercak, menguap, bersin, mengalihkan pan- dengan, dan cegukan, Kemampuan untuk rmembaca isyarat dan berespons dengan tepat rmeningkatkan kepercayaan dan harga diri orang tua serta mendorong pelekatan yang sehat. ENCANA ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUAL asuhan untuk memenuhi kebutuhan klien yang unik wo Leu Maal) Sensor, gas abdomen (koik) asan Karakteristik: Menangis, ec ap dengan kuat = [786 BAGIAN 6 ¢ ASUHAN BAYI BARU LAHIR ay TINDAKAN KEPERAWATAN, RASIONAL * Berikan susu kepada bayi * Berikan posisi miring pada bayi, jangan li petrolatum dan balutan kasa pada glans segera setelah prosedur dan setiap kali ‘mengganti popok selama 24 jam pertama + Pasang popok dengan longgar, dan ganti dengan. sering * Siram area dengan air bersih; hindari_ peng- gunaan sabun; dan lindungi dari alkohol ketika membersihkan umbilikus. Diagnosis Keperawatan: RISIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT (RUAM POPOK) Faktor Ristko: Efek tas dar amonia yang terkandung di dalam urna, reaksi kmla dari deteron cucian ‘ult sekunder akibat pemajanan yang lama terhadap popok basah danlatau penutup plastik tag Haak sea ar coe iagnosis, joerg) ata b HASILNOC | ee Inert lningan Kult & Membran Muksa (101): Ket an strultur dan fungs! fisologis normal pada. kult dan membran mukosa Pemberian makan memberi kesempatan untuk mengisap, yang dapat menenangkan dan me. ningkatkan relaksasi. Bayi mungkin akan di. puasakan selama beberapa saat sebelum pro. sedur dan akan membutuhkan kalori Mencegah penekanan dan iritasi pada penis. Melindungi area dari iritasi oleh urine dan ‘mencegah popok melekat pada area tersebut. ‘Mencegah popok menggesek area yang terluka dan mencegah rasa terbakar serta iritasi oleh urine dan feses. Sabun dan alkohol menimbulkan rasa terbakar dan iritasi pada jaringan yang belum sembuh. * Kui utuh dan bebas dari ruam atau * Orang. tua -mengungkapkan dan mendes pengetahuan tentang perawatan kul yang| INTERVENSI NIC Edukasi Orang Tua: Bayi (5568): Memberikan penyuluhan tentang pengasuhan dan perawatan fisik yang diperlukan selama tahun pertama kehidupan Observasi Kulit (3590): Mengumpulkan dan menganalisis data Klien untuk mempertahankan integritas kul dan membran mukosa TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL, ———— PENGKAJIAN + Kaji perineum untuk kemerahan dan/atau ruam, Untuk mengidentifikasi kebutuhan intervensi, Inter vensi dini dapat mengurangi keparahan ruam. Berlanjut ie BAB 12_» ASUHAN BAY! BARU LAHIR NORMAL 787 | TNOAKAN KEPERAWATAN afi Pengetahuan orang tua tentang perawatan bayi. PENYULUHAN KLIEN/KELUARGA + Dorong orang tua untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok + Anjurkan untuk tidak menggunakan bedak bayi atau kanji, « Jika ruam timbul, gunakan salep barier, seperti | seng oksida atau salep A dan D. Produk lain tersedia untuk ruam yang lebih berat disertai cekskoriasi, + Anjurkan untuk menggunakan deterjen cucian hipoalergenik ringan yang bebas pewangi, bilas popok Kain dua kali, dan keringkan di bawah sinar matahari, Losion dan produk topikal lain yang mengandung pewangi dan pewarna harus dihindari. Bila ruam timbul, anjurkan orang tua untuk mencoba jenis deterjen, pelembut kain, atau popok sekali pakai yang berbeda, * Bila ruam tetap ada, anjurkan orang tua untuk menghubungi penyedia asuhan. gnosis Keperawatan Lain ‘kaji diagnosis keperawatan berikut, yang sering i: Konstipasi yang berhubungan dengan ketidak- adekuatan cairan oral, makanan yang dikonsumsi iby menyusui. RASIONAL, Untuk mengidentifikasi_kebutuhan intervensi/ penyuluhan guna mencegah ruam popok Untuk menyingkirkan urine dan feses, yang meng- iritasi kulit, Bedak bayi atau kanji dapat melekat saat basah dan mengiritasi area perineum; kanji dapat mendorong infeksi jamur. Melindungi kulit dari basah. Produk lain tersedia untuk ruam yang lebih berat disertai ekskoriasi Membantu mencegah iritasi kimiawi pada bayi baru lahir yang memiliki kulit sensitif. Untuk menyingkirkan penyebab ruam yang mung- kin ada. Ruam yang menetap dapat disebabkan oleh infeksi ragi atau jamur. * Diare yang berhubungan dengan infeksi, obat yang digunakan ibu menyusui. * Risiko Asfiksia/Trauma yang berhubungan dengan dependensi total pada pemberi asuhan, defisiensi pengetahuan pemberi asuhan.

You might also like