You are on page 1of 8

Vol 15 No1 Juni 2021 : 33 – 40 ISSN : 1978-4562 e-ISSN : 2175-0100

https://doi.org/10.36873/aev.2021.15.1.33

KAJIAN FINANSIAL AGROINDUSTRI IKAN ASAP DI KECAMATAN BULAK KOTA SURABAYA


Analysis of Agroindustry of Smoking Fish at Bulak Regency, Surabaya City

Dini Oktavira Wijaya1, Teguh Soedarto2, Wahyu Santoso3


1 Mahasiswa Sarjana Program Studi Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
2,3 Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


Corresponding author : dioraya73@gmail.com

ABSTRACT

Entrepreneurs have long attempted smoking Fish in Bulak Subdistrict, but still unknown financial
calculations such as business feasibility and smoked fish entrepreneurs do not yet know the development of
businesses. This study aims to: Analyze the financial feasibility of Smoked Fish in Bulak Subdistrict. This study
showed that: The average value of NPV for smoked fish business is Rp 117,130,729. At the same time, the
average value of IRR for smoked fish business in Bulak district is 61%. The average value of BEP rupiah smoked
fish in the Bulak sub-district is Rp. 108,452,092. The average value of the BEP Smoked Fish Unit in Bulak
Subdistrict is 50,554 units.
Keywords: smoked fish, agro-industry, financial studies, business development.

ABSTRAK

Pengasapan Ikan di Kecamatan Bulak sudah cukup lama diusahakan oleh para pengusaha dan tetapi
masih belum diketahui perhitungan secara finansial seperti seperti kelayakan usaha dan pengusaha ikan asap
belum mengetahui pengembangan usaha Penelitian ini bertujuan untuk : Menganalisis kelayakan finansial Ikan
Asap di Kecamatan Bulak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Nilai rata-rata NPV untuk usaha ikan asap
adalah Rp 117.130.729. Sedangkan Nilai rata-rata IRR untuk usaha ikan asap di Kecamatan Bulak adalah 61%.
Nilai rata – rata BEP Rupiah ikan asap di Kecamatan Bulak adalah Rp. 108.452.092. Sedangkan untuk nilai rata
– rata BEP Unit ikan asap di Kecamatan Bulak adalah 50.554 unit.
Kata kunci : ikan asap, agroindustri, kajian finansial, pengembangan usaha.

33
Dini Oktavira Wijaya, dkk Kajian Finansial Agroidnustri Ikan Asap di Kecamatan Bulak Kota Surabaya

PENDAHULUAN pengembangan usaha karena banyak pengusaha


Pengasapan ikan merupakan pemanfaatan yang memproduksi ikan. Sehingga, pengusaha
dengan cara mengolah bahan baku ikan segar dapat menilai apakah usaha tersebut perlu
menjadi output ikan asap dengan tujuan melindungi dikembangkan secara baik dan berbeda dari
ikan segar dari pembusukan dan kerusakan pengusaha lain dengan penilaian kinerja dan
(Hapsari, 2016). Berdasarkan Data (Badan Pusat kepentingan suatu usaha.
Statistik Jawa Timur, 2018) Jumlah produksi ikan di Kasmir dan Jakfar (2012) studi kelayakan
tahun 2015 adalah 45.460 ton ikan cakalang, 3.800 bisnis merupakan suatu kegiatan menganalisis
ton ikan manyung, dan 2.381 ton ikan pari. secara mendalam mengenai suatu usaha atau
Sedangkan jumlah produksi ikan di tahun 2016 bisnis yang sedang dijalankan untuk menentukan
adalah 21.651 ton ikan cakalang, 4.611 ton ikan layak atau tidak usaha dijalankan. Kegiatan untuk
manyung, dan 2.144 ton ikan pari. Pada tahun 2017 menilai sejauh mana manfaat (benefit) yang dapat
jumlah produksi ikan adalah 49.942 ton ikan diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan
cakalang, 10.441 ton ikan manyung dan 12.198 ton usaha/proyek, disebut dengan studi kelayak bisnis.
ikan pari. Tahun 2018 jumlah produksi ikan adalah Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan
46.663 ton ikan cakalang, 5.594 ton ikan manyung feasibility study merupakan bahan pertimbangan
dan 9.996 ton ikan pari. dalam mengambil suatu keputusan, apakah
Kecamatan Bulak merupakan tempat para meneriman atau menolak dari suatu gagasan
pengusaha melakukan penjualan produk olahan usaha/proyek yang direncanakan.
seperti ikan asap, kerupuk dan lainnya. Salah satu Pengasapan Ikan di Kecamatan Bulak sudah
produk yang dijual di Kecamatan Bulak adalah Ikan cukup lama diusahakan oleh para pengusahadan
Asap. Produk ini memiliki yang khas pesisir Pantai tetapi masih belum diketahui perhitungan secara
Kenjeran dan banyak para pengusaha kecil yang finansial seperti seperti kelayakan usaha karena
berjualan ikan asap untuk mendapatkan para pengusaha belum mengetahui apakah usaha
keuntungan. tersebut dikategorikan sebagai usaha layak atau
Berdasarkan data produksi serta konsumsi tidak dengan mempertimbangkan aspek – aspek
ikan di Indonesia maupun jawa timur, dilihat dari finansial seperti biaya produksi, penerimaan,
segi konsumsi ikan yang diketahui meningkat setiap pendapatan serta ditinjau secara analisis kelayakan
tahunnya sehingga pelaku usaha mendapatkan usaha. Maka penulis tertarik dengan topik dan
keuntungan. Sedangkan dilihat dari segi produsen permasalahan ini, sehingga peneliti mengangkat
ikan yang banyak sehingga tidak semua mengalami judul “Kajian Finansial Agroindustri Ikan Asap di
keuntungan dan terbatas dari cara perhitungan Kecamatan Bulak Kota Surabaya”. Tujuan dari
secara finansial maupun sebagai penentuan

34
Vol 15 No1 Juni 2021 : 33 – 40 ISSN : 1978-4562 e-ISSN : 2175-0100
https://doi.org/10.36873/aev.2021.15.1.33

𝑛
penelitian ini adalah Menganalisis kelayakan (𝐵𝑡 − 𝐶𝑡)
𝑁𝑃𝑉 = ∑
finansial Ikan Asap di Kecamatan Bulak. (1 + 𝑖)𝑡
𝑖=0

METODE PENELITIAN Keterangan:


Lokasi penelitian ini dilakukan di pesisir Bt = Penerimaan pada tahun ke-t
kawasan wisata Pantai Kenjeran Kecamatan Bulak Ct = Biaya pada tahun ke-t
Kota Surabaya. Pemilihan lokasi penelitian dengan i = Suku bunga yang digunakan
sengaja/purposive berdasarkan pertimbangan t = tahun ke-t
karena lokasi ini adalah karena merupakan satu – n = umur ekonomi
satunya sentra penjualan produk perikanan di Jawa Indikator kelayakan adalah :
Timur. Sampel penelitian ditentukan secara a. Jika NPV > 0 maka usaha layak untuk
purposive atau sengaja dengan dijalankan
mempertimbangkan aspek – aspek yang terdapat b. Jika NPV < 0 maka usaha tidak layak
dalam agroindustri ikan asap di Kecamatan Bulak. dijalankan
Menurut Sugiyono (2012) purposive sampling c. Jika NPV = 0 maka usaha tersebut
adalah teknik penentuan sampel dengan mengembalikan sama besarnya nilai uang
pertimbangan tertentu. yang diinvestasikan.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Analisis data 2. Internal Rate Of Return (IRR)
yang digunakan adalah analisis Kelayakan Menurut (Krisnawan, dkk.,2015), tingkat
Finansial (NPV, IRR, BEP). kelayakan proyek juga dapat di nilai dari seberapa
Analisis Kelayakan Finansial menggunakan besar nilai pada pengembalian proyek terhadap
analisis deskriptif kuantitatif merupakan analisis tingkat investasi yang akan berikan. IRR adalah
yang melakukan perhitungan data yang tingkatan discount rate (DR) yang menghasilkan
ditabulasikan menjadi kata – kata. Dalam tujuan ini, NPV sama dengan nol. Adapun rumus yang
analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan didapatkan hari metode interpolasi pada IRR ini
finansial yaitu NPV, IRR dan BEP dengan adalah sebagai berikut :
perhitungan sebagai berikut : 𝑁𝑃𝑉1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑋(𝑖1 − 𝑖2 )
1. Net Present Value (NPV) 𝑁𝑃𝑉1 − 𝑁𝑃𝑉2
NPV merupakan perbedaan antara nilai Keterangan :
sekarang dari keuntungan dan biaya (Fathurohman, IRR = Internal Rate Of Return
2016). NPV dapat dirumuskan sebagai berikut : i1 = Tingkatan bunga ke – 1
i2 = Tingkatan bunga ke – 2

35
Dini Oktavira Wijaya, dkk Kajian Finansial Agroidnustri Ikan Asap di Kecamatan Bulak Kota Surabaya

NPV1 = NPV ke – 1 S = volume penjualan x harga jual per Kg (Rp)


NPV2 = NPV ke – 2 (Weni Tampubolon, 2019)
Indikator kelayakan IRR adalah:
Jika IRR > Tingkat Bunga maka usaha layak untuk Kriteria BEP Unit adalah sebagai berikut :
dilakukan a. Jika BEP Unit < Volume penjualan dalam unit,
Jika IRR < Tingkat Bunga maka usaha tidak layak maka usaha berada pada posisi
untuk dilakukan menguntungkan.
b. Jika BEP Unit = Volume penjualan dalam unit,
3. Break Even point (BEP) maka usaha berada pada posisi titik impas atau
Menurut (Fathurohman, 2016), BEP adalah tidak laba/tidak rugi.
suatu titik dimana jumlahproduksi atau penjualan c. Jika BEP Unit > Volume penjualan dalam unit
yang harus dilakukan agar biaya yang dikeluarkan maka usaha berada pada posisi yang tidak
sama dengan pendapatan yang diperolah atau nilai menguntungkan.
dimana keuntungan atau profit yang diterima adalah Sementara untuk BEP Rupiah kriterianya adalah
nol. Dengan kata lain, titik dimana besarnya sebagai berikut :
penghasilan akan sama dengan total besarnya a. Jika BEP Rupiah < Volume penjualan dalam
pengeluaran. Rupiah, maka usaha berada pada posisi yang
a. Break Even Point (BEP) atas dasar Kg menguntungkan.
FC b. Jika BEP Rupiah = Volume penjualan dalam
BEP Unit =
MC/Unit Rupiah, maka usaha berada pada posisi titik
Keterangan : impas atau tidak laba/tidak rugi.
BEP (Q) = volume penjualan pada BEP dalam Kg c. Jika BEP Rupiah > Volume penjualan dalam
FC = biaya tetap (Rp) Rupiah, maka usaha berada pada posisi yang
MC/Kg = marjin kontribusi/Kg produk = (S – VC)/Kg tidak menguntungkan.
b. Break Even Point (BEP) atas dasar penjualan
dalam rupiah HASIL DAN PEMBAHASAN
FC
BEP Rupiah = Analisis Kelayakan Usaha
VC
1− S Analisis Kelayakan Finansial dengan tujuan
Keterangan : untuk mengetahui besarnya dana atau modal usaha
BEP (QT) = volume penjualan pada BEP dalam dengan tingkat pendapatan untuk menjalankan
rupiah suatu bisnis yang dikatakan layak atau
FC = biaya tetap (Rp) tidak. Kelayakan usaha pada penelitian ini
VC = biaya variable per Kg (Rp) menggunakan 3 metode yaitu, Net Present

36
Vol 15 No1 Juni 2021 : 33 – 40 ISSN : 1978-4562 e-ISSN : 2175-0100
https://doi.org/10.36873/aev.2021.15.1.33

Value , Internal Rate of Return dan Break Even tersebut mengeluarkan biaya sangat tinggi
Point. terutama biaya variabel seperti pembelian bahan
Modal Usaha Ikan Asap baku ikan asap yaitu ikan patin. Semakin tinggi
Besarnya modal atau investasi awal untuk volume kegiatan maka semakin tinggi pula total
menjalankan usaha ikan asap ini berkisar antara biaya variabel. Elemen biaya variabel ini terdiri atas:
Rp. 18.000.000,- sampai Rp. 120.000.000,- di tahun biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
awal (tahun ke-0). Sumber dana tersebut diperoleh yang dibayar per buah produk atau per jam, biaya
dari pinjaman bank, koperasi maupun modal diri overhead pabrik variabel, biaya pemasaran
sendiri. variabel.
Rata – rata jumlah produksi 30 pengusaha
ikan asap adalah sebesar 375.627 unit setiap
tahun. Dalam kondisi pandemi COVID – 19 banyak
Analisis Net Present Value (NPV) pengusaha ikan asap yang masih berproduksi
Analisis Net Present Value (NPV) dilakukan hingga menghasilkan 252.000 – 540.000 unit setiap
untuk mengetahui nilai sekarang kas bersih yang tahuntetapi sebelum pandemi, pengusaha mampu
dihasilkan dari usaha sampai jangka waktu berproduksi ikan asap dari hingga 720.000 unit
pengembalian investasi yang diinginkan atas setiap tahun. Hal ini disebabkan karena masa
investasi yang ditanamkan dalam usaha. Suatu pandemi berdampak negatif di sisi pengusaha ikan
usaha dinyatakan layak untuk dijalankan apabila asap. Menurut (Rizal, 2021) ekonomi dari pandemi
memiliki nilai NPV lebih besar dari nol. Di dalam virus covid-19 ini sudah dirasakan oleh setiap
NPV terdapat rincian biaya produksi, jumlah masyarakat salah satunya seperti yang dirasakan
produksi dan penerimaan usaha ikan asap. oleh masyarakat kecamatan Bulak. Hampir semua
Analisis Net Present Value (NPV) yang masyarakat di sini bermata pencaharian sebagai
meliputi rincian biaya produksi, total produksi dan nelayan di pantai kenjeran kota Surabaya. Sejak
penerimaan usaha ikan asap serta hasil NPV pada ditutupnya sejumlah tempat wisata yang ada di
30 pengusaha usaha ikan asap selama jangka wilayah ini seperti pantai ria kenjeran, taman
waktu 3 tahun. Dari data biaya produksi dapat suroboyo, sentra ikan bulak, perekonomian mereka
dilihat bahwa pengusaha ikan asap mengeluarkan semakin hari semakin menurun drastis. Sejak
rata – rata biaya produksi sebesar Rp. 743.700.000 ditutupnya beberapa tempat wisata tersebut
setiap tahun. Beberapa pengusaha mengeluarkan membuat para nelayan terpaksa untuk
biaya produksi relatif tinggi karena mereka memiliki memarkirkan perahunya di bibir pantai disebabkan
pelanggan dan distributor yang membeli ikan asap tidak adanya wisatawan yang datang. Tetapi di sisi
dengan jumlah banyak. Oleh karena itu, pengusaha lain juga masih banyak konsumen yang

37
Dini Oktavira Wijaya, dkk Kajian Finansial Agroidnustri Ikan Asap di Kecamatan Bulak Kota Surabaya

mengonsumsi ikan asap karena harga yang relatif Analisis Internal Rate Of Return (IRR)
murah dan terjangkau di semua kalangan Internal Rate Of Return (IRR) merupakan
masyarakat. Di era pandemi ini konsumen ikan metode untuk menghitung tingkat bunga yang dapat
asap maupun masyarakat lainnya membutuhkan menyamakan antara nilai sekarang dari semua
kebutuhan pokok sehari – hari sebagai sumber aliran kas bersih dengan aliran kas keluar dari suatu
pangan. Oleh karena itu, masyarakat lebih memilih investasi. Suatu usaha dinyatakan layak apabila
mengonsumsi ikan asap karena harga yang realtif memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat
murah. keuntungan yang dikehendaki.
Hasil rata – rata penerimaan 30 pengusaha Berdasarkan data hasil nilai IRR diketahui
ikan asap adalah sebesar Rp. 955.894.737. Yang bahwa nilai IRR lebih besar dari tingkat keuntungan
artinya bahwa banyak pengusaha yang memiliki atau tingkat suku bunga yang diinginkan. Nilai rata-
pendapatan diatas tersebut dengan modal yang rata IRR (%) untuk usaha ikan asap di Kecamatan
berbeda – beda. Karena tergantung dari metode Bulak adalah 61% Hal ini berarti bahwa investasi
pemasaran maupun sistem penjualan yang atau modal yang ditanamkan oleh pengusaha
dilakukan oleh setiap pengusaha. dalam melakukan usaha ikan asap dapat
Hasil perhitungan NPV menghasilkan nilai memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi
sekarang arus kas bersih yang dihasilkan sampai dari yang diharapkan sehingga usaha ikan asap
jangka waktu pengembalian investasi yang layak untuk dijalankan. Dengan demikian dapat
diinginkan untuk menutup investasi yang disimpulkan bahwa diihat nilai IRR 30 dari
ditanamkan dalam usaha ikan asap. Nilai NPV yang pengusaha ikan asap di Kecamatan Bulak
diperoleh menghasilkan angka positif atau lebih dari dinyatakan layak untuk dijalankan.
nol. Nilai rata-rata NPV untuk usaha ikan asap
adalah Rp. 115.638.618. Hal ini berarti bahwa nilai Analisis Break Even Point (BEP)
sekarang arus kas bersih yang dihasilkan selama Break Even Point (BEP) merupakan analisis
usaha dijalankan sampai jangka waktu yang Break Even Point untuk mentukan batas minimum
diinginkan mampu menutup investasi yang volume penjualan agar suatu perusahaan tidak
dikeluarkan. Maka usaha tersebut dikatakan layak mengalami kerugian tetapi juga belum memperoleh
usaha atau layak dijalankan dikarenakan NPV lebih laba dengan kata lain labanya sama atau nol.
dari nol, sesuai dengan kriteria pengujian kelayakan Berdasarkan data hasil BEP Rupiah dan BEP
usaha dengan NPV. Dengan demikian dapat Unit yang telah dianalisis menunjukkan bahwa nilai
disimpulkan bahwa dilihat dari nilai NPV, 30 rata – rata BEP Rupiah ikan asap di Kecamatan
pengusaha ikan asap di Kecamatan Bulak Bulak adalah Rp. 108.452.092 dan nilai rata – rata
dinyatakan layak untuk dijalankan. pendapatan usaha ikan asap adalah 813.900.000

38
Vol 15 No1 Juni 2021 : 33 – 40 ISSN : 1978-4562 e-ISSN : 2175-0100
https://doi.org/10.36873/aev.2021.15.1.33

yang artinya jika BEP Rupiah < Volume penjualan Volume penjualan dalam Rupiah (Pendapatan),
dalam Rupiah (Pendapatan), maka usaha berada maka usaha berada pada posisi yang
pada posisi yang menguntungkan dan layak menguntungkan dan layak dijalankan. Sedangkan
dijalankan. Sedangkan untuk nilai rata – rata BEP untuk nilai rata – rata BEP Unit ikan asap di
Unit ikan asap di Kecamatan Bulak adalah 50.554 Kecamatan Bulak adalah 50.554 unit dan nilai rata
unit dan nilai rata – rata produksi usaha ikan asap – rata produksi usaha ikan asap adalah 380.400
adalah 380.400 unit. Karena sesuai dengan kriteria unit. Karena sesuai dengan kriteria BEP apabila
BEP apabila BEP Unit < Volume penjualan dalam BEP Unit < Volume penjualan dalam unit maka
unit maka usaha tersebut layak dijalankan. usaha tersebut layak dijalankan.

KESIMPULAN DAN SARAN Saran


Simpulan Pengusaha ikan asap tetap
Berdasarkan hasil penelitian yang telah mempertahankan kelayakan usaha yang telah
dilakukan terhadap pengusaha ikan asap dalam diusahakan selama beberapa tahun. Sehingga di
mengetahui kegiatan, kelayakan usaha serta tahun berikutnya, pengusaha ikan asap tetap layak
pengembangan usaha maka dapat disimpulkan dalam menjalankan usaha.
bahwa analisis Kelayakan Usaha pada nilai rata- Bagi peneliti selanjutnya agar dapat
rata NPV untuk usaha ikan asap adalah Rp melakukan penelitian mengenai pengembangan
117.130.729. Hal ini berarti bahwa nilai sekarang usaha ikan asap secara lebih baik dan kompleks.
arus kas bersih yang dihasilkan selama usaha Agar para pengusaha ikan asap terutama di
dijalankan sampai jangka waktu yang diinginkan Kecamatan Bulak dapat berkembang dari segi
mampu menutup investasi yang dikeluarkan. usaha yang lebih baik dari sebelumnya.
Sedangkan Nilai rata-rata IRR untuk usaha
ikan asap di Kecamatan Bulak adalah 61% Hal ini DAFTAR PUSTAKA
berarti bahwa investasi atau modal yang Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 2018. Statistik
Perikanan Provinsi Jawa Timur. PT. Sinar
ditanamkan oleh pengusaha dalam melakukan
Murni Indoprinting
usaha ikan asap dapat memberikan tingkat
Fathurohman, F. 2016. Pengantar
keuntungan yang lebih tinggi dari yang diharapkan
Bisnis. Perspektif Agroindustri Dan Ekonomi
sehingga usaha ikan asap layak untuk dijalankan. Pertanian. Subang: Tiga Maha.
bahwa nilai rata – rata BEP Rupiah ikan asap di
Hapsari, Chylia Maya. 2016. Analisis Kelayakan
Kecamatan Bulak adalah Rp. 108.452.092 dan nilai Usaha Pengasapan Ikan Di Desa Toolawawo
Kecamatan Lalonggasumeeto Kabupaten
rata – rata pendapatan usaha ikan asap adalah
Konawe. J. Sosial Ekonomi Perikanan Fpik
813.900.000 yang artinya jika BEP Rupiah < Uho, Issn 2502-664x: 1(2) Agustus 2016

39
Dini Oktavira Wijaya, dkk Kajian Finansial Agroidnustri Ikan Asap di Kecamatan Bulak Kota Surabaya

Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis.


Cetakan Ke Delapan. Jakarta: Kencana.

Krisnawan, Made Adhi, And I. Putu Dharma


Warsika. 2015. "Analisis Kebutuhan Modal
Kerja Pada Pembangunan Proyek
Perumahan Dengan Metode Discounted
Cash Flow (Studi Kasus: Proyek Perumahan
Green Imperial Putra Residence)." Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil.

Rizal, N. Y. 2021. Pandemi Covid-19


Mengakibatkan Melemahnya Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah Di Wilayah Kenjeran,
Kota Surabaya. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(8), 1553-1558.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.


Bandung: Alfabeta.

Weni Tampubolon, Heni Rangga. 2019. Analisis


Break Even Point (Bep) Sebagai Dasar
Perencanaan Laba Pada Pt. Asam Jawa
Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Medan

40

You might also like