Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
RELAWATI, S.Pd
NIP 19651012 199202 2 004
GURU SMPN 1 TAMIANG LAYANG
1
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
Judul
Disusun oleh :
RELAWATI, S.Pd
NIP 19651012 199202 2 004
GURU SMPN 1 TAMIANG LAYANG
Disahkan oleh :
2
BERITA ACARA SEMINAR
Pada hari ini Jumat Tanggal Dua Puluh Tiga Bulan November Tahun Dua Ribu
Delapan Belas, bertempat di SMPN 1 Tamiang Layang, yang dihadiri oleh 16
(Enam Belas) Peserta, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan judul: “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan dalam menaati Tata
Tertib melalui Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modelling Siswa Kelas
VIIIC SMPN 1 Tamiang Layang”.
Disusun oleh:
RELAWATI, S.Pd
NIP 19651012 199202 2 004
GURU SMPN 1 TAMIANG LAYANG
Pembahas :
Moderator, Notulis,
Mengetahui:
A.n Kepala Sekolah Narasumber,
3
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat
dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Adapun judul
laporan penelitiani ini adalah, ” Upaya Meningkatkan Upaya Meningkatkan
hubungan sosial antar teman sebaya melalui Layanan Penguasaan Konten dengan
Teknik Modelling Siswa Kelas VIIIC SMPN 1 Tamiang Layang”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan
kepada:
(1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur,
(2) Kepala SMPN 1 Tamiang Layang
(3) Jumakir, S.Pd.,MM selaku pembimbing.
(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga
laporan penelitian ini menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat
khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Penyusun
5
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul: “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa dalam menaati Tata
Tertib melalui Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modelling Siswa Kelas
VIIIC SMPN 1 Tamiang Layang”.
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR..........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................................iv
ABSTRAK.........................................................................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 8
BAB V PENUTUP........................................................................................... 51
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 51
5.2 Saran............................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini Indonesia telah memasuki era pasar bebas dimana setiap
untuk mampu bersaing dengan warga negara lain karena tonggak kemajuan
sebuah bangsa untuk bisa bersaing di pasar bebas bergantung pada mutu
sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu diperlukan berbagai
macam kompetensi dan kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh warga
negara Indonesia agar mampu bersaing dengan warga negara lain. Salah satu
yang berlaku tetapi kepatuhan itu lebih ditekankan pada kesadaran diri bukan
mengarahkan anak agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan
8
persiapan bagi masa dewasa, saat mereka sangat bergantung pada disiplin diri.
kehidupannya.
Disiplin merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat penting dan
perlu dimiliki oleh setiap orang guna mencapai kesuksesan dalam hidupnya,
tidak hanya kesuksesan dalam belajar tetapi juga kesuksesan dalam hidup
bermasyarakat. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri jika masih banyak orang
belum terbiasa dengan disiplin, dan belum mampu bersikap tegas pada diri
sendiri. Oleh karena itu diperlukan adanya sebuah upaya agar seseorang dapat
berlaku disiplin. Salah satu caranya adalah melalui pendidikan baik pendidikan
dengan standar nasional. Sebagian besar siswa di sekolah ini berasal dari
yang berasal dari ekonomi mampu. Jadi siswa yang bersekolah di tempat ini
belajar, bergaul hingga dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh
pihak sekolah.
9
ditetapkan dengan tujuan agar para siswa berhasil dalam menuntut ilmu
selama berada di SMPN 1 Tamiang Layang. Peraturan yang ada di sekolah ini
tidak hanya berkaitan dengan hal belajar tetapi juga dalam hal beribadah dan
bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini bertujuan agar setiap siswa dapat
fenomena banyaknya siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Pada tata tertib
sekolah terdapat poin yang menyebutkan bahwa tanda bel masuk dibunyikan
pada pukul 06.45 WIB, siswa harus sudah masuk kelas kemudian berdoa
banyaknya siswa kelas VIIIC di dalam kelas yang tidak berdoa dengan
PR.
tetapi hal tersebut masih berhenti pada tingkat pemahaman saja belum
tampak pada diri setiap siswa. Masalah pelanggaran tata tertib yang dilakukan
oleh siswa belum diadministrasikan dengan baik karena tidak adanya petugas
10
khusus yang menangani masalah kedisiplinan siswa. Apabila siswa telah
pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa. Menurut Wijaya (1991: 18)
melaksanakan tata tertib dengan baik, taat terhadap kebijakan yang berlaku,
Tamiang Layang khususnya pada kelas VIIIC. Hal ini ditunjukkan dengan
siswa. Pelanggaran tata tertib yang sering dilakukan antara lain adalah setiap
hari terdapat siswa yang datang terlambat rata-rata sebanyak 1,6%. Selain itu
jumlah siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan pada awal tahun
Selain sering tidak masuk tanpa alasan juga masih ada banyak siswa yang
terlambat masuk ke kelas untuk mengikuti jam pelajaran. Ketika di dalam kelas
atau lebih asyik menggambar ketika guru sedang menerangkan. Ketika peneliti
mengajar ada 30% siswa yang selalu datang terlambat masuk ke dalam kelas,
mereka sering beralasan dari kamar mandi. Ketika jam pelajaran sudah dimulai
11
siswa tidak segera masuk kelas tapi harus disuruh dulu baru mereka masuk
kelas.
terutama dalamhal belajar masih rendah. Hal ini ditunjukkan tidak teraturnya
jadwal belajar siswa, mereka tidak mempunyai jadwal pribadi untuk mengatur
belajar di luar jam sekolah. Data ini diperoleh peneliti ketika memberikan
5% siswa yang memiliki jadwal belajar yang telah pasti. Siswa masih belum
muncul dari kondisi itu adalah banyaknya siswa yang memanfaatkan waktu
luangnya untuk hal-hal yang kurang positif. Peneliti mengamati dampak yang
timbul karena siswa tidak mempunyai kedisiplinan dari dalam diri yaitu banyak
siswa yang terkena kasus pergaulan bebas yaitu: merokok, video porno dan
Tu’u (2004: 48-50) disiplin dipengaruhi oleh kesadaran diri, pengikutan dan
perilaku, serta hukuman sebagai penyadaran. Mengacu pada teori tersebut serta
diri. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan adanya suatu usaha untuk
individu.
12
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan disiplin siswa
Salah satu layanan yang dapat digunakan untuk meningkatkan disiplin siswa
fungsi agar seseorang dapat menguasai suatu konten tertentu untuk menambah
yang butuh untuk dikembangkan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
langsung (bersifat direktif) dan tatap muka dengan format klasikal, kelompok,
13
semangat, sikap, nilai dan moral)”.
disiplin pada diri seseorang, antara lain adalah adanya alat pendidikan untuk
diperlukan adanya teladan untuk membentuk disiplin itu sendiri. Oleh sebab
didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Muslikah (2010:
modelling simbolik”. Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
14
Layang tahun ajaran 2018/2019”.
teknik modelling pada siswa kelas VIIIC SMPN 1 Tamiang Layang tahun
ajaran 2018/2019” yang ingin dikaji lebih lanjut dalam pertanyaan penelitian
berikut:
kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib pada siswa kelas VIIIC SMPN 1
Tamiang Layang.
1. Bagi siswa
2. Bagi Guru
15
dalam usaha membantu siswa menjadi disiplin tanpa menggunakan hukuman.
3. Bagi sekolah
BAB II
16
KAJIAN PUSTAKA
berikutnya. Pada sub bab ini akan diuraikan beberapa hasil penelitian yang
militer, keagamaan dan wali asuh. Keempat lembaga tersebut cukup efektif
dalam meningkatkan disiplin siswa, hal ini terbukti dengan semakin sedikitnya
berbagai peraturan sekolah diketahui bahwa suatu visi sekolah yang bernuansa
keagamaan dapat dijadikan landasan bagi guru agama maupun guru mata
maksimal hasilnya apabila dilakukan secara sinergik oleh sekolah, orang tua,
dan masyarakat.
17
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Muslikah (2010: 100)
(2009:
dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak cara yang bisa digunakan untuk
adanya kerja sama dari pihak sekolah, keluarga maupun masyarakat baik itu
penelitian dengan asumsi bahwa kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib
18
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
a. Pengertian Disiplin
sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau
untuk mengikuti dan menaati peraturan, nilai, dan hukum yang berlaku, yang
muncul karena adanya kesadaran diri bahwa ketaatan itu berguna bagi
disiplin adalah suatu sikap patuh terhadap suatu peraturan yang dilakukan
b. Macam-Macam Disiplin
(1) Disiplin pribadi, yaitu pengarahan diri ke setiap tujuan yang diinginkan melalui
19
(2) Disiplin sosial yaitu perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang
nilai, ketentuan, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, masyarakat
dan negara.
(3) Disiplin nasional yaitu kemampuan dan kemauan untuk mematuhi semua
(4) Disiplin ilmu, yaitu mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai
ilmuwan.
(5) Disiplin tugas, yaitu mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh
(2) Kepatuhan dinamis artinya bukan kepatuhan yang mati dalam mewajibkan
(3) Kesadaran artinya adanya kepatuhan yang sudah menyatu dengan hati dan
perbuatan
(5) Sikap mental yang menyatu dalam diri, artinya kepatuhan yang sudah
dijabarkan dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun
(6) Keteladanan artinya setiap orang harus dapat menjadi teladan atau contoh
20
yang baik bagi orang lain.
Keberanian dan kejujuran artinya sikap yang tidak mendua, yaitu sikap tegasdan
c. Aspek disiplin
Menurut Bahri (2009: 27) ada tiga aspek disiplin yaitu sebagai berikut:
(1) Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai
watak.
(2) Pemahaman yang baik mengenai sistem aturan tingkah laku, pemahaman
(3) Sikap dan tingkah laku yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati
menumbuhkan sikap mental yang taat, norma yang mengatur, keteguhan hati serta
d. Unsur Disiplin
untuk mendidik anak agar berperilaku dengan standar dari keluarga sosial mereka.
1. Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku oleh orang tua, guru
21
bagaimana harus berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dan melarang
anak untuk berperilaku yang tidak diinginkan oleh anggota keluarga dan
masyarakat.
2. Hukuman
3. Penghargaan
Penghargaan yaitu setiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik,
tidak perlu berbentuk materi tetapi dapat berupa pujian, senyuman ataupun
tindakan tersebut baik dan anak akan termotivasi untuk belajar berperilaku
4. Konsistensi
anak akan terlatih dan terbiasa dengan segala sesuatu yang tetap sehingga
mereka akan termotivasi untuk melakukan hal yang benar dan menghindari hal
yang salah.
e. Faktor Disiplin
Tu’u (2004: 48) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor disiplin, yaitu
sebagai berikut:
22
(1) Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi
kebaikan dan keberhasilan dirinya, selain itu kesadaran diri menjadi motif kuat
terwujudnya disiplin.
(2) Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-
membentuk disiplin.
berbagai aturan.
(3) Keteladanan yang berawal dari perbuatan kecil dalam ketaatan disiplin di
Ketergantungan dan kewibawaan yang harus dimiliki oleh setiap gurudan orang
f. Pembentukan Disiplin
Disiplin itu lahir, tumbuh dan berkembang dari sikap seseorang pada
sistem nilai budaya yang telah ada pada masyarakat, ada unsur yang membentuk
23
disiplin yaitu sikap yang telah ada pada diri manusia dan sistem nilai budaya yang
Disiplin akan mudah ditegakkan bila muncul dari kesadaran diri, peraturan
yang ada dirasakan sebagai sesuatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar
untuk kebaikan dirinya dan sesama, sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang
Salah satu indikator sehingga seseorang dapat dikatakan memiliki disiplin diri
dalam belajar adalah menjalankan tata tertib dengan baik (Wijaya, 1991: 18). Setiap
lembaga mempunyai tata tertib yang digunakan untuk mengatur aktivitas orang-
orang yang berada dalam lembaga tersebut. Tata tertib dibuat dengan maksud agar
24
Arikunto (1990:122) menyebutkan bahwa tata tertib adalah sesuatu yang
mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa. Di dalam Kamus Besar
mendefinisikan tata tertib sebagai sebuah aturan yang dibuat secara tersusun dan
teratur, serta saling berurutan, denga tujuan semua orang yang melaksanakan
tersusun dan teratur yang harus ditaati oleh setiap orang yang berada dalamlembaga
tersebut dengan tujuan menciptakan suasana yang aman, tertib dan teratur.
Mengacu pada pengertian disiplin dan tata tertib maka dapat dipahami
bahwa kedisiplinan dalam menaati tata tertib adalah suatu sikap patuh terhadap
serangkaian peraturan yang disusun secara teratur dalam sebuah lembaga dan
dilakukan secara sadar serta bertanggung jawab yang berguna untuk mencapai
Tata tertib berisi seperangkat peraturan yang meliputi hal-hal yang wajib
dilaksanakan dan yang perlu dihindari atau dilarang oleh seseorang, serta ketentuan
sanksi yang diberikan bagi orang yang melanggar. Pada hakikatnya tata tertib
sekolah baik yang berlaku secara umum maupun khusus meliputi tiga unsur
25
1. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan yang dilarang
2. Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku dan pelanggar peraturan
Peraturan yang terdapat dalam tata tertib SMPN 1 Tamiang Layang antara
lain memuat tentang kegiatan atau aktivitas yang harus dilakukan dan yang tidak
(7) Berani
(8) Jujur
26
(11) Mematuhi peraturan yang berlaku
(13) Dinamis
yang menjadi tugas utama pendidik maka nama layanan pembelajaran dirubah
dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok
27
berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.
layanan penguasaan konten adalah sebuah bentuk layanan dalam bimbingan dan
konseling yang diberikan kepada individu dengan tujuan agar individu tersebut
konten tertentu. Layanan penguasaan konten ini perlu bagi individu atau klien
daily living).
Tujuan khusus layanan penguasaan konten dapat dilihat pertama dari kepentingan
individu atau klien yang mempelajarinya, dan kedua isi konten itu sendiri. Tujuan
28
khusus layanan penguasaan konten terkait dengan fungsi- fungsi konseling.
dipahami. Dalam hal ini seluruh aspek konten (yaitu fakta, data, konsep, proses,
hukum dan aturan, nilai, dan bahkan aspek yang menyangkut persepsi, afeksi,
sikap dan tindakan) memerlukan pemahaman yang memadai. Konselor dan klien
masalah tertentu.
mengembangkan disatu sisi, dan disisi lain memelihara potensi individu atau
Penguasaan konten yang tepat dan terarah memungkinkan individu membela diri
29
Dalam menyelenggarakan layanan penguasaan konten konselor perlu
menekankan secara jelas dan spesifik fungsi-fungsi konseling mana yang menjadi
Penekanan atas fungsi itulah, sesuai dengan isi konten yang dimaksud.
(1) Konselor
(2) Individu
kehidupannya.
(3) Konten
Konten merupakan isi layanan penguasaan konten, yaitu satu unit materi yang
30
menjadi pokok bahasan atau materi latihan yang dikembangkan oleh konselor
dan diikuti atau dijalani oleh individu peserta layanan. Konten dalam layanan
yaitu:
menjadi topik atau pokok bahasan, bahan latihan, dan atau isi kegiatan yang
penguasaan konten itu sangat bervariasi, baik dalam bentuk, materi, maupun
perkembangan peserta didik, kegiatan dan hasil belajar siswa, nilai, moral, dan
tata krama pergaulan, peraturan dan disiplin sekolah, bakat, minat, dan arah
langsung (bersifat direktif) dan tatap muka, dengan format klasikal, kelompok
31
atau individual. Penyelenggara layanan (konselor) secara aktif menyajikan
para peserta untuk berpartisipasi aktif mengikuti dan menjalani materi dan
kegiatan layanan.
afektif, semangat, sikap, nilai dan moral), melalui implementasi oleh konselor:
(a) Kewibawaan.
(c) Keteladanan.
penelitian ini akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai calon guru pembimbing
dan harus menguasai materi terkait dengan atribusi kausal dan teknik modelling
untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam berdisiplin diri menaati tata tertib.
melalui laiseg.
32
(1) Penyajian, yaitu konselor menyajikan materi yang berkaitan dengan konten-
(2) Tanya jawab dan diskusi, konselor bertugas untuk mendorong peserta
aspek konten.
(3) Kegiatan lanjutan, kegiatan ini dilakukan untuk melatih peserta menguasai
a. Pengertian Modelling
hasil belajar dan hasil interaksi dengan lingkungan sekitar atau dunia luar.
perilaku dilakukan melalui atau dengan observasi, dengan model atau contoh.
disiplin.
33
dalam bentuk simbol yang selanjutnya akan digunakan dalam kehidupan.
kita memperhatikan apa yang akan terjadi saat orang lain mencobanya.”.
menyediakan model atau contoh untuk dijadikan obyek observasi oleh individu
yang sedang belajar dengan tujuan agar individu tersebut meniru atau
b. Macam-macam Modelling
mengajarkan tingkah laku yang hendaknya dimiliki oleh klien melalui contoh
34
rekaman video atau audio, film atau slide. Model-model simbolis dapat
dapat mengajarkan klien tingkah laku yang sesuai, mempengaruhi sikap dan
Dalam prosedur diri sendiri sebagai model berarti menggunakan diri klien
sendiri sebagai model yaitu dengan melakukan tingkah laku yang menjadi
yangsebenarnya atau simbolis oleh suatu model tidak perlu. Sebagai gantinya
yangdiinginkan.
35
modelling partisipan terdiri dari demonstrasi model, latihan terpimpin dan
sebenarnya atau simbolis oleh suatu model tidak perlu. Sebagai gantinya klien
yangdiinginkan.
1) Modelling tertutup
sebenarnya atau simbolis oleh suatu model tidak perlu. Sebagai gantinya klien
diinginkan.
2) Tahapan Modelling
36
2006:410) adalah sebagai berikut:
mengganggu perhatian maka proses belajar akan semakin lambat. Oleh karena
seksama pada setiap kata-kata dan tingkah laku model. Pada tahap ini
oleh individu.
(2) Representasi
Pada tahap ini individu harus mampu mengingat apa yang diperhatikan.
akan menyimpan apa saja yang dilakukan model yang telah dilihat dalam
(3) Reproduksi
seperti model yang telah diamati. Setiap individu harus menerjemahkan citraan
atau deskripsi tadi ke dalam perilaku aktual. Pada proses reproduksi perilaku
ini setiap individu melakukan persiapan atau cara melakukan tingkah laku baru,
telah dilakukan.
37
Aspek lain yang juga penting dalam proses reproduksi ini adalah
(4) Motivasi
Melihat dari beberapa tahapan, selain faktor model yang begitu penting
dalam pembelajaran klien, tetapi kita tidak begitu saja mengabaikan faktor-
faktor yang lain. Untuk itu agar orang tidak gagal melakukan permodelan
peningkatan disiplin melalui model hidup dan model symbol dapat tercapai
lebih optimal.
38
tepat. Menurut Hamalik (2001: 157-158) ada beberapa petunjuk yang perlu
(1) Guru perlu menetapkan aspek-aspek penting dari tingkah laku yang akan
dipertunjukkan sebagai model. Selain itu perlu dijelaskan setiap tahap dan
(2) Siswa yang dapat menirukan model yang telah dipertunjukkan hendaknya
(3) Model harus diamati sebagai suatu pribadi yang lebih tinggi daripada siswa
(4) Menghindarkan dari perbenturan antara tingkah laku model dan nilai-nilai atau
keterampilan sosial.
kualifikasi yang lebih tinggi dari siswa. Dalam penelitian ini dipilih model
gambar, film, dan kisah sukses yang telah dipersiapkan sesuai kebutuhan.
Selain itu model juga tidak memiliki nilai-nilai atau keyakinan yang
f. Meningkatkan Kedisiplinan
39
Salahsatu kompetensi yang perlu dikuasai oleh individu adalah disiplin diri.
Disiplin merupakan sebuah sikap patuh terhadap peraturan yang berlaku baik
itu peraturan yang dibuat oleh pihak lain maupun oleh diri sendiri.
evaluasi pada dirinya sendiri. Orang yang memiliki sikap disiplin akan
memiliki keteraturan hidup, ia akan lebih menghargai waktu dan optimis dalam
membentuk dirinya menjadi pribadi yang unggul yaitu dapat menjadi orang
mengikuti keinginan pribadi dan orang lain. Selain itu dengan berdisiplin orang
akan terhindar dari perbuatan yang tidak benar sehingga terbiasa dengan
tidak hanya bermanfaat untukdiri pribadi tetapi juga bermanfaat untuk orang
lain yaitu akan membuat orang lain merasa nyaman dan tidak merasa
dirugikan. Maka seorang siswa perlu mempunyai sikap disiplin agar menjadi
40
kemalasan, cenderung kurang menghargai waktu dan tidak ada keteraturan
dalam hidupnya. Selain merugikan diri sendiri bersikap tidak disiplin juga akan
merugikan orang lain. Oleh sebab itu disiplin perlu ditanamkan dan
sehingga dapat menjadi pribadi yang unggul dan berhasil dalam hidupnya.
peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa secara sadar untuk kebaikan. Hal ini
siswa.
sesuatu hal yang mudah. Perlu adanya kesadaran diri, teladan, aturan serta
lingkungan yang mendukung seseorang untuk bisa berlaku disiplin. Salah satu
cara yang bisa digunakan untuk membentuk pribadi siswa yang berdisiplin
dapat menggunakan layanan dalam bimbingan dan konseling. Hal ini diperkuat
oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sari (2009) yang menunjukkan
41
meningkatkan kedisiplinan siswa adalah layanan penguasaan konten. Hasil
kognitifnya saja tetapi juga aspek afektif dan juga psikomotorik sehingga
terbentuk karena adanya teladan (model) baik model hidup maupun simbolik.
Hal ini sesuai dengan yang dituliskan oleh Semiawan (2009: 95) bahwa
yang baru.
42
mempunyai sikap disiplin, maka diduga orang tersebut akan mempunyai
keinginan untuk meniru model yaitu menjadi pribadi yang disiplin dan berhasil.
Hal ini telah ditegaskan oleh Bandura dalam Corey (2007: 220) bahwa “belajar
bisa diperoleh melalui belajar pengalaman langsung bisa pula diperoleh secara
tidak langsung dengan mengamati tingkah laku orang lain berikut konsekuensi-
adanya teladan (model) baik model hidup maupun simbolik. Dengan demikian
terhadap model dan mencontoh tingkah lakunya yang akan diubah. Sehingga
tertib sekolah.
2.6 Hipotesis
43
modelling kepada siswa dengan tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan dalam
menaati tata tertib. Hipotesis yang ingin dibuktikan dalam penelitian ini adalah
44
BAB III
METODE PENELITIAN
dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 42 orang Guru PNS dan Guru PHL
sebanyak 31, yang terdiri dari 14 siswa laki – laki dan 17 siswa perempuan.
pada bulan September sampai dengan Nopember 2018. Penelitian ini pada
45
3.4 Analisis data
kedisiplinan siswa sebelum (test) dan sesudah (post test) diberi perlakuan
N = R / SM x 100%
Keterangan:
tinggi)
46
Interval Kriteria
85% - 100 % Sangat Tinggi
70% - 85% Tinggi
55% - 70% Sedang
40% - 55% Rendah
25% - 40% Sangat rendah
BAB IV
4.1.1.Kondisi Awal
a. Persiapan
Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu
pemberian treatment.
b. Pelaksanaan
dari pukul 07.00-09.00 WIB. Kegiatan layanan yang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu
alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 90 menit dan alokasi kegiatan penutup
sebesar 20 menit.
47
menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa
dilakukan guru. Dari hasil test diperoleh gambaran secara keseluruhan tingkat
kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib sekolah berada pada kategori
sedang denganpersentase sebesar 66,4%. Nilai 66,4% jika ditinjau dari tabel
kriteria tingkat kedisiplinan yang disebutkan pada bab III masuk ke dalam
kategori sedang. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kedisiplinan siswa
yang ditinjau dari aspek pemahaman tentang peraturan yang berlaku, sikap
mental yang baik, serta kesungguhan dalam menaati tata tertib berada dalam
c. Pengamatan
48
11 Eva Karunia 70 Sedang
12 Fatriani Margareta Y 70 Sedang
13 Febriano 60 Sedang
14 I Kadek Delon JJ 60 Sedang
15 Lasarus 60 Sedang
16 Ledi Yanto 80 Tinggi
17 Meldy Finastoari 60 Sedang
18 Melsi 70 Sedang
19 Monika 70 Sedang
20 M. Indra Kusuma 60 Sedang
21 Mukhorifah Indah Sari 70 Sedang
22 Nitta Purnamasari 60 Sedang
23 Penny Desianty 80 Tinggi
24 Rini Paulina 60 Sedang
25 Rio Paneuweno 70 Sedang
26 Ulisa Ararolita L 70 Sedang
27 Veri Indrawan 60 Sedang
28 Wafiq Andini 60 Sedang
29 Wahyu Abdul G 80 Tinggi
30 Weny Aprilia 60 Sedang
31 Winda Purwandari 60 Sedang
Jumlah 2060
Rata-rata 66,5 Sedang
d. Refleksi
kategori tinggi dan 26 siswa (83,9%) memiliki kategori sedang dalam hal
kedisiplinan menaati tata tertib. Tidak ditemukan adanya siswa yang memiliki
tingkat kedisiplinan dalam kategori sangat tinggi, rendah dan sangat rendah.
a. Persiapan
49
Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu
pemberian treatment.
b. Pelaksanaan
dari pukul 07.00-09.00 WIB. Kegiatan layanan yang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu
alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 90 menit dan alokasi kegiatan penutup
sebesar 20 menit.
dilakukan guru. Dari hasil test diperoleh gambaran secara keseluruhan tingkat
kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib sekolah berada pada kategori
sedang denganpersentase sebesar 66,5%. Nilai 66,5% jika ditinjau dari tabel
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kedisiplinan siswa yang ditinjau dari
aspek pemahaman tentang peraturan yang berlaku, sikap mental yang baik,
serta kesungguhan dalam menaati tata tertib berada dalam kondisi yang cukup
50
baik.
c. Pengamatan
51
28 Wafiq Andini 70 Sedang
29 Wahyu Abdul G 90 Sangat Tinggi
30 Weny Aprilia 70 Sedang
31 Winda Purwandari 70 Sedang
Jumlah 2370
Rata-rata 76,5 Sedang
d. Refleksi
kategori Sangat tinggi dan 8 siswa (25,8%) memiliki kategori Tinggi serta 18
a. Persiapan
dalam menaati tata tertib sekolah sebelum diberi layanan penguasaan konten
b. Pelaksanaan
52
dari pukul 07.00-09.00 WIB. Kegiatan layanan yang dilakukan terdiri dari tiga
tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu
alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 90 menit dan alokasi kegiatan penutup
sebesar 20 menit.
dilakukan guru. Dari hasil test diperoleh gambaran secara keseluruhan tingkat
kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib sekolah berada pada kategori
sedang denganpersentase sebesar 76,5%. Nilai 76,5% jika ditinjau dari tabel
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kedisiplinan siswa yang ditinjau dari
aspek pemahaman tentang peraturan yang berlaku, sikap mental yang baik,
serta kesungguhan dalam menaati tata tertib berada dalam kondisi yang cukup
baik.
c. Pengamatan
53
No Nama Skor Kriteria
1 Albert Julian C 70 Sedang
2 Alfonsius Sudini 90 Sangat Tinggi
3 Angelika Amanda O 80 Tinggi
4 Berta 70 Sedang
5 Chettlin 90 Sangat Tinggi
6 Cipto 80 Tinggi
7 Deby Sagita 70 Sedang
8 Deli Anugrahni 70 Sedang
9 Egy Andriano A 90 Sangat Tinggi
10 Erfan Pertama P 70 Sedang
11 Eva Karunia 80 Tinggi
12 Fatriani Margareta Y 90 Sangat Tinggi
13 Febriano 70 Sedang
14 I Kadek Delon JJ 80 Tinggi
15 Lasarus 70 Sedang
16 Ledi Yanto 90 Sangat Tinggi
17 Meldy Finastoari 70 Sedang
18 Melsi 80 Tinggi
19 Monika 90 Sangat Tinggi
20 M. Indra Kusuma 70 Sedang
21 Mukhorifah Indah Sari 80 Tinggi
22 Nitta Purnamasari 70 Sedang
23 Penny Desianty 90 Sangat Tinggi
24 Rini Paulina 70 Sedang
25 Rio Paneuweno 90 Sangat Tinggi
26 Ulisa Ararolita L 80 Tinggi
27 Veri Indrawan 70 Sedang
28 Wafiq Andini 80 Tinggi
29 Wahyu Abdul G 90 Sangat Tinggi
30 Weny Aprilia 70 Sedang
31 Winda Purwandari 80 Tinggi
Jumlah 2440
Rata-rata 78,7 Sedang
d. Refleksi
kelas VIIIC SMPN 1 Tamiang Layang terdapat 9 siswa (29,0%) memiliki kategori
54
Sangat tinggi dan 9 siswa (29,0%) memiliki kategori Tinggi serta 13 siswa
adanya siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan dalam kategori rendah dan
sangat rendah.
4.2 Pembahasan
1. Hasil Layanan
terhadap tata tertib dengan pengamatan awal diperoleh nilai rata – rata kondisi
awal sebesar 66,5 dengan nilai tertinggi adalah 80 terdapat 5 orang dan nilai
tata tertib menggunakan Modelling diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar
76,5 dengan nilai tertinggi adalah 90 terdapat 5 orang dan nilai terendah adalah
70 terdapat 17 orang.
sebesar 78,9 dengan nilai tertinggi adalah 90 terdapat 9 orang dan nilai terendah
adalah 70 terdapat 13 orang. Siswa yang tidak tuntas baik pada siklus I maupun
pada siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan siswa tersebut pada
dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah.
55
menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIIIC SMPN 1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kedisiplinan dalam menaati Tata Tertib Siswa Kelas VIIIC SMPN 1 Tamiang
Layang
5.2 Saran
saran–saran, yaitu:
56
2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Layanan Penguasaan Konten
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli dan Thayeb Manrihu. 1996. Tehnik dan Laboratorium Konseling.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Durkheim, Emile. 1990. Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi
Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Handayani, Rinawati. 2007. Penanaman Disiplin dalam Menaati Peraturan dan
Tata Tertib. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
57
Hurlock, Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
58