Professional Documents
Culture Documents
Askeb Alviani
Askeb Alviani
MASALAH CACINGAN
OLEH:
2021 0003
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai
“Asuhan Kebidanan pada Pasien dengan Cephalhematoma” dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah askeb
neonatus dan bayi baru lahir Anak Program Studi institut kesehatan dan
teknologi bisnis menara bunda kolaka.
Kami menyadari dalam menyelesaikan tugas ini banyak kekurangan
dari teknik penulisan dan kelengkapan materi yang jauh dari sempurna.
Kami juga menerima kritik dan saran yang membangun sebagai bentuk
pembelajaran agar meminimalisir kesalahan dalam tugas berikutnya.
Semoga dengan terselesaikan tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
TEORI PEMBAHASAAN
A. Pengertian Cacingan
b. Patogenesis
c. Manifestasi Klinik
d. Epidemiologi
e. Diagnosis
a. Morfologi
b. Manifestasi Klinik
c. Epidemiologi
Trichuristrichura, cacing ini tersebar diseluruh dunia, tetapi lebih
banyak terdapat di daerah panas dan lembab dan sering terlihat
bersama-sama dengan infeksi ascaris. Trichuriasis banyak ditemukan
di Asia dimana prevalensinya lebih dari 50% di daerah pedesaan. Di
Afrika, prevalensinya 25% dan di Amerika Latin 12% (Soedarmo,
2008).
a. Morfologi
Cacing dewasa hidup di dalam usus halus manusia, cacing
melekat pada mukosa usus dengan bagian mulutnya yang
berkembang dengan baik. Cacing ini berbentuk silindris dan berwarna
putih keabuan. Cacing dewasa jantan berukuran 8 sampai 11 mm
sedangkan betina berukuran 10 sampai 13 mm. Cacing
N.americanus betina dapat bertelur ±9000 butir/hari sedangkan cacing
A.duodenale betina dapat bertelur ±10.000 butir/hari. Bentuk badan
N.americanus biasanya menyerupai huruf S sedangkan A.duodenale
menyerupai huruf C. Rongga mulut kedua jenis cacing ini besar.
N.americanus mempunyai benda kitin, sedangkan pada A.duodenale
terdapat dua pasang gigi ( Safar, 2010). Telur cacing tambang sulit
dibedakan, karena itu apabila ditemukan dalam tinja disebut sebagai
telur hookworm atau telur cacing tambang. Telur cacing tambang
besarnya ±60 x 40 mikron, berbentuk oval, dinding tipis dan rata,
warna putih. Di dalam telur terdapat 4-8 sel. Dalam waktu 1-1,5 hari
setelah dikeluarkan melalui tinja maka keluarlah larva rhabditiform.
Larva pada stadium rhabditiform dari cacing tambang sulit dibedakan.
Panjangnya 250 mikron, ekor runcing dan mulut terbuka. Larva pada
stadium filariform (Infective larvae) panjangnya 600-700 mikron, mulut
tertutup ekor runcing dan panjang oesophagus 1/3 dari panjang badan
(Margono, 2008).
b. Manifestasi Klinis
c. Patogenesis
d. Epidemiologi
Hookworm menyebabkan infeksi pada lebih dari 900 juta orang
dan mengakibatkan hilangnya darah sebanyak 7 Liter. Cacing ini
ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Kondisi yang 27 optimal
untuk daya tahan larva adalah kelembaban sedang dengan suhu
berkisar 23°-33°C. Kejadian infeksi cacing ini terjadi pada anak-anak
(Soedarmo, 2010).
BAB III
KONSEP ASKEP
DESEMBER 2022
LANGKAH I Pengkajian
a. Identitas bayi
Nama : By “A”
Anak ke : 1 (pertama)
Nikah : 1x
Pendidikan : SMA/SMA
Alamat : kolaka
2. Data Obyektif
b. Sirkulasi
c. Nutrisi / Cairan
turun.
d. Eliminasi
e. Nyeri
f. Integritas Eg
Gejala : Ansietas.
Tanda : Gelisah, ketakutan.
g. Keamanan
1. Diagnosa
2. Intervensi
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi:
b. Timbang BB setiap hari.
Intervensi :
a. Ajarkan klien dan keluarga pentingnya masukan adekuat.
d. Lakukan kompres.
Intervensi :
Batuk, sesak, munculnya rasa tidak enak di bagian perut, nyeri dada,
dari nutrisi menyebabkan kekurangan berbagai jeis nutrien termasuk vitamin
A dan Vitamin C.
Tidak ada
LANGKAH V Perencanaan
LANGKAH VI PELAKSANAAN
4. Gunakan alas kaki yang bersih dan nyaman anak bermain dan keluar
rumah
5. Perhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi
1. Pemberian obat cacing pada anak minimal satu kali tiap tahun
mecuci buah
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Infeksi pada manusia terjadi karna larva cacing ini mengkontaminasi
makanan dan minuman. Di dalam usus halus larva cacing akan keluar
menembus dinding usus dan kemudian menuju pembuluh darah dan limpe
menuju paru. Setelah itu larva cacing ini akan bermigrassi ke bronkus, faring
dan kemudian turun ke esofagus dan usus halus. Lama perjalanan sampai
menjadi bentuk cacing dewasa 60-75 hari, panjang cacing dewasa 20-40 cm
dan hidup di dalam usus halus manusia untuk bertahun-tahun lamanya.
Sejak telur matang tertelan sampai cacing dewasa bertelur di perlukan waktu
kurang lebih 2 bulan.
B.SARAN