You are on page 1of 64
BAB | FUNGSI DAN SIFAT GAMBAR SEBAGAI BAHASI/A TEKNIK 1. Gambar sebagal “ Bahasa Teknik “ Gambar sebagai bahasa teknik adalah: merupakan sebuah alat untuk menyatakana maksud dari seorang sarjana teknik ( juru gamabar ) melalui gambar. Gambar merupakan penerusan informasi, oleh karena itu, diharapkan bahwa gambar harus «menerusan keterahgan. keterangan secara tepat dan objektif. Perbandingan antara bahasa dan gambar diperlihatkan pada table 1, seperti tampak pada table, standar gambar merupakan tata bahasa dari suatu bahasa. Tabel: 1 Bahasa dan Gambar Kalimat Gambar Aturan Tata bahasa Standar gambar Dipindal dengan CamScanner n Fungsl Gambar Gambar adalah bahasa teknik dan pola informasi 2 Tugas gambar digolongkan dalam tiga golongan berikut: a. Penyampalan Informast Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang besangkutan, kepada perencanaan Proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan dsb ( gbr. 4 ) Gbr. 1 Penyampaian informasi b. Pengawetan, Penyimpanan dan penggunaan keterangan Gambar adalah merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan Gambar bukan saja diawetkan untuk mensuptai bagian- bagian produk untuk perbaikan (reparasi) atau untuk diperbaiki, tetapi_ gambar-gambar diperlukan juga untuk disimpan dan dipergunakan sebagai bahan informasi untuk rencana-rencan baru dikemudian hari. (gbe. 2) Dipindal dengan CamScanner c. Cara-cara pemikiran dalam penyimpanan informasi Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melaiul proses, ( Gbr. 3) Ca Gh LS Gambar sebagai cara excet deecerian. roses pemikivan dari perencantan dan gambar, : Dipindal dengan CamScanner 3. Sifat-sifat Gambar 41. Tujuan-tujuan gambar a. Internaslonalisasi gambar: Peraturan gambar dimulai dengan Persetujuan bersama antara orang-orang bersangkutan, dan kemudian telah menjadi bentuk standar perusahaan. Dengan _ peningkatan Pembagian kerja secara international maka teknologi asing telah mengharuskan intemasionalisasi standar gambar. Mempopulerkan gambar: Akibat dikenalnya teknologi, golongan yang harus membaca dan mempergunakan gambarbmeningkat jumlahnya, dan untuk itu gambar harus jelas dan mudah, peraturan-peraturan dan standar sederhana dan eksplisit sangat diperiukan. Perumusan gambar: Telah menjadi suatu keharusan untuk menyediakan keterangan-keterangan gambar yang dapat dimengerti. Sistimatika gambar: - Mengingat isi gambar menyajikan banayak perbedaan- 9 perbedaan, tidak hanya dalam penyajian bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda toleransi ukuran, toleransi bentuk dan keadaan permukaan juga. Penyederhanaan gambar: Penghematan tenaga kerja datem menggambar adalah untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatka mutu rencana Dipindal dengan CamScanner Modernisasi gambar: Suatu) cara-cara baru© (modern) yang _ telah dikembangkan, seperti misalnya pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dengan bantuan ‘computer, perencanaan dengan bantua computer (CAD-Computer Aided Desaign) dsb. 2. Sifat-sifat gambar dan perkembangan §standar gambar: Kepastian gambar: Fungsi gambar sebagai sumber Informasi, yang menghubungkan perancang dengan orang-orang yang mempergunakannya, harus berisi__ keterangan- keterangan yang cukup dan pasti dan tidak boleh menimbulkan keragu-raguan. Hubungan antara fungal dan sifat ganbar: Hubungan antara fungsi dan sifat gambar, bahwa sebuah fungsi dipengaruhl oleh beberapa sifat, diantaranya fungsi-fungsi gamabra adalah “ sebagai penyampaian informasi” oleh sebab itu harus diutamakan dari pada yang lain. Sifat dan pengembangan standar gambar: Standar gambar merupakan “persiapan informasi dan penyampaian informasi” dan kepastian memegang peranan penting. Dipindal dengan CamScanner BABII ALAT-ALAT MENGGAMBAR DAN KEGUNAANNYA Papan Gambar Ukuran papan gambar yang cukup memadai untuk keperfuan menggambar teknknbiasanya diambil panjang: 1265 mm, lebar: 915 mm (Gbr. 1-a) Syarat Bahan: - Dibuat dari kayu yang berurat halus - Tidak keras atau lunak - Dilapisi kertas gbr putih tebal ~ Dilapisi plastic bening yang cukup tebal Dipindal dengan CamScanner Mistar Gambar Mistar gambar adalah digunakan untuk menarik garis-garis horizontal yang panjang Cara menggunakan mistar gambar adalah: + Letakkan mistar gambar diatas papan gambar dan bagian kepala berada pada bagian kiri + Tekan bagian kepala dengan tangan kiri sehingga rapat * Tarik garis sepanjang yang dikehendaki + Gunakan sepasang mistar segi tiga-untuk membentuk sudut 30, 45 dan 60 derajat (lihat gbr ) Dipindal dengan CamScanner Segi-Tiga Segi Tiga adalah Untuk membuat garis-garis yang horizontal, vertical dan garis miring lainnya. Sepasang segi-tiga yaitu segi-tiga sama kaki dengan sudut : ( 90°dan 45°) dan segi-tiga siku dengan sudut: ( 90, 60 dan 30 derajat (lihat gbr.) Gembor 5 Cara memeriksa mistar segi-tiga yaitu: + Letakkan mistar segi-tiga diatas kertas gambar « Tariklah sebuah garis lurus + Balikkanlah segi-tiga dan tarik kembali sebuah garis tegak lurus pada garis yang pertama + Kalau garis tarikan pertama dan kedua berimpit atau sejajar, berarti segi-tiga baik dan kalau tidak sejajar berarti tidak baik (lihat gbr. ) Dipindal dengan CamScanner Cara menggunakan sepasang segi-tiga (lihat gbr.) + Gambar (a), membuat garis tegak lurus + Gambar (b), membuat garis miring « Jaga kedua segi-tiga agar jangan bergeser atau bergerak = sageemeNpSREETP RTS fg F Dipindal dengan CamScanner Mistar Skala Mistar Skala adalah untuk memudahkan dalam membuat gambar suatu benda menjadi lebih besar atau febiah kecil dari keadaan yang sebenarnya. Mistar Pengukur Mistar pengukur adalah suatu alat untuk memindahkan ukuran dengan tepat . Mistar ini mempunyai garis pembagi dalam satuan mm dan biasanya terbuat dari plastik dan mika yang bening. 6. Kotak Jangka Kotak Jangka adalah sebuah perkakas | sebua erkakas Jangka ya lengkap yang berisikan sebuah jangka ie beserraae tiga buah alat bantu tainnya yang dapat ditukar-tukar, Dipindal dengan CamScanner 14 supaya jangka tersebut dapat digunakan untu! ‘ kK membr gambar dengan tinta dan jangka dapat diperpanjang. tat 7. Jangka Jangka adalah gunanya untuk membuat busur-busur lingkaran, membagi sudut, memindahkan sudut, mengukur panjang, membuat radius (R) dll Dipindal dengan CamScanner 8. Jangka Orleon dan Jangka Pegas Adalah untuk membuat fingkarantingkaran kecil yang sempuma, biasanya orang sering menggunakan sebuah jangka orleon. Besar kecilnya lingkaran yang akan dibuat dapat distel dengan sekrup setelan. Jangka orleon ini dapat pada dasarnya terdiri dari sebuah jarum yang lurus dan sebuah kaki yang dapat putar. —— vegas Sekerp seteton Cara menggunakan Jangka Orleon : ¢ Tekan telunjuk tangan sebelah kanan pada bagian atas jarum tucus atau pada bagian tombol ¢ Putarkanlah bagian kakinya dengan jempol dan jari-jari tengah sekeliling sumbuah 9. Mal Fungsi Mal Gambar adalah untuk memudahkan dan menghemat waktu dalam menggambar bentuk lingkaran-lingkaran kecil, elips, segi enam dan garis-garis lengkung lainnya. Mal Gambar ini dibuat dari bahan plastic dan keadaannya telah dinormalisir menurut standard yang berlaku. Dipindal dengan CamScanner 16 Macam-macam Mal : a. Mal Gambar/ Mal Lengkung yang tak bisa dillukiskan oleh jangka atau oleh alat lainnya, seperti garis-garis lengkung pada gambar diagram atau grafik. . Mal ini dibuat dari bahan plastic dan mika yang bening, dengan bentuk yang bemacam-macam dan didasarkan pada standard yang berlaku. Gambar : Mal Gambar/Mal Lengkung b. Mal Lingkaran Mal Lingkaran gunanya adalah untuk membuat lingkaran secara bertahap yaitu tahap pertama dengan cara tidak disambung dan tahap kedua adalah dengan cara disambung atau diperpanjang. Mal lingkaran ini terbuat dari bermacam-macam lingkaran yaitu mulai dari diameter : 1mm - 36 mm (lihat gambar ) Pads setiap lingkaran sudah terdapat empat buah garis sumbuh dari fingkaran itu yang digunakan untuk menyesuaikan garis sumbuh gambar yang telah dibuat pada kertas gambar. ( lihat gambar ) Dipindal dengan CamScanner Gambar: Mal Lingkaran Mal Elips . Mal Elips gunanaya adalah untuk menghem=: 328) 22° melukis beberapa buah elips dari ukuran yany icinctin Samper dengan ukuran sedang. Pada setiap bentuk elips sudah terera empat buah garis sumbu, yang gunanya untuk menempatkan posisi bentuk elips yang akan dibuat. es vara mt cic Gambar: Mal Elips Mal Huruf dan Angka Mal Huruf dan Angka adalah untuk menulis hu a cut ata pada gambar yang ditinta, agar huruf dan angka feseparaeoes Anes bentuk yang sama dan rapih. lal ini dapat dibuat dari bahan yang transpai i plasti dan mika, dan pada bagian Pinggir sebelah atae et h memakai bingkai. eee Dipindal dengan CamScanner _—— “ N- ee Gambar : Mal Huruf dan Angka Cara Menggunakan Mal Huruf dan Angka: + Letakkan Mal yang akan dipakai pada bagian sebelah atas dari mistar gambar dengan mempunyai jarak beberapa millimeter dari kertas gambar. Tekan bungkai bagian bawah dengan tangan sebelah kiri sehingga menekan pada bagian atas dari mistar gambar tersebut Tangan sebelah kanan memegang rapidoraph yang telah siap untuk dituliskan (lihat gambar ) Geserkan Mal diatas mistar gambar sepanjang penulisan tersebut Va Cara mengqunaka Mal huruf dan angka Dipindal dengan CamScanner 10. 44. Busur Derajat adalah suatu alat gambar yang digunakan untuk membuat atau membagi sebuah sudut menjadi sama besar. Busur derajat dibuat dari bahan plastic atau mika yang bening yang sudah dilengkapi dengan garis-garis pembagi yang dimulai dari 0°- 180° atau 0°- 360° ( lihat gbr) Gambar: Busur Derajat Mesin Gambar Mesin Gambar.adalah merupakan alat pengganti dari alat-alat gambar, seperti mistar segi tiga, busur derajat. dan mistarlainnya. Mesin gambar dilengkapi dengan dua buah mistar gambar yang vertical dan horizontal yang dapat bergerak secara bebas, akan tetapi kedua mistar gambar tersebut masih tetap terjamin saling tegak lurus ( lihat gbr) Gambar: Mesin Gambar Dipindal dengan CamScanner 12. 20 Pensil Gambar_Pensil gambar terdiri dari bermacam-macam bentuk dan mempunyai tingkat kekerasan yang berbeda-beda yaltu huruf besar yang disertai dengan angka seper B= Black, H = Hard, F = Firm Tingkat kekerasan dari pensil gambar: + 8, 28, 38 dn 48 digolongkan: pensil yang sangat lunak Dari H sampai dengan 9H digolongkan pada pensilyang Sangat keras * HB dan F tergolong pada pensil keras sedang Pensil Gambar ada dua macam yaltu: a. Pensil gambar’ biasa yaitu pensil gambar yang dapat ditajamkan ( dibentuk ) sesuai dengan kebutuhan. VL r-torme Pome a Garnbar 1.6 Bentuk pensil biasa b. Pensil gambar mekanik yaitu pensil gambar yang dapat diist sesual dengan ukuran tebal garis yang diinginkan Ukuran dari isi pensil disesuaikan dengan tebainya macam- macam garis yang dianjurkan oleh ISO. Ukuran dari Isi pensil antara lain: 0.25 mm, 0,35 mm, 0,5 mm dan0,7 mm F To SS Gambar: Pensil Gambar Mekanik Dipindai dengan CamScanner 13. Penghapus Bila pada waktu menggambar terdapat suatu kesalahan atau akan membersihkan kotoran-kotoran yang berada disekitamya. Penghapus yang digunakan untuk menggambar ada dua Jenis yattu: . a. Penghapus untuk menghapus garis-garis gambar yang dibuat dengan pensil b. Penghapus untuk menghapus garis-garis gambar yang ditinta 414, Rapidigraph Jika gambar di atas kertas gambar yang dibuat dengan potlot (pensil) sudah dianggap betul dan akan diperbanyak, maka gambar tersebut biasa harus ditinta diatas kertas kalkir 13. Kertas Gambar Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas gambar putih tebal yang tidak mempunyai permukaan yang kasar dan berbulu. Dipindal dengan CamScanner Kertas Gambar dan Ukurannya Le a sre Re AO 84 At 504 B44 20 20 AQ 420 594 40 40 AS 297 420 40 10 bn 20 2T 10 10 44, Kepala Gambar (Papan Nama Gambar ) Kepala gambar dapat dibuat pada bagian sudut sebelah kanan : bagian bawah dari ruang gambar yang gunanya untuk memberikan keterangan pada gambar yang telah dibuat. 7 TAGES, rman ay ETERS >} ate sm pera a = a Francnt outa r at ' STM [___kurst_ pencarur—f Te301 Az of 7 Gambar: Papan Nama Gambar Keterangan: a PROYEKS!I : Agar setiap orang yang membaca gambar p:2,<...- lebih cepat mengerti atau mengetahui sistim proyeksi yang dipakai, maka pada kolom proyeksi tersebut khusus untuk menggambar lambang proyeksi. Dipindai dengan CamScanner a SKALA: untuk setiap gambar yang telah dibuat haruslah didasarkan menurut skala, walaupun untuk skala yang sebenarnya yaitu skala 1: 1 kita harus menuliskannya. SATUAN : supaya jangan terjadi kekeliruan bagi orang yang akan membuat suatu benda atas dasar pesanan gambar, maka satuan ukuran pada gambar tersebut harus ditunjukkan dengan jelas pada kolom satuan ini. DIGAMBAR : untuk siapa saja yang-telah selasai membuat gambar, maka nama dari yang membuat gambar tersebut harus ditulis, supaya bila ada pertanyaan dari pihak lain dapat muda diketahui sigpa yang membuat gambar tersebut. DILIHAT : Setiap gambar yang akan dikirim ke bengke- bengkel, maka gambar tersebut harus diperiksa terlebih dahulu dan diparaf oleh kepala bagian ruang gambar atau oleh konstruktor. TANGGAL : untuk setiap gambar yang telah selesal dubuat harus dituliskan tanggal penyelesaiannya, agar leblh muda untuk diingat kembali bila gambar tersebut telah diarsipkan. KELAS/ JURUSAN ATAU NRP: selain dari nama yang membuat gambar tersebut dituliskan, maka perlu pula identitas lainnya dituliskan, agar orang yang memeriksa gambar tersebut dapat mengetahui dari bagian manakah orang yang membuat gambar itu. PERINGATAN (Keterangan) : Kolom peringatan ini khusus digunakan untuk —mencatat peringatan-peringatan yang bersangkutan dengan masalah gamber. * NAMA ; kolom nama yang berada pada bagian paling bawah ini Gites dengan nama pabrik atau sekolahan dimana gambar itt gibuat, judul gambar yang dibuat dan ukuran kertas gambar yang dipergunakan. Dipindal dengan CamScanner Bila gambar kerja dibuat itu terdiri dari beberapa bagian yang isusun satu sama lain, seperti terlihat pada gambar dibawah Gambar Besusun Setiap bagian harus diberi penjalasan-penjelasan dan keterangan lainnya seperti gambar dibawah ini. Dipindal dengan CamScanner Puma vane Canam froma feteroan | Garter t= 145. Memasang kertas gambar Cara memasang kertas gambar yaitu dengan cara ditempatkan pada bagian sudut atas papan gambar. Dipindal dengan CamScanner 16. Caranya adalah: - Letakkan kertas gambar pada bagian sisi atas sebelah kiri Papan gambar. Pasanglah mistar gambar diatasnya dan geserlah kertas gambar sehingga _ bagian sisi kertas lurus atau sejajar dengan bagian atas mistar gambar. Rekatlah dengan isolasi pada kedua sudut bagian atas - Geserlah mistar gambar kebawah dan ratakan kertas gambar itu dengan tangan - Rekatlah dengan isolas! pada kedua ujung bagian bawah. Membagi ruang gambar: - Pada bagian sudut kiri atas haruslah selalu digunakan untuk perfektip (gambar sket ) - Pada bagian yang lain untuk menempatkan gambar-gambar proyeksi dari setiap bagian yang ada pada gambar bersusun ” secara berurutan. camsan susan og | fet 1 | | L Dipindai dengan CamScanner BAB III HURUF DAN ANGKA Semua angka dan huruf yang ditulis pada gambar tidak boleh ditulis dengan huruf biasa atau difaresi ( diukir ), tetapi digambar dengan tangan supaya lebih muda dibaca. Bentuk angka dan hurup yang boleh dipakai untuk menggambar ada dua type yaltu: 1. Type A dengan tébal: 1/14 h ( tegak dan miring = 75° ) 2. Type B dengan tebal: 1/40 h( tegak dan miring = 75° ) Ukuran-ukuran huruf Tinggi huruf (h) 25 [3515 |7 |10 |14 ]20 Tebal huruf (d) = 1/16 | 0,18 | 0,25|0,35/0,5 |0,7 [4 1,4 h Tebal huruf (d) = 1/10] 0,25 |0,35|0,5 /0,7 |4 1,4 42 h L Perbandingan huruf besar/kecil dan jarak spasi SELB UEIAM, +T CRT ' Dipindal dengan CamScanner TINGGI DAN JARAK HURUF Tinggi danjarak —- |Huruf Kurus Huruf Biasa (Type A) (Type B) Tinggl hucuf besar (fh) 14/144 10/10 h Tinggi huruf kecil (c) 40/14 h 7HOh Jarak spasi huruf (a) 24h 20h Jarak baris minimum (b)_| 22/14h 1610h ae Spasi antara 2 kata| 6/44h 60h 2) Type-type Huruf dan Angka TYPE “B” TYPE “A” HURUF MIRING HURUF TEGAK ABCDEFGHIJKL |ABCDEFGHIJKL MN (MN OPQRSTUVWXYZ|OPQRSTUVWXYZ abcdefghijkimn _‘abcdefghijkimn opgrstuvwxyz Lopqrstuvwxyz [(17"- = #2'V % & ) [(12"- = 424 % &)| J ] 1234567890IVX |1234567890IVX BAB IV GAMBAR GARIS MENGGAMBAR SEBUAH GARIS YANG TEGAK LURUS Cara membuat garis tegak lurus terhadap garis lainnya a. Tariklah sebuah garis AB dengan panjang yang telah ditentukan b. Buatlah dua buah busur lingkaran dengan Jarijari R1 = R2 dan bertitik pusat di A dan B sehingga menghasitkan dua buah titk potong T1 dan T2, dimana besarnya R1 = R2 In! minimum ‘%ébagian dari pajang garis AB. c. Hubungkanlah titk potong T1 dan T2 dengan sebuah garis lurus sehingga perpotongan dititik T dan tegak lurus terhadap garis AB, maka Itulah garis togak lurus yang diminta. Dipindal dengan CamScanner 29 30 MEMBAGI SEBUAH GARIS MENJADI BEBERAPA BAGIAN YANG SAMA BESAR Cara membagi sebuah garis A-B menjadi tuju bagian yang sama besar: a. Tariklah sebuah garis A-B sepanjang ukuran yang telah ditentukan b. Tariklah sebuah garis A-C yang tipis sepanjang ukuran yang telah ditentukan pula dengan membentuk sudut yang sembarang terhadap garis A-B c. Buatlah tanda pada garis A- C sebanyak tuju buah tanda dimulal dari 4 =7 dengan jarak yang sama. d. Tariklah sebuah garis lurus dari titik 8 ke tanda 7 dan setelah itu tariklah garis-garis lurus lainnya, yang dimutal dari tanda 1 semapi ke tanda 7 yang sejajar garis A - 8 sehingga garis-garis ini akan memotong garis A~B. Titk potong T1 sampal dengan T6 yang terdapat pada garis A ~ 6 inl, merupakan bagian yang diminta. Gambar 3-2 Gambar 3-2 Dipindal dengan CamScanner MEMBAGI SEBUAH SUDUT MENJADI UA BAGIAN YANG SAMA BESAR Caranya sebagai berikut: a. Tariklah dua buah garis A ~ B dan A ~ C sepanjang ukuran yang telah ditentukan deagan membentuk sudut yang sembarang. b. Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jarijari R yang sembarang dengan titik pusat di A sehingga menghasilkan dua buah titik potong T1 dan T 2. c. Buat kembali dua buah busur lingkaran dengan jarijari yang tetap yaitu R dengan titik pusat di T1 dan 12 sehirigga menghasilkan titik potong T3. d. Tariklah sebuah garis turus yang dimulai dari tik A samapai titk T3, "maka garis ATS inl merupakan garis pembagi yang diminta. Dipindal dengan CamScanner MEMINDAHKAN SEBUAH SUDUT Caranya sebagai berikut: a. Buatlah sebuah garis A’C’ yang panjangnya sama dengan garis AC. b. Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jarijari R, = %AC dengan titik Pusat di titik A ,sehingga menghasilkan titik potong T, dan T, ©. Pindahkan busur lingkaran tadi pada garis A'C’ dengan jari-jari Ry = dan titik pusatnya di titik A ssehingga menghasilkan titik potong T, . d, Buatlah busur lingkaran yang berikutnya dengan jari-jari R, dan titik pusatnya di titik T, ,sehingga busur lingkaran tersebut berpotongan dititik potong T, . ©. Pindahkan busur lingkaran tadi pada garis A’C’ dengan farijarl Ry = Ry dan titik pusatnya di titik potong T, ,sehingga menghasilkan titik potong ae f. Tariklah sebuah garis lurus A’B yang dimulal dari titik A sehingga melalui titik potong T, ,maka dengan demikian’sudut BA’C’ akan sama dengan sudut BAC . Gambar 3-4 Dipindal dengan CamScanner 33 MEMBAGI SEBUAH SUDUT SIKU MENJAD! TIGA BUAH SUDUT YANG SAMA BESAR Caranya sebagai borikut : a. Buatlah sebuah garis vertical AC dan horizontal AB yang tegak lurus atau membentuk sudut 90° . | , b. Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jarijad R, dan ‘tik pusatnya di tik A sehingga menghasilkan titik potong T, dan T, dimana besarnya ukuran R = %garis AC . a c. Pindahkan busur lingkaran tadi pada garis AC dengan jari-jari R. = R, dan titik pusatnya dititik potong T, sehingga menghasilkan titik potong Ts. -d, Pindahkan kembali busur lingkaran tersebut pada garis AB dengan Jarijafi R, = R, dan titik pusatnya di titik potong T, sehingga menghasilkan titik potong T, - e. Tariklah sebuah garis lurus AD yang dimulai dari titik A sehingga melalui titik potong T, . f. Tarik kembali sebuah garis lurus AE yang dimutai dari titik A sehingga melalui titik potong T, maka dengan cara demikian sudut BAD = EAD = CAE. o ot Dipindal dengan CamScanner 6. MEMBENTUK SUOUT 15° Caranya sebagai berikut: a. Buatiah sebuah garis horizontal AB yang panjangnya telah ditentukan b.Letakkan sebuah segitiga siku sama kaki secara tegak lurus terhadap garis AB. © Letakkan puta sebuah segitiga siku-siku 60° sehingga salah satu bagian dari sisi dari tiga tersebut menjadi berimpit seperti teriihat pada gambar 3-6 itu. d. Tariklah sebuah garis turus CD dengan ukuran seperti apa yang dikehendaki Sehingga dengan cara seperti ini zmaka gari CD tersebut akan membentuk sudut 15° terhadap garis horizontal . Dipindal dengan CamScanner as MEMBUAT SUDUT 75° Carariya sebagai berikut : a. Buatlah sebuah garis lurus AB yang panjangnya telah ditentukan. b. Letakkan sebuah segitiga siku sama kaki dengan posisi tegak lurus terhadap garis AB c. Letakkan pula sebuah segitiga siku 60° sehingga salah satu bagian dari sisi segitiga tersebut menjadi berimpit dengan sisi segitiga sama kaki tadi . Tariklah sebuah garis lurus CD yang memotong garis-AB ,schingga dengan demikian sudut DCB = 75° yaitu sama dengan sudut yang dikehendaki . Gambar 3-7 Dipindal dengan CamScanner MEMBUAT SUOUT 22,5” Caranya sebagai berikut: a. b. Buatlah sebuah garis horizontal AB dan vertikal AC yang panjangnya telah ditentukan dan membentuk sudut 90° . Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jari-jari R, dan titik pusatnya di titik A ,sehingga menghasilkan titik potong T, dan T, . Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jarijari R, = R, dan titik pusatnya dititik potong T, . Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jari-jari R, yang ukurannya lebih besar dari R, dan titik pusatnya di titik A sehingga menghasilkan titik potong T, dan T, Buatlah dua busur lingkaran dengan jarijarl R, dan titik pusatnya di titik potong T, dan T,sehingga menghasilkan titik potong T, . Hubungkaniah titik A dengan titik potong T, dengan sebuah garis lurus sehingga dengan demikian sudut T, = 22,5° . Gambar 3-8 Gambar 3-8 Dipindal dengan CamScanner 410. MEMBUAT SEBUAH SEGI LIMA YANG BERATURAN DENGAN SIS! YANG TERTENTU Caral. ~ a. Buatlah sebuah garis lurus AB yang merupakan sisi dari segi lima yang beraturan dengan panjang yang telah ditentuka. b. Buatlah dua buah busur fingkaran dengan jartjari R = AB, dan titik pusatnya dititik A dan B sehingga menghasilkan titik potong T1 dan 12 c, Hubungkan titik T1 dan T2 dengan sebuah garis sumbuh sehingga melebihi titik potong T1 dan berpotongan dititik potong T3 d. BUatlah sebuah busur lingkaran dengan jarijari Tt =ATS dan titik pusatnya dititik A e. Tariklah sebuah garis vertical yang dimulai dari titk A sehingga menghasilkan titik potong T4 f. Buatlah sebuah lingkaran dengan Jarl-jari R2 = R1 dan titik pusatnya di titik potong T4 g. Hubungkan titik 8 dengan titik T4 dengan sebuah garis lurus, sehingga menghasilkantitik potong T3 h. Buatiah sebuah busur fingkaran dengan jarijari R3 = RTS yang menyinggung titik potong TS sehingga menghasilkan titik potong C I. Buatlah dua buah busur lingkaran dengan jarijari R4 = AB yang titik pusat dititik A dan B, sehingga monghaslikan titk potong D dan E, kemudian hubungkanlah titk A,8,D dan E dengan sebuah garis lurus sehingga didapatkan sebuah segi lima yang beraturan seperti apa yang kita kehendaki Gambar 310 Dipindai dengan CamScanner Cara Il: a. Buatlah sebuah garis luru: 48 yang merupakan garis sisi dari segi lima yang beraturan yang panjangnya telah ditentukan , b. Buatlah sebuah lingkaran czngan jari-jari R = AB dan titik pusatnya di titik A ¢. Buatlah sebuah lingkaran dengan jari-jari R1 = R dan titik pusatnya di titik B, sehingga menghas:..2n titik potong T = T4 d. Buatlah kembali sebuah lingkaran dengan jari-jari R2 = Rt = R dan titik pusatnya dititik T1 sehingga menghasilkan tiga buah titik potong T2danT4 e. Tariklah dua buah garis lurus yang dimulai dari titik potong T2 ke T4 sehingga menghasilkan titik potong D dan dari titik potong T3 ke T4 sehingga menghasilkan ti: potong C f. Buatlah dua buah busur tingkaran dengan Jarijari R3=R2= R1=R dan titik pusatnya dititik C can 0, sehingga menghasilkan titik potong E, Kemudian hubungkanle": titik potong A,8,0,E dan C dengan sebuah garis lucus, sehingga didapatkan sebuah segi lima yang beraturan yang dikehend: Gombar 3-11 Gombar 344 Dipindal dengan CamScanner 40 Cara Ul g Suatlah sebuah garis lurus AB yang merupakan sisi dari segi lima yang beraturan dengan panjang yang telah ditontukan Suatlah sebuah lingkaran dengan jari-jari R = AB dan titik pusatnya dititik Suatlah sebuah lingkeran dengan jarijari R1 = R dan titik pusatnya dititik 8, sehingga menghasitkan titik potong T dan T1 Buat kombali sebuah lingkaran dengan jari-jari R2 = R1 = R dan titik pusatnya di titik T1, sehingga menghasilkan tiga buah titik potong T2 dan 14 Tariklah dua buah garis lurus yang dimulai dari titik potong T2 ke T4, sehingga menghasilkan titik potong D dan dari titik potong T3 ke T4, sohingga monghasilkan tik potong C Buatlah dua busur lingkaran dengan jarl-jari R3 = R2 = R1 = R dan titik pusatnya di titik C dan D, sehingga menghasilkan titik potong E. Kemudian hubungkaniah titik potong A, 8, 0, E dan C dengan sebuah garls lurus, sehingga didapatkan sebuah segi lima yang beraturan yang kita kehendaki. a \ Gambar 3-12 Dipindal dengan CamScanner 42. CARA MEMBUAT SEGI TUJUH BERATURAN Caranya sebagai berikut : a. Buatlah sebuah garis AB dengan panjang yang tekah ditentukan. b. Bagi dualah garis AB tersebut yang sama besar dan berilah tanda titik T yang merupakan tengah tengah garis AB. - Buatlah sebuah lingkaran dengan jarijari R= 7B . Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jari jari R, = R dab titik pusatnya di titik 8 sehingga menghasilkan titik potong T, dan T,, e. Hubungkanlah titik potong T, dan.T, tersebut dengan sebuah garis lurus sehingga menghasitkan titik potong T; f. Buatlah busur busur lingkaran dengan jari jari R, = T, T;, sehingga menghasilkan titik potong C, H ,D, G, E, dan F. kemudian hubungkan lah titik tersebut dengan sebuah garis lurus, sehingga didapatkan sebuah segi tujuh uang beraturan seperti apa yang kita inginkan. D Dipindal dengan CamScanner MENYINGGUNGKAN SEGUAH BUSUR LINGKARAN Caranya sebagai berikut: a. Buatlah dua buah garis yang horizontal dan vertical sehingga berpotongan di titik T. Suatlah sebuah busur lingkaran dengan jari jari R, yang panjangnya telah ditentukan dan pusatnya di titik T sehingga Mmengliasilkan dua buah titik potong TT, b. Buatlah dua buah lingkaran dengan jari Jari R, =.R dan titk pusatnya di titik T, dab T, sehingga menghasilkan titik potong T;. Kemudian buat kembali sebuah busur lingkaran dengan Jari Jari yang sama yaitu R, = R sehingga menyinggung dua buah- garis yang tegak lurus tadi. Gambar 3-15 Dipindal dengan CamScanner 43 44. a. 44 MEMBUAT SEBUAH ELIPS Caranya sebagal borikut: Suatlah garis sumbu panjang AB dan garis sumbu pendek CD denge- ukuran yang telah ditentukan, sehingga berpotongan dititik T, dimaha AT sama dengan setengah sumbu panjang AB. Suatlah sebuah unsur lingkaran dengan jari jari R = AT dan titk pusatny= di tik T, sehingga menghasilkan titik potong T,, Hubungkanlah titik A dan titik C dengan sebuah garis lurus. Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jari Jari R, = T\C dengan tit pusat di titik C. Sehingga menghasilkan titik potong T, Buatlah dua buah busur dengan dengan Jar! Jari R; . AT; dengan titik pusz: di titik A dan T, Sohingga menghasitkan dua buah titik potong T, dan T, Kemudian hubungkan lah dua titlk potong T; dan T, dengan sebuah garis lurus sehingga menghasilkan dua buah titik potong T,dan Ty, Buatlah sebuah busur lingkaran dengan jart jari R, = AT, dengan titik puse di tik Ts. Buatlah sobuah busur lingkaran dengan jari Jarl R;= T,C dan titk pusatny:. di UUk potong 7, Schingga bersinggungan dengan busur lingkaran yang berJari Jari R tad), Bila kita lakukan pada daorah lainnya dengan cara yane sama, maka akan didapatkan sebuah elips yang ditanyakan. Dipindal dengan CamScanner 45 BAB V. GARIS DAN PENGGUNAANNYA, A. GARIS Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu Penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya. 1. Jonis-jenis garis Ada empat jenis garis yaitu: No. Jenis garis Gambar garis Keterangan 1. Garis Nyata Garis kontinu Garis Gores Garis pendek dengan jarak antara Garis bergores tik Garis gores | ane panjang dengan : titik diantaranya Garis bergires tk ganda Garis gores panjang dengan titik ganda diantaranya Dipindal dengan CamScanner * Pada garis-garis sejajar yang berpotongan (Gbr. 2.2) jaraknya dianjurkan paling sedikit empat kali tebal garis. + Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis-garisnya tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik dimana jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya (Gbr.2.3) * Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus diperlihatkan dengan jelas_ titik pertemuannya atau ___titik perpotongannya (Gbr.2.4) GLA Gasthar gas gores dam paris berttik. Dipindal dengan CamScanner a7 MACAN-MACAM GARIS DAN PENGGUNAANNYA (ISO. R.128) UKURAN NAMA GARIS PENGGUNAANNYA, KELOMPOK (A&B) mm ‘®__ | Garis tebal lurus/Garis gambar | At. Garis nyata (gambar yang 05807 kelihatan) A2. Garis tepi , 8 _| Garis tipisturus 81. Garis berpotongan khayal 0,2580,35 | 82. garis ukur _ 83. Garis proyeks\/bantu 84. Garis penunjuk 85. Garis arsir 86. Garis penampang yang diputar 87. Garis sumbu pendek | Garis Tipis bergelombang G1. Penunjukan gars 0,25 80,35 bataspotongan atau yang ~~ dihilangkan sebagian 0 | Garis Sigzag 01. Garis batas potongan 0,25 60,35 —_-4—. sebagian E | Garis gores tebal ET. Garis nyata terhatang 0,25 80,35 2. Garts tepl terhalang F | Garis goresigaris strip-stip FI. Garis nyata terhalang 035805 _ . F2, Garis tept terhatang C | Garis gores Gtik tpl Gi. Garis sumba eae = G2 Garis simetris ore G3. Lintasan, J” | Garis bergores tebar Jt. Penunjukan permukaan 05-07 | yang harus mendapat sins eel pekerjaan khusus K Garis gores ganda tpis Kt. Gagian yang berdampingan | 0.25 70,35 oo | K2. Balas kedududkan benda ~~ 1” yang bergerak | | KS. Bentuk semuta sebelum | dibentuk 1 4, Bagian benda yang berada (same j__ Sepa bidang potong Cotten: Taba garis . Sambar yang bisa dipakai pada: dik ‘oreok aang + desarnya dapat dikelompokan yaitu Gengen dicampasy a Fs, tiep lembar hanya memakal satis ma Dipindal dengan CamScanner CONTOH PENGGUNAAN MACAM-MACAM GARIS Dipindal dengan CamScanner Cara pemakain macam-macam garis yaitu sebagal berikut: Kelompok A digunakan untuk membuat gambar gambar yang er eae sedang, maksudnya bila ada suatu garis yang berdekatan’ Jal gan -ampal kelinatan hampir berimpit. Dan kelompok 8 untuk membuat gam pvemeey yang besar. Oleh karena setiap garis yang dibuat pada kerbs gams” it mempunyai arti arti tertentu maka pertemuan antara garis yang horiso 7 dengan garis yang vertikal harus tepat benar bertemu datam satu seperti terlihat pada gambar 2-5. v berar \sotoh © Ses Gambar 2-6. Dimana: Gambar 2-6a menunjukkan cara membuat garis gores yang salah. Karena garis gores tersebut terlalu halus dan pada bagian ujungnya tidak bectemu pada satu titik. Gambar 2-6b menunjukan cara membuat garis gores yang terialu kasar dan pada bagian ujungn ; a ya tidak bertemu datam satu titik. Gambar 2-6¢ menunjukkan cara eee aris gores yang bebul karena keadannya cukup eal kz sesuai dengan keadaan benda! dan pada bagian ujungnya tepat bertemu pada suatu titik, me Dipindal dengan CamScanner 50 Bila dalam sebuah gambar di salib sumbu tersebut harus 6 pada gambar 2-7, iperlukan untuk membuat salib sumbu, maka etul betul saling berpotongan seperti terlihat Solch benar Gambar 2-7. Untuk menempatkan beberapa buah lubang pada bagian bagian terterntu, supaya lubang tersebut berada pada posisi yang tepat. Biasanya diperlukan sebuah salib sumbu atau lingkaran jarak seperti terlihat pada gambar 2-8, Dimana : bar 2-8a menunjukkan penempatan posisi lubang yang tepat, karena pongukuran dapat dilakukan dari titik pusat benda. Gambar 2-8b menujukkan posisi lubang yang kurang tepat karena pengukuran tidak mungkin bisa tepat tenda. Gambar 2-8¢ menunjukkan penempatan postsi lubang yang tepet kerena pengukuran bisa dilakukan dari bagian sisi benda atau dani sumbe banca. Dipindal dengan CamScanner BAB: MACAM MACK“: ARSIRAN 4. ARSIRAN Bila sebuah benda dibelah atau cipotong, kemudian benda tersebut digambarkan pada bidang kerja sec: < potongan tegak, maka bagian dari benda tersebut haruslah diberi gari: caris yang tipis dengan jarak yang sama dan sejajar, ini biasanya dinamakan arsiran. Dan kemiringan dari arsiran ini haruslah membentuk sucut 45° terhadap garis batas benda atau garis sumbu benda seperti terli!.st pada gambar 7-1a. Gamt. 7 Besarnya jarak arsiran inl tergantuz> pada besar keciInya bidang yang akan dlarsir. Jangan dibyat terfatu Jerzng atau tertatu halus, apalag| tidak beraturan, jadi jarak arsiran ini <-suaikanlah dengan’ keadaannya Karena, bita bila bidang yang harus diacsir Itu cukup besar, kemudian kita buat arsiran yang halus sekali pade bidang tersebut, maka bldang yon diarsir itu menimbulkan ketidakjels 2. Yang dimaksud dengan aie terlalujarang atau terlalu halus dape! dilihat pada gambar 7-1b Dipindal dengan CamScanner 82 i yang diperbolehi menunjukkan joni’ Coean e kan menurut ketentuan untuk sambacqos dary benda tersebut seperti terlinat pada Gambar 7-2. Keterangan : Besi tuang Baja Istimewa Paduan paduan Tembaga dituang Metal Putih Besi cair atau baja cair Besi tuang atau baja tuang |. Aluminium dan paduannya, Timbel, timah, perak, seng, dan paduan-paduannya, yospaoge Dipindal dengan CamScanner Dan arsiran khusus untuk benda benda yang bahannya bukan logam seperti terhiat pada gambar 7-3. Gambar 7-3 Dimana : a. Tanda arsiran untuk karet b. Tanda arsiran untuk kayu c. Tanda arsiran untuk plastik. Untuk benda benda yang mempunyai ruan: gan bila terpotong menurut arah Panjangnya, maka jarak dan arah arsiran pada bidang yang kena potong tersebut harus tetap sama seperti terli inat pada gambar 7-4. eno saloh Gamber 7-4, Dipindai dengan CamScanner sa 3. PENGARSIRAN BIOANG YANG LUAS Bila luas bidany dilakukan hanys Gay ae nes. siarsir terlaly besar, maka pengarsiran bisa a bagian sisi sisinya sala. Seperti tertihat pada gambar 75 Ti gambar 7-5. 4. PEMOTONGAN BERGESER Bila pemotongan terhadap sebuah benda tidak tepat pada sebuah garis ‘sumbu yang lurus, melainkan membelok atau meloncat, maka tana arsiran . harus dibuat bergeser, seperti terlihat pada gambar 7-6, POTONGAN A-A gambar 7-6. Dipindal dengan CamScanner 5. ARAH ARSIRAN buah benda dalam Bila kita melakukan pemotongan terhadap beberapa Dual le keadaan tersusun, maka arah arsiran harus dibedakan supaya setiap benda tersebut kelihatan dengan jelas, lihat gambar 7-7. fl fn eT “Ur gambar 7-7. a Dipindal dengan CamScanner BABy POTONGANIPENAMPANG pandangan. Kareaa ond 2eal pada umumnya digambarkan secara secara See a ee aoa eaetapstalfter sta jarang sekali ditemukan fwangan ruangan yang rumit untuk dibayangien Bila suatu waktu dalam keadaan secara terpaksa harus melaksanakannya, maka pemotongan hanyalah bisa dilakuken pada daerah-daerah tertentu atau di sekitar bagian yang rumit untuk dibayangkan itu. Jadi dengan demiklan, gambar potongan h: benda yang mempunyal ruang CH » e c aiwang ow Gambar 8-ta. empatkan Gambar Potongan. ee pond gambar potongan harus ditempatkan berdasarkan sistem proyeral yang dipakai yaitu seperti biasanya kita menggambarkan Salah ear tot watuie menempatkan gambar potongan tersebut seperti jah sal terlihat pada gambar 8-2. Dipindai dengan CamScanner gambar 8-2a, menunjukkan sebuah gambar perspektif dari suatu benda penekan paking dan gambar &-1b menunjukkan gambar kerja dari benda menekan paking tadi ke dalam tiga proyeksi. Tanda panah yang berada pada gantbar pandangan di atas. Menunjukkan bagian yang tertinggal dari hasil pemotongan atau bagian yang harus digambarkan. Supaya orang tidak mendapat kesulitan dalam memmbaca gambar potongan, maka daerah yang kena pemotongan harus diberi tanda dengan huruf besar, misalnya seperti pada gambar pandangan di atas, di belakang tanda panah terdapat huruf A dan B. hal ini menunjukkan bahwa daerah Pemotongan dilakukan sepanjang garis sumbu AB. Demikian pula huruf CD. Bila kita akan membuat bayangan untuk keseleuruhan. Jadi dengan demikian pemotongan C-D pada gambar pandangan atas dapat kita hilangkan dan sebagai gantinya untuk menunjukkan sist bagian tuar yang berbentuk silindris, dapat kita buat sebuah garls gores yang melingkar seperti tertihat pada gambar &-3. Dan bila kita menempatkan tanda @ di depan angka dengan ukuran pada potongan A-B di bagian yang silindris tadi maka garis gores yang melingkar pada gambar pandangan atas tadi tidak pertu lagi untuk dibuat POTONGAN 4-8 Gambar 8-3. . Pemotongan Melalui Garis Terputus Cara metakukan pada umumnya sering dita , tengah atau garis sumbu benda. Telapi dalam rat pat re ere Pemotongan tersebut dapat juga dilakukan val hal tertentu cara seperti terfihat pada gambar 6-4, nelalui garis yang terputes Dipindal dengan CamScanner sB ane gambar 8-4. Gambar 8-4s menunjukkan sebuah dudukan tingkap yang bagian atasnya dibuat empat buah telinga yang berlubang. Apabila kita melakukan pemotongan diantara dua telinga maka orang yang membaca gambar tidak akan bisa membayangkan bahwa lubang Pada telinga tersebut tembus sampai ke bawah. Dan sebaliknya bila kita melakukan pemotongan tepat melalui garis sumbu, sehingga daun telinga itu terpotong, maka orang yang membaca gambar tersebut akan sulit juga untuk membayangkan penampang profil yang berada disebelah samping Pemotongan telinga. Maka untuk mengatasi kedua hal torsebut di atas, dapat kita lakukan pemotongan dengan garis terputus (garis sumbu AMB) seperti terlihat pada gambar 8-4b tadi. Dimana cara penggambaran Potongan MB harus diproyeksika dulu ke garis sumbu horosintal. Tanda Panah yang berada pada gambar pandangan di ates, menunjukkan bagian yang tertingal dari hasil pemotongan atau bagian yang perlu digambar. Gambar 8-5 menunjukkan cara pemotongan lainnya melalui garis terputus. Dipindal dengan CamScanner BAB VIL CARA MEMBERI TANDA UKURAN SYARAT UTAMA MEMBERI TANDA UKURAN Ukuran adalah merupakan syarat utame yang sangat diperlukan untuk menagambar secara teknis. Cara member tends ukuran pada gambar pandangan atau penampang harus dipertimbangkan jangan sampai terlalu banyak mencatat ukuran apalagi jika ada ukuron kee yang tidak perlu atau tidak masuk diakal. Syarat utama yang periu diperhatika antara lain sebagal berikut : 1. Untuk memberi tanda ukuran dipertikan garis bantu ukuran, garis ukucan dan anak panah, seperti terlihat pada gambar 11-1. in cara member tanda ukuran tersebut Anak panah Grs ukuran Grs bantu gambar 11-4. i ‘ i ah tidak boleh digambarkan terlalu besar atau tumpul, * Reeneiaemeete runcing dan dihitamkan dengan ukuran a tuk sudut 45° atau 1,3 dari panjang anak panah, sporti torlihat pede gomber 41-2. Dimana panjang L kurang lebih 5 kali tebal garis pada : gambar yang digunakan. a rat qeentsor 11-2, Dipindai dengan CamScanner 68 3. Semua angka ukuran yang ada, tidak boteh ditulis tetapi harus digambar dengan jelas supaya dapat dibaca dengan jelas pula 4. Jarak antara garis ukur dengan garis ukur lainnya harus mempunyal jarak yang sama dan harus cukup untuk mendapatkan angka ukuran. Jarak yang dianjurkan untuk garls garis ukur tersebut yaitu § sampal dengan 7 mm. lihat gambar 11-3. fotoh benor | Eo 5. Tinggi angka ukuran harus dibuat setinggi 2,5 mm atau 3,5 mm dan ditempatkan di atas garis ukur dengan jarak 1 sampai 1,5 mm. lihat gambar 11-4, gambar 4 soloh benor Joss] gambar 11-4. 6. Garis petunjuk ukuran harus dilebihkan kira kira 1 sampai dengan 1,5 mm dari petunjuk ukuran lihat gambar 11-5 Ty bener 9 | fT Dipindal dengan CamScanner 6 a garis sumbu dan garis gambar jangan dipakai secara garig 7. Semua ukuran. Lihat gambar gambar 1-6. gambar 11-6. 8. Ukuran panjang seluruhnya dari gambar benda harus selalu dibuat tersendiri, supaya orang yang akan mengerjakan benda tersebut tidak lagi untuk menghitungnya atau menjumlahkannya. Lihat gambar gambar 44-7. 9. Di dalam hal hal tertentu ukuran diibuat karena yang: diperlukan a gembar gambar 11-8. Panjang seluruhnya tidd: datah jarak sumbu utame- salon benor 20 Dipindal dengan CamScanner 70 10. Menulis atau membuat garis ukuran sahakan diluar_gambarnya. Kecuali datam keadaan secara terpaksa baru diperbolehkan di dalam gambarnya, lihat gambar 11-9, FI = gambar 11. 14. Garis petunjuk ukuran tidak boleh saling berpotongan, karena akan menimbulkan kesulitan dalam membaca gambar. Lihat gambar 11-10, I 1 Lj} | L_| gambar 11-10 12 Setiap ukuran cukup ditulis atau dibuat hanya satu kali saja. 13° Satuan ukuran selamanys dinyatakan datam sstuan mm 14 ila angka ukuran terdapat angka pecahan, maka cara penulisannya Udak diperbolehkan dengan cara penulisan pecahan biasa, tetapl harus ditulis dengan memakai persepuluhan. Misalnya: 50,5 inl diperbilehkan Din ini tidak diperbolehkan Dipindal dengan CamScanner at is, gari juk ukuran tidak 15. Untuk beberapa lingkaran yang konsentris, gars Pelt eet ee boleh dipakai sebagai garis tengah dari lingkal gambar 11-11, jambar 14-14. 16. Bila bentuk gambar kerja sudah jelas menunjukkan bentuk yang bulat, maka angka ukurannya tidak perlu lagi memakai tanda diameter. Lihat gambar 11-12, Sotoh benor gambar 41-12, 17. Jika angka ukuran’ yang dibuat sebenamya, maka angka ukurai bawahnya. Lihat gambar 11-43 tidak sesuai de ‘gan skala yang " tersebut harus diberi tanda garis di Dipindal dengan CamScanner 72 4g. Untuk benda benda yang konis, garus bantu ukuran harus dimiringkan dan sejajar supaya tampak lebih jelas, Lihat gambar 11-14. gambar 11-14 19. Untuk membatasi gambit proyekst dari suatu potongan kerja, dapat kita gambarkan dengan menggunakan tanda @ dan © yang diletakkan di depan angka kurang. Lihat gambar 11-45 s membuat tanda ukuran ecara terpaksa haru: bidang arsiran dari suatu gambar potongan. xuran harus sedikit dibilangkan. Lihat 20. Apabila dalam keadean S dan menulis ukuran pad2 Maka arsiran disekitar enka u! gambar 11-16 Dipindal dengan CamScanner cit mupun yard besar, anak ket : 24. Baik untuk jari jari pembulatan oy jeian memberi tanda R di depan panah harus menjelaskannya, german 11-17 angka ukuran, seperti tertihat pa 22. Bila tidak mempunyai ruang yang cukup besar untuk << maka angka ukuran dapat ditulis seperti ditunjukkan pa" > - 23. Supaya garis ukuran tidak terfatu jauh dari " yang. diuki ukuran -bisa langsung digambarkan antara ig-diukur, maka garis én n garis batas benda, antara garis sumbu atau gari batas benda di : aa ! enda denga garis sumbu. Lihat gambar 14- Dipindal dengan CamScanner 74 ila sebua i 24, Bila sebuah benda tidak memertukan ketelitian yang cukup tinggi angka toleransinya tidak disertaka i in, maka tanda ukuran bisa dil cara berantai. Seperti terlihat pada gambar 41-20. He alaneton cengen {| BEE 25. Untuk sebuah benda yang memerlukan ketelitian yang tinggi, pemberian ukuran dapat dilakukan denga cara parallel atau sejajar,seperti terlihat pada gambar 14-21. Sehingga dengan cara seporti ini tolereansinya tiak akan mengumpul serta kesalahan ukuran tidak akan melipat ganda. gambar 141-21. benda i n yang berbentuk bola atau es pp yore empyema dopa angka ukoran Hers Uijetaskan degan ats vipola R” atau “bolas Soperts tolihat pada gambar jotaskan 11-23, Dipindal dengan CamScanner MACAM-MACAM PROYEKS! membuat sebuah benda ng akan. membuat benda an dari benda yang benda keseluruhan digambarka dengan 1, PROYEKS!I AMERIKA “hika seseorang atau siapa soja yang akan berdasarkan pesanan gambar, maka orang ya! tersebut harus dapat membayangkan bentuk keseluruh: akan dibuat itu. Untuk mendapatkan bayangan bentuk Jari benda yang dibuat tersebut maka benda itu harus bermacam macam pandangan atau penampang bidang-bidang, proyekss berada diantara peninjau dei Proyeks! Amerika adalah: . ngan benda Gambar 3. i 19 Proyeksi sudut ketiga atau proyeksi America Dipindal dengan CamScanner 2. PROYEKS! EROPA Pada dasarnya system proyeksi Eropa ini : 1 pa ini adalah merupakan kebalil i system proyeksi Amerika. Karena cara meninjau dan cara ance aon bidang bidang proyeksi jelas sekali kebalikan dari system perianal i amerika. Proyeksi Eropa adalah: benda berada diantara peninjau dengan bidang-bidang proyeksi EEDA Ell » Gambar 3.17 Proyeksi sudut pertama atau proyeksi Eropa Dipindai dengan CamScanner 3. MENGGAMBAR DENGAN POTLOT eee Gambar 4-23 menunjukkan gambar perspektif dari sebuah Denca penekan, paking. Garnbor 4-23 Dipindal dengan CamScanner

You might also like